sainstechstory
0
More NextBlog
sainstechstory
blog tentang sains,teknologi n cerita
SELASA,20DESEMBER2011
I. FORMULA ASLI
Salep mata Tetrasiklin
II. RANCANGAN FORMULA
Tiap 3,5 g salep mata mengandung :
Tetrasiklin HCl 1%
Klorobutanol 0,5%
Alfa Tokoferol 0,05%
Basis ad 100%
-Parafin cair 10%
-Lanolin anhidrat 10%
-Vaselin kuning 80%
III. MASTER FORMULA
Nama Produk : Tetralin Salep Mata
Jumlah Produk : 1 tube @ 3,5 g
Tanggal Formulasi : 03 Februari 2009
Tanggal Produksi : 02 Maret 2009
No. Registrasi : DKL 0900400131 A1
No. Batch : J 09035301
1/47
30/11/2014
sainstechstory
LA 05
VK 06 Tetrasiklin HCl
Klorobutanol
Alfa tokoferol
Parafin Cair
Lanolin anhidrat
Vaselin kuning Zat aktif
Pengawet
Antioksidan
Basis
Basis
Basis 35 mg
17,5 mg
1,75 mg
344,03 mg
378,43 mg
3027,49 mg
BAB I
PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
Mata adalah organ untuk melihat. Bola mata terletak dalam lubang tengkorak dan dialasi oleh lemak
dan jaringan penghubung. Bagian anterior terpapar dan terdiri dari kornea yang transparan, sklera
yang opak dan membran konjungtiva. Bola mata dilindungi oleh kelopak mata dan alis.(1)
Sediaan mata sama dengan produk steril lainnya dalam hal kekarakteristikan, kesterilan, dan bebas
dari bahan partikulat. Dengan pengecualian dari sejumlah injeksi mata, bentuk topikal untuk mata
yang digunakan untuk efek lokal dan untuk itu tidak perlu bebas pirogen. (2)
Jika satu batasan pertimbangan dan mekanisme pertahanan mata, bahwa sediaan mata harus steril.
Air mata, kecuali darah, tidak mengandung antibodi atau mekanisme untuk memproduksinya. Oleh
karena itu, mekanisme pertahanan utama melawan infeksi mata secara sederhana aksi pertahanan
oleh air mata, dan sebuah enzim ditemukan dalam air mata (lisozim) dimana mempunyai kemampuan
untuk menghidrolisa polisakarida dari beberapa organisme ini. Organisme ini tidak dipengaruhi oleh
lisozim. Satu yang paling mungkin yang menyebabkan kerusakan mata adalah Pseudomonas aeruginosa
(Bacillus pyocyaneus). (3)
Salep mata (oculenta) adalah salep steril untuk pengobatan mata menggunakan dasar salep yang
cocok. Pembuatan bahan obat ditambahkan sebagai larutan steril atau serbuk steril termikronisasi
pada dasar salep steril. Hasil akhir dimasukkan secara aseptik ke dalam tube steril. (4)
Salep mata memberikan keuntungan dimana waktu kontaknya lebih lama dan bioavailabilitas total
lebih besar meskipun dengan onset yang lebih lambat dan waktu untuk mencapai puncak absorpsi leb
lama dan disamping itu juga salepmata memiliki cakupan tempat kerja yang lebih luas bila
http://hafisimron2821.blogspot.com/2011/12/i.html
2/47
30/11/2014
sainstechstory
dibandingkan dengan tetes mata yaitu kelopak mata, kelenjar sebasea, konjungtiva, kornea dan iris..
(5)
I.2 Maksud dan Tujuan Percobaan
I.2.1 Maksud Percobaan
Mengetahui dan memahami cara pembuatan salep mata steril.
I.2.2 Tujuan Percobaan
Membuat sediaan salep mata steril Tetrasiklin HCl.
I.3 Prinsip Percobaan
Pembuatan salep mata steril Tetrasiklin HCl dengan menggunakan alat dan bahan yang telah
disterilkan dengan cara yang sesuai dan dalam kondisi aseptis.
3/47
30/11/2014
sainstechstory
4/47
30/11/2014
sainstechstory
3. Uap Panas
A. Uap bertekanan
Penggunanaan uap bertekanan atau metode sterilisasi yang paling umum memuaskan dan efektif yang
ada. Ini adalah metode yang diinginkan untuk sterilisasi larutan yang ditujukan untuk infeksi pada
tubuh, pembawa pada sediaan mata, bahan-bahan gelas. Untuk penggunaan darurat, pakaian dan alat
kesehatan dan benda-benda karet. Kerugian yang paling prinsip dan penggunaan uap ini adalah
ketidaksesuaiannya untuk penggunaan pada bahan sensitiv terhadap panas dan kelembaban. Metode
ini tidak dapat digunakan untuk sterilisasi misalnya, produk yang dibuat dari basis minyak dan serbuk
Uap jenih pada 121oC mampu membunuh secara cepat semua bentuk vegetatif mikroorganisme hidup
dalam waktu 1 atau 2 menit. Uap jenuh ini dapat menghancurkan spora vegetatif yang tahan terhada
pemanasan tinggi. Keefektifan sterilisasi uap bertekanan tergantung pada 4 sifat dari uap jenuh
kering yaitu :
1. Suhu
2. Panas tersembunyi yang berlimpah
3. Kemapuan untuk membentuk kondensasi air
4. Kontraksi volume yang timbul selama kondensasi
Waktu yang dibutuhkan untuk mensterilkan larutan saat suhu 1210C selama 12 menit, ditambah wakt
tambahan untuk larutan dalam wadah untuk mencapai 121 C setelah termometer pensteril
menunjukkan suhu ini. Secara umum larutan dalam botol 100-200 ml akan membutuhkan kurang 5
menit botol 500 ml antara 10-15 menit.
4 sifat ini tersedia hanya pada level yang optimal. Ketika uap pada batas fase diantaranya dan
http://hafisimron2821.blogspot.com/2011/12/i.html
5/47
30/11/2014
sainstechstory
kondensasi pada temperatur yang sama. Hubungan minimum ditunjukkan pada gambar 7.5. Efek
sterilisasi uap sebagai fase yang berpotongan
Gambar 7.5
Semenjak uap pada tekanan atmosfer tidak pernah melebihi temperatur 1000C. Jika terbatasi dalam
chamber pada sebuah autoklaf temperatur meningkat sebagai peningakatan tekanan. Tabel 4.1
menunjukkan hubungan antara tekanan dan temperatur. Tekanan hanya mungkin dicapai pada
temperatur yang lebih tinggi. Tidak ada yang dilakukan dan membunuh uap properti juga penting
untuk mengingat bahwa hanya tekanan digunakan oleh uap adalah efektif. Tekanan udara tidak
efektif untuk alasan ini udara seharusnya diselesaikan dengan sempurna si autoklaf untuk
memastikan keefektifan sterilisasi uap dibawah tekanan membunuh bakteri dan spora dengan
mengkoagulasi protein dari badan bakteri. Dalam kehadiran uap koagulasi mengambil peranan pada
temperatur rendah daripada ketika panas. Udara kering digunakan untuk metode selanjutnya
kematian bakteri dihasilkan oleh proses oksidasi.
Panas tersembunyi (latent) dibentuk ketika pemanasan dilanjutkan setelah air dicapai pada
temperatur mendidih. Ini hanya setelah panas total penguapan air ditingkatkan sekitar 5 kali lipat.
Bentuk uap pada fase boundary (batas) mempunyai temperatur yang sama dengan air mendidh yang
dibentuk, tetapi itu mengandung sejumlah besar panas tersembunyi tanpa merendahkan tersedia
secara cepat ketika berkontak dengan permukaan yang lebih sejuk. Contohnya, sementara chamber
menerima penambahan 971 bta uap latent ke bentuk uapa pada tekanan atmosfer. Ketersediaannya
yang cepat ini relatif besar jumlah dari panas latent adalah faktor yang penting dalam efektifitasny
sterilisasi.
