Oleh:
Kelompok 3
Ani Yuhani
Mohamad Akbar
Winda Karlina
Tingkat 2B
Pengertian
Lanjutan...
Kala II
Oksigen pada otot uterus selama kontraksi (Hypoxia sel uterus)
Peregangan/distensi vagina (saluran lahir) dan perineum
Tekanan bagian terendah pada tulang punggung bagian bawah
dan rektum
Kala III
Kontraksi uterus, dilatasi cerviks untuk pelepasan dan untuk
mengeluarkan placenta
Kala IV
Kontraksi uterus
Surgical repair of episiotomy (bila ada)
Hemorrhoid (bila ada)
Proses Pesalinan
A. Kala I
Klinis dapat dinyatakan partus dimulai bila timbul his dan wanita
tersebut mengeluarkan lendir yang bersemu darah (bloody show).
Proses membukanya serviks sebagai akibar his dibagi dalam 2 fase:
1. Fase Laten : Berlangsung selama 8 jam. Pembukaan terjadi sangat
lambat sampai mencapai ukuran diameter 3 cm.
2. Fase Aktif : dibagi dalam 3 fase lagi, yakni:
a) Fase akselerasi.
Dalam waktu 2 jam pembukaan 3 cm tadi menjadi 4 cm.
b) Fase dilatasi maksimal.
Dalam waktu 2 jam pembukaan berlangsung sangat cepat, dari 4
cm menjadi 9 cm
c) Fase deselarasi pembukaan menjadi lambat kembali.
Dalam waktu 2 jam pembukaan dari 9cm menjadi lengkap.
Lanjutan...
B. Kala II
Kala II adalah kala pengeluaran. Dimulai
dari pembukaan lengkap sampai lahirnya
bayi. His menjadi lebih kuat dan lebih cepat,
yaitu 2-3 menit sekali karena kepala janin
sudah masuk keruang panggul, maka pada
his dirasakan tekanan pada otot-otot dasar
panggul,
yang
secara
refleksoris
menimbulkan rasa mengejan.
Lanjutan...
C. Kala III atau Kala Uri
Dimulai dari lahirnya bayi sampai
lahirnya placenta. Placenta biasanya lepas
dalam 6-15 menit setelah bayi lahir.
Pengeluaran
placenta
disertai
pengeluaran darah.
D. Kala IV
Dimulai dari keluarnya placenta sampai
1-4 jam atau sampai tanda-tanda vital ibu
stabil.
Lanjutan...
Nyeri somatic bersifat lebih cepat dan tajam
menusuk dan lokasi jelas. Implus nyeri pada kala II
ditransmisi
melalui
S1-S2
saraf
spina dan
parasimpatis dari jaringan perinal. Nyeri ini pada
akhirnya kala I dan selama kala II yang merupakan
akibat dari penurunan kepala janin yang menekan
jaringan - jaringan maternal dan tarikan perinium
dan Utercocervical selama kontraksi.
After pain nyeri selama kala II dimana uterus
mengecil, sobek dari hasil distensi dan laserasi dari
serviks, vagina dan jaringan perinal nyeri yang
dirasakan seperti awal kala I dan kala II (Regina,
2011)
Lokasi Nyeri
1. Pada awal kala pembukaan nyeri di
atas symphisis, pinggang bagian
belakang dan sekitarnya.
Lanjutan...
2. Pada akhir kala pembukaan di atas
symphisis, pinggang bagian
belakang, menjalar ke paha.
Lanjutan...
3. Pada kala pengeluaran
Manajemen Nyeri
a.
Non Farmakologik
1) Lamaze
Metoda Lamaze berupa pendidikan dan latihan yang
menyertakan suami atau orang yang memberikan
dukungan sebagai pembantu yang diperlukan dalam
proses persalinan dan membuat wanita berperan serta
aktif dalam persalinannya daripada sebagai korban
yang tertekan.
Lanjutan...
2. Dick-Read
Menurut
Dick-Read
rasa
nyeri
melahirkan
merupakan akibat pengaruh sosial dan sindrom
rasa takut-tegang-nyeri.
Program Dick-Read meliputi pemberian informasi
tentang persalinan dan melahirkan di samping
nutrisi, higiene, dan latihan fisik. Kelas-kelas ini
mengajarkan tiga teknik: latihan fisik untuk
membuat tubuh siap saat melahirkan, latihan
relaksasi secara sadar dan latihan pola napas.
