Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN PRAKTIKUM

EKOLOGI TUMBUHAN
Daur Karbon

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


UNIVERSITAS TANJUNGPURA
PONTIANAK
2008

BAB I
PENDAHULUAN
A.

Dasar Teori
Lintasan spesifik suatu bahan kimia melalui siklus biogeokimia bervariasi
menurut unsure yang dimaksud dan pada struktur trofik suatu ekosistem. Akan tetapi
kita dapat mengenali dua kategori umum siklus biogeokimia. Bentuk gas dari unsure
karbon, oksigen, sulfur dan nitrogen ditemukan dalam atmosfer, dan siklus unsureunsur ini pada dasarnya adalah global (Campbel, 2004:395-396).
Karbon adalah bahan penyusun dasar semua senyawa organic. Pergerakannya
melalui suatu ekosistem berbarengan dengan pergerakan enerdi, melebihi zat kimia
lain. Dalam siklus karbon, proses timbale balik fotosintesis dan respirasi seluler
menyediakan suatu hubungan antara lingkungan atmosfer dengan lingkungan
teresterial. Tumbuhan mendapatkan karbon dalam bentuk CO 2, dari atmosfer melalui
stomata daunnya dan menggabungkannya ke dalam bahan organic biomasanya sendiri
melalui proses fotosintesis. Jumlah bahan organic tersebut selanjutnya menjadi sumber
karbon bagi konsumen. Respirasi oleh semua organisme mengembalikan CO2 ke
atmosfer (Campbel, 2004:397).
Dalam ekologi kita mengenal suatu unit atau satuan fungsional dari makhluk
hidup dengan lingkungannya yang disebut ekosistem. Dalam ekosistem itulah makhluk
hidup beinteraksi baik diantara makhluk itu satu sama lain maupun antara makhluk
hidup dengan lingkungannya. Pengaruh lingkungan terhadap makhluk

dalam

lingkungannya itu disebut aksi , sebaliknya makhluk hidup mengadakan reaksi


terhadap pengaruh tadi. Sedangkan pengaruh makhluk hidup terhadap lainnya disebut
koaksi (Dirdjosoemarto, S : 1993).
Setiap organisme selalu berusaha menyesuikan diri dengan lingkungan fisik,
tetapi juga dapat membuat lingkungan geokimia menyesuaikan terhadap kebutuhan
biologisnya. Unsure kimia termasuk unsure protoplasma cendrung untuk membentuk
daur di alam dengan pola khusus : lingkungan organisme lingkungan dan daur
ini dikenal dengan daur Biogeokimia ( Heddy, S : 1996).
Daur biogeokimia yang terjadi di alam antara lain : daur hidrologi atau daur air,
daur udara, daur sediment atau daur endapan. Daur karbon merupakan salah satu dari
daur udara yang terjadi dalam biosfer. Daur karbon adalah siklus biogeokimia dimana
karbon dipertukarkan antara biosfer, geosfer, hidrosfer dan atmosfer bumi. Dalam daur
ini terdapat empat reservoir karbon utama dihubungkan oleh jalur pertukaran.
2

Reservoir tersebut adalah atmosfer, biosfer, teresterial(biasanya termasuk pula


freshwater system dan material non hayati organic seperti karbon tanah

(soil

karbon)), lautan(termasuk karbon anorganik terlarit dan biota laut hayati dan
nonhayati),

dan

sediment(termasuk

bahan

baker

fosil

(http://id.wikipedia.org.wiki/Siklus_karbon).
Pada daur karbon, CO2

diudara dimanfaatkan oleh tumbuhan untuk

berfotosintesis dan menghasilkan oksigen yang nantinya akan digunakan untuk


fotosintesis dan menghasilkan oksigen yang nantinya akan digunakan manusis dan
hewan untuk berespirasi. Keadaan itulah yang tampak jelas adanya hubungan saling
mempengaruhi antara produsen dan konsumen didalam ekosistem.
Pada ekosistem air, terjadi reaksi karbon dengan air dimana akan membentuk
asam karbonat, dengan reaksi :
CO2

H2O

H2CO3

Bromthymol blue dapat dijadikan larutan indicator yang berwarna biru dalam
larutan basa dan kuning kemerahan pada larutan asam. Yang dapat melihat ada tidak
terjadinya daur karbon. Pentingnya daur karbon dalam kehidupan dan terdapatnya
hubungan antara produsen dan konsumen dalam sustu ekosistem, maka diperlukanlah
suatu penelitian bagaimana daur tesebut terjadi dan apakah tampak hubungan antara
produsen dan konsumen di dalam daur tersebut.
B.