Tabel 4.1
TEKANAN TEMPERATUR WAKTU
10 lb 115,50C (2400F) 30 menit
15 lb 121,50C (2500F) 12 menit
30 lb 126,50C (2600F) 9 menit
Ketika uap kontak dengan material untuk disterilisasi, dia dipekatkan dan secara cepat ditransfer
panas latent ke permukaan bahan. Panas yang sensibel dari uap dikembalikan oleh kondensasi supaya
tidak ada temperatur rendah local dibawah kondensasi panas latent dan kondensasi menjadi sangat
penting pada sterilisasi yaitu membunuh mikroorganisme.
B. Uap panas pada 1000 C.
Uap panas pada suhu 1000 C dapat digunakan dalam bentuk uap mengalir atau air mendidih. Metode
ini mempunyai keterbatasan penggunaan uap mengalir dilakukan dengan proses sterilisasi bertingkat
untuk mensterilkan media kultur. Metode ini jarang memuaskan untuk larutan yang mengandung
bahan-bahan karena spora sering gagal tumbuh dibawah kondisi ini, bentuk vegetatif dari kebanyaka
bakteri yang tidak membentuk spora. Temperatur suhu titik mati bervariasi, tetapi tidak ada bentuk
non spora yang bertahan.
Dalam prakteknya, 2 metode uap mengalir digunakan, suatu perpanjangan pemaparan uap selama 2060 menit akan membunuh semua bentuk vegetatif bakteri tapi tidak akan menghancurkan spora.
Untuk meyakinkan penghancuran spora, sterilisasi berjeda yang juga disebut sterilisasi tidak
berlanjut. Penjedahan dan bertahap adalah tindalisasi digunakan. Dengan metode ini bahkan
dipaparkan pada uap mengalir pada periode waktu bervariasi dari 20-60 menit setiap hari selama 3
menit. Antara pemaparan bahan terhadap uap yang disimpan pada suhu kamar atau pada inkubator
pada 370 C. prinsip dari metode ini adalah pada saat waktu pertama kali pemaparan pada uap
membunuh bakteri vegetatif tapi tidak sporanya. Tapi pada saat bahan disimpan pada inkubator atau
pada suhu ruangan selam 24 jam, banyak spora akan tumbuh ke dalam bentuk vegetatif bentuk spora
http://hafisimron2821.blogspot.com/2011/12/i.html
6/47
30/11/2014
sainstechstory
yang telah tumbuh ini akan dimatikan pada pemanasan hari ke dua. Kesuksesan dari proses ini
tergantung pada spora yang berkembang ke bentuk vegetatif selama masa istirahat.
C. Pemanasan dengan bakterisida
Ini menghadirkan aplikasi khusus dari pada uap pans pada 1000 C. adanya bakterisida sangat
meningkatkan efektifitas metode ini. Metode ini digunakan untuk larutan berair atau suspensi obat
yang tidak stabil pada temperatur yang biasa diterapkan pada autoklaf. Larutan yang ditumbuhkan
bakterisida ini dpanaskan dalam wadah bersegel pada suhu 1000 C selama 20 menit dalam
pensterilisasi uap atau penangas air. Bakterisida yang dapat digunakan termasuk 0,5% fenol, 0,5%
klorbutanol, 0,2% kresol atau 0,002% fenil merkuri nitrat saat larutan dosis tunggal lebih dari 15 m
larutan obat untuk injeksi intratekal atau gastro intestinal sehingga tidak dibuat dengan metode ini.
D. Air mendidih
Penangas air mendidih mempunyai kegunaan yang sangat banyak dalam sterilisasi jarum spoit, penutu
karet, penutup dan alat-alat bedah. Bahan-bahan ini harus benar-benar tertutupi oleh air mendidih
dan harus mendidih paling kurang 20 menit. Setelah sterilisasi bahan-bahan dipindahkan dan air
dengan pinset yang telah disterilisasi menggunakan pemijaran. Untuk menigkatkan efisiensi
pensterilan dari air, 5 % fenol, 1-2% Na-carbonat atau 2-3% larutan kresol tersaponifikasi yang
menghambat kondisi bahan-bahan logam.
RPS 18 th : 1471
Panas lembab merupakan bentuk uap jenuh di bawah tekanan yang merupakan cara sterilisasi yang
paling banyak digunakan. Penyebab kematian dengan cara sterilisai panas terhadap lembab berbeda
dengan cara panas kering, kematian mikroorganisme oleh panas lembab adalah hasil koagulasi protein
sel, berbeda dengan cara panas kering, kematian mikroorganisme yang paling penting adalah proses
oksidasi.
USP menentukan sterilisasi uap sebagai penerapan uap jenuh di baeah teakana paling kurang 15 meni
dengan temperatur minimal 1210 C dalam jaringan tekanan. Bentuk yang paling sederhana dari
autoklaf adalah home preasure cooker.
PTM : 123
Pemanasan Kering
Panas kering pada temperatur lebih 1600 C efektif menghancurkan mikroorganisme hidup dengan
sebuah proses kehilangan kelembaban secara irreversible. Proses ini berjalan relatif lambat,
mengisyaratkan sedikitnya 1 jam pada suhu 160oC tetapi lebih cepat pada temperatur yang tinggi.
Panas kering ini sering merugikan beberapa produk.
Penerapan panas dengan keberadaan lembab lebih efektif untuk pembunuhan mikroorganisme
diisyaratkan 15 menit pada suhu 121oC.
7/47
30/11/2014
sainstechstory
rumah sakit dan validasi sistematis sterilisasi dengan metode sterilisasi standar.
Oven digunakan untuk sterilisasi panas kering biasanya secara panas dikontrol dan mungkin gas atau
elektrik gas.
Beberapa waktu dan suhu yang umum digunakan pada oven :
1700C (3400 F) sampai 1 jam
1600C (3200 F) sampai 2 jam
1500C (3000 F) sampai 2,5 jam
1400C (2850 F) sampai 3 jam
B. Sterilisasi Secara Kimia
Parrot 280
Sterilisasi gas adalah cara menghilangkan mikroorganisme dengan menggunakan gas atau uap yang
membunuh mikroorganusme dan sporanya. Meskipun gas dengan segera berpotensi menyerap serbuk
padat. Streilisasi ini adalah fenomena permukaan dan mikroorganisme occluded dengan kristal akan
dibunuh. Sterilisasi gas digunakan dalam bidang farmasi unutk mensterilisasi bahan-bahan termolabi
Gas bakterisida yang paling sering digunakan adalah gas Etilen Oksida. Meskipun sterilisasi uap
merusak beberapa bahan dan dipindahkan dari bahan yang dicobakan melalui jalur sterilisasi. Gas ini
tidak inert dan kereaktivannya terhadap bahan yang disterilisasi antara lain : Tiamin, Riboflavin,
Streptomisin kehilanngan potensi dengan adanya etilen oksida.
Etilen oksida bereaksi sebagai bakterisida dengan alkilasi asam, amin, hidroksil dan gugus sulfhidril
dari protein dan sel enzim. Kelembaban dibutuhkan untuk etilen oksida berpenetrasi dan merusak se
Etilen oksida bersifat eksplosif ketika bercampur dengan udara. Sifat ini dapat dihilangkan dengan
menggunakan campuran etilen oksida dengan CO2. Carboxide 20 atau campuran etilen oksida
dengan hidrokarbon berfluoresensi.
Sterilisasi dengan gas berjalan lambat, waktu sterilisasi tergantung pada keberadaan kontaminasi,
kelembaban, temperature dan konsentrasi dari gas etilen oksida. Konsentrasi minimum adalah 450
mg/l pada tekanan 27psi.
Cara ini digunakan digunakan untuk mensterilkan obat serbuk seperti Penisilin, juga telah digunakan
unutk sterilisasi benang, plastik, tube. Penggunaan etilen oksida juga untuk sterilisasi akhir peralata
parenteral tertentu seperti kertas kraft dan lapisan tipis polietilen. Semprot aerosol etilen oksida
telah digunakan untuk mensterilkan daerah sempit dimana dilakukan teknik aseptik.
