1. Metode Seminar
Metode seminar adalah suatu kegiatan ilmiah yang dilakukan oleh
beberapa orang dalam suatu sidang yang berusaha membahas / mengupas
masalah-masalah atau hal-hal tertentu dalam rangka mencari jalan
memecahkannya atau mencari pedoman pelaksanaanya.
Kelebihan metode seminar
− Peserta mendapatkan keterangan teoritis yang luas dan mendalam
tentang masalah yang diseminarkan
− Peserta mendapatkan petunjuk-petunjuk praktis untuk melaksanakan
tugasnya
− Peserta dibina untuk bersikap dan berfikir secara ilmiah
− Terpupuknya kerja sama antar peserta
− Terhubungnya lembaga pendidikan dan masyarakat.
Keleemahan Metode Seminar
− Memerlukan waktu yang lama
− Peserta menjadi kurang aktif
− Membutuhkan penataan ruang tersendiri.
( Drs. Ing. S. Ulihbukit Karo-Karo.1981. Metodologi Pengajaran. Salatiga :
CV Saudara.Halaman 76-79 )
1
− Para siswa lebih aktif tergabung dalam pelajaran mereka
− Memungkinkan guru untuk lebih memperhatikan kemampuan para siswa
−Dapat memberikan kesempatan pada para siswa untuk lebih
menggunakan ketrampilan bertanya dalam membahas suatu masalah
−Mengembangkan bakat kepemimpinan para siswa serta mengerjakan
ketrampilan berdiskusi.
Kelemahan metode kerja kelompok
− Kerja kelompok terkadang hanya melibatkan para siswa yang mampu
sebab mereka cakap memimpin dan mengarahkan mereka yang kurang
− Keberhasilan strategi ini tergantung kemampuan siswa memimpin
kelompok atau untuk bekerja sendiri-sendiri
− Kadang-kadang menuntut pengaturan tempat duduk yang berbeda-
beda dan daya guna mengajar yang berbeda pula.
( Drs. Roestiyah NK. 1991.Strategi Belajar Mengajar.Jakarta : Rineka Cipta )
2
− Susana disiplin dan demokratis dapat tumbuh
− Anak-anak aktif untuk menyatakan pendapatnya
− Melatih siswa untuk berfikir dengan cepat dan tersusun logis
− Merangsang siswa untuk selalu berpendapat yang berhubungan dengan masalah uang
diberikan oleh guru
− Terjadi persaingan yang sehat
− Meningkatkan partisipasi siwa dalam menerima pelajaran
− Siswa yang kurang aktif menapat bantuan dari temannya yang pandai atau dari guru.
Kelemahan metode sumbang saran
− Guru kurang memberi waktu kepada siswa untuk berfikir yang baik
− Anak yang kurang selalu ketinggalan
− Kadang-kadang pembicaraan hanya dimonopoli oleh anak yang pandai
− Guru hanya menampang pendapat-pendapat tidak pernah merumuskan
kesimpulan.
( Drs. Roestiyah NK. 1991. Strategi Belajar Mengajar.Jakarta : Rieka Cipta )
3
− Teknik ini mampu membantu siswa mengembangkan, memperbanyak
kesiapan serta penguasaan ketrampilan dalam proses kognitif atau
pengarahan siswa
− Siswa memperoleh pengetahuan yang bersifat sebagai sangat pribadi
atau individual sehingga dapat kokoh/mendalam tertinggal dalam jiwa
siswa tersebut.
Kelemahan metode penemuan
−Ada yang berpendapat bahwa proses mental ini terlalu meningkatkan
proses pengertian saja
−Teknik ini tidak memberikan kesempatan berfikir secara kreatif
−Para siswa harus ada kesiapan dan kematangan mental
−Bila kelas terlalu besar penggunaan teknik ini kurang berhasil
−Bagi guru dan siswa yang sudah biasa dengan perencanaan dan
pengajaran tradisional akan kecewa bila diganti dengan teknik
penemuan.
