Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
HARGA TRANSFER
1. Metode Harga Pasar
Harga pasar per unit
Rp
xxxx
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
xxxxx
xxxxx
xxxxx
xxxxx
xxxxx +
Rp
xxxx +
Rp
xxxx
Contoh :
PT Dyaholic memiliki 2 pusat laba, yaitu Divisi A dan Divisi B. Divisi A memiliki kapasitas
normal 8.000 unit per bulan sedangkan Divisi B sebanyak 5.000 unit per bulan. Produk
Divisi A dijual ke luar perusahaan sebanyak 3.000 unit dengan harga pasar Rp 1.800 per
unit, sedangkan 5.000 unit ditransfer ke Divisi B.
Data biaya produksi Divisi A sebagai berikut :
Elemen Biaya
Biaya bahan baku
Biaya tenaga kerja
langsung
Biaya overhead pabrik
Rp 600
Rp 750
Total biaya overhead pabrik (BOP) tetap yang dianggarkan Rp 1.200.000 per bulan atau
Rp 150 * per unit pada kapasitas normal. *(Rp 1.200.000 : 8.000 unit)
Total biaya non produksi tetap Rp 2.000.000 per bulan atau Rp 250 per unit pada
kapasitas normal.
Biaya non produksi variabel Rp 300 per unit. Biaya non produksi variabel yang dapat
dihindari jika produk Divisi A ditransfer ke Divisi B Rp 200 per unit. Realisasi BOP tetap
dan biaya non produksi sebesar yang dianggarkan.
Data biaya produksi Divisi B sebagai berikut :
Elemen Biaya
Biaya tenaga kerja
langsung
Biaya overhead pabrik
Rp 600
Rp 590
Total BOP tetap yang dianggarkan Rp 1.000.000 per bulan atau Rp 200 per unit pada
kapasitas nomal (5.000 unit).
Total biaya non produksi tetap Rp 1.500.000 per bulan atau Rp 300 per unit.
Biaya non produksi variabel Rp 150 per unit. Realisasi BOP tetap dan biaya non produksi
sebesar yang dianggarkan. Produk yang telah diolah di Divisi B dijual dengan harga Rp
3.500 per unit.
Penentuan Harga Transfer dari Divisi A ke Divisi B
Harga pasar
Rp 1.800
Biaya non produksi variabel yang dapat dihindari Rp
200
Harga transfer per unit
Rp 1.600
Total harga transfer : Rp 1.600 x 5.000 unit = Rp 8.000.000
Laporan Rugi/Laba
Laporan Rugi Laba Divisi A
Penjualan
Biaya variabel standar
:
Bahan baku
Tenaga kerja
langsung
Overhead pabrik
Nonproduksi
Jumlah biaya var. stdr
Laba kontribusi
standar
Selisih biaya :
Bahan baku
Tenaga kerja
langsung
Overhead pabrik
Jumlah selisih biaya
Laba kontribusi
sesungguhnya
Biaya tetap :
Overhead pabrik
Nonproduksi
Jumlah biaya tetap
Laba bersih
Ke pihak luar
3.000 unit x Rp 1.800 =
..
Ke Divisi B
5.000 unit x Rp 1.600 =
..
3.000 unit x Rp
..
3.000 unit x Rp
..
3.000 unit x Rp
..
3.000 unit x Rp
.. +
5.000 unit x Rp
..
5.000 unit x Rp
..
5.000 unit x Rp
..
5.000 unit x Rp
+
200 =
300 =
100 =
300 =
200 =
300 =
100 =
Total
.+
.
(300 200) =
+
..
Rp ....