C. Sterilisasi Cara Mekanik (Scoville`s : 417)
Larutan dapat dibebaskan dari mikroorganisme vegetatif dan sporanya melalui filter bakteri. Filter
bakteri tidak dapat membebaskan larutan dari virus bagaimanapun alat ini tidak mengurangi jumlah
virus. Pada prinsipnya dengan absorbsi ke dalam dinding filter dan dengan menghilangkan partikel
kasar dari bahan yang mengandung virus.
Sterilisasi dengan filter bakteri digunakan untk larutan farmasetik atau bahan biologi yang
dipengaruhi oleh pemanasan. Berbeda dengan metode filtrasi lain, filter bakteri ditujukan untuk
fltrat bebas bakteri. Metode sterilisasi ini membutuhkan penggunaan teknik aseptic yang benar.
Sediaan obat yang disterilkan dengan metode ini membutuhkan penggunaan bahan bakteriostatik
kecuali diarahkan lain. Larutan yang ditujukan untuk injeksi intravena atau merupakan larutan dosis
tunggal intravena dengan volume lebih dari 15 ml tidak boleh ditambahkan bahan bakterisid. Parafin
cair dan minyak lain, tidak disterilkan dengan metode ini karena dapat meningnkatkan permeabilitas
dari filter terhadap bakteri. Unutk dapat membuat larutan bebas bakteri dan steril, digunakan filte
dengan berbagai tipe. Tipe ini termasuk filter yang terbuat dari silicon murni, porselin, asbes, dan
glass-fritted. Karena alat-alat ini mudah dibersihkan, filter Seitz yang menggunakan lapisan asbes
dan fliter fritted glass mungkin lebih berguna untuk farmasis. Yang kadang-kadang dubutuhkan untu
menyaring larutan dalam jumlah kecil.
http://hafisimron2821.blogspot.com/2011/12/i.html
8/47
30/11/2014
sainstechstory
Mekanisme filtrasi bakteri adalah kompleks. Meskipun ukuran pori filetr penting, tapi bukan itu saja
criteria untuk keefektifan filtrasi. Fliter dengan pori lebih kecil menghilangkan bakteri tetapi
beberapa filtrasi sangat lambat umtuk tujuan praktek. Dengan meningkatkan ketebalan filter lilin
memungkinkan untuk mencapai efisiensi filtrasi, tetapi nkerugiannya adalah bahwa kebanyakan bahan
aktif dari larutan dihilangkan dengan penyerapan oleh lilin. Bagaimanapun, dengan mengatur ukuran
pori dan ketebalan filter yang optimum, mungkin diperoleh filter yang efisien dan baik secara cepat.
factor lain dilibatkan dalam filtrasi bakteri termasuk keseimbangan permukaan antara bahan filter
dan bakteri dan larutan, suhu, tekanan yang digunakan, waktu filtrasi, muatan listril filter, pH bahan
yang difiltrasi, dan adsorbsi protein dan bahan lain.
Filter Seitz
Filter ini dibuat dari bahan asbes yang dijepit pada dasar wadah besi. Keuntungan utama dari filter
Seitz ini adalah lapisan filter dapat dibuang setelah digunakan dan masalah pembersihannya
berkurang. Efisiensi tergantung pada pengembang serat dari lapisan filter dari air. Karena larutan
alkohol pekat tidak membuat mengembang, filter ini tidak digunakan untuk mensterilkan larutan yang
mengandung alkohol dalam jumlah besar.
Filter ini mampu dengan volume dari 30 ml hingga lebih dari 100 ml. Kerugian pertama dari filter ini
adalah cenderung memberikan komponen magnesium pada filtrat. Bahan alkali ini dapat menyebabkan
konsentrasi pengendapan alkaloid bebas dari garamnya dan dapat menginaktifkan seperti insulin,
ekstrak pituari, epinefrin dan apomorfin. Hal ini dapat diatasi dengan perawatan pertama filter
dengan dibasahkan dengan HCl lalu dibilas dengan air.
Kerugian kedua dari seitz adalah permukaan serat pada lapisan filter membuat larutan tidak cocok
untuk injeksi. Ini dapat diatasi dengan menempatkan ayakan dari nilon atau sutra dibawah lapisan
filter sebelum menempatkan lapisan dalam filter, atau sebuah filter gelas fritted dapat ditempatka
pada saluran keluar untuk menghilangkan serat. Filter seitz ini juga cenderung untuk menghilangkan
bahan dari filtrat bahan adsorbsi.
Filter Swinny
Sebuah adaptasi dari filter seitz, filter swinny mempunyai adat terkhusus yang terdiri dari lapisan
hasbes, bersama dengan screen dan pencuci. Utamanya untuk digunakan filter swinny dibungkus
dengan kertas dan diotoklaf. Bagian yang dipasang dihubungkan pada spoit Luer-lola dan cairan
dimasukkan melalui disk asbes dengan menggunakan tekanan pada saluran spoit.
Filter Fritted-Glass
Filter fritted-glass disusun dari dasar serbuk, tombol bulat dari gelas digabung bersama dengan
penggunaan panas untuk menentukan sebelumnya ukuran dalam bentuk disk. Permeabilitas filter
barbanding secara tidak langsung dengan ukuran butiran. Setelah disk dibentuk, kemudian disegel
dengan pemanasan kedalam corong gelas pyrex dibentuk seperti corong buchner.
Filter fritted-glass yang baru harus dicuci dengan penghisap dengan HCl panas dan kemudian dibilas
dengan air sebelum digunakan. Filter dapat dibersihkan dengan membilasnya dengan air dibawah
tekanan. Jika air tidak dapat membersihkan filter, suatu konsentrasi larutan asam sulfat mengandun
1 % sodium nitrat dipanaskan pada suhu 80oC dapat digunakan. Filter fritted dirancang utamanya
untuk filtrasi vakum. Jika digunakan filtrasi dibawah tekanan, perbedaan maksimum pada diks harus
tidak boleh dari 15 pouns inci persegi (p.si).
Filter Berkefeld & Mandler
Tes bentuk tube filter pembanding ini, yang dihubungkan dengan dasar logam dan saluran keluar
tubuh adalah lama pada keduanya. Felter mandler dibuat dari silikat murni, asbes, dan kalsium sulfat
(gips dari paris) filter berkefeld terdiri dari silika murni. Kedua filter ini bermuatan negatif. Filter
ini tersedia dalam beberapa tingkatan porositas berdasarkan pada permeabilitas terhadap air, pada
berkefeld atau pada mandler berdasarkan pada jumlah tekana air dalam pons yang dibutuhkan untuk
http://hafisimron2821.blogspot.com/2011/12/i.html
9/47
30/11/2014
sainstechstory
http://hafisimron2821.blogspot.com/2011/12/i.html
10/47
30/11/2014
sainstechstory
- Pemijaran langsung
Panas Lembab
- Uap bertekanan
http://hafisimron2821.blogspot.com/2011/12/i.html
11/47
30/11/2014
sainstechstory
- Air mendidih
Radiasi Pengionan
Memiliki sumber panas, mengandung pengatur suhu otomatis dan termometer, udara disirkulasi
http://hafisimron2821.blogspot.com/2011/12/i.html
12/47
30/11/2014
sainstechstory
olehsuatu penggerak aliran udara, mencapai suhu sterilisasi yang digunakan 1600C pada paling kurang
1 jam dan biasanya lebih dipilih 2 jam (scoville405)
Pada pemanasan dengan panas kering, panas ditransfer dengan memakai sistem konveksi dan
konduksi. Ini diperlukan agar lingkungan gas dapat berpindah selama benda disterilisasi (DOM
Martin 605)
Dengan mencelupkan alat dan bahan yang akan disterilkan ke dalam penangas yang berisi minyak
mineral pada suhu 1620C. Larutan jenuh panas dari natrium dan amonium klorida dapat digunakan
sebagai pensterilisasi (Scoville407).
