Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Oleh :
Dian Zilfira
Fairuz
Ricko Sadli S
C11.05.0085
C11.05.0080
C11.05.0076
Pembimbing :
Wiryawan Permadi, dr., SpOG (K)
I. IDENTITAS PASIEN
Nama
Umur
Alamat
Pendidikan
Pekerjaan
Agama
Tanggal MRS
Tanggal pemeriksaan
: Ny. H
: 22 tahun
: Sukajadi, bandung
: SMP
: IRT
: Islam
: 18 September 2006
: 20 September 2006
Status Generalis:
Kepala
: konjungtiva tidak anemis
sklera tidak ikterik
Toraks
Abdomen
: datar lembut
DM (-)
PS/PP -/BU (+) N
Hepar & Lien : sulit dinilai
Ekstrimitas
: edema -/varises -/Refleks fisiologis : +/+
Status Obstetrikus:
Pemeriksaan luar:
Fundus uteri
Inspekulo:
Fluxus (+)
Fluor(-)
Pemeriksaan dalam:
vulva/vagina
portio
ostium
corpus uteri
cavum douglasii
NT (+)
: tidak teraba
NT(-)
VII. PENATALAKSANAAN
1. observasi kondisi umum, T,N,R,S dan perdarahan.
2. infus cross match dan sedia darah
3. Douglas punksi -> Hasil (+), Kesan : KET
4. Lab lengkap, EKG, foto toraks
5. operasi laparotomi eksploratif a.i KET
6. pemeriksaan histolpatologi - biopsi
Tanggal 18 september 2006 pukul 05.00 WIB dilakukan operasi laparotomi
eksploratif
a.i Kehamilan Ektopik Terganggu
Pemeriksaan Jaringan Post laparotomi a.i ruptur tuba kanan
Jaringan : Tuba Falopii
Lokalisasi: tuba Falopii kanan
Ket : Tampak tuba pars ampularis membesar, ukuran 3x2x2. ostium tuba pars
abdominalis aktif mengeluarkan darah, dilakukan salfingektomi kanan, perdarahan
300 cc.
Pemeriksaan Hematologi post laparotomi eksploratif :
Hematologi:
Hb
Leukosit
Hematokrit
Trombosit
: 9,9 gr/dl
: 14700/mm3
: 29 %
: 265000 /mm3
VIII. PROGNOSIS
Quo ad vitam
Quo ad functionam
: ad bonam
: ad bonam
IX. FOLLOW UP
19 September 2006 :
Keadaan Umum : cm
T : 110/60 mmHg
S : 36,8 OC
Th/ Infus RL : D5% : 2:1
Amoxicillin 3x1 amp i.v
Kaltrofen Supp 2x1 supp
Puasa s/d BU (+) N
20 september 2006
Keadaan Umum : cm
T : 100/70 mmHg
S : 37 OC
Th/ antibiiotik i.v diganti peroral.
R
N
: 20 x/menit
: 84 x/menit
R
N
: 20 x/menit
: 80 x/menit
Batasan
Kehamilan Ektopik (KE) adalah suatu kehamilan yang hasil konsepsinya
berimplantasi diluar cavum uteri.
Kehamilan Ektopik Tergangggu (KE) adalah bila kehamilan ektopik tersebut berakhir
dengan abortus atau rutur tuba.
Faktor resiko
Radang Panggul (PID)
Riwayat kehamilan ektopik
Endometriosis
Riwayat operasi tuba
Riwayat operasi di daerah panggul
Infertilitas dan pengobatan infertilitas
Kelainan uterus dan atau tuba
Riwayat terpapar D.E.S
Merokok
Dll, seperti :
- multiple sexual partners
- hubungan seks pertama kali saat usia muda
Diagnosis
Anamnesis :
Terlambat haid
Biasanya terjadi pada kehamilan 6-8 minggu
gejala subjektif kehamilan lainnya ( mual, pusing, dll)
pada KET dapat disertai dengan :
nyeri perut yang disertai spotting
gejala yang lebih jarang : nyeri yang menjalar ke bahu, perdarahan pervaginam,
sampai pingsan.
Pemeriksaan Fisik :
Tanda-tanda syok hipovolemik : takikardi, hipotensi, akral dingin, dan anemis
Nyeri abdomen : perut tegang, nyeri tekan dan nyeri lepas abdomen, dan bisa
juga ditemukan pekak samping dan pekak pindah pada perkusi abdomen.
Pemeriksaan Ginekologis :
In spekulo: Fluxus positif, biasanya sedikit
Pemeriksaan dalam : uterus yang membesar
Nyeri goyang serviks (+)
Kanan/kiri uterus : nyeri pada perabaan dan dapat teraba massa
tumor di daerah adnexa
Cavum Douglas bisa menonjol karena berisi darah, nyeri tekan
(+)
Diagnosa Banding KET
Kista ovarium pecah yang mengalami perdarahan
Torsi kista ovarium
Kista terinfeksi
Abortus imminens
Appendisitis
Pemeriksaan penunjang
1. laboratorium : Hb, leukosit
kadar B-hCG dalam serum
uji kehamilan
2. USG : Uterus yang membesar
Tidak ada kantung kehamilan dalam kavum uteri. Bisa ditemukan
kantung kehamilan palsu ( pseudogestational sac)
Kelainan adnexa, berupa : adanya kantung kehamilan
Bisa ditemukan janin (jarang)
Massa kompleks
Cairan bebas di kavum Douglas
3. kuldosintesis untuk mengetahui adanya darah di kavum douglas.
4. diagnosis laparoskopi, bila hasil USG dan kuldosintesis meragukan
konsul bagian bedah bila dicurigai adanya appendisitis
Terapi operatif
laparotomi
salfingektomi dilakukan apabila tidak ada masalah infertilitas, ruptur
tuba, perdarahan banyak, ada kelainan anatomi tuba.
Salfingostomi dilakukan apabila fertilitas masih diperlukan
Reseksi korni pada kehamilan kornu.