Anda di halaman 1dari 5

Bebek-Bebek Jahiliyyah

Kamu akan mengikuti sunnah (kebiasaan) kaum-kaum sebelum kamu sejengkal demi sejengkal
sehasta demi sehasta, hingga mereka masuk ke dalam lubang biawak (buaya) kamu tetap mengikuti
mereka. Kami (sahabat) bertanya. Wahai Rasulullah, apakah yang kamu maksudkan itu adalah orangorang Yahudi dan orang-orang Nasrani? Rasulullah saw bersabda menjawab. Kalau bukan mereka
(Yahudi dan Nasrani), siapa lagi?. (HR Bukhari dan Muslim)
Ada kisah dari suatu negeri. Suatu negeri yang jauh di sana, negeri yang keindahan alamnya
memancarkan warna-warna surga. Negeri yang bila saja terdengar namanya maka tergambarlah
keindahannya dalam imajinasi kita. Tersebutlah nama negeri itu, Negeri Bebek. Di negeri ini hiduplah
orang dari berbagai kepercayaan, etnis dan suku. Dari mereka yang berkulit putih bahkan yang berkulit
seperti warna buahpun bisa kita temui di sini. Mereka begitu dikenal sebagai masyarakat yang ramah dan
sopan, suka bergotong-royong, suka membantu sesama. Kepercayaan mereka berbeda-beda macamnya,
walau begitu mereka sangat bertoleransi sekali, begitu juga negeri ini dikenal sebagai negeri yang
memiliki populasi muslim terbesar di dunia (Suhanallah).
Namun ada yang aneh di negeri ini. Keanehan yang makin terjadi akhir-akhir ini. Karena walau
mereka berbeda kepercayaan, perilaku atau kebiasaan yang dilakukan orang-orang di Negeri Bebek ini
ternyata tidak jauh berbeda. Saat orang nasrani di negeri ini mengucapkan Selamat Tahun Baru 2014,
hal yang sama juga dilakukan orang muslim di negeri ini. Perbedaannya mungkin yang satu, saat hari
minggu suka pergi ke gereja, dan yang satunya lagi kalau adzan pergi ke masjid (itupun kalau dia dengar).
Keanehan lain juga terjadi. Saat seorang nasrani di negeri ini mengucapkan Selamat untuk perayaan
kepercayaan mereka, dengan semangat Toleransi orang muslim di negeri ini juga mengucapkannya hal
yang sama.
Sekarang kita tengok ke negeri seberang, Paus Paulus seorang terhormat di negerinya, sedang
merayakan ulang tahun bulan desember lalu, kita melihat bagaimana ia merayakannya. Ada kue ulang
tahun dan ada acara meniup lilin. Baiklah, sudah berapa lama orang-orang di negeri ini hidup, sering kita
perhatikan mereka yang beragama Islam merayakan ulang tahun. Ada juga kue ulang tahun dan ada acara
meniup lilin, tidak ada bedanya.
Ya, mungkin karena ketoleransian mereka yang telah mendarah daging. Kalau begitu jika saya di
izinkan bertanya. Mengapa mereka tidak menjadi satu kepercayaan ya? Wong kebiasaan yang mereka
lakukan sama toh. Wah mas hati-hati kalo ngomong (Ada yang protes). Kita melakukan hal yang sama
bukan berarti meyakini kepercayaan mereka, emang cuma mengucapkan selamat aja apa salahnya sih!
(Lanjut orang yang protes). Oh begitu, kalo begitu mereka yang nasrani kita minta mengucap ashadu al
laa ilaaha ilallah, wa ashadu anna muhammadar rasuulullah saja. Wah enak aja! (Yang nasrani
protes). Tuh kan malah enggak mau, kenapa kan cuma mengucapkan aja apa salahnya sih.
Wallahi, dalam Islam hanya ada 3 perayaan (Ied) untuk umat muslim, hanya Iedul fitri, Iedul adha
dan hari Jumat. Telah ditetapkan oleh Allah swt dan Rasulullah saw, melalui lisan sucinya. Setiap kaum
memiliki Ied, dan hari ini (Iedul Fitri) adalah Ied kita (kaum Muslimin) (HR. Bukhari dan Muslim).
Nah, jika kita mengadakan hari perayaan tahunan yang tidak termasuk dalam 3 macam itu, maka Ied
milik kaum manakah yang kita rayakan tersebut? Yang pasti bukan milik kaum muslimin. Kita kan
enggak tau perayaan itu termasuk perayaan orang non muslim atau bukan (Masih ngeyel). Makanya sini
saya kasih tau. Mau bukti? Yuk sini santai dulu, kita simak penjelasan yang berikut ini.