Dalam beberapa kasus bagian yang bercahaya dari api langsung harus dipaparkan pada tiap bagian
paling tidak 20 detik ( Scoville 407)
Ketika uap panas memasuki autoklaf, ia mengisi area bagian atas dari ruangan dan menekan udara
pada bagian bawah dan mendorongnya keluar melalui pipa atau tempat pembuangan udara. Waktu yan
dibutuhkan kurang lebih 12 menit pada suhu 1210C (Scoville 408)
Udara ditarik melalui penyiapan vakum pada 15 mmHg ( tekan absolut). Udara sisa/ residu setelah
pengvakuman penting/ utama telah siap ditampung (DOM Martin 600)
Periode awal pada permukaan untuk uap panas membunuh sel vegetatif bakteri tetapi tidak sporanya
Panas lembab pada 1000C dapat menggunakan 2 bentuk aliran uap panas dan air mendidih
(Scoville412)
Larutan ditambahkan bakterisid dan dipanaskan dalam wadah bersegel pada suhu 1000C selama 30
menit dalam pensteril uap panas atau waterbath (Scoville 413)
Alat dan bahan direndam pada air mendidih dan mendidih setelah 20 menit, Setelah mendidih
diangkat dengan gunting tang yang telah disterilkan dengan pemanasan( Scoville 413)
Sinar yang bersifat membunuh mikroorganisme (germisida) diproduksi oleh lampu merkuri yang
dipanaskan secara ekslusif pada 2537 (Lachman628)
Sumber radiasi UV adalah lampu uap merkuri bertekanan rendah. Kemampuan dari sejumlah kecil
lampu uap merkuri cenderung dapat membuat sterilisasi UV(DOM Martin 618)
Sterilisasi produk harus diselenggarakan dalam sterilisasi batch dengan proses berkesinambungan
memerlukan pengendalian yang tepat, sehingga tidak ada bagian yang lepas dari keefektifan
sterilisasi (Lachman628)
Sterilisasi radiasi dapat dilakukan dengan baik radiasi elektromagnetik dan energi photon, termasuk
ultra dari bahan radioaktif seperti Co-60 atau sesium -137 ( RPS 18th1476)
http://hafisimron2821.blogspot.com/2011/12/i.html
13/47
30/11/2014
sainstechstory
Sumber radioisotop sinar memiliki daya penetrasi tinggi daripada elektron dan mudah dikontrol
(DOM Martin 608)
Mikroorganisme dibunuh melalui proses oksidasi (Scoville405)
Panas kering menghancurkan mikroorganisme melalui mekanisme oksidasi. (DOM Martin 603)
Minyak bereaksi sebagai lubrikan untuk menjaga alat tetap tajam dan dan untuk memelihara cat
penutup (Scoville 407)
Panas uap bertekanan membunuh mikroba dengan koagulasi protein dari tubuh bakteri (Scoville 408
http://hafisimron2821.blogspot.com/2011/12/i.html
14/47
30/11/2014
sainstechstory
Ketika benda disimpan pada suhu kamar selama 24 jam, sebagian akan berubah menjadi bentik
vegetatifnya. Ini akan matikan ketika dipanaskan pada hari ke-2 ( Scoville 412)
Menggunakan zat-zat bakterisid yang dapat membunuh bakteri. Biasanya menggunakan 0,5 % fenol
0,2 % clorokresol atau 0,002% fenil merkuri nitrat (Scoville413)
Menghambat korosi dari alat-alat logam (Scoville 414)
Ketika UV melewati bahan, energi bebas ke elektron orbital dalam atom-atom dan mengubah
kereaktivannya. Ketika eksitasi dan perubahan aktivitas asam-asam utama terjadi dalam molekulmolekul m.o atau itu mati atau tidak dapat berproduksi. Pengaruh utamanya mungkin pada asam
nukleat sel. (Lachman628)
Keefektifan dari radiasi UV pada panjang gelombang 2400-2800 menghancurkan m.o disebabkan
oleh koefisien absopsi tinggi dari beberapa substansi seperti protein dan asam nukleat untuk energi
sinar ini. (DOM Martin617)
Menghancurkan m.o dengan menghentikan reproduksi sebagai hasil mutasi letal. Mutasi ini dapat
disebabkan karena transformasi radiasi menjadi molekul penerima pada sinar X (lachman 628)
Elektron yang berinteraksi langsung dengan bahan menyebabkan ionisasi seperti elektron
elektromagnetik menyebabkan ionisasi pada mekanisme yang bervariasi yang menghasilkan
perpindahan suatu orbital elektron dengan mekanisme jumlah tertentu dari energi yang ditransfer
dalam insiden sinar (RPS 18th1476)
Merusak bahan inti atau merusak struktur sitoplasma (DOM Martin607)
Minyak lemak, parafin, vaselin kuning, parafin cair, gliserin, propilen glikol, serbuk stabil seperti talk
kaolin, dan ZnO. Alat-alat gelas dan alat bedah. (Scoville404)
http://hafisimron2821.blogspot.com/2011/12/i.html
15/47
30/11/2014
sainstechstory
Cawan petri, tube, alat pemotong yang tajam, spoit dan jarumnya, minyak dan salep, vaselin tipis atau
ayakan (DOM Martin 605)
Bahan kimia stabil dalam ampul bersegel, alat-alat bedah. (scoville 407)
Spatula logam, filter logam bekerfield, jarum logam dan kawat, papan salep, lumpang dan alu
(Scoville407)
Lar. Injeksi, pembawa sediaan mata, alat-alat gelas untuk keadaan darurat pakaian dan alat bedah,
benda dari kertas ( Scoville 408)
Botol dan kaleng, beberapa tipe kateter dari karet, alat-alat gelas dan perkakas, popok, sarung
tangan karet, alat-alat bedah, atas panci, sikat, dan spoit dan jarum (DOM Martin600)
Larutan yang mengandung bakterisi, jarum dan poit, ampul, dan botol ( Scoville 413)
Larutan borat atau suspensi obat yang tidak stabil pada suhu autoklaf (Scoville 413)
Spoit dan jarum, tube karet, sumbat penutup, dan alat-alat bedah (Scoville 413)
http://hafisimron2821.blogspot.com/2011/12/i.html
16/47
30/11/2014
sainstechstory
Produk makanan, bahan pembungkus, daerah pengerjaan, dan penghancuran bakteri/organisme tahan
udara (anaerob). (DOM Martin617)
Alat-alat rumah sakit, vitamin, antibiotik, steroid hormon, dan transplantasi tulang dan jaringan, alat
pengobatan seperti alat suntik plastik, jarum, alat bedah, tube plastik, katter, benang bedah, da
cawan petri ( RPS 18th 1476)
Alat suntik plastik, disposible,jarum suntik, sarung tangan, lubrikan, kateter, alat penahan darah
(DOM Martin608)
II.1.6 Keuntungan dan kerugian metode sterilisasi
a. Sterilsasi metode fisika
http://hafisimron2821.blogspot.com/2011/12/i.html
17/47
30/11/2014
sainstechstory
b. Sterilisasi Gas
Keuntungan :
1. Beberapa senyawa yang tidak tahan terhadap panas dan uap dapat disterilkan dengan baik dengan
memaparkan gas etilen oksida atau propilen oksida bila dibandingkan dengan cara lain (Ansel :416)
2. Dapat digunakan untuk membunuh mikroorganisme dan spora lain (Parrot : 280).
Kerugian :
1. Gas-gas (etilen dan propilen oksida) mudah terbakar bila tercampur dengan udara (Ansel :417)
2. Tindakan pengemasan yang lebih besar diperlukan untuk sterilisasi dengan cara ini daripada denga
cara lain karena waktu, suhu, kadar gas dan kelembaban jumlahnya tidak setegas seperti pada
sterilisasi panas kering dan lembab panas (Ansel :417)
3. Gas-gas sulit hilang dan kebanyakan bahan-bahan setelah pemaparan (Lachman Industri :1283)
4. Iritasi jaringan dapat terjadi jika etilen oksida tidak dihilangkan sama sekali, sifat karsinogenik
dan mutagenik dari etilen oksida dari sisa-sisa pada bahan yang digunakan pada manusia (Lachman
Industri1285)
5. Waktu siklus untuk sterilisasi dengan etilen oksida agak lama (Lachman :1286).
c. Sterilisasi Dengan Penyaringan
http://hafisimron2821.blogspot.com/2011/12/i.html
18/47
30/11/2014
sainstechstory
Keuntungan :
1. Penyaringan dapat digunakan untuk memisahkan partikel termasuk mikroorganisme dari larutan
tanpa menggunakan panas (Lachman Industri :1285)
2. Saringan tidak harus mengubah larutan/gas segala cara (Lachman Ind1265)
3. Tidak menghilangkan bahan yang diinginkan atau membawa komponen yang tidak diinginkan
(Lachman Industri :1265)
4. Kecepatan penyaringan sejumlah kecil larutan, kemampuan untuk mensterilkan secara efektif
bahan tahan panas (Ansel :416)
5. Peralatan yang digunakan relatif tidak mahal dan mikroba hidup dan mati serta partikel-partikel
lengkap semua dihilangkan dari larutan (Ansel :416).
