Dan meski kau mencoba untuk melupakannya, kebahagiaan akan kembali dan
terus membayangi hidupmu, mewarnainya dengan makna dan ambisi untuk
mendapatkannya lagi, lagi dan lagi. Membuatmu menari-nari dari dalam jiwamu,
tertawa dalam hari-harimu, dan tentu saja- membuatmu menatap jauh kedepan,
untuk terus hidup dan memberi bagian kebahagiaan yang sama untuk seseorang
yang ada di sisimu.
HASEEM, seorang pria paruh baya, dengan pakaian rapi setelan orang kantoran,
tergeletak dipinggir jalan dengan acuhnya, seperti pengemis yang merebahkan
badannya karena kelelahan dan mencoba bersantai sejenak dari aktivitasnya. Yaa,
tentu saja! Ada banyak hawa negatif disekitarnya tapi dia, -seperti yang kubilanghanya tergeletak dengan acuh. Barangkali ada hal yang mengoyak jiwanya,
mengusik pikirannya, galau, bingung atau mungkin saja dia memang sudah gila.
Tapi, wooy, dengan pakaian rapi seperti itu bukankah terlalu mencolok bila dia
dengan keadaan sadar- mentergeletakkan dirinya di pinggir jalan?
Aku hanya berpikir bahwa Haseem mencoba menarik perhatian semua orang
yang lewat, tapi seperti yang tidak diharapkan, semua orang yang lewat justru
mengabaikannya. Aku sendiri bukannya tidak peduli dengan hal itu, Haseem jelas
sekali terlihat mencolok tapi -seperti yang kau tahu- aku tidak tahu apa yang
harus kulakukan padanya. Dan mungkin semua orang pun sama, mereka tidak
tahu apa yang harus dilakukan pada orang yang melakukan hal konyol seperti
yang dilakukan Haseem dan akhirnya mereka mengabaikan perbuatan
mencoloknya itu.
*Pertanyaannya sekarang, darimana aku tahu bahwa orang tua yang tergeletak di
pinggir jalan dengan pakaian rapi itu bernama Haseem? Apakah aku hanya
mengarangnya, ataukah aku mengenalnya tapi karena malu atas perbuatannya
aku berpura-pura tidak mengenalnya?
MARIANNE, entah hal macam apa yang mempengaruhi pikiran Sartono dan Euis
untuk memberikan putri semata wayangnya dengan nama itu. Marianne,
bukanlah nama yang buruk bahkan nama itu terdengar cantik, sangat cantik! Tapi,
untuk ukuran gadis jerawatan berkulit coklat keturunan Jawa-Sunda nama itu
jelas terlalu mencolok. Aku sendiri yakin kau akan tertawa jika melihat sosok gadis
itu, terlebih lagi jika kau mendengar nama kepanjangannya. Marianne Sri Astuti.
Aku kemudian berpikir, barangkali Marianne memang tidak memiliki darah eropa
tapi Sartono dan Euis hanya ingin menunjukkan pada dunia bahwa putri semata
wayangnya itu tidak hidup sebagai orang desa yang kampungan dengan
memberikannya sesuatu yang berbau Eropa. Yaa, seperti yang kau tahu Eropa
memiliki kesan yang kekotaan. Bukan hanya di bidang pariwisata dan olahraga
tapi juga di bidang fashion dan seni Eropa terkesan begitu keren, iya kan?
Barangkali Marianne bukanlah nama yang cocok untuk putri keturunan jawasunda ini, yaa nama itu memang sangat berlebihan bila disanding olehnya tapi
usaha kedua orang tuanya patut dihargai dan mendapat apresiasi, bukankah
nama yang disandang gadis itu adalah bukti betapa kuatnya cinta Sartono dan
Euis padanya?
Haseem telah lama jatuh cinta pada Marianne. Tapi dengan umurnya yang sudah
30an, Haseem hanya bisa memendam perasaannya pada Marianne, maklum saja
Marianne baru lulus SMP. Takut disangka pedofill katanya.
