Anda di halaman 1dari 126

PERJANJIAN KERJA

BERSAMA
( PKB )

Edisi Juli 2009


Pengendali Karo SDM

Persero
PT. WASKITA KARYA
 
BAB I
PIHAK-PIHAK YANG MENGADAKAN
PERJANJIAN KERJA BERSAMA

Perjanjian Kerja Bersama diadakan antara :

PT. Waskita Karya yang diwakili oleh Ir. Bambang E. Marsono, MM. sebagai
Direktur yang diangkat berdasarkan Surat Keputusan Menteri Negara Badan Usaha
Milik Negara Nomor : KEP-126/MBU/2008 tanggal 24 Juni 2008, yang selanjutnya
disebut : Perusahaan

dengan

Serikat Pekerja Waskita, yang tercatat di Suku Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi
Kodya Jakarta Timur sesuai No. Bukti Pencatatan : 506/IV/P/V/2005 tanggal 18 Mei
2005, yang diwakili oleh Ir. Kristadi Juli Harjanto sebagai Ketua Umum yang
diangkat berdasarkan hasil Munas Serikat Pekerja Waskita tanggal 6 – 7 Juni 2007,
yang selanjutnya disebut : Serikat Pekerja

Dengan ini Perusahaan dan Serikat Pekerja bersama-sama menyetujui membuat Revisi
Perjanjian Kerja Bersama periode tahun 2008-2010 antara PT. Waskita Karya
dengan Serikat Pekerja Waskita, dengan ketentuan-ketentuan sebagai berikut :

PKB (Revisi Juli 2009) 1


BAB II
KETENTUAN UMUM

Pasal 1
Istilah

Yang dimaksud dengan :


(1) Perjanjian Kerja Bersama adalah Perjanjian Kerja antara Perusahaan dengan
Pegawai PT. Waskita Karya yang dalam hal ini diwakili oleh Serikat Pekerja Waskita,
yang disaksikan oleh pejabat Departemen Tenaga Kerja Republik Indonesia.
(2) Perusahaan adalah Perusahaan Perseroan (Persero) PT. Waskita Karya.
(3) Serikat Pekerja Waskita adalah Serikat Pekerja yang anggotanya adalah Pegawai
PT. Waskita Karya, dan telah terdaftar di Suku Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi
Kodya Jakarta Timur sesuai Surat Keputusan No. : 506/IV/P/V/2005 tanggal 18 Mei
2005 tanggal 18 Mei 2005.
(4) Direksi adalah Direksi Perusahaan.
(5) Pegawai adalah Pegawai yang bekerja di lingkungan Perusahaan, yang hasil
kerjanya untuk Perusahaan, yang menandatangani Perjanjian Kerja Waktu Tidak
Tertentu (PKWTT) atau Perjanjian Kerja Waktu Tertentu (PKWT).
(6) PKWTT adalah Perjanjian kerja antara Perusahaan dan Pegawai yang dibuat secara
tertulis untuk jangka waktu tidak tertentu.
(7) PKWT adalah Perjanjian kerja antara Perusahaan dan Pegawai yang dibuat secara
tertulis untuk jangka waktu tertentu.
(8) Keluarga adalah Keluarga Pegawai yang terdiri atas satu istri/suami dan anak yang
syah (paling banyak 3 orang, berusia kurang dari 25 tahun belum pernah kawin,
tidak mempunyai penghasilan sendiri serta masih menjadi tanggungan Pegawai).
(9) Anak Perusahaan adalah Badan Usaha yang secara hukum sebagian atau seluruh
sahamnya dimiliki oleh Perusahaan.
(10) Direksi Anak Perusahaan adalah Pegawai Perusahaan atau Profesional yang ditunjuk
sebagai Direksi Anak Perusahan.
(11) Jabatan adalah Jabatan Struktural, Operasional dan Fungsional dalam Perusahaan.
(12) ”Grade” adalah Tingkatan jabatan dan atau kompetensi pegawai yang ditetapkan
dengan SK Direksi
(13) Kompensasi adalah Imbal jasa yang diberikan oleh Perusahaan kepada pegawai
sesuai grade dan atau jabatan.
(14) Fasilitas adalah Imbal jasa yang berupa uang atau bukan uang yang diberikan
Perusahaan kepada pegawai dan tidak termasuk sebagai dasar perhitungan
pesangon.
(15) Unit Kerja adalah Bagian dari Perusahaan di Kantor Pusat yang mempunyai
tanggung jawab satu tingkat dibawah Direksi.

PKB (Revisi Juli 2009) 2


(16) Unit Bisnis adalah Bagian dari Perusahaan di luar Kantor Pusat yang menangani
kegiatan bisnis pada lingkup segmen pasar atau produk tertentu, terdiri dari
Wilayah dan Divisi.
(17) Proyek adalah Bagian dari Perusahaan yang secara langsung menangani kegiatan
pelaksanaan kontrak antara Perusahaan sebagai Penyedia Jasa dengan Pengguna
Jasa.
(18) Organisasi Non Struktural adalah Organisasi Pegawai dan Organisasi Istri Pegawai
diluar Struktur Organisasi Perusahaan, antara lain Serikat Pekerja Waskita, Rukun
Ibu Waskita, Koperasi, Organisasi Keagamaan dan Kesenian, Organisasi Profesi
serta organisasi lain yang ada didalam Perusahaan.

Pasal 2
Peraturan Pemerintah Tentang Persero

Pasal 38 Peraturan Pemerintah No.12 tahun 1998 tentang Persero, menyebutkan bahwa
Pegawai Persero adalah Pekerja Persero yang pengangkatan dan pemberhentian,
kedudukan, hak, serta kewajibannya ditetapkan berdasarkan Perjanjian Kerja sesuai
dengan Peraturan Perundang – Undangan dibidang Ketenagakerjaan.

Pasal 3
Lingkup Kesepakatan

(1) Perusahaan dan Serikat Pekerja Waskita sepakat bahwa Perjanjian Kerja Bersama
ini berlaku dan mengikat bagi Perusahaan dan seluruh Pegawai PT. Waskita Karya.
(2) Perusahaan dan Serikat Pekerja Waskita sepakat bahwa disamping Perjanjian Kerja
Bersama ini, Perusahaan dan Serikat Pekerja Waskita tetap memiliki hak-hak lainnya
yang diatur dan dilindungi Undang-Undang dan Peraturan Perundang-undangan
lainnya.
(3) Dalam hal Perusahaan atau Serikat Pekerja Waskita mengadakan perubahan nama
atau penggabungan dengan badan atau bentuk lain, maka ketentuan dalam
Perjanjian Kerja Bersama ini tetap berlaku bagi Pegawai dan Perusahaan, sampai
dengan berakhir masa berlakunya Kesepakatan ini, kecuali apabila sebelum itu ada
perubahan yang disepakati bersama oleh Perusahaan dan Serikat Pekerja Waskita.

Pasal 4
Kewajiban Serikat Pekerja Waskita

(1) Mendukung Perusahaan dalam mengatur dan mengawasi Pegawai yang menjadi
anggotanya sesuai dengan kebijakan Perusahaan, dengan tetap mengindahkan
Peraturan Perundang-undangan yang berlaku, dan menghormati serta tidak
mencampuri urusan Perusahaan di luar bidang kepegawaian, sepanjang tidak
merugikan kepentingan Pegawai.
(2) Menyelesaikan masalah ketenagakerjaan dengan Perusahaan secara Bipartit
(Perusahaan dan Serikat Pekerja Waskita).
(3) Turut serta menegakkan dan memelihara disiplin kerja, tanggung jawab, dan

PKB (Revisi Juli 2009) 3


loyalitas anggotanya terhadap Perusahaan, demi tercapainya ketenangan kerja dan
kelancaran usaha.
(4) Bersama-sama Perusahaan memasyarakatkan isi, maksud dan tujuan dari PKB
beserta ketentuan-ketentuan pelaksanaannya, sehingga PKB tersebut dilaksanakan
dengan kesadaran dan penuh rasa tanggung jawab.

Pasal 5
Kewajiban Perusahaan

(1) Mengakui bahwa Serikat Pekerja Waskita adalah merupakan organisasi pekerja
yang sah mewakili anggotanya dilingkungan Perusahaan, dan bersama–sama
Serikat Pekerja Waskita memasyarakatkan isi, maksud, dan tujuan dari PKB beserta
ketentuan – ketentuan pelaksanaannya.
(2) Menerima, memperhatikan dan menyelesaikan setiap permasalahan
ketenagakerjaan yang disampaikan oleh Serikat Pekerja Waskita menurut prosedur
yang berlaku, baik secara formal maupun informal.
(3) Berkewajiban menghormati dan tidak mencampuri urusan intern organisasi Serikat
Pekerja Waskita, sepanjang kegiatannya tidak melanggar Undang-undang dan
Peraturan yang berlaku, yang dapat merugikan dan/atau menjatuhkan citra
Perusahaan.
(4) Dalam hal terjadi mutasi pada Pegawai yang menduduki pengurus Serikat Pekerja,
maka Perusahaan wajib bermusyawarah terlebih dulu dengan Pengurus Serikat
Pekerja Waskita.

Pasal 6
Hak Serikat Pekerja Waskita

(1) Mengadakan kegiatan organisasi dengan para anggotanya, dan organisasi lain yang
ada hubungannya dengan Serikat Pekerja, keluar maupun kedalam.
(2) Mewakili anggotanya dalam setiap perundingan penyelesaian permasalahan
kepegawaian dengan Perusahaan sesuai dengan Peraturan Perundang-undangan
yang berlaku.
(3) Mendapatkan perlindungan dari segala intimidasi dalam bentuk apapun terhadap
pengurus Serikat Pekerja sesuai Undang- undang No. 21 tahun 2000 tentang
Serikat Pekerja.

Pasal 7
Hak Perusahaan

(1) Menentukan kebijakan Perusahaan dan mengelola kegiatan-kegiatan Perusahaan.


(2) Meminta kepada Pegawai agar semaksimal mungkin memberikan daya upaya dan
prestasi kerjanya bagi Perusahaan.
(3) Memilih dan mempekerjakan tenaga ahli untuk suatu pekerjaan tertentu.
(4) Menerima, mengangkat dan memberhentikan Pegawai sesuai dengan ketentuan-

PKB (Revisi Juli 2009) 4


ketentuan dalam PKB.
(5) Memindahkan dan memutasikan pegawai sesuai dengan kebutuhan Perusahaan dan
ketentuan dalam PKB.

Pasal 8
Fasilitas Serikat Pekerja Waskita

(1) Perusahaan menyediakan ruangan kantor serta perlengkapannya, termasuk tempat


untuk papan nama dan tempat menempelkan pengumuman, sehubungan dengan
kegiatan Serikat Pekerja Waskita.
(2) Untuk kegiatan external Serikat Pekerja Waskita, Perusahaan menyediakan sarana
transportasi melalui Biro Sekretariat Perusahaan.
(3) Perusahaan memberikan ijin dan fasilitas kepada anggota Pengurus Serikat Pekerja
Waskita, dalam hal :
- Meninggalkan pekerjaan dalam rangka tugas organisasi, atau memenuhi
panggilan Pemerintah guna kepentingan organisasi atau kepentingan negara,
dengan tetap mendapatkan penghasilan penuh dan tidak mengurangi hak cuti.
- Melakukan pemungutan iuran anggota Serikat Pekerja Waskita setiap bulan,
sesuai dengan ketentuan yang tercantum dalam Anggaran Rumah Tangga
organisasi melalui ceck of system.
- Mengadakan pertemuan dengan para anggotanya dengan menggunakan fasilitas
perusahaan.

PKB (Revisi Juli 2009) 5


BAB III
STATUS DAN BATAS USIA KERJA

Pasal 9
Status Pegawai

(1) Pegawai Perusahaan dibagi sebagai berikut :


a. PT (Pegawai Tetap), adalah pegawai yang pengelolaan dan pembinaannya
dilakukan oleh Kantor Pusat. PKWTT (Perjanjian Kerja Waktu Tidak Tertentu)
ditandatangani oleh Direksi, dalam hal ini Direktur yang membidangi Sumber
Daya Manusia.
b. PTT (Pegawai Tidak Tetap), adalah pegawai yang pengelolaan dan pembinaan-
nya dilakukan oleh Kantor Pusat. PKWT (Perjanjian Kerja Waktu Tertentu)
ditandatangani oleh Kepala Biro Sumber Daya Manusia (SDM).
c. PTU (Pegawai Tetap Unit Bisnis), adalah pegawai yang pengelolaan dan
pembinaannya dilakukan oleh Unit Bisnis. PKWT (Perjanjian Kerja Waktu
Tertentu) ditandatangani oleh Kepala Unit Bisnis.
d. PTTU (Pegawai Tidak Tetap Unit Bisnis), adalah pegawai yang pengelolaan dan
pembinaannya dilakukan oleh Unit Bisnis. PKWT (Perjanjian Kerja Waktu Tidak
Tertentu) ditandatangani oleh Kepala Unit Bisnis.

(2) Format dan isi PKWTT dan PKWT sesuai dengan contoh yang tertera pada
Lampiran-1 dan Lampiran-2.

Pasal 10
Pengangkatan Pegawai

Diatur didalam Prosedur Waskita Dibidang SDM.

Pasal 11
Batas Usia Kerja/Pensiun

(1) Batas usia kerja/ pensiun PT/PTU ditentukan maksimal 55 tahun.


(2) Untuk kepentingan yang bersifat khusus, penyimpangan batas usia kerja hanya
dapat dilakukan setelah melalui kesepakatan antara Perusahaan dengan Serikat
Pekerja Waskita.
(3) Sebelum menjalani pensiun, PT/PTU wajib menjalani Masa Persiapan Pensiun (MPP)
selama 1 (satu) tahun.
(4) PT/PTU yang tenaganya masih dibutuhkan oleh Perusahaan pada saat MPP
Perusahaan dapat meminta pegawai yang bersangkutan tidak menggunakan hak
MPP dengan ketentuan sbb :
a. Pegawai yang bersangkutan bersedia dan setuju ;
b. Diberikan kompensasi MPP sesuai pasal 38 ayat (6).
(5) PT/PTU yang berhenti bukan karena usia pensiun, berhak untuk tidak masuk kerja

PKB (Revisi Juli 2009) 6


selama 1 (satu) bulan sebelum berhenti, dengan mendapat penghasilan penuh pada
bulan tersebut.
(6) Bagi pegawai yang berhenti tersebut ayat (4), hak-haknya diperhitungkan sampai
dengan tanggal pemberhentiannya.
(7) PT/PTU dapat meminta pensiun dipercepat pada saat usianya telah mencapai 45
tahun atau telah memiliki masa kerja minimal 20 tahun.

BAB IV
KEWAJIBAN PEGAWAI

Pasal 12
Kewajiban

(1) Pegawai wajib mendahulukan kepentingan Perusahaan dari pada kepentingan


golongan, pribadi, keluarga, kerabat dan/atau pihak lain.
(2) Pegawai wajib mengerahkan segala daya dan upaya dalam melaksanakan tugas
jabatan yang diserahkan kepadanya.
(3) Pegawai wajib mentaati aturan-aturan yang berlaku di Perusahaan.
(4) Pegawai wajib mematuhi isi Perjanjian Kerja Bersama.
(5) Pegawai wajib menjalani penempatan tugas, melaksanakan perjalanan dinas,
mutasi dan detasir, berdasarkan Perintah/Keputusan Direksi atau Atasan yang
berwenang.
(6) Pegawai wajib membina kerjasama yang positif dan produktif dengan Atasan,
Bawahan, maupun Rekan Sekerja.
(7) Pegawai wajib bersikap/berperilaku baik dan menjaga kesopanan di dalam ataupun
di luar Perusahaan.
(8) Pegawai wajib memegang rahasia jabatan, yaitu rahasia yang berkaitan dengan
tugas dan/atau jabatannya, baik yang berupa dokumen tertulis, rekaman suara
ataupun perintah/pernyataan lisan dari Atasannya.
(9) Pegawai wajib berada di tempat tugas dan melaksanakan tugasnya pada hari-hari
dan jam kerja yang ditentukan, kecuali sedang menjalankan tugas Perusahaan di
luar tempat tugasnya.
(10) Pegawai wajib melakukan kerja lembur atas perintah Atasan yang berwenang,
apabila pekerjaan harus dilaksanakan di luar jam kerja yang ditetapkan Perusahaan.
(11) Pegawai wajib melaporkan kepada Atasannya setiap terjadi kecurian atau
kehilangan harta milik Perusahaan yang diketahuinya dalam waktu 2 x 24 jam.

PKB (Revisi Juli 2009) 7


Pasal 13
Hari Kerja dan Jam Kerja

Hari dan jam kerja Perusahaan yang berlaku di lingkungan Kantor Pusat dan Kantor Unit
Bisnis, ditetapkan sebagai berikut :
- Senin sd. Jum’at : pk. 08.00 sd. 17.00 waktu setempat.
- Istirahat 1 jam, kecuali hari Jum’at istirahat 2 jam.
- Sabtu & Minggu : libur
(2) Hari dan jam kerja Proyek ditentukan oleh Kepala Unit Bisnis, dengan ketentuan
jumlah jam kerja efektif tidak melebihi 8 (delapan) jam per-hari dan 40 (empat
puluh) jam per-minggu.
(3) Untuk memberi toleransi mengganti waktu keterlambatan hadir ditempat tugas
menurut jam kerja normal, maka Unit Kerja menggunakan Sistem Jam Kerja
Fleksibel, maksimal 60 (enam puluh) menit sesudah jam kerja normal pada hari
yang sama.
(4) Kepala Unit Bisnis diberi kewenangan untuk menetapkan Sistem Jam Kerja Fleksibel
dilingkungan kerjanya masing-masing.
(5) Waktu keterlambatan hadir ditempat tugas yang tidak tergantikan pada kejadian
seperti pada ayat 3 diatas akan diperhitungkan dalam menghitung Tunjangan
Kehadiran bulan terkait.
(6) Hari dan jam kerja tersebut ayat (1) dan (2) dapat berubah karena :
a. Adanya ketentuan jam kerja yang diatur oleh Peraturan Pemerintah Daerah.
b. Terjadinya penurunan kegiatan usaha Perusahaan.
c. Terjadinya perubahan situasi politik, ekonomi dan sosial setempat.
d. Sebab-sebab lain yang berkaitan dengan Kegiatan Usaha yang ditetapkan oleh
Direksi atau Pejabat yang berwenang dengan terlebih dahulu bermusyawarah
dengan Serikat Pekerja Waskita.
(7) Khusus untuk jam kerja di Proyek, karena ketatnya jadual pelaksanaan kerja
sehingga memaksa dilakukan kerja malam hari, maka Kepala Proyek diperkenankan
mengatur jam kerja secara “shift” (giliran), untuk mengantisipasi adanya
pergeseran jam kerja sesuai dengan kondisi pekerjaan di lapangan, dengan
ketentuan bahwa jumlah jam kerja efektif tidak boleh lebih dari 8 (delapan) jam
per-hari dan 40 jam per minggu.
(8) Perusahaan memberikan libur pada hari-hari libur resmi yang ditetapkan
Pemerintah.

PKB (Revisi Juli 2009) 8


BAB V
PEMBEBASAN KEWAJIBAN BEKERJA
DENGAN TETAP MENDAPATKAN KOMPENSASI

Pasal 14
Cuti

(1) Pegawai yang telah bekerja selama 12 (dua belas) bulan terus menerus, berhak
atas cuti tahunan selama 12 (dua belas) hari kerja.
(2) Cuti tahunan tersebut pada ayat (1) adalah pembebasan tugas pada hari-hari kerja
(tidak termasuk hari libur) yang disetujui oleh Direksi atau Atasan yang berwenang.
(3) Cuti tahunan tersebut pada ayat (1) dapat diambil/digunakan sekaligus atau secara
bertahap, sesuai dengan kebutuhan pegawai.
(4) Hak cuti tahunan menjadi gugur apabila pegawai tidak mengambil/
menggunakannya paling lambat 6 (enam) bulan pertama pada tahun berikutnya.
(5) PT/PTU yang telah bekerja selama 6 (enam) tahun terus menerus, berhak atas
istirahat panjang/ cuti besar selama 25 (dua puluh lima) hari kerja secara terus
menerus dengan tetap mendapatkan penghasilan penuh.
(6) Pada saat pegawai menggunakan cuti besarnya, maka cuti tahunan pegawai pada
tahun yang sama menjadi gugur (sesuai Pasal 3 ayat 1 Kepmenakertrans RI No. :
Kep.51/MEN/IV/2004).
(7) Istirahat panjang/cuti besar sesuai ketentuan Pasal 79 ayat d Undang-Undang
Ketenagakerjaan RI No. 13 tahun 2003 akan timbul lagi 6 tahun setelah hak
istirahat panjang /cuti diambil.
(8) Penundaan cuti besar yang diajukan oleh pegawai hanya bisa ditunda maksimal 6
bulan sampai 2 (dua) kali, pengajuan yang ke 3 (tiga) wajib disetujui perusahaan.
Hak cuti besar berikutnya dihitung 6 tahun sejak hak istirahat panjang telah
disetujui dan dijalankan.
(9) Hak istirahat panjang gugur apabila dalam waktu 6 (enam) bulan sejak hak istirahat
panjang (besar) berikutnya timbul Pegawai tidak mempergunakan haknya.
(10) Hak cuti tahunan dan istirahat panjang/cuti besar yang tidak dapat diambil yang
disebabkan karena kepentingan Perusahaan, maka kepada Pegawai akan diberikan
cuti pengganti pada hari-hari yang lain.
(11) Cuti sakit, adalah cuti bagi Pegawai yang menjalani rawat inap, termasuk rawat
jalan sesudahnya, berdasarkan Surat Keterangan Dokter.
(12) Cuti bersalin, diberikan berdasarkan Surat Keterangan Dokter, maksimal selama 3
(tiga) bulan dan waktunya diatur 1,5 bulan sesuai perhitungan Dokter ahli
kandungan/bidan sebelum dan 1,5 bulan sesudah melahirkan. Apabila yang
bersangkutan menghendaki lain, maka segala resiko yang timbul menjadi tanggung
jawab yang bersangkutan.
(13) Cuti gugur kandungan adalah cuti bagi Pegawai wanita yang mengalami keguguran
kandungan berdasarkan Surat Keterangan Dokter, maksimal selama satu setengah

PKB (Revisi Juli 2009) 9


bulan.
(14) Cuti haid, adalah cuti bagi Pegawai wanita yang diberikan pada hari pertama dan
kedua waktu haid, sekali dalam sebulan.
(15) Cuti diluar tanggungan Perusahaan, adalah cuti yang diberikan kepada PT/PTU yang
telah memiliki masa kerja minimal 6 (enam) tahun, waktu cuti maksimal selama 2
(dua) tahun atas permohonan sendiri untuk melanjutkan pendidikan atas biaya
sendiri yang disetujui oleh Direksi.
(16) Libur bersama diberikan kepada pegawai pada hari raya keagamaan selama 4 hari
kerja dalam setahun, tanpa mengurangi hak cuti tahunan.

Pasal 15
Ijin Tidak Masuk Kerja

(1) Pegawai dapat diberikan ijin tidak masuk kerja untuk kepentingan :
a. Pegawai menikah : 3 hari
b. Anak Pegawai menikah : 2 hari
c. Isteri melahirkan atau gugur kandungan : 2 hari
d. Mengkhitankan anak/Membaptiskan anak : 2 hari
e. Suami/Istri, anak atau orang tua/mertua meninggal dunia : 2 hari
f. Anggota keluarga dalam satu rumah meninggal dunia : 1 hari
g. Ijin sakit berdasarkan surat dokter maksimal 3 kali atau maksimal 6 hari
dalam sebulan.
(2) Lama ijin tidak masuk kerja pada ayat (1) a s/d f pasal ini tidak termasuk waktu
perjalanan, yang diperhitungkan maksimum 2 hari kerja.
(3) Penggunaan ijin tidak masuk kerja tersebut ayat (1) pasal ini, tidak diperhitungkan
dengan hak cuti tahunan Pegawai.
(4) Pegawai dapat diberikan ijin tidak masuk kerja untuk menunaikan ibadah
keagamaannya ke Tanah Suci hanya sekali selama bekerja di Perusahaan, maksimal
selama 45 hari kalender, dengan ketentuan hak cuti tahunannya pada tahun yang
sama menjadi gugur.

Pasal 16
Tata Cara Cuti/Ijin Tidak Masuk Kerja

(1) Permohonan cuti dan/atau ijin tidak masuk kerja diajukan Pegawai kepada
Atasannya yang berwenang, dengan menggunakan formulir sebagaimana tertera
pada Lampiran 3.
(2) Pejabat yang berwenang memberi ijin cuti dan/atau ijin tidak masuk kerja, adalah :
di Kantor Pusat : Direksi/Kepala Biro
di Unit Bisnis : Kepala Wilayah/ Divisi/ Cabang/ Proyek
di Proyek : Kepala Proyek
(3) Cuti tahunan hanya dapat ditunda oleh atasan yang berwenang maksimal 2 (dua)
kali.
(4) Cuti dan/atau ijin tidak masuk kerja untuk Karo/Kawil/Kadiv/Wakawil/Wakadiv/

PKB (Revisi Juli 2009) 10


Kabag Kantor Pusat harus mendapat persetujuan dari Direksi, sedangkan untuk
Kacab/Kabag Wilayah/Kabag Divisi/Kapro dan Staf harus mendapat persetujuan dari
Kepala Unit Kerja/Bisnis.

BAB VI
MUTASI DAN DETASIR

Pasal 17
Biaya Mutasi

(1) Perjalanan Mutasi ialah Perjalanan dari tempat tugas lama ke tempat tugas baru
sesuai surat Keputusan Direksi atau Pejabat yang berwenang.
(2) Bagi pegawai yang melaksanakan perjalanan mutasi dengan keluarganya, diberi
biaya mutasi yang terdiri dari :
a. Biaya angkutan bagi pegawai dan keluarganya, sebagaimana tertera pada
Lampiran 4.
b. Uang harian bagi pegawai dan keluarganya, sebagaimana pada Lampiran 5.
c. Biaya pengepakan dan angkutan barang/ perabot rumah tangga, sebagaimana
tertera pada Lampiran 6.
d. Bantuan biaya pindah sekolah anak, sebagaimana tertera pada Lampiran 7.
e. Biaya mutasi dapat dibayarkan apabila :
i. Apabila pegawai pindah tugas dari tempat tugas lama ke tempat tugas baru
dalam Unit Bisnis dengan memenuhi ketentuan :
- Pindah domisili antar daerah/kota ; dan
- Waktu penugasan lebih dari 6 (enam) bulan ; dan
- Membawa keluarga ke tempat tugas baru.
ii. Apabila pegawai pindah tugas dari tempat tugas lama ke tempat tugas baru
antar Unit Bisnis berdasarkan Surat Keputusan Direksi, dengan memenuhi
ketentuan sbb :
- Pindah domisili antar daerah/kota ; dan
- Waktu penugasan diperkirakan lebih dari 6 (enam) bulan ; dan
- Membawa keluarga.
iii. Bagi pegawai yang tidak membawa keluarga yang ditugaskan di proyek lebih
dari 3 (tiga) bulan, diberikan fasilitas untuk menengok keluarga atas biaya
Perusahaan, maksimal selama 5 hari kerja (diluar waktu perjalanan).
(3) Bagi pegawai yang melaksanakan perjalanan mutasi bersama keluarganya,
Perusahaan menyediakan tunjangan domisili dalam bentuk sewa/kontrak selama
maksimal 2 tahun, dengan nilai sewa/kontrak (pertahun) sebagaimana tertera pada
Lampiran 8.
(4) Pegawai yang menempati rumah tersebut ayat (3), tidak diberikan lagi tunjangan
domisili bulanan dalam Paket Kompensasi yang bersangkutan.
(5) Setiap anggota keluarga yang ikut dalam perjalanan mutasi bersama pegawai,
harus diterangkan nama dan umur masing-masing dalam Surat Tugas dan Surat
Perintah Jalan.

PKB (Revisi Juli 2009) 11


(6) Bagi anak ke 4 dan seterusnya dan atau anak yang berumur lebih dari 25 tahun
yang masih belum bekerja dan/atau belum menikah, tidak diberi uang harian, tetapi
dibayar tiket angkutan perjalanan saja, sebagaimana tertera dalam Lampiran 4.
(7) Khusus bagi pegawai belum menikah yang melaksanakan perjalanan mutasi, biaya
pengepakan dan angkutan barang/perabot rumah tangga dibayar 50% dari
ketentuan tersebut ayat (2) huruf c.
(8) Lama perjalanan Mutasi yang menggunakan Pesawat Udara, ditetapkan maksimal 1
(satu) hari.
(9) Lama perjalanan Mutasi yang menggunakan Angkutan Darat/Laut, sesuai dengan
waktu perjalanan yang sebenarnya.