Kerugian :
1. Penyaringan cairan dengan volume besar akan memerlukan waktu yang lebih lama terutama bila
cairan kental dibandingkan dengan bila memakai cara sterilisasi lembab panas (Ansel : 414).
2. cara ini diharuskan menjalani pengawasan yang ketat dan memonitoring karena efek hasil
penyaringan dapat diperngaruhi oleh banyaknya mikroba dalam larutan (Ansel : 414).
3. Filter bakteri tidak efektif menghilangkan virus dari larutan (Scovilles:419).
4. Muatan dalam pH yang sesuai yang bersifat alkali menyebabkan kerusakan filter dan partikel yang
kecil pada filter merupakan masalah yang khusus (Scovilles: 419)
5. Tiap kebocoran yang mungkin terjadi pada sistem ini menyebabkan kerusakan pada bagian luar
tanpa kontaminan filtrat yang steril (Lachman:1282-1283 )
6. Kesulitan mempertahankan kondisi aseptis seperti merupakan masalah besar sehubungan dengan
sterilisasi melalui penyaringan (Lachman Industri: 1283 ).
19/47
30/11/2014
sainstechstory
20/47
30/11/2014
sainstechstory
Sisanya, penampakan "mata putih" dibuat dari yang rapat, opak, sklera fibrous dengan penutupnya
membran konjungtiva. Membran konjungtiva menutupi permukaan luar sklera dan membentang
permukaan dalam kelopak mata. Membran hanya kehilangan sambungan ke bola mata, memberikan
kebebasan pergerakan, dengan pengangkatan membrane, injeksi subkonjungtival obat dapat
digunakan.
Cairan air mata adalah cairan yang lebih kompleks yang terbuat dari elektrolit, protein, karbohidrat
enzim lisozim dan asam organik. Total padatan sekitar 1,8%.
Cairan lakrimal terdiri dari kelenjar lakrimal dan sekresi kelenjar mukus dari konjungtiva. pH air
mata kira-kira 7,4 dengan range 7,3-7,7. Konsentrasi osmotik yang sama dengan 0,9% NaCl.
Permukaan mata dilapisi dengan lapisan air mata. Ini adalah lapisan ketiga dari komposisi yang sangat
berbeda. Lapisan terdalam dari lapisan mata terbuat dari bahan yang dikeluarkan dari sel goblet
konjugtiva. Bagian luar adalah lapisan ketiga yang superficial yang terbuat dari sekresi meibomian
lipoid. Lapisan tengah, 6,5-7 m tebal, terbuat dari cairan air mata.
Total volume cairan mata adalah kecil, tetapi kecepatan pergerakannya adalah signifikan. Kira-kira
7L, cairan lakrimal kontak dengan kornea dalam beberapa waktu kecepatan pergerakan kira-kira 1
L/menit pada mata manusia. Normalnya, mata mengandung 10 L cairan mata dan beberapa keluar
mengalir dengan cepat dari mata melalui sistem pengairan lakrimal. Regular rubber bulb dropper ata
penetes tipis khusus dalam wadah plastik adalah maksud utama untuk penggunaan larutan mata.
Volume satu drop/tetes dari maksud ini biasanya 25-50 L. oleh karena itu banyak larutan obat
digunakan pada mata dengan segera hilang dengan cairan dari cul de sac. Kecepatan larutan melalui
sistem drainase lakrimal juga meningkatkan volume larutan. Volume lebih kecil (10 L) lebih pekat
obatnya akan mungkin memberikan bioavailabilitas yang lebih baik daripada volume besar (50L) dari
larutan yang mengandung 1/2-1/3 konsentrasi dari obat yang sama.
Gambar AnatomiMata
21/47
30/11/2014
sainstechstory
keluar. Struktur halus pada lapisan terluar sangat tertaur dan kandungan airnya sangat seksama
diatur sehingga bertindak sebagai jendela yang jernih dan trasnparan (kornea). Ini mencegah
pembuluh darah. Diatas 2/3 dari selaput serat yang tersisa nampak buram (bagian putih dari mata)
dan disebut sklera. Sklera mengandung mikrosirkulasi yang memberikan nutrisis jaringan pada bagian
atas anterior dan biasanya putih kecuali ketika terjadi iritasi dan dilatasi pembuluh darah
Ruangan bola mata adalah suatu alat optik yang menyebabkan penampakan yang terbalik diperkecil
yang terbentuk pada retina, yang mana merupakan membran tipis yang tembus cahaya. Secara
berurutan alat optik terdiri dari : kornea, pupil, lensa kristal dan retina, dengan lapisan cairan yang
jernih atau bahan seperti gel yang terjepit antara struktur yang padat. Pupil, lubang bulat dalam
suatu bagian membran kontraktil (disebut iris), bertindak sebagai fungsi penampakan dari sistem.
Lensa kristal adalah suatu unsur retraktif dengan kemampuan fungsi yang dikontrol dan didukung
oleh suatu jaringan otot dalam badan siliar. Koroid adalah metabolit yang mendukung retina
Fungsi optikal dari mata harus stabil secara dimensi yang mana dilakukan oleh sebagian selaput bagia
luar, keefektifannya adalah suatu faktor penstabil pada tekanan intraokuler, yang mana akan
mengeluarkan tekanan yang sama pada jaringan disekitarnya. Tekanan intraokuler ini menghasilkan
produksi cairan spesifik yang mantap, cairan homur yang asli dari proses siliar dan mata menjadi
sistem yang berbeli-belit dari kanal alirannya. Tahanan yang ditemui selama pelewatan dan kecepata
pembentukan cairan merupakan faktor utama yang menentukan tingkat tekanan intraokular. Sebagai
tambahan untuk fungsi mekanis hidronya, cairan humor bertindak sebagai carrier nutrient, substrat
dan metabolit untuk jaringan ovaskular mata. Tulang pada rangka juga mendukung bentuk yang
mendekati piramid yang ditempati oleh bola mata, disebut orbit
Konjungtiva
Membran konjungtiva menutupi permukaan terluar dari bagian putih mata dan bagian dalam dari
kelopak mata. Pada kebanyak tempat terikat dengan longgar dan dengan demikian memungkinkan
gerakan bebas dari bola mata. Ini memungkinkan pemberian injeksi subkonjungtival kecuali untuk
kornea, konjungtiva merupakan bagian terluar dari mata
Sistem lakrimal
Permukaan konjungtiva dan kornea ditutupi dan dilicinkan oleh suatu lapisan air yang disekresi oleh
kelenjar lakrimal dan konjungtiva. Sekresi dari kelenjar lakrimal, air mata, diantara ke beberapa
duktus kecil ke dalam formix konjungtiva, sekretnya jernih, berair, mengandung berbagai garamgaram, glukosa, komponen organik lainnya, sekitar 0,7 % protein dan enzim lisosom. Bagian kelenjar
lakrimal dikondisikan pada fornix konjungtiva. Sekretnya cocok untuk meleicinkan dan membersihkan
dibawah kondisi biasa dan untuk mempertahankan lapisan tipis berair yang menutupi kornea dan
konjungtiva (lapisan prekorneal). Lapisan protein musin dari lapisan khususnya penting dalam
mempertahankan stabilitas dari lapisan. Kelenjar lakrimal utama disebut memerankan hanya pada
fungsi yang khusus. Kelenjar sebaseus terdapat pada kelopak mata mensekresi cairan berminyak yan
membantu mencegah air mata yang berlebihan pada tepi kelopak dan mengurangi penguapan
permukaaan yang terpapar pada mata dan menyebar diatas lapisan air mata
Kedipan mata membantu lapisan cair dengan menekan lapisan tipis dari cairan didepan tepi kelopak
mata pada saat keluar bersama-sama. Kelebihan cairan menuju ke penampungan lakrimal, suatu