3. Bradley
Metode ini didasarkan pada observasi
perilaku binatang saat melahirkan dan
menekankan keharmonisan tubuh, yakni
dengan melakukan control pernapasan,
pernapasan perut dan relaksasi seluruh
tubuh.
4. Teknik Pernapasan (Relaksasi)
Caranya:
Memandu pasien menarik nafas panjang
dari hidung pada permulaan kontraksi
uterus dan menghembuskan nafas secara
perlahan melalui celah bibir sampai
kontraksi mengendur.
5. Distraksi
Mengalihkan perhatian dengan menganjurkan pasien
membaca atau bermain kartu atau menganjurkan pasien
membayangkan hal-hal yang menyenangkan.
6. Massage
a. Effleurage
Caranya:
Mengatur posisi pasien berbaring atau setengah duduk.
Meletakkan kedua telapak tangan pada perut secara
bersamaan digerakan melingkar dari arah pusat ke simfisis.
Meletakkan satu telapak tangan melingkar satu arah.
d. Abdominal Lifting
Caranya:
Mengatur posisi ibu dengan lutut ditekuk.
Meletakkan kedua telapak tangan kiri dan kanan lalu
usapkan ke arah puncak perut.
7. Hidroterapi jet
Hidroterapi jet (mandi whirlpool) ialah berada di dalam air
hangat, baik mengguanakan pompa jet atau tidak,
membuat otot-otot yang tegang menjadi rileks. Manfaat dari
teknik ini adalah beban dari rasa tidak nyaman dan relaksasi
tubuh, secara umum dapat membuat kecemasan ibu
berkurang.
8. Hypnosis
Hypnosis adalah perubahan keadaan, dimana subjek
melakukan apa saja yang diperintahkan oleh penghipnotis.
Hal ini melibatkan relaksasi fisik dan memfokuskan pikiran
sehingga pengaruh dari luar dapat diabaikan.
9. Akupuntur dan akupresure
Akupuntur adalah terapi dengan jarum panjang yang
ditusukan ke dalam titik tubuh yang ditentukan untuk
mengurangi rasa sakit di daerah lainnya.
Akupresure adalah serupa dengan akupuntur kecuali
tekanan yang dimaksudkan untuk mengenali titik ketimbang
menusukan jarum.
b. Farmakologik
1. Analgesik
Analgesik merupakan hilang sensasi normal terhadap rasa
sakit. Berbagai obat digunakan termasuk sedatif.
a) Sedatif
Sedatif adalah keadaan tenang atau mengantuk,
sekokarbital dan pentobarbital adalah obat-obatan
barbituat yang menyebabkan tidur. Obat tersebut
digunakan untuk mengurangi ansietas dan menidurkan
selama awal persalinan.
b) Ataraktik
Ataraktik adalah obat yang memperkuat obat-obatan
analgesik untuk meningkatkan efektivitasnya.
c) Narkotik
d) Antagonis narkotik
Antaginis narkotik memperbaiki depresi sistem saraf
pusat yang disebabkan oleh narkotik. Obat tersebut
dengan sendirinya merupakan analgetik yang paten.
b. Anestesia
1) Anesthesia umum
Anesthesia umum mempengaruhi otak dan sistem
saraf pusat, menyebabkan intensivitassecara
umum terhadap stimulus dan berbagai tingkat
relaksasi.
2) Anesthesia regional
Anesthesia regional menekan insentivitas area
tubuh terhadap rasa sakit atau stimulus lainnya.
Area yang dipengaruhi tergantung saraf yang
terlibat.
Daftar Pustaka
Bobak. 2005. Buku Ajar Keperawatan Maternitas Edisi 4.
Jakarta : EGC
Hamilton, Persis Mary. 1995. Dasar-Dasar Keperawatan
Maternitas Edisi 6. Jakarta : EGC
Halisa, Siti. 2010.
http://digilib.unimus.ac.id/files/disk1/132/jtptunimus-gdlsitihalisa-6597-3-babii.pdf (diakses tanggal 03 April 2013)
Astuti, Dwi. 2010.http://ebookbrowse.com/jtptunimus-gdldwiastutir-6050-1-babi-pdf-d436786573 (diakses tanggal 03
April 2013)
Terimakasih....