Tujuan
Untuk mempelajari hubungan antara produsen (Hydrilla sp) dan konsumen (siput)

di dalam ekosistem perairan.


C.

Hipotesis
Adapun hipotesis dalam penelitian ini adalah :

Ho = Adanya hubungan antara produsen ( Hydrilla sp ) dan konsumen( siput kecil) di


dalam ekosistem perairan (akuarium)
H1 = Tidak ada pengaruh antara produsen ( Hydrilla sp ) dan konsumen (siput kecil) di
dalam ekosistem perairan (akuarium)

BAB II
METODOLOGI
A. Alat dan Bahan
1. Alat
Alat-alat yang digunakan antara lain :
-

Botol selai (botol biakan tertutup)

Siput kecil sebagai konsumen

Hydrilla sp sebagai produsen

2. Bahan
- Bromthymol blue
- air
B. Cara kerja
- Di siapkan dua percobaan A dan B, masing-masing terdiri dari empat botol
biakan. Tabung-tabung ditandai dengan A1, A2, A3, A4 dan B1, B2, B3, dan B4.
- Setiap tabung di isi dengan sejumlah air yang sama sampai permukaan air kirakira 20mm di bawah mulut tabung.
- Ditambahkan 3 s/d 5 tetes Bromthymol blue kedalam tiap-tiap tabung.
- Dimasukkan siput kecil kedalam botol A1 dan B1, siput kecil dan Hydrilla sp pada
botol A2 dan B2, Hydrilla sp saja ke dalam botol A3 dan B3, dan akuades
kedalam tabung A4 dan B4 sebagai control.
- Semua botol ditutup rapat agar kedap udara
- Percobaan A diletakkan pada tempat gelap dan percobaan B pada

tempat

terang(terkena cahaya)
- Di lakukan pengamatan selama 24 jam kemudian

dan dicatat semua warna

indicator dari setiap botol. Dan dicatat pula perubahan yang mungkin terjadi
dengan siput kecil dan Hydrilla sp.
- Setelah itu dipindahkan tabung biakan A ke tempat terang dan biakan B ke tempat
gelap. Dan dicatat perubahannya setelah 24 jam kemudian. Perpindahan diulangi
selama 7 hari.
- Setelah pengamatan selama 7 hari, dibuat kesimpulan tentang Daur Karbon pada
percobaan ini.

BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Pengamatan

Tabung
A

Perlakuan
A1 (siput)
A2 (siput+Hydrilla sp)
A3 (Hydrilla sp)
A4 (akuades)
B1(siput)
B2 (siput+Hydrilla sp)
B3 (Hydrilla sp)
B4 (akuades)

1
0
0
0
0
0
0
0
0

Hasil pengamatan hari ke:


2
3
4
5
6
+
+++
++
++
+++
0
+++
++
++
++
0
+
+
+
+
0
0
0
0
0
++
++
++
++
+++
+
+
++
++
++
+
+
++
++
+
0
0
0
0
0

7
+++
+++
+
0
+++
++
+
0

Keterangan :
0
= jernih(tidak ada perubahan)
+
= biru kekuningan
++
= agak kuning
+++ = kuning dan agak merah
B. Pembahasan
Praktikum daur karbon dilakukan untuk melihat bagaimana hubungan antara
produsen berupa Hidrilla sp terhadap keberadaan konsumen berupa siput dalam
ekosistem perairan. Pengkajian tentang daur karbon adalah karena karbon adalah
penyusun dasar semua senyawa organic.
Kegiatan pengamatan terhadap aktivitas produsen dan konsumen dilakukan
dalam waktu 7 hari, hal ini dilakukan untuk melihat perubahan-perubahan yang terjadi
pada setiap harinya.
Pada pengamatan hari ke-1 belum terlihat perubahan warna pada Bromthymol
blue pada semua perlakuan. Bromthymol blue adalah larutan indicator yang akan
berubah warna apabila kadar oksigen telah mencapai batas tertentu. Pada tahap ini
reaksi yang terjadi untuk merubah warna Bromthymol blue kadarnya belum mencapai
batas kadar tertentu.
Pada pengamatan hari ke-2 pada media dengan menggunakan perlakuan berupa
pemberian siput terjadi perubahan warna larutan dalam botol selai menjadi biru
kekuningan pada botol A1 berisi siput dan pada botol kelompok B, B1 berwarna agak

