SKRIPSI
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat
Untuk Menyelesaikan Program Sarjana (S1)
Pada Program Sarjana Fakultas Ekonomi
Universitas Diponegoro
Disusun Oleh
MARFIN SINAGA
NIM C2C005314
PERSETUJUAN SKRIPSI
Nama Penyusun
Marfin Sinaga
: C2C005314
Fakultas/Jurusan
Ekonomi/Akuntansi
Judul Skripsi
ANALISIS
PENGARUH
PROFESIONALISME
TERHADAP
TINGKAT
PROSES
MATERIALITAS
PEMERIKSAAN
DALAM
LAPORAN
Dosen Pembimbing,
ii
Nama Penyusun
: Marfin Sinaga
: C2C005314
Fakultas/Jurusan
: Ekonomi/Akuntansi
Judul Skripsi
:ANALISIS
PENGARUH
PROFESIONALISME
TERHADAP
TINGKAT
PROSES
MATERIALITAS
PENGAUDITAN
DALAM
LAPORAN
Tim Penguji
12 Juli 2012
(..)
(..)
(..)
iii
(Marfin Sinaga)
NIM : C2C005314
iv
MOTTO
Sebab Tuhan, Dia sendiri akan berjalan di depanmu, Dia sendiri akan menyertai
engkau, Dia tidak akan membiarkan engkau dan tidak akan meninggalkan
engkau: janganlah takut dan janganlah patah hati
(Ulangan 31: 8)
Jangan seorang pun menganggap engkau rendah karena engkau muda. Jadilah
teladan bagi orang-orang percaya, dalam perkataanmu, dalam tingkah lakumu,
dalam kasihmu, dalam kesetiaanmu dan dalam kesucianmu
(1 Timotius 4: 12)
Doakanlah apa yang kau kerjakan, kerjakanlah apa yang kau doakan
-Anonim-
Dont give up. Just be you, because life is too short become anybody else
-Marfin Sinaga-
vi
jati diri, Tetap jadi Ordinary People yang mengerti akan arti sebuah
perjuangan dan kasih sayang
o Andriyati Mariana Sinaga, Wisdomi Wasih Sahat Purba, Rodo Berliana
Togatorop, Daud Mangontang Tua Sinaga, Suharno Leonard Sabam
Manik, Dameria Martha Simanjuntak, Daniel Antonius Sinaga, Julius
Silalahi,
lahi,
Caesar Samosir, Tumpal Alexander Tambunan, Stevanus Tulus Sila
Jery Tambunan Every moment will give us a lot of experience. Keep learn
in every time that we have passed by
o Mawarni Handayani Aritonang, Arif Tyson Situmorang, Sevrida Verawaty
Lamtiurma Purba, Dolly Alfonso Berutu, Rian Sinaga, Sutan Bratha
Fransiscus
Fransiscus Purba, Sucy Calara Simorangkir, Have no words to say now.
But you should know that all of you have a little place in my memories.
Never stop dreaming as long dreaming is free
o Surya Daud Marulam Tua Sihite, Tumpal Hasudungan Pangaribuan,
Harry Christian
Christian Barus, Raynald Eldo Sinaga, Daud Aruan, Dian Loliarta
Silalahi, Boni Hutasoit, Sehat Martua Parulian Nababan, Rinaldi Waston
Agustinus Siahaan, Sari Fransisca Siahaan, Glory Agusta Sianipar,
Bethesda Yohana Togatorop, Melfa Rodearni Silitonga, Telah banyak
cerita, banyak kenangan yang kudapat bersama kalian, kalian adalah
orang-orang yang luar biasa
o AnakAnak-anak kost Singosari Timur 26: Endro Cahyo Wigati, Taufiq Adi
Sunarko, Sri Nugrahaening Widhi, Iman Manul, Dananjaya Hudha
Setiawan, Rahmatullah Sismiaji
Sismiaji Sondome, Hendrawan Agusta, Glardi
Pamungkas Berada disini aku belajar mengenai manisnya perbedaan,
serasa berada di rumah, meskipun kalian kumpulan anak manja yang selalu
mengganggu
o Tim KKN II UNDIP, Agustus 2008, Ds. Beringin, Kec. Beringin Kab.
Semarang : Andina Ivana Triandani, Alif Rahman Dhani, Irma Zhanita
Anggraeni, Maflachatun, Eko Adhi Jatmiko, Wahyu Prabowo, Kapan
Reuni???
o HKBP Kertanegara Semarang, Gereja selalu saja menjadi rumah yang
memberikan kedamaian yang berarti
vii
viii
ABSTRAK
ix
ABSTRACT
This study aims to determine the relationship between the professionalism
of the auditor as an independent variable consisting of the dimensions of
dedication, community affiliation, autonomy demand, belief self regulation, social
obligation with the dependent variable, namely consideration of the level of
materiality in the audit process financial statements.
