Getaran seluruh tubuh (Whole Body Vibration) di lingkungan kerja dengan penerangan
buruk dapat menyebabkan kelelahan mata dan berkurangnya daya dan efisiensi alat
pengangkut.
Getaran dari alat berat dapat pula dipindahkan ke seluruh badan melewati getaran lantai
melalui kaki. Sebenarnya hanya getaran dari tempat duduk dan topangan kaki yang
penting diperhatikan, karena getaran tersebut diteruskan ke badan. Badan manusia
merupakan suatu susunan elastis yang kompleks dengan tulang sebagai penyokong
dari alat-alat dan landasan kekuatan dari kerja otot.
Sistem peredaran darah dipengaruhi oleh getaran dengan intensitas tinggi. Tekanan
darah, denyut jantung, pemakaian oksigen (O2) dan volume per denyut akan berubah
sedikit pada intensitas 0,6 g dan berubah banyak pada 1,2 g dengan frekuensi 6 10
Hz. Organ badan yang paling sensitif dipengaruhi getaran mekanis adalah mata. Pada
frekuensi sampai 4 Hz mata masih dapat mengikuti getaran antara kepala dan sasaran
pandangan. Pada frekuensi tinggi menyebabkan penglihatan terganggu manakala
amplitudo lebih besar dari jarak dua kali dari retina.
Dampak getaran mekanis terhadap gangguan kesehatan manusia dapat diatasi dengan
mengisolasi sumber getaran, mengisolasi pekerja dari sumber getaran, mengurangi
pemaparan terhadap getaran, melengkapi peralatan mekanis dengan penahan atau
penyerap getaran serta melakukan pemeriksaan kesehatan pekerja secara berkala.
Selain hal di atas, para pekerja juga dianjurkan untuk memakai peralatan yang cukup
untuk mempertahankan suhu badan, memakai sarung tangan, sebelum bekerja harus
diadakan pemanasan, tidak memegang peralatan yang bergetar terlalu erat serta
mengoperasikan alat yang bergetar tidak sampai kapasitas penuh. Hal yang perlu
mendapatkan perhatian adalah jika pekerja merasakan tanda tanda kesemutan, kaku,
jari-jari memutih atau membiru harus segera memeriksakan ke dokter.
Melihat dampak yang merugikan terhadap keselamatan dan kesehatan kerja maka
faktor fisik lingkungan kerja perlu dilakukan pengelolaan dengan baik. Pengelolaan
faktor fisik lingkungan kerja akan dapat menghasilkan lingkungan kerja yang sehat,
aman dan nyaman serta menghasilkan efisiensi dan produktivitas kerja yang tinggi.*
AHMAD JAUHARI
Peneliti P3BI Jakarta, pemerhati K3L lulusan Pascasarjana PSIL-UI