daerah segitiga kecil terhampar pada sudut bagian paling dalam dari kelopak mata. Kulit kelopak mat
tipis dan dapat terlipat dengan mudah, sehingga memberikan pembukaan yang cepat dan penutupan
pada celah palpebral. Gerakan kelopak mata termasuk penyempitan celah palpebral dalam suatu
kantong mata, seperti tindakan chantus lateral melewati chantus (chant : sudut dimata bertemu). In
akan membantu transport atau gerakan cairan melewati bagian lakrimal
Lapisan Prekorneal
Kornea harus basah untuk menjadi permukaan mata yang memadai, ketika kurang basah kornea
http://hafisimron2821.blogspot.com/2011/12/i.html
22/47
30/11/2014
sainstechstory
kehilangan permukaannya yang halus dan sifat transparannya. La[isan prekorneal, bagian dari larutan
air mata, memberikan kelembaban yang penting pada permukaan. Sifat dari lapisan prekorneal
tergantung dari kondisi epitel kornea. Lapisan tersebut bercampur dengan sediaan mata berair dan
lipid, disusun dari lapisan lipid tipis terluar. Lapisan berair yang tebal ditengah dan suatu lapisan
mukoid tipis bagian dalam. Hal ini diperbaharui pada setiap kediapan dan ketika berkedip mengalami
tekanan, baik oleh obat atau secara mekanik, akhirnya akan mengering pada potongannya. Ini
memperlihatkan tidak berpengaruhnya penambahan konsentrasi hingga 2 % NaCl terhadap cairan
konjungtiva. pH dibawah 4 atau diatas 9 akan menyebabkan kekacauan lapisan. Lapisan ini
mempengaruhi gerakan lensa kontak dan terbentuk cepat dengan mudah pada gelas daripada plastik
Kornea
Kornea tebalnya 0,5 1 mm terdiri dari struktur berikut (dari depan ke belakang) :
1. Epitel kornea
2. Substantia propia (stroma)
3. Endotel kornea
Kornea transparan untuk mendifusikan cahaya secara luar biasa, besarnya cahaya karena susunan
tegak lurus dari sel dan serat dan karena tidak adanya pembuluh darah. Pengaburan kornea mengkin
satu dari beberapa faktor termasuk tekanan bola mata sebagai glaukoma jaringan bebas luka karen
dilukai, injkesi atau kekurangan O2 atau kelebihan air seperti yang dapat terjadi karena pemakaian
kontak lensa.
Gambar Anatomi Mata
Modern Pharmaceutics 492
Gambar Anatomi dan Sistem Lakrimal
23/47
30/11/2014
sainstechstory
Kanal Schlemm
Ruang Fontana Iris
Uvea
Ruang posterior
Zonules dari Zinn
Lensa
Vitreous humor
Kapsul Tenon
Retina
Badan Siliar (zone)
Kelenjar Meibomian
Ruang Posterior
Ruang Vitreous
Kesimpulan:
Anatomi mata:
1. Bola mata tersusun atas
- Lapisan luar
a. Otot-otot oblik berfungsi untuk menggerakkan mata
b. Sklera berfungsi melindungi mata
c. Konjungtiva berfungsi sebagai selaput lendir yang melapisi sisi dalam kelopak mata serta menutup
bagian depan sklera.
- Lapisan tengah (khoroid) berfungsi sebagai pembentuk iris yang berlubang di tengahnya, atau
disebut pupil(manik) mata.
- Lapisan dalam
a. Kornea berfungsi melindungi struktur halus di belakangnya dan membantu memfokuskan bayangan
pada retina.
b. Iris berfungsi mengendalikan cahaya yang masuk ke dalam mata.
c. Pupil berfungsi sebagai celah masuknya cahaya guna mencapai retina.
d. Lensa berfungsi sebagai organ fokus utama yang membiaskan berkas-berkas cahaya dari bendabenda yang dilihat menjadi bayangan yang jelas pada retina.
e. Vitreus humor berfungsi memberi bentuk dan kekokohan pada mata, serta mempertahankan
hubungan antara retina dengan selaput khoroid dan sklerotik.
f. Retina berfungsi menghantarkan impuls saraf dari luar menuju diskus optik.
2. Alis berfungsi melindungi mata dari sinar matahari yang kelewat terik.
3. Kelopak mata
- Bulu mata berfungsi melindungi mata dari debu dan cahaya
24/47
30/11/2014
sainstechstory
merupakan mikroorganisme berbahaya dan opurtunis yang tumbuh baik pada banyak kultur media dan
menghasilkan toksin dari produk antibakteri. Cenderung untuk membunuh kontaminan lain dan
membiarkan Pseudomonas aeruginosa untuk tumbuh pada kultur murni. Bacillus gram negative juga
tumbuh pada sediaan mata yang menjadi sumber infeksi serius pada kornea. Ini dapat menyebab
antimikroba akan kehilangan penglihatan pada 24-48 jam. Pada konsentrasi yang ditoleransi oleh
jaringan mata menunjukkan bahwa semua zat antimikroba didiskusikan pada bagian berikut dapat
tidak efektif melawan beberapa strain dari aeruginosa ini.
Prescription : 181
Jika suatu anggapan bahwa batasan mekanisme pertahanan mata menjelaskan dengan sendirinya
bahan sediaan mata harus steril. Air mata tidak mengandung antibody atau mekanisme untuk
memproduksinya. Mekanisme utama untuk pertahanan melawan infeksi mata adalah aksi sederhana
pencucian dengan air mata dan suatu enzim yang ditemukan dalam air mata (Lizosim) yang mempunya
kemampuan menghidrolisa selubung polisakarida dari beberapa mikroorganisme. Satu dari
mikroorganisme yang tidak dipengaruhi oleh lizosim yakni yang paling mampu menyebakan kerusakan
mata yaitu Pseudomonas aeruginosa . Infeksi serius yang disebabkan mikroorganisme ini ditunjukkan
dengan suatu pengujian literature klinis yang penuh dengan istilah-istilah seperti enukleasi mata dan
transplantas kornea. Penting untuk dicatat bahwa ini bukan mikroorgnisme yang jarang namun juga
ditemukan pada saluran intestinal, kulit normal manusia dan dapat sebagai kontaminan di udara.
DOM Martin :892
Jika lapisan epitel sesekali rusak, mata tidak aka nada pertahanan dan organism memasuki kornea
secara bebas dan menyebabkan infeksi. Satu organisme yang sangat berbahaya dan mikroorganisme
opurtunis yang sebenarnya tumbuh dalam kornea lebih baik dari semua media lain yang dikenal adalah
P.aeruginosa. Oleh karena itu, ada 2 standar untuk sediaan mata yang direkomendasikan :
Untuk mata yang bagian epitel kornea belum rusak, larutan steril dikemas dalam wadah dosis ganda
untuk penggunaan dirumah menggunakan penetes tunggal, sedangkan dalam klinik dokter dipisahkan
penetes steril untuk tiap pasien.
Untuk bagian epitel kornea yang telah rusak, digunakan unit kecil yang mengandung larutan steril
untuk penggunaan pasien tunggal.
Kesimpulan :
Jika lapisan epitel kornea rusak maka mikroorganisme dapat masuk secara bebas dan akhirnya dapat
menyebabkan infeksi. Namun, air mata tidak mengandung antibody atau mekanisme untuk
memproduksinya. Mekanisme sederhana untuk melawan infeksi mata adalah melalui pencucian dengan
air mata dan dengan adanya enzim dalam air mata yaitu lizosim. Namun ada satu mikroorganisme yan
tidak dapat di pengaruhi oleh enzim lizosim tersebut, sehingga mikroorganisme ini dapat
menyebabkan infeksi dan parahnya dapat menyebabkan kebutaan 24-48 jam. Sehingga untuk sediaan
mata haruslah steril untuk bisa mengatasi hal tersebut.