Ketika itu -pada suatu hari- Hujan mengguyur kota sepinggan dengan agak
kejamnya. Haseem yang baru pulang bekerja terpaksa berteduh di counter pulsa.
Tak lama kemudian Marianne yang kehujanan datang dengan terengah-engah.
Pak, Marianne ikut berteduh disini yaa? kata Marianne dengan senyum
manisnya.
TUNGGU DULU! Ini kenapa kalian berteduh disini? tiba-tiba saja penjaga
counter pulsa itu menghardik mereka.
Yaa, mau bagaimana lagi Pak, ini kita lagi kehujanan, mau berteduh di
pangkalan ojeg kejauhan Pak! jawab Haseem.
Eumh yaa, tapi kan ngga berteduh disini juga, saya ini kan counter pulsa
keliling jadinya cuma pake payung jawab penjaga counter pulsa keliling itu.
Dingin.
Iyaa, lagian Om kenapa gak cari tempat berteduh lain aja sih, payungnya kan
gak cukup neduhin kita bertiga. Iyaa kan Pak? kata Marianne membela penjaga
counter pulsa keliling itu.
Ahh, kamu juga sama! Udah basah kuyup gitu bukannya cepat pulang, ibumu
lagi nungguin tuh di rumah, nih bawa payung Bapak aja! bentak Pak Sartono penjaga counter pulsa keliling- itu pada Marianne -anaknya yang baru pulang
sekolah-.
Wouy, wouy, ini kolusi namanya! Haseem merasa keberatan payung penjaga
counter pulsa keliling itu diberikan pada gadis yang baru pulang sekolah itu. Emh,
jadi gadis ini anak bapak yaa?. Hening.
Iya, nama saya Sartono, lengkapnya Sartono D Douglas! jawab Pak Sartono
dengan garang.
Maka sejak itulah Haseem jatuh cinta pada Sartono Marianne. TAMAT.
Sstt, Jangan Protes, Jatuh Cinta Tak Pernah Butuh Alasan Dan Penjelasan!
EUIS, entah hal macam apa yang mempengaruhi pikiran Sartono untuk menikahi
wanita itu. Sebenarnya menikahi Euis bukanlah pilihan yang buruk karena Euis
adalah wanita yang cantik, sangat cantik! Tapi, untuk Sartono yang keturunan
Jawa menikahi Euis yang keturunan Sunda, Ooh, ada yang terlalu mencolok
disana.
Bukan, aku bukannya rasis atau tidak menyetujui persekutuan dua suku dominan
ini hanya saja, ketika aku melihat surat undangan pernikahan mereka, aku jadi
ingin tertawa. Aku sendiri merasa yakin kau pun akan tertawa jika membaca
surat undangan itu. Hehe.
Eumh tidak juga, pernikahan dua insan manusia ini memang sangat mencolok tapi
bukan karena masalah suku, ras atau adat istiadat melainkan karena benang
takdir yang mengikat nama kedua insan itu dalam belenggu pernikahan dan takdir
macam apa yang akan membayangi kehidupan mereka. Euis Jeanne Valentis akan
menikah dengan Sartono Dell Douglas.
Untuk kalian, barangkali hal itu bukanlah hal yang aneh, tapi untuk ukuran orang
kampung seperti kami, pernikahan itu memiiki daya tarik sendiri, mencolok dan
menggugah rasa penasaran yang amat dalam. Kira-kira Alien dari planet mana
saja yang mereka undang ???
Beberapa tahun kemudian anak mereka lahir dan diberi nama MARIANNE SRI
ASTUTI.
Hidup sebagai manusia yang memiliki keunikan tersendiri sungguh tak mudah.
Gunjingan dan kecaman dari masyarakat yang entah karena iri atau memang tidak
bisa menerima keanehan mereka terus-menerus diluncurkan seperti rudal.
Karena itu, demi melindungi harga diri dan putri tercinta mereka yang baru lahir,
Sartono dan Euis pindah ke Sepinggan.
*sedikit catatan saja; Euis berasal dari Jawa Barat, Sartono berasal dari Jawa
Timur, setelah menikah mereka tinggal di Jawa Tengah dan kini mereka pindah ke
kalimantan timur. Sepinggan adalah nama sebuah kecamatan di kota balikpapan.
