Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
KIMIA DASAR
TITRIMETRI 4 (ARGENTOMETRI)
DOSEN PEMBIMBING :
Zora Olivia, s.FARM.,M.FARM.,APT
Disusun oleh :
MauliaYusrina Laili
( G42141330 )
Gella Aprilia
( G42141333 )
( G42141342 )
( G42141346 )
( G42141367 )
Diana Wahyuni
( G42141377 )
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
Rasa syukur kami panjatkan Kepada ALLAH atas ramat dan hidayah-Nya, kami dapat
menyelesaikan laporan praktikum yang berjudul Titrimetri 4 (Argentometri). Dan tidak lupa
pula
kepada
dosen
pembimbing
mata
kuliah
Kimia
Dasar
(Zora
Olivia,
Penyusun
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
1.2
Rumusan Masalah
1.3
Manfaat
1.4
Tujuan
: 24 November 2014
Waktu
Tempat
Alat
3.2.2
Bahan
Menimbang dengan tepat AgNO3 sebanyak 4,25 gram didalam gelas kimia
dengan menggunakan neraca analisis
2.
3.
4.
5.
Menimbang dengan tepat NaCl sebanyak 0,293 gram di dalam gelas kimia
dengan menggunakan neraca analisis
2.
Menambahkan
aquades
secukupnya
kedalam
gelas
kimia
untuk
3.
Memasukkan larutan NaCl tersebut ke dalam labu takar 250 ml, kemudian
larutan tersebut diencerkan dengan menambahkan aquades ke dalamnya
sampai tanda batas
4.
5.
2.
3.
4.
5.
Menimbang dengan tepat garam dapur kotor sebanyak 0,2 gram dengan
gelas kimia dengan menggunakan neraca analitik
2.
3.
Memasukkan larutan garam dapur kotor tersebut kedalam labu takar 250
ml, kemudian larutan tersebut diencerkan dengan menambahkan aquades
ke dalamnya sampai tanda batas.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
Tbg
I
II
Perlakuan
Penambahan AgNO3
Sebelum
Setelah
Berwarna merah bata
10 mL larutan NaCl +
5 tetes indikator larutan
Berwarna
V AgNO3 = 1,00 mL
K2CrO4
kuning
V AgNO3 = 1,10 mL
III
V AgNO3 = 1,00 mL
Tbg
Perlakuan
Penambahan AgNO3
Sebelum
Setelah
Berwarna merah bata
10 mL larutan NaCl
(garam dapur kotor) +
Berwarna
V AgNO3 = 1,00 mL
II
kuning
V AgNO3 = 1,10 mL
III
K2CrO4
V AgNO3 = 1,10 mL
10
4.2 Perhitungan
N NaCl ( N1 )
= 0,01 N
Volume NaCl ( V1 )
= 10 mL
ek AgNO3
N2 . V2
V1
10 mL
x N1
x 0,01 N 0,1 N
V2
1,00 mL
ek AgNO3
N2 . V2
V1
10 mL
x N1
x 0,01 N 0,09 N
V2
1,10 mL
ek AgNO3
N2 . V2
V1
10 mL
x N1
x 0,01 N 0,1 N
V2
1,00 mL
Dari perhitungan normalitas AgNO3 -nya dapat dicari rerata normalitas AgNO3 -nya
dan standar deviasinya, yaitu :
11
N1 N 2 N 3
0,1 0,09 0,1
0,29
0,096 N
3
3
3
Standar Deviasi
(N
- N) 2
n -1
(0,1- 0,096)2 (0,09 - 0,096)2 (0,1- 0,096)2
3 -1
2
0,58 x 10 -2 5,8 x10 -3
N AgNO3
0,34 x10 -4
58 g/ek
0,01 N
12
% b
berat NaCl
x 100%
b
berat sampel
5,568 gram
x 100%
0,1 gram
55,68 %
% b
berat NaCl
x 100%
berat sampel
6,1248 gram
x 100%
0,1 gram
61,248 %
% b
berat NaCl
x 100%
b
berat sampel
6,1248 gram
x 100%
0,1 gram
61,248 %
Dari perhitungan dapat dicari rerata kadar/kemurnian dari NaCl dalam garam dapur
kotor, yaitu :
Rerata kemurnian kadar/kemurnian dari NaCl dalam garam dapur kotor.
k
k1 k 2 k 3
55,68% 61,248 % 61,248%
178,176%
59,392%
3
3
3
13
Standar Deviasi
S
(N
- N) 2
n -1
(55,68- 59,392)2 (61,248- 59,392)2 (61,248- 59,392)2
3 -1
2
3,215
K NaCl
10,335
= 59,392 3,215
4.3 Pembahasan
Metode yang digunakan pada standarisasi AgNO3 dengan NaCl adalah metode
Mohr dengan indikator K2CrO4. Penambahan indikator ini akan menjadikan warna larutan
menjadi kuning. Titrasi dilakukan hingga mencapai titik ekuivalen. Titik ekuivalen ditandai
dengan berubahnya warna larutan menjadi merah bata dan munculnya endapan putih secara
permanen.