( Drs. Roestiyah NK. 1991. Strategi Belajar Mengajar.Jakarta : Rineka Cipta)
( Martinis Yamin. 2003. Metode pembelajaran Yang Berhasil. Jakarta :
Sasama Mitra Sukses)
7. Metode Eksperimen
Metode eksperimen merupakan salah satu cara mengajar dimana
seorang siswa diajak untuk beruji coba atau mengadakan pengamatan
kemudian hasil pengamatan itu disampaikan dikelas dan di evaluasi oleh guru.
Kelebihan metode eksperimen
− Siswa terlatih menggunakan metode ilmiah dalam
menghadapi segala masalah
− Mereka lebih aktif berfikir dan membuktikan sendiri
kebenaran suatu teori
− Siswa dalam melaksanakan eksperimen selain
memperoleh ilmu pengetahuan juga menemukan pengalaman praktis
serta ketrampilan menggunakan alat-alat percobaan.
Kelemahan metode eksperimen
− Seorang guru harus benar-benar menguasai materi yang diamati dan
harus mampu memanage siswanya
− Memerlukan waktu dan biaya yang sedikit lebih dibandingkan yang
lain.
( Drs. Roestiyah NK. 1991. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : Rineka Cipta)
Bila pada metode Demonstrasi, yang terlibat lebih banyak adalah guru,
maka pada metode ini siswa akan lebih banyak aktif. Metode Eksperimen
ialah suatu cara memberikan kesempatan kepada siswa secara perseorangan
4
atau kelompok untuk berlatih melakukan suatu proses percobaan secara
mandiri. Melalui metode ini siswa sepenuhnya terlibat, antara lain dalam
merencanakan eksperimen, menemukan fakta, mengumpulkan data, menarik
kesimpulan, merumuskan konsep, prinsip, atau hukum.
Selanjutnya, siswa pun dapat melakukan pengujian kesimpulan atau
pembuktian/penelitian kembali terhadap konsep atau prinsip yang telah
ditemukannya itu melalui eksperimen verikatif. Metode ini sangat bermanfaat
untuk mengembangkan sikap ilmiah pada diri siswa.
( http://s1pgsd.blogspot.com )
9. Metode Kasus
5
Metode kasus merupakan metode penyajian pelajaran dengan
memanfaatkan kasus yang ditemui anak sebagai bahan pelajaran kemudian
kasus tersebut dibahas bersama untuk mendapatkan penyelesaian atau jalan
keluar.
Kelebihan metode kasus
− Siwa dapat mengetahuai dengan pengamatan yang
sempurna tentang gambaran yang nyata yang betul-betul terjadi dalam
hidupnya sehingga mereka dapat mempelajari dengan penuh perhatian
dan lebih terperinci persoalannya
− Dengan mengamati, memikirkan, dan bertindak dalam
mengatasi situasi tertentu mereka lebih meyakini apa yang diamati dan
menemukan banyak cara untuk pengamatan dan pencarian jalan keluar
itu
− Siswa mendapat pengetahuan dasar atau sebab-sebab
yang melandasi kasus tersebut
− Membantu siswa dalam mengembangkan intelektual
dan ketrampilan berkomunikasi secara lisan maupun tulisan.
Kelemahan metode kasus
− Guru memerlukan banyak waktu untuk mempersiapkan bahan kasus
yang ditemui dan petunjuk cara pemecahannya yang diperlukan siswa
− Banyak waktu yang digunakan untuk diskusi
− Untuk kegiatan kelompok membutuhkan fasilitas fisik yang lebih
banyak.
( Drs. Roestiyah NK. 1991. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : Rineka Cipta)
6
Metode demontrasi adalah suatu cara mengajar dengan
mempertunjukkan cara kerja suatu benda. Benda itu dapat berupa benda
sebenarnya atau suatu model. Hal-hal lain yang dapat dipertunjukkan adalah
cara menggunakan alat atau serangkaian percobaan.
