Anda di halaman 1dari 20

A.

DASAR-DASAR LEASING
1. Definisi Leasing
Lease adalah perjanjian kontraktual antara lessor dan lessee yang memberikan hak kepada
lessee untuk menggunakan property tertentu, yang dimiliki oleh lessor, selama periode waktu
tertentu dengan membayar sejumlah uang (sewa) yang sudah ditentukan, yang umumnya
dilakukan secara periodic.
Siapa saja lessor yang memiliki property ?
a. Bank
Bank merupakan pemain terbesar dalam bisnis lease. Mereka memiliki sumber dana rendah
biaya, yang merupakan keuntungan dalam kemampuan membeli aktiva dengan harga yang lebih
rendah disbanding competitor mereka. Transaksi lease saat ini telah lebih terstandardisasi, yang
merupakan keuntungan bagi bank karena mereka tidak perlu inovatif dalam menyusun perjanjian
lease.
b. Perusahaan Captive Leasing
Perusahaan captive leasing adalah perusahaan anak yang bisnis utamanya menjalankan
operasi lease bagi perusahaan induknya. Perusahaan seperti Caterpillar Financial Services Corp.
(untuk Caterpillar), Chrysler Financial (untuk Daimler Chrysler), dan IBM Global Financing
(untuk IBM) memfasilitasi penjualan produk kepada konsumen. Sebagai contoh, Sterling
Construction Co. berkeinginan memiliki sejumlah alat earthmover dari Caterpillar. Dalam kasus
ini, Caterpillar Financial Services Corp. akan mengusulkan penyusunan transaksinya sebagai
lease alih-alih pembelian. Maka Caterpillar sebagai perusahaan anak yang menangani program
pembiayaan alih-alih lembaga keuangan pihak luar.
Perusahaan captive leasing memiliki keuntungan titik penjualan (point of sale) dalam
mencari konsumen lease. Artinya, seketika Caterpillar menerima kemungkinan order, perusahaan
anakanya di bidang lease dapat secara cepat menyusun perjanjian pembiayaan lease (lease
financing). Lebih lanjutnya lessor captive memiliki pengetahuan produk yang merupakan
keuntungan ketika menjalankan praktik pembiayaan bagi produk perusahaan induknya.
c. Pihak Independen
Pihak independen adalah yang terakhir dalam kategori lessor. Pihak independen belum
berprestasi baik selama beberapa tahun belakangan. Porsi pasar mereka telah menurun seiring
bank dan perusahaan captive leasing lebih agresif dalam area pembiayaan lease. Keunggulan
mereka sering kali berupa penyuunan kontrak inovatif bagi para lessee. Juga, mereka mulai
bertindak sebagai perusahaan keuangan captive bagi perusahaan lain yang tidak memiliki
perusahaan anak di bidang lease.

2. Keunggulan Leasing
Beberapa keunggulan yang umumnya dinikmati lessee adalah sebagai berikut:
1. Pembiayaan 100% dengan suku bunga tetap.
Lease sering ditandatangani tanpa membutuhkan uang muka dari lessee, yang
membantu menghemat dana kas yang terbatas, khususnya sangat diinginkan oleh
perusahaan baru dan sedang berkembang. Selain itu, pembayaran lease juga sering

bersifat tetap sehingga melindungi lessee dari inflasi dan meningkatnya cost uang (cost of
money).
2. Proteksi terhadap keusangan.
Peralatan yang di-lease dapat mengurangi risiko keusangan bagi lessee, dan dalam
banyak kasus, dapat memindahkan risiko nilai residu kepada lessor.
3. Fleksibilitas.
Perjanjian lease memiliki lebih sedikit batasan-batasan bila dibandingkan dengan
perjanjian utang lainnya. Lessor yang inovatif mampu membuat perjanjian lease disesuaikan
dengan kebutuhan khusus lessee. Misalnya, pembayaran sewa dapat diatur untuk memenuhi
waktu pendapatan kas yang dihasilkan oleh peralatan yang di-lease sehingga
pembayaran dapat dilakukan pada saat peralatan tersebut mulai produktif.
4. Pembiayaan yang lebih murah.
Beberapa perusahaan menyadari bahwa pembiayaan dengan lease ternyata jauh lebih
murah daripada jenis pembiayaan lainnya.
5. Pembiayaan di luar neraca (off-balance-sheet financing).
Beberapa lease tidak mengakibatkan bertambahnya kemampuan perusahaan untuk
melakukan pinjaman. Pembiayaan di luar neraca semacam itu penting bagi perusahaan
tertentu.

3. Sifat Konseptual dari Lease


Secara singkat, FASB setuju dengan pendekatan kapitalisasi apabila lease serupa
dengan pembelian seluruh cicilan, dengan menyatakan bahwa lease yang secara substansial
memindahkan seluruh manfaat dan risiko dari kepemilikan properti harus dikapitalisasi.
Pemindahan kepemilikan dianggap terjadi hanya jika lease tersebut tidak dapat dibatalkan.
Tidak dapat dibatalkan berarti bahwa kontrak lease bisa dibatalkan hanya bila terjadi suatu
hal yang bersifat kontinjensi atau ketentuan pembatalan dari penalty kontrak begitu tinggi
bagi lessee sehingga kemungkinan pembatalan terjadi sangat kecil. Hanya lease yang tidak
dapat dibatalkan yang perlu dikapitalisasi.
Dengan demikian, dapat diambil 3 kesimpulan. (1) Karakteristik yang menunjukkan
bahwa secara substansial semua manfaat dan risiko kepemilikan yang telah ditransfer kepada
lessee dan lessor. (3) Lease yang tidak mentransfer semua manfaat dan risiko secara
substansial disebut sebagai lease operasi. Kontrak lease ini tidak perlu dikapitalisasi, tetapi
diperlakukan sebagai pembayaran lease dan penerimaan lease.
B.