The respondents are a few professionals who work well as part-time jobs,
junior auditor, senior auditor, supervisor, manager or partner at public
accounting firm located in Semarang. Sampling was done using a type of nonprobability sampling, to collect some important information provided by
respondents. The questionnaire is a tool used to measure the variables. Analytical
model used is multiple linear regression to determine whether there is a
relationship between the auditor materiality level of professionalism and
consideration in the process of auditing the financial statements.
Based on the calculation and analysis conducted shows that there is a
positive correlation between variables with a consideration of professionalism
auditor materiality levels, including the dedication, the dimension, the dimension
of independence, and relationships with other professions. Positive correlation
between the independent variables with the dependent variable showed that the
higher the professionalism of an auditor will be more appropriate then the
auditor's consideration of materiality in auditing financial statements.
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus yang telah
melimpahkan kasih dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
skripsi ini dengan judul ANALISIS PENGARUH PROFESIONALISME
TERHADAP
TINGKAT
MATERIALITAS
DALAM
PROSES
ini
mengambil
orientasi
studi
pada
hubungan
antara
yaitu:
pengabdian
terhadap
profesi,
kewajiban sosial,
kemandiran,
keputusan.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini dapat terselesaikan berkat bantuan,
nasihat, dukungan, saran dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis
mengucapkan terima kasih dengan segala kerendahan hati kepada :
1. Prof. Drs. Mohamad Nasir, M.Si, Ak, Ph.D, selaku Dekan Fakultas
Ekonomi Universitas Diponegoro.
xi
Marfin Sinaga
xii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL .................................................................................................. i
PENGESAHAN SKRIPSI .......................................................................................... ii
PERNYATAAN ORISINALITAS SKRIPSI .............................................................. iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN .............................................................................. v
ABSTRAK ................................................................................................................. ix
ABSTRACT ................................................................................................................. x
KATA PENGANTAR ................................................................................................ xi
DAFTAR TABEL ...................................................................................................... xvii
DAFTAR BAGAN ..................................................................................................... xviii
DAFTAR GAMBAR .................................................................................................. xix
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................................... xx
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah ........................................................................... 1
1.2 Permusan Masalah.................................................................................... 7
1.3 Tujuan Penelitian....................................................................................... 8
1.4 Kegunaan Penelitian ................................................................................. 8
1.5 Sistematika Penulisan ............................................................................... 9
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Landasan Teori .......................................................................................... 11
2.1.1 Profesionalisme ............................................................................... 11
2.1.1.1 Pengertian Profesionalisme.. ................................................ 11
xiii
xiv
xv
xvi
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1
Tabel 4.1
Tabel 4.2
Tabel 4.3
Tabel 4.4
Tabel 4.5
Tabel 4.6
Tabel 4.7
Tabel 4.8
Tabel 4.9
xvii
DAFTAR BAGAN
Halaman
Bagan 2.1
xviii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 4.1
xix
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1
Lampiran 2
Kuesioner Penelitian
Lampiran 3
Descriptives
Lampiran 4
Lampiran 5
Lampiran 6
Lampiran 7
Lampiran 8
Lampiran 9
xx
BAB I
PENDAHULUAN
contoh, dalam hal pengamatan terhadap perhitungan fisik sediaan, auditor tidak
bertindak sebagai seorang ahli penilai, penaksir atau pengenal barang. Begitu
pula, meskipun auditor mengetahui hukum komersial secara garis besar, ia tidak
dapat bertindak dalam kapasitas sebagai seorang penasihat hukum dan ia
semestinya menggantungkan diri pada nasihat dari penasihat hukum dalam semua
hal yang berkaitan dengan hukum.
Sikap dan tindakan profesional memerlukan tuntutan pada berbagai
bidang profesi, tidak terkecuali profesi sebagai akuntan publik. Akuntan yang
profesional dalam melaksanakan pengauditan diharapkan akan menghasilkan
audit yang memenuhi standar yang telah ditetapkan organisasi dan sesuai dengan
kode etik atau standar profesi (Khikmah, 2005). Seorang akuntan agar tetap
dipercaya masyarakat harus selalu konsisten, profesional, independen dan
menjunjung tinggi kode etik profesi dalam menjalankan tugasnya. Kode etik
profesional diperlukan untuk mengatur perilaku profesional agar bertindak untuk
kepentingan orang banyak (Khikmah, 2005).
