Anda di halaman 1dari 5

ANALISA INTI BATUAN

PENDAHULUAN
Analisa inti batuan adalah tahapan analisa setelah contoh formasi dibawah
permukaan (core) diperoleh. Tujuan dari pada analisa inti batuan untuk
menentukan secara langsung informasi tentang sifat sifat fisik batuan yang
ditembus selama pemboran. Studi dari data analisa inti batuan dalam pemboran
eksplorasi dapat digunakan untuk mengevaluasi kemungkinan dapat diproduksi
hidrokarbon dari suatu sumur, sedangkan tahap eksploitasi daripada suatu
reservoir dapat digunakan untuk pegangan melaksanakan well completion dan
merupakan suatu informasi penting untuk melaksanakan proyek secondary dan
tertiary recovery.
Reservoir adalah suatu tempat terakumulasinya minyak dan gas bumi. Pada
umumnya reservoir minyak memiliki karakteristik yang berbeda-beda tergantung
dari komposisi, temperature dan tekanan pada tempat dimana terjadi akumulasi
hidrokarbon didalamnya. Suatu reservoir minyak biasanya mempunyai tiga unsur
utama yaitu adanya batuan reservoir, lapisan penutup dan perangkap.
Suatu wilayah atau tempat bisa disebut sebagai sebuah reservoir apabila
terdapat sumber dari hidrokarbon atau tempat terakumulasinya minyak dan gas
bumi. Bagaimana minyak dan gas bumi dapat terakumulasi dapat dijelaskan
dengan Petroleum System.
Petroleum System sendiri merupakan kumpulan-kumpulan komponen yang
harus dimiliki untuk memungkinkan terkumpul dan ber-akumulasinya suatu
minyak bumi di suatu tempat. komponen-komponen tersebut harus dimiliki,
karena tanpa satu komponen saja kecil kemungkinan minyak bumi tersebut
terakumulasi. komponen tersebut adalah:

Gambar 1.1. Petroleum System

1. Source Rock
Source rock merupakan tempat dimana awal mula minyak dan gas
bumi terbentuk. Batuan Source merupakan endapan sedimen yang
mengandung bahan-bahan organik yang melimpah sehingga dapat
menghasilkan minyak dan gas bumi. endapan tersebut tertimbun ribuan
meter dibawah permukaan dan terbentuklah panas yang menjadikan
minyak bumi tersebut matang.
Ada kira-kira 4 jenis Organik yang bisa menghasilkan Minyak dan
Gas bumi atau yang biasa disebut Kerogen. Kerogen merupakan zat
organic yang tidak larut dan terdapat pada batuan sedimen yang secara
pirolisis dengan temperature tinggi akan menghasilkan Hidrokarbon. Tipetipe kerogen adalah sebagai berikut:
a. Kerogen Tipe I : Alga dari lingkungan pengendapan lacustrine dan
lagoon. Tipe seperti ini dapat mengahsilkan minyak dengan
kualitas baik dan mampu menghasilkan gas.
b. Kerogen Tipe II : Campuran dari tumbuhan dan mikroorganisme
laut. Tipe seperti ini merupakan bahan utama minyak dan gas
bumi.
c. Kerogen Tipe III : Tanaman darat dalam endapan yang
mengandung batubara. Tipe seperrti ini umumnya menghasilkan
gas dan sedikit minyak.