AKUNTANSI OLEH LESSEE

Jika lessee mengkapitalisasi lease, maka lessee akan mencatat aktiva dan kewajiban yang
umumnya sama dengan nilai sekarang pembayaran sewa. Lessor, yang sudah memindahkan
secara substansial seluruh manfaat dan risiko kepemilikan, mengakui penjualan dengan
mengeluarkan aktiva dari neraca dan menggantikannya dengan piutang. Ayat jurnal khusus bagi
lessor dan lessee, dengan asumsi peralatan dilease dan dikapitalisasi adalah sebagai berikut :

Delta (lessee)
Peralatan yang di lease xxxx
kewajiban lease
xxxx
ILFC(lessor)
Piutang lease (bersih)
xxxx
Peralatan
xxxx
Karena sudah mengkapitalisasi aktiva, lessee akan mencatat penyusutan. Lessor dan lessee
akan memperlakukan pembayaran lease sebagai pembayaran pokok dan bunga. Jika kontrak
lease tidak dikapitalisasi, tidak ada aktiva yang dicatat oleh lessee dan tidak ada aktiva yang
dikeluarkan dari pembukuan lessor. Pada saat pembayaran lease yang dilakukan, lessee mencatat
beban sewa dan lessor mengakui pendapatan sewa.
Untuk lease yang dicatat sebagai lease modal (capital lease), lease harus dianggap dan
tidak dibatallkan, dan memenuhi satu atau lebih dari empat kriteria berikut ini :
1.
Lease mentransfer kepemilikan properti kepada lessee.
2.
Lease memiliki opsi untuk membeli dengan harga khusus (bargain purchase
option).
3.
Jangka waktu lease sama dengan atau lebih 75% dari estimasi umur ekonomis
aktiva yang di-lease.
4.
Nilai sekarang (present value) dan pembayaran lease minimum (tidak termasuk
biaya executory) sama dengan atau melebihi 90% dari nilai wajar properti yang
di-lease.
Lease yang tidak memenuhi salah satu kriteria di atas diklasifikasikan sebagai Lease
Operasi (operating lease).

1. Kriteria Kapitalisasi
1. Pengujian Pengalihan Kepemilikan
Jika lease tersebut mengalihkan kepemilikan aktiva kepada lessee maka lease itu
dianggap sebagai lease modal. Kriteria ini tidak bersifat kontroversial dan mudah
untuk diterapkan.
2. Pengujian Opsi untuk Pembelian dengan Harga Khusus (Bargain Purchase Option)
Opsi pembelian khusus adalah sebuah provisi yang memungkinkan lessee untuk
membeli properti yang di-lease dengan harga yang secara signifikan lebih rendah
dibandingkan nilai wajar properti yang diharapkan pada tanggal opsi itu dapat
digunakan. Pada awal lease, perbedaan antara harga opsi dengan nilai pasar wajar
yang diharapkan harus cukup besar sehingga realisasi dari opsi bisa dipastikan secara
layak.
3. Pengujian Umur Ekonomis (Pengujian 75%)
Jika periode lease sama dengan atau melebihi 75% dari umur ekonomis aktiva, di
mana sebagian besar risiko dan imbalan atas pemilikan barang dialihkan ke lessee
maka perlu dilakukan kapitalisasi. Akan tetapi, penentuan jangka waktu atau masa lease
dan umur ekonomis aktiva dapat menimbulkan masalah.

4. Pengujian Pemulihan Investasi (Pengujian 90%)


Jika nilai sekarang (present value) dari pembayaran lease minimum (minimum
lease payments) sama dengan atau melebihi 90% dari nilai pasar wajar aktiva maka
aktiva yang di-lease harus dikapitalisasi. Dasar pemikiran untuk pengujian ini bahwa
jika nilai sekarang pembayaran lease minimum tidak berbeda banyak dengan harga
pasar aktiva maka secara efektif aktiva tersebut dapat dibeli.

2. Aktiva dan Kewajiban yang Diperlakukan secara Berbeda


Dalam transaksi lease modal, lessee menggunakan lease sebagai sumber pembiayaan.
Lessor membiayai transaksi (menyediakan modal investasi) melalui aktiva yang di-lease,
dan lessee melakukan pembayaran sewa, yang sebenarnya merupakan pembayaran
cicilan. Oleh karena itu, selama umur properti yang di-lease, pembayaran sewa kepada
lessor mencakup pembayaran pokok ditambah bunga.
1. Pencatatan Aktiva dan Kewajiban
Dalam metode lease modal, lessee memperlakukan transaksi lease seolah-olah
aktiva telah dibeli dalam transaksi pembiayaan di mana aktiva diperoleh dan
kewajiban diakui. Oleh karena itu, lessee mencatat lease modal sebagai aktiva dan
kewajiban pada nilai terendah antara (a) nilai sekarang (present value) dari
pembayaran lease minimum (tidak termasuk cost executory) atau (b) nilai pasar
wajar aktiva yang di-lease pada awal lease. Dasar pemikiran untuk pendekatan ini
bahwa aktiva yang di-lease tidak boleh dicatat lebih tinggi dari nilai pasar wajarnya.
2. Periode Penyusutan
Salah satu aspek yang menyulitkan akuntansi untuk penyusutan aktiva yang dilease yang dikapitalisasi berhubungan dengan periode penyusutan. Jika perjanjian
lease mengalihkan kepemilikan aktiva kepada lessee (Kriteria 1) atau mencakup opsi
pembelian dengan harga khusus (Kriteria 2) maka aktiva yang di-lease dengan cara
yang konsisten melalui kebijakan penyusutan norma lessee atas aktiva yang
dimilikinya, dengan menggunakan umur ekonomis aktiva. Sebaliknya, jika lease tidak
mengalihkan kepemilikan atau tidak mencakup opsi pembelian dengan harga khusus
maka aktiva disusutkan selama masa lease.
3. Metode Bunga Efektif
Selama jangka waktu lease, metode bunga efektif digunakan untuk
mengalokasikan setiap pembayaran lease antara pokok dan bunga. Metode ini
menghasilkan beban bunga periodik yang sama dengan persentase konstan dari nilai
tercatat kewajiban lease. Tingkat diskonto yang digunakan oleh lessee untuk
menentukan nilai sekarang dari pembayaran lease minimum harus digunakan oleh lessee
ketika mengaplikasikan metode bunga efektif pada lease modal.
4. Konsep Penyusutan
Walaupun jumlah yang awalnya dikapitalisasi sebagai aktiva dan dicatat sebagai
kewajiban telah dihitung pada nilai sekarang yang sama, tetapi penyusutan aktiva
dan pengurangan kewajiban adalah 2 proses akuntansi yang independen selama

jangka waktu lease. Lessee harus menyusutkan aktiva yang di-lease dengan
menggunakan metode penyusutan konvensional; garis lurus, jumlah angka tahun, saldo
menurun, unit produksi, dan lainnya.