25/47
30/11/2014
sainstechstory
Salep mata dibuat dengan menggunakan salah satu dari 2 metode berikut:
Jika bahan obat larut dalam air dan membentuk larutan stabil maka bahan obat dilarutkan dalam
jumlah minimum air untuk injeksi. Larutan yang dihasilkan kemudian digabungkan dengan basis yang
telah dilebur dan campuran diaduk terus menerus sampai mengental.
Jika bahan obat tidak segera larut dalam air, maka bahan obat dimikronisasi sampai menjadi serbuk
yang sangat halus dengan melevigasinya dengan sejumlah kecil basis. Campuran yang dihasilkan
digabungkan dengan sisa basis.
Ansel : 562
Zat obat ditambahkan ke dalam dasar salep, apakah dalam bentuk larutan adalah dalam bentuk
serbuk yang dibuat halus sekali sampai ukuran mikron lalu obat dicampur sampai sempurna dengan
dasar salep dan biasanya memakai penggiling.
Parrot : 369
Salep mata membutuhkan obat yan dimikronisasi atau dalam larutan. Metode ini baik dilakukan untuk
menghasilkan salep mata yang steril. Pada umumnya obat-obat steril ditambahkan secara aseptis ke
dalam basis steril. Setelah campuran salep homogen, dimasukkan ke dalam tube steril secara aseptis
Text Book of Pharmaceutics :363
Bahan obat yang larut air dilarutkan dalam sejumlah kecil air murni, larutan ini disterilkan melalui
pemanasan pada otoklaf atau filtrasi dan larutan steril ditambahkan / dicampurkan dalam campuran
larutan yang sebelumnya basis telah disterilkan melalui stirring hingga dingin dan pengerjaan secara
aseptis. Sediaan / preparasi kemudian dipindahkan tube salep mata yang telah disterilkan sebelumny
dan segera ditutup sehingga terhindar dari mikroorganisme. Bahan yang digunakan dalam salep mata
adalah termolabil dan dalam keadaan seperti itu filtrasi digunakan untuk sterilisasi.
Untuk bahan obat tidak larut. Pada metode ini, bahan obat yang serbukkan dan ditriturasi dengan
sejumlah kecil dari larutan, basis yang sebelumnya telah disterilkan. Campuran kemudian ditambahka
dengan sisa campuran basis dan salep mata dipindahkan dalam tube salep steril yang segera ditutup
sehingga terhindar dari mikroorganisme. Ini khusus untuk bahan obat-obat tidak larut diserbukan
dahulu sehingga mencegah kemungkinan partikel berair dari obat masuk dalam mata.
Kesimpulan :
Bahan obat yang larut air dilarutkan dengan sejumlah kecil aqua pro injeksi, larutan dicampur
dengan basis yang telah dilelehkan dan campuran di aduk terus menerus hingga kental.
Bahan obat yang tidak larut, harus dihaluskan bahannya hingga benar-benar halus dan cara digiling
dengan penggiling (industri)atau termikronisasi kemudian bahan obat ditriturasi dengan sejumlah
kecil dari basis yang dicairkan yang telah disterilkan terlebih dahulu. Hasil campuran kemudian
dicampur dengan sisa basis. Pengerjaan dilakukan seaseptik mungkin.
26/47
30/11/2014
sainstechstory
- Bagian bawah yang disisakan lipatan 2 kali dan dibuat dari ujung bawah tube yang dipipihkan,
ditekan / dijepit penyegel tepat diatas dilipatan untuk menjamin sudah betul-betul tertutup. Penjep
dapat digunakan dengan tang tangan atau dengan mesin lipatan (crimper) yang dijalankan dengan
tangan atau kaki.
Scovilles : 361
Cara yang paling mudah untuk mengisi tube untuk menempatkan salep pada sepotongan kertas
perkamen kemudian lipat kertas sehingga ke 2 ujungnya bertemu dengan menempatkan batang
pengaduk pada ujung lipatan dan menggulung kertas ke bagian bawah lipatan, salep dalam kertas di
tekan jadi bentuk silinder, kertas tube kemudian dimasukkan pada bagian belakang yang terbuka
besar dari tube yang dapat dilipat dan ketika kertas ditarik keluar melalui jari, salep akan tertahan
dan tertinggal di dalam tube. Pada saat memasukkan salep penutup dari tube harus dibuka untuk
memungkinkan pengisian yang sempurna. Tube seharusnya diisi sampai jarak 1 inchi dari ujung tube
sehingga memberikan tempat untuk penutupan tube. Penutupan dilakukan dengan meratakan dasar
salep dengan spatula dan melipatnya lebih dari 2 kali dan menjaganya dengan penjepit khusus tube
salep yang dilakukan dengan sepasang pinset.
Kesimpulan :
Cara yang paling mudah untuk mengisi tube untuk menempatkan salep pada sepotongan kertas
perkamen kemudian lipat kertas sehingga ke 2 ujungnya bertemu dengan menempatkan batang
pengaduk pada ujung lipatan dan menggulung kertas ke bagian bawah lipatan, salep dalam kertas di
tekan jadi bentuk silinder, kertas tube kemudian dimasukkan pada bagian belakang yang terbuka
besar dari tube yang dapat dilipat dan ketika kertas ditarik keluar melalui jari, salep akan tertahan
dan tertinggal di dalam tube
27/47
30/11/2014
sainstechstory
Tube tersedia dalam variasi yang luas (ukuran) untuk salep yang umum sebagai tambahan tube dan
penggunaan khusus untuk penggunaan salep mata, hidung, dan vagina yang tersedia.
Text Book of Pharmaceutics : 363
Salep mata biasanya disimpan dalam tube logam atau plastik yang dilipat atau dalam wadah dosis
tunggal. Tube plastik biasanya digunakan beberapa formulasi dari salep mata, tapi tidak ada standar
wadah kosong untuk tipe ini tersedia untuk maksud khusus.
Tube logam yang biasa dilipat sejauh mungkin dibebaskan dari debu dan partikel logam sebelum
penggunaan mungkin paling baik dicapai melalui meniup dengan kuat dari filter, udara bebas debu.
Pencucian tube kurang efektif dan seringkali pertikel bertambah lebih banyak daripada yang
dihilangkan. Ini mungkin ditemukan, dengan kahadiran metode pembuatan, ini tidak mungkin
menghasilkan tube logam yang bisa dilipat yang sama sekali bebas partikel disemua partikel tidak
hilang untuk pembersihan.
Formulasi dari salep mata tersedia dalam dosis tunggal. Ini bentuknya lonjong, kapsul gelatin
fleksibel dengan satu ujung mengerut, dan dibuka melalui pemutusan urutan akhir yang digunting
steril. Wadah/kemasan salep mata, sebelum disalurkan, sebainya pada tutupnya dilampirkan wadah
atau kemasan mudah pecah untuk menunjukkan bahwa belum dibuka sebelumnya. Ini dapat berupa
kertas tertutup atau amplop plastik atau karton tertutup.
Modern pharmaceutics : 522
Salep mata ditempatkan dalam tube kaleng kecil, biasanya berukuran 3,5 gram. Tube kaleng dapat
digunakan pada hamper semua obat dalam basis salep petrolatum. Tube aluminium dipertimbangkan
dan mungkin digunakan karena harga-harganya yang murah dan sebagai alternative bahan baku kalen
menjadi sebuah masalah.Selama pengisian tube menguntungkan, tube aluminium menjadi pilihan ke du
dalam pewadahan. Tube plastik dibuat dari resin LDPE yang fleksibel juga dipertimbangkan sebagai
bahan alternative tapi tidak mengempis dan cenderung menarik/menghisap kembali salep. Tube
plastic baru-baru ini diperkenalkan sebagai wadah untuk pasta gigi telah diteliti dan menjadi
alternatif terbaik daripada kaleng. Tube ini merupakan lapisan plastic dan bahan lain seperti kertas,
kertas perak/timah dan sebagainya.