Laba kontribusi
Selisih biaya :
Tenaga kerja langsung
5.000 unit x Rp (380
Overhead variabel
5.000 unit x Rp (210 200)
Jumlah selisih biaya
Laba kontribusi sesungguhnya
Biaya tetap :
Overhead pabrik
Non produksi
Jumlah biaya tetap
Laba bersih
Rp
400) Rp
Rp +
Rp +
Rp
Rp 1.000.000
Rp 1.500.000 +
Rp
2.500.000 +
Rp
750
Biaya non produksi variabel yang tidak dapat dihindari Rp (300 200)
100 +
Jumlah biaya variabel per unit sesungguhnya
850
Biaya tetap per unit sesungguhnya :
Biaya produksi tetap
Rp 150
250
400 +
25% x Rp 1.250
312,5 +
Harga transfer per unit
Rp 1.562,5
750
Biaya non produksi variabel yang tidak dapat dihindari Rp (300 200)
100 +
Jumlah biaya variabel per unit sesungguhnya
850
Laba yang diperhitungkan
40% x Rp 850
340 +
Harga transfer per unit
Rp 1.190
600
Biaya non produksi variabel yang tidak dapat dihindari Rp (300 200)
100 +
Jumlah biaya variabel per unit standar
700
Biaya tetap per unit standar :
Biaya produksi tetap
Rp 150
250
400 +
1.100
25% x Rp 1.100
275 +
Harga transfer per unit
Total harga transfer Rp 1.375 x 5.000 unit = Rp 6.875.000
Rp 1.375
600
Biaya non produksi variabel yang tidak dapat dihindari Rp (300 200)
100 +
Jumlah biaya variabel per unit standar
700
Laba yang diperhitungkan
40% x Rp 1.100
280 +
Harga transfer per unit
Rp
980
TUGAS
PT Dyaholic memiliki 2 pusat laba, yaitu Divisi A dan Divisi B. Divisi A memiliki kapasitas
normal 8.000 unit per bulan sedangkan Divisi B sebanyak 5.000 unit per bulan. Produk
Divisi A dijual ke luar perusahaan sebanyak 3.000 unit dengan harga pasar Rp 1.800 per
unit, sedangkan 5.000 unit ditransfer ke Divisi B.
Data biaya produksi Divisi A sebagai berikut :
Elemen Biaya
Biaya bahan baku
Biaya tenaga kerja
langsung
Biaya overhead pabrik
Rp 700
Rp 720
Total biaya overhead pabrik (BOP) tetap yang dianggarkan Rp 1.200.000 per bulan atau
Rp 150 * per unit pada kapasitas normal. *(Rp 1.200.000 : 8.000 unit)
Total biaya non produksi tetap Rp 2.000.000 per bulan atau Rp 250 per unit pada
kapasitas normal.
Biaya non produksi variabel Rp 300 per unit. Biaya non produksi variabel yang dapat
dihindari jika produk Divisi A ditransfer ke Divisi B Rp 200 per unit. Realisasi BOP tetap
dan biaya non produksi sebesar yang dianggarkan.
Data biaya produksi Divisi B sebagai berikut :
Elemen Biaya
Biaya tenaga kerja
langsung
Biaya overhead pabrik
Rp 600
Rp 590
Total BOP tetap yang dianggarkan Rp 1.000.000 per bulan atau Rp 200 per unit pada
kapasitas nomal (5.000 unit).
Total biaya non produksi tetap Rp 1.500.000 per bulan atau Rp 300 per unit.
Biaya non produksi variabel Rp 150 per unit. Realisasi BOP tetap dan biaya non produksi
sebesar yang dianggarkan. Produk yang telah diolah di Divisi B dijual dengan harga Rp
3.500 per unit.
Pertanyaan :
1. Buatlah laporan rugi laba Divisi A & Divisi B jika harga transfer ditetapkan berdasar harga
pasar
2. Hitunglah harga transfer dengan metode :
a. Metode biaya penuh sesungguhnya ditambah laba sebesar 25% dari biaya penuh
sesungguhnya
b. Metode biaya variabel sesungguhnya ditambah laba sebesar 40% dari biaya variabel
sesungguhnya
c. Metode biaya penuh standar ditambah laba sebesar 25% dari biaya penuh standar
d. Metode biaya variabel standar ditambah laba sebesar 40% dari biaya variabel standar
Petunjuk Mengerjakan
Jawablah pertanyaan di atas. Kemudian jawaban dikirim ke alamat email: aftonis@gmail.com
dengan kode: HargaTransfer NamaAnda NimAnda. Jawaban paling lambat diterima pada
tangaal 12 Desember 2009.