3. Metode Lease Modal


Caterpillar Financial Services Corps. (Perusahaan anak dari Caterpillar) dan Sterling
Construction Corp. menandatangani perjanjian lease tertanggal 1 Januari 2008 dimana
Caterpillar meleaseka peralatan kepada Sterling mulai tanggal 1 Januari 2008. Jangka waktu
dan provisi dari perjanjian lease tersebut dan data terkait lainnya adalah sebagai berikut :
- Jangka waktu lease adalah 5 tahun, dan perjanjian lease tidak dapat dibatalkan, yang
mengharuskan pembayaran sewa yang sama sebesar $25.981,62 pada awal setiap
tahun (dasar anuitas jatuh tempo).
- Peralatan tersebut memiliki nilai wajar pada awal lease sebesar $100.000 dengan
estimasi umur ekonomis 5 tahun tanpa nilai residu.
- Sterling membayar seluruh biaya executory secara langsung kepada pihak ketiga
kecuali untuk pajak properti sebesar $2.000 per tahun, yang dimasukkan dalam
pembayaran tahunan kepada lessor.
- Lease ini tidak mencakup opsi pembaharuan, dan peralatan kembali menjadi milik
caterpillar pada akhir masa lease.
- Suku bunga pinjaman incremental Sterling adalah 11% per tahun.
- Sterling menyusutkan peralatan serupa miliknya atas dasar garis lurus.
- Caterpillar menetapkan sewa tahunan untuk memperoleh tingkat pengembalian atas
investasi sebesar 10% per tahun; hal ini diberitahu kepada Sterling.
Lease ini memenuhi kriteria untuk diklasifikasikan sebagai lease modal dengan alasan
sebagai berikut :
1. Jangka waktu lease selama 5 tahun yang sama dengan estimasi umur ekonomis
selama 5 tahun, memenuhi pengujian 75%
2. Nilai sekarang dari pembayaran lease minimum ($100.000 sebagaimana dihitung di
bawah) melebihi 90% dari nilai wajar properti ($100.000).
Pembayaran lease minimum adalah $119.908,10 ($23.981,62 x 5), dan jumlah yang
dikapitalisasi sebagai aktiva yang di lease dihitung sebagai nilai sekarang dari pembayaran
lease minimum (tidak termsuk biaya executory-pajak properti sebesar $2.000) sebagai
berikut :
Jumlah yang dikapitalisasi= ($ 25.981,62 - $ 2.000) x Nilai sekarang anuitas jatuh tempo
sebesar 1 selama 5 periode pada
10%
= $ 23.981,62 x 4,16986
= $ 100.000
Suku bunga implisit lessor sebesar 10% yang digunakan, bukan suku bunga pinjaman
incremental lessee sebesar 11% karena (1) nilainya lebih rendah dan (2) lessee mengetahui
suku bunga ini.

Ayat jurnal untuk mencatat lease modal pada pembukuan Sterking per 1 Januari
2008 adalah:
Peralatan yang dilease menurut lease modal
100.000
Kewajiban Lease
100.000
Perhatikan bahwa ayat jurnal diatas mencatat kewajiban pada jumlah bersih sebesar
$100.000 (nilai sekarang dari pembayaran sewa masa depan) dan bukan jumlah kotor
sebesar $119.908,10 ($23.981,62 x 5)
Ayat jurnal untuk mencatat pembayaran lease pertama per 1 januari 2008 adalah:
Beban pajak properti
2.000,00
Kewajiban Lease
23.981,62
Kas
25.981,62
Setiap pembayaran lease sebesar $25.981,62 terdiri dari tiga unsur: (1) pengurangan
kewajiban lease, (2) biaya pendanaan (beban bunga), dan (3) biaya executory (pajak
properti). Total biaya pendanaan (beban bunga) selama jangka waktu lease adalah
$19.908,10, yaitu perbedaan antara nilai sekarang pembayaran lease ($100.000) dank as
actual yang dikeluarkan, dikurangi biaya executory ($119.908,10). Oleh karena itu, beban
bunga tahunan, dengan menggunakan metode bunga efektif, adalah fungsi dari kewajiban
yang beredar, sebagaiman disajikan berikut :

Tanggal

STERLING CONSTRUCTION
Skedul Amortisasi Lease
(Dasar Anuitas Jatuh Tempo)
Pembayaran Executory Cost Bunga (10%)
Pengurangan
Kewajiban
Lease Tahunan
Lease

1 Januari 2008

1 Januari 2008

$ 25.981,62

$ 2.000

1 Januari 2009

$ 25.981,62

1 Januari 2010

Saldo
Kewajiban
Lease

$ 100.000,00

-0-

$ 23.981,62

$ 76.018,38

$ 2.000

$ 7.601,84

$ 16.379,78

$ 59.638,60

$ 25.981,62

$ 2.000

$ 5.963,86

$ 18.017,76

$ 41.620,84

1 Januari 2011

$ 25.981,62

$ 2.000

$ 4.162,08

$ 19.819,54

$ 21.801,30

1 Januari 2012

$ 25.981,62

$ 2.000

$ 2.180,32

$ 21.801,30

$ 129.908,10

$ 10.000

$ 10.908,10

$ 100.000,00

Pada akhir tahun fiscal Lessee Company, 31 Desember 2008, bunga akrual dicatat
sebagai berikut :

-0-

Beban bunga
7.601,84
Hutang bunga
7.601,84
Ayat jurnal untuk penyusutan menggunakan metode garis lurus adalah :
Beban penyusutan-Lease modal
20.000
Akumulasi penyusutan-Lease Modal
20.000
Pada tanggal 31 desember 2008, aktiva yang dicatat menurut lease modal telah
diidentifikasi secara terpisah pada neraca lessee. Demikian juga, kewajiban terkait
diidentifikasi secara terpisah. Bagian yang akan jatuh tempo dalam satu tahun atau siklus
operasi, mana yang lebih lama, diklasifiasikan sebagai kewajiban lancer dan sisanya sebagai
kewajiban tidak lancar
Kewajiban lancar
Hutang bunga
Kewajiban lease
Kewajiban tidak lancer
Kewajiban lease

$7.601,84
16.379,78
$ 59.638,60

Ayat jurnal untuk mencatat pembayaran lease per 1 januari 2009 adalah sebagai
berikut:
Beban pajak properti
2.000,00
Hutang bunga
7.601,84
Kewajiban lease
16.379,78
Kas
25.981,62
Jika peralatan dibeli pada akhir masa lease dengan harga $5.000 dan estimasi umur
peralatan diubah dari 5 tahun menjadi 7 tahun, maka ayat jurnal berikut harus dibuat:
Peralatan ($100.000 + $5.000)
105.000
Akumulasi penyusutan-Lease Modal
100.000
Perlatan yang dilease menurut lease modal
100.000
Akumulasi penyusutan-Peralatan
100.000
Kas
5.000
4. Metode Operasi (Lessee)
Dalam metode operasi, beban sewa (dan kewajiban yang berhubungan) harus
diakrualkan dari hari ke hari ke lessee ketika property digunakan. Lessee membebankan
sewa ke periode-periode yang memperoleh manfaat dari penggunaan aktiva dan
mengabaikan, dalam akuntansi, setiap komitmen untuk melakukan pembayaran di masa
depan.
Sebagai contoh, misalkan bahwa lease modal yang diilustrasikan sebelumnya tidak
memnuhi kriteria sebagai lease modal dan karenanya, diperlakukan sebagai lease operasi.
Beban tahun pertama ke operasi adalah $25.981,62 , yaitu jumlah pembayaran sewa. Ayat
jurnal untuk mencatat pembayaran ini pada tanggal 1 januari 2008 adalah sebagai berikut:

Beban sewa
Kas

25.981,62
25.981,62

5. Perbandingan Lease Modal dengan Lease Operasi


Sebagaimana diindikasikan sebelumnya, jika lease diklasifikasikan sebagai lease operasi,
maka beban tahun pertama akan menjadi $25.981,62 , yaitu jumlah pembayaran sewa. Akan
tetapi jika transaksi diperlakukan sebagai lease modal, maka beban tahun pertama sebesar
$29.601,84: penyusutan $20.000 (garis lurus), beban bunga $7.601,84, dan biaya executory
$2.000. ilustrasi dibawah ini menunjukkan bahwa walaupun total beban operasi selama
jangka waktu lease adalah sama baik apakah lease dierlakukan sebagai lease modal maupun
lease operasi, namun menurut perlakuan lease modal beban akan lebih besar di tahun-tahun
awal dan lebih rendah di tahun-tahun terakhir.
STERLING CONSTRUCTION
Skedul Beban Operasi
Lease Modal vs Lease Operasi

Tahun
2008
2009
2010
2011
2012
`

Lease Modal
Penyusut
Biaya
an
Executory
$20.000
20.000
20.000
20.000
20.000
$100.000

$2.000
2.000
2.000
2.000
2.000
$10.000

Beban Lease
Operasi
Bunga
$7.601,84
5.963,86
4.162,08
2.180,32
$19.908,10

Perbedaan

Total
Beban
$29.601,84 $25.981,62
27.963,86
25.981,62
26.162,08
25.981,62
24.180,32
25.981,62
22.000,00
25.981,62
$129.908,10 $129.908,10

$3.620,22
1.982,24
180,46
(1.801,30)
(3.981,62)
$$-0-

Jika digunakan metode penyusunan dipercepat, maka perbedaan antara jumlah beban
operasi menurut kedua metode tersebut akan semakin besar di tahun-tahun awal dan akhir.
Selain itu penggunaan pendekatan lease modal akan mengakibatkan aktiva dan kewajiban
terkait sebesar $100.000 dilaporkan pertama kali pada neraca: tidak ada aktiva dan
kewajiban seperti ini yang akan dilaporkan menurut metode operasi. Oleh karena itu,
perbedaan-perbedaan berikut ini akan terjadi jika lease modal dan bukan lease operasi yang
digunakan.
Banyak perusahaan percaya bahwa lease modal memiliki dampak yang merugikan
terhadap posisi keuangan perusahaan karena rasio hutang terhadap total ekuitas meningkat
dan tingkat pengembalian atas total aktiva menurun. Sebagai akibatnya, perusahaan
ccenderung menolak mengkapitalisasi lease.

C. Akuntansi Oleh Lessor


1. Keunggulan Leasing bagi Lessor
Pendapatan bunga.
Leasing adalah salah satu bentuk pembiayaan. Oleh karena itu, lembaga keuangan dan
perusahaan leasing menganggap leasing sangat menarik karena menyediakan marjin
bunga yang kompetitif
Insentif Pajak.
Dalam banyak kasus, perusahaan yang me-lease tidak dapat menggunakan manfaat
pajak, tetapi leasing memberikan mereka peluang untuk mengalihkan manfaat pajak
semacam itu kepada pihak lain (lessee) berupa pengembalian atas tarif sewa yang lebih
rendah dari aktiva yang di-lease.
Nilai Residu yang Tinggi.
Keunggulan lain bagi lessor adalah pengembalian properti pada akhir masa lease.
Nilai residu dapat menghasilkan laba yang sangat besar.
Meningkatkan Penjualan.
Dengan menawarkan produknya melalui Leasing kepada pelanggan potensial, pabrik atau
penyalur dapat meningkatkan penjualannya dalam jumlah besar.
Kelangsungan Hubungan Dengan Lease.
Apabila harta dijual, pembeli kerap kali tidak mengadakan transaksi lagi dengan penjualnya.
Akan tetapi dalam situasi Leasing, Lessor dan Lesse tetap berhubungan selama periode
tertentu, dan hubungan bisnis jangka panjang kerap kali dapat dibina melalui Leasing.

2. Klasifikasi Lease oleh Lessor


Dari sudut pandang lessor, semua lease dapat diklasifikasikan untuk tujuan akuntansi
sebagai berikut :
Lease operasi.
Lease pembiayaan langsung.
Lease jenis penjualan.
Kriteria Kapitalisasi (Lessor)
Kelompok I
Lease mengalihkan kepemilikan properti kepada lessee.
Lease mencakup opsi pembelian dengan harga khusus.
Jangka waktu lease sama dengan atau lebih dari 75% estimasi umur ekonomis properti
yang di-lease.