Pasal 18
Detasir

(1) Detasir ialah penugasan sementara bagi pegawai yang mempunyai keahlian khusus
dari tempat tugas pegawai ketempat tugas baru diluar unit kerjanya yang berjarak
75 Km, dengan jangka waktu minimal 3 (tiga) bulan dan dapat diperpanjang
1 (satu) kali maksimal 3 (tiga) bulan yang ditetapkan dengan Keputusan Direksi.
(2) Bagi pegawai yang melaksanakan tugas Detasir, berhak mendapatkan:
a. Biaya Angkutan.
b. Uang Harian perjalanan.
c. Akomodasi / penginapan.
d. Uang Harian Detasir.
(3) Biaya Angkutan dan uang harian perjalanan dibayar oleh unit kerja asal dan
dibebankan (R/K) kepada unit kerja penerima detasir, ditetapkan masing-masing
sebagaimana tertera pada Lampiran 4 dan 5.
(4) Akomodasi / penginapan disediakan oleh unit kerja penerima detasir.
(5) Uang harian detasir dibayar oleh Unit Kerja penerima detasir, ditetapkan
sebagaimana tertera pada Lampiran 9.

PKB (Revisi Juli 2009) 12


BAB VII
HAK PEGAWAI

Pasal 19
Kompensasi Pegawai

(1) Kompensasi Pegawai terdiri dari Penghasilan Pegawai dan Fasilitas.


(2) Kompensasi kepada pegawai ditetapkan berdasarkan grade, jabatan dan tempat
tugas.

Pasal 20
Penghasilan Pegawai

Penghasilan Pegawai adalah imbal jasa yang diberikan oleh Perusahaan kepada pegawai
pada setiap akhir bulan, terdiri :
(1) Gaji Pokok
(2) Tunjangan

Pasal 21
Gaji Pokok

Gaji Pokok adalah komponen imbal jasa dasar/langsung yang diberikan oleh Perusahaan
kepada Pegawai sesuai dengan sesuai dengan grade yang diduduki, dengan rumusan
sebagai berikut :
Gaji pokok = IG x HT
dimana :
IG = Indeks Grade, besaran (angka) yang tertera dalam Matriks Grade Pegawai.
HT = Harga Tetap, suatu konstanta yang nilainya ditetapkan oleh Direksi,
berdasarkan kemampuan Perusahaan.

Pasal 22
Tunjangan

(1) Tunjangan adalah komponen imbal jasa tambahan/tidak langsung yang diberikan
oleh Perusahaan kepada pegawai berupa uang dan dimaksudkan guna memenuhi
kebutuhan pegawai sesuai dengan peran dan tanggung jawab dalam melaksanakan
pekerjaannya.
(2) Tunjangan diberikan secara bersamaan dan menjadi bagian dari penghasilan
pegawai.
(3) Komponen tunjangan terdiri dari :
a. Tunjangan Pendidikan
b. Tunjangan Kehadiran
c. Tunjangan Tempat Tinggal
d. Tunjangan Jabatan
e. Tunjangan Fiskal

PKB (Revisi Juli 2009) 13


f. Tunjangan Khusus
(4) Besarnya Tunjangan ditetapkan tersendiri dengan Keputusan Direksi.

Pasal 23
Fasilitas

(1) Fasilitas diberikan guna memenuhi rasa aman dan tenteram bagi pegawai dan
keluarganya selama pegawai menjalankan tugas. Semua komponen fasilitas bukan
merupakan bagian dari Penghasilan Pegawai.
(2) Besarnya Tunjangan ditetapkan tersendiri dengan Keputusan Direksi, terdiri dari :
a. Allowance Keahlian
b. Allowance Lokasi
c. Penggantian Biaya Perawatan Kesehatan
d. Medical Check Up
e. Bantuan Biaya Telepon Pejabat
f. Pakaian Seragam Kerja
g. Tunjangan Hari Raya Keagamaan
h. Bantuan penggantian kaca mata/alat bantu dengar
i. Bantuan bagi pegawai/keluarga pada saat meninggal dunia.
(2) Allowance Keahlian adalah suatu penghargaan yang diberikan kepada pegawai
berupa uang atas keahlian profesi yang dimiliki yang ditujukan dengan kepemilikan
Sertifikat Keahlian (SKA) yang dikeluarkan oleh Asosiasi Profesi terakreditasi, atau
adanya pengakuan oleh Perusahaan atas keahlian khusus yang dimiliki pegawai.
(3) Allowance Lokasi merupakan allowance untuk menyesuaikan penghasilan pegawai
dengan kondisi lokasi tempat tugas yang beragam di seluruh wilayah operasi
Perusahaan, dalam aspek biaya hidup (living cost), transportasi dari tempat tugas
ke home base (tempat tinggal keluarga/Kantor Unit Kerja yang menugasi), serta
kompensasi bila pegawai ditugaskan di daerah yang mengandung risiko keamanan
tinggi.
(4) Bidang keahlian dan keahlian khusus yang memperoleh allowance serta besarnya
allowance Keahlian dan Lokasi diatur dalam Keputusan Direktur yang membidangi
Sumber Daya Manusia.

Pasal 24
Asuransi Jiwa untuk Daerah Konflik

(1) Asuransi Jiwa dalam bentuk polis diberikan kepada pegawai yang bekerja pada
daerah-daerah yang mengalami kerawanan keamanan seperti : pemberontakan,
pertikaian, peperangan, dan sebagainya.

(2) Penetapan daerah rawan keamanan tersebut ayat (1) ditetapkan dengan Keputusan
Direksi.

PKB (Revisi Juli 2009) 14


Pasal 25
Tunjangan Fiskal

(1) Tunjangan Fiskal diberikan kepada Pegawai yang jumlah penghasilan bulanannya
terkena kewajiban pemotongan Pajak Penghasilan Pegawai (PPh pasal 21) sesuai
dengan Peraturan Perpajakan yang berlaku.
(2) Tunjangan Fiskal tersebut ayat (1), digunakan untuk membayar Pajak Penghasilan
Pegawai (PPh Pasal 21) yang akan disetorkan oleh Perusahaan setiap bulan ke Kas
Negara setempat, dan Pegawai akan menerima Bukti Penyetoran PPh Pasal 21
tersebut dari Perusahaan pada akhir tahun fiskal.

Pasal 26
Perawatan Kesehatan

(1) PT/PTU dengan keluarganya dan PTT/PTTU tanpa keluarganya, berhak atas fasilitas
perawatan kesehatan, berupa :
a. Penggantian biaya rawat inap (opname) di Rumah Sakit, Poliklinik atau
Puskesmas yang disetujui oleh Perusahaan, maksimal selama 6 (enam) bulan
dalam setahun, kecuali bagi Pegawai yang dirawat akibat kecelakaan kerja.
b. Penggantian biaya bersalin maksimal 3 x (tiga kali) melahirkan bagi Pegawai
Wanita/Istri Pegawai yang telah memiliki masa kerja minimal 2 (dua) tahun, di
Rumah Sakit, Poliklinik, atau Puskesmas rujukan yang disetujui oleh Perusahaan.
c. Penggantian biaya rawat jalan pasca rawat inap atas saran dan/atau petunjuk
Dokter, yang dilakukan di Rumah Sakit yang disetujui Perusahaan atau Rumah
Sakit lain yang disetujui Perusahaan maksimal selama 6 bulan.
d. Penggantian biaya rawat di Unit Gawat Darurat (UGD) atau menjalani operasi
kecil tanpa rawat inap berdasarkan petunjuk dokter dan dilakukan di Rumah Sakit
yang disetujui oleh Perusahaan.
(2) PTT/PTTU yang telah memiliki masa kerja 2 tahun, keluarganya berhak atas fasilitas
perawatan kesehatan berupa penggantian biaya rawat inap (opname) di Rumah
sakit, Poliklinik atau Puskesmas yang disetujui Perusahaan, maksimal selama 3 (tiga)
bulan dalam setahun.
(3) Fasilitas rawat inap atau bersalin tersebut ayat (1) & (2) ditetapkan sebagai standar
biaya Rumah Sakit Mitra Internasional sbb :

No. Jabatan Fasilitas Kelas

1 Kepala Unit Kerja/Bisnis


Asisten Direksi
VIP
Wakil Kepala Unit Bisnis
Kepala Proyek Tipe A

2 Kabag Unit Bisnis/Kerja


Kacab Utama/Madya/Muda I
Kapro Tipe B/C
Kasi A/B

PKB (Revisi Juli 2009) 15


Kepala Lapangan
Pelaksana Utama
Grade 9 – 11

3 Kasi C
Pelaksana Madya/Muda II
Grade 5 – 8

4 Grade 1 – 4 III

(4) Apabila Pegawai di rawat diluar rumah sakit Mitra International, diberikan fasilitas
setara dengan harga kelas sesuai tabel diatas.
(5) Biaya rawat inap tersebut pada ayat (3) diganti/dibayar penuh oleh Perusahaan,
apabila memenuhi persyaratan sebagai berikut:
a. Ada surat keterangan Dokter yang menerangan bahwa Pegawai dan/atau
keluarganya harus menjalani rawat inap.
b. Memberitahukan kepada Pimpinan Unit Kerja, dalam hal ini pejabat yang
menangani bidang Sumber Daya Manusia, paling lambat dalam jangka waktu 3 x
24 jam.
c. Dirawat di Rumah Sakit/Poliklinik/Puskesmas yang ditunjuk oleh Perusahaan, atau
Rumah Sakit/Poliklinik lain, dengan biaya maksimal sebesar biaya Rumah Sakit
Mitra Keluarga di Jakarta.
d. Penggantian biaya rawat inap yang diajukan belum kadaluwarsa, yaitu tidak lebih
dari 3 (tiga) bulan setelah selesai menjalani rawat inap.
(6) Apabila kelas yang ditentukan tersebut pada ayat (3) menurut Pimpinan Rumah
Sakit/Poliklinik sedang penuh, sehingga Pegawai atau keluarganya dirawat dalam
kelas yang lebih tinggi tanpa persetujuan Perusahaan, maka selisih biaya rawat
inapnya ditanggung oleh Pegawai sendiri.
(7) Bagi Istri/Suami Pegawai yang bekerja pada Instansi lain, yang biaya rawat inapnya
ditanggung oleh Instansi tersebut, maka Perusahaan tidak membayar biaya rawat
inap bagi pegawai tersebut.

Pasal 27
Kaca Mata, Lensa Lunak dan Alat Bantu Pendengaran

(1) Penggantian biaya pembelian kaca mata/lensa lunak dapat diberikan kepada
Pegawai, berdasarkan resep Dokter Ahli Mata/Refraksionis, untuk lensa maksimal
Sekali dalam Satu Tahun Kalender, untuk gagang maksimal Sekali dalam Dua Tahun
Kalender, yang besarnya tertera dalam Lampiran 10.
(2) Penggantian biaya pembelian alat Bantu pendengaran dapat diberikan kepada
Pegawai Sekali dalam Satu Tahun Kalender, berdasarkan resep dari Dokter Ahli
Telinga, Hidung dan Tenggorokan (THT) yang besarnya tertera dalam Lampiran 10.

PKB (Revisi Juli 2009) 16


Pasal 28
Pemeriksaan Kesehatan Berkala (Medical Check Up)

(1) Pemeriksaan Kesehatan Berkala (Medical Check Up) atas biaya Perusahaan diberikan
Sekali dalam Satu Tahun Kalender kepada PT/PTU dan PTT/PTTU.
(2) Pemeriksaan Kesehatan Berkala (Medical Check Up) untuk pekerjaan tertentu yang
memerlukan pemeriksaan khusus ditetapkan dengan Keputusan Direksi.
(3) Paket fasilitas pemeriksaan kesehatan berkala tersebut ditetapkan berdasarkan
jabatan, grade, tingkat risiko dan beban pekerjaan.
(4) Apabila hasil Medical Check Up mengindikasikan adanya penyakit serius yang
memerlukan tindak lanjut dan pemeriksaan secara intensif yang dibuktikan dengan
surat keterangan dokter ahli, maka biaya pemeriksaan ditanggung oleh Perusahaan.

Pasal 29
Keselamatan & Kesehatan Kerja dan Lingkungan

(1) Perusahaan menyediakan alat-alat Keselamatan & Kesehatan Kerja dan Lingkungan
(K3L) sesuai dengan ketentuan Undang-Undang No. 1 tahun 1970 tentang
Keselamatan & Kesehatan Kerja dan Lingkungan serta Peraturan Pemerintah yang
berlaku.
(2) Pegawai berhak memperoleh fasilitas kerja, dan alat-alat K3L sesuai dengan sifat
tugas dan lokasi kerja.
(3) Pegawai wajib memakai dan memelihara alat-alat K3L yang disediakan oleh
Perusahaan, yang merupakan pinjaman, dan tidak dibenarkan untuk dimiliki,
disalahgunakan, atau dipindahtangankan kepada pihak yang tidak berhak.
(4) Perusahaan dapat membebankan ganti rugi sebagian atau seluruhnya kepada
Pegawai, yang karena kelalaian atau kesengajaannya mengakibatkan hilang atau
rusaknya alat-alat K3L yang dipakainya.
(5) Pegawai wajib ikut aktif ambil bagian dalam usaha pencegahan dan penanggulangan
kecelakaan/kebakaran dan pencemaran dilingkungan kerjanya.
(6) Pegawai wajib melaporkan setiap kecelakaan/kebakaran yang terjadi dilingkungan
kerjanya, dan wajib memberikan keterangan yang benar kepada petugas yang
ditunjuk Perusahaan untuk menyelidiki peristiwa dimaksud.
(7) Demi kepentingan Perusahaan dan diri pribadinya, Pegawai wajib mematuhi/mentaati
semua Peraturan Perundangan tentang K3L di Perusahaan.

Pasal 30
Pakaian Seragam Kerja

(1) Perusahaan memberikan pakaian seragam kerja 2 (dua) pasang setiap tahun, yang
diberikan pada setiap awal tahun sesuai instruksi Direksi.
(2) Pakaian seragam kerja wajib dipakai pada hari kerja yang ketentuan harinya
ditetapkan dengan keputusan Direksi.

PKB (Revisi Juli 2009) 17


Pasal 31
Bantuan Makan Siang

(1) Pegawai diberikan bantuan makan siang secara natura pada setiap hari kerja.
(2) Pelaksanaan makan siang tersebut ayat (1) diatur oleh masing-masing Unit Kerja/ Bisnis.

Pasal 32
Bantuan Biaya Telepon

Biaya telepon di rumah pejabat tertentu ditanggung sebagian oleh Perusahaan dalam
batas maksimal yang tertera dalam Lampiran 11.

Pasal 33
Kegiatan Sosial dan Olah Raga

(1) Pegawai diperkenankan melakukan kegiatan sosial di bidang keagamaan, keilmuan,


kesenian dan olah raga pada hari-hari kerja atas persetujuan Atasan Langsung.
(2) Kegiatan rekreasi atau darmawisata bagi pegawai diselenggarakan minimal 1 (satu)
kali dalam setahun.
(3) Penyelenggaraan kegiatan tersebut ayat (1) dan (2) dilaksanakan atas biaya
Perusahaan sesuai dengan kemampuan anggaran Perusahaan.

Pasal 34
Lembur

(1) Pegawai yang karena tugasnya diwajibkan bekerja lembur melebihi ketentuan jam
kerja Perusahaan diluar ketentuan jam kerja fleksibel, diberikan uang lembur sesuai
dengan Keputusan Menteri Tenaga Kerja yang berlaku, atau Peraturan
penggantinya, sebagaimana tertera pada Lampiran 12.
(2) Surat Perintah Kerja Lembur (SPKL) harus dibuat sebelum kerja lembur dilakukan,
dengan menetapkan waktu dimulainya dan berakhirnya kerja lembur secara jelas,
ditandatangani oleh atasan yang berwenang, sesuai dengan contoh yang tertera
pada Lampiran 13.
(3) Kerja lembur lebih dari 3 (tiga) jam pada hari kerja, Surat Perintah Kerja Lembur
(SPKL) harus ditanda tangani oleh pimpinan Unit Kerja/Bisnis.
(4) Pegawai yang karena tugasnya diwajibkan bekerja lembur diluar jam kerja minimal
selama 3 jam atau lebih, diberikan makan secara natura yang nilainya ditentukan
oleh masing-masing Unit Kerja/Bisnis.
(5) Pegawai wanita yang karena tugasnya diwajibkan bekerja lembur sampai dengan
pukul 21.00 atau lebih, disediakan transport pulang dari tempat kerja Pegawai ke
tempat tinggalnya.
(6) Pimpinan Unit Kerja/Bisnis dapat mengatur waktu jam kerja pegawainya secara
“shift” (giliran), apabila diperkirakan pekerjaan tidak akan selesai dengan kerja
lembur diatas 3 (tiga) jam per hari.

PKB (Revisi Juli 2009) 18


(7) Untuk pengendalian jam kerja lembur apabila jam kerja lembur melebihi 176
jam/bulan selama 2 bulan berturut-turut, atasan pegawai diwajibkan memberikan
evaluasi dan laporan ke Biro SDM.
(8) Apabila atasan Pegawai tidak melaksanakan sesuai ayat 8 diatas sebanyak 3 kali
dalam satu tahun, maka akan dikenakan sanksi terhadap nilai NPI-nya yang
ditetapkan dengan Keputusan Direksi.

Pasal 35
Imbalan Jasa Penulis Makalah dan Instruktur/Pengajar

Pegawai yang ditugaskan oleh Perusahaan untuk membuat/menulis makalah berupa


Materi Diklat, Prosedur Waskita (PW), atau karya tulis lain untuk diajarkan dilingkungan
Perusahaan, serta Pegawai yang ditugaskan sebagai Instruktur/Pengajar dalam
pelatihan/penataran dan assesor untuk kepentingan Perusahaan, diberikan imbalan jasa
yang besarnya tertera pada Lampiran 14.

Pasal 36
Jasa Produksi

(1) Jasa produksi diberikan kepada Pegawai sebagai kompensasi atas Laba Usaha yang
telah dicapai Perusahaan.
(2) Besarnya pembagian Jasa Produksi Unit Kerja/Bisnis ditetapkan dengan Keputusan
Direksi.

Pasal 37
Tunjangan Hari Raya Keagamaan

Tunjangan Hari Raya Keagamaan diberikan kepada Pegawai berdasarkan penghasilan


penuh (Take Home Pay), sesuai dengan Peraturan Menteri Tenaga Kerja yang berlaku.

Pasal 38
Penghasilan Pegawai Tidak Aktif

(1) Pegawai yang dibebastugaskan sementara sebagaimana dimaksud dalam pasal 49


ayat (1), penghasilannya ditetapkan sebesar penghasilan penuh dikurangi
Tunjangan Kehadiran.
(2) Pegawai yang diberhentikan sementara sebagaimana dimaksud dalam pasal 50 ayat
(1), Perusahaan tidak wajib membayar penghasilan, tetapi wajib memberi bantuan
kepada keluarga yang menjadi tanggungan pegawai, ditetapkan :
a. 1 (satu) orang tanggungan : 25 % x penghasilan penuh.
b. 2 (dua) orang tanggungan : 35 % x penghasilan penuh.
c. 3 (tiga) orang tanggungan : 45 % x penghasilan penuh.
d. 4 (empat) orang tanggungan : 50 % x penghasilan penuh.
Bantuan dimaksud diatas diberikan paling lama 6(enam) bulan.
(3) Pegawai yang tidak aktif karena sakit yang berkepanjangan, bukan akibat

PKB (Revisi Juli 2009) 19


kecelakaan kerja yang dinyatakan dengan surat keterangan dokter, penghasilannya
diatur sebagai berikut:
a. 4 (empat) bulan pertama dibayarkan sebesar 100% x penghasilan penuh.
b. 4 (empat) bulan kedua dibayarkan sebesar 75% x penghasilan penuh.
c. 4 (empat) bulan ketiga dibayarkan sebesar 50% x penghasilan penuh.
d. Apabila lamanya sakit telah mencapai masa 12 (dua belas) bulan, maka Pegawai
tersebut diberhentikan dengan hormat dari Perusahaan.
e. Dalam masa menunggu proses pemberhentian dengan hormat selama 1 (satu)
bulan yang bersangkutan diberikan penghasilan sebesar 25% x penghasilan
penuh.
(4) Pegawai yang tidak aktif karena sakit yang berkepanjangan akibat kecelakaan kerja,
yang dinyatakan dengan surat keterangan dokter, penghasilannya diatur sebagai
berikut:
a. 100% (seratus prosen) dari penghasilan penuh selama 18 (delapan belas) bulan
pertama.
b. 75% (tujuh puluh lima prosen) dari penghasilan penuh selama 18 (delapan
belas) bulan kedua.
c. Apabila masa 18 (delapan belas) bulan kedua berakhir, Pegawai masih tidak
mampu bekerja kembali, maka Pegawai tersebut diberhentikan dengan hormat
dari Perusahaan.
(5) Bagi Pegawai yang menderita sakit tersebut ayat (3) dan (4), tetapi kondisi itu
dialaminya pada saat yang bersangkutan telah mendekati pensiun, maka
penghasilannya akan ditetapkan dengan Keputusan Direksi tersendiri.
(6) Penghasilan PT/PTU yang tidak aktif karena menjalani MPP, penghasilannya
ditetapkan sebesar Penghasilan dan Fasilitas sesuai Nota Dinas No. 11/ND/WK/2009
Tanggal 16 April 2009, Butir II.(1).
(7) Bagi Pegawai PT/PTU yang aktif karena tidak menjalani MPP, penghasilannya
ditetapkan sebesar Penghasilan, Allowance, dan Fasilitas sesuai Nota Dinas No.
11/ND/WK/2009 Tanggal 16 April 2009, Butir II.(2).

Pasal 39
Penghasilan Pegawai Pada Saat Kegiatan Usaha Menurun

Apabila kegiatan usaha Perusahaan mengalami penurunan sebagai akibat krisis ekonomi
atau sebab lain yang mendesak, setelah melalui musyawarah antara Perusahaan dengan
Serikat Pekerja Waskita, maka penghasilan pegawai dapat disesuaikan dengan
penurunan/perubahan jam kerja.

Pasal 40
Kompensasi Bagi Pegawai/Keluarga Pada Saat Meninggal Dunia

(1) Pegawai yang meninggal dunia bukan akibat kecelakaan kerja, kepada ahli warisnya
diberikan:
a. Penghasilan penuh pada bulan yang bersangkutan meninggal dunia dan 3 (tiga)
bulan berikutnya.

PKB (Revisi Juli 2009) 20


b. Uang duka dan bantuan biaya pemakaman/ kremasi yang besarnya tertera
dalam Lampiran 15
(2) Pegawai yang meninggal dunia akibat kecelakaan kerja, kepada ahli warisnya
diberikan:
a. Penghasilan penuh pada bulan yang bersangkutan meninggal dunia, dan 4
(empat) bulan berikutnya.
b. Biaya angkutan jenazah dari tempat kecelakaan sampai ketempat pemakaman.
c. Uang duka dan bantuan biaya pemakaman/kremasi yang besarnya tertera dalam
Lampiran 15.
(3) Apabila keluarga pegawai meninggal dunia, maka Perusahaan memberikan
sumbangan uang duka dan bantuan biaya pemakaman/kremasi yang besarnya
tertera dalam Lampiran 15.

Pasal 41
Santunan Cacat/Meninggal Akibat Kecelakaan Kerja

(1) Pegawai yang mengalami kecelakaan kerja dan menderita cacat tetap berhak
menerima santunan/ganti rugi dari PT. Jamsostek (Persero), yang pengurusannya
dilakukan oleh Perusahaan.
(2) Pegawai yang meninggal akibat kecelakaan kerja, keluarganya menerima
santunan/ganti rugi dari PT. Jamsostek (Persero).
(3) Pegawai yang mengalami kecelakaan kerja, berhak untuk mengajukan pensiun
dipercepat dan diberikan hak-haknya sampai dengan saat diberhentikan.

Pasal 42
Penghasilan Pada Saat Cuti/Ijin Tidak Masuk Kerja

(1) Pegawai menerima penghasilan penuh apabila sedang menjalani:


a. Cuti tahunan (pasal 14 ayat 1 )
b. Cuti besar (pasal 14 ayat 5 )
c. Cuti sakit (pasal 14 ayat 11 )
d. Cuti bersalin (pasal 14 ayat 12 )
e. Cuti gugur kandungan (pasal 14 ayat 13 )
f. Cuti haid (pasal 14 ayat 14 )
g. Libur bersama (pasal 14 ayat 16 )
h. Ijin tidak masuk kerja (pasal 15 ayat 1 )
(2) Pegawai yang sedang menjalani Cuti diluar tanggungan Perusahaan sebagaimana
dimaksud dalam pasal 14 ayat (15), tidak menerima penghasilan dan fasilitas
sebagaimana dimaksud pasal 20 dan 24, tetapi masih diwajibkan membayar iuran-
iuran yang menjadi kewajibannya.

PKB (Revisi Juli 2009) 21


BAB VIII
DISIPLIN KERJA DAN SANKSI

Pasal 43
Maksud

(1) Untuk mempertahankan dan mengembangkan disiplin kerja, harus ada saling
menghormati dan penuh pengertian terhadap hak, kewajiban dan tanggung jawab
antara Pegawai dan Perusahaan.
(2) Perusahaan memberikan petunjuk dan bimbingan kepada pegawai melalui
atasannya demi tegaknya disiplin kerja dan agar Pegawai tidak melakukan
perbuatan yang dilarang.
(3) Pemberian teguran lisan, peringatan tertulis, dan sanksi kepada Pegawai yang
melakukan pelanggaran, berupa perbuatan tidak disiplin dan/atau perbuatan yang
dilarang pada hakekatnya bertujuan untuk memperbaiki dan mendidik dengan
harapan pegawai dapat memperbaiki sikap perilakunya, serta untuk menjaga citra
baik Perusahaan dan melindungi Perusahaan dari kerugian materiil.

Pasal 44
Disiplin kerja dan larangan

Pegawai dinyatakan melakukan pelanggaran apabila melakukan perbuatan tidak disiplin


seperti tersebut dalam ayat (1) sampai dengan ayat (4) dan/atau perbuatan yang
dilarang seperti disebutkan dalam ayat (5) sampai dengan ayat (20) Pasal ini :
(1) Pegawai tidak boleh terlambat masuk kerja lebih dari 2 (dua) jam diluar jam kerja
fleksibel dan dilakukan 3 hari berturut-turut dalam 1 bulan kalender.
(2) Pegawai tidak boleh tidak masuk kerja tanpa izin atasan langsung selama maksimal
2 (dua) hari dalam 1 bulan kalender.
(3) Pegawai tidak boleh meninggalkan tempat kerja diluar jam istirahat yang telah
ditentukan, tanpa izin atasan langsung dan/atau tanpa alasan yang jelas.
(4) Pegawai tidak boleh merokok dalam gedung Perusahaan, kecuali pada tempat yang
telah ditentukan (smoking area).
(5) Pegawai dilarang membocorkan atau memanfaatkan Rahasia Jabatan atau
melakukan perbuatan yang mengakibatkan kerugian materiil dan/atau merusak citra
Perusahaan.
(6) Pegawai dilarang bekerja pada Perusahaan lain yang sejenis atau melaksanakan
usaha sendiri yang sejenis dengan kegiatan usaha Perusahaan.
(7) Pegawai dilarang menyalahgunakan, memiliki, menjual, memberikan,
menggadaikan, menyewakan atau meminjamkan barang, dokumen atau surat
berharga lain milik Perusahaan secara tidak sah.
(8) Pegawai dilarang melakukan kegiatan baik sendiri maupun bekerja sama dengan
pihak lain di dalam atau di luar unit kerjanya, yang secara langsung atau tidak
langsung merugikan Perusahaan.

PKB (Revisi Juli 2009) 22


(9) Pegawai dilarang melakukan tindakan asusila, berjudi, menjadi pemabuk, memakai
dan/atau mengedarkan narkotika, psikotropika dan zat aditif lainnya, menjadi
pecandu obat-obatan terlarang dan/atau minuman keras dan sejenisnya, yang
dapat berakibat buruk terhadap Perusahaan dan mengganggu lingkungan kerja.
(10) Pegawai dilarang melalaikan kewajibannya, melakukan pekerjaan berbahaya yang
bukan tugasnya, tanpa memperhatikan kesehatan dan keselamatan kerja atas
dirinya atau orang lain.
(11) Pegawai dilarang memukul, menganiaya, menghina, memfitnah, menyebar isyu,
mengancam, atau menghujat Atasan/Bawahan/Rekan Sekerja, yang mengakibatkan
terganggunya suasana lingkungan kerja.
(12) Pegawai dilarang membawa senjata api, bahan peledak atau barang berbahaya
lainnya di lingkungan kerja, tanpa ijin yang berwenang.
(13) Pegawai dilarang memasuki Organisasi yang dilarang Pemerintah R.I.
(14) Pegawai dilarang melakukan hal-hal yang bertentangan dengan Moral, Etika,
Agama, Hukum/Peraturan yang berlaku, dan/atau bertentangan dengan
kewajibannya sebagai Warga Negara Indonesia.
(15) Pegawai dilarang melakukan tindakan KKN (Korupsi, Kolusi dan Nepotisme) yang
dapat merugikan Perusahaan.
(16) Pegawai dilarang melakukan penipuan, pencurian dan penggelapan barang/milik
Perusahaan atau teman sekerja atau milik mitra Perusahaan.
(17) Pegawai dilarang membongkar atau membocorkan rahasia Perusahaan atau
mencemarkan nama baik Perusahaan yang seharusnya dirahasiakan kecuali untuk
kepentingan Negara.
(18) Pegawai dilarang memberikan keterangan palsu atau yang dipalsukan sehingga
merugikan Perusahaan.
(19) Pegawai dilarang menolak penugasan oleh atasan.
(20) Pagawai dilarang melakukan perbuatan yang diancam pidana.