(Gambar Ulang Tahun Paus Paulus dan Orang Islam)


1.

Sol Invictus

Sepanjang bulan Desember, matahari terus turun ke wilayah bagian selatan khatulistiwa sehingga
memberikan musim dingin pada wilayah Romawi yang notabene memiliki 4 musim, dan titik terjauh
matahari adalah pada tanggal 21-22 Desember setiap tahunnya. Lalu mulai naik kembali ketika tanggal 25
Desember. Matahari terus naik sampai benar-benar terasa sekitar 6 hari kemudian.
Karena itulah Romawi merayakan rangkaian acara Kembalinya Matahari menyinari bumi
sebagai perayaan terbesar. Dimulai dari perayaan Saturnalia (menyambut kembali dewa panen) pada
tanggal 23 Desember. Lalu perayaan kembalinya Dewa Matahari (Sol Invictus) pada tanggal 25
Desember sampai tanggal 1-5 Januari yaitu Perayaan Tahun Baru (Matahari Baru). Mereka merayakannya
dengan mabuk, hura-hura dan pesta, persis seperti yang dilakukan masyarakat (bahkan) sebagian umat
muslim Negeri Bebek zaman sekarang.
Ketika Romawi menggunakan Kristen sebagai agama negara, maka terjadi akulturasi agama
Kristen dengan agama pagan Romawi. Maka diadopsilah tanggal 25 Desember sebagai hari Natal, 1
Januari sebagai Tahun Baru dan banyak perayaan dan simbol serta ritual lain yang diadopsi. Bahkan
untuk membenarkan 1 Januari sebagai perayaan besar, Romawi menyatakan bahwa Yesus yang lahir pada
tanggal 25 Desember menurut mereka disunat 6 hari setelahnya yaitu pada tanggal 1 Januari, maka
perayaannya dikenal dengan nama Hari Raya Penyunatan Yesus (The Circumcision Feast of Jesus).
Jadi tanggal 25 Desember yang dikenal sebagai hari kelahiran Yesus bukan berasal dari keyakinan
Kristen asli, tapi dari kepercayaan pagan Romawi dan bahkan banyak pebedaan pendapat di antara
mereka tentang hal ini. Kemudian mereka kaum muslim yang enggak tau ikut-ikutan mengucapkan
selamat, dan merayakan hal yang sama. Mengucapkan selamat kepada mereka walaupun tidak sampai
pada derajat kekafiran namun merupakan perbuatan haram, karena artinya dia memberi selamat atau doa
atas perbuatan mereka yang menyekutukan Allah (Ibn Qayyim al-Jauziah).
2.

Artemis

Beralih ke sejarah mitologi Yunani kuno. Dahulu orang-orang Yunani memiliki kepercayaan pada
salah satu dewi mereka, Artemis, atau dalam mitologi Romawi memiliki sinonim dengan dewi Diana. Ia
merupakan anak perempuan dari perkawinan antara Zeus dan Leto. Serta memiliki saudara kembar lelaki
bernama dewa Apollo. Dalam kisahnya Artemis merupakan dewi perburuan, dewi bulan, dewi dari
binatang buas, dewi kelahiran, dewi keperawanan dan penjaga anak wanita. Oleh karena itu Artemis
digambarkan membawa busur dan panah mirip seperti penjaga atau pemburu.
Orang-orang Yunani dulu menghormatinya, mereka biasanya memberikan sesembahan berupa kue
yang berbentuk bulat menyerupai bulan saat tiba hari kelahiran mereka orang Yunani, dengan harapan
agar selalu diberi perlindungan. Simbol lain yang selalu menyertai kue ulang tahun adalah penggunaan
lilin di atas kue. Orang Yunani yang mempersembahkan kue mereka ke dewi Artemis juga meletakan
lilin-lilin di atasnya, karena membuat kue tersebut terlihat terang menyala sepeti bulan. Dalam
kepercayaan lain dijelaskan bahwa tujuan peletakan lilin adalah perihal praktik keagamaan, ada yang
meletakan lilin besar di tengah-tengah kue untuk menandakan Terangnya Kehidupan. Yang lainnya
percaya bahwa asap dari lilin tersebut akan membawa pengharapan mereka ke surga.
Saat ini banyak orang hanya mengucapkan pengharapan di dalam hati sambil meniup lilin. Mereka
percaya bahwa meniup semua lilin yang ada dalam satu hembusan akan membawa nasib baik. Persis