Yang terakhir ini dilakukan bila alat-alat yang digunakan itu
jumlahnya tidak memadai, percobaan itu mengandung hal-hal yang
berbahaya, atau ada alat-alat yang mudah pecah. Dalam metode ini, antara
lain dapat dikembangkan kemampuan siswa untuk mengamati,
menggolongkan, menarik kesimpulan, menerapkan konsep, prinsip atau
prosedur dan mengkomunikasikannya kepada siswa-siswa lain. Demonstrasi
dapat dilakukan oleh guru atau siswa yang sudah dilatih sebelumnya.
Metode ini biasanya disatukan dengan metode eksperimen.
Pelaksanaan :
− Manakala kegiatan pembelajaran bersifat formal, magang, atau
latihan kerja
− Bila materi pelajaran berbentuk keterampilan gerak, petunjuk
sederhana untuk melakukan keterampilan dengan menggunakan
bahasa asing, dan prosedur melaksanakan suatu kegiatan
− Manakala guru, pelatih, instruktur bermaksud
menyederhanakan penyelesaian kegiatan yang panjang, baik yang
menyangkut pelaksanaan suatu prosedur maupun dasar teorinya
− Pengajar bermaksud menunjukkan suatu standar penampilan
− Untuk menumbuhkan motivasi siswa tentang latihan/praktik
yang kita laksanakan
− Untuk dapat mengurangi kesalahan-kesalahan bila
dibandingkan dengan kegiatan hanya mendengar ceramah atau
membaca di dalam buku, karena siswa memperoleh gambaran yang
jelas dari hasil pengamatannya
− Bila beberapa masalah yang menimbulkan pertannyaan pada
siswa dapat dijawab lebih teliti waktu proses demonstrasi atau
eksperimen
− Bila siswa turut aktif bereksperimen, maka ia akan
memperoleh pengalaman praktik untuk mengembangkan kecakapan
dan memperoleh pengakuan dan pengharapan dari lingkungan social.
Batasan Metode Demonstrasi
− Akan menjadi tidak wajar bila alat yang didemonstrasikan
tidak dapat diamati dengan seksama oleh siswa
− Kurang efektif bila tidak diikuti dengan metode eksperimen
− Tidak semua hal dapat didemonstrasikan di dalam kelompok
7
− Terkadang saat suatu alat dibawa ke kelas untuk
didemonstrasikan, terjadi proses yang berlainan dengan proses di
dalam situasi nyata
− Bila setiap orang diminta mendemonstrasikan dapat menyita
waktu yang banyak, dan membosankan bagi peserta yang lain.
( http://s1pgsd.blogspot.com )
8
−Dengan adanya feed back dalam microteaching yang beruupa
knowledge of resulte dapat diberikan langsung secara mendalam
−Diharapkan mahasiswa mempunyai bekal yang lebih kuat, luas, dan
mendalam
Kelemahan metode microteaching
− Dapat menimbulkan efek departementalisasi atau ketrampilan
mengajar dan bila tidak diteruskan dengan praktek mengajar secara
menyeluruh
− Pengertian microteaching disalah tafsirkan dapat hanya menitik
beratkan pada ketrampilan guru sebagai pengantar saja, bukan guru
dalam arti luas
− Microteaching yang ideal memerlukan biaya yang banyak,
peralatan mahal, dan tenaga ahli dalam bidang teknis maupun dalam
bidang pendidikan pengajaran pada umumnya dan metodologi
pengajaran pada khususnya
− Menuntut perencanaan, pengetahuan, dan pelaksanaan yang
cermat, mendetail, logis, dan sistematis.
(Drs. Roestiyah NK. 1991. Strtegi Belajar Mengajar. Jakarta : Rineka Cipta)
9
14. Metode Problem Solving
Metode problem solving merupakan metode yang merangsang berfikir
dan menggunakan wawasan tanpa melihat kualitas pendapat yang
disampaikan oleh siswa. Seorang guru harus pandai-pandai merangsang
siswanya untuk mencoba mengeluarkan pendapatnya.
