Analysis Rate of Return
Analysis Rate of Return
Disusun Oleh:
Nama
Kelas
Mata Kuliah
TEKNIK ELEKTRO
UNIVERSITAS GUNADARMA
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur hanyalah milik Allah SWT yang telah memberikan rahmat taufik
hidayahnya & melimpahkan ilmu, Shalawat serta salam semoga selalu tercurahkan kepada
Rasululla Muhammad SWT beserta keluarganya.
Penulisan makalah ini bertujuan untuk memenuhi Tugas Ekonomi Teknik Semester lima.
Dalam penyusunan makalah ini penulis menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih
jauh dari kesempurnaan sebab pengetahuan dan pengalaman yang dimiliki penulis terbatas,
cukup banyak tantangan dan hambatan yang penulis temukan dalam menyusun makalah ini.
Akhir kata, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi
pembaca pada umumnya.
Depok, 27 November 2014
Penulis
BAB I
PEMBAHASAN TEORI
dimana :
IO = Initial Outlays ( Nilai Investasi mula mula )
Pt = Net Cash Flow ( Proceed ) pada tahun ke t
i = Tingkat diskonto
n = Lama waktu / periode umur investasi
Kelemahan kelemahan pada metode IRR adalah :
1.Tingkat diskonto yang dihitung akan merupakan nilai yang sama untuk setipa tahun ekonomisnya.
Metode IRR tidak memungkinkan menghitung IRR yang mungkin berbeda stiap tahunnya. Padahal secara
toritis dimungkinkan terjadi tingkat bunga yang berbeda setiap tahun.
2.Bisa diperoleh i yang lebihdari satu angka ( multiple IRR ). Dengan demikian timbul masalah, yaitu i
mana yang akan kita pergunakan.
3.Pada saat perusahaan harus memilih proyek yang bersifat mutually exclusive, kita mungkin salah
memilih proyek kalau kita menggunakan kriteria IRR. Penggunaan IRR akan tepat kalau dipergunakan
Incremental IRR.
IRR yang merupakan indikator tingkat efisiensi dari suatu investasi. Suatu proyek/investasi dapat
dilakukan apabila laju pengembaliannya (rate of return) lebih besar dari pada laju pengembalian
apabila melakukan investasi di tempat lain (bunga deposito bank, reksadana dan lain-lain). IRR
digunakan dalam menentukan apakah investasi dilaksanakan atau tidak, untuk itu biasanya
digunakan acuan bahwa investasi yang dilakukan harus lebih tinggi dari Minimum acceptable
rate of return atau Minimum atractive rate of return (MARR) . MARR adalah laju
pengembalian minimum dari suatu investasi yang berani dilakukan oleh seorang investor.
Dengan rumus umum sebagai berikut :
Penerimaan atau penolakan usulan investasi ini adalah dengan membandingkan IRR dengan
tingkat bunga yang disyaratkan (required rate of return). Apabila IRR lebih besar dari pada
tingkat bunga yang disyaratkan maka proyek tersebut diterima, apabila lebih kecil diterima.
BAB II
DAFTAR PUSTAKA
http://kelincicoklatdiary.wordpress.com/2010/10/14/net-present-value-npv-dan-internalrate-of-return-irr/
http://kazekage08suna.blogspot.com/2010/01/rate-of-return-ror_01.html
http://lyamarsadyy.blogspot.com/2013/11/tugas-2-rate-of-return.html