Pasal 45
Teguran Lisan

Teguran lisan diberikan oleh atasan Pegawai atas pelanggaran yang dilakukan oleh
Pegawai seperti tersebut dalam ayat (1) sampai dengan ayat (4) Pasal 44.

Pasal 46
Peringatan Tertulis

(1) Peringatan tertulis diberikan oleh Kepala Unit Kerja/Bisnis kepada pegawai dalam
bentuk surat peringatan, apabila melanggar minimal 1 (satu) ayat dari larangan
sebagaimana dimaksud pada ayat (5) sampai dengan ayat (20) Pasal 44 atau
setelah dilakukan teguran lisan sebagaimana tersebut dalam Pasal 45 sebanyak 3
(tiga) kali dan atau melakukan pelanggaran/kesalahan lain yang mengakibatkan
kerugian dan / atau merusak citra perusahaan, yang diberikan kepada pegawai

PKB (Revisi Juli 2009) 23


setelah dilakukan pembahasan antara Perusahaan dengan Serikat Pekerja Waskita
yang berkaitan dengan sanksi tersebut.
(2) Surat Peringatan ditandatangani oleh Direksi, Kepala Unit Kerja/Bisnis untuk
bawahannya masing-masing. Surat asli diberikan kepada pegawai yang
bersangkutan, tembusan masing-masing kepada Kepala Unit Kerja/Bisnis dan
Serikat Pekerja Waskita.
(3) Surat Peringatan diberikan kepada Pegawai dengan urutan sebagai berikut:
a. Surat Peringatan I (Pertama) diberikan kepada Pegawai yang belum pernah
menerima surat peringatan sebelumnya, setelah dilakukan teguran lisan
sebagaimana tersebut dalam Pasal 45 sebanyak 3 kali, untuk pelanggaran
tersebut ayat (5) sampai dengan ayat (20) Pasal 44 dapat langsung diberikan
Surat Peringatan I (Pertama) tanpa sebelumnya diberikan teguran lisan. Surat
Peringatan I (Pertama) menggunakan format sebagaimana tertera dalam
Lampiran 16.
b. Surat Peringatan II (Kedua) diberikan kepada Pegawai yang sudah pernah
menerima surat peringatan pertama yang belum habis masa berlakunya,
dengan menggunakan format sebagaimana tertera dalam Lampiran 17.
c. Surat Peringatan III (Ketiga / terakhir) diberikan kepada Pegawai yang sudah
pernah menerima surat peringatan Kedua yang belum habis masa berlakunya,
dengan menggunakan format sebagaimana tertera dalam Lampiran 18.
(4) Masa berlaku masing-masing surat peringatan tersebut ayat (3) huruf a,b dan c
ditetapkan selama 6 (enam) bulan.
(5) Apabila pelanggaran tersebut ayat (1) yang dilakukan pegawai dinilai berat, maka
perusahaan dapat langsung memberikan Surat Peringatan III/Terakhir tanpa harus
melalui pemberian Surat Peringatan Pertama dan/atau Surat Peringatan Kedua, atau
Perusahaan dapat menggunakan haknya untuk memutuskan hubungan kerja
dengan pegawai sesuai dengan Pasal 56.

Pasal 47
Prosedur Penyampaian Surat Peringatan

(1) Surat Peringatan harus disampaikan secepat mungkin kepada pegawai, dan
pegawai yang bersangkutan harus menandatangani salinan surat peringatan
tersebut sebagai tanda terima.
(2) Apabila pegawai menolak menandatangani salinan surat peringatan sebagai tanda
terima, maka atasan pegawai (yang menandatangani surat peringatan)
membacakan isi surat peringatan dihadapan pegawai yang bersangkutan dengan
dihadiri oleh dua orang pegawai lain sebagai saksi.
(3) Atasan yang membacakan isi surat peringatan membuat catatan pada surat
peringatan tersebut bahwa “isi surat telah dibacakan, tetapi ditolak oleh yang
bersangkutan”, dan kemudian menandatanganinya bersama-sama dengan kedua
orang saksi yang hadir dan berlaku sah sebagaimana dimaksud ayat (1) Pasal ini.

PKB (Revisi Juli 2009) 24


Pasal 48
Sanksi

(1) Sanksi dikenakan kepada pegawai, sesuai dengan berat/ringan, sifat, dan seringnya
pelanggaran dilakukan.
(2) Pegawai yang mendapat Surat Peringatan I, dikenakan sanksi berupa penundaan
kenaikan kelas kompetensi selama 1 (satu) tahun.
(3) Pegawai yang mendapat Surat Peringatan II, dikenakan sanksi berupa, penurunan
grade 1 (satu) tingkat, penundaan kenaikan kelas kompetensi selama 2 (dua) tahun
dan tidak mendapat promosi jabatan selama 1 (satu) tahun.
(4) Pegawai yang mendapat Surat Peringatan III/terakhir, dikenakan sanksi berupa,
penurunan grade 2 tingkat, penundaan kenaikan kelas kompetensi selama 3 (tiga)
tahun dan tidak mendapat promosi jabatan selama 2 (dua) tahun.
(5) Pegawai yang mendapat Surat Peringatan III/terakhir, tetapi melakukan kembali
suatu pelanggaran, maka yang bersangkutan dapat diberhentikan sementara
(skorsing), atau diberhentikan langsung dari perusahaan.
(6) Catatan-catatan tentang disiplin kerja, surat peringatan dan sanksi, harus disimpan
dengan baik oleh Biro/Bagian/Seksi/Staf yang menangani bidang Sumber Daya
Manusia, dalam catatan pegawai (Personal Record) yang ada di Unit Kerja/Bisnis
dan tembusannya dikirimkan kepada Biro SDM di Kantor Pusat.
(7) Pegawai yang mangkir bekerja minimal selama 5 (lima) hari berturut – turut dan
telah dipanggil oleh atasan langsungnya 2 (dua) kali secara tertulis tetapi pegawai
tidak dapat memberikan keterangan tertulis dengan bukti yang sah, maka
Perusahaan dapat melakukan proses Pemutusan Hubungan Kerja (PHK)
(8) Khusus untuk pelanggaran yang dilakukan Pegawai sehingga terindikasi
menimbulkan kerugian materiil bagi perusahaan, maka Perusahaan membentuk tim
investigasi yang bertugas membuktikan adanya transaksi yang tidak sesuai dengan
prosedur Perusahaan dan/atau tidak dapat dipertanggungjawabkan. Hasil dari tim
investigasi berupa saran rekomendasi kepada Perusahaan untuk ditindaklanjuti.
Apabila hasil tim investigasi pegawai terbukti melakukan transaksi seperti tersebut
diatas, maka selain berlaku sanksi-sanksi tersebut diatas kepada yang bersangkutan
juga dapat dituntut untuk mengembalikan kerugian perusahaan dimaksud sebesar
nilai transaksi yang tidak sesuai dengan prosedur Perusahaan dan/atau tidak dapat
dipertanggungjawabkan seperti tersebut diatas, secara sukarela.
(9) Apabila pegawai tidak bersedia secara sukarela mengembalikan kerugian
perusahaan yang telah ditetapkan, maka perusahaan dapat memperkarakan melalui
jalur hukum.

Pasal 49
Kesempatan Membela Diri

(1) Pegawai diberi kesempatan membela diri secara tertulis disertai bukti-bukti sah
yang membuktikan dirinya tidak melakukan pelanggaran dalam jangka waktu 30
(tiga puluh) hari kalender sejak menerima sanksi tersebut dalam Pasal 48 dan

PKB (Revisi Juli 2009) 25


ditembuskan ke Serikat Pekerja.
(2) Apabila bukti-bukti tersebut ayat (1) diatas dapat membuktikan bahwa Pegawai
tidak melakukan pelanggaran dan dapat diterima oleh Direksi/Pejabat yang
berwenang, maka pegawai yang bersangkutan direhabilitasi kembali dan
dibebaskan dari sanksi dimaksud.
(3) Apabila bukti-bukti tersebut ayat (1) diatas tidak dapat membuktikan bahwa
Pegawai tidak melakukan pelanggaran dan ditolak oleh Direksi/Pejabat yang
berwenang, maka terhadap pegawai yang bersangkutan tetap dikenakan sanksi
dimaksud.

BAB IX
PEMBEBASAN TUGAS DAN PEMBERHENTIAN PEGAWAI

Pasal 50
Pembebasan Tugas Sementara (Non – Aktif)

(1) Pegawai dapat dibebas tugaskan sementara (dirumahkan /di non-aktifkan)


maksimal selama satu (1) tahun karena perusahaan mengalami penurunan kegiatan
usaha yang mengakibatkan perusahaan menderita kerugian.
(2) Surat Pembebasan Tugas Sementara, mengacu pada pasal 7 Surat Keputusan No.
01/SK/WK/2009 tanggal 10 Pebruari 2009.
(3) Apabila dalam jangka waktu 1 (satu) tahun atau sebelumnya kegiatan usaha
perusahaan telah pulih kembali, maka pegawai yang bersangkutan dapat diaktifkan
kembali.
(4) Apabila setelah melewati jangka waktu 1 (satu) tahun kondisi usaha Perusahaan
masih mengalami kerugian, maka pegawai yang bersangkutan dapat diberhentikan
dengan hormat setelah terlebih dahulu bermusyawarah dengan Serikat Pekerja.

Pasal 51
Pemberhentian Sementara

(1) Pegawai dapat diberhentikan sementara (skorsing), karena dikenakan tahanan


sementara oleh pihak yang berwajib atas dugaan telah melakukan suatu tindak
pidana bukan pengaduan Perusahaan atau mendapatkan sanksi seperti tersebut
dalam ayat 5 Pasal 48.
(2) Surat Pemberhentian Sementara, ditandatangani oleh :
a. Untuk PT dan PTT Kantor Pusat penetapannya oleh Direksi
b. Untuk PTU dan PTTU Unit Bisnis penetapannya oleh Kepala Unit Bisnis terkait.
(3) Apabila Keputusan Pengadilan yang telah mempunyai kekuatan hukum yang tetap
menyatakan pegawai bersalah melakukan tindak pidana (diluar kepentingan
Perusahaan) maka pegawai tersebut diberhentikan dari Perusahaan.
(4) Apabila Keputusan Pengadilan yang telah mempunyai kekuatan hukum yang tetap
menyatakan pegawai dibebaskan dari segala tuduhan, maka pegawai tersebut

PKB (Revisi Juli 2009) 26


direhabilitasi, dan diaktifkan bekerja kembali.
(5) Apabila Keputusan Pengadilan yang telah mempunyai kekuatan hukum yang tetap,
menyatakan pegawai dihukum dengan masa percobaan, atau dikenakan denda
ringan (istilah denda ringan ditentukan oleh Hakim), maka atas pertimbangan
Direksi, Pegawai yang bersangkutan diaktifkan bekerja kembali dan dikembalikan
hak-hak kepegawaiannya.

Pasal 52
Pemberhentian Pegawai

(1) Pada dasarnya Perusahaan mengusahakan semaksimal mungkin untuk tidak


melakukan pemberhentian pegawai / Pemutusan Hubungan Kerja (PHK).
(2) Surat Pemberhentian Pegawai dengan hormat atau tidak dengan hormat sesuai
pasal 55 dan 56 untuk PT dan PTT ditandatangani oleh Direksi, sedang PTU dan
PTTU ditandatangani oleh Kepala Unit Bisnis terkait dan secepatnya disampaikan
kepada pegawai dan tembusan surat pemberhentian harus ditandatangi pegawai
sebagai tanda terima.
(3) Bagi pegawai yang diberhentikan dengan hormat, disamping Surat Pemberhentian,
dapat pula diberikan Surat Keterangan tentang pengalaman kerja.

Pasal 53
Pemberhentian Karena Kerugian Usaha

(1) Apabila Perusahaan mengalami kerugian usaha, maka dapat dilakukan


pemberhentian pegawai.
(2) Pelaksanaan pemberhentian dilakukan dengan mengadakan seleksi berdasarkan
ranking yang dibuat oleh suatu Tim Evaluasi Pegawai dengan melibatkan Serikat
Pekerja Waskita.

Pasal 54
Pemberhentian Massal

(1) Perusahaan dapat melakukan pemberhentian massal karena Perusahaan


melaksanakan Restrukturisasi Organisasi/Efisiensi Perusahaaan dan/atau
Penggabungan dengan Perusahaan lain.
(2) Untuk pelaksanaan ayat 1 Perusahaan harus melakukan perundingan dengan wakil
pegawai untuk menentukan besarnya hak-hak pegawai ( pesangon dll ).
(3) Pelaksanaan pemberhentian massal sebagaimana ayat 1 Perusahaan wajib
melakukan sosialisasi kepada pegawai setelah diperoleh hasil perundingan
sebagaimana diatur dalam ayat 2.

Pasal 55
Kriteria Pemberhentian Dengan Hormat

Pegawai dapat diberhentikan dengan hormat, karena :

PKB (Revisi Juli 2009) 27


(1) Melakukan kesalahan ringan.
(2) Ditahan Pihak yang berwajib bukan karena pengaduan dari Perusahaan.
(3) Pengakhiran hubungan kerja dengan pegawai karena usia pensiun.
(4) Pengunduran diri pegawai atas kemauan sendiri.
(5) Perusahaan tutup dikarenakan rugi terus menerus yang dibuktikan dengan
(6) audit oleh Akuntan Publik paling singkat 2 tahun terakhir atau keadaan force
majeur.
(7) Perubahan status, Pemilikan, pindah lokasi dan pegawai tidak bersedia
melanjutkan hubungan kerja.
(8) Perubahan status, Pemilikan, pindah lokasi dan Perusahaan tidak bersedia
melanjutkan hubungan kerja.
(9) Meninggal dunia.
(10) Perusahaan Pailit.
(11) Mengalami sakit berkepanjangan, mengalami cacat akibat kecelakaan kerja
(12) setelah melampaui batas 12 (duabelas) bulan.
(13) Pegawai mangkir selama 5 hari kerja atau lebih berturut-turut tanpa keterangan
tertulis.
(14) Pensiun Dipercepat.
(15) Mengalami kelemahan fisik dan mental, sehingga tidak dapat menjalankan tugas
dan kewajiban sebagai pegawai.
(16) Kemampuan yang dimiliki tidak bisa memenuhi kualifikasi yang dibutuhkan
Perusahaan, setelah melalui evaluasi oleh Tim Evaluasi Pegawai dengan melibatkan
Serikat Pekerja Waskita.
(17) Dinyatakan hilang oleh pihak berwajib.
(18) Salah satu Pegawai pria/wanita menikah dengan sesama pegawai PT. Waskita
Karya.

Pasal 56
Kriteria Pemberhentian Tidak Dengan Hormat

Pegawai dapat diberhentikan tidak dengan hormat, karena :


(1) Melakukan pelanggaran terhadap salah satu atau beberapa ayat dari Larangan Bagi
Pegawai, sebagaimana tersebut pada pasal 44 ayat (5) sampai dengan ayat (20)
setelah terlebih dahulu melalui prosedur pemberian Surat Peringatan dan Sanksi
sesuai pasal 47 dan 48.
(2) Dihukum penjara karena tindak pidana berdasarkan Keputusan Pengadilan yang
telah mempunyai kekuatan hukum yang tetap, sebagaimana dimaksud dalam pasal
51 ayat (3).

PKB (Revisi Juli 2009) 28


BAB X
KOMPENSASI AKIBAT PEMBERHENTIAN / PEMUTUSAN
HUBUNGAN KERJA (PHK)

Pasal 57
Uang Pesangon, Uang Penghargaan Masa Kerja dan Uang Penggantian Hak

(1) PTT/PTTU yang telah berakhir jangka waktu Perjanjian kerja tidak berhak menuntut
uang pesangon, uang penghargaan masa kerja, ganti kerugian dan lain-lain.
(2) PT/PTU yang diberhentikan karena melakukan kesalahan berat sesuai pasal 44
ayat (5) sampai dengan ayat (20), akan menerima hak-haknya sesuai tersebut
dalam Lampiran 22 butir 1 dan Lampiran 23.
a. Penggantian Perumahan dan Pengobatan serta Perawatan.
b. Ganti kerugian atas cuti tahunan dan/atau cuti besar yang belum diambil,
c. apabila masa kerjanya telah memenuhi syarat untuk mendapatkan hak cuti
tahunan/cuti besar.
d. Angkutan untuk pulang bagi Pegawai dan keluarganya yang betul-betul kembali
ke tempat dimana Pegawai diterima bekerja.
e. Uang Jaminan Hari Tua (JHT) dari PT. Jamsostek.
f. Dan/atau hak lainnya yang akan dibayarkan setelah ada keputusan Pengadilan
atau LPPHI (Lembaga Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial).
(3) PT/PTU yang diberhentikan karena melakukan kesalahan ringan sesuai pasal 55,
akan menerima hak-haknya sesuai tersebut dalam Lampiran 22 butir 2 dan Lampiran
23.
a. Uang Pesangon dari Perusahaan.
b. Uang Penghargaan Masa Kerja dari Perusahaan, apabila masa kerjanya telah
memenuhi syarat untuk mendapatkan uang Penghargaan Masa Kerja.
c. Penggantian perumahan serta pengobatan dan perawatan.
d. Ganti kerugian atas cuti tahunan dan/atau cuti besar yang belum diambil,
apabila masa kerjanya telah memenuhi syarat untuk mendapatkan hak cuti
tahunan/ cuti besar.
e. Ticket angkutan untuk pulang bagi pegawai dan keluarganya yang betul-betul
kembali ke tempat dimana Pegawai diterima bekerja.
f. Uang Jaminan Hari Tua (JHT) dari PT. Jamsostek.
(4) PT/PTU yang diberhentikan karena ditahan pihak yang berwajib bukan karena
pengaduan perusahaan sesuai pasal 55, akan menerima hak-haknya sesuai
tersebut dalam Lampiran 22 butir 3 dan Lampiran 23
a. Uang penghargaan Masa Kerja dari Perusahaan, apabila masa kerjanya telah
memenuhi syarat untuk mendapatkan Uang Penghargaan Masa Kerja.
b. Penggantian Perumahan dan Pengobatan serta Perawatan.
c. Ganti kerugian atas cuti tahunan dan cuti besar yang belum diambil, apabila
masa kerjanya telah memenuhi syarat untuk mendapatkan hak cuti besar.
d. Ticket angkutan untuk pulang bagi pegawai dan keluarganya yang betul-betul
kembali ke tempat dimana Pegawai diterima bekerja.
e. Uang Jaminan Hari Tua (JHT) dari Jamsostek.

PKB (Revisi Juli 2009) 29


(5) PT/PTU yang diberhentikan dengan hormat dari Perusahaan karena usia pensiun,
sebagaimana dimaksud pasal 55, akan menerima hak-haknya sesuai tersebut dalam
Lampiran 22 butir 4 dan Lampiran 23.
a. Uang Pesangon dari Perusahaan.
b. Uang penghargaan masa kerja dari Perusahaan, apabila masa kerjanya telah
memenuhi syarat untuk mendapatkan uang penghargaan masa kerja.
c. Penggantian Perumahan dan Pengobatan serta perawatan.
d. Ganti Kerugian atas cuti tahunan dan cuti besar yang belum diambil, apabila
masa kerjanya telah memenuhi syarat untuk mendapatkan hak cuti besar.
e. Ticket angkutan untuk pulang bagi pegawai dan keluarganya yang betul-betul
kembali ke tempat dimana pegawai diterima bekerja.
f. Uang Jaminan Hari Tua (JHT) dari Jamsostek.
(6) PT/PTU yang diberhentikan dengan hormat dari Perusahaan karena atas kemauan
sendiri sebagaimana dimaksud pasal 55, akan menerima hak-haknya sesuai
tersebut dalam Lampiran 22 butir 5 dan Lampiran 23.
a. Penggantian Perumahan dan Pengobatan serta Perawatan.
b. Ganti Kerugian atas cuti tahunan dan cuti besar yang belum diambil, apabila
masa kerjanya telah memenuhi syarat untuk mendapatkan hak cuti besar.
c. Ticket angkutan untuk pulang bagi pegawai dan keluarganya yang betul-betul
kembali ke tempat dimana pegawai diterima bekerja.
d. Uang Pisah.
e. Uang Jaminan Hari Tua (JHT) dari Jamsostek.
(7) PT/PTU yang diberhentikan dengan hormat dari Perusahaan karena perusahaan
tutup dikarenakan rugi terus menerus yang dibuktikan dengan audit oleh
Akuntan publik paling singkat 2 tahun terakhir atau keadaan Force
Majeur dimaksud pasal 55, akan menerima hak-haknya sesuai tersebut dalam
Lampiran 22 butir 6 dan Lampiran 23.
a. Uang Pesangon dari Perusahaan.
b. Uang penghargaan masa kerja dari Perusahaan, apabila masa kerjanya telah
memenuhi syarat untuk mendapatkan uang penghargaan masa kerja.
c. Penggantian Perumahan dan Pengobatan serta perawatan.
d. Ganti Kerugian atas cuti tahunan dan cuti besar yang belum diambil, apabila
masa kerjanya telah memenuhi syarat untuk mendapatkan hak cuti besar.
e. Ticket angkutan untuk pulang bagi pegawai dan keluarganya yang betul-betul
kembali ke tempat dimana pegawai diterima bekerja.
f. Uang Jaminan Hari Tua (JHT) dari Jamsostek.
(8) PT/PTU yang diberhentikan dengan hormat dari Perusahaan karena perubahan
status, pemilikan, pindah lokasi dan pegawai tidak besedia melajutkan
hubungan kerja dimaksud pasal 55, akan menerima hak-haknya sesuai tersebut
dalam Lampiran 22 butir 7 dan Lampiran 23.
a. Uang Pesangon dari Perusahaan.
b. Uang penghargaan masa kerja dari Perusahaan, apabila masa kerjanya telah
memenuhi syarat untuk mendapatkan uang penghargaan masa kerja.
c. Penggantian Perumahan dan Pengobatan serta perawatan.
d. Ganti Kerugian atas cuti tahunan dan cuti besar yang belum diambil, apabila
masa kerjanya telah memenuhi syarat untuk mendapatkan hak cuti besar.

PKB (Revisi Juli 2009) 30


e. Ticket angkutan untuk pulang bagi pegawai dan keluarganya yang betul-betul
kembali ke tempat dimana pegawai diterima bekerja.
f. Uang Jaminan Hari Tua (JHT) dari Jamsostek.
(9) PT/PTU yang diberhentikan dengan hormat dari Perusahaan karena perubahan
status, pemilikan, pindah lokasi dan perusahaan tidak besedia
melanjutkan hubungan kerja dimaksud pasal 55, akan menerima hak-haknya
sesuai tersebut dalam Lampiran 22 butir 8 dan Lampiran 23.
a. Uang Pesangon dari Perusahaan.
b. Uang penghargaan masa kerja dari Perusahaan, apabila masa kerjanya telah
memenuhi syarat untuk mendapatkan uang penghargaan masa kerja.
c. Penggantian Perumahan dan Pengobatan serta perawatan.
d. Ganti Kerugian atas cuti tahunan dan cuti besar yang belum diambil, apabila
masa kerjanya telah memenuhi syarat untuk mendapatkan hak cuti besar.
e. Ticket angkutan untuk pulang bagi pegawai dan keluarganya yang betul-betul
kembali ke tempat dimana pegawai diterima bekerja.
f. Uang Jaminan Hari Tua (JHT) dari Jamsostek.
(10) PT/PTU yang diberhentikan dengan hormat dari Perusahaan karena meninggal
dunia dimaksud pasal 55, akan menerima hak-haknya sesuai tersebut dalam
Lampiran 22 butir 9 dan Lampiran 23.
a. Uang Pesangon dari Perusahaan.
b. Uang penghargaan masa kerja dari Perusahaan, apabila masa kerjanya telah
memenuhi syarat untuk mendapatkan uang penghargaan masa kerja.
c. Penggantian Perumahan dan Pengobatan serta perawatan.
d. Ganti Kerugian atas cuti tahunan dan cuti besar yang belum diambil, apabila
masa kerjanya telah memenuhi syarat untuk mendapatkan hak cuti besar.
e. Tiket angkutan untuk pulang bagi pegawai dan keluarganya yang betul-betul
kembali ke tempat dimana pegawai diterima bekerja.
f. Uang Jaminan Hari Tua (JHT) dari Jamsostek.
(11) PT/PTU yang diberhentikan dengan hormat dari Perusahaan karena perusahaan
pailit dimaksud pasal 55, akan menerima hak-haknya sesuai tersebut dalam
Lampiran 22 butir 10 dan Lampiran 23.
a. Uang Pesangon dari Perusahaan.
b. Uang penghargaan masa kerja dari Perusahaan, apabila masa kerjanya telah
memenuhi syarat untuk mendapatkan uang penghargaan masa kerja.
c. Penggantian Perumahan dan Pengobatan serta perawatan.
d. Ganti Kerugian atas cuti tahunan dan cuti besar yang belum diambil, apabila
masa kerjanya telah memenuhi syarat untuk mendapatkan hak cuti besar.
e. Ticket angkutan untuk pulang bagi pegawai dan keluarganya yang betul-betul
kembali ke tempat dimana pegawai diterima bekerja.
f. Uang Jaminan Hari Tua (JHT) dari Jamsostek.
(12) PT/PTU yang diberhentikan dengan hormat dari Perusahaan karena pegawai sakit
berkepanjangan, mengalami cacat akibat kecelakaan kerja setelah
melampaui batas 12 (duabelas) bulan dimaksud pasal 55, akan menerima hak-
haknya sesuai tersebut dalam Lampiran 22 butir 11 dan Lampiran 23.
a. Uang Pesangon dari Perusahaan.