seperti yang terjadi saat ini. Anehnya ini di lakukan oleh orang yang mengaku Tuhannya Allah dan
Rasulnya Muhammad.
(Gambar Sol Invictus dan Artemis)
Saudaraku, saudara yang aku cintai melebihi cintaku pada diriku sendiri. Tarik napas sejenak, mari
kita berfikir. Berfikir tentang apa yang menyebabkan Allah akan memberikan takdir yang berbeda antara
keduanya, antara muslim dan non muslim. Takdir yang hanya punya dua pilihan : surga atau neraka. Apa
yang menyebabkan Allah mentakdirkan keabadian neraka bagi mereka non muslim dan surga yang kekal
bagi mereka umat Islam, dan setiap kita pasti menganggap semua umat Islam pasti masuk surga, padahal
belum tentu. Apa yang membedakannya? Jawabnya Perilaku. Seorang pezina, bila ia ditanya pastilah
ingin masuk surga, para pendosa lain juga inginnya begitu. Lalu apa yang membedakan kita dengan
mereka? Perilaku. Jika tidak ingin dianggap sebagai pemabuk jangan berperilaku seperti pemabuk. Jika
tidak ingin dianggap sebagai orang kafir jangan berperilaku seperti orang kafir.
Memang tidak bisa dipungkiri harus ada perbedaan antara keduanya. Orang nasrani hidup seperti
orang nasrani. Seorang muslim hidup seperti seorang muslim. Beribadah seperti seorang muslim,
berpakaian seperti seorang muslim, bertingkah laku seperti seorang muslim. Karena kita muslim. Harus
ada batas yang Tegas antara keduanya. Jangan mau disamakan, karena tidak semua agama sama.
Kepercayaan kita berbeda, keyakinan kita berbeda, karena takdir kita berbeda, maka perilaku kita harus
berbeda.
Jadi enggak boleh nih cuma ikutan aja? (Yang protes tadi). Jelas tidak boleh, alasannya mari kita
tengok hadits yang sudah sering kita dengar ini Barang siapa menyerupai suatu kaum, maka ia
termasuk golongan mereka (HR Abu Dawud dan Ahmad). Kamu mau dipanggil orang nasrani?
Makanya jangan berperilaku seperti mereka.
Janganlah menjadi seperti sekawanan bebek, yang ketika yang berjalan paling belakang ditanya
Bek, kenapa kok jalannya pada lewat sini?. Wah enggak tau mas, dari dulu sudah begini coba yang
depan mas (Jawab si bebek). Ketika yang selanjutnya ditanya Bek, kenapa kok jalannya pada ngikutin
lewat sini?. Aduh mas, saya juga enggak tau dari dulu sudah begini mas saya cuma ngikutin aja
(Jawab bebek yang lain). Akhirnya ketika bebek yang berjalan Paling Depan pun ditanya Pak Bebek
maaf mau tanya nih, kenapa ya kok jalannya lewat sini?. Waduh maaf mas saya gak tau Dari Dulu
Sudah Begini!. Jiaaah.
(Gambar bebek)
(Naudzubillaah). Jangan seperti itu saudaraku. Jangan menjadi umat yang cuma ikut-ikutan tanpa
tau apa yang dilakukan, tanpa tahu yang dilakukan ternyata menyesatkan. Kita tidak sama dengan
mereka, ajaran kita telah sempurna tanpa perlu ditambah-tambahkan, ajaran yang di turunkan khusus
untuk umat terbaik sepanjang masa.
Mulailah bangga menjadi seorang muslim, mencintai ajarannya lebih dari cinta kita pada ayah-ibu
kita, diri ini juga bukan berarti yang paling suci, hanya berkeinginan bersama-berbenah membersihkan
diri, mungkin masih ada sisa-sisa jahiliyah menempel pada diri ini. Mari kita luruskan pandangan,
semoga kisah dari Negeri Bebek ini bisa bermanfaat. Demi Allah tujuan kita hanya satu, Jannah.
Wallahualam.
..Pada hari ini telah Aku sempurnakan agamamu untukmu, dan telah Aku cukupkan
nikmatmu bagimu, dan telah Aku ridhoi Islam sebagai agamamu (QS : Al-Maaidah : 3)

Anda mungkin juga menyukai