Anda di halaman 1dari 5

Analisis Fisik

No

Uji

Hasil

1.

Warna

Kuning Gading

2.

Berat Jenis

1,002 pada suhu 15C

Suhu

37C

pH

3.

Pada suhu 37C berat jenis urin adalah


x 0,001 = 0,0073 + 1,002
= 1,0093
Analisis Kimia
No.

Uji

Hasil

1.

Glukosa

(-)

2.

Protein

3.

menggunakan (-)

reagen millon

Warna = putih tulang

Benda keton (aseton)

Terdapat

cincin

ungu

keemasan (Ada).
4.

Pigmen empedu

(-)
Buih

tidak

kuning

Uji Mikroskopis
No.

Elemen dalam Urin


1.

Bakteri

2.

Granular Cast

3.

Serabut Tanaman

4.

Asam Uric

Gambar

berwarna

Analisis Data
Pada praktikum urinalisis ini menggunakan urin manusia sebagai sampel
untuk analisis fisik, analisis kimia dan uji mikroskopis. Pada analisis fisik
bertujuan untuk mengetahui warna, berat jenis dan pH urin. Hal yang pertama
dilakukan adalah diamati urin yang sudah disiapkan dan dilihat warna urin. Warna
urin adalah kuning gading, warna kuning gading merupakan pigmen urin normal.
Berdasarkan data yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa urin tersebut normal,
yang ditandai dari urin yang berwarna kuning gading.
Analisis fisik yang kedua adalah mengetahui berat jenis urin. Penentuan berat
jenis dengan mudah dapat diperoleh dengan menggunakan urinometer
(hidrometer). Urinometer akan mengapung dengan skala angka dekat dengan
ujung yang menunjukkan berat jenis secara langsung. Dimasukkan urin ke dalam
tabung besar (lebih besar dari tabung reaksi biasa), ke dalamnya di masukkan
urinometer. Diputarlah urinometer perlahan untuk meyakinkan bahwa urinometer
terapung bebas dan dicatat skala bila urinometer tidak bergerak. Urinometer ditera
pada suhu 15C dan hasil pengukuran berat jenis urin pada suhu 15C yaitu 1,002.
Oleh karenanya, dicatat suhu urin, bila suhu urin lebih tinggi dari suhu teraan,
ditambahkan angka 0,001 untuk tiap perbedaan sebesar 3C. Bila suhu urin lebih
rendah, dikurangkan angka sebesar 0,001 setiap perbedaan suhu sebesar 3C.
setelah itu pengukuran suhu urin dilakukan dengan menggunakan termometer
tertera sebesar 37C, berat jenis urin yaitu

x 0,001 = 0,0073 + 1,002


= 1,0093

Dari hasil perhitungan tersebut dapat disimpulkan bahwa berat jenis urin
sesungguhnya tidak normal yaitu 1,0093 karena pada urin normal berat jenis urin
yaitu 1,001 1,035. Analisis fisik yang ketiga yaitu pengukuran pH dengan
mengunakan indikator universal. Caranya adalah dengan mencelupkan kertas
indikator universal pada sampel urin, kemudian mencocokan warna pada kertas
indikator universal dengan warna standar yang ada pada kotak tempat indikator
tersebut. Berdasarkan pengamatan kami, hasil dari pengukuran pH urin yaitu 7,
yang berarti urin tersebut bersifat netral. pH urine yang normal adalah 4,5 7,5

(ada yang mengatakan 4,6 8,0). Kesimpulan sementara bahwa pH sampel urin
yang diamati adalah normal karena termasuk dalam range angka pH urine normal.

Pembahasan
1. Analisis Fisik
Pengamatan analisis yang pertama yaitu melihat warna urin. Berdasarkan
pengamatan yang dilakukan dengan melihat warna urine secara langsung
yang berada pada tabung, diketahui bahwa warna sampel urin adalah
kuning gading. Warna urine subjek yang ditunjukkan tersebut dapat
dikatakan normal, sebab warna urin normal adalah kuning gading. Warna
kuning gading mengindikasikan bahwa pigmen yang terkandung dalam
urine adalah normal. Hal ini sesuai dengan teori yang ada yaitu urin
normal berwarna kuning atau kuning gading, transparan, pH berkisar 4,6
8,0 atau rata-rata 6,0, berat jenis 1,001 1,035, bila agak lama berbau
seperti amoniak (Adnan, 2008). Disebutkan dalam Kompas oleh Acandra
(2010), bahwa warna kuning dalam urin berasal dari pigmen warna yang
disebut urochorme. Warna urine yang normal adalah kuning hingga
kuning pucat. Warna urine kuning gelap merupakan tanda tubuh
kekurangan air. Sebaliknya, warna urine yang terlalu bening bisa menjadi
tanda bahwa subjek terlalu banyak minum air atau sedang mengonsumsi
obat diuretik (penyerap air yang membuat volume urine bertambah).
Warna urine juga bisa berubah-ubah sesuai dengan makanan yang
dimakan. Misalnya, makan wortel bisa membuat warna urin menjadi agak
oranye, sedangkan obat-obatan juga bisa mengubah warna urine.