Nilai sekarang dari pembayaran lease minimum (kecuali cost executory) sama dengan atau
melebihi 90% nilai wajar properti yang di-lease.
Kelompok II
Ketertagihan pembayaran yang diperoleh dari lessee dapat diprediksi secara layak.
Tidak ada ketidakpastian yang penting di seputar jumlah biaya/cost yang tidak dapat
dibayarkan kembali meskipun telah dikeluarkan oleh lessor menurut lease (apa yang
perlu dilakukan oleh lessor secara substansial telah selesai atau biaya masa depan dapat
diprediksi secara layak).
Mengapa kriteria Kelompok II disyaratkan? Jawabannya bahwa profesi ingin
memastikan bahwa lessor telah benar-benar mengalihkan risiko dan manfaat kepemilikan.
Jika ketertagihan pembayaran tidak dapat diprediksi atau jika apa yang perlu dilakukan
oleh lessor tidak lengkap maka kriteria untuk pengakuan pendapatan belum dipenuhi, dan
hal itu harus diklasifikasikan sebagai lease operasi.
Perbedaan antara lease pembiayaan langsung dan lease jenis penjualan bagi lessor
adalah ada atau tidaknya untung (atau kerugian) produsen atau penyalur: lease jenis
penjualan melibatkan keuntungan produsen atau penyalur. Sedangkan, lease pembiayaan
langsung tidak memiliki keuntungan tersebut. Keuntungan (atau kerugian) lessor adalah
perbedaan nilai wajar properti yang di-lease pada awal lease dengan nilai buku lessor.
Umumnya lease jenis penjualan terjadi apabila perusahaan manufaktur atau penyalur
menggunakan leasing sebagai sarana memasarkan produk mereka. Semua lease yang tidak
memenuhi kualifikasi sebagai lease pembiayaan langsung atau jenis penjualan diklasifikasikan
dan diperlakukan oleh lessor sebagai lease operasi.
3. Metode Pembiayaan Langsung (Lessor)
Pada hakikatnya, lease merupakan pembiayaan atas pembelian aktiva oleh lessee yang
mengharuskan lessor mengganti aktiva yang di-lease dengan piutang pembayaran lease.
Piutang pembayaran lease ini akan menjadi nilai saat ini dari pembayaran minimum lease. Untuk
pembayaran lease minimum mencakup hal-hal berikut ini.
1. Pembayaran lease (tidak termasuk cost executory)
2. Opsi pembelian dengan harga khusus (jika ada)
3. Nilai residu yang dijamin (jika ada)
4. Denda atau penalty atas kegagalan untuk memperbarui (jika ada)
Selain itu, jika lessor membayar biaya-biaya executory, maka pembayaran lease harus
dikurangkan dengan jumlah tersebut untuk menghitung pembayaran lease minimum. Dengan
menggunakan data dari ilustrasi sebelumnya terkait Caterpillar/Sterling, maka berikut dapat
digambarkan perlakuan akuntansi untuk lease pembiayaan langsung. Sebelumnya, informasi
yang relevan bagi Caterpillar dalam akuntansi untuk transaksi lease ini adalah sebagai berikut:
1. Jangka waktu lease adalah 5 tahun yang dimulai pada tanggal 1 januari 2008, tidak
dapat dibatalkan, dan membutuhkan pembayaran sewa yang sama sebesar $25.981,62
pada awal setiap tahun pembayaran termasuk $2000 sebagai pajak property.
2. Peralatan memiliki biaya $100.000 bagi Caterpillar, nilai wajar pada lease sebesar
$100.000, estimasi umur ekonomis selama 5 tahun, dan tidak ada nilai residu.

3. Tidak ada biaya langsung awal yang dikeluarkan untuk negosiasi dan menutup
transaksi lease.
4. Lease tidak memiliki opsi untuk memperbaharui kontrak dan peralatan dikembalikan
ke Caterpillar pada akhir masa lease.
5. Ketertagihan dapat dijamin dan tidak ada biaya tambahan yang harus dikeluarkan
oleh Caterpillar.
6. Caterpillar menentukan pembayaran lease tahunan untuk menjamin tingkat
pengembalian 10% (suku bunga implisit) atas investasinya sebagai berikut
Nilai pasar wajar peralatan yang dilease
Dikurangi: Nilai sekarang dari nilai residu
Jumlah yang dipulihkan oleh lessor melalui pembayaran lease
Lima pembayaran lease awal tahun untuk menghasilkan
Pengembalian 10% ($100.000 : 4,16986)

$100.000,00
$100.000,00
$23.981,62

Lease tersebut memenuhi kriteria klasifikasi sebagai lease pembiayaan langsung karena
jangka waktu lease melebihi 75% estimasi umur ekonomis peralatan, nilai sekarang dari
pembayaran lease minimum melebihi 90% nilai wajar peralatan, ketertagihan pembayaran
dipastikan secara layak, dan tidak adanya biaya tambahan yang harus dikeluarkan oleh
Caterpillar. Lease ini tidak termasuk lease jenis penjualan karena tidak ada selisih antara nilai
wajar peralatan ($100.000) dengan biaya yang dikeluarkan oleh caterpillar ($100.000).
Piutang lease merupakan nilai sekarang dari pembayaran lease minimum (tidak termasuk
pajak property). Caterpillar akan menghitungnya sebagai berikut:
Piutang Lease = ($25.981,62 - $2.000) x nilai sekarang anuitas jatuh tempo sebesar 1 untuk 5
periode pada 10%
= $23.981,62 x 4,16986
= $100.000
Caterpillar mencatat lease aktiva dan piutang yang dihasilkan per 1 januari 2008 sebagai
berikut:
Piutang Lease

100.000

Peralatan
100.000
Umumnya,piutang pembayaran lease, walaupun dicatat pada jumlah investasi kotornya,
dilaporkan di neraca pada jumlah investasi bersih dan diberi judul investasi bersih dalam lease
modal.
Peralatan yang dilease dengan biaya perolehan sebesar $100.000, yang menggambarkan
investasi caterpillar, diganti dengan piutang lease bersih. Dengan cara yang sama dengan
perlakuan bunga oleh lessee, caterpillar menggunakan metode bunga efektif dan mengakui
pendapatan bunga sebagai fungsi dari investasi bersih yang belum dipulihkan, sebagaimana pada
table berikut.

CATERPILLAR FINANCIAL
Skedul Amortisasi Lease
(Dasar Akuntansi Jatuh Tempo)
Tanggal
Pembayaran
Biaya Pajak
Bunga (10%)
Pemulihan
Piutang Lease
Lease
atas piutang Piutang Lease
Tahunan
Lease
1/1/08
$100.000
1/1/08
$25.981,62
$2.000,00
$23.981,62
$76.081,38
1/1/09
$25.981,62
$2.000,00
$7.601,84
$16.379,78
$59.638,60
1/1/10
$25.981,62
$2.000,00
$2.963,86
$18.017,76
$41.620,84
1/1/11
$25.981,62
$2.000,00
$4.162,08
$19.819,54
$21.801,30
1/1/12
$25.981,62
$2.000,00
$2.180,32
$21.801,30
$129.908,10
$10.000,00
$19.908,10
$100.000,00
Pada tanggal 1 Januari 2008, ayat jurnal untuk mencatat penerimaan pembayaran lease
tahun pertama adalah sebagai berikut:
Kas
25.981,62
Piutang Lease
23.981,62
Beban/Hutang Pajak Properti
2.000,00
Pada tanggal 31 Desember 2008, pendapatan bunga yang diperoleh selama tahun pertama
diakui dengan ayat jurnal berikut:
Piutang Bunga
7.601,84
Pendapatan Bunga-Lease
7.601,84
Pada tanggal 31 Desember 2008, investasi bersih menurut lease modal dilaporkan dalam
neraca lessor di antara aktiva lancar atau aktiva tidak lancar, atau keduanya. Bagian yang jatuh
tempo dalam waktu satu tahun atau satu siklus operasi, mana yang lebih lama, diklasifikasi
sebagai aktiva lancar dan sisanya sebagai aktiva tidak lancar.
Bagian aktiva yang berhubungan dengan transaksi lease per 31 Desember 2008 disajikan
sebagai berikut:
Aktiva Lancar
Piutang bunga
$ 7.601,84
Piutang lease
16.379,78
Aktiva tidak lancar (investasi)
Piutang lease
$ 59.638,60
Ayat jurnal berikut mencatat penerimaan pembayaran lease tahun kedua dan pengakuan
pendapatan bunga:
1 Januari 2009
Kas
25.981,62
Piutang lease
16.379,78
Piutang bunga
7.601,84
Beban/hutang pajak property
2.000,00