Auditor independen harus bertanggung jawab terhadap profesinya, dan
juga bertanggung jawab untuk mematuhi standar yang diterima oleh para praktisi
rekan seprofesinya. Setiap anggota bertanggung jawab untuk meningkatkan
kecakapan profesionalnya sehingga dapat memberikan manfaat optimal bagi
masyarakat, pemerintah dan dunia usaha (IAPI, 2011). Dalam mengakui
pentingnya kepatuhan tersebut, Ikatan Akuntan Publik Indonesia telah
menerapkan aturan yang mendukung standar tersebut dan membuat basis
penegakan kepatuhan tersebut, sebagai bagian dari Kode Etik Ikatan Akuntan
TINGKAT
MATERIALITAS
DALAM
PROSES
PENDAHULUAN
Berisi latar belakang penelitian, perumusan masalah, batasan
masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika
penulisan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Bab ini membahas tentang pengertian-pengertian dan teoriteori yang digunakan untuk mendukung penelitian. Dalam bab
ini akan diuraikan tentang profesionalisme, materialitas,
hubungan
antara
profesionalisme
dengan
materialitas,
METODE PENELITIAN
Dalam bab ini diuraikan metodologi penelitian yang digunakan
termasuk penentuan populasi, sampel, metode pengumpulan
data, definisi operasional, instrument penelitian, teknik
pengolahan data serta pengujian hipotesis.
BAB IV
BAB V
PENUTUP
Dalam bab ini berisi kesimpulan dari penelitian yang telah
dilakukan, implikasi penelitian dan saran sehubungan dengan
penulisan penelitian ini.
10
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
11
12
13
14
standar spesifik seperti itu. Komite Kode Etik IAPI di Indonesia dan
Committee on Profesional Ethics di Amerika Serikat menetapkan ketentuan
perilaku yang harus dipenuhi oleh seorang akuntan publik yang meliputi
standar teknis. Standar auditing, standar atestasi, serta standar jasa akuntansi
dan review dijadikan satu menjadi Standar Profesional Akuntan Publik
(SPAP).
2.1.2 Materialitas
2.1.2.1 Konsep Materialitas
Konsep materialitas dan konsep resiko adalah unsur penting dalam
merencanakan audit dan merancang pendekatan yang akan digunakan dalam
melaksanakan audit (Arens dan Locbeckee, 2003). Konsep materialitas
merupakan faktor yang penting dalam mempertimbangkan jenis laporan yang
tepat untuk diterbitkan dalam keadaan tertentu. Sebagai contoh, jika ada salah saji
yang tidak material dalam laporan keuangan suatu entitas dan pengaruhnya
terhadap periode selanjutnya diperkirakan tidak terlalu berarti, maka dapatlah
dikeluarkan suatu laporan wajar tanpa pengecualian.
Keadaannya akan berbeda jika jumlah sedemikian besar sehingga dapat
menimbulkan pengaruh yang material dalam laporan keuangan secara
keseluruhan. Definisi dari material dalam kaitanya dengan akuntansi dan
pelaporan audit adalah suatu salah saji dalam laporan keuangan dianggap material
jika pengetahuan atas salah saji tersebut dapat mempengaruhi keputusan para
pemakai laporan keuangan yang rasional.
15
16
diatas
konsep
materialitas
dapat
digunakan
tiga
tingkatan
dalam
keputusan
yang
salah
jika
mereka
17
18
keyakinan pada profesi, dan hubungan dengan sesama profesi) secara signifikan
berpengaruh terhadap pertimbangan tingkat materialitas.
Penelitian terdahulu mengenai profesionalisme internal auditor dengan
kinerja tugas, kepuasan kerja, komitmen organisasi, dan keinginana untuk pindah.
Responden dalam penelitiannya adalah internal auditor BUMN dan BUMD di
seluruh Indonesia. Hasilnya, dari lima pandangan profesionalisme mempunyai
hubungan dengan dua sampai lima dengan variabel konsekuensi (kinerja,
kepuasan, komitmen, dan keinginan untuk pindah). Variabel pengalaman dan latar
belakang pendidikan hanya berhubungan dengan pandangan profesionalisme
hubungan dengan sesama profesi. Variabel pengalaman dan semua dimensi
profesionalisme berhubungan dengan kinerja.
Penelitian yang dilakukan oleh Khikmah (2005) menguji tentang pengaruh
profesioanlisme tentang keinginan berpindah dengan komitmen organisasi dan
kepuasan kerja sebagai variabel intervening. Responden dari penelitiannya
seluruh auditor pada KAP wilayah Jawa yang diambil Directory Ikatan Akuntansi
Indonesia
Kompartemen
Akuntan
Publik
tahun
2003-2004.
Hasilnya
19
Tabel 2.1
Ringkasan Beberapa Penelitian Terdahulu Mengenai Profesionalisme
Auditor dan Penentuan Tingkat Materialitas
Peneliti
Rahmawati
(1997)
Judul
Hubungan antara
Profesionalisme
Internal Auditor
dengan Kinerja,
Kepuasan,
Komitmen, dan
Keinginan
Berpindah.
Variabel
Profesionalisme,
kinerja,
kepuasan,
komitmen dan
keinginan untuk
berpindah.
