Kimia Pada Lapisan Stratosfer Dan Lapisan Ozon Serta Dampaknya Terhadap Bumi
Kimia Pada Lapisan Stratosfer Dan Lapisan Ozon Serta Dampaknya Terhadap Bumi
DAN
LAPISAN
OZON
SERTA
Stratosfer
Stratosfer adalah lapisan kedua dari atmosfer bumi, terletak di atas troposfer dan
dibawah mesosfer.
Perubahan secara bertahap dari troposfer ke stratosfer dimulai dari ketinggian sekitar
11 km. Suhu di lapisan stratosfer yang paling bawah relatif stabil dan sangat dingin yaitu 70oF atau sekitar -57oC. Pada lapisan ini angin yang sangat kencang terjadi dengan pola
aliran yang tertentu. Lapisan ini juga merupakan tempat terbangnya pesawat. Awan tinggi
jenis cirrus kadang-kadang terjadi di lapisan paling bawah, namun tidak ada pola cuaca yang
signifikan yang terjadi pada lapisan ini.
Dari bagian tengah stratosfer keatas, pola suhunya berubah menjadi semakin
bertambah seiring kenaikan ketinggian. Hal ini dikarenakan bertambahnya lapisan dengan
konsentrasi ozon. Lapisan ozon ini menyerap radiasi sinar ultra violet. Suhu pada lapisan ini
bisa mencapai sekitar 18oC pada ketinggian sekitar 40 km. Lapisan stratopause memisahkan
stratosfer dengan lapisan berikutnya.
Pada lapisan stratosfer ini tidak terdapat gejala geografi sehari-hari. Stratosfer terbagi
menjadi 3 bagian sebagai berikut.
1. Lapisan isotherm 12 35 km.
2. Lapisan panas 35 50 km, temperatur naik sampai 50oC.
3. Lapisan campuran 50 100 km, temperatur turun sampai 70oC
Pada lapisan stratosfer suhu udara makin bertambah tinggi jika kita terus naik. Faktor
yang menyebabkan tingginya suhu udara, yaitu sebagai berikut.
1. Di bagian atas stratosfer terdapat ozon.
2. Molekul ozon terjadi dari tiga atom oksigen yang mempunyai daya serap yang amat
kuat terhadap radiasi sinar ultraviolet dari matahari, berfungsi sebagai perisai yang
melindungi makhluk hidup di muka bumi.
3. Ozon merupakan sumber panas yang dapat memanasi udara di sekitarnya. Merupakan
bagian atmosfer yang berada di atas lapisan troposfer sampai pada ketinggian 50 60
km, atau lebih tepatnya lapisan ini terletak di antara lapisan troposfer dan ionosfer.
Pada lapisan stratosfer, suhu akan semakin meningkat dengan meningkatnya
ketinggian. Suhu pada bagian atas stratosfer hampir sama dengan suhu pada permukaan
bumi. Dengan demikian, profil suhu pada lapisan stratosfer ini merupakan kebalikan dari
lapisan troposfer. Ciri penting dari lapisan stratosfer adalah keberadaan lapisan ozon yang
berguna untuk menyerap radiasi ultraviolet, sehingga sebagian besar tidak akan mencapai
permukaan bumi.
Serapan radiasi matahari oleh ozon dan beberapa gas atmosfer lainnya menyebabkan
suhu udara pada lapisan stratosfer meningkat. Lapisan stratosfer tidak mengandung uap air,
sehingga lapisan ini hanya mengandung udara kering. Batas lapisan stratosfer disebut
stratopouse.
Ozon
Ozon adalah molekul yang terdiri dari tiga atom Oksigen. Lapisan ozon adalah suatu
lapisan yang terletak di lapisan stratosfir, 20 45 km diatas permukaan bumi, yang terdiri
dari molekul-molekul ozon. Lapisan ini dapat menyerap radiasi ultra violet yang dipancarkan
matahari. Pada lapisan ini ozon terbentuk dan terurai melalui keseimbangan dinamis.
gelombang pendek sehingga akan merusak kehidupan. Untuk tiap 10 persen penipisan lapisan
ozon akan terjadi kenaikkan radiasi UV sebesar 20 persen. Radiasi UV-B dapat menyebabkan
kerusakan pada mata, meluasnya penyakit infeksi serta pertambahan kasus kanker kulit.
Demikian juga vaksinasi terhadap sejumlah penyakit akan menjadi kurang
berhasilguna. Dengan lebih banyak radiasi gelombang pendek UV-B maka akan memicu
reaksi kimiawi di atmosfer bawah, yang dapat mengakibatkan penambahan jumlah reaksi
fotokimia yang menghasilkan asap beracun, terjadinya hujan asam dan berakibat naiknya
gangguan saluran pernapasan.
Penipisan lapisan ozon menyebabkan banyak tanaman lambat pertumbuhannya dan
sebagian mungkin akan menjadi kerdil, hasil sejumlah tanaman budidaya akan menurun dan
hutan-hutan akan menjadi rusak. Di laut radiasi dengan intensitas tinggi akan merusak atau
membunuh anak ikan, kepiting dan udang. Populasi plankton yang menjadi dasar dari
jaringan makanan hewan laut dapat mengalami dampak buruk, sehingga menyebabkan
pengaruh berantai untuk seluruh jaringan makanan hewan laut. Radiasi UV akan menurunkan
kemampuan sejumlah organisme dalam menyerap karbon dioksida yang merupakan salah
satu gas rumah kaca, sehingga konsentrasi gas rumah kaca di atmosfer akan meningkat yang
menyebabkan pemanasan global.