Anda di halaman 1dari 20

BAB 1 PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Ramuan tradisional kembali diminati banyak orang, bersamaan
dengan

banyaknya

pengobatan

alternatif

tayangan

televisi

dengan

tanaman

yang

mengetengahkan

herbal.

Inilah

ramuan

tradisional peninggalan nenek moyang, dimana sudah sejak zaman


dahulu mereka menjadikan tanaman-tanaman herbal ini sebagai obat.
Kita tidak perlu khawatir dengan melonjaknyaknya harga obatanobatan kimia, karena tanaman herbal mudah didapatkan dan harganya
sangat murah. Apalagi adanya pemberitaan di media masa tentang
banyaknya peredaran obat palsu mendorong masyarakat untuk
mencari

alternatif

yang

paling

efektif

dan

aman

dikonsumsi,

menjadikan tanaman obat menjadi pilihan utama. Oleh karena itu tidak
mengherankan jika kemudian bisnis penyediaan obat herbal instant,
kian manjur.
Obat herbal instan merupakan obat herbal yang diformulasikan
sedemikian rupa sehingga dapat digunakan lebih cepat dan praktis,
tetapi juga tidak menutup kemungkinan kita bisa meraciknya sendiri.
Tanaman obat herbal telah terbukti secara empiris semata, tetapi
sekarang ini sudah banyak diuji secara pre-klinis melalui hewan
percobaandan ada beberapa yang telah terujisecara klinis melalui
pasien seperti meniran. Herbal ini terbukti mempercepat penyembuhan
dan mencegah terulangnya infiksi. Belimbing untuk pengobatan
kolesterol dan kencing manis, kunyit bisa untuk mengobati beberapa
jenis kanker.
Oleh karena itu, meracik sendiri tanaman tradisional akan lebih
bisa menjaga keaslian khasiatnya lebih terjamin. Sebab banyak zat-zat
yang terkandung di dalam tanaman herbal digunakan pula pada obat
berbahan kimia.

B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang tadi kita bisa menarik beberapa rumusan
masalah yang sangat perlu untuk dibahas.
1. Tanaman herbal apa saja yang bisa digunakan untuk obat
tradisional?
2. Penyakit apa saja yang dapat disembuhkan dari jenis tanaman
herbal tersebut?
3. Bagaimana cara membudidayakan tanaman herbal tersebut?
4. Apa efek samping dari obat herbal untuk kesehatan
masyarakat?
5. Sebutkan aneka obat tradisional untuk anak?

C. Tujuan
Adapun tujuan dari dari pembuatan makalah ini adalah.
1.

Kita bisa mengetahui jenis tanaman herbal yang bisa dijadikan


untuk membuat obat tradisional.

2.

kita

bisa

mengetahui

jenis-jenis

penyakit

yang

dapat

disembuhkan oleh tanaman herbal.


3.

kita bisa mengetahui bagaimana cara membudidayakan atau


melestarikan jenis tanaman herbal tersebut.

4.

kita bisa mengetahui efek samping dari obat tradisional atau obat
herbal.

5.

kita bisa mnegetahui tanaman apa saja yang bisa digunakan


untuk membuat obat tradisional untuk anak.

BAB 2 PEMBAHASAN
2.1 Jenis Tanaman Herbal yang Dapat Digunakan Untuk
Obat Tradisional
Indonesia sendiri yang terletak didaerah tropis memiliki keunikan dan
kekayaan hayati yang sangat luar biasa, tercatat tidak kurang dari 30.000
jenis tanaman obat yang tumbuh di Indonesia walaupun yang sudah
tercatat sebagai produk Fitofarmaka [bisa diresepkan] baru ada 5 produk
dan produk obat herbal terstandar baru ada 28 produk. Terlihat potensi
yang masih belum digali masih sangat besar dalam pengembangan obat
herbal terutama yang merupakan produk herbal asli Indonesia. Ini adalah
sepuluh contoh tanaman yang bisa dijadikan obat herbal, seperti:
a. Kayu Manis
Kayu manis cina disebut Cinnomomun cassia presl atau
cinnamomun aromaticum ness. Termasuk kedalam famili tumbuhan
lauraceae. Tanaman ini dikenal dengan nama daerah juga kayumanis
cina, dan nama asingnya Chinese kaneel, Chinese cinnamomun atau
nastard cinnamomun.
Tumbuhan ini kaya dengan kandungan kimia, yang sudah
diketahui antara lain : Kulit kayu cinnamic aldehyde, cinnamly acetate,
cinnzeylanol, Cinnzelannie, Phanylpropyyl acetate, tannin, saffrol.
Buah mentah : Cinneamic aldehyde, coumarin, trans-cinnamic acids,
beta sitosterol, choline, protoccatechuric acid, syringic acid.
b. Kunyit
Kunyit disebut Curcuma longa
linn. Atau C domestica val. Termasuk
ke

