Anda di halaman 1dari 9

TOILET TRAINING

Ns. NUNIEK SETYO WARDANI, S. Kep

DEFINISI
Toilet training adalah latihan yang diberikan
pada anak usia dini agar anak dapat
melakukan eliminasi pada tempatnya setelah
anak merasakan adanya rangsangan untuk
bereliminasi.

KESIAPAN TOILET TRAINING


Kesiapan fisik
Syarat volunter ani dan uretra terjadi pada usia
18-24 bulan
Mampu untuk tetap kering selama 2 jam
Kemampuan motorik : duduk, berjalan, dan
jongkok
Kemampuan motorik baik untuk membuka
bajunya

Kesiapan mental/ psikofisiologis


Mengenali adanya dorongan untuk miksi dan
defekasi
Kemampuan berkomunikasi yang
mengidentifikasikan basah
Kemampuan kognitif untuk meniru dengan tepat
tingkah laku dan mengikuti pengarahan

Kesiapan psikososial
Mengekspresikan keinginan untuk menyenangkan
hati orang lain
Mampu untuk duduk/ jongkok di atas toilet
selama 5-10 menit tanpa ribut
Keingintahuan yang besar tentang kebiasaan toilet
orang tua atau sibling
Ketidaksabaran dengan meggunakan pakaian
kotor atau celana basah

Kesiapan orang tua


Mengakui tingkat kesiapan anak
Keinginan untuk meluangkan waktu
Tidak ada stress keluarga atau perubahan struktur
keluarga

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPERMUDAH


PELAKSANAAN TOILET TRAINING
Menggunakan istilah yang mudah digunakan
oleh anak
Menggunakan pakaian yang mudah dilepas
Anak yang lebih besar mendemonstrasikan
penggunaan kamar mandi dan toddler
mengikuti perilaku yang sama
Berikan reinforcement setelah anak
melakukan toilet training
Sikap orang tua : sabar, telaten, dan konsisten

Toilet training yang dilakukan secara


berlebihan akan dapat mengakibatkan :
Anak akan meretensi feses dan mengakibatkan
obstipasi psikogenik atau anak akan B.A.B
sembarangan
Anak akan meretensi urine dan akan
mengakibatkan anak mengompol

MASALAH KEPERAWATAN
Masalah keperawatan yang mungkin pada pelaksanaan
toilet training adalah :
Kurangnya pengetahuan berhubungan dengan kurangnya
informasi tentang toilet training
Resiko proses toilet training tidak berhasil berhubungan
dengan sikap ibu atau pengasuh tidak konsisten dan tidak
disiplin
Resiko tinggi terjadinya gangguan kepribaddian
berhubungan dengan tidak dapat dilalui dengan baik
hambatan pada fase
Kurangnya motivasi anak/ menolak untuk melaksanakan
toilet training berhubungan dengan metode latihan yang
keras dan kaku

Anda mungkin juga menyukai