Dengan tersedianya pola pikir yang logis, ilmiah, sistematis, dan terorganisir dalam memberikan
asuhan keperawatan secara komprehensif kepada klien tentunya akan mempercepat proses
penyembuhan, terhindar dari kelalaian dan malpraktek, dengan demikian pelayanan keperawatan
yang diterima oleh klien merupakan pelayanan yang bermutu dan dapat dipertanggung-jawabkan.
2.Pengembangan keterampilan intelektual dan teknis bagi tenaga keperawatan.
Pelaksanaan proses keperawatan dalam merawat klien akan memberikan kesempatan bagi
perawat untuk mengembangkan berbagai pengetahuan dan keterampilan serta pengalaman
kerjasama dengan teman sejawat, klien, dan keluarganya.
3.Meningkatkan citra profesi keperawatan.
Dengan tersedianya pola pikir yang logis, ilmiah, sistematis, dan terorganisir dalam memberikan
asuhan keperawatan tentunya klien akan menerima suatu pelayanan keperawatan yang bermutu.
Pelayanan keperawatan yang bermutu dapat meningkatkan citra profesi keperawatan.
4.Meningkatkan peran dan fungsi keperawatan dalam pengelolaan asuhan keperawatan.
Dengan melaksanakan tahap-tahap dalam proses keperawatan berarti melaksanakan fungsi-fungsi
pengelolaan yang dimulai dari pengkajian masalah, merencanakan asuhan keperawatan,
pengorganisasian kegiatan keperawatan, menggerakkan tenaga keperawatan, menilai serta
mengontrol asuhan keperawatan yang diberikan dalam mencapai tujuan pelayanan keperawatan
yang telah ditetapkan.
5.Pengakuan otonomi keperawatan.
Masyarakat akan mengakui otonomi dari profesi keperawatan bila asuhan keperawatan yang
diberikan dengan suatu metode yang didasari oleh tanggung jawab dan tanggung gugat
berdasarkan kode etik profesi dan standar praktek keperawatan.
6.Peningkatan rasa solidaritas.
Kesamaan metode yang dipergunakan oleh tenaga keperawatan dalam memberikan asuhan
keperawatan kepada klien akan memperkuat rasa kebersamaan dan identitas dari profesi
keperawatan.
7.Meningkatkan kepuasan kerja tenaga keperawatan.
Asuhan keperawatan yang bermutu dapat meningkatkan kepuasan konsumen, terhindar dari
kelalaian dan malpraktek yang dengan sendirinya akan berpengaruh kepada kepuasan kerja
perawat secara keseluruhan.
8.Untuk pengembangan ilmu keperawatan.
Penerapan proses keperawatan dapat mendukung dan memberi sumbangan dalam pengembangan
body of knowledge dengan penelitian-penelitian keperawatan, sehingga dapat dikembangkan
metode-metode yang baku dalam memberikan asuhan keperawatan.
Karakteristik Proses Keperawatan
Kozier et al. (1995) menyebutkan bahwa proses keperawatan mempunyai sembilan karakteristik,
antara lain:
1) Merupakan sistem yang terbuka dan fleksibel untuk memenuhi kebutuhan yang unik dari klien,