dalam

famili

tumbuhan

zingiberaceae. Tanaman ini dikenal


dengan nama daerah kunyir, koneng
temen, kunir cahang, hunik, kunyit,

atau kurlai. Nama asingnya tumeric. Nama simplisia rhizoma curcuma


longae.
Tanaman ini kaya dengan kandungan kimia, yang sudah diketahui
antara lain : Rimpang menadung minyak atsiri 3-5 % juga kurkumin,
desmetoksikurkumin, bidesmetoksikurkumin, pati, tanin, dan damar.
c. Gandarusa
Gandarusa
gendarussa

disebut

burm.f

atau

Justicia
justicia

dohana buch-ham. Termasuk dalam


famili

tumbuhan

Ancanthaceae.

Tanaman ini dikenal dengan nama


daerah besi-besi, tetean, handarusa
atau puli.tumbuhan ini kaya dengan kandungan kimia yang sudah
diketahui antara lain : justicia, minyak atsiri, kalium, dan alkaloid yang
agak beracun. Tumbuhan ini bersifat ras pedas sedikit asam, netral
memperlancar peredaran anti rhematik.
d. Daun Dewa
Tumbuhan semak ini berdaun
tunggal bertangkai pendek dengan
bentuk bundar telur memanjang dan
ujung lancip. Kedua permukaan daun
berambut

berwarna

putih.

Warna

permukaan daun hijau tua disebelah atas dan hijau muda disebelah
bawah. Garis kecil merah tua secara tersamar. Panjang daun 8-20 cm
dan lebar 5-10 cm bunga terletak di ujung batang, warna kuning
berbentuk bongol. Umbi ditemukan tumbuh dibawah tanah pada
pangkal batang, bentuk ubi tidak teratur.
Daun dewa disebut Gynura segetum (laur) Merr atau Gymura
pseudochina (L) DC. Termasuk ke dalam famili tumbuhan Compositae
atau asteraceae. Tanaman ini dikenal dengan nama daerah belutas
Cina, daun dewa atau samsit. Kandungan kimia sudah diketahui antara
lain : saponin, minyak atsiri, flavonoid, tanin, polifenol, asam
4

klorogenat, asam kalfenat, asam vanilat, aam p-kumarat, dan asam phidroksi benzoat, alkaloid, triterpenoid dan sterol.

e. Kumis Kucing
Kumis kucing disebut Orthosiphon aristatus (B1) miq., atau
Orthosiphon lingiflorum atau orthosiphon stamineus Benth. Termasuk
ke dalam famili Labiatae atau lamiaceae. Tanaman ini di kenal dengan
nama daerah remujung, sesalaseyan dan soengot koceng.
Tumbuhan ini kaya dengan kandungan kimia yang sudah
diketahui Orthosiphon glikosida, zat semak, minyak atsiri, minyak
lemak, saponin, garam kalium (0,6-3,5%) myoinositol, rasa agak asin,
agak pahit dan sepet.
f. Lidag Buaya
Lidah buaya disebut Aloe vera L. atau A barbadenis mill., Aloe
vulgaris lamk. Tanaman ini termasuk ke dalam tumbuhan liliaceae.
Tanaman ini dikenal dengan nama daerah letah buaya (sunda) atau ilat
buaya (jawa). Tanaman ini kaya dengan kandungan kimia yang sudah
diketahui: Alcin, barbaloin, isobarbaloin, aloeemodin, aloenin, dan
aloesin.
Dalam

farmakologi

cina

dan

pengobatan

tradisional

lain

disebutkan bahwa tanaman ini memiliki sifat, pahit, dingin. Berfungsi


sebagai anti radang, pencahar (laxative),parastiside. Herba ini
termasuk merdian hati dan pancreas sehingga dapat memperbaiki
pancreas.
g. Alang-alang
Alang-alang disebut Imperata cylindrical (L). Beauv.var. mayor
(Ness) C.E.Hubb, atau Imperata arundinacea Cyrillo atau Lagurus
cylindricus

L.

termasuk

tumbuhan

Gramineae

atau

Poaceae.