PKB (Revisi Juli 2009) 31


b. Uang penghargaan masa kerja dari Perusahaan, apabila masa kerjanya telah
memenuhi syarat untuk mendapatkan uang penghargaan masa kerja.
c. Penggantian Perumahan dan Pengobatan serta perawatan.
d. Ganti Kerugian atas cuti tahunan dan cuti besar yang belum diambil, apabila
masa kerjanya telah memenuhi syarat untuk mendapatkan hak cuti besar.
e. Ticket angkutan untuk pulang bagi pegawai dan keluarganya yang betul-betul
kembali ke tempat dimana pegawai diterima bekerja.
f. Uang Jaminan Hari Tua (JHT) dari Jamsostek.
(13) PT/PTU yang diberhentikan karena pegawai mangkir selama 5 hari kerja
atau lebih berturut-turut tanpa keterangan tertulis dimaksud pasal 55, akan
menerima hak-haknya sesuai tersebut dalam Lampiran 22 butir 12 dan Lampiran 23.
a. Penggantian Perumahan dan Pengobatan serta perawatan.
b. Ganti Kerugian atas cuti tahunan dan cuti besar yang belum diambil, apabila
masa kerjanya telah memenuhi syarat untuk mendapatkan hak cuti besar.
c. Ticket angkutan untuk pulang bagi pegawai dan keluarganya yang betul-betul
kembali ke tempat dimana pegawai diterima bekerja.
d. Uang pisah.
e. Uang Jaminan Hari Tua (JHT) dari Jamsostek.
(14) PT/PTU yang diberhentikan dengan hormat dari Perusahaan karena pensiun
dipercepat, sebagaimana dimaksud pasal 55, akan menerima hak-haknya sesuai
tersebut dalam Lampiran 22 butir 13 dan Lampiran 23.
a. Uang Pesangon dari Perusahaan.
b. Uang penghargaan masa kerja dari Perusahaan, apabila masa kerjanya telah
memenuhi syarat untuk mendapatkan uang penghargaan masa kerja.
c. Penggantian Perumahan dan Pengobatan serta perawatan.
d. Ganti kerugian atas cuti tahunan dan cuti besar yang belum diambil, apabila
masa kerjanya telah memenuhi syarat untuk mendapatkan hak cuti besar.
e. Ticket angkutan untuk pulang bagi pegawai dan keluarganya yang betul-betul
kembali ke tempat dimana pegawai diterima bekerja.
f. Uang Jaminan Hari Tua (JHT) dari Jamsostek.
(15) PT/PTU yang diberhentikan dengan hormat dari Perusahaan karena mengalami
kelemahan fisik dan mental, sehingga tidak dapat menjalan tugas dan
kewajiban sebagai pegawai dimaksud pasal 55, akan menerima hak-haknya
sesuai tersebut dalam Lampiran 22 butir 14 dan Lampiran 23.
a. Uang Pesangon dari Perusahaan.
b. Uang penghargaan masa kerja dari Perusahaan, apabila masa kerjanya telah
memenuhi syarat untuk mendapatkan uang penghargaan masa kerja.
c. Penggantian Perumahan dan Pengobatan serta perawatan.
d. Ganti Kerugian atas cuti tahunan dan cuti besar yang belum diambil, apabila
masa kerjanya telah memenuhi syarat untuk mendapatkan hak cuti besar.
e. Ticket angkutan untuk pulang bagi pegawai dan keluarganya yang betul-betul
kembali ke tempat dimana pegawai diterima bekerja.
f. Uang Jaminan Hari Tua (JHT) dari Jamsostek.
(16) PT/PTU yang diberhentikan dengan hormat dari Perusahaan karena kemampuan
yang dimiliki tidak bisa memenuhi kualfikasi yang dibutuhkan perusahaan

PKB (Revisi Juli 2009) 32


dimaksud pasal 55, akan menerima hak-haknya sesuai tersebut dalam Lampiran 22
butir 15 dan Lampiran 23.
a. Uang Pesangon dari Perusahaan.
b. Uang penghargaan masa kerja dari Perusahaan, apabila masa kerjanya telah
memenuhi syarat untuk mendapatkan uang penghargaan masa kerja.
c. Penggantian Perumahan dan Pengobatan serta perawatan.
d. Ganti Kerugian atas cuti tahunan dan cuti besar yang belum diambil, apabila
masa kerjanya telah memenuhi syarat untuk mendapatkan hak cuti besar.
e. Ticket angkutan untuk pulang bagi pegawai dan keluarganya yang betul-betul
kembali ke tempat dimana pegawai diterima bekerja.
f. Uang Jaminan Hari Tua (JHT) dari Jamsostek.
(17) PT/PTU yang diberhentikan dengan hormat dari Perusahaan karena dinyatakan
hilang oleh pihak berwajib dimaksud pasal 55, akan menerima hak-haknya
sesuai tersebut dalam Lampiran 22 butir 16 dan Lampiran 23.
a. Uang Pesangon dari Perusahaan.
b. Uang penghargaan masa kerja dari Perusahaan, apabila masa kerjanya telah
memenuhi syarat untuk mendapatkan uang penghargaan masa kerja.
c. Penggantian Perumahan dan Pengobatan serta perawatan.
d. Ganti Kerugian atas cuti tahunan dan cuti besar yang belum diambil, apabila
masa kerjanya telah memenuhi syarat untuk mendapatkan hak cuti besar.
e. Ticket angkutan untuk pulang bagi pegawai dan keluarganya yang betul-betul
kembali ke tempat dimana pegawai diterima bekerja.
f. Uang Jaminan Hari Tua (JHT) dari Jamsostek.
(18) PT/PTU yang diberhentikan dengan hormat dari Perusahaan karena salah satu
pegawai pria/wanita menikah dengan sesama pegawai PT. Waskita Karya
dimaksud pasal 55, akan menerima hak-haknya sesuai tersebut dalam Lampiran 22
butir 17 dan Lampiran 23.
a. Uang Pesangon dari Perusahaan.
b. Uang penghargaan masa kerja dari Perusahaan, apabila masa kerjanya telah
memenuhi syarat untuk mendapatkan uang penghargaan masa kerja.
c. Penggantian Perumahan dan Pengobatan serta perawatan.
d. Ganti Kerugian atas cuti tahunan dan cuti besar yang belum diambil, apabila
masa kerjanya telah memenuhi syarat untuk mendapatkan hak cuti besar.
e. Ticket angkutan untuk pulang bagi pegawai dan keluarganya yang betul-betul
kembali ke tempat dimana pegawai diterima bekerja.
f. Uang Jaminan Hari Tua (JHT) dari Jamsostek.
(19) Perhitungan masa kerja untuk penetapan uang pesangon, uang penghargaan masa
kerja, dan ganti kerugian tersebut angka (1) sampai dengan angka (18) Pasal 55
adalah :
a. Bagi pegawai yang belum pernah diputus ikatan kerjanya dan belum pernah
menerima uang pesangon dari Perusahaan, diperhitungkan sejak Pegawai yang
bersangkutan diterima bekerja di perusahaan.
b. Bagi pegawai yang sudah pernah diputus ikatan kerjanya dan sudah pernah
menerima uang pesangon dari Perusahaan, diperhitungkan sejak yang
bersangkutan diangkat sebagai PT/PTU.

PKB (Revisi Juli 2009) 33


(20) Besarnya uang pesangon, uang penghargaan masa kerja, dan ganti kerugian
tersebut angka (1) sampai dengan angka (18) Pasal 55, apabila nilainya lebih kecil
dibandingkan Peraturan perundangan terkait, maka besaran pesangon dihitung
sesuai peraturan perundangan yang berlaku.
(21) Besarnya uang Jaminan Hari Tua (JHT) dari PT. Jamsostek ditentukan sesuai dengan
Peraturan Pemerintah yang berlaku, sedangkan pengurusannya dilakukan oleh
Perusahaan.
(22) Untuk memperoleh Jaminan Hari Tua dari PT. Jamsostek, peserta wajib membayar
iuran bulanan yang dibebankan kepada Pegawai dan Perusahaan, dengan
pembagian seperti tertera pada Lampiran 24.

BAB XI
KELUH KESAH

Pasal 58
Maksud

(1) Keluh kesah adalah suatu ungkapan yang timbul karena ada perbedaan pendapat
atau salah pengertian mengenai peraturan dan syarat-syarat kerja yang berlaku di
Perusahaan, yang terjadi antara Pegawai dengan pihak Perusahaan, yang apabila
tidak diselesaikan bisa menjadi sumber keresahan yang dapat menimbulkan rasa
tidak puas, frustasi atau terjadinya perselisihan ketenagakerjaan di Perusahaan.
(2) Pada dasarnya keluh kesah dapat disampaikan secara lisan oleh Pegawai kepada
atasannya, dan akan diselesaikan dengan cepat dan sebaik mungkin agar tetap
terpelihara hubungan baik dan positif antara Pegawai dan Perusahaan.
(3) Titik berat penyelesaian keluh kesah terletak pada Atasan langsung masing- masing
Pegawai, dilakukan melalui dialog langsung antara kedua pihak dalam suasana
kekeluargaan dan sedapat mungkin dijauhkan penyelesaian melalui prosedur resmi.

Pasal 59
Penyampaian Keluh Kesah

(1) Langkah Pertama:


Apabila keluhan yang disampaikan Pegawai secara lisan, oleh Pegawai dinilai
belum/tidak mendapat tanggapan yang memadai dari Atasan Langsungnya, maka
Pegawai dapat mengemukakan keluhan secara tertulis, dengan menggunakan
bahasa yang baik dan sopan.
(2) Langkah Kedua:
Apabila pada Langkah Pertama belum dicapai suatu penyelesaian, maka Pegawai
dapat meneruskannya secara tertulis kepada Kepala Unit Kerja / Unit Bisnis masing-
masing dan ditembuskan ke Serikat Pekerja Waskita.
(3) Langkah ketiga:
Apabila langkah Kedua belum dapat terselesaikan dalam jangka waktu 12 (dua
belas) hari kerja sejak surat diterima, maka Pegawai dapat meneruskannya secara

PKB (Revisi Juli 2009) 34


tertulis kepada Direksi dan ditembuskan ke Serikat Pekerja Waskita.
(4) Dalam jangka waktu 30 (tiga puluh) hari kerja sejak surat pengajuan keluh kesah
tersebut diterima oleh Direksi, maka Direksi wajib memberikan keputusan untuk
penyelesaiannya.
(5) Apabila keputusan ayat (4) belum/tidak dapat diterima oleh Pegawai, maka
permasalahan tersebut akan diselesaikan secara Bipartit melalui Serikat Pekerja
Waskita dengan Perusahaan atau secara Tripartit dengan melibatkan pejabat
perantara, dalam hal ini pejabat Dinas Tenaga Kerja setempat.

BAB XII
KETENTUAN PENUTUP

Pasal 60
Penutup

(1) Perjanjian Kerja Bersama ini berlaku untuk jangka waktu 2 (dua) tahun, terhitung
sejak tanggal ditandatangani oleh kedua belah pihak.
(2) Perjanjian Kerja Bersama (PKB) ini harus disosialisasikan kepada seluruh pegawai
Perusahaan, sedangkan pelaksanaannya dilakukan bersama oleh Manajemen
Perusahaan dengan Serikat Pekerja Waskita paling lambat 3 (tiga) bulan setelah
didaftarkan di Depnakertrans.
(3) Buku Perjanjian Kerja Bersama ini diberikan kepada setiap Pegawai untuk diketahui,
dipahami dan dilaksanakan sebagaimana mestinya.
(4) Semua ketentuan terdahulu yang bertentangan dengan Perjanjian Kerja Bersama
dinyatakan tidak berlaku lagi.
(5) Dalam hal terdapat perbedaaan penafsiran antara Peraturan Perusahaan dengan
Perjanjian Kerja Bersama, sebelum diadakan perbaikan / pembetulan, maka yang
dipakai adalah ketentuan dalam Perjanjian Kerja Bersama.
(6) Dalam hal terdapat perbedaan penafsiran antara Perjanjian Kerja Bersama dengan
Peraturan Perundang-Undangan, sebelum dilakukan perbaikan / pembetulan, maka
yang dipakai adalah Peraturan Perundangan yang berlaku.
(7) Peraturan Perundang-Undangan adalah aturan normatif dan merupakan standar
minimal dalam menentukan hak-hak Pegawai sehingga bilamana terdapat ketentuan
dalam PKB ini yang nilainya lebih rendah dari ketentuan Peraturan Perundang-
undangan yang berlaku, maka yang dipakai adalah Peraturan Perundang-undangan.
(8) Setelah berakhir masa berlaku Perjanjian Kerja Bersama, dinyatakan masih tetap
berlaku, sampai dengan dibuatnya Perjanjian Kerja Bersama yang baru, yang
didaftarkan di Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia.
(9) Hal-hal yang belum cukup diatur dalam Perjanjian Kerja Bersama, akan diatur
kemudian berdasarkan musyawarah antara pihak Perusahaan dengan Serikat
Pekerja Waskita dan merupakan aturan tambahan yang tidak dapat dipisahkan dari
Perjanjian Kerja Bersama ini.

PKB (Revisi Juli 2009) 35


(10) Perubahan ataupun perpanjangan Perjanjian Kerja Bersama dilaksanakan, setelah
diperoleh hasil musyawarah dan persetujuan antara pihak Perusahaan dengan
Serikat Pekerja Waskita.

Pihak-pihak yang mengadakan Revisi Perjanjian Kerja Bersama Periode Tahun 2008-2010 :

PT. WASKITA KARYA SERIKAT PEKERJA WASKITA


Direktur, Ketua Umum,

(Ir. Bambang E. Marsono, MM) ( Ir. Kristadi Juli Harjanto )

SEKRETARIS JENDERAL,

(Ir. Eko Sutrisno HP)

PKB (Revisi Juli 2009) 36


DAFTAR LAMPIRAN

1. Format dan Isi Perjanjian Kerja Waktu Tidak Tertentu (PKWTT). 38


2. Format dan Isi Perjanjian Kerja Waktu Tertentu ( PKWT). 40
3. Surat cuti / Ijin Tidak Masuk Kerja. 45
4. Penggolongan Alat Angkutan Untuk Perjalanan Dinas Mutasi dan 46
Detasir.
5. Biaya Penginapan Dan Uang Harian Perjalanan Dinas Mutasi dan 47
Detasir.
6. Biaya Pengepakan Dan Angkutan Barang / Perabot Rumah Tangga. 48
7. Bantuan Biaya Pindah Sekolah Anak 49
8. Sewa / Kontrak Rumah Bagi Pegawai Mutasi 50
9. Uang Harian Detasir 51
11. Penggantian Kacamata, Lensa Lunak Dan Alat Bantu Pendengaran 52
12. Bantuan Biaya Telepon Dirumah Pejabat Tertentu 53
13. Perhitungan Uang Lembur Pegawai 54
14. Surat Perintah Kerja Lembur (SPKL) 55
15. Imbalan Jasa Penulis Makalah Dan Instruktur / Pengajar. 56
16. Uang Duka Dan Bantuan Biaya Pemakaman / Kremasi. 57
17. Surat Peringatan Pertama. 58
18. Surat Peringatan Kedua 59
19. Surat Peringatan Ketiga/terakhir. 60
20. Surat Pemberhentian Pegawai. 61
21. Surat Keterangan. 62
22. Pengalaman Kerja 63
23. Perhitungan Pesangon, Penghargaan Masa Kerja dan Ganti Kerugian. 64
24. Ketentuan Uang Pesangon dan Penghargaan Masa Kerja 66
25. Iuran Jaminan Hari Tua 67

PKB (Revisi Juli 2009) 37


Lampiran 1 : Perjanjian Kerja Bersama (PKB)
Tahun 2008-2010

PERJANJIAN KERJA WAKTU TIDAK TERTENTU


( PKWTT )
BAGI PT/PTU
Nomor : /PKWTT/WK/ /

Yang bertanda tangan dibawah ini :


I. Nama :
Jabatan :
Perusahaan :
Alamat :
Selanjutnya disebut : PIHAK PERTAMA

II. Nama :
Tempat / Tanggal Lahir :
Pendidikan Terakhir :
Alamat :
Selanjutnya di sebut : PIHAK KEDUA
Dengan ini para pihak bersepakat mengadakan PERJANJIAN KERJA WAKTU TIDAK TERTENTU
(seterusnya disebut PKWTT), sebagai Berikut :

Pasal 1
Pengertian Perjanjian Kerja Bersama (PKB)

1. Yang dimaksud dengan Perjanjian Kerja Bersama dalam PKWTT ini adalah Perjanjian Kerja Bersama
yang ditanda tangani antara Perusahaan PT. Waskita Karya dengan Serikat Pekerja Waskita dan
disyahkan oleh Departemen Tenaga Kerja RI.
2. Istilah Perjanjian Kerja Bersama dalam PKWTT ini selanjutnya disebut PKB.

Pasal 2
Status Pegawai

1. PIHAK PERTAMA mengakui bahwa PIHAK KEDUA bekerja sebagai pegawai PT. Waskita Karya
secara tidak terputus sejak tanggal ……………..
2. PIHAK PERTAMA mengakui status kepegawaian PIHAK KEDUA sebagai PT/PTU Perusahaan sesuai
dengan ketentuan awal saat kesepakatan ini sebagai berikut :

a. Status :
b. Terhitung mulai tanggal :
c. Tanggungan Keluarga :
d. Grade :
e. Masa Kerja efektif di PT. WK :

38
Pasal 3
Hak dan Kewajiban

PIHAK PERTAMA memberikan kepada PIHAK KEDUA segala hak-haknya sebagai pegawai dan PIHAK
KEDUA harus mematuhi kewajibannya sebagai pegawai, sebagaimana ketentuan dalam PKB serta
aturan-aturan lain yang berlaku di Perusahaan yang tidak bertentangan dengan PKB dan/atau
peraturan perundangan ketenaga kerjaan yang berlaku.

Pasal 4
Sosialisasi PKB

Dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja Waktu Tidak Tertentu ini PIHAK PERTAMA wajib memberikan
penjelasan isi PKB dan PIHAK KEDUA wajib menerima dan berupaya memahami PKB.

Pasal 5
Penyelesaian Perselisihan

Apabila terjadi perselisihan pendapat mengenai pelaksanaan PKWTT ini, akan diselesaikan secara
musyawarah antara PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA, dan apabila perselisihan tersebut tidak
terselesaikan antara kedua belah pihak, akan diselesaikan secara bipartit antara Perusahaan dengan
Serikat Pekerja Waskita dan apabila perselisihan tersebut tidak selesai secara bipartit akan diselesaikan
secara tripartit dengan pejabat perantara dari Instansi yang membidangi Ketenagakerjaan dan/atau
sesuai dengan ketentuan peraturan perundangan ketenaga kerjaan yang berlaku.

Pasal 6
Penutup

PKWTT ini dibuat pada tanggal ………………………… dalam rangkap 3 (tiga), masing-masing mempunyai
kekuatan hukum yang sama, berkas pertama dan kedua bermeterai cukup, dan ditanda tangani oleh
kedua belah pihak dalam keadaan sadar, sehat, dan tanpa tekanan dari siapapun juga.

PIHAK PERTAMA PIHAK KEDUA

( …………………….. ) (……………………..)

39
:

Lampiran 2 : Perjanjian Kerja Bersama (PKB)


Tahun 2008-2010

PERJANJIAN KERJA WAKTU TERTENTU


( PKWT )
BAGI PTT/PTTU
Nomor : /PKWT/WK/ /

Yang bertanda tangan dibawah ini :

I. Nama :
Jabatan :
Perusahaan :
Alamat :
Selanjutnya disebut : PIHAK PERTAMA

II. Nama :
Tempat / Tanggal Lahir :
Pendidikan Terakhir :
Alamat :
Selanjutnya di sebut : PIHAK KEDUA

Dengan ini para pihak bersepakat mengadakan PERJANJIAN KERJA WAKTU TERTENTU (seterusnya
disebut PKWT), sebagai berikut:

Pasal 1
Pengertian Perjanjian Kerja Bersama (PKB)

1. Yang dimaksud dengan Perjanjian Kerja Bersama dalam PKWT ini adalah Perjanjian Kerja Bersama
antara Perusahaan PT.Waskita Karya dengan Serikat Pekerja Waskita periode tahun 2008 – 2010
yang disahkan oleh Departemen Tenaga Kerja RI, atau Perjanjian Kerja Bersama baru sebagai
penggantinya.

2. Istilah Perjanjian Kerja Bersama dalam PKWT ini untuk seterusnya disebut PKB.

Pasal 2
Status Pegawai

PIHAK PERTAMA menerima / mengangkat PIHAK KEDUA sebagai Pegawai Tidak Tetap sesuai dengan
pasal 9 ayat (1 huruf b) PKB, dengan ketentuan dibawah ini :

a. Status : PTT/PTTU
b. Terhitung mulai tanggal :
c. Tanggungan Keluarga :

40
:

Pasal 3
Penempatan dan Penugasan

1. PIHAK PERTAMA memperkerjakan PIHAK KEDUA selama ……… tahun terhitung muai tanggal
……………….. dan berakhir pada tanggal ………………..

2. PIHAK KEDUA ditempatkan di ……………………………………………………………………..

3. Apabila dilakukan pemindahan tempat tugas akan diadakan amandemen PKWT.

Pasal 4
Penghasilan

1. Besarnya penghasilan pegawai PKWT minimal harus memenuhi ketentuan PKB sebesar Rp.
…………………….(…………………………………………………………………………)

2. PIHAK PERTAMA akan membayar penghasilan kepada PIHAK KEDUA pada setiap akhir bulan.

Pasal 5
Fasilitas

PIHAK KEDUA berhak atas fasilitas yang disediakan Perusahaan yang termasuk dalam Hak Pegawai
sesuai dengan ketentuan pasal 19 sd. 31 PKB.

Pasal 6
Kewajiban Pegawai

PIHAK KEDUA wajib mematuhi semua ketentuan dan tata tertib yang ditetapkan oleh Perusahaan,
termasuk mematuhi Kewajiban Pegawai sesuai dengan ketentuan pasal 12 sd. 16 PKB.

Pasal 7
Larangan Bagi Pegawai

PIHAK KEDUA dilarang melanggar semua ketentuan dan tata tertib yang ditetapkan oleh Perusahaan,
termasuk melanggar larangan bagi Pegawai sesuai dengan ketentuan pasal 44 PKB.

Pasal 8
Cuti dan Ijin Tidak Masuk Kerja

PIHAK KEDUA berhak atas cuti dan ijin tidak masuk kerja, sesuai dengan ketentuan pasal 14 dan 15
KKB

41
:

Pasal 9
Penilaian Pelaksanaan Tugas dan Pembinaan Pegawai

PIHAK PERTAMA akan melakukan penilaian pelaksanaan tugas PIHAK KEDUA setiap 6 (enam) bulan,
sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan oleh Perusahaan.

Pasal 10
Disiplin Kerja dan Sanksi

PIHAK PERTAMA akan mengenakan sanksi atas pelanggaran disiplin kerja yang dilakukan oleh PIHAK
KEDUA, sesuai dengan ketentuan pasal 44 sd. 48 PKB.

Pasal 11
Pemberhentian Karena Menurunnya Kegiatan Usaha

Apabila terjadi penurunan kegiatan usaha di Unit Kerja tempat PIHAK KEDUA dipekerjakan sebelum
berakhirnya hubungan kerja, maka PIHAK PERTAMA akan memberhentikan PIHAK KEDUA, dan PIHAK
KEDUA akan menerima ganti rugi sebesar penghasilan penuh, sejak diberhentikan sampai berakhirnya
hubungan kerja.

Pasal 12
Pengunduran Diri Sebelum Berakhirnya Hubungan Kerja

Apabila PIHAK KEDUA mengundurkan diri secara sepihak sebelum berakhirnya hubungan kerja, maka
PIHAK KEDUA wajib membayar ganti rugi kepada PIHAK PERTAMA sebesar penghasilan penuh, sejak
tanggal pengunduran diri sampai dengan tanggal berakhirnya hubungan kerja.

Pasal 13
Pemberhentian Sementara (Skorsing)

PIHAK PERTAMA akan mengenakan pemberhentian sementara (skorsing) terhadap PIHAK KEDUA,
apabila PIHAK KEDUA dikenakan tahanan sementara oleh pihak yang berwajib karena disangka telah
melakukan sesuatu tindak pidana kejahatan, sesuai dengan ketentuan pasal 51 PKB.

Pasal 14
Pemberhentian Dengan Hormat

PIHAK KEDUA dapat diberhentikan dengan hormat oleh PIHAK PERTAMA, apabila hubungan kerja
berakhir sesuai dengan pasal 3 ayat (1), atau memenuhi salah satu alasan tersebut pada pasal 55 PKB.

42
:

Pasal 15
Pemberhentian Tidak Dengan Hormat

Apabila PIHAK KEDUA melakukan pelanggaran sebagaimana dimaksud dalam pasal 56 PKB maka
PIHAK KEDUA akan diberhentikan tidak dengan hormat dari Perusahaan

Pasal 16
Penyelesaian Keluh Kesah

Apabila dalam melaksanakan tugas PIHAK KEDUA merasa tidak puas atas perlakuan dari pihak
Perusahaan, dan setelah menyampaikan keluh kesah tersebut secara lisan kepada Atasannya, menurut
PIHAK KEDUA tidak mendapat tanggapan yang semestinya dan maka PIHAK KEDUA dapat mengajukan
keluh kesah secara tertulis kepada Atasan yang lebih tinggi dari Atasannya itu.

Pasal 17
Berakhirnya Hubungan Kerja

PKWT ini berakhir demi hukum, dan hubungan kerja antara PIHAK KEDUA dan PIHAK PERTAMA putus
dengan sendirinya, apabila jangka waktu tersebut pasal 3 ayat (1) terpenuhi, dan PIHAK KEDUA tidak
berhak menuntut uang pesangon, uang jasa atau ganti rugi apapun kepada PIHAK PERTAMA, sesuai
dengan pasal 57 ayat 1 PKB.

Pasal 18
Pemahaman Isi Kesepakatan Kerja

Sebelum menandatangani PKWT ini, PIHAK KEDUA menyatakan telah membaca, mengerti dan
memahami seluruh isi dan maksud yang terkandung dalam pasal-pasal PKWT ini, termasuk pasal-pasal
yang ada dalam PKB.

Pasal 19
Janji Lain Diluar Kesepakatan

PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA menyatakan bahwa tidak ada janji-janji lainnya selain kesepakatan
yang tertulis dalam pasal-pasal PKWT ini.

Pasal 20
Penyelesaian Perselisihan

Apabila terjadi perselisihan pendapat mengenai pelaksanaan PKWT ini, akan diselesaikan secara
musyawarah antara PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA, dan apabila perselisihan tersebut tidak
terselesaikan antara kedua pihak, akan diselesaikan secara Bipartit antara Perusahaan dengan Serikat
Pekerja Waskita, dan / atau secara Tripartit dengan pejabat perantara dari Departemen Tenaga Kerja
RI.

43
:

Pasal 21
Penutup

PKWT ini dibuat pada tanggal .................................. dalam rangkap 3 (tiga), masing-masing
mempunyai kekuatan hukum yang sama, berkas pertama dan kedua bermeterai cukup, dan ditanda
tangani oleh kedua pihak dalam keadaan sadar, sehat, dan tanpa pengaruh atau tekanan dari siapapun
juga.

Jakarta, .......................

PIHAK PERTAMA PIHAK KEDUA

( ................................ ) ( ................................ )

44
Lampiran 3 : Perjanjian Kerja Bersama (PKB
Tahun 2008-2010

SURAT CUTI / IZIN TIDAK MASUK KERJA / CUTI BESAR *)


Nomor :

A. 1. Nama : ……………………………………………………..
2. Grade : ……………………………………………………..
3. Jabatan / Tempat Tugas : ……………………………………………………..
4. Maksud cuti / izin : ……………………………………………………..
5. Tujuan / Alamat selama : ……………………………………………………..
Menjalani cuti / izin : ……………………………………………………..
6. Alat angkutan yang digunakan : ……………………………………………………..
7. Cuti / Izin terakhir : ……………………………………………………..

…………………., tgl …………….…….20…..


Pemohon,

( ………………………………… )
B. Keterangan dari Kepala Biro SDM / Bagian / Seksi P/K tentang cuti / izin yg pernah dijalani :

……………………………………………………………

( ………………………………… )
C. Selama menjalani cuti / izin dari tanggal ………………………. Sd ……………………..
Pekerjaan rutin diserahkan kepada sdr. ………………………
Yang menerima,

( ………………………………… )
D. Catatan Direksi / Kepala Biro / Wilayah / Divisi / Cabang :
Berkeberatan / Tidak Berkeberatan *) ………………………………….

( ………………………………… )

E. Persetujuan Direksi/Kepala Biro/Kepala Wilayah/Wilayah LN/Divisi :


Disetujui ……… (…………..) hari kerja tidak termasuk hari libur,
Dari tanggal ....................... s/d ........................... Jakarta,
……………………….

( ………………………)

45
Lampiran 4 : Perjanjian Kerja Bersama (PKB
Tahun 2008-2010

DAFTAR PENGGOLONGAN ALAT ANGKUTAN UNTUK


PERJALANAN DINAS MUTASI DAN DETASIR

KERETA API KAPAL LAUT PESAWAT UDARA


JABATAN BUS
( KELAS ) (KELAS) ( KELAS )

Kepala Unit Kerja/Bisnis


Asisten Direksi
Waka Unit Bisnis Kelas Ekonomi
Super
Kepala Proyek Tipe A Super Executive I Kelas Bisnis *)
Executive

Kabag Unit Kerja/Bisnis


Kacab Utama/Madya
/Muda
Kapro Tipe B/C Executive Executive I Kelas Ekonomi
Kasi Proyek Tipe A/B/C
Kepala Lapangan
Pelaksana Utama
Grade 9 – 11

Pelaksana Muda/Madya
Grade 1– 8
Executive AC
II Kelas Ekonomi

*) Dalam hal perjalanan dinas mendampingi Pejabat Pemerintah, Dewan Komisaris, Direksi atau Pemberi Tugas, jiika
tersedia pada penerbangan yang bersangkutan.

46
Lampiran 5: Perjanjian Kerja Bersama (PKB
Tahun 2008-2010

BIAYA PENGINAPAN DAN UANG HARIAN PERJALANAN


DALAM NEGERI
(DINAS MUTASI DAN DETASIR)

KELOMPOK : I KELOMPOK : II

Ibu kota Propinsi Kota-kota lain diluar Kelompok I

JABATAN Biaya Jumlah Penginapan Jumlah


NO Penginapan
Uang Harian Uang Harian
(Konsumsi (Konsumsi
&Transport &Transport
setempat) setempat)
( Rp ) ( Rp )
( Rp ) ( Rp ) ( Rp ) ( Rp )

Kepala Unit
Kerja/Bisnis 550.000 200.000 750.000 500.000 200.000 700.000
1 Asisten Direksi
Waka Unit Bisnis
Kepala Proyek Tipe A

Kabag Unit
Kerja/Bisnis
Kacab Utama/Madya/
Muda 450.000 150.000 600.000 400.000 150.000 550.000
2
Kapro Tipe B/C
Kasi Proyek Tipe A/B/C
Kepala Lapangan
Pelaksana Utama
Grade 9 – 11

Pelaksana
Muda/Madya 350.000 125.000 475.000 300.000 125.000 425.000
3 Grade 5 – 8

Grade 1 – 4 300.000 100.000 400.000 250.000 100.000 350.000


4

47
Lampiran 6 : Perjanjian Kerja Bersama (PKB
Tahun 2008-2010

BIAYA PENGEPAKAN DAN ANGKUTAN BARANG/


PERABOT RUMAH TANGGA

JARAK (KM)
NO JABATAN
0 – 500 501 - 1000 > 1000

Rp. Rp. Rp.


Kepala Unit
Kerja/Bisnis 2.000.000 2.500.000 3.500.000
Asisten Direksi
1 Waka Unit Bisnis
Kepala Proyek Tipe A

Kabag Unit
Kerja/Bisnis
Kacab Utama/Madya/
Muda 1.500.000 2.000.000 2.750.000
2 Kapro Tipe B/C
Kasi Proyek Tipe A/
B /C
Kepala Lapangan
Pelaksana Utama
Grade 9 – 11

Pelaksana
1.250.000 1.750.000 2.500.000
Muda/Madya
3 Grade 5 – 8

Grade 1 – 4
1.000.000 1.500.000 2.000.000
4

Catatan : Bagi yang belum menikah hanya berhak menerima 50 % dari biaya diatas.

