DIARE
IDENTITAS PASIEN :
Nama
: Nn. I
Umur
: 18 tahun
Jenis Kelamin
: Perempuan
Bangsa/suku
: Makassar
Agama
: Islam
Pekerjaan
: Pegawai toko
Alamat
ANAMNESIS
Keluhan Utama
: Diare
Anamnesis Terpimpin :
Dialami sejak 1 hari yang lalu, terus menerus, disertai dengan demam dan sakit
kepala . Keluhan lainnya pasien merasa mual, muntah 1x. Belum pernah berobat
sebelumnya . Nafsu makan berkurang. BAB cair disertai ampas, BAK lancar.
: 80x/menit
Pernapasan
: 20x/menit
Suhu
: 38,5C
Kepala
Leher
Thoraks
Cor
Abdomen
Ekstremitas
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Tidak dilakukan
DIAGNOSIS
Gastroenteritis akut (GEA)
PENATALAKSANAAN
Pengobatan farmakologi yang diberikan :
-
Oralit
Istirahat teratur
: Diare
Pemeriksaan Fisis :
Tekanan Darah : 120/80
Nadi
: 80x/menit
Pernapasan
: 20x/menit
Suhu
: 38,5C
Kepala
Leher
Thoraks
Cor
Abdomen
Ekstremitas
1. Profil Keluarga
Pasien tersebut (Nn.I) adalah seorang remaja yang tinggal bersama kedua
orang tuanya. Status pendidikan terakhir Nn. I adalah SMA, pekerjaan Nn.
I saat ini adalah pegawai toko. Nn. I tinggal bersama kedua orangtuanya.
Ibu Nn.I bernama Ny.H seorang ibu rumah tangga, pekerjaan Ayah Nn. I
tidak diketahui.
2. Status Sosial dan Kesejahteraan Keluarga
Pekerjaan sehari-hari pasien adalah seorang pegawai di toko X. Pasien ini
tinggal dirumah saudara ibunya yang telah dihuni sekitar 6-7 tahun.
Rumah pasien dalam keadaan baik. Rumah terdiri dari 2 tingkat, di lantai 1
terdapat 1 kamar tidur yang sudah tidak ditempati, ruang makan, kamar
mandi dan dapur. Di lantai 2 terdapat kamar tidur.
Ventilasi dan
DISKUSI
Pasien datang ke puskesmas Jumpandang baru dengan keluhan utama
diare yang dialami sejak 1 hari yang lalu. Selain itu, pasien juga mengeluh
demam dan sakit kepala . Keluhan lainnya pasien merasa mual, muntah 1x. Belum
pernah berobat sebelumnya . Nafsu makan berkurang. BAB cair disertai ampas,
BAK lancar.
Berdasarkan
diagnosis
yang
kami
ambil,
maka
penatalaksanaan
farmakologis untuk pasien ini diberikan obat Anti Piretik ( Sanmol) dan Oralit.
PEMBAHASAN
A. DIARE
1. Pengertian diare
Diare adalah sebuah penyakit di mana penderita mengalami
rangsangan buang air besar yang terus-menerus dan tinja atau feses yang
masih memiliki kandungan air berlebihan. Di dunia diare adalah penyebab
kematian paling umum kematian balita, dan juga membunuh lebih dari 1,5
juta orang per tahun. Diare kebanyakan disebabkan oleh beberapa infeksi
virus tetapi juga seringkali akibat dari racun bakteria.Dalam kondisi hidup
yang bersih dan dengan makanan mencukupi dan air tersedia, pasien yang
sehat biasanya sembuh dari infeksi virus umum dalam beberapa hari dan
paling lama satu minggu.Namun untuk individu yang sakit atau kurang gizi,
diare dapat menyebabkan dehidrasi yang parah dan dapat mengancam-jiwa
bila tanpa perawatan (Wikipedia, 2011).
Tanda penyakit diare seperti:kehilangan cairan dan elektrolit, mata
cekung,
haus,
mulut
kering,
demam,
letargis,
dankadang-kadang
a. Faktor infeksi
Infeksi pada saluran pencernaan merupakan penyebab utama diare pada
anak. Jenis-jenis infeksi yang umumnya menyerang antara lain:
1) Infeksi oleh bakteri :Escherichia coli, Salmonella thyposa, Vibrio cholera
(kolera), dan serangan bakteri lain yang jumlahnya berlebihandan
patogenik seperti pseudomonas.
2) Infeksi basil (disentri),
3) Infeksi virus rotavirus,
4) Infeksi parasit oleh cacing (Ascaris lumbricoides),
5) Infeksi jamur (Candida albicans)
6) Infeksi akibat organ lain, seperti radang tonsil, bronchitis, dan radang
tenggorokan.
Faktor resiko yang dapat menyebabkan diare karena faktor infeksi misalnya
ketersediaan sumber air bersih, ketersediaan jamban, dan kebiasaan tidak
mencuci tangan.
1) Sumber Air Bersih
Sumber air bersih yang digunakan untuk minum merupakan salah satu
sarana sanitasi yang tidak kalah pentingnya berkaitan dengan kejadian
diare. Sebagian kuman infeksius penyebab diare ditularkan melalui jalur
fekal oral. Mereka dapat ditularkan dengan memasukkan ke dalam mulut,
cairan atau benda yang tercemar oleh tinja, misalnya air minum, jari-jari
tangan makanan, dan makanan yang disiapkan dalam panci yang dicuci
dengan air yang tercemar (Depkes RI, 2000).