Tumbuhan ini dikenal dengan nama ilalang, hilalang atau kambengan.


Tumbuhan ini kaya dengan berbagai tumbuhan kimia yang sudah
diketahui , antara lain : manitol, glukosa, sakharosa, malic acid, citri

acid, coixol, arundoin, cylindrin, fernenol, simiarenol, anemonin, asam


kersik, dammar, logam alkali.
Tumbuhan ini bersifat anti piretik (menurunkan panas) diuretic
(peluruh kemih), hemostik (menghentikan pendarahan),menghilangkan
haus, masuk meridian paru lambung dan usus kecil. Dalam
farmakologi Cina disebut tumbuhan ini memiliki rasa manis dan sejuk.
h. Belimbing Wuluh
Belimbing wuluh disebut Averhoa bilimbi L. Termasuk di dalam
famili tumbuhan Oxalidaceae. Tanaman ini dikenal dengan nama
daerah limeng, selemeng, baliembieng, blimbing buloh, limbi, libi,
tukurela, dan malibi. Nama asingnya bilimbi, cucumber tree, kamias.
Tumbuhan ini kaya dengan berbagai kandungan kimia yang diketahui,
antara lain : saponin, tannin, glucoside, calsium oksalat, sulfur, asam
format, sitrat.
Dalam formokologi Cina tanaman dapat menghilangkan sakit,
memperbanyak pengeluaran empedu, anti radang, peluruh kencing,
dan astringent.
i. Iler
Iler dikenal dengan nama Coleus scutellariodes (L) Benth tetapi
juga disebut Coleus atropurpureus Benth. Termasuk famili tumbuhan
labiatae. Tanamn ini dikenal dengan nama daera si gresing, miana,
jewer kotok, saru-saru atau majana.
Tumbuhan ini kaya dengan kandungan kimia yang diketahui,
daun, dan batang minyak atsiri, tannin, lemak, phyosterol, calcium
oxalate, petic substances.
Tumbuhan ini bersifat menumbuhkan nafsu makan, menertalisir
racun, menghilangkan gumpalan darah, mempercepat pematangan
bisul, obat cacing, peluruh haid dalam farmakologi Cina disebut
tumbuhan ini memiliki rasa agak pahit dan baunya harum.
j. Kemangi
Kemangi disebut Ocinum Bassilum ferina citratum atau Ocinum
cannum termasuk ke dalam famili Ocinaceae. Tanaman ini dikenal

dengan nama daerah kemangi atau jenis dengan lampes, kemangi


hutan, selasih, kemangi kebo.
Tumbuhan ini kaya dengan berbagai kandungan kimia yang
sudah diketahui : Minyak atsiri : Osimena, Farnesena, sineol,
felandrena, sedrena, amorfena, burnesena, kadinena, kopaena,
kubebena, pinena, ter pinena, santalena, sitral dan kariofilena.
Senyawa lain: Anetol, apigenin, asam askorbat, asam kafent, eskuletin,
eriodiktiol, eskulin, estragol, faenesol, histidin, magnesium, rutin, tanin,
dan lain-lain.

2.2 Penyakit yang Dapat


Penggunaannya

Disembuhkan

dan

Cara

Berdasarkan literature yang mencatat pengalaman secara turuntemurun dari berbagai negara dan daerah, tanaman ini tersebut dapat
menyembuhkan penyakit-penyakit:
i. Mutah darah
Akar alang-alang segar 30-60 gram, dicuci bersih, dipotongpotong, digodok dengan 3 gelas air bersih sampai tersisa 1 gelas.
Minum setelah dingin.
ii. Mimisan
Akar alang-alang segar dicuci bersih, ditumbuk dan diperas airnya
sampai terkumpul 100cc, minum atau 30 gram akar alang-alang di
cuci bersih lalu digodok dengan 3 gelas air samapi tersisa 1
gelas, diminum.
iii. Air kemih berdarah
Rebus 100 gram akar alang-alang segar dengan 2000cc air
sampai tersisa 1000cc.
iv. Kencing nanah
Akar alang-alang segar 300 gram di cuci bersih, dipotong-potong
seperlunya, digodok dengan 2000cc air bersih sampai tersisa
1200cc, ditambahkan gula batu secukupnya. Dibagi 3 kali minum
atau sebagai the. Sepuluh hari untuk 1 cure.
v. Hepatitis akut menular