Kelebihan metode problem solving
− Masing-masing siswa diberi kesempatan yang sama dalam
mengeluarkan pendapatnya sehingga para siswa merasa lebih dihargai
dan yang nantinya akan menumbuhkan rasa percaya diri
− Para siswa akan diajak untuk lebih menghargai orang lain
− Untuk membantu siswa dalam mengembangkan kemampuan lisannya
Kelemahan metode problem solving
− Karena tidak melihat kualitas pendapat yang disampaikan terkadang
penguasaan materi sering diabaikan
− Metode ini sering kali menyulitkan mereka yang sungkan
mengutarakan pendapat secara lisan
(Drs. Roestiyah NK. 1991. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : Rineka Cipta)
10
16. Metode Latihan /Drill
Metode latihan merupakan metode mengajar dimana siswa
melaksanakan kegiatan latihan agar siswa memiliki ketegasan atau
ketrampilan yang lebih tinggi dari apa yang telah dipelajari.
Kelebihan metode pelatihan
− Ketegasan dan ketrampilan siswa meningkat atau lebih tinggi dari apa
yang telah dipelajari
− Seorang siswa benar-benar memehami apa yang disampaikan
Kelemahan metode pelatihan
− Dalam latihan sering terjadi cara-cara atau gerak yang tidak berubah
sehingga menghambat bakat dan inisiatif siswa
− Sifat atau cara latihan kaku atau tidak fleksibel maka akan
mengakibatkan penguasaan ketrampilan melalui inisiatif individu tidak
akan dicapai.
(Drs. Roestiyah NK. 1991. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : Rineka Cipta)
11
Kelebihan metode non direktive
− Guru memberi permasalahan yang merangsang proses berfikir siswa
sehingga obyek belajar berkembang sesuai yang diharapkan
− Siswa menemukan sendiri pengetahuan yang digalinya aktif berfikir
dan menguasahi pengertian yang baik.
Kelemahan metode non direktive
− Terjadi perbedaan pemahaman karena tingkat intelektual dan cara
berfikir siswa berbeda
− Seorang guru setiap saat harus mengoreksi cara berfikir siswa agar
tidak keliru dalam memahami suatu hal.
(Nana Sujana. 1989. Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar. Jakarta : Rineka
Cipta)
12
− Menyelingi pembicaraan agar tetap mendapatkan perhatian
siswa, atau dengan perkataan lain untuk mengikut sertakan mereka
− Mengarahkan pengamatan dan pemikiran mereka.
Metode ini tidak wajar digunakan untuk :
− Menilai kemajuan peserta didik
− Mencari jawaban dari siswa, tetapi membatasi jawaban
yang dapat diterima
− Memberi giliran pada siswa tertentu.
Kebaikan metode tanya jawab adalah :
− Tanya jawab dapat memperolah sambutan yang lebih aktif bila
dibandingkan dengan metode ceramah yang bersifat menolong
− Memberi kesempatan kepada siswa untuk mengemukakan
pendapat sehingga nampak mana yang belum jelas atau belum
dimengerti
− Mengetahui perbedaan-perbedaan pendapat yang ada, yang
dapat dibawa ke arah suatu diskusi.
13
menganalisa, membanding-bandingkan dan akhirnya menarik kesimpulan dari
apa yang disajikan untuk mencapai tujuan pengajaran.
Kelebihan metode prileksi
− Pelajar dan guru sama-sama aktif
− Menimbulkan kompetisi yang sehat antar siswa
Kelemahan metode prileksi
− Banyak waktu yang digunakan
− Kecekatan dan pengetahuan banyak dituntut dari guru dan siswa
(Drs. Ing. S. Ulihbukit Karo-Karo. 1981. Metodologi Pengajaran. Salatiga :
CV. Saudara. Halaman 32-35)
14
Metode penyajian sistem regu merupakan metode penyajian dengan
seorang guru yang dibantu tenaga teknis atau team guru dalam menjelaskan
suatu persoalan atau obyek belajar. Sistem beregu ditangani lebih dari dua
orang guru.
