Anda di halaman 1dari 6

JUMP 2

1. Mengapa pasien berperilaku aneh pada kasus dalam skenario tersebut?


2. Adakah hubungan antara stress berat dengan perilku aneh yang dialami pasien?
3. Mengapa pasien dibawa ke paranormal terlebih dahulu selanjutnya baru di bawa ke
Rumah Sakit Jiwa?
4. Mengapa pasien harus dirawat di Rumah Sakit Jiwa?
5. Bagaimana pasien bisa mengalami waham, halusinasi, dan depersonalisasi?
6. Bagaimana penanganan pada pasien tersebut?
7. Apa saja macam-macam waham, halusiasi dan depersonalisasi?
8. Apa saja faktor prediposisi waham, halusinasi dan depersonalisasi?
9. Diagnosis Banding dalam kasus?
10. Prognosis dan komplikasi?
JUMP 3
MACAM-MACAM WAHAM :
1. Waham tersistematisasi : keyakinan palsu yang digabungkan oleh suatu
tema/peristiwa tunggal. Misalnya, pasien dimata matai oleh agen rahasia, mafia
atau bos.
2. Waham yang sejalan dengan mood : waham yang isinya sesuai dengan mood.
Misalnya,seorang pasien depresi percaya bahwa ia bertanggungjawab untuk
penghancuran dunia
3. Waham yang tidak sejalan dengan mood : waham dengan isi yang tidak
mempunyai

hubungan

dengan

mood

atau

merupakan

mood

netral.

Misalnya,pasien depresi mempunyai waham control/siar pikiran


4.

Waham nihilistik : persaan palsu bahwa dirinya,orang lain dan dunia adalah tidak
ada dan berakhir.

5.

Waham kemiskinan : keyakinan palsu bahwa pasien kehilangan atau akan


terampas semua harta miliknya

6. Waham somatik : keyakinan palsu menyangkut fungsi tubuh pasien.


Misalnya,keyakinan bahwa otak pasien berakar atau mencair
7. Waham paranoid : termasuk waham persekutorik dan waham referensi,kontrol dan
kebesaran (dibedakan dari ide paranoid kecurigaan lebih kecil dari bagian waham)
:

1.

Waham persekutorik : keyakinan palsu bahwa paseien sedang diganggu,ditipu

dan disiksa. Sering ditemukan pada pasien yang senag menuntut yang mempunyai
kecendurungan patologis untuk mengambil tindaka hukum karena panganiyaan
yang dibayangkan

2.

Waham kebesaran : gambaran kepentingan,kekuatan,atau identitas sesorang

yang berlebihan

3.

Waham referensi : keyakinan palsu bahwa perilaku orang lain ditujukan

kepada dirinya,bahwa peristiwa,benda benda,atau orang lain mempunyai


kepentingan

tertentu

dan

tidak

biasanya.

Umumnya

dalam

bentuk

negatif,diturunkan dari ide referensi ( dimana seseorang secara salah merasa


bahwa ia sedang dibicarakn oleh orang lain,misalnya percaya bahwa ditelevisi
atau diradio berbicara pada dirinya atau membicarakan dirinya)
8. Waham menyalahkan diri : keyakinan palsu tentang penyesalan yang dalam dan
salah
9.

Waham bizzare : perasaan palsu bahwa kemauan,pikiran atau perasaan pasien


dikendalikan tenaga dari luar. Keyakinan palsu yang aneh,mustahil dan tidak
masuk akal.
A. Penarikan pikiran (thought withdrawal) : waham bahwa pikiran pasien
dihilangkan dari ingatannya oleh orang lain/tenaga lain
B. Penanaman pikiran (thought insertion) : waham bahwa pikiran ditanam dalam
pikiran pasien oleh orang/tenaga lain
C. Siaran pikiran (thought broadcasting) : waham bahwa pikiran pasien dapat
didengar oleh orang lain,seperti pikiran mereka sedang tersiar keluar.
D. Pengendalian pikiran (thought control) : waham pbahwa pikiran pasien
dikendalikan oleh orang/tenaga lain.

10. Waham ketidaksetiaan ( waham cemburu) : keyakinan palsu yang didapatkan


dari kecemburuan patologis bahwa kekasih paien adalah tidak jujur
11. Erotomania : keyakinan palsu,lebih sering pada wanita dibndingkan laki
laki,bahwa seseorang sangat mencintainya.
12. Pseudologica phantastica : suatu jenis kebohongan diman sesorang tampak
percaya terhadap kenyataan fantasinya dan bertindak atas kenyataan,disertai
dengan sindrom munchausen,berpura pura sakit berulang

PREDIPOSISI WAHAM
Faktor Lingkungan
1. Gagal dalam tahapan yang sehat
2. Disingkirkan orang lain dan merasa kesepian
3. Hubungan yang tidak harmonis dengan orang lain
4. Perpisahan dengan orang lain yang dicintai
5. Kegagalan yang dialami
Faktor Biologis
6. Keturunan (genetik)
7. Cacat lahir
8. Teori biokimia
Faktor Psikososial
9. Keluarga : kekacauan keluarga
10. Interpersonal
11. Psikodinamik : ego yang lemah menyebabkan peningkatan kecemasan.