Akankah mereka pindah lagi ke kalimantan barat?
EPILOG
TAMAT.
APOLOGIA
Dituntun oleh ketergesaan dan emosi yang rancu, aku mulai meracau
menceritakan kisah yang mulai menghantui pikiranku ini. Dan bahkan, aku selalu
terburu-buru untuk menyelesaikannya, terbukti dengan banyak sekali kata
TAMAT dalam kisahku ini. Kau mungkin akan berpikir Ah, sialan tapi percayalah
kali ini aku benar-benar akan menyelesaikannya. TAMAT.
Kemudian kau akan berkata Hah, gitu doang?? dan karena itu aku akan
melanjutkan kisah ini. Cekidot!
Tapi, ada satu wanita yang tahu, bukan hanya tentang kisah cintanya pada
Marianne tapi juga tentang misteri keberadaannya di kisahku ini. Wanita itu kini
berdiri di sebuah lorong. Dengan Tas tangan merk Luis Vuitton di tangan
kanannya wanita itu menunggingkan sebuah senyuman kearah Haseem.
Langit pagi itu sangat cerah, matahari sebesar tutup panci mulai menggantung
agak tinggi memancarkan silaunya yang menusuk ari-ari. Marianne kini sudah
menginjak bangku SMA kelas 3. Dengan mengendarai Yamaha Vixion yang
diberikan ayahnya sebagai kado ulang tahun ke 17, Marianne berangkat sekolah
seperti biasanya.
Kehidupan begitu cepat berubah, Smartphone yang mulai digandrungi anak muda
melejitkan bisnis pulsa Ayahnya. Bukan hanya itu, dengan modal dari keuntungan
menjual pulsa kini Ayahnya, Sartono, telah mendirikan sebuah perusahaan
perangkat elektronik ternama sekelas dunia. DELL. Diambil dari namanya sendiri
Sartono DELL Douglas. Bersama Euis sebagai Sekertaris pribadi di rumah dan
sekaligus di kantornya, Sartono telah berhasil membentuk keluarga cemara yang
benar-benar membuat Marianne, anak mereka tumbuh bahagia seperti dalam
dongeng Cinderella versi Abah Otang.
Beberapa menit kemudian, karena dianggap sebagai pelanggaran Hak Cipta atas
pemberian nama perusahaannya yang sama persis dengan nama perusahaan
komputer yang didirikan Michael Dell, Sartono ditangkap FBI.
Dianggap Alien oleh species yang sama, sakitnya tuh disini (sambil menunjuk
kearah keteknya Ariel Noah) tapi bagi Sartono itu sudah menjadi makanan sehariharinya. Maka tak mudah baginya ketika ia dianggap sebagai manusia biasa.
Sungguh miris bagi Sartono, ketika bangsa dan rasnya sendiri memperlakukannya
sebagai makhluk dari dunia lain FBI justru memperlakukannya sebagai orang.
Yaa, ORANG ASING!
Masalahnya bukan hanya karena namanya yang unik, bukan pula karena warna
kulit, ras ataupun bangsa tapi karena Sartono begitu tegar dalam menghadapi
kecaman FBI yang keras nan kejam. Sungguh FBI pun kewalahan dalam
mengintrogasi Sartono. Tapi kemudian FBI mulai menyadari kesalahannya,
Sartono bukanlah teroris yang terkait ISIS tapi Sartono hanyalah orang yang
dituduh telah melanggar hak cipta. Bahkan sebetulnya FBI tak seharusnya
menangani kasus ini.
Saya udah boleh pulang Sir? ucap Sartono dengan penuh harap.
Haaah, what are you saying? In English please! hardik seorang bule bertubuh
tegap.
Hening.
Sangat Hening.
Sartono adalah orang yang tegar, ia selalu bisa menghadapi tekanan dalam
bentuk apapun. Ketika Euis J Valentis berbicara mesra padanya dalam bahasa
sunda, Sartono mampu menjawab ucapan istrinya itu dengan bahasa yang sama.