Kelebihan metode penyajian sistem regu
− Interaksi belajar mengajar akan lebih lancar
− Siswa memperoleh pengetahuan yang luas dan mendalam karena
diberikan oleh beberapa guru
− Guru lebih ringan tugas mengajarnya sehingga cukup waktu untuk
menyiapkan diri dalam membuat perencanaan
Kelemahan metode penyajian sistem regu
− Bila seorang guru yang tidak mendapatkan giliran mengajar tidak
memanfaatkan waktu untuk belajar lebih lanjut atau membuat
perencanaan lebih matang
(Drs. Roestiyah NK. 1991. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : Rineka Cipta)
15
Kelemahan metode musyawarah
− Memakan waktu yang banyak
− Sukar dilaksanakan untuk pelajar yang masih duduk dikelas rendah
sekolah dasar, karena mereka belum mempunyai pengetahuan dan
pengalaman yang banyak
− Hasil musyawarah belum tentu benar.
(Drs. Ing. S. Ulihbukit Karo-Karo. 1981. Metodologi Pengajaran. Salatiga :
CV. Saudara. Halaman 74-76)
16
27. Metode Diskusi
Metode diskusi ialah suatu cara penguasaan bahan pelajaran melalui
wahana tukar pendapat dan informasi berdasarkan pengetahuan dan
pengalaman yang telah diperoleh guna memecahkan suatu masalah,
memperjelas sesuatu bahan serta pelajaran dan mencapai kesepakatan.
Melalui metode ini berbagai keterampilan seperti beratnya, berkomunikasi,
menafsirkan, dan menyimpulkan dapat dikembangkan.
Demikian pula keberanian mengemukakan pendapat, sikap-sikap
kritis, skeptis, toleran, kemampuan mengendalikan emosi, dan sebagainya
dapat dibina melalui penggunaan metode ini.
Metode ini dilaksanakan oleh pengajar bila :
− Menyediakan bahan, topik, atau masalah yang akan
didiskusikan
− Menyebutkan pokok-pokok masalah yang akan dibahas, atau
memberikan studi khusus kepada siswa sebelum mengadakan diskusi.
− Menugaskan siswa untuk menjelasakan, menganalisis, dan
meringkas.
− Membimbing diskusi, tidak memberi ceramah.
− Sabar terhadap kelompok yang lamban dalam berdiskusi.
− Waspada terhadap kelompok yang tampak kebingungan atau
berjalan dengan tidak menentu.
− Melatih siswa dalam menghargai pendapat orang lain.
Metode ini tepat digunakan bila :
− Siswa berada di tahap menengah atau tahap akhir proses belajar,
− Pelajaran formal atau magang
− Perluasan pengetahuan yang telah dikuasai siswa,
− Belajar mengidentifikasi dan memecahkan masalah serta mengambil
keputusan.
− Membiasakan siswa berhadapan dengan berbagai pendekatan,
interpretasi, dan kepribadian.
− Menghadapi masalah secara berkelompok
− Membiasakan siswa untuk beragumentasi dan berfikir rasional.
Keterbatasan :
− Menyita waktu lama dan jumlah siswa harus sedikit.
− Mempersyaratkan siswa memiliki latar belakang yang cukup tentang
topik atau masalah yang didiskusikan.
− Tidak tepat bila digunakan pada tahap awal proses belajar bila siswa
baru diperkenalkan kepada bahan pelajaran baru.
− Apatis bagi siswa yang tidak terbiasa berbicara dalam forum.
( http://s1pgsd.blogspot.com )
17
Muhibbin Syah ( 2000 ), mendefinisikan bahwa metode diskusi adalah
metode mengajar yang sangat erat hubungannya dengan memecahkan
masalah (problem solving). Metode ini lazim juga disebut sebagai diskusi
kelompok (group discussion) dan resitasi bersama ( socialized recitation ).
Metode diskusi diaplikasikan dalam proses belajar mengajar untuk :
− Mendorong siswa berpikir kritis.
− Mendorong siswa mengekspresikan pendapatnya secara bebas.
− Mendorong siswa menyumbangkan buah pikirnya untuk memcahkan
masalah bersama.