Akar alang-alang yang kering 60 gram di gondok dengan 3 gelas


air bersih sampai tersisa 1 gelas. Di bagi 2 kali minum 10 hari
untuk 1 cure.
vi. Rasa haus pada penyakit campak
Rebus 30 gram akar alang-alang, minum sebagi teh.
vii. Radang ginjal akut
Cuci berih 60-120 gram akar alang-alang segar, dipotong-potong
seperlunya dan digodok dengan 3 gelas air sampai tersisa 1 gelas
air. Dibagi untuk 2-3 kali minum. Rebus 60-120 gram pegangan
segar, minum secara rutin.
viii. Pegal linu
Segenggam belimbing wuluh yang masih muda, 10 biji cengkeh.
15 biji lada, digiling halus lalu ditambahkan cuka secukupnya.
Lumurkan ke tempat yang sakit.
ix. Gondongan
10 ranting muda belimbing wuluh berikut daunnya dan 4 butir
bawang merah setelah dicuci bersih lalu ditumbuk halus. Balurkan
ke tempat yang sakit.
x. Batuk
Segenggam bunga belimbing wuluh, beberapa adas, gula dan air
satu cangkir ditim beberapa jam. Setelah dingin disaring dibagi
untuk 2 kali minum, pagi dan malam sewaktu perut kosong.
xi. Rematik
1 ons daun belimbing wuluh, 10 cengkeh, 15 biji merica, cuci lalu
giling halus. Tambah cuka secukupnya sampai jadi adonan seperti
bubur dan oleskan ke tempat yang sakit.
xii. Sariawan
Bunga belimbing wuluh gegam, cuci lalu rebus dengan 3 gelas
air bersih sampai tersisa 2 gelas. Setelah dingin disaring lalu
diminum. Sehari 3 kali gelas.
xiii. Jerawat
Buah belimbing wuluh secukupnya di cuci lalu ditumbuk halus,
diremas dengan air garam seperlunya untuk menggosok muka
yang berjerawat. Lakukan 3 kali sehari.
8

xiv. Panu
Sepuluh buah belimbing wuluh secukupnya dicuci lalu digilng
halus, tambahkan kapur sirih sebesar biji asam sampai rata.
Ramuan ini untuk menggosok kulit berpanu. Lakukan 2 x sehari
xv. Digigit ular
Umbi tanaman dewa dilumat kemudian ditempelkan ke tempat
kelainan.
xvi. Tumor
Dau dewa 3-4 lembar dilalap
xvii. Batu kantung kemih
15 gram daun dewa di tumbuk halus, di tambahkan air segelas,
saring, peras, minum 3 kali sehari.
xviii. Tulang patah, bisul
Daun gandarusa segar dilumatkan atau daun kering di haluskan,
diaduk dengan arak, cuka secukupnya,untuk kompres. Tulang
patah sudah pada posisi yang benar dan terfiksasi.
xix. Memar, keseleo
Daun gandarusa diolesi minyak, lakukan diatas api. Tempelkan ke
tempat yang sakit. Daun segar 30-60 gram atau kering 10-30
direbut, minum airnya.
xx. Wasir
Daun iler segar 25 gram dicuci lalu direbus dengan 2 gelas air
selama 15 menit, tambahkan 5 gram gula merah, diaduk sampai
merata lalu didinginkan dan disaring. Minum sekaligus.
xxi. Terlambat haid
Daun iler 6 lembar di cuci lalu direbus dengan 2 gelas air bersih
sampai tersisa satu gelas. Setelah dingin lalu disaring kemudian
diminum.
xxii. Keputihan
Daun iler segar 7-10 lembar dicuci bersih lalu digodok dengan 3
gelas air bersih sampai tersisa 1,5 gelas. Setelah dingin lalu
disaring lalu diminum dengan madu seperlunya. Sehari 3 x
gelas.
9