Hasil Penelitian
Profesionalisme
memberikan
kontribusi
penting
bagi
pengembangan
hasil
kerja.
Profesionalisme
berhubungan
dengan kinerja. Kepuasan kerja
pada umumnya identik dengan
kepuasan materi. Keinginan
pindah bagian hanya dipengaruhi
oleh kemandirian, sedangkan
keinginan untuk untuk berpindah
dipengaruhi oleh keyakinan
terhadap peraturan profesi dan
pengabdian
pada
profesi.
Pengalaman dan latar belakang
pendidikan hanya mempengaruhi
hubungan
dengan
sesame
profesi.
Hastuti et Hubungan antara Profesionalisme Profesionalisme
mempunyai
al., (2003) Profesionalisme dan
tingkat hubungan
yang
signifikan
Auditor dengan materialitas
dengan
pertimbangan
Pertimbangan
materialitas. Semakin tinggi
Tingkat
tingkat profesionalisme auditor
Materialitas
(dalam 5 dimensi), maka akan
dalam
Proses
semakin baik pula pertimbangan
Pengauditan
materialitas.
Laporan
Keuangan.
Wahyudi
Pengaruh
Profesionalisme Dimensi profesionalisme yang
dan Aida, Profesionalisme dan
tingkat signifikan
terhadap
tingkat
(2006)
Auditor terhadap materialitas
materialitas, yaitu pengabdian
Tingkat
pada
profesi,
kemandirian,
20
Materialitas
dalam
Pemeriksaan
Laporan
Keuangan.
21
PROFESIONALISME
H1
H1a
Kemandirian
H1b
Kepercayaan Pada
H1c
Profesi
TINGKAT
Hubungan Dengan
MATERIALITAS
H1d
Rekan Seprofesi
H1e
Kewajiban Sosial
2.4 Hipotesis
Penelitian yang dilakukan oleh Rahmawati (1997) menyatakan bahwa
profesionalisme auditor yang terdiri dari dedikasi terhadap profesi, kewajiban
sosial, otonomi, keyakinan terhadap profesi, afiliasi dengan sesama profesi dan
pendidikan dapat mempengaruhi tingkat materialitas. Sedangkan dalam penelitian
ini menurut Hall (1968) dalam Wahyudi dan Aida (2006) profesionalisme yang
terdiri dari lima dimensi yaitu pengabdian pada profesi, kewajiban sosial,
kemandirian, keyakinan profesi, dan hubungan dengan sesama profesi, dapat
mempengaruhi pertimbangan tingkat materialitas. Semakin profesional seorang
auditor
dalam
bekerja
maka
ia
akan
semakin
berhati-hati
dalam
22
Kewajiban
Sosial
Terhadap
Pertimbangan
Tingkat
Materialitas
Penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Hastuti et al. (2003)
menyatakan bahwa kewajiban sosial mempunyai hubungan yang positif terhadap
tingkat materialitas. Kewajiban sosial adalah suatu pandangan tentang pentingnya
peranan profesi serta manfaat yang diperoleh baik masyarakat maupun profesional
karena adanya pekerjaan tersebut (Hall, 1968 dalam Wahyudi dan Aida, 2006).
Kesadaran auditor tentang peran profesinya di masyarakat akan menumbuhkan
23
Keyakinan
Profesi
Terhadap
Pertimbangan
Tingkat
Materialitas
Keyakinan terhadap profesi adalah suatu keyakinan bahwa yang paling
berwenang menilai pekerjaan profesional adalah rekan sesama profesi, bukan
orang luar yang tidak mempunyai kompetensi dalam bidang ilmu dan pekerjaan
auditor. Bila yang menilai pekerjaan mempunyai pengetahuan yang sama, maka
kesalahan akan dapat diketahui. Semakin tinggi keyakinan pada profesi
diharapkan akan menghasilkan pertimbangan tingkat materialitas dengan lebih
baik. Berdasarkan uraian di atas, maka hipotesis sebagai berikut:
24
25
BAB III
METODE PENELITIAN
26
27
28
29
kemudahannya dalam memberi jawaban dan juga waktu yang digunakan untuk
menjawab akan lebih singkat.
30
31
yang
dihasilkan
memiliki
distribusi
normal
serta
tidak
terdapat
32
33
Bila nilai signifikan F < 0,05, maka H0 ditolak, artinya terdapat pengaruh
yang signifikan antara semua variabel independen terhadap variabel
dependen.
34
2.
Bila nilai signifikansi t < 0,05, maka H0 ditolak, artinya terdapat pengaruh
yang signifikan antara satu variabel independen terhadap variabel
dependen.
b.
Apabila nilai signifikansi t > 0,05, maka H0 diterima, artinya tidak ada
pengaruh yang signifikan antara satu variabel independen terhadap
variabel dependen.
35