− Mengambil satu alternatif jawaban atau beberapa alternatif jawaban
untuk memecahkan masalah berdsarkan pertimbangan yang seksama.
Kelebihan metode diskusi sebagai berikut :
− Menyadarkan anak didik bahwa masalah dapat dipecahkan dengan
berbagai jalan
− Menyadarkan ank didik bahwa dengan berdiskusi mereka saling
mengemukakan pendapat secara konstruktif sehingga dapat diperoleh
keputusan yang lebih baik.
− Membiasakan anak didik untuk mendengarkan pendapat orang lain
sekalipun berbeda dengan pendapatnya dan membiasakan bersikap
toleransi. (Syaiful Bahri Djamarah, 2000)
Kelemahan metode diskusi sebagai berikut :
− Tidak dapat dipakai dalam kelompok yang besar.
− Peserta diskusi mendapat informasi yang terbatas.
− Dapat dikuasai oleh orang-orang yang suka berbicara.
− Biasanya orang menghendaki pendekatan yang lebih formal (Syaiful
Bahri Djamarah, 2000)
( http://re-searchengines.com/art05-65.html )
18
diperlukan adanya perencanaan yang matang, pelaksanaan yang efektif dan
efisien, serta adanya kegiatan tindak lanjut seperti evaluasi, pelaporan,
diskusi, deklamasi, pameran sederhana, pemuatan karangan siswa pada koran
sekolah, majalah dinding atau media lainnya, dan sebagainya.
( http://s1pgsd.blogspot.com )
19
suasana cerita sehingga siswa menjadi tertarik dan mungkin terharu sehingga
akan mempermudah pembentukan sikap.
( http://s1pgsd.blogspot.com )
20
− Tersedia sumber yang dapat membantu siswa bila ia
mengalami kesulitan
− Secara berkala, siswa harus dicek kemampuannya untuk
membuatnya benar-benar belajar.
Kapan menggunakan metode ini ?
− Saat siswa kurang mendapatkan interaksi sosial
− Pada semua tahap belajar, dari permulaan sampai dengan
proses akhir belajar
− Merupakan pelajaran formal, belajar jarak jauh, dan magang
− Mengatasi kesulitan perbedaan individual
− Mempermudah siswa belajar dalam waktu yang diinginkan.
Kelemahan :
− Kurang fleksibel karena bahan pelajaran yang telah dikumpulkan
dengan baik membuat setiap siswa melalui urutan kegiatan belajar
yang sama
− Biaya pengembangan yang tinggi
− Siswa kurang mendapatkan interaksi sosial.
( http://s1pgsd.blogspot.com )
21
35. Metode Studi Kasus
Merupakan suatu cara pemberian kesempatan kepada siswa untuk
melaksanakan tugas berdasarkan petunjuk langsung, masalah, kejadian, atau
situasi tertentu yang telah dipersiapkan guru. Kemudian siswa ditugasi untuk
mencari alternatif pemecahanan.
Dalam melaksanakan tugas ini siswa dapat memperoleh pengalaman
secara langsung dan nyata. Tugas dapat diberikan secara berkelompok atau
perorangan. Melalui metode ini siswa dapat mengembangkan berbagai
keterampilan dan pembiasaan untuk mandiri, jujur, mengembangkan pola fikir
kritis dan menemukan solusi baru dari suatu tugas yang harus dipecahkan.
Metode ini dapat diterapkan bila siswa telah memiliki pengetahuan
awal tentang masalah yang disampaikan.
( http://s1pgsd.blogspot.com )
22
Bentuk pola lain metode simposium dapat dikelompokkan pada
sejumlah aspek, dan setiap aspek disoroti tersendiri dan khusus, tidak perlu
dari berbagai sudut pandangan.
Bagian prasana menyiapkan tulisan yang dibagi-bagikan kepada
peserta dan diadakan sanggahan dari ahli tertentu yang disebut penyanggah
utama. Pendengar dapat memberi pandangan umum dan pertanyaan sesudah
penyanggah utama.
