Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
A. Dasar Teori
Sistem ekskresi adalah system yang berperan dalam proses pembuangan zat
yang sudah tidak diperlukan atau zat yang membahayakan tubuh, dalam bentuk larutan.
Urin atau air seni adalah cairan sisa yang diekskresikan oleh ginjal yang kemudian
dikeluarkan dalam tubuh melalui proses urinasi. Urin normal berwarna jernih
transparan warna kuning muda. Urin beraasal dari zat warna empedu. Volume urine
normal, kisaran 900-1200ml
Manusia memiliki organ atau alat-alat ekskresi yang berfungsi membuang zat
sisa hasil metabolisme. Zat sisa hasil metabolisme merupakan sisa pembongkaran zat
makanan, misalnya: karbondioksida (CO2), air (H20), amonia (NH3), urea dan zat warna
empedu.Zat sisa metabolisme tersebut sudah tidak berguna lagi bagi tubuh dan harus
dikeluarkan karena bersifat racun dan dapat menimbulkan penyakit.
B. Tujuan
Mengetahui kandungan glukosa, dan protein dalam urine.
C. Alat dan Bahan
1. Tabung reaksi 4 buah
2. Rak tabung reaksi
3. Penjepit tabung reaksi
4. Pembakar spiritus
5. Korek api
6. Urine
7. Larutan Biuret
8. Larutan fehling A dan B
D. Cara Kerja
Uji Glukosa
Uji Protein
Urine
Mufti Al Lathif
Dimas Yunus
Uji Urine
Fehling A dan B
Biuret
Biru
Ungu sedikit
Biru
Ungu
kekuningan
Keterangan
Glukosa = - negatif
Protein = + positif
Glukosa = - negatif
Protein =
Pertanyaan :
Jawaban :
1. Kandungan urin yang terdapat di manusia adalah air, glukosa, asam amino, ionion Na+, K+, Ca2+, Cl-, HCO3-, HbO42-, dan sebagian urea.
2. Filtrasi (penyaringan)
terjadi karena adanya perbedaan tekanan hidrostatik (tekanan darah) dan
tekanan onkotik (tekanan osmotik plasma), dimulai ketika darah masuk ke
glomerulus, tekanan darah menjadi tinggi sehingga mendorong air dan
komponen-komponen yang tidak dapat larut melewati pori-pori endotelium
kapiler, glomerulus, kemudian menuju membran dasar, dan melewati lempeng
filtrasi, lalu masuk ke dalam ruang kapsul Bowman.
Reabsorpsi (penyerapan)
Reabsorpsi terjadi secara transpor aktif dan transpor pasif. Glukosa dan
asam amino direabsorpsi secara transpor aktif di tubulus proksimal. Reabsorpsi
Na+, HCO3- dan H2O terjadi di tubulus kontortus distal.
Augmentasi (pengumpulan)
Urin sekunder dari tubulus distal akan turun menuju tubulus pengumpul.
Pada tubulus pengumpul ini masih terjadi penyerapan ion Na+, Cl-, dan urea
sehingga terbentuklah urin sesungguhnya. Dari tubulus pengumpul, urin dibawa
ke pelvis renalis, urin mengalir melalui ureter menuju vesika urinaria (kantong
kemih) yang merupakan tempat penimpanan sementara urin.
3. Dari hasil pemeriksaan urin, diketahui bahwa terdapat kelaian karena urine
berwarna ungu sedikit sehingga urine mengandung protein jika tidak segera
ditangani lama kelamaan dapat menjadi pennyakit albuminuria atau kelebihan
protein dalam urine.
G. Kesimpulan
atau dapat disebut biru kehijauan yang menunjukan bahwa sampel urin tersebut
normal. Sedangkan apda pendderita DM akan diperoleh hasil warna sampel
urinnya diluar indicator warna ataupun jika termasuk dalam indicator warna
maka dalam presentase yang lebih. Hal ini disebabkan karena penderita diabetes
mellitus mengalami kerusakan dalam produksi maupun sistem kerja insulinnya.
Pada uji albumin dalam urin ternyata
sampel urin. Walaupun perubahannya atau warna ungunya sedikit namun dapat
menjadikan penyakit albuminuria. Agar bisa mencegahnya atau menetralkannya
banyaklah minum air.