Anda di halaman 1dari 3

Anamnesis

Identitas Pasien
Nama: Umur: 14 Tahun
Jenis Kelamin:
Alamat: -

Masalah-Masalah
-

Buang air kecil tidak puas.

Merasa ada sisa kencing sesudah buang air kecil.

Harus mengejan kuat agar dapat buang air kecil.

Keluhan Utama
Buang air kecil tidak puas

Riwayat Penyakit Sekarang


Penderita memerlukan waktu antara keinginan buang air kecil dan keluarnya urin.
Keluhan ini sudah berlangsung sejak 1 bulan yang lalu.
Saat buang air kecil kadang terasa nyeri.
Pada akhir kencing masih keluar urin menetes.
Penderita merasa sering ingin buang air kecil.
-

Apakah ada nyeri di pinggang?

Apakah ada nyeri di daerah pinggang pada waktu tidur, dan tiba-tiba?

Apakah ada demam?

Apakah ada hematuria?

Apakah ada benjolan di glans penis?

Riwayat Penyakit Dahulu


Penderita pernah mengalami trauma di daerah selangkangan kira-kira 2 bulan yang lalu.
Sebelumnya belum pernah mengalami keluhan-keluhan seperti ini.
-

Apakah pernah mengalami hipospadia atau epispadia?

Apakah penderita sudah disirkumsisi?

Riwayat Terapi
-

Apakah penderita pernah memakai kateter?

Apakah penderita pernah menjalani operasi saluran kemih?

Pemeriksaan Fisik
I. Status Generalis
II. Tanda Vital
III.

Status Lokalis
-

Inspeksi
Uretra:
Pancaran kencing penderita, kecil, keras, dan terbelah.
Genetalia Eksterna:
Ada atau tidaknya sikatriks di daerah genitalia eksterna penderita.
Ada atau tidaknya tanda-tanda inflamasi.

Palpasi
Vesica Urinaria:
Apakah vesica urinarianya teraba atau tidak? Jika teraba, maka kemungkinan adanya
retensi urin di dalam vesica urinaria penderita.
Apakah ada massa di daerah suprapubis?
Uretra:
Apakah ada batu saluran kemih?
Rectal Toucher:
Apakah ada kelainan pada glandula prostat penderita? Seperti benjolan abnormal,
nyeri tekan, atau yang lainnya.

Hipotesis
Berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan fisik yang telah dilakukan dapat
disimpulkan bahwa pasien ini mengalami obstruksi parsial karena striktur pada saluran
kemih, yang disebabkan oleh beberapa hipotesis sebagai berikut.
1. Trauma
Pada hasil anamnesis ditemukan bahwa pasien pernah mengalami trauma pada
daerah selangkangan, sehingga trauma ini menyebabkan striktur pada uretra penderita, dan
mengakibatkan terjadi obstruksi parsial pada uretranya, akhirnya timbullah keluhankeluhan penderita berdasarkan skenario kasus.

2. Infeksi
Pada pasien ini berkemungkinan terjadi obstruksi karena infeksi. Ini bisa
dianamnesis lanjut mengenai kebersihan sanitasi pasien, karena kebersihan ini sangat
mempengaruhi proses terjadinya infeksi pada pasien ini. Selain itu, juga terdapat faktor
terapi yang mungkin pernah dijalani oleh pasien, seperti operasi saluran kemih atau
pemakaian kateter., karena hal-hal tersebut bisa menyebabkan terjadinya infeksi ataupun
striktur uretra akibat tidak adanya perawatan yang baik dan benar.
3. Tumor
Tumor bisa menyebabkan obstruksi melalui dua cara, yaitu menyebabkan striktur
uretra (tumor prostat) atau tumor itu sendiri yang menyumbat uretra (tumor saluran
kemih).

Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan penunjang yang dapat menunjang diagnosis kerja pada pasien ini sebagai
berikut.
1. Laboratorium
-

Urinalisis: pemeriksaan ini bertujuan untuk melihat fungsi ginjal penderita dalam
keadaan baik atau tidak. Ini bisa dilihat dari warna, kekeruhan, pH, ureum, kreatinin,
dan sedimen (leukosit, eritrosit, silinder).

Bakteriologis: pemeriksaan ini dilakukan secara mikroskopik dengan sediaan


langsung urin, untuk melihat ada atau tidaknya bakteri penyebab infeksi dalam urin
yang diperiksa.

2. Uroflowmetri
Pemeriksaan ini untuk menentukan kecepatan pancaran urin. Volume urin
yang dikeluarkan pada waktu miksi dibagi dengan lamanya proses miksi. Kecepatan
pancaran urin normal pria adalah 20 ml/detik dan pada wanita 25 ml/detik. Bila
kecepatan kurang dari nilai normal menandakan adanya obstruksi.
3. Radiologi
Diagnosis pasti untuk melihat adanya obstruksi karena striktur pada uretra
adalah dengan uretrografi atau uretroskopi. Pemeriksaan ini bisa digunakan untuk
melihat adanya striktur, letak, dan besarnya striktur. Untuk mengetahui lebih lengkap
mengenai panjang striktur adalah dengan foto bipolar uretrosistografi. Dengan
pemeriksaan ini panjang striktur dapat diketahui sehingga penting untuk perencanaan
terapi.

Anda mungkin juga menyukai