d. Kerogen Tipe IV : Bahan bahan tanaman yang teroksidasi. Tipe


seperti ini tidak mampu menghasilkan minyak dan gas.
2. Reservoir Rock
Komponen ini berisi Batuan yang mampu menyimpan dan mampu
mengalirkan hidrokarbon. Diman batuan tersebut harus memiliki porositas
sebagai penyimpan hidrokarbon dan permibilitas yang baik sebagai
tempat megalirnya hidrokarbon.
3. Migration Route
Jalur transportasi minyak dan gas dari Source Rock menuju
Reservoir. Dapat berasal dari rekahan (karena proses tektonik & pelarutan
batuan dari air formasi) ataupun dari permeabilitas lapisan batuan diatas
source rock. Migrasi biasanya terdapat dua tahap proses yaitu :
a. Primary Migration : hidrokarbon berpindah dari batuan sumber ke
batuan pembawa biasanya batupasir atau batugamping.
b. Secondary Migration : Hidrokarbon berpindah melewati batuan
pembawa melalui pori-pori ( celah antara butiran dan kristal) dan
retakan-ratakan.
4. Trap
Jebakan yang dimaksud disini adalah Sesuatu yang bisa menahan
suatu Minyak dan Gas Bumi supaya tetap di ruang reservoar dan tidak
berpindah ketempat lain lagi. Suatu trap harus terdiri dari batuan Reservoir
sebagai tenpat penyimpan hidrokarbon.dan suatu set Seal agar sebagai
penutup agar tidak terjadi migrasi lagi. Proses migrasi dan pembentukan
trap tidak saling berhubungan dan terjadi di waktu yang berbeda. Waktu
pembentukan trap sangat penting karena jika trap terbentuk sebelum
hidrokarbon bermigrasi maka kemungkina akan ditemukanya akumulasi
hidrokarbon didalam trap. Dan jika sebaliknya maka kemungkinan
hidrokarbon telah melewati trap tersebut. Adapun tipe jebakan yaitu:
a. Jebakan Struktural

Jebakan dipengaruhi oleh kejadian deformasi perlapisan dengan


terbentuknya struktur lipatan dan patahan yang merupakan respon
dari kejadian tektonik dan merupakan perangkap yang paling asli
dan perangkap yang paling penting.
b. Jebakan Stratigrafi
Jebakan yang dipengaruhi oleh variasi perlapisan secara vertikal
dan lateral, perubahan facies batuan dan ketidakselarasan dan
variasi lateral dalam litologi pada suatu lapisan reservoar dalam
perpindahan minyak bumi.
c. Jebakan Kombinasi
Kombinasi antara struktural dan stratigrafi. Dimana pada
perangkap jenis ini merupakan faktor bersama dalam membatasi
bergeraknya atau menjebak minyak bumi.
5. Seal/cap Rock
Seal Rock atau Batuan Tudung adalah Batuan yang mempunyai
porositas dan permebilitas yang kecil. Batuan Ini memiliki peran sebagai
penyekat yang bersifat tidak permeable seperti batulempung/mudstone,
anhydrite dan garam.
Dalam operasi perminyakan hal-hal yang perlu dilakukan adalah meneliti
apa saja karakteristik dari batuan penyusun reservoir. Kegiatan yang biasanya
dilakukan untuk menganalisa reservoir adalah analisa core, analisa cutting dan
analisa logging.
Analisa core biasanya dilakukan dengan mengambil sampel batuan yang di
bor dari dalam formasi dan selanjutnya core diteliti di laboratorium untuk
mengetahui kandungan didalam core tersebut.
Analisa logging dilakukan dengan cara menganalisa lapisan batuan yang
dibor dengan menggunakan peralatan logging(tool log). Peralatan logging
dimasukkan kedalam sumur, kemudian alat tersebut akan mengeluarkan
gelombang gelombang khusus seperti listrik, sinar gamma, suara dan
sebagaiannya (sesuai jenis loggingnya), kemudian gelombang tersebut akan
terpantul kembali dan diterima oleh reciever, dan datanya kemudian dikirim ke
peralatan yang ada dipermukaan untuk dianalisa.

Analisa cutting dilakukan dengan meneliti cutting yang berasal dari lumpur
pemboran yang disirkulasikan kedalam sumur pemboran. cutting dibersihkan dari
lumpur pemboran, selanjutnya di teliti di laboratorium untuk mengetahui sifat dari
batuan reservoir tersebut.
Didalam menganalisa

suatu

inti

batuan

atau

core

terdapat

dua

prosedur.Adapun prosedur analisa inti batuan tersebut adalah sebagai berikut:


a. Analisa inti batuan rutin
Analisa ini umumnya berkisar tentang pengukuran porositas,
permeabilitas absolut, dan saturasi fluida.
b. Analisa inti batuan spesial
Analisa inti batuan spesial terbagi menjadi dua, yaitu:
1. Pengukuran pada kondisi statis yang meliputi tekanan kapiler,
sifat sifat listrik, kecepatan rambat suara, grain density,
wettability, dan kompresibilitas batuan.
2. Pengukuran pada kondisi dinamis meliputi permeabilitas
relatif, thermal-recovery, gas residual, liquid permeabilitas
(evaluasi completion, work over dan injection fluid meliputi
surfactant dan polymer).

Anda mungkin juga menyukai