Anda di halaman 1dari 16

Computer-Aided Software Engineering

Merupakan pendukung aktifitas proses dari software seperti


kebutuhan teknis, desain, pengembangan program dan pengujian.
Di dalamnya termasuk design editor, kamus data, compiler, debugger,
system building tools dll.
Teknologi CASE memberikan dukungan software dengan otomatisasi
beberapa aktifitas proses dan memberikan informasi tentang
software yang sedang dikembangkan.

Beberapa aktifitas yang dapat di


otomatisasi menggunakan CASE
Pengembangan dari model sistem secara visual sebagai kebutuhan
desain software.
Desain software didukung oleh kamus data yang memberikan
informasi tentang entitas dan hubungan dalam desain tersebut.
Program debugging melalui ketentuan yang sesuai dengan informasi
tentang eksekusi program.
Penerjemahan otomatis dari sebuah program dari versi lama dalam
sebuah bahasa pemrograman seperti COBOL menjadi versi yang lebih
baru.

Faktor penghambat perkembangan dari


CASE
Mengotomatisasi rutin namun gagal dalam memanfaatkan
kecerdasan buatan untuk menyediakan dukungan bagi desain.
CASE tidak mendukung interaksi tim yang pastinya dibutuhkan dalam
sebuah proyek.

Klasifikasi CASE tool dibagi menjadi 3


perspektif
Diklasifikasikan menurut fungsi spesifiknya
Klasifikasi berdasarkan macam macam aktifitas proses yang
didukungnya.
Klasifikasi berdasarkan cara CASE berkordinasi dengan unit
terintegrasi yang memberikan dukungan satu atau lebih aktifitas
proses.

Manajemen Proyek

Manajemen proyek dan manager


software
Manajemen proyek merupakan bagian penting dari rekayasa
perangkat lunak. Manajemen tidak memastikan kesuksesan proses,
namun penanganan yang buruk mengakibatkan kegagalan proyek.
Manager software bertanggung jawab terhadap perencanaan dan
penjadwalan pengembangan proyek.

Tanggung jawab seorang manajer


software
Penulisan proposal
Perencanaan dan penjadwalan proyek
Estimasi biaya proyek
Monitoring dan evaluasi
Penulisan laporan

Perencanaan Proyek
Pengelolaan proyek software yang baik dilihat dari perencanaannya.
Perencanaan bukan hanya awal dari sebuah proyek, melainkan
sebuah proses berulang hingga proyek selesai.
Pertimbangan dalam melakukan perencanaan:
Sumberdaya yang ada untuk proyek
Pemecahan kerja
Jadwal untuk menyelesaikannya

Kebutuhan dalam perencanaan


Pendahuluan
Organisasi proyek
Analisis Resiko
Sumber daya hardware dan software yang dibutuhkan
Pemecahan Masalah
Timeline proyek
Monitoring dan pelaporan

Penjadwalan Proyek
Dalam melakukan penjadwalan, manajer proyek harus dapat
memperhitungkan waktu dan sumberdaya yang dibutuhkan dalam
sebuah urutan yang tepat. Berikut hal yang berkaitan dengan
penjadwalan proyek:
Teknis proyek yang canggih terkadang dapat mengakibatkan
pengalaman manajer proyek tidak dapat menjadi dasar dari
pengembangan proyek yang sedang berjalan
Perlunya pemisahan proyek total menjadi beberapa bagian aktifitas
dan penilaian waktu penyelesaian aktifitas
Jadwal proyek biasanya disajikan sebagai grafik yang menampilkan
rincian kerja, ketergantungan tiap kegiatan dan alokasi staf.

Manajemen Resiko
Resiko merupakan suatu hal yang tidak diharapkan untuk terjadi.
Berikut 3 kategori yang terkait resiko:
Resiko proyek Merupakan hal yang berpengaruh pada sumberdaya dan
jadwal proyek.
Resiko produk merupakan hal yang berpengaruh pada kualitas software
yang sedang dikembangkan.
Resiko bisnis merupakan resiko yang mempengaruhi pengembangan
organisasi atau pengadaan software. Contoh: perusahaan lain
menjualkan produk baru

Tahapan manajemen resiko


Risk Identification
Risk analysis
Risk planning
Risk monitoring

Risk identification(identifikasi resiko)


Identifikasi resiko melalui pendekatan dengan brainstoriming ataupun
berdasarkan pengalaman. Setidaknya ada 6 tipe resiko yang biasanya
muncul:

Resiko teknologi
Resiko sosial
Resiko organisasi
Resiko alat
Resiko Kebutuhan
Resiko perkiraan

Risk Analysis(analisis resiko)


Dalam menganalisis masalah, kita harus mengidentifikasi resiko dan
menilai probabilitas dan keseriusannya
Analisis terkadang tidak semuanya berdasar pada probabilitas,
terkadang berdasar pada pengalaman yang ada
Hasil dari analisis perlu didokumentasikan dan ditabulasikan
menggunakan table yang tersusun berdasarkan keseriusan dari resiko
tersebut.

Risk Planning (Perencanaan resiko)


Ditentukan oleh resiko yang telah teridentifikasi dan mengenali
strategi untuk mengolah resiko tersebut
Berikut strategi yang mungkin diidentifikasi sebagai solusi atas resiko:
Strategi penghindaran. Mengurangi resiko yang kemungkinannya tinggi untuk
terjadi
Strategi minimasi. Mengurangi resiko yang dapat terjadi
Rencana perkiraan. Mempersiapkan perencanaan untuk kemungkinan
terburuk yang sewaktu waktu mungkin terjadi. Harus ada strategi yang
andal untuk menanggulangi resiko tersebut

Risk mointoring (Pengamatan resiko)


Pengamatan resiko terkait pada penilaian secara berkala setiap resiko
yang telah teridentifikasi.
Pengamatan resiko merupakan proses yang berkelanjutan serta
dilakukan setiap pengelolaan review progres.

Anda mungkin juga menyukai