31 Desember 2009
Piutang Bunga
5.963,86
Pendapatan bunga-lease
5.963,86
Ayat jurnal yang dibuat sampai tahun 2012 akan mengikuti pola yang sama kecuali tidak
ada ayat jurnal yang dicatat untuk pendapatan bunga pada tahun 2012. Karena piutang akan
ditagih seluruhnya pada 1 Januari 2012, maka tidak ada saldo (investasi) yang beredar pada
tahun 2012. Jika Sterling membeli peralatan itu seharga $5.000 pada akhir masa lease, maka
Caterpillar akan mengakui disposisi peralatan sebagai berikut:
Kas
5.000
Keuntungan penjualan peralatan yang dilease
5.000
4. Metode Operasi
Menurut metode ini, setiap penerimaan sewa oleh lessor dicatat sebagai pendapatan sewa.
Aktiva yang dilease disusutkan dalam cara yang biasa, di mana beban penyusutan periode
berjalan ditandingkan dengan pendapatan sewa. Selain beban penyusutan, biaya pemeliharaan
dan biaya jasa lai yang diberikan menurut provisi lease yang berkaitan dengan periode akuntansi
berjalan juga dicatat sebagai beban. Lessor akan mengamortisasi setiap biaya yang dibayarkan
pihak ketiga yang independen.
Untuk mengilustrasikan metode operasi, asumsikan bahwa lease pembiayaan langsung
yang diilustrasikan sebelumnya tidak memenuhi kualifikasi sebagai lease modal dan karenanya,
diperhitungkan sebagai lease operasi. Ayat jurnal untuk mencatat penerimaan sewa, dengan
asumsi beban pajak property $2.000, adalah sebagai berikut:
Kas
25.981,62
Pendapatan Sewa
25.981,62
Penyusutan dicatat oleh lessor sebagai berikut (dengan asumsi metode garis lurus
digunakan, biaya perolehan $100.000, dan umur manfaat 5 tahun)
Beban Penyusutan-peralatan yang dilease
20.000
Akumulasi penyusutan-peralatan yang dilease
20.000
D. Masalah-masalah Akuntansi Khusu
1. Nilai Residu
Nilai residu merupakan estimasi nilai wajar dari aktiva yang dilease pada akhir masa
lease. Sering nilai residu yang beasr terjadi pada akhir masa lease, terutama ketika umur
ekonomis aktiva yang dilease melebihi jangka waktu lease.
Nilai residu dapat dijamin atau tidak dijamin oleh lessee. Jika lessee setuju untuk
membayar setiapkekurangan di bawah jumlah yang ditetapkan yang akan diterima oleh lessor
berupa nilai residupada akhir masa lease, maka jumlah yang ditetapkan tersebut adalah nilai
residu yang dijamin. Nilai residu yang tidak dijamin digunakan dalam perjanjian lease dengan
dua alasan yaitu, alasan bisnis dan manfaat akuntansi. Nilai residu yang dijamin, memiliki
jaminan realisasi yang lebih besar daripada nilai residu yang tidak dijamin. Sebagai akibatnya,
lessor dapat menyesuaikan pembayaran lease karena kepastian pemulihan semakin

meningkatkan. Namun, sesudah tingkat ini ditentukan tidak ada perbedaan dari sudut pandang
akuntansi apakah nilai residu dijamin atau tidak dijamin. Investasi bersih yang dicatat oleh
lessor akan tetap sama.
Akuntansi Lessee untuk Nilai Residu
Nilai Residu yang Dijamin
Nilai residu yang dijamin mempengaruhi perhitungan pembayaran lease minimum
oleh lessee dan karenanya, jumlah ini dikapitalisasi sebagai aktiva yang dilease dan
kewajiban lease. Dengan menggunakan pembayaran sewa yang dihitung oleh lessor pada
ilustrasi sebelumnya, pembayaran lease minimum adalah $121.185,45 ([$23.237,09 x 5]+
$5.000). Nilai sekarang dari pembayaran lease minimum yang dikapitalisasi dihitung
sebagai berikut
Nilai sekarang dari 5 pembayaran sewa tahunan
($23.237,09 x 4,16986)
Nilai sekarang dari nilai residu
(5.000 x 0,62092)
Jumlah yg dikapitalisasi

Tanggal

1/1/08
1/1/08
1/1/09
1/1/10
1/1/11
1/1/12
31/12/12

STERLING CONSTRUCTION
Skedul Amortisasi Lease
(Dasar Anuitas Jatuh Tempo, Nilai Residu yang Dijamin)
Pembayaran
Biaya
Bunga 10%
Pengurangan
Lease
Executory
Kewajiban
Tahunan
Lease
$ 25.237,09
$ 2.000
$ 23.237,09
$ 25.237,09
$ 2.000
$ 7.676,29
$ 15.560,80
$ 25.237,09
$ 2.000
$ 6.120,21
$ 17.116,88
$ 25.237,09
$ 2.000
$ 4.408,52
$ 18.828,57
$ 25.237,09
$ 2.000
$ 2.525,67
$ 20.711,42
$ 5.000,00
$ 454,76
$ 4.545,24
$ 131.181,45
$ 10.000
$ 21.185,45
$ 100.000,00

$ 96.895.40
$ 3.104,60
$100.000,00

Kewajiban
Lease
$ 100.000
$ 76.762,91
$ 61.202,11
$ 44.085,23
$ 25.256,66
$ 4.545,24
-

Ayat jurnal untuk mencatat aktiva yang dilease dan kewajiban, penyusutan, bunga,
pajak property, dan pembayaran lease dibuat berdasarkan nilai residu yang dijamin.
Aktiva yang dicatat pada $100.000 dan disusutkan selama 5 tahun. Maka beban
penyusutan setiap tahun adalah $19.000 ([$100.00-$5.000] : 5 tahun).
Pada akhir masa lease, sebelum lessee mengembalikan aktiva ke lessor, akun aktiva
dan kewajiban lesse memiliki saldo akan disajikan sebagai berikut
Peralatan yang dilease menurut lease modal
$100.000
Hutang bunga
$ 454,76
Akumulasi penyusutan-lease modal
($95.000)
Kewajiban Lease
$ 4.545,24
$5.000