b)

Berat Jenis
Berdasarkan data pengamatan berat jenis urin, pada suhu 15C berat jenis
urin yaitu 1,002. Didapatkan berat jenis sesungguhnya adalah 1,0093 pada suhu
37C. Menurut Kuspratiknyo (2009), bahwa berat jenis urine tergantung dari
jumlah air yang larut di dalam urine atau terbawa di dalam urine. Berat jenis
plasma (tanpa protein) adalah 1,010. Bila ginjal mengencerkan urine (misalnya
sesudah minum air) maka berat jenisnya kurang dari 1,010. Bila ginjal

memekatkan urine (sebagaimana fungsinya) maka berat jenis urine naik diatas
1,010. Daya pemekatan ginjal diukur menurut berat jenis tertinggi yang dapat
dihasilkan, yang seharusnya dapat lebih dari 1,025. Ditegaskan pula bahwa
pemeriksaan berat jenis urin bertalian dengan faal pemekatan ginjal, dapat
dilakukan dengan berbagai cara, yaitu dengan memakai falling drop, gravimetri,
menggunakan pikno meter, refraktometer dan reagens pita'. Namun, dalam
praktikum kali ini kami menggunakan urinometer (hydrometer).
Disebutkan pula oleh Riswanto (2010), bahwa berat jenis (yang berbanding
lurus dengan osmolalitas urin yang mengukur konsentrasi zat terlarut) mengukur
kepadatan air seni serta dipakai untuk menilai kemampuan ginjal untuk
memekatkan dan mengencerkan urin.
Spesifik gravitasi antara 1,005 dan 1,035 pada sampel acak harus dianggap
wajar jika fungsi ginjal normal. Nilai rujukan untuk urin pagi adalah 1,015
1,025, sedangkan dengan pembatasan minum selama 12 jam nilai normal > 1,022,
dan selama 24 jam bisa mencapai 1,026. Defek fungsi dini yang tampak pada
kerusakan tubulus adalah kehilangan kemampuan untuk memekatkan urin
(Riswanto, 2010). Jadi, berdasarkan data yang didapat dan berdasarkan teori
tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa berat jenis sampel urin (1,0093) adalah
tidak normal, karena berat jenis urin melebihi rentangan angka berat jenis normal
1,003 1,030 (ada yang menyatakan berat jenis normal 1,001 1,035).

c) pH
Pada saat pengamatan pH urine dengan mencelupkan ketas indikator
universal pada urine, selanjutnya melihat perubahan warna kertas indikator
dengan warna standart pH, ternyata didapatkan pH sampel urin adalah 7. Hal ini
sesuai dengan teori bahwa pH urine normal adalah 4,5 7,5 (Harnawatiaj, 2008).
Dari sumber tersebut dapat dikatakan bahwa pH sampel urin adalah normal
Berikut ini adalah keadaan-keadaan yang dapat mempengaruhi pH urin :
a. pH basa : setelah makan, vegetarian, alkalosis sistemik, infeksi saluran kemih
(Proteus atau Pseudomonas menguraikan urea menjadi CO2 dan ammonia), terapi
alkalinisasi, asidosis tubulus ginjal, spesimen basi.

b. pH asam : ketosis (diabetes, kelaparan, penyakit demam pada anak), asidosis


sistemik (kecuali pada gangguan fungsi tubulus, asidosis respiratorik atau
metabolik memicu pengasaman urin dan meningkatkan ekskresi NH4+), terapi
pengasaman (Riswanto, 2010).
Jadi, dari hasil pengamatan yang dilakukan mengenai pH urin sebesar 7
adalah normal karena berada dalam rentangan pH 4,5 7,5 (ada pula yang
menyebutkan pH urine normal adalah 4,5 8,0).

Anda mungkin juga menyukai