xxiii. Bau mulut, badan lesu


Lalap daun kemangi
xxiv. Ejakulasi premature
Minum rebusan kemangi atau makan kemangi secukupnya.
xxv. Batu kantung empedu
Segenggam daun kumis kucing, sejempol kunyit, 7 helai daun
ungu, dua suing bawang putih, digiling, ditambah sepotong kayu
manis, Rebus dalam satu setengah liter air hingga tinggal
setengahnya. Minum air rebusan itu dua kali sehari.
xxvi. Infeksi saluran kencing
Kumis kucing, meniran, commelina communis, masing-masing 30
gram, direbus.
xxvii. Bengkak kandung kemih
Kumis kucing. Daun urat dan rumput lidah ular semuanya direbus,
airnya diminum.
xxviii. Demam
Rimpang kunyit segar 20 gram dicuci lalu diparut. Tambahkan
gelas air matang lalu diaduk merata, peras dengan sepotong kain.
Air perasannya diminum. Lakukan 2 kali sehari.
xxix. Radang amandel
jari kunyit dicuci, diparut, tambahkan 2 sendok makan air. Aduk
hingga merata lalu diperas. Air perasannya ditambahkan 1 butir
kuning telur ayam dan sedikit air kapur sirih. Adonan di kocok
merata lalu diminum. Lakukan 1-2 kali sehari.
xxx. Gatal akibat cacar air
Ambil segenggam daun asam dan sepotong kunyit. Setelah
dicuci, digiling halus sampai menjadi adonan seperti bubur,
oleskan kebagian yang gatal.
xxxi. Kencing manis
1 lembar lidah buaya dicuci bersih, buang durinya dipotong-potong
rebus dengan 3 gelas air sampai menjadi 1,5 gelas. Minum 3
gelas sehabis makan.
xxxii. Syphilis
10

Bunga lidah buaya ditambah dagingnya, rebus minum.


xxxiii. Sembelit
Daun lidah buaya separuh, cuci, buang kulit dan durinya. Isi
dicincang, seduh dengan cangkir air panas ditambahkan 1
sendok makan madu, hangat-hangat dimakan, sehari 2 kali.
xxxiv. Kencing darah
Daun lidah buaya 15 gram diperas, ditambahkan 30 gram gula,
ditambah air beras secukupnya, minum.

2.3 Cara Membudidayakan Tanaman Herbal


Cara membudidayakan tanaman herbal sama dengan cara
menanam tanaman lain pada umumnya. Misalnya, memperbanyak
tanaman dengan menggunakan akar tinggal. Tetapi tumbuhan yana
menggunakan akar tinggal biasanya tidak ti tanam karenatumbuh
dengan sendirinya di tempat-tempat yang memungkinkan. Selain
menggunakan akar tinggal, tanaman herbal juga bisa dibudidayakan
dengan menggunakan biji. Pemeliharan dengan menana biji sangatlah
mudah., sepertitanaman lain dibutuhkan cukup air dengan penyiraman
dan menjaga kelembaban tanah. Disamping itu dibutuhkan pemupukan
terutama pupuk dasar dan sinar matahari yang cukup. Sebagai
tanaman obat maka tanaman ini tidak boleh dipupuk dengan pupuk
kimia dan tidak boleh disemprot pestisida.
Perbanyakan

tanaman

menggunakan

stek

disemai

dan

dipindahkan. Pemeliharan tanaman yang distek ini sangat mudah,


seperti tanaman lain dibutuhkan cukup air dengan penyiraman atau
menjaga kelembaban tanah dan permupukan terutama pupuk dasar.
Selain menggunakan cara stek, tnaman juga bisa diperbanyak
menggunakan rimpang. Pemeliharaan tanaman dengan cara rimpang
juga sangat mudah. Namun, tanaman yang diperbantak menggunakan
rimpang menghendaki tempat yang sedikit naungan. Ada juga
memperbanyak tanaman menggunakan stump. Stump diperoleh
dengan menyabut tumbuhan liar dan dipindahkan ke tempat budidaya.
Pemeliharaan tanaman ini sangat mudah, seperti tanaman lain
11

dibutuhkan cukup air. Tanaman yang dibudidaya dengan cara stump


tidak tahan dengan matahari secara langsung dan membutuhkan
peneduh sampai dengan 80 %.
Membudidayakan
Tanaman

yang

menbutuhkan

tanaman

dibudidaya

tempat

yang

dengan

dengan
cukup

menggunakan
cara

akan

anakan

anakan.
biasanya

matahari.perbanyakan

tanaman dengan menggunakan batang dan akar tunggang (bonggol).


Dan juga memperbanyak tanaman dengan car umbi. Itu sebagian dari
banyak cara yang bisa digunakan untuk menanam tanaman herbal
tersebut. Tanaman akan tumbuh subur tergantung dengan perwatan
yang kita berikan.