48
Lampiran 7 : Perjanjian Kerja Bersama (PKB
Tahun 2008-2010

BANTUAN BIAYA PINDAH SEKOLAH ANAK


BAGI PEGAWAI MUTASI

NO TINGKAT PENDIDIKAN BESAR BANTUAN (Rp)

1 2 3

2.500.000 / Anak
1. SLTA

2.000.000 / Anak
2. SLTP

1.500.000 / Anak
3. TK / SD

Keterangan:
a. Bantuan diberikan apabila anak pegawai benar-benar pindah sekolah dengan menunjukkan bukti surat
pindah sekolah.
b. Bantuan dibatasi maksimal untuk 3 (tiga) orang anak.

49
Lampiran 8 : Perjanjian Kerja Bersama (PKB
Tahun 2008-2010

SEWA / KONTRAK RUMAH BAGI PEGAWAI MUTASI

SEWA / KONTRAK SETAHUN *)


NO JABATAN
A (Rp) B (Rp.)

Kepala Unit
Kerja/Bisnis
1 18.000.000 15.000.000
Asisten Direksi
Waka Unit Bisnis
Kepala Proyek Tipe A

Kabag Unit Kerja/Bisnis


Kacab
Utama/Madya/Muda
Kapro Tipe B/C 15.000.000 12.000.000
2
Kasi Proyek Tipe A/B/C
Kepala Lapangan
Pelaksana Utama
Grade 9 – 11

Pelaksana Muda/Madya 13.000.000 10.000.000


3
Grade 5 – 8

Grade 1 – 4 8.000.000 7.000.000


4

Keterangan :
A : Jabodetabek, Bandung, Surabaya, Medan, Batam, Pekanbaru, Balikpapan, Samarinda, Makassar, Denpasar, Ambon
B : Kota-kota di Indonesia selain A

50
Lampiran 9 : Perjanjian Kerja Bersama (PKB
Tahun 2008-2010

UANG HARIAN DETASIR

NO JABATAN UANG HARIAN (Rp)

Kepala Unit
Kerja/Bisnis 300.000
1
Asisten Direksi
Waka Unit Bisnis
Kepala Proyek Tipe A

Kabag Unit
Kerja/Bisnis
Kacab
Utama/Madya/Muda
200.000
2 Kapro Tipe B/C
Kasi Proyek Tipe A/B
/C
Kepala Lapangan
Pelaksana Utama
Grade 9 – 11

Pelaksana
Muda/Madya 150.000
3
Grade 5 – 8

Grade 1 – 4 100.000
4

51
Lampiran 10 : Perjanjian Kerja Bersama (PKB
Tahun 2008-2010

PENGGANTIAN KACA MATA, LENSA LUNAK DAN ALAT BANTU PENDENGARAN

KACA MATA ALAT


LENSA BANTU
JABATAN LENSA FRAME LUNAK PENDENGARA
( Rp ) ( Rp ) ( Rp ) N
( Rp )

Kepala Unit Kerja/Bisnis


Asisten Direksi
Wkl Kepala U Bisnis
250.000,- 600.000,- 500.000,- 600.000,-
Kepala Proyek Tipe A

Kabag Unit Kerja/Bisnis


Kacab Utama/Madya/Muda
Kapro Tipe B/C
250.000,- 500.000,- 500.000,- 600.000,-
Kasi Proyek Tipe A/B/C
Kepala Lapangan
Pelaksana Utama

Pelaksana Muda/Madya
Grade 5 - 11
250.000,- 450.000,- 500.000,- 600.000,-

Grade 1 - 4
250.000,- 350.000,- 500.000,- 600.000,-

Catatan :
1. Penggantian lensa kacamata maksimal sekali setahun.
2. Penggantian gagang frame kacamata maksimal sekali dalam 2 (dua) tahun.

52
Lampiran 11 : Perjanjian Kerja Bersama (PKB
Tahun 2008-2010

BANTUAN BIAYA TELEPON PEJABAT TERTENTU

BANTUAN BIAYA
NO JABATAN
PER BULAN

Kepala Unit Kerja/Bisnis


Rp. 250.000,-
1. Asisten Direksi
Wakil Kepala Unit Bisnis

Kabag Unit Kerja/ Bisnis


Rp. 200.000,-
2. Kepala Cabang Utama/Madya/Muda

Catatan : Jika biaya telepon melebihi ketentuan diatas, maka biaya selebihnya ditanggung secara pribadi
oleh pejabat ybs.

53
Lampiran 12 : Perjanjian Kerja Bersama (PKB
Tahun 2008-2010

PERHITUNGAN UANG LEMBUR PEGAWAI


( BERDASARKAN KEPUTUSAN MENTERI TENAGA KERJA No. KEP102/MEN/2004 TGL. 1 APRIL 2004 )

DASAR PERHITUNGAN UANG LEMBUR


JAM
JABATAN HARI ISTIRAHAT MINGGUAN
KERJA LEMBUR HARI KERJA BIASA
ATAU HARI RAYA RESMI
Jam ke 1
Kepala Unit Kerja/Bisnis Jam ke 2
Jam ke 3
Asisten Direksi
Jam ke 4
Wkl Kepala U Bisnis Jam ke 5
Kepala Proyek Tipe A 0 0
Jam ke 6
Jam ke 7
Jam ke 8
Jam ke 9
Dst
Jam ke 1 30 % x 1,5 x Pengh. sejam 30 % x 2,0 x Pengh. sejam
Kabag Unit Kerja/Bisnis Jam ke 2 30 % x 2,0 x Pengh. sejam 30 % x 2,0 x Pengh. sejam
Jam ke 3 30 % x 2,0 x Pengh. sejam 30 % x 2,0 x Pengh. sejam
Kacab Utama/Madya/Muda
Jam ke 4 30 % x 2,0 x Pengh. sejam 30 % x 2,0 x Pengh. sejam
Kapro Tipe B/C Jam ke 5 30 % x 2,0 x Pengh. sejam 30 % x 2,0 x Pengh. sejam
Kasi Proyek Tipe A/B/C Jam ke 6 30 % x 2,0 x Pengh. sejam 30 % x 2,0 x Pengh. sejam
Kepala Lapangan Jam ke 7 30 % x 2,0 x Pengh. sejam 30 % x 2,0 x Pengh. sejam
Pelaksana Utama Jam ke 8 30 % x 2,0 x Pengh. sejam 30 % x 3,0 x Pengh. sejam
Jam ke 9 30 % x 2,0 x Pengh. Sejam 30 % x 4,0 x Pengh. sejam
Dst
Jam ke 1 75 % x 1,5 x Pengh. sejam 75 % x 2,0 x Pengh. sejam
Pelaksana Muda/Madya Jam ke 2 75 % x 2,0 x Pengh. sejam 75 % x 2,0 x Pengh. sejam
Jam ke 3 75 % x 2,0 x Pengh. sejam 75 % x 2,0 x Pengh. sejam
Staf Grade 5 - 11
Jam ke 4 75 % x 2,0 x Pengh. sejam 75 % x 2,0 x Pengh. sejam
Jam ke 5 75 % x 2,0 x Pengh. sejam 75 % x 2,0 x Pengh. sejam
Jam ke 6 75 % x 2,0 x Pengh. sejam 75 % x 2,0 x Pengh. sejam
Jam ke 7 75 % x 2,0 x Pengh. sejam 75 % x 2,0 x Pengh. sejam
Jam ke 8 75 % x 2,0 x Pengh. sejam 75 % x 3,0 x Pengh. sejam
Jam ke 9 75 % x 2,0 x Pengh. Sejam 75 % x 4,0 x Pengh. sejam
Dst
Jam ke 1 100 % x 1,5 x Pengh. sejam 100 % x 2,0 x Pengh. sejam
Staf Grade 1 - 4 Jam ke 2 100 % x 2,0 x Pengh. sejam 100 % x 2,0 x Pengh. sejam
Jam ke 3 100 % x 2,0 x Pengh. sejam 100 % x 2,0 x Pengh. sejam
Jam ke 4 100 % x 2,0 x Pengh. sejam 100 % x 2,0 x Pengh. sejam
Jam ke 5 100 % x 2,0 x Pengh. sejam 100 % x 2,0 x Pengh. sejam
Jam ke 6 100 % x 2,0 x Pengh. sejam 100 % x 2,0 x Pengh. sejam
Jam ke 7 100 % x 2,0 x Pengh. sejam 100 % x 2,0 x Pengh. sejam
Jam ke 8 100 % x 2,0 x Pengh. sejam 100 % x 3,0 x Pengh. sejam
Jam ke 9 100 % x 2,0 x Pengh. Sejam 100 % x 4,0 x Pengh. sejam
Dst
Keterangan :
a. Penghasilan sejam = 1/173 x 75% x Penghasilan sebulan.
b. Penghasilan sebulan = Paket Gaji + Insentif Prestasi.

54
Lampiran 13: Perjanjian Kerja Bersama (PKB
Tahun 2008-2010

SURAT PERINTAH KERJA LEMBUR


(SPKL)

Hari / tanggal : …………………… / ………………………

WAKTU LEMBUR
NAMA PEGAWAI
NO MULAI SELESAI URAIAN PENUGASAN
YANG DITUGASKAN
JAM JAM

Mengetahui : Pejabat yang menugaskan


Atasan Pejabat yang menugaskan *)

( ________________________ ) ( _________________________ )

*) Ditanda tangani oleh atasan pejabat yang menugaskan bila kerja lembur melebihi 3 (tiga) jam dan / atau
kerja lembur pada hari libur.

55
Lampiran 14: Perjanjian Kerja Bersama (PKB
Tahun 2008-2010

IMBALAN JASA PENULIS MAKALAH, INSTRUKTUR/PENGAJAR/ASSESOR

NO URAIAN BESARNYA IMBALAN JASA

Imbalan jasa penulisan Makalah / Rp. 750.000,- / orang


1.
Karya Tulis. ( maksimal 3 orang / makalah )

Imbalan jasa pembuatan Manual / Rp. 500.000,- / orang


2.
Peraturan Perusahaan. ( maksimal 3 orang / makalah )

Rp. 250.000,- / orang


3. Imbalan atas pembuatan revisi
( maksimal 3 orang / makalah )
Manual / Peraturan Perusahaan.

4. Imbalan jasa Instruktur / Rp. 100.000,-


Pengajar /Assesor ( per session / 60 menit )

56
Lampiran 15: Perjanjian Kerja Bersama (PKB
Tahun 2008-2010

UANG DUKA DAN BANTUAN BIAYA PEMAKAMAN / KREMASI


BAGI
PEGAWAI ATAU KELUARGANYA YANG MENINGGAL DUNIA

BESARNYA BANTUAN
NO URAIAN
( Rp )

1 Pegawai meninggal dunia 2.000.000.-

Keluarga Pegawai yang meninggal


dunia (Istri / Suami dan anak yang
1.000.000,-
2. syah yang belum bekerja, belum
kawin dan belum berusia 25 tahun
yang terdaftar di Perusahaan).

57
Lampiran 16: Perjanjian Kerja Bersama (PKB
Tahun 2008-2010

SURAT PERINGATAN PERTAMA

Nomor : /SP.I/WK/……/…….. …………… tgl …..……………

Kepada Yth :
Sdr. …………………….
NP.
Di –
…………………………….

Perihal : Peringatan Pertama.


Dengan hormat,

Sehubungan dengan hal tersebut dibawah ini, maka dengan sangat menyesal kami sampaikan
kekecewaan kami kepada Saudara, berkenaan dengan kejadian / pelanggaran disiplin kerja sebagai
berikut :

( dikemukakan jenis, tempat, waktu dan dampak pelanggaran ).

Atas kelalaian Saudara tersebut, maka kami sampaikan kepada Saudara surat ini, sebagai Surat
Peringatan Pertama.

Berdasarkan dengan hal tersebut diatas, maka saudara kami berikan sanksi berupa (misalnya.
pengurangan nilai NPI ..... % selama 1 tahun )

Kami harap Saudara memperhatikan peringatan ini dengan sebaik-baiknya, agar kejadian /
pelanggaran serupa tidak terulang lagi diwaktu yang akan datang.

Kepala Unit Kerja/Bisnis


Diterima oleh :

( ____________________)
( _____________________)
Pegawai ybs.

Tembusan :
1. Direksi.
2. Karo SDM.
3. SPW
4. …………..

58
Lampiran 17: Perjanjian Kerja Bersama (PKB
Tahun 2008-2010

SURAT PERINGATAN KEDUA

Nomor : /SP.II/WK/…../…. ……….. tgl …………………

Kepada Yth :
Sdr. …………………….
NP.
Di –
…………………………..
Perihal : Peringatan Kedua.
Dengan hormat,

Meskipun Saudara telah diberi Surat Peringatan Pertama No. ………………………….. pada tanggal
…………………….. berkenaan dengan kejadian / pelanggaran disiplin kerja (copy terlampir), ternyata
Saudara belum / tidak memperbaiki sikap dan perilaku yang tidak baik tersebut.

Pada tanggal ……………………., Saudara melakukan pelanggaran lagi disiplin kerja berupa
…………………………………………………. (sebutkan jenis, tempat waktu dan dampak pelanggarannya), hal
tersebut sangat kami sesalkan.

Atas kelalaian Saudara, maka kami sampaikan kepada Saudara surat ini, sebagai Surat Peringatan
Kedua.

Berdasarkan dengan hal tersebut diatas, maka Saudara kami berikan sanksi berupa (misalnya
pengurangan nilai NPI ..... % selama 2 tahun )

Perlu kami tegaskan lagi, bahwa perbuatan Saudara tersebut di atas merupakan pelanggaran disiplin
kerja yang dapat berakibat pengenaan sanksi yang lebih serius dari Perusahaan.

Kepala Unit Kerja/Bisnis

Diterima oleh :

( ____________________)
( _____________________)
Pegawai ybs.
Tembusan :
1. Direksi.
2. Karo SDM.
3. SPW
4. …………..

59
Lampiran 18: Perjanjian Kerja Bersama (PKB
Tahun 2008-2010

SURAT PERINGATAN KETIGA DAN TERAKHIR

Nomor : /SP.III/WK/…../……. …………… tgl ……….…………

Kepada Yth :
Sdr, ………………….
NP.
Di –
………………………..
Perihal : Peringatan Ketiga dan Terakhir

Dengan hormat,

Kepada Saudara telah diberikan Surat Peringatan Pertama, dan Kedua, masing-masing No.
……………………………dan No. ………………….pada tanggal ……………..dan ………………..
berkenaan dengan kejadian / pelanggaran disiplin kerja (copy terlampir), ternyata Saudara belum / tidak juga
memperbaiki sikap dan perilaku yang tidak baik tersebut.

Pada tanggal ……………………………., untuk kesekian kalinya Saudara melakukan lagi pelanggaran disiplin kerja
berupa ………………………………………………………( sebutkan jenis, tempat, waktu dan dampak pelanggarannya),
hal tersebut sangat kami sesalkan, dan tidak dapat ditoleransikan lagi.

Sehubungan dengan itu, maka kami sampaikan kepada saudara surat ini, sebagai Surat Peringatan Ketiga, dan
terakhir.

Berdasarkan dengan hal tersebut diatas, maka Saudara kami berikan sanksi berupa (misalnya pengurangan
nilai NPI ..... % selama 3 tahun)

Apabila dikemudian hari ternyata Saudara melakukan pelanggaran disiplin kerja lagi, maka Perusahaan akan
mengambil tindakan tegas, berupa pemberhentian sementara (skorsing), atau secara langsung Saudara
diberhentikan dari Perusahaan.
Kepala Unit Kerja/Bisnis
Diterima oleh :

( _____________________)
( ____________________)
Pegawai ybs.
Tembusan :
1. Direksi.
2. Karo SDM.
3. SPW
4. …………..

60
Lampiran 19 : Perjanjian Kerja Bersama (PKB
Tahun 2008-2010

Nomor : /SP.III/WK/…../……. ……………tgl. ………….……

Kepada Yth :
Sdr. …………………….
NP.
Di –
……………………………

Perihal : Pemberhentian Dengan Hormat / Dengan Tidak Hormat *

Dengan hormat,

Sehubungan dengan ………………………………………………………………………………………………


…………………………………………………………………………………………………………………………….
maka hubungan kerja Saudara dengan Perusahaan sebagaimana tercantum dalam Kesepakatan Kerja Waktu
Tertentu / Tidak Tertentu (KKWT / KKWTT) * No. ………………
tanggal ……………….. terpaksa tidak dilanjutkan lagi.
Terhitung mulai tanggal ………………………….. Saudara diberhentikan dengan hormat / dengan tidak hormat*
sebagai Pegawai PT. Waskita Karya, dan kepada Saudara akan diberikan Uang Pesangon, Uang Penghargaan
Masa Kerja dan Ganti Kerugian* sesuai ketentuan yang tercantum dalam Perjanjian Kerja Bersama (PKB).

Selama bulan ………………….. (1 bulan penuh ) Saudara diperkenankan tidak masuk kerja dengan mendapat
penghasilan penuh pada bulan tersebut.

Demikian harap Saudara maklumi, atas usaha dan jasa Saudara selama bekerja di PT. Waskita Karya, kami
ucapkan terima kasih.

Direksi / Kepala Wilayah / Divisi, Diterima oleh :

( ______________________ ) ( ___________________ )
Pegawai ybs.

Tembusan :
1. Direktur
2. Karo SDM.
3. SPW * Coret / buang yang tidak perlu

61
Lampiran 20 : Perjanjian Kerja Bersama (PKB
Tahun 2008-2010

SURAT KETERANGAN
NO. ………./SKET/WK/……/…….

Yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama : …………………………………….
Jabatan : …………………………………….
Alamat Perusahaan : …………………………………….

Dengan ini menerangkan :

Nama : …………………………………….
Tempat / tgl. Lahir : …………………………………….
Pendidikan terakhir : …………………………………….
Tugas / jabatan terakhir : …………………………………….

Telah bekerja dilingkungan perusahaan PT. Waskita Karya, sejak tanggal …………………
dan terhitung mulai tanggal ………………………….. diberhentikan dengan hormat dari Perusahaan
……………………………………………………………………………………………………..*), dengan pengalaman kerja terlampir.

Selama bekerja di PT. Waskita Karya, yang bersangkutan telah menunjukkan kesungguhan kerja dengan
prestasi yang baik.

Demikian agar yang berkepentingan memakluminya.

……………………. Tanggal ………………………..


…………………………………… **)

( ______________________ )

*) Misalnya atas permintaan sendiri, kegiatan usaha menurun dsb.


**) Karo SDM / Kawil / Kadiv / Kacab.

62
Lampiran 21: Perjanjian Kerja Bersama (PKB
Tahun 2008-2010

PENGALAMAN KERJA

Nama : ……………………………………………….
Tempat / tgl. Lahir : ……………………………………………….
Pendidikan terakhir : ……………………………………………….

Mulai bekerja di PT. Waskita Karya : Tanggal …………………………………………


Berhenti dengan hormat : Tanggal …………………………………………
Jabatan / tugas terakhir : ……………………………………………………..

Tahun ………… s/d ………………… : ………………………………………………………


Tahun ………… s/d ………………… : ………………………………………………………
Tahun ………… s/d ………………… : ………………………………………………………
Tahun ………… s/d ………………… : ………………………………………………………
Tahun ………… s/d ………………… : ………………………………………………………
Tahun ………… s/d ………………… : ………………………………………………………
Tahun ………… s/d ………………… : ………………………………………………………
Dst.

………………………….. tanggal ………………………...

………………………………….*)

( ____________________ )

*) Karo SDM / Kawil / Kadiv / Kacab.

63
Lampiran 22 : Perjanjian Kerja Bersama (PKB)
Tahun 2008 - 2010

PERHITUNGAN UANG PESANGON, UANG PENGHARGAAN MASA KERJA


UANG PENGGANTIAN HAK, UANG PISAH BAGI PEGAWAI TETAP
(SESUAI UNDANG-UNDANG KETENAGAKERJAAN No. 13/TH.2003)

HAK - HAK
Penghargaan Penggantian Cuti Tahunan Biaya atau ongkos
No. Kriteria Pemutusan Hubungan Kerja
Uang Pesangon Masa Kerja Perumahan dan yang belum pulang dimana Uang Pisah
Pengobatan diambil/gugur pekerja diterima
1 Kesalahan Berat Sesuai UU Sesuai UU v v v
2 Kesalahan Ringan ( ps. 161 ayat 3 ) 1 kali 1 kali v v v
3 Ditahan Pihak yang berwajib bukan karena pengaduan dari Perusahaan (Ps.160) -- 1 kali v v v
4 Pengakhiran Hubungan Kerja dengan Pegawai karena usia pensiun(167.ay.5) 2 kali 1 kali v v v
5 Pengunduran diri pegawai atas Kemauan Sendiri (162 ayat 1 -- -- v v v v
6 Pemutusan Hubungan Kerja karena ( UUK 13/2003 psl 164 ayat 1 ) 1 kali 1 kali v v v
a. Perusahaan tutup karena rugi terus menerus yang dibuktikan
dengan audit oleh akuntan publik paling singkat 2 tahun terakhir
b. Keadaan memaksa (force majeur)
7 Pemutusan Hubungan Kerja karena (UUK No.13/2003 psl. 163 ayat 1 ) 1 kali 1 kali v v v
a. Perubahan Status
b. Perubahan pemilikan perusahaan sebagaian / seluruhnya
c. Perusahaan pindah lokasi dengan syarat-syarat kerja baru yang sama,
64

dengan syarat-syarat kerja lama dan pegawai tidak bersedia melanjutkan


hubungan kerja
8 Pemutusan Hubungan Kerja karena : ( UUK No. 13/2003 Ps. 163 ayat 2 ) 2 kali 1 kali v v v
a. Perubahan Status
b. Perubahan pemilikan perusahaan sebagaian / seluruhnya
c. Perusahaan pindah lokasi pengusaha tidak bersedia menerima
pekerja diperusahaannya dengan alasan apapun
9 Pemutusan Hubungan Kerja karena pegawai meninggal dunia ( Ps. 166) 2 kali 1 kali v v v
10 Pemutusan Hubungan Kerja karena Perusahaan pailit (UUK No.13/2003 ps.165 ) 1 kali 1 kali v v v
11 Pemutusan Hubungan Kerja karena (UUK No. 13/2003 ps. 172) 2 kali 2 kali v v v
a. Mengalami sakit berkepanjangan
b. Mengalami cacat akibat kecelakaan kerja setelah melampaui
batas 12 (duabelas) bulan.
12 Pemutusan Hubungan Kerja karena : (UUK No. 13/2003 ps. 168 ayat 3 ) -- -- v v v v
Pegawai mangkir selama 5 hari kerja atau lebih terturut-turut tanpa keterangan
secara tertulis yang dilengkapi dengan bukti yang sah dan telah dipanggil oleh
Perusahaan 2 (dua) kali secara patut dan tertulis dapat diputus hubungan
kerjanya karena dikualifikasikan mengundurkan diri.
HAK - HAK
Penghargaan Penggantian Cuti Tahunan Biaya atau ongkos
No. Kriteria Pemutusan Hubungan Kerja
Uang Pesangon Masa Kerja Perumahan dan yang belum pulang dimana Uang Pisah
Pengobatan diambil/gugur pekerja diterima
13 Pengakhiran Hubungan Kerja dengan Pekerja karena Pensiun Dipercepat 2 kali 1 kali v v v
14 Pemutusan Hubungan Kerja karena : 2 kali 1 kali v v v
Mengalami kelemahan fisik dan mental sehingga tidak dapat menjalankan
tugas sebagai pegawai
15 Pemutusan Hubungan Kerja karena :
Kemampuan yang dimiliki tidak bisa memenuhi kualifikasi yang dibutuhkan 2 kali 1 kali v v v
Perusahaan
16 Pemutusan Hubungan Kerja karena : 2 kali 1 kali v v v
Dinyatakan hilang oleh yang berwajib v v v
17 Pemutusan Hubungan Kerja karena 2 kali 1 kali v v v
Salah satu pegawai pria/wanita menikah dengan sesama pegawai
PT. Waskita Karya
65
Lampiran 23 : Perjanjian Kerja Bersama (PKB)
Tahun 2008 - 2010

PERHITUNGAN UANG PESANGON, UANG PENGHARGAAN MASA KERJA


UANG PENGGANTIAN HAK, UANG PISAH BAGI PEGAWAI TETAP
(SESUAI UNDANG-UNDANG KETENAGAKERJAAN No. 13/TH.2003)

No. URAI AN BESARNYA UANG PESANGON

I PESANGON
a. Masa kerja kurang dari 1 (satu tahun ) 1 (satu) bulan penghasilan *)
b. Masa kerja 1 (satu ) tahun atau lebih, tetapi kurang dari 2 (dua) tahun 2 (dua ) bulan penghasilan
c. Masa kerja 2 ( dua ) tahun atau lebih, tetapi kurang dari 3 (tiga) tahun 3 (tiga) bulan penghasilan
d. Masa kerja 3 ( tiga ) tahun atau lebih, tetapi kurang dari 4 (empat) tahun 4 (empat) bulan penghasilan
e. Masa kerja 4 ( empat) tahun atau lebih, tetapi kurang dari 5 ( lima ) tahun 5 (satu) bulan penghasilan
f. Masa kerja 5 ( lima ) tahun atau lebih, tetapi kurang dari 6 (enam) tahun 6 (enam) bulan penghasilan
g. Masa kerja 6 (enam ) tahun atau lebih, tetapi kurang dari 7 (tujuh) tahun 7 (tujuh ) bulan penghasilan
h. Masa kerja 7 (tujuh ) tahun atau lebih, tetapi kurang dari 8 (delapan) tahun 8 (delapan) bulan penghasilan
I . Masa kerja 9 (sembilan) tahun atau lebih. 9 (sembilan) bulan penghasilan.

II. PENGHARGAAN MASA KERJA BESARNYA UANG PENGHARGAAN MASA KERJA


a. Masa kerja 3 (tiga ) tahun atau lebih, tetapi kurang dari 6 (enam) tahun 2 (dua) bulan penghasilan.
b. Masa kerja 6 (enam ) tahun atau lebih, tetapi kurang dari 9 (sembilan) tahun 3 (tiga) bulan penghasilan
c. Masa kerja 9 ( tiga ) tahun atau lebih, tetapi kurang dari 12 (duabelas) tahun 4 (empat) bulan penghasilan.
66

d. Masa kerja 12 (duabelas ) tahun atau lebih, tetapi kurang dari 15 (limabelas) tahun 5 (lima) bulan penghasilan.
e. Masa Kerja 15 (limabelas) tahun atau lebih, tetapi kurang dari 18 (delapanbelas) tahun 6 (enam) bulan penghasilan.
f. Masa kerja 18 (delapanbelas) tahun atau lebih, tetapi kurang dari 21 (duapuluhsatu) tahun 7 (tujuh ) bulan penghasilan.
g. Masa kerja 21 (duapuluhsatu ) tahun atau lebih, tetapi kurang dari 24 (duapuluh empat) tahun 8 (delapan) bulan penghasilan.
h. Masa kerja 24 (duapuluh empat) tahun atau lebih. 10 (sepuluh) bulan penghasilan.

III. PENGGANTIAN HAK


a. Penggantian Perumahan serta pengobatan dan perawatan ditetapkan 15 % (lima belas perseratus)
dari Uang pesangon dan/atau uang penghargaan masa kerja bagi yang memenuhi syarat;
b. Cuti tahunan dan/atau cuti besar yang belum diambil dan belum gugur;
c. Biaya atau ongkos pulang untuk pegawai dan keluarganya ketempat dimana pegawai diterima
bekerja di Perusahaan, diberikan dalam bentuk ticket angkutan, dengan ketentuan pegawai dan
keluarganya harus benar-benar berangkat ketempat yang bersangkutan pertama kali diterima
bekerja tersebut.

IV. UANG PISAH


Besarnya Uang Pisah ditetapkan :
- Pesangon 1 kali
- Uang Penghargaan Masa Kerja 1 kali.