TAMAT.
(Percayalah, hanya dengan kata TAMAT aku baru bisa melanjutkan kisah ini)
Haseem Arctasym. Seorang lelaki paruh baya yang misterius. Tidak jelas darimana
asal usalnya. Tidak jelas pula kehidupan sehari-harinya. Ada yang bilang dia hanya
pengangguran, ada pula yang bilang bahwa dia cuma orang stress. Tapi, untuk
yang satu ini; percayalah kawan, bahwa kita tak bisa menilai seseorang hanya dari
penampilannya.
Haseem mungkin orang yang misterius tapi bukan berarti ia tidak dikenal. Ada
satu orang yang mengenalnya atau dalam hal ini- merasa sangat mengenalnya.
Orang itu adalah Briptu Eka, seorang polwan yang cantik jelita. Yaa wajar saja bila
Briptu Eka mengenalnya, Haseem adalah narapidana favoritnya. Betapa tidak,
begitu tahu bahwa Haseem dipenjara hanya karena galau dipinggir jalan, Briptu
Eka yang baru saja ditolak oleh kekasihnya tiba-tiba merasa telah jatuh cinta lagi.
Cinta sungguh aneh, banyak orang yang menyukai kita tapi orang yang kita suka
justru malah tidak menyukai kita. Barangkali itulah yang terjadi pada Briptu Eka
dan hal itu pula yang membuatnya jatuh cinta pada Haseem. Bukan, bukan karena
cinta sungguh aneh, tapi, Briptu Eka jatuh cinta pada Haseem karena Haseem
sama sekali tidak menyukainya, Haseem hanya menyukai satu gadis dan gadis itu
hanyalah Marianne.
Berkat Briptu Eka yang sekarang terbaring di Rumah Sakit, Haseem Sang pria
misterius kembali dipenjara dengan tuduhan pemerkosaan. TAMAT.
SURGA ADA DI BAWAH TELAPAK KAKI IBU DAN BUKAN DI ATAS KAKI ISTRI
Marianne, gadis ceria yang telah menghabiskan masa-masa 3 tahun SMA dengan
kebahagian dan cinta kasih kedua orang tuanya kini telah disibukkan dengan
persiapan kelulusannya. Tapi naas baginya, suatu hari, ketika seharusnya Ayahnya
mengambil Rapor ke sekolah Ayahnya justru hilang entah kemana.
Mendengar kabar yang mengejutkan itu, Euis yang sedang dalam meeting
perusahaannya tak bisa tinggal diam. Sebagai seorang istri, juga sebagai sekertaris
pribadi suami tercintanya tentu saja Euis merasa sangat gelisah. Suaminya yang
selama ini belum pernah hilang sebelumnya, kini justru hilang ketika seharusnya
ia mengambil rapor putri semata wayangnya. Sungguh aneh, pikir Euis.
Maka dalam keadaan yang sangat genting itu, Euis, dengan sigap dan penuh
ketegaran berlari dari ruang meeting, memanggil taksi lalu pergi tanpa seucap
patah katapun. Semua pegawai di kantornya merasa terkejut, ada ketakjuban di
mata mereka atas ketegaran Euis yang baru saja kehilangan suaminya.
TAMAT.
Eeh belum deeng! Tentu saja karena sebuah alasan yang aneh- Euis tahu bahwa
suaminya telah ditangkap FBI.
Abah Otang adalah seorang pendongeng yang handal. Meski nampak sangar
dengan kumis dan janggut tipisnya, Abah otang adalah orang yang berpenampilan
kocak namun tetap berwibawa. Jika boleh diibaratkan, Abah otang yang seorang
pendongeng itu bagaikan Deddy Mizwar yang berperan sebagai Bang Zack di
serial TV Para Pencari Tuhan.
Pada suatu sore sehabis sholat Ashar, didalam sebuah mesjid yang berada di gang
sempit, dengan mengenakan peci hitam andalannya Abah Otang bergegas naik
mimbar. Tanpa perasaan ragu, dan dengan menunggingkan senyum
penghormatan, diatas mimbar, kini Abah Otang mulai berkisah:
Alkisah, ada seorang Raja yang diberkahi dengan kebaikan hati dan karenanya ia
tak pernah tak memberi. Bahkan semua Rakyatnya Ia cintai sepenuh hati. Pada
suatu hari, pengemis datang menemuinya, meminta apa yang selalu dimintanya.