Dipilih indikator K2CrO4 karena suasana sistem cenderung netral. Kalium kromat
hanya bisa digunakan dalam suasana netral. Jika kalium kromat pada reaksi dengan suasana
asam, maka ion kromat menjadi ion bikromat dengan reaksi :
2 CrO42-+ 2 H + Cr2 O7 2- + H2O
Hasil reaksi ini berupa endapan AgCl. Ag+ dan AgNO3 dengan Cl- dari NaCl akan
bereaksi membentuk endapan AgCl yang berwarna putih. Setelah ion Cl- dalam NaCl telah
bereaksi semua, maka ion Ag+ akan bereaksi dengan ion CrO4
2-
yang ditandai dengan perubahan warna, dari kuning menjadi merah bata. Saat itulah yaitu
saat AgNO3 tepat habis bereaksi dengan NaCl. Keadaan tersebut dinamakan titik ekuivalen
dimana jumlah mol grek AgNO3 sama dengan jumlah mol grek NaCl.
14
Standarisasi larutan NaCl dengan menggunakan larutan standar AgNO3. Titik akhir titrasi
ion kromat akan bereaksi dengan kelebihan ion perak membentuk endapan berwarna merah
bata dari perak kromat, dengan reaksi :
Cr2O2- + 2 Ag+ Ag2Cr2O4
Pada percobaan kali ini standarisasi NaCl menggunakan larutan AgNO3 dapat
ditemukan volume titrasi rata-rata pada 3 kali percobaan untuk mentukan titik ekuivalen
yaitu 1,03 ml. Dari volume yang telah ditemukan kita dapat menghitung nilai rata-rata
normalitas AgNO3 yaitu sebesar 0,096 N. Selain itu juga dapat menghitung standart
devisiasi AgNO3 dengan besarnya 5,8 x 10-3.
Pada percobaan kali ini dilakukan penentuan kadar Cl dalam sampel garam dapur.
Titrasi yang digunakan adalah argentometri dengan metode mohr. Hal pertama yang
dilakukan adalah membuat larutan sampel. Untuk sampel garam dapur ditimbang 0,2 gram
yang dilarutkan dengan aquades ke dalam labu ukur 250 ml.
Pada metode mohr, sampel garam dititrasi dengan larutan AgNO3 standar dan
larutan K2CrO4 sebagai indikator. Dari larutan garam yang telah dibuat, masing-masing
dipipet 25 ml untuk dititrasi. Pada awal penambahan, ion Cl- dari NaCl yang terdapat
dalam larutan bereaksi dengan ion Ag+ yang ditambah sehingga membentuk endapan putih
AgCl. Sedangkan larutan pada awalnya berwarna kuning karena penambahan indikator
K2CrO4 5%. Saat terjadi titik ekuivalen yaitu saat ion Cl- tepat habis bereaksi dengan ion
Ag+, penambahan AgNO3 yang sedikit berlebih menyebabkan ion Ag+ bereaksi dengan ion
CrO42- dari indikator membentuk endapan putih dengan warna larutan merah bata. Dari
percobaan yang dilakukan didapatkan kadar Cl pada garam dapur sebesar 59,392 %
Dari ditemukannya rata-rata kadar Cl pada garam dapur yang sebesar 59,392 %
dari masing-masing volume titrasi yaitu 1,00 ml, 1,10 ml, dan 1,10 ml. Setelah mengetahui
kadar Cl selanjutnya dapat menghitung standart devisiasi dari kadar Cl yaitu dengan besar
yang telah dihitung yaitu 3,215.
15
BAB 5 PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan dari hasil percobaan yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa :
1. Standarisasi larutan NaCl dengan menggunakan larutan standard AgNO3.
Sebelum larutan NaCl sebanyak 10 mL yang sudah ditambahkan dengan 5 tetes larutan
indikator K2CrO4 dititrasi dengan larutan AgNO3, mula-mulanya larutan NaCl
berwarna kuning. Namun setelah dititrasi dengan larutan AgNO3, larutan NaCl akan
berubah warnanya dan menghasilkan larutan yang berwarna merah bata pada
penambahan volume larutan AgNO3 yang sama untuk 3 kali pengulangan, yaitu :
Rerata harga normalitasnya = 0,096 N
Standar deviasinya = 5,8 x 10-3
16
5.2 Saran
17
diharapkan
DAFTAR PUSTAKA
Abudarin. 2002. Buku Ajar Kimia Analisis II. Palangkaraya : FKIP, Jurusan PMIPA, Program
Studi Pendidikan Kimia Universitas Palangkaraya.
Anonim. Tanpa tahun. PenuntunPraktikum Kimia Analisis.
Rival, Harrizul. 1995. Asas Pemeriksaan Kimia. Jakarta : Universitas Indonesia.
Underwood, A. L dan R. A. Day, JR. 1996. Analisis Kimia Kuantitatif Edisi Kelima. Jakarta :
Penerbit Erlangga.
18