2.4 Efek Samping Dari


Kesehatan Masyarakat

Tanaman

Herbal

Untuk

Pemakaian obat herbal pada kesehatan masyarakat meningkat ini


dapat dilihat dengan larisnya produk obat herbal seperti jamu sebagai
obat tradisional. Namun ada beberapa hal penting perlu diperhatikan
dalam pemakain obat herbal bagi kesehatan. Upaya menempatkan
obat herbal sebagai bagian integral dari pelayanan kesehatan formal
harus disertai peningkatan mutu, standardisasi dari hulu ke hilir, dan
pelaksanaan uji farmakologi agar terbukti khasiat dan keamanannya.
Tujuannya untuk menghindari kemungkinan adanya efek samping obat
herbal dan memenuhi sebagian kebutuhan obat nasional. Selama ini
upaya beralih ke obat herbal masih sulit dilakukan karena khasiat dan
keamanannya belum terjamin, kandungan senyawa aktifnya belum
terstandar, sehingga sulit menentukan dosis pemakaian. Kandungan
pada bahan alam umumnya bersifat seimbang dan saling menetralkan.
Jadi, efek samping obat herbal jauh lebih kecil dibandingkan dengan
obat sintesa. Tumbuhan umumnya punya ratusan senyawa kimia dan
ada yang memiliki efek keras atau toksik, di antaranya senyawa
berkhasiat anti- kanker, digitalis sebagai obat jantung pada tanaman
Ephedra.

12

Namun,

obat

herbal

produk

lokal

di

Indonesia

jarang

menimbulkan efek berbahaya karena sudah dikenal turun-temurun.


Diakui, ada sejumlah tanaman obat yang belum dikenal efek
toksisitasnya, tetapi belakangan ini banyak beredar, misalnya buah
mahkota dewa dan buah merah papua. Penggunaan obat secara
majemuk (polifarmasi) tanpa penjelasan aturan pemakaian yang benar
bisa menimbulkan interaksi yang merugikan. Hal ini bisa terjadi pada
interaksi obat herbal dengan obat modern, atau interaksi antarobat
modern yang reaksinya berlawanan, atau mengurangi efek terapi.
Interaksi obat modern dengan makanan atau minuman yang
mengandung zat tertentu bisa merugikan jika tidak jelas aturan
pakainya.

Misalnya,

minum

alkohol

dengan

asetosal

dapat

menyebabkan perdarahan lambung, minuman kaya CO2 (minuman


ringan) berpotensi menyebabkan perdarahan kapiler jika diminum
dengan obat penurun tekanan darah tinggi. Untuk menghindari ekses
pada obat herbal, Badan POM mendorong uji khasiat dan keamanan
sebelum obat herbal dapat izin edar. Hingga kini, jumlah obat herbal
terstandar 19 produk dan fitofarmaka baru 5 produk. Standardisasi
obat herbal lebih tepat dilakukan jika diterapkan kaidah Cara yang
Benar pada proses pembibitan hingga produksi. Dalam rangka
harmonisasi obat tradisional tingkat ASEAN, pemerintah perlu
melakukan standardisasi obat herbal untuk menjamin mutu dan
keamanan produk, di antaranya diuji toksisitasnya dan uji klinik. Sejauh
ini mayoritas perusahaan jamu telah memproduksi jamu berdasarkan
referensi berstandar internasional sesuai dengan aturan Badan POM

2.5 Obat Tradisional Untuk Anak


Berikut sejumlah obat dan bumbu dapur yang bisa digunakan dan
sekaligus kegunaannya:
Bawang Merah
Untuk menurunkan demam, parut bawang merah secukupnya,
balurkan di tubuh bayi/anak. Untuk borok, 3 siung bawang merah dan