Raja pun tak tega, maka ia memberikan emas berlian padanya.
Kemudian, Pengemis lain datang dan meminta harta lainnya. Raja pun iba dan
memberikan sebidang tanah, kuda dan rumah untuknya. Hingga akhirnya,
pengemis lain dan bahkan dari tempat yang nan jauh sekalipun- berdatangan
dan terus berdatangan, meminta kebaikan hati sang Raja. Raja yang baik hati pun
memberi segalanya, harta, tahta, istana dan semua yang dimilikinya. Para
pengemis yang durja pun menjadi kaya raya berkat kebaikan hati sang Raja.
Dan dikala ia tak lagi menjadi Raja, dikala tidak ada lagi harta yang tersisa dan
tidak ada harta yang bisa diberikannya ia justru tidak merasa kecewa bahkan di
dalam lubuk hatinya ia bahagia karena Tuhan telah memberkahinya dengan
kebaikan hati yang selalu bisa memberi. Namun jika memang ada yang
disesalinya itu hanyalah satu, bahwa ia tidak bisa memberikan berkah kebaikan
hati yang telah diberikan Tuhan untuknya pada orang lain.
Dengan sebuah usapan pada pipi kanannya yang basah karena tetesan air mata
haru, Abah Otang mengakhiri kisahnya. Ia kemudian berdiri hendak pergi,
membetulkan peci hitamnya, terdiam, lalu menghela nafas.
Dipenjara dengan tuduhan pemerkosaan sungguh merupakan suatu aib bagi kisah
cinta Haseem. Terlebih, Haseem dituduh telah memperkosa polisi yang hendak
menangkapnya. Sungguh memalukan. Apa kata Marianne tentangku nanti?
itulah pikirannya saat ini yang membuat Haseem merasa keberatan.
Disisi lain, Marianne yang sama sekali tidak mengenal Haseem, juga berada dalam
kesulitan, Ayah kandungnya, Sartono Dell Douglas, hilang entah kemana.
Disisi lainnya sisi lain, Sartono Dell Douglas, suami tercinta dari Euis Jeanne
Valentis dan ayah dari Marianne Sri Astuti yang sama sekali tak mengenal Haseem
Arctasym, ditahan di kantor FBI, mencoba mentransletasikan situasi yang rumit
itu dari bahasa Jawa kedalam bahasa Inggris.
Kemudian setelah semua kisah dan keadaan yang tidak ada hubungannya ini,
kebingungan demi kebingungan datang menghampiriku. Sebenarnya apa yang
sedang kuceritakan ini?,,, Mengapa jadi seperti ini?,,, Tunggu dulu! dimana ini?
Siapa aku? Siaaapaaaa?
Kamu sedang berada dalam pikiranku, aku adalah Abah Otang yang sedang
menyamar sebagai Mario Teguh katanya menjawab pertanyaanku.
Jika Anda memang Abah Otang Sang Pendongeng Handal, kenapa kisahnya
jadi Absurd begini? Kasihankan yang baca jadi bingung? Kataku memprotes
kisah absurd ini.
Jangan salah paham! Sejak awal kisah ini memang sudah Absurd. Lagipula
bukan hanya pembaca yang bingung, si penulis sendiri pun bingung dengan apa
yang di tulisnya! Jawab Abah Otang yang juga sedang bingung.
Dengan sebuah usapan pada pipi kanannya yang basah karena tetesan air mata
kebingungan, Abah Otang berdiri hendak pergi, membetulkan peci hitamnya,
terdiam, lalu menghela nafas. Barangkali hanya Allah dan Malaikat sajalah
yang mengerti kalau aku sedang melawak ucap Abah Otang pada dirinya
sendiri lalu pergi meninggalkan pikiranku yang kacau sedari tadi. 17 detik
kemudian kisah ini berlanjut ke tahap akhir.