kuning dan pada B2 dan B3 berwarna biru kekuningan, sedangkan pada yang lainnya
Belum terjadi perubahan warna.
Untuk pengamatan pada hari ketiga semua air pada botol mengalami perubahan
warna dimana pada botol A yang A1 yang berisi siput mengalami perubahan warna
menjadi kining agak kemerahan, A2 yang berisi siput dan Hidrilla sp menjadi kuning
agak kemerahan dan pada A3 yang berisi Hidrilla sp berubah warna menjadi biru
kekuningan sedangkan pada A4 yang berisi akuades tidak terjadi perubahan, ini
merupakan control sehingga sampai pada hari ke 7 baik pada kelompok A maupun
kelompok B tidak mengalami perubahan warna, dalam arti larutan tetap jernih. Lain
halnya dengan kelompok B, pada B1 warnanya menjadi agak kuning dan pada B2 dan
B3 warnanya berubah menjadi biru kekuningan.
Lebih lanjut pada pengamatan hari ke-4 s.d hari ke-7 perubahan yang terjadi
tidak terlalu signifikan dalam arti pada kelompok A dan B untuk bagian 1,2, warna
yang berubah berkisar antara agak kuning sampai dengan merah sedangkan pada
bagian 3 perubahan warna berkisar pada biru kekuningan sampai dengan agak kuning.
Fluktuasi perubahan warna ini terjadi akibat adanya perpindahan penempatan, yaitu
untuk masing-masing bagian dilakukan penukaran tempat, yaitu pada tempat gelap dan
tempat terang setiap 24 jam.
Perubahan warna menuju warna yang semakin mendekati merah menandakan
bahwa banyaknya gas CO2 terlarut dalam air semakinmendekati merah berarti
banyaknya CO2 yang ada lebih banyak. CO2 yang di hasilkan dari hasil respirasi ikan
tidak terpakai karena tidak adanya tumbuhan yang memfaatkannya untuk fotosintesis.
Dari hasil yang di dapatkan, terlihat pada ekosistem air (akuarium kecil),
pertukaran CO2 dengan atmosfer berjalan secara tidak langsung. Karbondiaoksida
berikatan dengan air membentuk asam karbonat tyang akan terurai menjadi ion
bikarbonat. Bikarbonat merupakan sumber karbon bagi alga yang memproduksi
makanan umtuk diri mereka sendiri dan organisme heterotrof lain.
Sebaliknya, saat organisme air berespirasi, CO2 yang mereka keluarkan
menjadi karbonat. Jumlah karbonat dalam air seimbang dengan jumlah CO2 di air.
(http://free.vlsm.org/v.12/sponsor/Sponsor-).
Hal ini tampak pada botol yang berisi Hydrilla dan ikan dimana terjadi
hubungan antara Produsen (Hydrilla sp) yang menghasilkan O2 yang dimanfaatkan
oleh konsumen dalam hal ini Hidrilla sp. Begitu sebaliknya untuk siput menghasilkan

CO2 dari respirasinya yang diperlukan oleh tumbuhan untuk berfotosintesis. Adapun
reaksi Respirasi dan fotosintesis yang terjadi yaitu :
Respirasi :
C6H12O6 + O26 CO2 + 6 H2O +energi.
Fotosintesis :
6 CO2 + 6 H2O C6H12O6 + 6 O2

BAB IV
KESIMPULAN

Kesimpulan yang di dapatkan pada praktikum Daur karbon adalah :


1.

Adanya hubungan yang seimbang antara produsen ( Hydrilla sp ) dan konsumen


( siput kecil) di dalam ekosistem perairan (akuarium) yang terlihat pada Daur
Karbon dan berubahnya air yang diberi Bromthymol blue.

2.

pada larutan control berupa Akuades tidak terjadi perubahan warna, karena pada
larutan ini tidak ada perubahan O2 maupun perubahan CO2

3.

pada perlakuan pemberian hidrilla CO2 yang dihasilkan lebih sedikit sehingga daur
karbon yang terjadi juga sedikit. Lain halnya dengan pemberian siput dan Hidrilla
sp pada botol selai, terlihat daur karbon yang terjadi lebih banyak. Hal ini di
indikasikan adanya perubahan warna menjadi agak merah pada larutan.

DAFTAR PUSTAKA

Anonim.Tanpa tanggalpublikasiSiklusKarbon..
(http://id.wikipedia.org.wiki/Siklus_karbon). Diambil tanggal 1 juni 2008
Anonim. Tanpa tanggal . Siklus Karbon. (http://free.vlsm.org/v.12/sponsor/Sponsor-).
Diambil tanggal 1 juni 2008
Campbell, dkk. 2004. Biologi Jilid 3. Jakarta : Erlangga
Dirdjosoemarto, S. 1993 . Ekologi . Jakarta : Universitas Terbuka Depdikbud
Heddy, S dkk.1996. Prinsip-Prinsip Dasar Ekologi. Jakarta : PT Raja Grafindo persada.

Anda mungkin juga menyukai