*) Penghasilan yang diterima pada bulan terakhir masa aktif


Lampiran 24 : Perjanjian Kerja Bersama (PKB)
Tahun 2008-2010

IURAN JAMINAN HARI TUA (JHT)


PT. JAMSOSTEK

NO PEMBEBANAN IURAN JHT PT. JAMSOSTEK

1. Beban Pegawai 2,00 % x Penghasilan sebulan

2. Beban Perusahaan 5,74 % x Penghasilan sebulan

Jumlah 7,74 % x Penghasilan sebulan

Keterangan :

Penghasilan sebulan = Paket Gaji + Insentif Prestasi

67
LAMPIRAN

Lampiran ini berisikan antara lain Prosedur Rekrutmen SDM, Penilian Karya Pegawai,
Perencanaan Suksesi Pegawai, Pendidikan & Pelatihan, dan Survey Komitmen dan
Kepuasan Pegawai dengan kode dokumen sebagai berikut :

Kode
No Prosedur
Dokumen

1 Rekrutmen Pegawai PW-SDM-01

2 Penilai Karya Pegawai PW-SDM-02

3 Perencanaan Suksei Pegawai PW-SDM-03

4 Pendidikan & Pelatihan PW-SDM-04

5 Survey Komitmen dan Kepuasan Pegawai PW-SDM-05


Lampiran : I

Persero PT. WASKITA KARYA

PROSEDUR WASKITA Kode Dokumen : PW-SDM–01. Review berikutnya Maks : 01-04-2014


Edisi Ke : 2 Halaman : 1 dari 2
DIBIDANG SDM Tanggal Edisi : 02- 04 - 2009
REKRUTMEN SDM
1. TUJUAN : 1. Untuk memastikan proses rekrutmen telah dilakukan secara
sistematis dan professional.
2. Memastikan proses rekrutmen sesuai dengan kebutuhan organisasi
3. Untuk memastikan pegawai yang mengikuti proses rekrutmen benar-
benar serius dan berpotensi untuk maju.
2. RUANG LINGKUP : Pusat, Wilayah, Divisi, Cabang dan Proyek
3. DEFINISI : Rekrutmen: Proses untuk mendapatkan pegawai secara internal dan
eksternal guna ditempatkan sesuai dengan kebutuhan dan
kompetensinya.
Bagan Alir Kegiatan Pen. Jawab Keterangan

Rekrutmen
1. Unit Bisnis/Unit kerja merencanakan Kepala Unit Form. WK-
kebutuhan SDM berdasarkan: Kerja/Bisnis/ SDM-01-01 &
a. Perkembangan Usaha Kacab/Kapro 02
b. RKAP/ RJPP
c. Jumlah SDM yang ada
2. Menganalisa pegawai yang ada dan Karo SDM
rencana kebutuhan SDM Kabag PP/
berdasarkan: Kabag Adm. &
a. Jumlah Kepeg
b. Knowledge
c. Skill, dll
3. Berdasarkan Analisa Kebutuhan Karo SDM
Pegawai, pegawai yang memenuhi
persyaratan dimintakan persetujuan
kepada Direktur Pengembangan &
SDM untuk dimutasi,
4. Kekurangan pegawai diusulkan Karo SDM
kepada Direktur Bidang
Pengembangan & SDM untuk
dilakukan rekrutmen
5. Berdasarkan Analisa Kebutuhan Karo SDM
Pegawai yang dibuat dimintakan
persetujuan kepada Direktur
Pengembangan & SDM, Jika tidak
disetujui hasil analisa akan
diarsipkan.
6. Mengkoordinir pelaksanaan Kabag Adm. &
penerimaan pegawai antara lain Kepeg
melalui:
o Iklan
o Lamaran Langsung
o Depnaker
o Perusahaan penyedia tenaga kerja
Nama Jabatan Tanda Tangan
Lampiran : I

Persero PT. WASKITA KARYA

PROSEDUR WASKITA Kode Dokumen : PW-SDM–01. Review berikutnya Maks : 01-04-2014


Edisi Ke : 2 Halaman : 1 dari 2
DIBIDANG SDM Tanggal Edisi : 02- 04 - 2009
REKRUTMEN SDM

Bagan Alir Kegiatan Pen. Jawab Keterangan


7. Melakukan proses seleksi: Kabag Adm. &
a. Administrasi Kepeg
b. Wawancara awal/ test khusus
c. Tes Potensial Akademik & EPT
d. Psikotest
Untuk pekerjaan2 yang bersifat
khusus, dapat ditambahkan test
kecakapan. Semua calon pegawai
yang dinyatakan lulus akan
diberitahu secara tertulis atau
telepon.
8. Bagi calon pegawai yang lulus, Kabag Adm. &
akan diterima sebagai Pegawai Kepeg
Tidak Tetap.
9. Memberikan pembekalan kepada Kabag Adm. & Diklat
pegawai outsourcing sebelum Kepeg Orientasi
ditugaskan ke unit bisnis/ unit Pegawai Baru
kerja
DITERIMA SBG PEGAWAI 10. Memberikan program induksi Karo SDM
PTT
berupa On the Job Training
selama 6 bulan.
11. Melakukan evaluasi kinerja Karo SDM Form. WK-
pegawai terhadap OJT. Jika hasil SDM-03-03 &
OJT memuaskan calon pegawai 04
tetap menjadi Pegawai Tidak
Tetap, bagi yang tidak
memuaskan kontrak dapat
diperpanjang atau Pemutusan
Hubungan Kerja
12. Melakukan evaluasi kinerja Karo SDM Form. WK-
pegawai 1 tahun berikutnya. Bagi SDM-03-03
yang memuaskan dapat diusulkan
menjadi Pegawai Tetap, bagi yang
tidak memuaskan kontrak dapat
diperpanjang atau Pemutusan
Hubungan Kerja
13. Pengembangan sumber daya Karo SDM
selanjutnya mengikuti prosedur
pendidikan & pelatihan
Lampiran : I

Persero Form.WK-SDM-01-01

P.T. WASKITA KARYA Edisi : 2

Pusat
Unit Kerja/Bisnis : ………………………………
Halaman : dari
RENCANA KEBUTUHAN PEGAWAI
Pemenuhan
Kurang/
No. Unit Kerja Kebutuhan Tersedia Promosi/Mutasi Keterangan
Lebih
Masuk Keluar Jumlah Rekrut

Menyetujui, Yang Mengusulkan


Kepala Unit Kerja/Bisnis

( ……………………………..) ( ……………………………..)
Lampiran : I

Persero Form. WK-SDM-01-02

P.T. WASKITA KARYA Edisi : 2

Pusat
Wilayah/Divisi : ………………………………
Halaman : dari
RENCANA KEBUTUHAN PEGAWAI
BERDASARKAN KUALIFIKASI & SPESIFIKASI JABATAN
Persyaratan Jabatan Rencana
Uraian Tugas Jumlah Waktu
No. Formasi Jabatan Yang dibutuhkan Peringkat Pengalaman Kerja Bahasa Penempatan Evaluasi
Pokok Kekurangan Penempatan
Pendidikan Tahun Jenis Pek. Inggris P/M/R
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

Menyetujui, Yang Mengusulkan


Kepala Unit Kerja/Bisnis

( ……………………………..) ( ……………………………..)
Lampiran : I
Form.: WK-SDM-01-03

Edisi : 2

EVALUASI MASA ORIENTASI PEGAWAI PTT/OUTSOURCING


DI UNIT KERJA/BISNIS/PROYEK

Nama Pegawai yang dinilai


Unit Kerja/Bisnis/ Proyek
Periode Penilaian I/II/III/IV*
Jangka Waktu Penilaian s/d
Keterangan : * lingkari yang sesuai

I. Tugas-tugas Yang Diberikan


(agar dijelaskan secara rinci: bidang pekerjaan yang diberikan, ruang lingkup/scope
pekerjaan, target pekerjaan, urutan langkah pekerjaan, dll)

………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
Catatan: Dapat menambahkan form tersendiri apabila tempat yang disediakan tidak
mencukupi

29
Lampiran : I
Form.: WK-SDM-01-03

Edisi : 2

II. Pemahaman Pegawai Terhadap Tugas Yang Diberikan

………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………

III. Penilaian Aspek Keterampilan Yang Dimiliki Untuk Mendukung Pelaksanaan


Tugas

………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………

IV. Tanggung Jawab dalam Melaksanakan Tugas

………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………

30
Lampiran : I
Form.: WK-SDM-01-03

Edisi : 2

V. Saran & Ide Kreatif Selama Pelaksanaan Tugas

………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………

VI. Penilaian Aspek Pengetahuan, Keterampilan & Perilaku Untuk Mendukung


Tugas

Berikan penilaian dengan angka 1 s/d 4 untuk masing-masing faktor yang dinilai pada
kolom nilai yang tersedia.

Nilai*
No Faktor Yang Dinilai
Baik Sekali Baik Cukup Kurang
1 Pengetahuan
2 Keterampilan
3 Perilaku :
a. Kreatifitas
b. Ketangguhan
c. Kepemimpinan
d. Kerjasama
e. Disiplin
f. Inisiatif
g. Tanggung Jawab
h. Kejujuran

*) Keterangan:
4 = Baik Sekali 3 = Baik 2 = Cukup 1 = Kurang

31
Lampiran : I
Form.: WK-SDM-01-03

Edisi : 2

VII. Masukan Lain Untuk Pengembangan Pegawai

………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………

Menyetujui : Penilai ,
Kepala Unit Kerja/Bisnis Jabatan : ………………………….

__________________________ ___________________________
NP : NP :

Catatan :
Setelah diisi, mohon dikembalikan kepada Kepala Bagian KSDM Divisi atau Wilayah

32
Lampiran : I
Form.: WK-SDM-01-04

Edisi : 2

FORMULIR PENILAIAN PRESENTASI

Nama Penyaji :

Topik Materi :

I. MATERI MAKALAH BOBOT NILAI (0 – 100) SKORE


1 2 3 4=2X3
Penilaian meliputi :
 Penampilan materi
 Isi / Substansi (kualitas)
20%
materi
Komentar/Saran mengenai Makalah :

II. PENYAJIAN BOBOT NILAI SKORE


Penilaian meliputi :
 Penguasaan materi
 Komunikasi dengan audients
 Efeisiensi penggunaan waktu 40%
 Kemampuan dalam
membawakan materi
Komentar/Saran mengenai Penyaji :

III. TANYA JAWAB BOBOT NILAI SKORE


Penilaian meliputi :
 Kemampuan menjawab
pertanyaan
 Sistematika menjawab 40%
pertanyaan
 Sikap dan atensi penyaji
Komentar/Saran mengenai Tanya Jawab :

TOTAL SKORE :

IV. Saran-saran untuk pembinaan ybs :

Anda dapat pula menyampaikan keluhan/saran mengenai program Diklat ini kepada Biro SDM
Kantor Pusat PT. Waskita Karya, Telepon : (021)850 8510 Fax : (021)850 8506 atau e-mail
address : waskita@waskita co.id . Homepage : www. waskita.co.id.
Lampiran : II

Persero PT. WASKITA KARYA


Kode Dokumen : PW-SDM-02 Revie berikutnya Maks : 01-04-2014
PROSEDUR WASKITA
Edisi Ke : 2 Halaman : 1 dari 2
DIBIDANG SDM Tanggal Edisi : 02- 04 - 2009
PENILAIAN KARYA PEGAWAI
1. TUJUAN : 1. Untuk memastikan proses Penilaian Karya Pegawai dilaksanakan
secara obyektif, jujur dan terbuka
2. Untuk memastikan semua pimpinan peduli didalam pengembangan
SDM
3. Untuk memotivasi semua pegawai berprestasi & berkinerja baik.
2. RUANG LINGKUP : Kantor Pusat, Unit Bisnis, Cabang dan Proyek
3. DEFINISI : 1. Penilaian Karya Pegawai (PKP) adalah proses sistematis untuk menilai
kinerja individu pegawai yang dilakukan 1 x dalam setahun.
2. Penilaian dilakukan oleh :
a. Atasan Langsung, Rekan Sekerja dan Bawahan bagi pegawai yang
menduduki Jabatan Struktural
b. Atasan langsung dan Rekan Sekerja bagi pegawai yang
menduduki Jabatan Staf
3. Penilaian Karya Pegawai (PKP) berlaku untuk seluruh Pegawai Tetap
(PT) & Pegawai Tidak Tetap (PTT).
Bagan Alir Kegiatan Pen. Jawab Keterangan
1. Pada setiap awal tahun, Direksi/Kepala Unit Direksi Kep. Kontrak
Start Kerja/Bisnis dan Wakilnya menetapkan Key Unit Kerja/ Manajemen
Perfomance Indicator (KPI) dimasing- Bisnis/Kabag/ Form 1 :
masing Unit Kerjanya sebagai Taget Kapro/Kacab/ Target
Kontrak Manajemen. Kasi terkait
Key Performance Indicator (KPI) meliputi :
a) Product and Service Outcome SK Dir. No.
1 b) Customer Focused Outcome 33/SK/WK/06
Pada awal tahun, Direksi/ Kepala c) Financial
Unit Kerja/Bisnis dan wakilnya d) Market Outcome
menyiapkan Kontrak Manajemen e) Human Resource Outcomes
dan menetapkan Target KPI di f) Organization Effectiveness (Operation
Unit Kerjanya Performance)
g) Leadership, Governance & Social
Responsibility
Besarnya target pada Key Performance Direksi Kep. Besarnya
Indicator (KPI) ditentukan bersama antara Unit Kerja/ target adalah
Atasan sebagai penilai dan Bawahan Bisnis/Kabag/ Target Break
2 sebagai yang dinilai sesuai jabatannya. Kapro/Kacab/ Through
Kepala Unit Kerja/Bisnis dengan Target pada KPI merupakan deployment Kasi terkait Perusahaan
dengan Pejabat satu level Target-Target pada Kontrak Manajemen
dibawahnya menyusun KPI untuk Korporat yang berciri Minimal atau
Kepala Bagian/ Kepala Cabang/ Maksimal
Kepala Proyek/Kasie di Unit 2. Kepala Unit Bisnis/ Unit Kerja dengan Atasan Form. WK-
Kerjanya pejabat satu level dibawahnya menyusun langsung SDM-10-01
KPI untuk Kepala Bagian / Kepala Cabang /
Kepala Proyek / Kasi di Unit Kerjanya
Target KPI Kepala Bagian / Kepala Cabang
/ Kepala proyek / Kasi adalah Deployment
3 dari Target Kepala Unit Usaha / Unit Kerja
Kabag/Kapro/Kacab/Kasi dan
Pegawai satu level dibawahnya
bersama-sama menyusun 3. Kabag/Kapro/Kacab/Kasi dan pegawai satu
Sasaran Kerja Individu (SKI) level dibawahnya bersama-sama menyusun Form. WK-
Pegawai. Sasaran Kerja Individu (SKI) pegawai SDM-10-02

b a
Lampiran : II

Persero PT. WASKITA KARYA


Kode Dokumen : PW-SDM-02 Revie berikutnya Maks : 01-04-2014
PROSEDUR WASKITA
Edisi Ke : 2 Halaman : 1 dari 2
DIBIDANG SDM Tanggal Edisi : 02- 04 - 2009
PENILAIAN KARYA PEGAWAI
Bagan Alir Kegiatan Pen. Jawab Keterangan
4. Pada akhir tahun anggaran : Atasan FPI-AL
b a a. Atasan Langsung mengevaluasi/menilai Langsung Form. WK-
realisasi pencapaian target KPI / SKI anak SDM-10-03
4 buahnya langsung dengan menggunakan
Formulir Penilaian Individu oleh Atasan
Pada akhir tahun :
Langsung (FPI-AL)
a. Atasan langsung
b. Rekan sekerja melakukan Penilaian Kerja Kabag FPI-RS
mengevaluasi/menilai
Sama dan Komunikasi/Koordinasi antar KSDM/Kapro/ Form. WK-
realisasi pencapaian Rekan Sekerja (2 orang, ditentukan oleh Kacab/Kasi SDM-10-04
target KPI/SKI pegawai satu atasan yang dinilai) dengan menggunakan
level dibawahnya. Formulir Penilaian Individu oleh Rekan
b. Rekan sekerja melakukan Sekerja (FPI-RS)
penilaian Kerjasama dan c. Bawahan melakukan penilaian Kabag KSDM FPI-BW
Komunkasi/Koordinasi antar Kepemimpinan / Keteladanan dan Form. WK-
Rekan Sekerja (FPI-RS). Pembinaan Pegawai Atasan Langsung (2 SDM-10-05
c. Bawahan melakukan orang, ditentukan oleh Atasan yang
penilaian Kepemimpinan/ dinilai) dengan menggunakan Formulir
Keteladan & Pembinaan Penilaian Individu oleh Bawahan (FPI-B)
Pegawai Atasan Langsung
(FPI-B)

5
Direksi/Kepala Unit Kerja/Bisnis/ 5. Direksi/Kepala Unit Bisnis/Kepala Unit Kabag KSDM Blanko NPI
Kabag/Kapro/Kacab/Kasi merkap Kerja/Kabag/Kapro/Kacab/Kasi merekap & Form. WK-
dan mengevaluasi Nilai Prestasi mengevaluasi Nilai Prestasi Individu (NPI) SDM-10-06
Individu (NPI) untuk semua pegawai diunit kerjanya yang
ditanda tangani oleh Penilai & Yang Dinilai.

6
Kabag KSDM di Unit Bisnis
6. Direksi/Kepala Unit Bisnis /Kepala Unit Kabag KSDM Rekap NPI
membuat Rekap NPI, kemudian di
Kerja/Kabag/Kapro/Kacab/Kasi
serahkan ke Biro SDM sebagai
menyerahkan hasil PKP berupa rekap NPI
kepada Kabag PK-nya masing-masing
untuk diteruskan ke Biro SDM sebagai
7 Laporan PKP untuk diinputkan kedalam
Biro SDM menginput Laporan database pegawai dan proses selanjutnya.
PKP ke dalam SIM SDM, 7. Biro SDM mengolah & mengevaluasi NPI Kabag. PP / SIM SDM
mengolah, mengevaluasi NPI semua pegawai dari data base SIM SDM Kabag. Adm
untuk proses pembinaan & pengembangan Kepeg / Karo.
semua Pegawai.
SDM. SDM

Nama Jabatan Tanda Tangan


KEY PERFORMANCE INDICATOR Lampiran II
PT. WASKITA KARYA (Persero)
contoh TAHUN ………

UNIT KERJA : Biro Sistem R/EWD -

Rencana Evaluasi
Rencana Realisasi (%)
Indikator Formula Bobot Batasan Nilai (X)
(Ra) (Ri) Pencapaian
7=6/5 (Min)
1 2 3 4 5 6 8= 7x3
7=5/6 (Maks)
1 ASPEK OPERASIONAL 80
a. Program TI a1 Jml Updating Prosedur TI 12 Min
a2 Jml Aplikasi program TI 10 Min
b. Litbang b Jml Kajian Litbang 12 Min
c. Manajemen Risiko c Jml Updating Prosedur MR 12 Min
d. Pengembangan Usaha d Jml Kajian Pengembangan Usaha 12 Min
e. Sistem K3LM e Jml Updating Prosedur K3LM 12 Min
f. Sosialisasi & Bimbingan Fungsional f Jml Sosialisasi & Bimbingan Fungsional 10 Min

2 ASPEK DINAMIS 20
a. Ketepatan waktu laporan a1 Ketepatan waktu & Isi Laporan (%) 10 Min
b. Jml Ketidaksesuaian SMK3LM b1 Jumlah temuan minor 5 Maks
b2 Jml insiden fatal, kecelakaan cacat permanen 5 Maks
tdk dapat bekerja kembali atau meninggal
T OT A L 100

Tempat ……...., tanggal ……………….

Dibuat oleh : Disetujui oleh :


Kepala Unit Kerja : …………….. Direktur ………………

(………………………………) (………………………...)
KEY PERFORMANCE INDICATOR Lampiran II
PT. WASKITA KARYA (Persero)
contoh TAHUN ………

UNIT BISNIS : ………………. R/EWD -

Rencana Evaluasi
Rencana Realisasi (%)
Indikator Formula Bobot Batasan Nilai (X)
(Ra) (Ri) Pencapaian
7=6/5 (Min)
1 2 3 4 5 6 8= 7x3
7=5/6 (Maks)
1 ASPEK FINANCIAL & OPERASIONAL 85

a. ROCE ( Return On Capital Employed) a. EBIT/(Equity + Average Debt) * 1000 35 Min


b. NKB b. Nilai Kontrak Baru tahun berjalan (Rp) 10 Min
c. BK/PU c. % (Beban Kontrak/Pendapatan Usaha) 30 Maks
d. Collection period d. (Total Piutang x 365)/Pendapatan Usaha = …hari 10 Maks

2 ASPEK DINAMIS 15
a. Ketepatan waktu laporan a1 Ketepatan waktu & Isi Laporan (%) 7 Min
b. Jml Ketidaksesuaian SMK3LM b1 Jumlah temuan minor 2 Maks
b2 Jml insiden fatal, kecelakaan cacat permanen 2 Maks
tdk dapat bekerja kembali atau meninggal
C. Produktivitas c. Pendapatan Usaha / Jml gaji pokok pegawai 4 Min

T OT A L 100

Tempat ……...., tanggal ……….

Dibuat oleh : Disetujui oleh : Diketahui oleh :


Kepala Unit Kerja : …………….. Direktur Operasi ……… Direktur Keuangan ………

(………………………………) (………………………...) (………………………...)


KEY PERFORMANCE INDICATOR Lampiran
LampiranIIII
PT. WASKITA KARYA (Persero)
contoh TAHUN ………

PROYEK : ………………. R/EWD -

Rencana Evaluasi
Rencana Realisasi (%)
Indikator Formula Bobot Batasan Nilai (X)
(Ra) (Ri) Pencapaian
7=6/5 (Min)
1 2 3 4 5 6 8= 7x3
7=5/6 (Maks)
1 ASPEK FINANCIAL & OPERASIONAL 85

a. ROCE ( Return On Capital Employed) a. EBIT/(Equity + Average Debt) * 100% 30 Min


b. PU b. Pendapatan Usaha (PU) 10 Min
c. BK/PU c. % (Beban Kontrak/Pendapatan Usaha) 35 Maks
d. Collection period d. (Total Piutang x 365)/Pendapatan Usaha = …hari 10 Maks

2 ASPEK DINAMIS 15
a. Ketepatan Laporan a1 Ketepatan waktu & Isi Laporan (%) 7 Min
b. Jml Ketidaksesuaian SMK3LM b1 Jumlah temuan minor 2 Maks
b2 Jml insiden fatal, kecelakaan cacat permanen 2 Maks
tdk dapat bekerja kembali atau meninggal
C. Produktivitas c. Pendapatan Usaha / Jml gaji pokok pegawai 4 Min

T OT A L 100

Tempat ……...., tanggal ……….

Dibuat oleh : Disetujui oleh : Diketahui oleh :


Kepala Unit Kerja : …………….. Direktur Operasi ……… Direktur Keuangan ………

(………………………………) (………………………...) (………………………...)


Lampiran II
Penjelasan :

1 Batasan adalah : Maksimum atau Minimum

2 Rencana (Target) yang tercantum dalam "Aspek Finansial & Operasional",


diisi dengan angka rencana masing-masing Unit Bisnis/Proyek terkait.

3 Realisasi diisi sesuai dengan angka pencapaian per akhir periode penilaian (Tahunan)

4 Average debt dalam rumus ROCE, dihitung tahunan berdasarkan : Besarnya beban
bunga dibagi dengan average interest rate.

5 Aspek Dinamis
a Ketepatan waktu dan atau isi laporan dihitung : setiap kekurangan 1 periode
pelaporan dikalikan 0,8 (kelipatan 0,8)
Contoh : - 2 periode tidak tepat waktu = 0,8 x 0,8 = 0,64
- 3 kekurang tepatan =0
- Mendapat teguran tertulis dari Direksi, dikalikan 0,75 dari total nilai KPI
b Temuan minor maksimum dihitung : setiap kelebihan temuan minor dari target,
dikalikan 0,7 (kelipatan 0,7).
Contoh : - 3 temuan diatas target minor diisi = 0,7 x 0,7 x 0,7 = 0,34
- > 3 temuan = 0
c Jumlah insiden fatal ……… dst (jika melampaui target), dihitung = 0

6 NPI dihitung berdasarkan perkalian antara bobot dengan % pencapaian, dan akan
digunakan untuk menetapkan score setelah ditambahkan dengan penilaian rekan
sekerja dan penilaian bawahan.
Lampiran : II

FPI - RS
Form. WK-SDM-10-08
Edisi : 2
PENILAIAN REKAN SEKERJA
Tahun 2009

Nama Grade /
N. P Kelompok Jabatan Mgr Spv Staf
Jabatan Proyek / Kantor
Unit Kerja Masa Penilaian Tahun 2008
Tanggal

REKAN SEKERJA PENILAI


NO FAKTOR PENILAIAN Jumlah Rata-Rata
1 Hasil Kerja (SKI)
2 Kerja sama
3 Komunikasi/ Koordinasi antar teman sekerja
4 Kepemimpinan/ Keteladanan
5 Pembinaan Pegawai

Catatan : Kurang Sekali = 51 - 60 PENILAI :


Kurang = 61 - 70
Cukup = 71 - 80
Baik = 81 - 90
Baik Sekali = 91 - 100
Penilaian dilakukan oleh 2 Penilai yang (………………………)
ditentukan oleh Atasan Langsung
Lampiran : II

FPI - RS
Form. WK-SDM-10-08
Edisi : 2
PENILAIAN REKAN SEKERJA
Tahun 2009

Nama Grade /
N. P Kelompok Jabatan Mgr Spv Staf
Jabatan Proyek / Kantor
Unit Kerja Masa Penilaian Tahun 2008
Tanggal

REKAN SEKERJA PENILAI


NO FAKTOR PENILAIAN I II III Jumlah Rata-Rata
1 Hasil Kerja (SKI)
2 Kerja sama
3 Komunikasi/ Koordinasi antar teman sekerja
4 Kepemimpinan/ Keteladanan
5 Pembinaan Pegawai

Catatan : Kurang Sekali = 51 - 60 PENILAI I : PENILAI II :


Kurang = 61 - 70
Cukup = 71 - 80
Baik = 81 - 90
Baik Sekali = 91 - 100
Penilaian dilakukan oleh 2 Penilai yang (………………………) ( …………………..)
ditentukan oleh Atasan Langsung
Lampiran : II

FPI - BW
Form. WK-SDM-10-08
Edisi : 2
PENILAIAN BAWAHAN
Tahun 2009

Nama Grade /
N. P Kelompok Jabatan Mgr Spv Staf
Jabatan Proyek / Kantor
Unit Kerja Masa Penilaian Tahun 2008
Tanggal

BAWAHAN PENILAI
NO FAKTOR PENILAIAN I II III Jumlah Rata-Rata
1 Hasil Kerja (SKI)
2 Kerja sama
3 Komunikasi/ Koordinasi antar teman sekerja
4 Kepemimpinan/ Keteladanan
5 Pembinaan Pegawai

Catatan : Kurang Sekali = 51 - 60 PENILAI I : PENILAI II :


Kurang = 61 - 70
Cukup = 71 - 80
Baik = 81 - 90
Baik Sekali = 91 - 100
Penilaian dilakukan oleh 2 Penilai yang (………………………) ( …………………..)
ditentukan oleh Atasan Langsung
Lampiran : II

PERHITUNGAN NPI
Form. WK-SDM-10-08
Edisi : 2
FORMULIR
PENGHITUNGAN NILAI PRESTASI INDIVIDU
Tahun 2009

Nama Grade /
N. P Kelompok Jabatan Mgr Spv Staf
Jabatan Proyek / Kantor
Unit Kerja Masa Penilaian Tahun 2008
Tanggal

PENILAIAN
NO FAKTOR PENILAIAN AL RS BW
1 Hasil Kerja (SKI)
2 Kerja sama
3 Komunikasi/ Koordinasi antar teman sekerja
4 Kepemimpinan/ Keteladanan
5 Pembinaan Pegawai
Jumlah
Rata-rata
Bobot 85% 10% 5%

Nilai Prestasi Individu (NPI)

AL = Atasan Langsung ; RS = Rekan Sekerja ; BW = Bawahan

Catatan : Kurang = NPI < 70 Jakarta, ……………….


Cukup = 70 < NPI< 80 Penilai,
Baik = 80 < NPI < 90
Baik Sekali = 90 < NPI < 100
( ……………………… )
Lampiran : III

Persero PT. WASKITA KARYA

Revie berikutnya
Kode Dokumen : P5-WK-SDM-03 : 01-04-2014
PROSEDUR WASKITA Maks
DIBIDANG SDM Edisi Ke : 2 Halaman : 1 dari 1
Tanggal Edisi : 02- 04 - 2009
PERENCANAAN SUKSESI PEGAWAI
1. TUJUAN : Untuk memastikan bahwa program suksesi dijalankan secara
transparant & obyektif, sehingga pengisian jabatan struktural
maupun operasional sesuai dengan kebutuhan.
2. RUANG LINGKUP : Pusat, Unit Bisnis, Cabang dan Proyek
3. DEFINISI :

Bagan Alir Kegiatan Pen. Jawab Keterangan

Start
1. Membuat matriks (awal) nilai kinerja Tim Suksesi
pegawai dan kompetensi yang
dimilikinya
Membuat Matriks Awal
1
Kinerja & Kompetensi
2. Menugaskan pegawai yang masuk Direktur,
Menugaskan Pegawai
kategori baik dan baik sekali di proyek Kepala Uint
2 (Kategori Baik Sekali & atau bagian lainnya Bisnis
Baik) CC. Biro
SDM
Memberikan Pelatihan 3. Memberikan pelatihan dan Biro SDM
3 & Pengembangan pengembangan untuk memenuhi
persyaratan jabatan tertentu
Melakukan Evaluasi 4. Melakukan pengukuran/evaluasi kinerja Kepala Unit
4 Kinerja & Kompetensi pada penugasan yang diberikan Kerja/Bisnis,
CC. Biro
5. Memetakan matriks nilai kinerja dan SDM
Memetakan Matriks
5
Kinerja & Kompetensi
kompetensi para calon pimpinan Tim Suksesi
setelah diberikan penugasan
Mengusulkan calon
6 pimpinan kepada 6. Memberikan rekomendasi kepada Ketua Tim
Direksi Direksi tentang para calon pimpinan Suksesi
Menetapkan yang masuk kategori baik dan baik
7 Pimpinan Pada sekali setelah diberikan penugasan-
Jabatan Tertentu penugasan tertentu untuk dipilih pada
jabatan-jabatan tertentu
Selesai
7. Menetapkan pimpinan pada jabatan- Direksi
jabatan tertentu yang dibutuhkan
Perusahaan.