Fajar merekah sangat indah di pagi itu, cahaya mentari yang hangat melelehkan
embun di dedaunan. Melihat itu, Sartono pun tersenyum, sungguh baginya tidak
ada misteri dalam kebahagiaan. Berpura-pura bahwa tidak ada kesusahan
mungkin bisa membawa kebahagiaan instan padanya tapi setelah mengalami
semua kesulitan dan kerumitan hidup akhirnya ia sadar dan mengerti,
kebahagiaan sejati datang setelah kita mampu menghadapi berbagai rintangan
itu.
Saya Haseem pak,,, Haseem Arctasym,, dulu saya pernah berteduh di bawah
payung bapak ketika hujan, waktu itu bapak masih seorang penjaga counter
pulsa keliling jawab pria yang membuyarkan lamunan Pak Sartono.
Setelah dua kali masuk penjara, Haseem, pria misterius yang pernah
mentergeletakan diri di pinggir jalan karena galau akhirnya menikah dan hidup
bahagia bersama wanita yang amat mencintainya, Briptu Eka. Mereka menikah di
penjara dan Abah Otang yang jadi penghulunya.
Dan sebagai tanda syukur bahwa Briptu Eka dapat menikahi pria misterius yang
dicintainya, Abah Otang yang menjabat sebagai Komisaris akhirnya membebaskan
Haseem dari penjara dengan syarat mau datang ke mesjid untuk mendengarkan
dongeng-dongengnya.
Setelah akad nikah yang tergolong unik ini diketahuilah bahwa Briptu Eka
bernama asli Marcella S Eka binti Sumarto D Housen. Dengan S untuk Sri dan D
untuk Dell. Dengan kata lain Eka adalah sepupu Marianne Sri Astuti dan Sumarto
D Housen adalah Kakak dari Sartono D Douglas. Dari sini kisah cinta Haseem yang
sesungguhnya baru saja dimulai.
Benang takdir yang kusut sedikit demi sedikit mulai merajut kisah yang jauh lebih
unik daripada sekedar kisah cinta. Tapi sebagai seorang yang menjalani takdir
benang kusut ini, daripada berlaku sebagai seorang korban seperti Haseem aku
lebih memilih menjadi penulis yang mampu mengubah alur cerita.
Diawal aku kisah ini aku bertanya, darimana aku tahu bahwa orang tua yang
tergeletak di pinggir jalan dengan pakaian rapi itu bernama Haseem? Apakah aku
hanya mengarangnya, ataukah aku mengenalnya tapi karena malu atas
perbuatannya aku berpura-pura tidak mengenalnya? maka aku akan
menjawabnya sekarang.
Aku adalah penulis yang mengarang semua kejadian di kisah ini tanpa tahu akan
kemana dan bagaimana pikiranku ini membawaku. Apakah pada akhirnya Haseem
berubah menjadi manusia Super saiya seperti Sun Goku ataukah Marianne
direkrut menjadi anggota bajak laut Topi Jerami oleh Usopp, aku sungguh tak
tahu.
Dan akhirnya dalam 7 jam, aku berhasil menyelesaikan kisah ini, dan sama
terkejutnya dengan dirimu ketika aku membaca hasil akhirnya.
Yaa, aku terkejut karena setelah semua yang kutuliskan ternyata keinginanku
untuk mampu mengubah alur cerita hanya membuat ceritaku tampak konyol dan
tak berarti. Sebagai seorang yang ingin menjadi penulis sekaliber Andrea Hirata
dan Habiburahman El Shirazy, aku merasa MALU dengan karyaku ini.
Dengan sebuah usapan pada pipi kananku yang basah karena tetesan air mata
penyesalan, Aku berdiri hendak berlari, membetulkan peci hitamnya Abah Otang,
terdiam, lalu menghela nafas.
Barangkali hanya Allah dan Malaikat sajalah yang mengerti kalau aku sedang
melawak ucapku pada komputer di hadapanku. Beberapa menit kemudian, aku
menerbitkan kisah ini di blog pribadiku.