Masyarakat
Hukum mempunyai peranan sangat besar
dalam pergaulan hidup di tengah-tengah
masyarakat. Hal ini dapat di lihat dari
ketertiban, ketentraman dan tidak terjadinya
ketegangan di dalam masyarakat, karena
hukum mengatur menentukan hak dan
kewajiban serta mengatur, menentukan hak
dan kewajiban serta melindungi kepentingan
individu dan kepentingan sosisal.
Lanjutan
Agar hukum dapat melaksanakan fungsinya dengan baik,
maka bagi pelaksanaan penegak hukum dituntut
kemampuan untuk melaksanakan atau menerapkan
hukum, dengan seninya masing-masing, antara lain dengan
menafsirkan hukum sedemikian rupa sesuai keadaan dan
posisi pihak-pihak. Bila perlu dengan menerapkan analogis
atau menentukan kebijaksanaan untuk hal yang sama, atau
hampir sama, serta penghalusan hukum (Rechtsfervinjing).
Di samping itu perlu diperhatikan faktor pelaksana penegak
hukum, bahwa yang dibutuhkan adalah kecekatan,
ketangkasan dan keterampilannya. Ingat adagium :The
singer not a song atau The most important is not the
system, but the man behind the system
lanjutan
Dalam hal ini si penyanyi adalah semua insan
di mana hukum berlaku, baik warga
masyarakat maupun para pejabat, termasuk
para penegak hukum (Soejono Dirdjosisworo,
1983 : 155).
Karena itu hukum harus ditegakkan walaupun
dunia akan runtuh besok (justice must
maintance, even the world be collapsed
tomorrow).
Pembagian hukum
Menurut bentuknya hukum terbagi atas:
Hukum Tertulis (statute law, written law, scriptum)
yaitu hukum yang dicantumkan dalam berbagai
peraturan yaitu hukum yang dicantumkan dalam
berbagai peraturan perundang-undangan.
Hukum Tidak Tertulis (un-statutery, unwritten law,
non scriptum), yaitu hukum yang masih hidup
dalam keyakinan dan kenyataan di dalam
masyarakat, dianut dan ditaati oleh masyarakat
yang bersangkutan. Misalnya hukum kebiasaan dan
hukum adat.
Hukum tertulis
Hukum yang dikodifikasikan.
Hukum yang tidak dikodifikasikan.
Lanjutan
Hukum yang sudah dikodifikasikan dan
diunifikasikan contohnya: Kitab Undang-undang
Hukum Pidana
Hukum yang sudah dikodifikasikan tetapi belum
diunifikasikan adalah Kitab Undang-undang
Hukum Perdata.
Hukum yang sudah diunifikasikan dan belum
dikodifikasikan contohnya: Undang-undang No 1
Tahun 1974 tentang perkawainan, UndangUndang No. 5 Tahun 1960 tentang Undang-undang
Pokok Agraria.
Lanjutan
Hukum Publik
Mengutarnakan pengaturan kepentingan
umum
Mengatur hal ihwal yang bersifat umum
Dipertahankan oleh negara melalui jaksa
Tidak mengenal azas perdamaian
Tidak dapat dicabut kembali kecuali dalam
perkara aduan
Sanksinya pidana