Nama Jabatan Tanda Tangan

Management
Disetujui
Representative
CHECK LIST
ISTILAH-ISTILAH DALAM
PKB, PW SDM DAN SK

SURAT KEPUTUSAN DIREKSI


NO URAIAN PKB PW SDM KETERANGAN
01/SK 02/SK 03/SK
BAB I KETENTUAN UMUM
Pasal 1
1 Peraturan Perusahaan 
2 Perusahaan    
3 Perjanjian Kerja Bersama  
4 Serikat Pekerja Waskita  
5 Direksi    
- PKB & PWSDM definisi sama, namun berbeda dengan
6 Pegawai      SK 01, 02, 03
7 Keluarga  
8 Unit Kerja 
9 Unit Bisnis 
10 Proyek 
11 Anak Perusahaan  
12 Direksi Anak Perusahaan  
13 Jabatan   
14 Grade 
15 Penghasilan 
16 Fasilitas 
17 Kompensasi 
18 Board of Director's   
19 Pasal 2
Peraturan Pemerintah ttg Perseroan  
20 Pasal 3
Perjanjian Kerja 
BAB II PENERIMAAN, SYARAT
PELAMARAN DAN PENYARINGAN
PEGAWAI
21 Pasal 4
Penerimaan Pegawai  - Ayat 5 menyesuaikan SK 01, 02 & 03.
22 Pasal 5
Syarat Pelamaran dan Penyaringan Pegawai 
23 Pasal 6
- PKB & PWSDM definisi sama, namun berbeda dengan
Status Pegawai     
SK 01, 02, 03. Pd PW mengacu Psl 9 PKB '08 - '10, RVS
CHECK LIST
ISTILAH-ISTILAH DALAM
PKB, PW SDM DAN SK

SURAT KEPUTUSAN DIREKSI


NO URAIAN PKB PW SDM KETERANGAN
01/SK 02/SK 03/SK
24 Pasal 7
Pengangkatan Pegawai Tetap   Pd PW mengacu Psl 10 PKB '08 - '10, RVS
25 Pasal 8
Penugasan   Struktur baru mengacu pd SK 01 Pasal 3 ayat (1) sd (3)
26 Pasal 9
Batas Usia Kerja/Pensiun   - Add/Amandemen PKB tgl. 25 Sept 2008
BAB III PENILAIAN KARYA PEGAWAI
27 Pasal 10
Penilaian Karya Pegawai (PKP) 
28 Pasal 11
Penilai dan Materi Penilaian 
30 Pasal 12
Key Performance Indicator (KPI)  Menyesuaikan KPI yang dikirim oleh Biro Sistem
31 Pasal 13
Sasaran Kerja Individu (SKI) 
32 Pasal 14
Penilaian KPI atau SKI 
33 Pasal 15
Contoh Penilaian KPI  Menyesuaikan KPI yang dikirim oleh Biro Sistem
34 Pasal 16
Penilaian Yang Bersifat Kuantitatif 
35 Pasal 17
Menghitung Nilai Prestasi Individu (NPI) 
36 Pasal 18
Pengaruh NPI Pada Penghasilan 
37 Pasal 19
Sanksi 
BAB IV KARIR PEGAWAI
38 Pasal 20
Karir dan Perencanaan Suksesi 
39 Pasal 21
Kelas Jabatan   - Kelas Jabatan DIGANTI Grade
40 Pasal 22
Kelas Kompetensi   - HILANG karena ada grade
41 Pasal 23
Perhitungan Skore Kompetensi   - HILANG karena ada grade
CHECK LIST
ISTILAH-ISTILAH DALAM
PKB, PW SDM DAN SK

SURAT KEPUTUSAN DIREKSI


NO URAIAN PKB PW SDM KETERANGAN
01/SK 02/SK 03/SK
42 Pasal 24
Penempatan Awal Pada Kelas Jabatan   - DIGANTI, Penempatan Awal Grade, redaksional ganti
43 Pasal 25
- DIGANTI, Penempatan Grade Selanjutnya, redaksional
Penempatan Kelas Jabatan Selanjutnya  
ganti
44 Pasal 26
- DIGANTI, Prosedur Usulan Kenaikan Grade,
Prosedur Usulan Kenaikan Kelas Jabatan  
redaksional menyesuaikan.
45 Pasal 27
- DIGANTI, Masa Jabatan & Grade Pegawai Proyek,
Masa Jabatan & Kelas Jabatan Pegawai Proyek  
redaksional menyesuaikan.
BAB V KEWAJIBAN PEGAWAI
46 Pasal 28
Kewajiban   - TETAP
47 Pasal 29
Hari Kerja dan Jam Kerja   - TETAP
BAB VI PEMBEBASAN KEWAJIBAN
BEKERJA
48 Pasal 30
Cuti   - TETAP
49 Pasal 31
Ijin Tidak Masuk Kerja   - TETAP
50 Pasal 32
Tata Cara Cuti / Ijin Tidak Masuk Kerja   - Redaksional menyesuaikan SK Organisasi Baru.
BAB VII PERJALANAN DINAS, MUTASI,
DETASIR, DAN PEMINJAMAN PEGAWAI
51 Pasal 33
Perjalanan Dinas Dalam Negeri   - Redaksional menyesuaikan SK Organisasi Baru.
52 Pasal 34
Surat Tugas dan Surat Perintah Jalan   - Redaksional menyesuaikan SK Organisasi Baru.
53 Pasal 35
Perjalanan Dinas Luar Negeri   - Redaksional menyesuaikan SK Organisasi Baru.
54 Pasal 36
Biaya Mutasi   - TETAP
55 Pasal 37
Detasir   - Pasal 18 ayat (3) PKB perlu perubahan redaksional
CHECK LIST
ISTILAH-ISTILAH DALAM
PKB, PW SDM DAN SK

SURAT KEPUTUSAN DIREKSI


NO URAIAN PKB PW SDM KETERANGAN
01/SK 02/SK 03/SK
56 Pasal 38
- Peminjaman Tenaga Kerja Antar Unit Bisnis,
Peminjaman Tenaga Kerja Antar Unit Usaha  
redaksional menyesuaikan.
BAB VIII PENUGASAN PEGAWAI KE
PROYEK LUAR NEGERI
57 Pasal 39
Penugasan ke Cabang Luar Negeri dan Proyek Luar Negeri  - Perlu revisi
BAB IX PENGANGKATAN KEPALA
PROYEK GABUNGAN - HILANG
58 Pasal 40
Pengangkatan Kapro Gabungan - HILANG
BAB X LARANGAN BAGI PEGAWAI
59 Pasal 41
Larangan   - Beda Judul & Redaksional, RVS
BAB XI HAK PEGAWAI
60 Pasal 42
Penghasilan Pegawai   - Redaksional menyesuaikan PKB Pasal 19
61 Pasal 43
Tunjangan Kemahalan   - Redaksional dengan SK baru, PKB Pasal 20
62 Pasal 44
Tunjangan Khusus dan Asuransi   - Redaksional dengan SK baru, PKB Pasal 21 ayat 3
63 Pasal 45
Tunjangan Fiskal   - Redaksional dengan SK baru, PKB Pasal 22
64 Pasal 46
Fasilitas   - Redaksional dengan SK baru, PKB Pasal 23
65 Pasal 47
Perawatan Kesehatan   - Redaksional dengan SK baru, PKB Pasal 24 ayat 3
66 Pasal 48
Kaca Mata, Lensa Lunak dan Alat Bantu Pendengaran
  - Redaksional dengan SK baru, PKB Pasal 25
67 Pasal 49
Pemeriksaan Berkala dan Medical Check Up   - Redaksional dengan SK baru, PKB Pasal 26
68 Pasal 50
- Keselamatan dan Kesehatan Kerja dan Lingkungan
Keselamatan dan Kesehatan Kerja  
(K3L), PKB Pasal 27
69 Pasal 51
Pakaian Seragam Kerja   - PKB Pasal 28
CHECK LIST
ISTILAH-ISTILAH DALAM
PKB, PW SDM DAN SK

SURAT KEPUTUSAN DIREKSI


NO URAIAN PKB PW SDM KETERANGAN
01/SK 02/SK 03/SK
70 Pasal 52
Bantuan Makan Siang   - PKB Pasal 29
71 Pasal 53
Bantuan Biaya Telepon untuk Pejabat   - PKB Pasal 30 ditambah "untuk Pejabat".
72 Pasal 54
Kegiatan Sosial dan Olah Raga   - PKB Pasal 31
73 Pasal 55
Pinjaman Uang Muka Pembelian Rumah   - PKB Pasal 32
74 Pasal 56
Lembur   - PKB Pasal 33
75 Pasal 57
Imbalan Jasa Penulis Makalah dan
 
Instruktur/Pengajar - PKB Pasal 34, redaksional menyesuaikan.
76 Pasal 58
Jasa Produksi   - PKB Pasal 35, redaksional menyesuaikan.
77 Pasal 59
Tunjangan Hari Raya Keagamaan   - PKB Pasal 36, redaksional menyesuaikan.
78 Pasal 60
Penghasilan Pegawai Tidak Aktif   - PKB Pasal 37 ayat 6, redaksional menyesuaikan.
79 Pasal 61
Penghasilan Pegawai Pada Saat Pendapatan
 
Usaha Menurun - PKB Pasal 38
80 Pasal 62
Penghasilan Pegawai Pada Saat Meninggal - PKB Pasal 39 Kompensasi Bagi Pegawai/Keluarga Pada
 
Dunia Saat Meninggal Dunia
81 Pasal 63
Santunan Cacat/Meninggal Akibat Kecelakaan
 
Kerja - PKB Pasal 40
82 Pasal 64
Penghasilan Pegawai Pada Saat Cuti / Ijin
 
Tidak Masuk Kerja - PKB Pasal 41
BAB XII KOMPENSASI AKIBAT
PEMBERHENTIAN/PEMUTUSAN
HUBUNGAN KERJA
83 Pasal 65
Uang Pesangon, Uang Penghargaan Masa
Kerja dan Uang Penggantian Hak  
- PKB Pasal 56
CHECK LIST
ISTILAH-ISTILAH DALAM
PKB, PW SDM DAN SK

SURAT KEPUTUSAN DIREKSI


NO URAIAN PKB PW SDM KETERANGAN
01/SK 02/SK 03/SK
BAB XIII PEMBINAAN PEGAWAI
84 Pasal 66
Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) 
85 Pasal 67
Penyesuaian Pendidikan  - Redaksional menyesuaikan SK Organisasi Baru.
86 Pasal 68
Laporan Kepegawaian  - Redaksional menyesuaikan SK Organisasi Baru.
BAB XIV OUTSOURCING
87 Pasal 69
Tenaga Ahli (Expert) dan Staf Operasional

Kantor/Proyek
BAB XV DISIPLIN KERJA DAN SANKSI
88 Pasal 70
Maksud   - PKB Pasal 43
89 Pasal 71
Teguran / Peringatan Lisan   - PKB Pasal 44
90 Pasal 72
Peringatan Tertulis   - PKB Pasal 45, redaksional ayat (2)
91 Pasal 73
Prosedur Penyampaian Surat Peringatan   - PKB Pasal 46
92 Pasal 74
Sanksi   - PKB Pasal 47
93 Pasal 75
Kesempatan Membela Diri   - PKB Pasal 48
BAB XVI PENGHARGAAN JASA KARYA
94 Pasal 76
Maksud 
95 Pasal 77
Persyaratan Jasa Karya 
96 Pasal 78
Tata Cara Penilaian  - Redaksional menyesuaikan SK baru
97 Pasal 79
Piagam dan Uang Penghargaan  - Redaksional "take home pay"
BAB XVII PEMBEBASAN TUGAS DAN
PEMBRHENTIAN
98 Pasal 80
Pembebasan Tugas Sementara (Non-Aktif)    - PKB Pasal 49, SK 01 pasal 7
CHECK LIST
ISTILAH-ISTILAH DALAM
PKB, PW SDM DAN SK

SURAT KEPUTUSAN DIREKSI


NO URAIAN PKB PW SDM KETERANGAN
01/SK 02/SK 03/SK
99 Pasal 81
Pemberhentian Sementara   - PKB Pasal 50, SK 01 pasal 7
100 Pasal 82
Pemberhentian Pegawai   - PKB Pasal 51, SK 01 pasal 7
101 Pasal 83
Pemberhentian Karena Kerugian Usaha   - PKB Pasal 52
102 Pasal 84
Pemberhentian Massal   - PKB Pasal 53
103 Pasal 85
Pemberhentian Dengan Hormat   - PKB Pasal 54
104 Pasal 86
Pemberhentian Tidak Dengan Hormat   - PKB Pasal 55
BAB XVIII KOMITMEN DAN KEPUASAN
PEGAWAI
105 Pasal 87
Survey Kepuasan Pegawai 
BAB XIX KELUH KESAH
106 Pasal 88
Maksud   - PKB Pasal 57
107 Pasal 89
Penyampaian Keluh Kesah   - PKB Pasal 58
BAB XX KETENTUAN PERALIHAN
108 Pasal 90
Peralihan 
BAB XXI PENUTUP
109 Pasal 91
Penutup 
Lampiran : IV

POLA JENJANG KARIR


(KELOMPOK NON TEKNIK)

JABATAN OPERASIONAL JABATAN STRUKTURAL

KARO
G : 16-20

KASI PRO – A KABAG PUSAT

G : 12-15
G : 12-13

KABAG DIV
KABAG WIL/WIL LN
G : 12-14
KASI PRO – A
KASI PRO – B KABAG DIV
KABAG WIL/WIL LN
G : 11-12
G : 11-14

KASI PRO – B
KASI PRO – C

G : 9-11

STAF
(S-1 atau D3 Ekonomi, Hukum, Sosial)
G : 4-9 G : 4-11

Catatan : Staf dari SLTA, D-3 Ekonomi dengan entry – point kelas jabatan 2 atau 3, dan jenjang karir tertinggi sampai Kepala
Bagian Unit Bisnis
G = Grade
Lampiran : IV

POLA JENJANG KARIR


(KELOMPOK TEKNIK)

JABATAN OPERASIONAL JABATAN STRUKTURAL


KARO

KJ : 16-20

KARO
KA DIV/WIL LN
KJ : 19-20

KARO
KA DIV/WIL LN
KAWIL
KJ : 18-19

KARO
KA DIV/WIL LN
KAWIL
ASISTEN DIREKSI
KAPRO - A
G : 17-18

G : 14-17
KARO/KAWIL
ASISTEN DIREKSI
KAPRO – A WAKA DIV/WIL LN
KAPRO – B WAKA WIL
G : 14-17 KACAB UTAMA LN
G : 16-17

KAPRO – B KACAB UTAMA WIL LN


KASI – A KACAB UTAMA WIL
G : 12-14 G : 14-15

KASI PRO – A KACAB UTAMA LN


KAPRO – C KABAG PUSAT
KASI – B KACAB UTAMA WIL
G : 10-12 KEPALA LAPANGAN KABAG UNIT BISNIS
PELAKSANA UTAMA KACAB MADYA WIL
KACAB MUDA G : 11-14

KACAB. MUDA
PELAKSANA MADYA
KASI-C
G : 8-11 G : 9-11

PELAKSANA MUDA
G : 6-7

STAF
(S-1, D3, STM TEKNIK)
G : 4-9 G : 4-11

Catatan : Staf dari STM & D-3 Teknik dengan entry – point kelas jabatan 2 atau 3, dan jenjang karir tertinggi sampai Kepala
Bagian Divisi/Wilayah
G = Grade
Lampiran V

MATRIKS GRADE
UNIT BISNIS
GRADE UNIT KERJA
WIL. DLM. NEGERI WIL. LUAR NEGERI DIVISI PROYEK-A PROYEK-B PROYEK-C

20
KEPALA UNIT
19
KERJA
KEPALA WILAYAH KEPALA DIVISI
18
KEPALA WILAYAH
17
ASISTEN
DIREKSI
16 WAKAWIL
KEPALA
WAKAWIL WAKADIV
KACAB PROYEK-A
15
KACAB UTAMA
UTAMA
14
KEPALA
BAGIAN KEPALA
13 KASI-A
KACAB KACAB PROYEK-B
KABAG
MADYA MADYA
12 KABAG KABAG

11 STAF GRADE 11 S.G. 11 S.G. 11 KALAP KALAP/KASI-B KEPALA PROYEK-C


PELKS.
KACAB UTAMA PELKS.
10 STAF GRADE 10 S.G. 10 STAF GRADE 10 STAF GRADE 10
MUDA UTAMA

9 STAF GRADE 9 S.G. 9 STAF GRADE 9 STAF GRADE 9 S.G. 9 S.G. 9


PELKS. PELAKSANA PELKS
MADY MADYA MADY KASI
8 STAF GRADE 8 STAF GRADE 8 STAF GRADE 8 STAF GRADE 8 S.G. 8
C
S.G. 8

PELKS.
7 STAF GRADE 7 STAF GRADE 7 STAF GRADE 7 STAF GRADE 7 S.G. 7 S.G. 7 S.G. 7
MUDA PELKS. PELKS.
MUDA MUDA
6 STAF GRADE 6 STAF GRADE 6 STAF GRADE 6 STAF GRADE 6 STAF GRADE 6 S.G. 6 STAF GRADE 6

5 STAF GRADE 5 STAF GRADE 5 STAF GRADE 5 STAF GRADE 5 STAF GRADE 5 STAF GRADE 5 STAF GRADE 5

4 STAF GRADE 4 STAF GRADE 4 STAF GRADE 4 STAF GRADE 4 STAF GRADE 4 STAF GRADE 4 STAF GRADE 4

3 STAF GRADE 3 STAF GRADE 3 STAF GRADE 3 STAF GRADE 3 STAF GRADE 3 STAF GRADE 3 STAF GRADE 3

2 STAF GRADE 2 STAF GRADE 2 STAF GRADE 2 STAF GRADE 2 STAF GRADE 2 STAF GRADE 2 STAF GRADE 2

1 STAF GRADE 1 STAF GRADE 1 STAF GRADE 1 STAF GRADE 1 STAF GRADE 1 STAF GRADE 1 STAF GRADE 1
LAMPIRAN : VI

INDEKS GRADE

GRADE 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
20 18366 18485 18604 18723 18842 18961 19080 19199 19318 19437

19 17068 17186 17304 17422 17540 17658 17776 17894 18012 18130

18 15781 15898 16015 16132 16249 16366 16483 16600 16717 16834

17 14505 14621 14737 14853 14969 15085 15201 15317 15433 15549

16 13240 13355 13470 13585 13700 13815 13930 14045 14160 14275

15 11986 12100 12214 12328 12442 12556 12670 12784 12898 13012

14 10754 10866 10978 11090 11202 11314 11426 11538 11650 11762

13 9555 9664 9773 9882 9991 10100 10209 10318 10427 10536

12 8400 8505 8610 8715 8820 8925 9030 9135 9240 9345

11 7300 7400 7500 7600 7700 7800 7900 8000 8100 8200

10 6420 6500 6580 6660 6740 6820 6900 6980 7060 7140

9 5705 5770 5835 5900 5965 6030 6095 6160 6225 6290

8 5100 5155 5210 5265 5320 5375 5430 5485 5540 5595

7 4550 4600 4650 4700 4750 4800 4850 4900 4950 5000

6 4044 4090 4136 4182 4228 4274 4320 4366 4412 4458

5 3571 3614 3657 3700 3743 3786 3829 3872 3915 3958

4 3120 3161 3202 3243 3284 3325 3366 3407 3448 3489

3 2680 2720 2760 2800 2840 2880 2920 2960 3000 3040

2 2251 2290 2329 2368 2407 2446 2485 2524 2563 2602

1 1833 1871 1909 1947 1985 2023 2061 2099 2137 2175
Lampiran : VII

WEWENANG PENEMPATAN PEGAWAI PADA JABATAN

UNIT DIUSULKAN DIPUTUSKAN


NO. JABATAN GRADE
USAHA OLEH OLEH
1 K. PUSAT Staf 2 - 11 Kepala Biro**) Direksi**)
Pengemudi 2 Kepala Bagian Sekper
Satpam 2 Kepala Bagian Sekper
Pelayan 1 Kepala Bagian Sekper
2 Wilayah/LN Staf 1 - 11 Kepala Bagian Kepala Wilayah *)
Pengemudi 2 Kepala Bagian Kepala Wilayah
Satpam 2 Kepala Bagian Kepala Wilayah
Pelayan 1 Kepala Bagian Kepala Wilayah
3 Divisi Staf 1 - 11 Kepala Bagian Kepala Divisi *)
Pengemudi 2 Kepala Bagian Kepala Divisi
Satpam 2 Kepala Bagian Kepala Divisi
Pelayan 1 Kepala Bagian Kepala Divisi
4 Proyek Kepala Lapangan 10 - 12 Kapro/ Kabag. Kepala Divisi*)
Kepala Seksi Tipe B 10 - 11 Kapro/ Kabag. Kepala Divisi*)
Pelaks. Utama 10 - 11 Kapro/ Kabag. Kepala Divisi*)
Kepala Seksi Tipe C 9 - 10 Kapro/ Kabag. Kepala Divisi*)
Pelaks. Madya 8–9 Kapro/ Kabag. Kepala Divisi*)
Pelaks. Muda 6-7 Kapro/ Kabag. Kepala Divisi*)
*)
Staf 2-9 Kepala Bagian Kepala Divisi
Pengemudi 2 Kepala Bagian Kepala Divisi
Catatan : *) Ijin Direksi
**) Untuk penempatan dalam satu Biro
Cukup Kepala Biro.
Direktur Utama,

Ir. Umar TA, MT, MM


Lampiran : VII

WEWENANG PENEMPATAN PEGAWAI PADA JABATAN

UNIT DIUSULKAN DIPUTUSKAN


NO. JABATAN GRADE
USAHA OLEH OLEH
1 K. PUSAT Kepala Biro 16 - 20 Direksi Direktur Utama
Asisten Direksi 16 - 17 Direksi Direktur Utama
Kepala Bagian 12 - 15 Kepala Biro Direktur Utama
2 Wilayah Kepala Wilayah/LN 16 - 19 Direksi Direktur Utama
Waka Wilayah/LN 14 - 17 Direksi Direktur Utama
Kacab Utama Wil/LN 14 - 16 Ka Wilayah/LN Direktur Utama
Kabag Wilayah/LN 11 - 14 Ka Wilayah/LN Direktur Utama
Kacab Madya Wil/LN 12 – 13 Ka Wilayah/LN Direktur Utama
Kacab Muda 09 – 11 Kepala Wilayah Direktur Utama
3 Divisi Kepala Divisi 17 – 19 Direksi Direktur Utama
Wakil Kepala Divisi 14 - 17 Direksi Direktur Utama
Kepala Bagian 11 – 14 Kepala Divisi Direktur Utama
4 Proyek Kepala Proyek Tipe A 14 – 17 Direksi Direktur Utama
Kepala Proyek Tipe B 12 – 14 Kepala Divisi Direksi
Kasi A 12 – 13 Kepala Divisi Direksi
Kapro C 10 – 12 Kepala Divisi Kepala Divisi*)
Kalap/Kasi B/Pelut 10 - 11 Kepala Divisi Kepala Divisi*)
Kasi C 09 – 10 Kepala Divisi Kepala Divisi*) ???
Pelaksana Madya 08 - 09 Kepala Proyek Kepala Divisi*) ???
Pelaksana Muda 06 - 07 Kepala Proyek Kepala Divisi ???

Catatan : *) Ijin Direksi


, MM
Lampiran : VIII

RAHASIA
EVALUASI PENILAIAN JABATAN
I. DATA PEGAWAI
1. No. Pegawai :
2. Nama :
3. Grade :
4. Jabatan :
5. Masa Jabatan :
6. Jabatan ke :
II. EVALUASI / PENILAIAN JABATAN
1. Nilai Prestasi Individu (NPI) Rata-rata selama Masa Jabatan yang
bersangkutan :
..............................................................................................................

2. Loyalitas dan dedikasi terhadap Perusahaan Baik sekali


Baik
Cukup
Kurang

3. Kepatuhan terhadap prosedur kerja dan Peraturan Baik sekali


Perusahaan Baik
Cukup
Kurang

4. Komunikasi dengan pihak lain berkaitan dengan Baik sekali


tugas jabatannya Baik
Cukup
Kurang

5. Penyelesaian masalah yang berkaitan dengan tugas Baik sekali


jabatannya Baik
Cukup
Kurang
6. Komentar umum
............................................................................................................
............................................................................................................
III. PENGESAHAN
................, tgl. ...............
Disetujui oleh, Dibuat oleh,
Atasan Pejabat Penilai Pejabat Penilai

(.................................) (................................)
Lampiran : VIII

JENIS SERTIFIKAT YANG DAPAT DIPERHITUNGKAN


DALAM SKOR KOMPETENSI *

1. Sertifikat KNIBB.
2. Sertifikat AKLI.
3. Sertifikat IAI.
4. Sertifikat HATHI.
5. Sertifikat HATTI.
6. Sertifikat IAMPI.
7. Sertifikat A2K4.
8. Sertifikat HAMKI.
9. Sertifikat HPJI Bidang Jalan.
10. Sertifikat HPJI Bidang Jembatan.
11. Sertifikat HAKI.
12. Sertfikat PII.

* Catatan: Jenis Sertfikat diatas dapat bertambah setiap saat sesuai


kebutuhan Pra Kualifikasi tender dan kebutuhan
Perusahaan lainnya.
Lampiran : IX

*)
SURAT TUGAS DALAM/LUAR NEGERI
NOMOR : /ST/WK/…....

DIBERIKAN KEPADA :

1. Nama :
2. Grade :
3. Jabatan/Tempat Tugas :
UNTUK :

KETERANGAN LAIN-LAIN
1. Sifat Tugas :
2. Tempat Tujuan :
3. Tanggal Berangkat :
4. Tanggal Kembali :
5. Alat Angkut yang digunakan :
6. Pengikut :
(nama & kelas jabatan)
7. Pembebanan Biaya :
(Pusat/Wilayah/Divisi/
Pegawai ybs.)
8. Biaya perjalanan :

Dikeluarkan di :
Pada tanggal :

PT. WASKITA KARYA

( …………………………. )

*) Coret yang tidak perlu


Lampiran : X

*)
SURAT PERINTAH JALAN DALAM/LUAR NEGERI
Nomor : /SPJ/WK/ ………

1 Pejabat yang memerintah

2 Pegawai yang diperintah

a. Grade a.
3
b. Jabatan/tempat tugas b.

4 Maksud perjalanan dinas

5 Tempat tujuan

a. Tanggal berangkat a.
6
b. Tanggal kembali b.

7 Alat angkut yang digunakan

Pengikut :
8
(Nama & Jabatan/tugas)

Pembebanan Biaya :
9
(Pusat/Wilayah/Divisi/Pegawai Ybs.)

10 Biaya perjalanan dibayar di

Dikeluarkan di :
Pada tanggal :

Tiba di …………........ Tgl. ……………….. PT. WASKITA KARYA


Berangkat ke ……………Tgl. …………….
Mengetahui

( ) ( )

Tiba di …………........ Tgl. ………………..


Berangkat ke ……………Tgl. …………….
Mengetahui

( )
Lampiran : XI

BIAYA PERJALANAN DINAS LUAR NEGERI


( Dalam US Dolar )
UANG HARIAN
BIAYA PENGINAPAN (KONSUMSI &
TRANSPORT SETEMPAT)
NO NEGARA
GRADE GRADE
DIREKSI 11 – 20 1 – 10 DIREKSI 11 – 20 1 – 10

A. ASIA TENGGARA
1. Singapore, Mallaysia, Thailand, Brunei 150 140 125 70 60 60
Darussalam, Philipina.
2. Burma, Laos, Khmer, Vietnam 125 115 100 60 50 50
B. ASIA TIMUR & PASIFIK
1. Korea Utara, Korea Selatan, Macao
2. Taiwan, Hongkong, Jepang, Australia
190 170 150 70 60 60
3. Selandia Baru, Papua Nugini, Fiji, New
Caledonia dan sekitarnya.

C. ASIA TENGAH & SELATAN

1. RRC, Mongolia
2. India, Pakistan, Bangladesh, Sri Langka, 150 140 125 70 60 60
Nepal, Butan, Maladewa.

D. AFRIKA UTARA & TIMUR TENGAH

1. Saudi Arabia, Kuwait, Qatar, Emirat, Arab,


Bahrain, Oman.
2. Iran, Syria, Afganistan, Irak, Libanon,
170 150 135 70 60 60
Yordania, dan Turki.
3. Mesir, Libia, Maroko, Tunisia, Aljazair,
Sudan.