13

2 jari rimpang kunyit dicuci, diparut, lalu dicampur dengan 2 sendok


minyak kelapa baru.
Hangatkan diatas api kecil sambil diaduk. Setelah dingin, oleskan
pada bagian tubuh yang sakit sebanyak 2 kali sehari. Untuk masuk
angina, 8 siung bawang merah, dicuci, tumbuk halus, campur dengan
air kapur sirih secukupnya. Balurkan di punggung, leher, perut dan
kaki.
Jahe
Untuk menghilangkan masuk angina, perut kembung dan kolik
pada anak. Caranya, sendok teh bubuk jahe kering dilarutkan dalam
cangkir air panas. Berikan 1-2 kali per hari sesuai umurnya.
Kunyit (kunir)
Untuk diare, jari kunyit dan 3 lembar daun jambu biji muda
segar dihaluskan, campur dengan cangkir air, lalu diperas. Setelah
disaring, diminumkan pada anak. Untuk kulit berjamur atau becak putih
jamur/ruam popok karena pemakaian diapers, parut kunyit lalu
oleskan.
Daun jambu biji (jambu klutuk, jambu batu)
Untuk diare, 3 lembar daun jambu biji muda dan segar dicuci
bersih, tumbuk halus, beri cangkir air matang hangat, diperas dan
diambil airnya. Beri garam secukupnya sebelum diminumkan pada
anak. Air perasan diberikan pada anak sekehendaknya
Belimbing wuluh (belimbing asam, belimbing buluk)
Biasanya digunakan untuk batuk anak. Caranya, kukus (dalam
panic kecil tertutup selama beberapa jam) satu genggam (sekitar 11-12
gram) bunga belimbing wuluh segar, 5 butiradas, 1 sendok makan gula
batu dan gelas air. Saring dan minumkan 2-3 kali per hari dengan
dosis sesuai pada anak.
Mengkudu (pace)
14

Untuk

meringankan

perut

kembung

pada

bayi.

Caranya,

panaskan daun mengkudu diatas api beberapa saat, lalu oles minyak
kelapa segar / yang baru. Tempelkan pada perut anak sewaktu hangat.
Bisa diulang beberapa kali.
Kemiri
Berkhasiat menyuburkan rambut bayi. Caranya, minyak kemiri
dioleskan pada kepala bayi/anak sambil dipijat berlahan setiap malam.
Pagi hari rambut disampo dan dibilas dengan air hangat hingga bersih.
Minyak kemiri ini lebih baik yang sudah jadi.
Air kelapa muda
Dapat digunakan untuk obat muntaber karena iar kalapa muda
banyak mengandung mineral kalium, yang banyak keluar ketika anak
muntaber. Dosisnya tidak ada takarnnya, sekendak anak.
Brotowali (putrawali, andawali)
Untuk pemakaian luar bermanfaat menyembuhkan luka-luka dan
gatal-gatal akibat kudis (scabies). Caranya, 2-3 jari batang brotowali
dipotong kecil-kecil, rebus dengan 6 gelas air. Setelah mendidih
biarkan selama jam. Saring air dan gunakan untuk mengobati luka
serta gatal-gatal.
Jeruk nipis
Untuk mencairkan dahak dan obat batuk untuk anak. Caranya,
campur 1 sdm air perasaan jeruk nipis, 3 sdm madu murni, 5 sdm air
matang, lalu di tim selama 30 menit.
Takaran minum bayi antara usia 6-1 tahun: 2 kali sdt ; anak 1-3
tahun: 2 kali 1 sdt ; anak 4-5 tahun: 2 kali 1 sdt. Cara lain, potong 1
buah jeruk nipis, peras airnya, taruh dalam gelas / cangkir. Tambahkan
kecap manis, aduk. Takaran minum untuk anak, 3 kali 1 sdt per hari.
Kentang

15

Untuk obat bisul. Caranya, parut kentang dan peras. Oleskan sari
air dan parutan kentang segar dioleskan pada bisul 3-4 kali per hari.
Bisa pula untuk ruam kulit yang disebabkan biang keringat atau
keringat buntet (miliaria), karena sifat kentang yang mendinginkan.

Banglai (bangle, panglai, manglai, pandhiyang)


Untuk menenangkan bayi dan anak yang sering rewel pada
malam hari, balurkan parutan banglai segal di kening dan badan anak.
Minyak zaitun
Untuk mengobati kerak kepala atau ketombe pada bayi (craddle
crap), sebanyak 1-2 kali perhari dioleskan pada kulit kepala.
Lidah buaya
Untuk mengobati luka bakar pada bayi dan anak. Caranya
dengan mengoleskan daging daun lidah buaya pada seluruh
permukaan kulit yang menderita luka bakar.
Daun pepaya
Berkhasiat meningkatkan napsu makan, menyembuhkan penyakit
malaria, panas, beri-beri dan kejang perut. Caranya, daun pepaya
muda ditumbuk, diperas, saring, lalu minum airnya.
Temulawak (koneng gede)
Untuk menambah nafsu makan. Caranya, 150 gram temulawak
50 gram kunyit segar dikupas, iris tipis, rendam dalam 500 cc madu
kapuk dalam toples tertutup selama 2 minggu. Setelah 2 minggu
ramuan siap untuk digunakan. Aturan minum 1 sendok makan madu
temulawak dilarutkan dalam cangkir air hangat, diminum pagi dan
sore.
Kencur

16

Untuk meringankan batuk pada anak. Caranya, 5 gram kencur


segar dicuci bersih, parut, lalu tambahkan 2 sdm air putih matang dan
diaduk. Setelah disaring, tambahkan 1 sdm madu murni. Berikan 2-3
kali sehari.