$ 5.000

Jika, pada akhir masa lease, nilai pasar wajar nilai residu lebih kecil dari $ 5.000,
maka lessee company akan menderita kerugian. Asumsikan bahwa lessee company
menyusutkan aktiva yang dileasemenjadi sebesar nilai residunya sejumlah $ 5.000 tetapi
nilai pasar wajar nilai residu per 31 Desember 2006 adalah $3.000 . Dalam kasus ini,
lessee company akan melaporkan kerugian sebesar $ 2.000. Ayat jurnal yang dibuat
dengan asumsi kas dibayarkan untuk menutup kekurangan nilai residu ialah
Kerugian atas lease modal
2.000,00
Beban bunga (utang bunga)
454,76
Kewajiban lease
4.545,34
Akm. Penyusutan-lease modal
95.000,00
Peralatan yang dilease menurut lease modal
Kas

100.000,00
2.000,00

Jika nilai pasar wajar melebihi $5.000, maka keuntungan dapat diakui. Keuntungan
atas nilai residu yang dijamin dapat dialokasikan ke caterpillar dan sterling berdasrkan
rasio yang disetujui dari awal.
Nilai Residu yang Tidak Dijamin
Nilai residu yang tidak dijamin dari sudut pandang lessee adalah sama seperti tidak
adanya nilai residu dalam hal dampaknya terhadap metode pembayaran lease minimum
lessee dan kapitalisasi aktiva yang dilease serta kewajiban lease.
Asumsikan nilai residu sebesar $5.000 tidak dijamin. Jumlah pembayaran lease
tahunan akan sama sebesar $23.237,09. Apakah nilai residu dijamin atau tidak, lessor
company akan menerima jumlah dipulihkan yang sama dari sewa lease yaitu $96.895,40.
Pembayaran lease minimum $116.185,45 ($23.237,09 x 5). Lessee company akan
mengkapitalisasi jumlah sebagai berikut:
Jumlah yang Dikapitalisasi Sterling (tingkat 10%)
Nilai sekarang dari 5 pembayaran sewa tahunan sebesar
$ 23.237,09 x 4,16986
$ 96.895,40
Nilai residu yang tidak dijamin sebesar $ 5.000 (tidak
Dikapitalisasi oleh lessee)
$0
Jumlah yang dikapitalisasi lessee
$ 96.895,40

Tanggal

1/1/08
1/1/08
1/1/09
1/1/10
1/1/11
1/1/12

STERLING CONSTRUCTION
Skedul Amortisasi Lease
(Dasar Anuitas Jatuh Tempo, Nilai Residu yang Tidak Dijamin)
Pembayaran
Biaya
Bunga 10%
Pengurangan
Lease
Executory
Kewajiban
Tahunan
Lease
$ 25.237,09
$ 2.000
$ 23.237,09
$ 25.237,09
$ 2.000
$ 7.365,83
$ 15.871,26
$ 25.237,09
$ 2.000
$ 5.778,71
$ 17.458,38
$ 25.237,09
$ 2.000
$ 4.032,87
$ 19.204,22
$ 25.237,09
$ 2.000
$ 2.112,64
$ 21.124,45
$ 126.181,45
$ 10.000
$ 19.290,05
$ 96.895,40

Kewajiban
Lease
$ 96.895,40
$ 73.685,31
$ 57.787,05
$ 40.328,67
$ 21.124,45
-

Skedul beban bunga dan amortisasi kewajiban lease sebesar $ 96.895,40 milik
Lessee company, dengan asumsi nilai residu tidak dijamin sebesar $ 5.000 pada akhir
tahun ke-5 disajikan sebagai berikut.
Dengan asumsi bahwa penyusutan garis lurus digunakan, beban penyusutan setiap
tahun adalah $19.379,08 ($96.895,40 : 5 tahun). Pada akhir masa lease, sebelum Sterling
mengembalikan aktiva kepada caterpillar, saldo akun berikut akan disajikana seperti
bawah ini.
-Peralatan yang dilease
menurut lease modal
-Akumulasi penyusutan
lease modal

Kewajiban lease

$0

$ 96.895
$ 96.895
$0

$0

Ayat Jurnal Lease yang Melibatkan Nilai Residu


Nilai Residu Dijamin

Nilai Residu Tidak Dijamin


Kapitalisasi Lease 1/1/08 :
Peralatan yang dilease menurut
100.000
Peralatan yang dilease
96.895,40
lease modal
menurut lease modal
Kewajiban lease
100.000
Kewajiban lease
96.895,40
Pembayaran Pertama 1/1/08
Beban pajak property
2.000
Beban pajak property
2.000
Kewajiban lease
23.237,09
Kewajiban lease
23.237,09
Kas
25.237.09
Kas
25.237,09
Ayat jurnal penyesuaian untuk bunga akrual 31/12/08
Beban bunga
7.676,29
Beban bunga
7.365,83
Hutang bunga
7.676,29
Hutang bunga
7.365,83
Ayat jurnal untuk mencatat penyusutan 31/12/08

Beban penyusutan-lease modal


Akm. Penyusutan-lease
modal
[($100.000-$5.000) : 5 thn
Beban pajak property
Kewajiban lease
Beban bunga ( atau hutang bunga)
Kas

19.000

Beban penyusutan-lease
modal
19.000
Akm. Penyusutan-lease
modal
($96.895,40 : 5 thn)
Pembayaran kedua 1/1/09
2.000
Beban pajak property
15.560,80
Kewajiban lease
7.676,29
Beban bunga ( atau hutang
bunga)
25.237,09
Kas

19.379,08
19.379,08

2.000
15.871,26
7.365,83
25.237,09

Akuntansi Lessor untuk Nilai Residu


Sebagaimana diindikasikan terdahulu, investasi bersih yang akan dipulihkan oleh
lessor akan sama apakah nilai residu dijamin atau tidak dijamin. Lessor mengasumsikan
akan merealisasi nilai residu pada akhir masa lease apakah dijamin atau tidak.
Dengan menggunakan data caterpillar/sterling dan asumsu adanya nilai residu
sebesar $5.000 serta klasifikasi lease sebagai lease pembiayaan langsung, jumlah yang
dibutuhkan dihitung sebagai berikut:

Nilai pasar wajar peralatan yang dilease


Nilai saat ini dari nilai residu ($5.000 x 0,62092)
Nilai yang akan dipulihkaan oleh lessor melalui pembayaran lease
Lima pembayaran lease awal tahun untuk menghasilkan
Pengembalian 10% ($96.895 : 4,16986)