Menurut Depkes RI (2000), hal - hal yang perlu diperhatikan dalam
penyediaan air bersih adalah :
mencuci
tangan.
Mencuci
tangan
yang
baik
sebaiknya
Makanan
yang
terkontaminasi
jauh
lebih
mudah
c. Faktor psikologis
Rasa takut , cemas, dan tegang yang berlebihan, jika terjadi pada anak
bisa menyebabkan diare. Tetapi jarang terjadi pada balita umumnya
pada anak yang lebih besar.
3. Jenis dan Klasifikasi Diare
Menurut Depkes RI (2000) diare menurut jenisnya dibagi :
a. Diare Akut
Diare akut adalah diare yang berlangsung kurang dari 14 hari atau dua
minggu. Akibatnya adalah dehidrasi, sedangkan dehidrasi adalah
penyebab utama kematian pada penderita diare.
b. Diare Disentri
Diare disentri adalah diare yang disertai darah dalam tinjanya.Akibat
diare disentri adalah anoreksia, penurunan berat badan dengan cepat, dan
kemungkinan terjadinya komplikasi pada mukosa.
c. Diare Persisten
Diare persisten yaitu diare yang berlangsung lebih dari 14 hari atau dua
minggu dan terjadi secara terus-menerus. Akibat diare persisten adalah
penurunan berat badan dan gangguan metabolisme.
d. Diare dengan masalah lain
Anak yang menderita diare (diare akut atau diare persisten) mungkin juga
disertai dengan penyakit lain seperti demam, gangguan gizi, atau
penyakit lainnya.
4. Tanda dan Gejala Diare
Gambaran awal dimulai dengan bayi atau anak menjadi cengeng, gelisah, suhu
badan mungkin menigkat, nafsu makan berkurang atau tidak ada, kemudian
timbul diare. Feses makin cair, mungkin mengandung darah atau lender, dan
warna feses berubah menjadi kehijau-hijauan karena bercampur empedu.
Akibat sering defekasi, anus dan sekitarnya menjadi lecet karena sifat feses
makin lama makin asam, hal ini terjadi akibat banyaknya asam laktat dari
pemecahan laktosa yang tidak dapat diabsorbsi oleh usus (Sodikin 2011).
Apabila penderita telah banyak mengalami kehilangan air dan elektrolit, maka
terjadilah gejala dehidrasi. Berat badan turun, ubun-ubun besar cekung pada
bayi, tonus otot dan tugor kulit berkurang, dan selaput kering pada mulut bibir
terlihat kering. Gejala klinis menyesuaikan dengan derajat atau banyaknya
kehilangan cairan yang hilang (Sodikin 2011)
5. Akibat Diare
a. Kehilangan air (dehidrasi)
Dehidrasi terjadi karena kehilangan air (output) lebih banyak dari
pemasukan (input), merupakan penyebab terjadinya kematian pada diare.
Gangguan keseimbangan asam basa (metabolik asidosis). Hal ini terjadi
karena kehilangan Na-bicarbonat bersama tinja. Metabolisme lemak tidak
sempurna sehingga benda kotor tertimbun dalam tubuh, terjadinya
penimbunan asam laktat karena adanya anorexia jaringan. Produk
metabolisme yang bersifat asam meningkat karena tidak dapat dikeluarkan
oleh ginjal (terjadi oliguria/anuria) dan terjadinya pemindahan ion Na dari
cairan ekstraseluler kedalam cairan intraseluler.
b. Hipoglikemia
Hipoglikemia terjadi pada 2-3% anak yang menderita diare. Hal ini terjadi
karena adanya gangguan penyimpanan/penyediaan glikogen dalam hati dan
adanya gangguan absorbsi glukosa. Gejala hipoglikemia akan muncul jika
kadar glukosa darah menurun hingga 40 mg% pada bayi dan 50% pada
anak-anak.
c. Gangguan Gizi
Terjadinya penurunan berat badan dalam waktu singkat disebabkan oleh
karena asupan makanan sering dihentikan oleh orang tua karena takut diare
atau muntah yang bertambah hebat dan makanan yang diberikan sering
tidak dapat dicerna
hiperperistaltik.
d. Gangguan sirkulasi
Sebagai akibat diare dapat terjadi renjatan (syock) hipovolemik, akibatnya
perfusi jaringan berkurang dan terjadi hipoksia, asidosis bertambah berat,
dapat mengakibatkan perdarahan otak, kesadaran menurun dan bila tidak
segera diatasi klien akan meninggal (Behrman, Kliegman & Arvin, Nelson
2000).
B. PENATALAKSANAAN
Penatalaksanaan diare akut karena infeksi pada orang dewasa terdiri atas:
1. Rehidrasi sebagai prioritas utama pengobatan, ada hal yang penting
diperhatikan agar dapat memberikan rehidrasi yang cepat dan akurat,
yaitu:
Rumus:
BD plasma 1.025 x BB x 4 ml
0,001