Adas (fennel)
Teh adas dapat dipakai untuk meringankan bayi yang menderita
kolik atau yang kesakitan akibat erupsi (keluarnya) gigi. Untuk obat
masuk angina dan kolik, caranya, 1 sdt teh adas dilarutkan dengan 1
cangkir air mendidih, aduk hingga larut. Setelah agak dingin, larutan
dapat diminumkan pada bayi/ anak dengan takaran sesuai umurnya.

17

BAB 3 PENUTUP
A. KESIMPULAN
Ramuan tradisional pada umumnya berasal dari pengalaman nenek
monyang yang dijadikan
temurun.

Ramuan

sebagai patokan masyarakat secara turun

tradisional

bisa

menjadi

salah

satu

alternatif

pengobatan herbal, disamping pengobatan secara medis. Sudah banyak


orang merasakan khasiat bahan-bahan alam ini, disamping murah dan
juga mudah untuk kita dapatkan dilingkungan sekitar.
Saat ini tanaman-tanaman obat sudah banyak kita temukan, seperti
alang-alang, kumis kucing, gandarusa, kunyit, iler, kemangi dan masih
banyak lagi. Semua tanamn itu memiliki khasiat untuk menyembuhkan
beberapa penyakit, misalnya jerawat, batuk, mimisan, kencing nanah,
deman, ejakulasi premature, radang amandel dan masih banyak lagi.
Ramuan tersebut jika digunakan dengan sangat baik tidak akan
menimbulkan

efek

samping

sangat

berbahaya.

Selain

itu

cara

membudidayakan tanaman herbal tersebut juga sanagt mudah, bisa


menggunakan stek, biji, rimpang dan yang lainnya. Selain untuk orang
dewasa, obat herbal juga bisa digunakan untuk bayi atau anak. Misalnya
dengan menggunakan bumbu dapur. Contohnya, bawang merah, kunyit,
kencur, temulawak, air kelapa muda dan daun jambu biji. Dan khasiatnya
pun juga sama untuk menyembuhkan berbagai macam penyakit yang
biasanya menyerang tubuh anak atau bayi.

B. SARAN

18

Adapun saran yang dapat kita torehkan, kita sebagai generasi penerus
harus tetap mebudidayakn tanaman herbal yg bisa digunkan untuk obat
tradisonal. Karena obat tradisonal lebih bermanfaat dan tidak memiliki efek
samping yang berlebihan. Selain itu juga obat tradisional sangat mudah kita
temukan. Bahkan kita bisa membuat ramuan tradisional itu sendiri dengan
bahan-bahan yang sudah disediakan oleh alam. Namun, pada saat menanam
tanaman herbal, tanaman tidal boleh disemprot menggunakan pestisida dan
pupuk kimia. Karena itu bisa mengurangi manfaat dari tanaman herbal itu
sendiri. Sudah menjadi rahasia umum bahwa tubuh yang sehat memiliki
pikiran yang sehat. Oleh karena itu, walaupun jika kita memiliki kekayaan
berlimpah namun memiliki tubuh yang sakit, kita tidak akan menikmati hidup,
semua kekayaan akan menjadi sia-sia. Oleh karena itu, penting bahwa ketika
kita merasa tidak sehat kita perlu berkonsultasi dengan dokter ahli untuk
menyingkirkan apa pun yang kita derita. Untuk untuk ramuan tradisonal
adalan alternatif pertama sebelum menggunakan obat-obat.

19

DAFTAR PUSTAKA
Dwiyanto, dkk.2009.Ramuan Tradisional.Yogyakarta : Quills Publisher
Putrid,

Retno

Indriarti.2010.Tips

Praktis

Sehat.Yogyakarta : Gemilang Publishing

20

Dan

Mudah

untuk

Hidup

Anda mungkin juga menyukai