$100.000,00
($ 3.104,60)
$ 96.895,40
$ 23.237,09

Skedul amortisasi dengan nilai residu dijamin atau tidak dijamin akan sama, seperti
disajkikan berikut ini:

Tanggal

1/1/08
1/1/08
1/1/09
1/1/10
1/1/11
1/1/12
31/12/12

Pembayaran
Lease
Tahunan
$25.237,09
$25.237,09
$25.237,09
$25.237,09
$25.237,09
$5.000,00
$131.185,45

CATERPILLAR FINANCIAL
Skedul Amortisasi Lease
(Dasar Akuntansi Jatuh Tempo)
Biaya Pajak
Bunga (10%)
Pemulihan
atas piutang Piutang Lease
Lease
$2.000,00
$23.237,09
$2.000,00
$7.676,29
$15.560,80
$2.000,00
$6.120,21
$17.116,88
$2.000,00
$4.408,52
$18.828,57
$2.000,00
$2.525,67
$20.711,42
$454,76
$4.545,24
$10.000,00
$19.908,10
$100.000,00

Piutang Lease

$100.000,00
$76.762,91
$61.202,11
$44.085,23
$25.256,66
4.545,24
-

Dengan menggunakan jumlah yang dihitung diatas, ayat jurnal berikut akan dibuat
oleh caterpillar selama tahun pertama untuk lease pembiayaan langsung ini.

2. Lease Jenis Penjualan (Lessor)


Dalam lease jenis penjualan, lessor mencatat harga jual aktiva terkait, biaya barang
terjual dan pengurangan persediaan yang terkait, serta piutang lease. Informasi yang
dibutuhkan untuk mencatat lease jenis penjualan adalah sebagai berikut, yaitu: piutang
lease, harga jual aktiva, dan harga pokok penjualan. Ketika mencatat pendapatan
penjualan dan harga pokok penjualan, ada perbedaan antara akuntansi untuk nilai residu
yang dijamin dan tidak dijamin. Nilai residu yang dijamin dapat dianggap sebagai bagian
dari pendapatan penjualan karena lessor mengetahui bahwa seluruh aktiva telah terjual.
Terdapat kepastian yang kecil bahwa bagian nilai residu yang tidak dijamin dari aktiva
telah terjual, oleh karena itu, penjualan dan harga pokok penjualan hanya diakui untuk
bagian aktiva yang realisasinya terjamin.
Asumsikan bahwa data-data sama dengan contoh lease pembiayaan langsung
sebelumnya. Estimasi nilai residu adalah $5.000 (nilai sekarang $3.104,60) dan biaya
perolehan peralatan yg dilease Caterpillar adalah $85.000 dengan nilai pasar wajar nilai
residu sebesar $3.000 pada akhir masa lease.
Jumlah-jumlah yang relevan untuk lease jenis penjualan dihitung sebagai berikut:

Laba yang dicatat oleh caterpillar pada saat penjualan adalah sama sebesar
$15.000,apakah nilai residu dijamin atau tidak, tetapi jumlah pendapatan penjualan dan
harga pokok penjualan berbeda.
Nilai sekarang dari nilai residu yang tidak dijamin dikurangkan dari pendapatan
penjualan dan harga pokok penjualan karena dua alasan, yaitu : kriteria untuk pengakuan
pendapatan belum terpenuhi, dan penandingan antara beban dengan pendapatan yang
belum diakui tidak tepat. Kriteria pengakuan pendapatan belum dipenuhi karena
ketidakpastian yang melingkupi realisasi nilai residu yang tidak dijamin. Estimasi nilai
residu yang tidak dijamin dalam lease jenis penjualan harus dikaji ulang secara periodic.
3. Opsi Pembelian dengan Harga Khusus
Opsi pembelian dengan harga khusus memungkinkan lessee untuk membeli property
yang dilease dengan harga yag jauh di bawah perkiraan nilai wajar property di masa
depan. Jika terdapat opsi pembelian dengan harga khusus, maka lessee harus
menambahkan nilai sekarang dari pembayaran lease minimum dengan nilai sekarang dari
harga opsi.
Akuntansi untuk lease dipengaruhi oleh opsi pembelian dengan harga khusus dalam
cara yang sama seperti pada nilai residu pada akhir lease. Begitupula, opsi pembelian
dalam harga khusus kemungkinan besar akan dibayar oleh lessee.
Satu-satunya perbedaan antara perlakuan akuntansi untuk opsi pembelian dengan
harga khusu dan nilai residu yang dijamin dalam jumlah serta situasi yang sama terletak
pada perhitungan penyusutan tahunan.
4. Biaya Langsung Awal (Lessor)
Biaya langsung incremental
Merupakan biaya-biaya yang dibayarkan kepada pihak ketiga yang independen,
yang terjadi pada awal perjanjian lease. Salah satu contohnya ialah biaya penaksiran
independen atas kolateral yang digunakan untuk menjamin lease.
Biaya langsung internal
Merupakan biaya-biaya yang secara langsung berhubungan dengan kegiatan
khusus yang dilaksanakan oleh lessor pada lessee tertentu. Salah satu contohnya ialah
mengevaluasi kondisi keuangan calon lease.
5. Mengungkapkan Data Lease
FASB mengharuskan bahwa informasi yang berhubungan dengan lease dungkapkan
dalam laporan keuangan lessee atau dalam catatan. Persyaratan pengungkapkan ini
menyediakan bagi para investor dengan informasi sebagai berikut:
Deskripsi umum mengenai sifat perjanjian lease
Sifat, waktu dan jumlah tunai masuk dan keluar terkait lease, mencakup
pembayaran yg akan dibayar atau diterima dalam tiap tahun dari lima tahun ke
depan
Jumlah pemasukan dan pengeluaran lease yg dilaporkan dalam laporan laba rugi
setiap periode
Deskripsi dan jumlah aktiva lease menurut klasifikasi umum neraca dan
kewajiban yg terkait
Jumlah piutang dan jumlah pemasukan belum didapat yg sesuai perjanjian lease
6. Lancar vs Tidak Lancar
Anuitas jatuh tempo maupun anuitas biasa melaporkan pengurangan pokok untuk
periode berikutnya sebagai kewajiban lancar. Dalam situasi anuitas jatuh tempo, bunga

diakrualkan selama than berjalan tetapi belum dibayar sampai periode berikutnya.
Sebagai akibatnya, kewajiban lancar dihasilkan oleh pengurangan pokok dan bunga yang
telah terjadi. Dalam situasi anuitas biasa, bunga akrual selama satu periode juga
dibayarkan pada periode yang sama, jadi hanya pengurangan poko yang ditunjukkan
sebagai kewajiban lancar.

Anda mungkin juga menyukai