( http://s1pgsd.blogspot.com )
23
jawaban atau umpan balik jawaban tersebut. CAL memberikan siswa untuk
maju sesuai dengan kecepatan masing-masing mereka. Metode ini dapat
sampai pada yang paling kompleks.
Kelemahan :
− Pengembangan program membutuhkan biaya tinggi dan waktu
yang lama.
− Pengadaan dan pemeliharaan alat mahal.
( http://s1pgsd.blogspot.com )
24
− Bahan akademik yang disajikan kepada siswa dalam bentuk teks; dan
setiap siswa bertanggung jawab untuk mempelajari suatu bagian dari
bahan akademik tersebut.
− Para anggota dari beberapa tim yang berbeda memiliki tanggung
jawab untuk mempelajari suatu bagian akademik yang sama dan
selanjutnya berkumpul untuk saling membantu mengkaji bagian bahan
tersebut. Kumpulan siswa semacam itu disebut ”kelompok pakar”
(expert group).
− Selanjutnya para siswa yang berada dalam kelompok pakar kembali ke
kelompok semula untuk mengajar anggota lain mengenai materi yang
telah dipelajari dalam kelompok pakar.
− Setelah diadakan pertemuan dan diskusi dalam home teams, para siswa
dievaluasi secara individual mengenai bahan yang telah dipelajari.
(Drs. Sugiyanto, M.Si. 2008. Model-model Pembelajaran InovatifI. Surakarta:
Panitia Sertifikasi Guru Rayon 13 UNS. Halaman 43-44)
25
Tokoh utama dibalik pembelajaran kuantum adalah Bobbi DePorter,
seorang ibu rumah tangga yang kemudian terjun di bidang bisnis propeti dan
keuangan, dan setelah semua bisnisnya bangkrut akhirnya menggeluti bidang
pembelajaran. Sejak tahun 1982 DePorter mematangkan dan
mengembangkan gagasan pembelajaran kuantum di SuperCamp yang terletak
di Kirkwood Meadows. Pada tahap awal pengembangannya, pembelajaran
kuantum dimaksudkan untuk membantu meningkatkan keberhasilan hidup
dan karier para remaja di rumah, tidak dimaksudkan sebagai metode untuk
mencapai keberhasilan lebih tinggi di sekolah.
Pembelajaran kuantum sesungguhnya merupakan ramuan atau rakitan
dari berbagai teori atau pandangan psikologi kognitif dan pemrogaman
neurologi yang jauh sebelumnya sudah ada.
(Drs. Sugiyanto, M.Si. 2008. Model-model Pembelajaran InovatifI. Surakarta:
Panitia Sertifikasi Guru Rayon 13 UNS. Halaman 65-67)
26
− Pengetahuan yang anak didik peroleh dari hasil belajar sendiri akan
dapat diingat lebih lama.
− Anak didik berkesempatan memupuk perkembangan dan keberanian
mengambil inisiatif, bertanggung jawab dan berdiri sendiri (Syaiful
Bahri Djamarah, 2000)
Kelemahan metode resitasi sebagai berikut :
− Terkadang anak didik melakukan penipuan dimana anak didik hanya
meniru hasil pekerjaan temennya tanpa mau bersusah payah
mengerjakan sendiri.
− Terkadang tugas dikerjakan oleh orang lain tanpa pengawasan.
− Sukar memberikan tugas yang memenuhi perbedaan individual
(Syaiful Bahri Djamarah, 2000)
( http://re-searchengines.com/art05-65.html )
27
− Merangsang pengembangan kemampuan berpikir seiswa secara kreatif
dan menyeluruh.
− Mudah menyiapkannya
− Mudah melaksanakannya
28
− Siswa lebih cenderung hafal isi ceita daripada sari cerita yang
dituturkan
( Drs Sayiful Bahri Djamarah, Guru dan Anak didk – dalam interaks edukatif,
Penerbit Rineka Cipta, Cetakan Pertama , Februari 2000 )
29
DAFTAR PUSTAKA
30