HUBUNGAN STRESS BERAT DENGAN KELUHAN


Ada beberapa tipe stres, Hebb (dalam Sarafino, 1997) mempergunakan istilah yang
dapat membedakan tipe stres, yaitu :
a) Distress
merupakan stres yang berbahaya dan merusak keseimbangan fisik, psikis atau sosial
individu ,
b) Eustress
merupakan stres yang menguntungkan dan konstruktif bagi kesejahteraan individu.
Anthonovsky (dalam Sherridan dan Radhmacher,1992) menambahkan bahwa stres
juga dapat bersifat netral yaitu tidak memberikan efek buruk maupun baik. Ini terjadi
bila intensitas atau durasi stresor sangat kecil atau kemampuan adaptasi individu
sangat baik sehingga stresor dapat dikendalikan.

Berdasarkan gejalanya, stress dibagi menjadi tiga tingkat yaitu :


a.Stress Ringan
Stres ringan adalah stresor yang dihadapi setiap orang secara teratur, seperti terlalu
banyak tidur, kemacetan lalu-lintas, kritikan dari atasan. Situasi seperti ini biasanya

berlangsung beberapa menit atau jam. Stresor ringan biasanya tidak disertai timbulnya
gejala. Ciri-cirinya yaitu semangat meningkat, penglihatan tajam, energi meningkat
namun cadangan energinya menurun, menyelesaikan pelajaran meningkat, sering
merasa letih tanpa sebab, kadang-kadang terdapat gangguan sistem seperti
pencernaan, otot, perasaan tdk santai.
b. Stress Sedang
Berlangsung lebih lama dari beberapa jam sampai beberapa hari. Situasi perselisihan
yang tidak terselesaikan dengan rekan ; anak yang sakit; atau ketidakhadiran yang
lama dari anggota keluarga merupakan penyebab stres sedang. Ciri-cirinya yaitu sakit
perut, mules, otot-otot terasa tegang, perasaan tegang, gangguan tidur, badan terasa
ringan.

c. Stress Berat (Distress)


Adalah situasi kronis yang dapat berlangsung beberapa minggu sampai beberapa
bulan, seperti perselisihan perkawinan terus menerus; kesulitan finansial yang
berkepanjangan; berpisah dengan keluarga; berpindah tempat tinggal; mempunyai
penyakit kronis dan termasuk perubahan fisik, psikologis, sosial pada usia lanjut.
Makin sering dan makin lama situasi stres, makin tinggi resiko kesehatan yang
ditimbulkan. Stress berat ada yang berdampak positif dan juga negatif, dampak stress
positif seperti contohnya keinginan untuk tampil bagus yang disebut dengan positive
fight of light. Sedangkan yang berdampak negatif contohnya disebabkan karena
adanya tekanan perkejaan efeknya berupa perubahan yang tiba-tiba. Pada stress berat,
fight of light mengaktifkan HPA Axis kemudian melepaskan kortisol secara
berlebihan yang menyebabkan toksik pada hipocampus. Akibat hipocampus yang
toksik, terjadi penurunan kulaitas memori dan penurunan neurogoenesis otak dan
penurunan

kemampuan

belajar.

Peningkatan

hormol

kortisol

menyebabkan

peningkatan detak jantung. Stres yang berkepanjangan dapat mempengaruhi


kemampuan untuk meyelesaikan tugas perkembangan.
Ciri-cirinya yaitu sulit beraktivitas, gangguan hubungan sosial, sulit tidur,
negativistik, penurunan konsentrasi, takut tidak jelas, keletihan meningkat, tidak
mampu melakukan pekerjaan sederhana, gangguan sistem meningkat, perasaan takut
meningkat. Pada pasien dalam kasus skenario terjadi gangguan melakukan pekerjaan
sederhana yaitu tidak mau mandi. Terjadi juga gangguan perilaku seperti mondar

mandir yang tidak jelas. Jadi dapat disimpulkan bahwa pasien mengalami stress berat
dan kemudian menjadi berperilaku aneh seperti yang ditunjukan dalam skenario.
ALASAN PASIEN HARUS DIRAWAT DI RSJ
Gangguan Psikopatologis dibedakan menjadi 3 macam yaitu gangguan psikiatri,
gangguan neurologi dan gangguan psikoneurolisis. Pasien harus dirawat di RS karena
sudah masuk daam tahap gangguan psikiatri bagian psikosis. Dan pada tahap psikosis,
terdapat resiko sosial yang membahayakan dirinya sendiri sekaligus membahayakan
orang lain.
Ganggun psikiatri :
GANGGUAN

PSIKOSIS

NEUROSIS

Perilaku umum

Seluruh aspek, tidak bsa Sebagian


berkontak dengan realita

Gejala

Afek luas

Ada waham

Emosi dangkal

Terjadi

kepribadian

kontak dengan realita


-

Somatik

dan

bervariasi
-

Emosi ringan

terus

menerus
Orientasi

Disorientasi tempat, waktu Jarang terjadi disorientasi


dan orang

Pemahaman

Tidak merasa dirinya sakit

Sadar

dia

mengalami

gangguan jiwa
Resiko Sosial

Membahayakan diri sendiri Jarang atau tiak bahaya


dan orang lain

Penyembuhan

Harus dirawat di Rumah Tidak harus di rawat di RS


Sakit Jiwa dan sulit kemblai
ke normal

JUMP 4

Laki-laki 24 tahun

keluar dari
kerja

distress dan faktor


prediposisi

Diagnosis Banding

Pemeriksaan Psikiatri :

Keluhan berupa :

1. Waham

bingung, pakaian kusut


dan kumal, sering bicara
sendiri, tidak mau mandi,
mondar-mandir.

2. Halusinasi
3. Depersonalisasi

Pemeriksaan
Lanjutan

Penanganan

Anda mungkin juga menyukai