Definisi
Tumor ganas primer yang berasal dari
metaplasia epitel di daerah skuamokolumner
junction yaitu daerah peralihan ektoserviks
(epitel gepeng berlapis/squamous complex))
dan endoserviks (epitel kuboid/silindris
pendek selapis bersilia)
Penyebab
Faktor Risiko
Faktor Risiko
infeksi Human
Papilloma
Virus (HPV)
HPV tipe 16 &
18
Usia> 35 thn
Usia pertama
kali menikah
Aktivitas
seksual tinggi
& berganti
pasangan
Merokok
Paritas
Penggunaan
kontrasepsi
oral dalam
jangka
panjang
Karsinoma
insitu
10 TAHUN
Kanker Serviks
Gejala Klinis
Pada tahap awal tidak adagejala-gejala khusu.
Biasanya timbul :ketidak teraturannya siklus haid,
amenorhea, hipermenorhea, dan penyaluran
sekret vagina yang sering atau perdarahan
intermenstrual
Fluor albus (keputihan) makin lama akan berbau
busuk akibat infeksi dan nekrosis jaringan
Perdarahan yang dialami segera setelah
bersenggama (disebut sebagai perdarahan
kontak)
DIAGNOSIS
Pemeriksaan pap smear
Hasil pemeriksaan pap smear :
a. Normal
b. Displasia ringan (perubahan dini yang belum bersifat
ganas)
c. Displasia berat (perubahan lanjut yang belum bersifat
ganas)
d. Karsinoma in situ (kanker terbatas pada lapisan
serviks paling luar)
e. e. Kanker invasif (kanker telah menyebar ke lapisan
serviks yang lebih dalam atau ke organ tubuh lainnya).
Biopsi dilakukan jika pada pemeriksaan panggul tampak suatu pertumbuhan atau
luka pada serviks, atau jika hasil pemeriksaan pap smear menunjukkan suatu
abnormalitas atau kanker
Teknik : punch biopsy yang tidak memerlukan anestesi dan teknik cone biopsy yang
menggunakan anestesi
. Jaringan yang diambil dari daerah bawah kanal servikal. Hasil biopsi: kanker
invasif atau hanya tumor saja
Tes Schiller serviks diolesi dengan larutan yodium serviks normal
membentuk bayangan yang terjadi pada sel epitel serviks karena adanya glikogen.
Sedangkan pada sel epitel serviks yang mengandung kanker warna yang tidak
berubah karena tidak ada glikogen
Radiologi
a) Pelvik limphangiografi, yang dapat menunjukkan adanya gangguan pada saluran
pelvik atau peroartik limfe
b) Pemeriksaan intravena urografi, yang dilakukan pada kanker serviks tahap
lanjut, yang dapat menunjukkan adanya obstruksi pada ureter terminal
Penatalaksanaan
Lesi tingkat rendah tidak memerlukan
pengobatan lebih lanjut, terutama jika daerah
yang abnormal seluruhnya telah diangkat pada
waktu pemeriksaan biopsi
Pengobatan pada lesi prekanker: berupa
kriosurgeri (pembekuan), kauterisasi
(pembakaran, juga disebut diatermi),
pembedahan laser untuk menghancurkan sel-sel
yang abnormal tanpa melukai jaringan yang sehat
di sekitarnya dan LEEP (loop electrosurgical
excision procedure) atau konisasi
Pembedahan
Pembedahan pada karsinoma in situ (kanker yang
terbatas pada lapisan serviks paling luar), seluruh
kanker sering kali dapat diangkat dengan
pembedahan ataupun melalui LEEP (loop
electrosurgical excision procedure) atau konisasi
dianjurkan untuk menjalani pemeriksaan ulang
dan Pap smear setiap 3 bulan selama 1 tahun
pertama dan selanjutnya setiap 6 bulan tidak
memiliki rencana untuk hamil lagi
histerektomi.
Radioterapi
Terapi radiasi untuk merusak sel tumor pada serviks serta
mematikan parametrial dan nodus limpa pada pelvik
Kanker serviks stadium II B, III, IV sebaiknya diobati dengan
radiasi
Metoda radioterapi tergantung pengobatan kuratif atau paliatif
Kemoterapi
Kemoterapi adalah penatalaksanaan kanker dengan
pemberian obat utamanya untuk membunuh sel kanker dan
menghambat perkembangannya
Tujuan pengobatan kemoterapi tegantung pada jenis kanker
dan fasenya saat didiagnosis
Beberapa kanker mempunyai penyembuhan yang dapat
diperkirakan atau dapat sembuh dengan pengobatan
kemoterapi
Dalam hal lain, pengobatan mungkin hanya diberikan untuk
mencegah kanker yang kambuh, ini disebut pengobatan
adjuvant
Prognosis
Prognosis kanker serviks adalah buruk.
1. Stadium 0 100 % penderita dalam stadium ini akan sembuh.
2. Stadium 1 Kanker serviks stadium I sering dibagi menjadi IA dan IB. Dari
semua wanita yang terdiagnosis pada stadium IA memiliki 5-years survival
rate sebesar 95%. Untuk stadium IB 5-years survival rate sebesar 70
sampai 90%. Ini tidak termasuk wanita dengan kanker pada limfonodi
mereka.
3. Stadium 2 Kanker serviks stadium 2 dibagi menjadi 2, 2A dan 2B. Dari
semua wanita yang terdiagnosis pada stadium 2A memiliki 5-years survival
rate sebesar 70-90%. Untuk stadium 2B 5-years survival rate sebesar 60
sampai 65%.
4. Stadium 3 Pada stadium ini 5-years survival rate-nya sebesar 30-50%.
5. Stadium 4 Pada stadium ini 5-years survival rate-nya sebesar 20-30%.
6. Stadium 5 Pada stadium ini 5-years survival rate-nya sebesar 5-10%.