Oleh:
Bagus Sugiarto
NIM A1H011051
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Proses menggoreng biasanya mengggunakan minyak dengan metode deep
frying sehingga menyisakan minyak goreng yang cukup banyak. Minyak ini
biasanya tidak dibuang, tetapi digunakan kembali untuk menggoreng sebagai
usaha penghematan. Akibatnya minyak mengalami pemanasan berulang-ulang.
Untuk itu dibutuhkan bahan selain minyak untuk menggoreng salah satu
alternatifnya pasir.
Penggorengan adalah cara memasak makanan dengan menggunakan
minyak, atau lemak (margarin, shortening, mentega) sebagai medium penghantar
panas. Lemak sama dengan minyak, dan hanya berbeda wujud karena perbedaan
titik lebur. Tempe, tahu, makanan laut, daging ayam, dan kerupuk adalah beberapa
jenis makanan yang antara lain dimatangkan dengan cara digoreng.
Adanya pembatasan produksi minyak bumi oleh negara-negara produsen
menyebabkan pasokan di pasar dunia menurun. Pada saat yang sama permintaan
terhadap minyak bumi meningkat karena negara-negara dibelahan bumi utara
sedang mengalami musim dingin. Konsekuensinya, negara-negara konsumen
minyak bumi mencari bahan bakar alternatif pengganti minyak bumi.
Minyak nabati umunya digunakan untuk aktivitas manusia sehari-hari,
seperti untuk kegiatan rumah tangga yaitu penggorengan. Penggorengan adalah
salah satu cara pemasakan produk pangan yang dilakukan secara cepat, dan cara
ini dianggap paling efisien proses transfer panasnya ke produk pangan yang
Pasir kali
Pasir besi
Diameter
Diameter
FM
(mm)
0,18 0,50
0,50 1,00
1,00 2,80
0,18 0,50
<0,18
1,75
2,85
3,85
1,53
0,53
(in)
(mm)
0,014
0,030
0,059
0,012
0,006
0,35
0,75
1,50
0,30
0,15
(mm)
3
0,15
2373
794
0,443
0,3
2143
807
0,422
0,35
1477
886
0,362
(mm)
0,75
1434
890
0,349
1,5
1395
988
0,311
III. METODOLOGI
A. Alat dan Bahan
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
Korek api.
Timbangan (Neraca)
Pengaduk/serok kerupuk.
Penyaring kerupuk.
Stopwatch.
Sumber listrik.
B. Prosedur Kerja
1. Memasukan pasir yang sudah diayak sebesar 2 mm ke dalam alat penggoreng
2.
3.
4.
5.
6.
7.
sebanyak 4,2 L.
Menghubungkan gas dengan alat sebagai bahan bakar.
Menyalakan alat dengan korek, lalu menghuungkan alat ke sumber listrik.
Memanaskan pasir 30 menit sampai suhu 200 C.
Menimbang berat awal gas lalu mencatatnya.
Menimbang berat akhir gas setelah 5 menit lalu mencatatnya.
Memasukan bahan berupa kerupuk 10 detik, dan kacang 10 sampai 15
menit.
8. Mengankat bahan yang telah matang dan meniriskannya.
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil
Terlampir
B. Pembahasan
Penggorengan dengan pasir adalah penggorengan yang dilakukan dengan
menggunakan pasir sebagai media penghantar panas untuk mematangkan bahan
yang digoreng. Kelebihan dan kekurangan penggorengan dengan pasir yaitu:
1. Kelebihan penggorengan dengan pasir :
a. Produk tidak mengandung minyak goreng sehingga tidak mudah tengik.
b. Pasir sebagai media penghantar panas mudah di dapat dan murah.
DAFTAR PUSTAKA
Budi Raharjo et al. 2008. Model Matematik Transfer Panas pada Penggorengan
Menggunakan Pasir. Jurnal Penelitian, Seminar Nasional Teknik
Pertanian, Yogyakarta.
Ediati, Rifah dan Riana Listanti. 2012. Modul Praktikum Teknik Pengolahan
Pangan. Fakultas Pertanian. Universitas Jenderal Soedirman: Purwokerto.
Mohsenin, N.N. 1980. Thermal Propertis of Foods and Agricultural Materials.
Gordon and Breach Science Publishers, New York.
Rohsenow, W.M., and H. Choi. 1961. Heat Mass and Momentum Transfer.
Prentice-Hall Inc., Engewood Cliffs, New Jersey.
Siwantoro. 1995. Pengukuran Konduktivitas dan Difusivitas Panas Biji-Bijian
dalam Bentuk Curah Mengguanakan Panas Lini. Tesis S2, Universitas
Gadjah Mada, Yogyakarta.