E. AFRIKA,TIMUR, BARAT & TENGAH

1. Guenia , Ghana, Liberia, Nigeria, dan


sekitarnya.
2. Ethopia, Somalia, Tanzania, Kenya,
125 115 100 70 60 60
Malawi, Mozambik, Zaire, Republik Afrika
Tengah, Uganda, Zimbabwe, Zambia,
Malagasi dan Sekitarnya
F. EROPA
1. Eropa Barat
Swedia, Norwegia, Denmark, Inggris,
Belanda, Belgia, Perancis, Jerman, Swiss, 190 170 150 70 60 60
Austria, Italia, Spanyol, Portugis, Vatikan
2. Eropa Timur
Rusia, Polandia, Rumania, Cekoslavia,
Hongaria, Bulgaria, Finlandia, Yugoslavia, 125 115 100 60 50 50
Yunani, Albania.
G. AMERIKA
1. Amerika Serikat, Canada, 190 170 150 70 60 60
2. Meksiko, Cuba, Haiti, Panama, Honduras,
Nicaragua, El Savador, Puerto Rica, Costa
150 140 125 70 60 60
Rica, Jamaica, Dominica, Brazilia,
Argentina,.
3. Suriname, Guyana, Kolombia, Venezuela,
Chili, Uruguay, Equador, Peru, dan 125 115 100 60 50 50
Sekitarnya.
Lampiran : XII

Persero PT. WASKITA KARYA


Kode Dokumen : PW-SDM-04 Revie berikutnya Maks : 01-04-2014
PROSEDUR WASKITA
Edisi Ke : 2 Halaman : 1 dari 2
DIBIDANG SDM Tanggal Edisi : 02- 04 - 2009
PENDIDIKAN & PELATIHAN

1. TUJUAN : 1. Untuk memastikan Pendidikan dan Pelatihan pegawai dapat berjalan dengan
baik & lancar sesuai dengan kebutuhan organisasi
2. Untuk memastikan pegawai yang mengikuti Pendidikan dan Pelatihan benar-
benar serius dan berpotensi untuk maju
2. RUANG LINGKUP : Pusat, Unit Bisnis, Cabang dan Proyek

3. DEFINISI : 1. Program Diklat Tahunan : Program Diklat yang dibuat pada awal tahun
yang sudah mengantisipasi kebutuhan Diklat berdasarkan Training Need
Analysis, didalamnya termasuk program intern maupun program
pengkayaan
2. Program Diklat diluar Tahunan : adalah program Diklat diluar tahunan
yang diadakan sewaktu-waktu bila diperlukan dan dilaksanakan sendiri oleh
Perusahaan (In-house training) atau dengan penyertaan pada lembaga
4. PROSEDUR : pendidikan/Diklat lain, baik didalam negeri maupun diluar negeri
Bagan Alir Kegiatan Pen. Jawab Keterangan

Program Diklat Tahunan

1. Unit Bisnis/Unit Kerja melakukan identifikasi Kabag. KSDM/ Form. WK-


kebutuhan Diklat di unit kerjanya dan Kabag. PP SDM-03-01
Form. WK-
2. Mengajukan usulan Diklat kepada Biro SDM Kabag. KSDM/ SDM-03-02
Analisa Kebutuhan berdasarkan kebutuhan kompetensi pegawai Kabag. PP
Pelatihan 3. Biro KSDM melakukan identifikasi & evaluasi Karo. SDM/
kebutuhan Diklat berdasarkan : Kabag. PP
a. Kompetensi Pegawai
b. Evaluasi Realisasi Diklat Tahun lalu
c. Masukan dari Unit Usaha/Kerja
d. Rapat Kerja Perusahaan
e. RKAP
Yang dikaitkan dengan kebutuhan dari
Pengguna Jasa dan perkembangan bisnis
(Analisa Kebutuhan Diklat)
4. Menyusun Program Diklat Tahunan berdasarkan Kabag. PP Form. WK-
hasil evaluasi kebutuhan Diklat yang SDM-03-03
disesuaikan dengan Sasaran Mutu Perusahaan
5. Mengajukan Program Diklat Tahunan didalam Karo. SDM
Rapat Tinjauan Manajemen akhir tahun untuk
mendapatkan persetujuan Direksi
6. Mendistribusi Program Diklat Tahunan kesetiap Karo. SDM
Unit Usaha/Kerja sebagai acuan Pelaksanaan
Program Diklat Tahunan paling lama minggu
kedua setelah disetujui
7. Menyiapkan Materi dan Metode Penyampaian Kabag. PP
Diklat dan dimintakan persetujuan Direksi
8. Mengajukan calon Instruktur kepada Direksi Kabag. PP
setelah materi dan metode Diklat disetujui olah
Direksi
9. Mengkoordinir pelaksanaan Diklat, baik internal Kabag. PP
maupun eksternal. Untuk Diklat Internal
termasuk menggandakan materi Diklat, calon
peserta dan kapan serta tempat diadakan Diklat
10. Mengirim peserta untuk mengikuti Diklat. Karo. SDM
Lampiran : XII

Persero PT. WASKITA KARYA


Kode Dokumen : PW-SDM-04 Revie berikutnya Maks : 01-04-2014
PROSEDUR WASKITA
Edisi Ke : 2 Halaman : 1 dari 2
DIBIDANG SDM Tanggal Edisi : 02- 04 - 2009
PENDIDIKAN & PELATIHAN

Bagan Alir Kegiatan Pen. Jawab Keterangan


11. Membuat Evaluasi Efektifitas Diklat Tk. I : untuk Kabag. PP Form. WK-
memperoleh masukan-masukan yang mencakup SDM-03-04
kondisi dan pra-sarana Diklat, relevansi materi
& topik Diklat, kompetensi instruktur, dilakukan
sehabis Diklat.
12. Membuat Evaluasi Efektifitas Diklat Tk. II : Kabag. PP Form. WK-
peningkatan pengetahuan dan ketrampilan yang SDM-03-05
diperoleh sebelum dan sesudah mengikuti
Diklat, dilakukan sehabis Diklat.
13. Membuat Evaluasi Efektifitas Diklat Tk. III : Atasan Form. WK-
penerapan hasil Diklat ditempat tugas, Langsung SDM-03-06
kompetensi yang mereka peroleh dan sharing Peserta Diklat
knowledge serta peningkatan produktivitas,
dilakukan 1 s/d 3 bulan setelah mengikuti
Diklat.
14. Melakukan Evaluasi Efektifitas Diklat Tk. IV : Kabag. PP Form. WK-
analisis terhadap hasil Diklat secara keseluruhan SDM-03-07
yang dikaitkan dengan pencapaian target
organisasi
15. Mencatat hasil Diklat dan sertifikat kedalam Kabag. PP
sistem data base pegawai
Program Diklat diluar Tahunan
16. Mengusulkan/memintakan persetujuan Direksi Karo. SDM Form. WK-
atas program Diklat yang dinilai bermanfaat SDM-03-08
untuk peningkatan kompetensi Sumber Daya
Manusia Waskita, meliputi :
a). Jenis Diklat : Lokakarya, seminar,
penataran, workshop, konvensi, dsb.
b) Sifat Diklat : Internal (in house training)
atau eksternal (mengirimkan peserta ke
lembaga pendidikan /Diklat lain)
c) Penentuan lembaga penyelenggara/
instruktur
d) Peserta Diklat
e) Waktu dan tempat penyelanggaraan
setelah mengevaluasi terhadap lembaga
penyelenggara pendidikan, biaya Diklat dan
mempertimbangkan Sasaran Mutu Perusahaan
17. Mengkoordinir pelaksanaan Diklat Kabag. PP
18. Melakukan evaluasi hasil Diklat eksternal Peserta Diklat Form. WK-
dengan menggunakan formulir Evaluasi Hasil SDM-03-04
Diklat
19. Membuat laporan hasil mengikuti Diklat dan Peserta Diklat
menyampaikan kepada Karo KSDM paling
lambat 3 minggu setelah Diklat selesai. Isi
laboran a.l:
a. Ringkasan materi/bahasan Diklat
b. Kesan dan pesan bagi perusahaan
c. Manfaat yang diperoleh untuk pelaksanaan
tugas di perusahaan
20. Menyimpulkan hasil evaluasi yang akan Kabag. PP
digunakan sebagai dasar penyusunan program
Diklat berikutnya
21. Mencatat setiap sertifikat Diklat yang diperoleh Kabag. PP
pegawai kedalam data base pegawai.
22. Menyimpan semua catatan/rekaman yang Kabag. PP
berkaitan dengan Diklat sesuai dengan Prosedur
Pengendalian Rekaman
5. REFERENSI 1. Peraturan Perusahaan di Bidang SDM
2. Matriks Pola Pendidikan dan Diklat
3. Matriks Kompetensi
4. Prosedur Pengendalian Dokumen
5. Prosedur Pengendalian Rekaman
KEY PERFORMANCE INDICATOR
PT.WASKITA KARYA (Persero)
TAHUN …..
PROYEK : ….. lihat PW-LAP

Rencana Evaluasi
(%)
Batasan Rencana Realisasi
Indikator Formula Bobot Pencapaian Nilai ( X )
(Ra) (Ri)
7= 6/5 ( Min )
1 2 3 4 5 6 8= 7x3
7= 5/6 ( Maks )
1 ASPEK FINANSIAL & OPERASIONAL 85 0

a ROCE (Return On Capital Employed) a EBIT / (Equity+Average Debt)*100% 30 Min -


b PU b Pendapatan Usaha 10 Min
c BK / PU c %( Beban Kontrak / Pendptn Usaha) 35 Maks -
d Collection periode d (Total Piutang x 365)/ Pendptan Usaha = … hari 10 Maks

2 ASPEK DINAMIS 15 0

a Ketepatan Laporan a. Ketepatan waktu dan isi laporan ( % ) 7 Min -


b Jml Ketidak sesuaian SMK3LM b.1. Jumlah Temuan Minor 2 Maks -
Jumlah Insiden fatal, Kecelakaan cacat permanen/ tdk dpt
b.2. 2 Maks -
bekerja kembali atau meninggal .
-
c Produktifitas c. Pendptan Usaha / Juml gaji pokok pegw ) 4 Min

T O T A L 100 0

Tempat ……………., tanggal ………..


Dibuat oleh : Disetujui oleh :
Kepala Proyek : ……………… Kepala Unit Bisnis……….

(……………………) (………………………)
KEY PERFORMANCE INDICATOR
PT.WASKITA KARYA (Persero)
TAHUN …..
UNIT BISNIS: ….. lihat PW-LAP

Rencana Evaluasi
(%)
Batasan Rencana Realisasi
Indikator Formula Bobot Pencapaian Nilai ( X )
(Ra) (Ri)
7 ( Min )= 6/5
1 2 3 4 5 6 8= 7x3
7 ( Maks )= 5/6
1 ASPEK FINANSIAL & OPERASIONAL 85 0

a ROCE (Return On Capital Employed) a. EBIT / (Equity+Average Debt)*100% 35 Min -


b NKB b Nilai Kontrak Baru tahun berjalan (Rp.) 10 Min
c BK / PU c %( Beban Kontrak / Pendptn Usaha) 30 Maks -
d Collection periode d (Total Piutang x 365)/ Pendptan Usaha = … hari 10 Maks

2 ASPEK DINAMIS 15 -
a Ketepatan Laporan a. Ketepatan waktu dan isi laporan ( % ) 7 Min -
b Jml Ketidak sesuaian SMK3LM b.1. Jumlah Temuan Minor 2 Maks -
Jumlah Insiden fatal, Kecelakaan cacat permanen/ tdk dpt
b.2. 2 Maks -
bekerja kembali atau meninggal .

c Produktifitas c. Pendptan Usaha / Juml gaji pokok pegw ) 4 Min


T O T A L 100 -

Tempat ……………., tanggal ………..


Dibuat oleh : Disetujui oleh : Diketahui oleh :
Kepala Unit Bisnis : ……………… Direktur Operasi ………. Direktur Keuangan ……….

(……………………) (………………………) (………………………)


KEY PERFORMANCE INDICATOR
PT.WASKITA KARYA (Persero)
TAHUN ……
UNIT KERJA : Biro Sistem
contoh lihat PW-LAP

Rencana Evaluasi
(%)
Batasan Rencana Realisasi
Indikator Formula Bobot Pencapaian Nilai ( X )
(Ra) (Ri)
7= 6/5 ( Min )
1 2 3 4 5 6 8= 7x3
7= 5/6 ( Maks )
1 ASPEK OPERASIONAL 80 -

a Program TI a1 Juml updating Prosedur TI 12 Min


a2 Juml Aplikasi program TI 10 Min
b Litbang b Juml hasil kajian Litbang 12 Min
c Menejemen Risiko c Juml Updating Prosedur MR 12 Min
d Pengembangan Usaha d Juml Kajian Pengembangan Usaha 12 Min -
e Sistim K3LM e Juml Updating Prosedur K3LM 12 Min
f Sosialisasi & Bimbingan Fungsional. f Juml Sosialisasi & Bimbingan Fungsional 10 Min

2 ASPEK DINAMIS 20 0

a Ketepatan Laporan a. Ketepatan waktu dan isi laporan ( % ) 10 Min


b Jml Ketidak sesuaian SMK3LM b.1. Jumlah Temuan Minor 5 Maks
Jumlah Insiden fatal, Kecelakaan cacat permanen/ tdk dpt
b.2. 5 Maks
bekerja kembali atau meninggal .

T O T A L 100 -

Tempat ……………., tanggal ………..


Dibuat oleh : Disetujui oleh :
Kepala Unit Kerja : ……………… Direktur ……….

(……………………) (………………………)
Penjelasan :

1 Batasan adalah: Maksimum atau Minimum.

2 Rencana (Target ) yang tercantum dalam " ASPEK FINANSIAL & OPERASIONAL ", diisi dengan angka rencana masing2
Unit Bisnis/ Proyek terkait.

3 Realisasi diisi sesuai dengan angka pencapaian per akhir periode penilaian ( Tahunan )

4 Average debt dalam rumus ROCE, dihitung tahunan berdsrkan : Besarnya beban bunga dibagi dg average interest rate.

5 Aspek Dinamis
a. Ketepatan waktu dan isi laporan dihitung : Setiap kekurangan 1 periode pelaporan, dikalikan 0,8 ( kelipatan 0,8 )
contoh : 2 periode tidak tepat waktu diisi = 0,8 x 0,8 = 0,64
> 5 kekurang tepatan = 0
b. Temuan minnor maksimum dihitung : Setiap kelebihan temuan minnor dari target, dikalikan 0,7 ( kelipatan 0,7 )
Contoh : 3 temuan diatas target minnor diisi = 0,7 x 0,7 x 0,7 = 0,34
> 3 temuan = 0
c. Jumlah insiden fatal……dst, dihitung = 0 jika melampaui target .

6 Nilai ( X ) dihitung berdasrkan perkalian antara Bobot dg % pencapaian, dan akan digunakan utk menetapkan Score
setelah ditambahkan dg penilaian rekan sekerja dan penilaian bawahan.
Lampiran : XII

Form.WK-SDM-03-01
Edisi : 2
Persero
P.T. WASKITA KARYA

PUSAT

UNIT BISNIS : ..............................................

CABANG : ..............................................

PROYEK : ..............................................

DAFTAR KEBUTUHAN PELATIHAN

NAMA
NO JABATAN NAMA PELATIHAN KETERANGAN
PEGAWAI

Tanggal, ..............................

Disetujui oleh, Dibuat oleh,


Karo SDM/Kepala Unit Bisnis/Kapro*) Kabag PP/Kabag KSDM *)

ttd ttd

( nama ) ( nama )

Keterangan :

*) Coret yang tidak perlu


Lampiran :
Form.WK-SDM.03-02
Persero Edisi : 1 Revisi : 0

P.T. WASKITA KARYA


Tanggal : ...............................
Halaman : ....... dari ........

Kepada : Dari :
Karo SDM Kepala Unit Bisnis :............

Kepala Unit Bisnis : . . . . . . . . . . . . .. Kepala Proyek :............

USULAN PELATIHAN
Jadwal
NO. Nama Pegawai Jabatan Nama Pelatihan yang diusulkan Triwulan Triwulan Triwulan Triwulan
I II III IV

Keterangan : Yang mengusulkan,


*) Coret yang tidak perlu Kepala Unit Bisnis / Kapro *)
- Pada Kolom ' Jadwal ' isikan dengan tanda V
- Usulan ini dilaporkan kepada Biro SDM
ttd

( Nama )
Lampiran : XII

Form. WK-SDM-03-03
Edisi : 1 Revisi : 1

PROGRAM PENDIDIKAN DAN PELATIHAN


PT. WASKITA KARYA - TAHUN ____
REFF.
NO. TOPICS # HARI PESERTA JAN FEB MARCH APRIL MAY JUNE JULY AUGUST SEPT OCT NOV DEC EST. JAM EST. RP.
T.N.A
I IN HOUSE TRAINING PROGRAM
A Kelompok Manajerial
1
2
3
4
5
SUB TOTAL : - -

B Kelompok Fungsional
1
2
3
4
5
SUB TOTAL : - -

II PUBLIC TRAINING PROGRAM


1
2
3
SUB TOTAL : -

III PROGRAM SERTIFIKASI


1
2
3
SUB TOTAL : -

IV PROGRAM SEMINAR DI LUAR NEGERI


1
2
SUB TOTAL : -

V PROGRAM PASCA SARJANA (S2)


1
2
3
SUB TOTAL : -

VI SEMINAR/WORKSHOP DILUAR PERUSAHAAN


1
2
3
4
SUB TOTAL :

GRAND TOTAL : - -

Jakarta,

Direktur Pengembangan dan SDM Kepala Biro SDM Kepala Bagian PP

(………………………………….) (……………………..) (……………………..)


Lampiran : XII

Form : WK-SDM 03 - 04
Persero
Edisi : 2
PT. WASKITA KARYA

LEMBAR EVALUASI EFEKTIFITAS DIKLAT TK. I

Untuk perbaikan PT.Waskita Karya di masa mendatang, kami mohon kesediaan Anda mengevaluasi
Penyelenggaraan Pelatihan ini dengan memberikan skor (X) pada kotak yang sesuai, Terima kasih

Topik Materi :
1……………………………………… Tanggal : ………………………………………….
2………………………………………
3………………………………………

I. Isi Program

1. Mutu Isi Program Pelatihan 5 4 3 2 1


2. Relevansi contoh dan ilustrasi pendukung untuk pemahaman isi program 5 4 3 2 1
3. Pencapaian Harapan Anda terhadap isi Program 5 4 3 2 1
4. Waktu yang tersedia untuk menyampaikan isi Program 5 4 3 2 1
5. Metode Pelatihan yang digunakan untuk membantu pemahaman isi Program 5 4 3 2 1
6. Penambahan Keterampilan/pengetahuan untuk diterapkan 5 4 3 2 1
Komentar/ Saran mengenai isi Program :

Nama Instruktur

II. Instruktur 1…………………….. 2……………………… 3…...……………….

1. Pengetahuan/pemahaman terhadap topik 5 4 3 2 1 5 4 3 2 1 5 4 3 2 1


2. Media Presentasi yang dibawakan 5 4 3 2 1 5 4 3 2 1 5 4 3 2 1
3. Kemampuan dalam membawakan materi 5 4 3 2 1 5 4 3 2 1 5 4 3 2 1
Komentar/ Saran mengenai Instruktur :
1………………………………….
2…………………………………..
3………………………………….

III. Sarana

1. Tempat Pelatihan ( ruangan, AC, soundsystem ) 5 4 3 2 1


2. Alat/media pelatihan ( LCD, Flipchart, Dll ) 5 4 3 2 1
3. Makanan/minuman 5 4 3 2 1
4. Sikap Staf Diklat sejak pendaftaran hingga pelaksanaan Pelatihan 5 4 3 2 1
Komentar/ Saran mengenai Sarana :

IV. Saran-saran perbaikan lainnya :


Lampiran : XII

Persero Form WK-SM 03-05


PT. WASKITA KARYA Edisi : 2

LEMBAR EVALUASI EFEKTIFITAS PELATIHAN TK. II

Untuk mengetahui tingkat pemahaman peserta terhadap pelatihan yang diberikan, kami mohon kesediaan Anda

menilai dengan memberikan skor (X) pada kotak yang sesuai, Terima kasih

Topik Materi : …………………………………………………… Tanggal : ………………………………………….

II. PreTest

NILAI A B C D E

II. Post Test

NILAI A B C D E
Lampiran
Lampiran : XIV
: XII

Form.: WK-SDM-03-06
Edisi : 2

Persero
P.T. WASKITA KARYA

UNIT BISNIS : .......................... PROYEK : ...........……….


CABANG : ..........................

LEMBAR EVALUASI EFEKTIFITAS PELATIHAN TK. III

KETERANGAN MENGENAI PELATIHAN


A. Diisi Penyelenggara/Peserta *)
Nama Pelatihan

Tempat & Tanggal Penyelenggaraan


Nama Penyelenggara

KETERANGAN MENGENAI PEGAWAI YANG DILATIH

B. Diisi Peserta
Nama
Bagian / Proyek

UMPAN BALIK PEGAWAI

C. Diisi Peserta
Relevansi topik dan materi pelatihan
Kompetensi pelatihan
Kondisi lingkungan pelatihan
Kegunaan / manfaat pengetahuan /
keterampilan baru yang diperoleh
Penerapan pelatihan yang diperoleh segera/untuk masa yang akan datang **)
EVALUASI PELATIHAN

D. Diisi oleh atasan langsung pegawai yang dilatih

Peningkatan sikap dan perilaku nyata kurang tidak ada

Peningkatan prestasi kerja nyata kurang tidak ada

Komentar lain-lain

Rekomendasi
Dibuat oleh Tanda tangan/Tgl. ...........

*)Pelatihan intern : diisi oleh penyelenggara


Pelatihan ekstern : diisi oleh peserta
** ) Coret yang tidak perlu.
Lampiran : XII
Persero
Form.: WK-SDM-03-07
PT. WASKITA KARYA
Edisi : 2

Korporat : PT. Waskita Karya Proyek:……………..

Unit Bisnis : ……………………… Cabang:…………….

LEMBAR EVALUASI EFEKTIFITAS PELATIHAN TK. IV

TAHUN……….. TAHUN………
NO URAIAN SATUAN KETERANGAN
TARGET REALISASI TARGET REALISASI
1 2 3 4 5 6 7 8
1 Biaya Pelatihan (BP) Juta Rp.
2 Jumlah Pegawai (JP) Orang
3 Jam Pelatihan Rata-rata J/O/th
4 Peserta Pelatihan Orang
5 Pendapatan Usaha (PU) Juta Rp.
6 Beban Kontrak (BK) Juta Rp.
7 Laba Bersih Juta Rp.
8 BK/PU %
9 Produktifitas : PU / JP Rp/Orang
10 BP / PU %
11 Return on Investment (ROI)* %
12 Return on Equity (ROE)** %
* ROI = (Ebit + Penyusutan)/Capital Employed x 100 % Kesimpulan :
** ROE= (EAT)/Modal Sendiri X 100%

Jakarta, ………………………….
Karo SDM/Kepala Unit Bisnis

( ……………………………. )
Lampiran : XII

Form.WK-SDM-03-08
Persero Edisi : 2
P.T. WASKITA KARYA

KANTOR PUSAT Halaman : ..........dari ........

Kepada : Direktur
Pengembangan dan SDM

USULAN / PERSETUJUAN PELATIHAN

Nama Pelatihan yang


NO. Nama Pegawai Jabatan Penyelenggara Tempat/Waktu
diusulkan

Jakarta, ................
Mengetahui / Menyetujui : Kepala Biro SDM
Direktur Pengembangan dan SDM

( ) ( )
Lampiran : XIII

TUNJANGAN KHUSUS
PEGAWAI YANG DITUGASKAN KE CABANG LUAR NEGERI
DAN PROYEK – PROYEK LUAR NEGERI

( Dalam US Dolar )
BESARNYA TUNJANGAN
KHUSUS
NO NEGARA
KELAS JABATAN
16 - 20 11 - 15 8 - 10 6-7

A. ASIA TENGGARA
1. Singapura, Malaysia, Thailand, Brunei
35 30 25 20
Darussalam, Philipina.

2. Vietnam, Myanmar, Kamboja, Timur 30 25 22 20


Leste.

B. ASIA TIMUR & PASIFIK


1. Korea Utara, Korea Selatan, Macao.

2. Taiwan, Hongkong, Jepang, Australia. 40 35 30 25


3. Selandia Baru, Papua Nugini, Fiji,
New Caledonia dan sekitarnya.

C. TIMUR TENGAH & AFRIKA UTARA


1. Saudi Arabia, Kuwait, Qatar, Uni
Emirat Arab, Bahrain, Oman.
2. Iran, Syria, Afganistan, Irak, Libanon, 50 45 35 30
Yordania, dan Turki.
3. Mesir, Libia, Maroko, Tunisia, Aljazair,
Sudan.

Direktur Utama,

Ir. Umar TA, MT, MM


Lampiran : XIII

PT. WASKITA KARYA


LAPORAN KEPEGAWAIAN
Triwulan : Tahun 200 _

Jumlah PENDIDIKAN Rencana Realisasi


JENIS KELAMIN
No. Uraian yang ada TRIWULAN __ Tahun 200_ s/d Triw. __ Jumlah
per S2/ SLTP/ NON Penam- Pengu- Penam- Pengu- sd
L P D3 SLTA TEKNIK
1/1/200_ S1 SD TEKNIK bahan rangan bahan rangan TRIWULAN __

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16

I. PENGELOLAAN USAHA
(GENERAL MANAGEMENT)
1. Kepala Wilayah
2. Kepala Divisi
3. Wakil Kepala Wilayah
4. Wakil Kepala Divisi
5. Kepala Cabang
JUMLAH I
II. PEMASARAN
1. Karo (Kantor Pusat)*
2. Kabag (Kantor Pusat)*
3. Staf (Kantor Pusat)*
4. Kabag di Wilayah/Divisi
5. Staf di Wilayah/Divisi/Cabang

JUMLAH II
III. P3 / PROYEK
1. Karo (Kantor Pusat)*
2. Kabag (Kantor Pusat)*
3. Staf (Kantor Pusat)*
4. Kabag di Kantor Wilayah/Divisi
5. Kepala Proyek Utama (tipe A)
Kepala Unit Produksi Utama
6. Kepala Proyek Madya (tipe B)
Kepala Unit Produksi Madya
7. Kepala Proyek Muda (tipe C)
Kepala Unit Produksi Muda
8. Pelaksana Utama /
Pengawas Produksi Utama
9. Pelaksana Madya /
Pengawas Produksi Madya
10. Pelaksana Muda /
Pengawas Produksi Muda
11. Kepala Lapangan di Proyek
12. Kasi di Proyek
13. Staf Teknik / Adm. Kontrak
14. Staf KSDM
17. Staf Logistik / Peralatan
Lampiran : XIII

Jumlah PENDIDIKAN Rencana Realisasi


JENIS KELAMIN
No. Uraian yang ada TRIWULAN __ Tahun 200_ s/d Triw. __ Jumlah
per S2/ SLTP/ NON Penam- Pengu- Penam- Pengu- sd
L P D3 SLTA TEKNIK
1/1/200_ S1 SD TEKNIK bahan rangan bahan rangan TRIWULAN __

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16

18. Staf Pengendalian Mutu


19. Petugas Khusus **)

JUMLAH III
IV. PEMBINA SUMBER DAYA
1. Karo (Kantor Pusat)*
2. Kabag (Kantor Pusat)*
3. Staf (Kantor Pusat)*
4. Kabag KSDM di Wilayah / Divisi
5. Kasi KSDM di Proyek
6. Staf KSDM
7. Petugas Khusus **)

JUMLAH IV
JUMLAH I + II + III + IV

Jakarta,
Kepala Biro SDM,

( …………………………. )
Lampiran : XIV
Lampiran : XV

Persero PT. WASKITA KARYA

PROSEDUR WASKITA Kode Dokumen : PW-SDM-05 Revie berikutnya Maks : 01-04-2014


Edisi Ke : 2 Halaman : 1 dari 1
DIBIDANG SDM Tanggal Edisi : 02- 04 - 2009
SURVEY KOMITMEN DAN KEPUASAN PEGAWAI
1. TUJUAN : Untuk Memastikan:
1. Tingkat Kepuasan dan Komitmen Pegawai
2. Faktor-faktor apa yang mempunyai gap terbesar antara Harapan &
Kenyataan Pegawai
3. Perbaikan Sistem Pengelolaan Pegawai

2. RUANG LINGKUP : Pusat, Unit Bisnis, Cabang dan Proyek


3. DEFINISI :
Bagan Alir Kegiatan Pen. Jawab Keterangan

1. Mengidentifikasi faktor-faktor yang Tim Survey Dilaksanakan


mempengaruhi komitmen dan kepuasan selambat -
pegawai. lambatnya
2. Menetapkan faktor-faktor yang relevan Tim Survey pada triwulan
untuk di ukur. I.

Tim Survey
3. Melaksanakan survey.

4. Mengolah dan menganalisa hasil survey. Tim Survey


5. Melaporkan hasil evaluasi pengolahan data Karo SDM
survey komitmen & kepuasan pegawai
kepada Direksi.
6. Menetapkan Tindak Lanjut Perbaikan
Tim Survey
berdasarkan hasil survey.

Nama Jabatan Tanda Tangan

Anda mungkin juga menyukai