Tempat : K301 Tema pada kuliah kapita selekta pada kamis mnggu lalu adalah tentang bioenergi dengan pembicara Tara F Khaira, beliau adalah seorang bioenergy Engineering di PT BREMA BRATA. PT BREMA BRATA adalah sebuah service company yang bergerak dalam bidang project management and controlling, study stage, tendering sage, design stage, dan implementation stage. PT BREMA BRATA sudah sangat berpengalaman mengadapi berbagai klien, 4 golongan klien yang pernah menggunakan jasa servis tersebut adalah 1) investor, termasuk di dalamnya manajemen proyek, design, operasi dan pemeiharaan, project finance advistory services dll, 2) financier, termasuk bankers engineer, 3) utilitas dan pemerintah, termasuk business development support, energy planning. Yang terakhir 4) Kontraktor, meliputi inspeksi workshop dan procurement management. Tahapan penyelesaian masalah sebuah perusahaan consulting service adalah pertama menemukan ide, kemudian membuat ide tersebut menjadi sebuah desain, mengembangkan desain, kontruksi, pembayaran dan tahap terakhir adalah operasi. Keberlangsungan berbagai macam bentuk aktivitas di masyarakat dan sektor industri nasional, sangat tergantung kepada tersedianya energi listrik. Permintaan terhadap energi listrik pun semakin hari semakin meningkat. Data rasio elektrifikasi di Indonesia stiap tahunnya bertambah, dari 26% pada tahun 2006, 64,3% pada tahun 2007, 65,15% pada tahun 2008, 65,79% pada tahun 2009, 67,15% tahun 2010 dan akhirnya mencapai 72,95% pada tahun 2011. Dengan semakin naiknya rasio elektrifikasi tersebut, potensi dan produksi energy utama di Indonesia berasal dari fosil atau minyak bumi dengan cadangan hanya sampai 24 tahun dari tahun 2007. Berdasarkan hubbert peak oil theory, bahwa produksi oil dunia akan menurun seiring dengan bertambahnya tahun, diprediksi bahwa pada tahun 2050 produksi crude oil hanya akan mencapai 12 juta barel per tahun saja, hal ini berkebalikan dengan rasio elektrifikasi yang setiap tahunnya bertambah. Maka dengan keadaan tersebut, Indonesia berpotensi sebagai Negara nt importer energy. Sehingga perlu adanya energy terbarukan untuk menggantikan sumber bahan fosil untuk energy, hal ini perlu adanya dorongan pemerintah untuk menetapkan target energy terbarukan dan komitemen presiden RI untuk menurunkan emisi GRK. Mengapa kita memerlukan energy terbarukan ? karena sumber energy utama saat ini yaitu sumber energy fosil memiliki dampak yang kurang baik terhadap bumi, efek rumah kaca sebagai dampak utama akibat pembakara co2 yang berlebihan. Target realistis untuk mengurangi sumber energy fosil yaitu dengan menambah sumber energy dari biofuel, biomasa, panas bumi, hidro, surya, CBM dan batubara. Jika dibandingkan pada tahun 2010 biofuel hanya 0,1 %, biomassa 0,8%, panas bumi 2.1 %, hidro 3,9% ,surya 0% dan cbm 0% maka pada tahun 2025 biofuel hanya 3 %, biomassa 5,2%, panas bumi 4,4 %, hidro 4% ,surya 0,1% dan cbm 3,6%. Dengan peningkatan sumber bioenergy seharusnya tidak masalah bagi Indonesia, karena Indonesia memiliki sumber bioenergy yang melimpah seperti kelapa sawit yang dapat dibuat menjadi biomassa dan sampah kota , yang dijakarta saja perharinya mencapai 6000 yang dapat dimanfaatkan menjadi biogas.
Pengolahan Biomass dari kelapa sawit menjadi sumber energy dapat
dilakukan dengan gasifikasi biomasa. Sedangkan proses pembuatan Biogas dari sampah kota dengan menggunaka reactor ZPHB, prosesnya sampah yang telah diolah menjadi biogas, kemudian gas nya ditampung oleh sumur gas kemudian dialirkan ke generator dan dikonversi dengan menggunakan transformer sehingga dapat dialirkan ke tower2 listrik. Energy yang dibutuhkan untuk proses pembuatan biomass berbeda beda, tergantung sumber biomass yang digunakan, misalnya 1 kg serbuk gergaji, memerlukan eenergy sebanyak 1000-1250 watt dengan produksi 4,7 kg uap, 1 kg sekam padi memerlukan energy sebanyak 8701090 watt dengan produksi 3,4 kg uap. 1kg bonggol jagung memerlukan energy sebanyak 977-1220 watt dengan produksi 43 kg uap. Keuntungan bioenergy bagi PLN sebesar 26,616,000 perhari, dengan saldo awal 30.500.000 rupiah operasi dilakukan selama 4 tahun. Kesimpulan Dari uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa semakin tahun kebutuhan akan energy khususnya untuk kebutuhan listrik semakin meningkat namun sumber energy selama ini digunakan semakin habis karena sumber eergy yang digunakan adalah sumber energy fosil yang tidak terbarukan, sehingga perlu adanya sumber energy terbarukan yaitu bioenergy. Sumber bioenergy dapat berasal dari biomass dan biogas, biomass dapat dibuat dari kelapa sawit, sedangkan biogas dapat dibuat dari sampah kota. Dimana kedua bahan baku tadi sangat melimpah jumlahnya di Indonesia, sehingga seharusnya Indonesia tidak perlu mengimpor crude oil lagi. Tanggapan : Pembicara pada kali ini sedikit kurang jelas dalam menjelaskan materi, penjelasan dan materi terlalu sedikit, padahal materi tentang bioenergy sangat menarik untuk dipelajari. Ditambah lagi bioenergy sangat sesuai dengan core competence bioproses, sehingga materi tentang proses pembuatan sangat perlu dipelajari lebih mendalam lagi. Sudah seharusnya kita sebagai seorang sarjana teknik proses dapat mewujudkan Indonesia green 2025 dengan bioenergy sebagai sumber energy utama.