Sebuah tube dapat didesain melalui seleksi lapisan bahan-bahan disusun dan dibuat untuk
menyediakan kebutuhan kompatibilitas, sterilitas dan barier.
Variasi tipe tube logam disegel menggunakan lapisan adesif hanya menutupi bagian dalam dari dasar
tube terbuka untuk membentuk lipatan yang tidak memiliki kontak dengan produk. Tube yang dilapisi
biasanya disegel dengan panas. Lipatan biasanya terdiri dari banyak kode dan tunggal kadaluarsa.
Kesimpulan :
Salep mata dapat diwadahkan dalam :
- Tube kaleng
- Tube aluminium
- Tube plastic
Tube-tube pada salep isinya 3,5 gram.
II.1.21. Cara Pengujian Salep mata
FI IV 1086
Uji Kebocoran Salep mata
Pilih 10 tube salep mata dengan segel khusus jika disebutkan. Bersihkan dan keringkan baik-baik
permukaan luar tiap tube dengan kain penyerap. Letakkan tube pada posisi horisontal di atas
lembaran kertas penyerap dalam oven dengan suhu yang diatur pada 60o 3oC selama 8 jam. Tidak
boleh terjadi kebocoran yang berarti selama atau setelah pengujian selesai, abaikan bekas salep yan
diperkirakan berasal dari bagian luar dimana terdapat lipatan dari tube atau dari bagian ulir (tutup
http://hafisimron2821.blogspot.com/2011/12/i.html
28/47
30/11/2014
sainstechstory
tube). Jika terdapat kebocoran pada 1 tube tapi tidak lebih dari 1 tube, ulangi pengujian dengan
tambahan 20 tube salep. Pengujian ini memenuhi syarat jika tidak satu pun kebocoran dari 10 tube u
pertama atau kebocoran yang diamati tidak lebih dari 1 atau 30 tube yang diuji.
RPS 18 th 1585
a. Uji Partikel dan Ukuran
Undang-undang resmi dapat disetujui untuk partikel yang berbeda yang mungkin terdapat dalam sale
mata. Dalam uji ini, keluarkan isis dari 10 tube salep pertama-tama lebur dalam cawan petri, kemudia
biarkan memadat memberikan suatu uji yang dirancang untuk membatasi tingkat yang
dipertimbangkan untuk jumlah atau ukuran yang. Lalu diamati dengan mikroskop berkekuatan rendah
yang dilengkapi dengan mikrometer dan lensa okuler untuk partikel yang berukuran 50 m atau lebih
dalam beberapa dimensi. Pengujian memenuhi syarat jika jumlah total dari partikel logam dalam 10
tube tidak lebih dari 50 g atau tidak lebih dari 1 tube ditemukan mengandung 8 partikel yang sama
b. Uji Sterilitas
Uji sterilitas dari salep mata dilakukan dengan uji steril atau membran yang menahan bakteri dengan
nilai porositas 0,45 atau 0,22 m. untuk salep yang larut dalam isopropil miristat (pelarut yang
digunakan secara resmi untuk uji sterilitas). Sampel salep dilarutkan dalam pelarut untuk tes steril.
Untuk salep yang tidak larut dalam isopropil miristat, disuspensikan pada pembawa berair yang cocok
yang mengandung bahan pendispersi dalanm prosedur umum yang konvensional
MP 523
Tube berisi dapat diuji kebocoran dengan menempatkan mereka pada posisi horizontal dalam oven
pada 60 C selama 8 jam. Tidak boleh ada bukti kebocoran, kecuali jika berasal dari kerutan tube ata
tutup tube.
Kesimpulan:
Cara pengujian salep mata, antara lain :
1. Uji kebocoran
2. Uji Sterilitas
3. Uji partikel dan ukuran
II.1.22. Perbedaan levigasi dan triturasi
Scovilles 353
Triturasi merupakan metode yang sering digunakan dalam peresepan. Biasanya disebut metode
lumpang, digunakan untuk pulverasi dan pencampuran, dan secara praktek kombinasi serbuk bisa
dicampur dengan lumpang dan alu jika membutuhkan teknik yang perlu. Untuk pulverasi lumpang dan
alu, wedgwood lebih sering digunakan.
Levigasi merupakan proses yang bertujuan untuk menyiapkan salep lembut. Bisa diartikan sebagai
sebuah proses dimana bahan padatan ditriturasi dengan cairan dimana bahan tersebut tidak larut,
yang membuatnya akhirnya terbagi dan menyebabkan kurangnya keadaan seperti berpasir dalam
salep. Contoh yang tepat dalam proses ini adalah pembuatan salep yang mengandung ZnO.
II.1.23. Ruang-ruang produksi steril
FI IV 1116
Fasilitas meliputi sistem sawar primer (di dekat tempat bahan terpapar) dan sekunder (tempat
proses aseptik berlangsung). Untuk fasilitas proses aseptik dan lingkungan tempat pengisian secara
aseptik yang didesain dengan baik, berikan perhatian untuk bagian yang penting, seperti permukaan
http://hafisimron2821.blogspot.com/2011/12/i.html
29/47
30/11/2014
sainstechstory
tidak berpori dan licin, termasuk dinding dan langit-langit hingga dapat secara berkala disanitasi
tempat ganti pakaian kerja dengan ruangan yang cukup memadai untuk pekerja dan menyimpan
pakaian yang steril pemisahan yang memadai antara ruang persiapan bagi pekerja dan ruang proses
aseptik, jika perlu tersedia perlengkapan tertentu seperti ruang tertutup, kedap udara dan
penyemprotan udara, perbedaan tekanan yang sesuai antarruangan, tekanan yang paling positif adala
ruangan atau lingkungan proses aseptik penggunaan ruang bersih (satu arah) di tempat yang paling
dekat dengan produk atau komponen yang terpapar dan aliran udara tersaring ke tempat tersebut,
dengan frekuensi pergantian udara yang cukup kelembaban yang sesuai dan pengendalian suhu
lingkungan dan satu program sanitasi dan terdokumentasi.
II.1.24. Contoh-contoh sediaan mata
Ansel 557
Larutan obat mata Produk dagang sesuai [ ] zat aktif Keterangan
Adrenergik
Larutan Obat Mata Epinefrin bitartrat
Larutan Obat Mata Nafazolin HCl
Larutan Obat Mata Feniefrin HCl
Anestetika
Larutan Obat Mata Prokain HCl
Larutan Obat Mata Tetrakain HCl
Antibakteri
Larutan Obat Mata Kloramfenikol
Larutan Obat Mata Gentamisin Sulfat
Larutan Obat Mata Natrium Sulfasetamid
Antikolinergik
Larutan Obat Mata Atropin Sulfat
Larutan Obat Mata Homatropin HBr
Larutan Obat Mata Skopolamin HBr
Larutan Obat Mata Tropikamid
Antiviral
http://hafisimron2821.blogspot.com/2011/12/i.html
30/47
30/11/2014
sainstechstory
Antiinflamasi
Larutan Obat Mata Deksametason Natrium Fosfat
Larutan Obat Mata Prednisolon Natrium Fosfat
Kolinergik
Larutan Obat Mata Karbakol
Protektan
Larutan Obat Mata Metilselulosa
Epitrate Ophthalmik Solution (Ayerst)
Naphcon Forte Ophthalmic Solution (Alcon)
Mydfrin Ophthalmic Solution (Alcon)
31/47
30/11/2014
sainstechstory
0,1 %
2,5 %
http://hafisimron2821.blogspot.com/2011/12/i.html
32/47
30/11/2014
sainstechstory
0,5 %
0,5 %
0,5 %
0,3 %
10 dan 30%
0,125- 4%
2 5%
0,25 %
0,5 1%
0,1 %
0,25 %
0,1 %
http://hafisimron2821.blogspot.com/2011/12/i.html
33/47
30/11/2014
sainstechstory
0,55 %
0,75 3 %
0,25 10%
0,250,5%
34/47
30/11/2014
sainstechstory
Mengurangi tekanan intraokular pada glaukoma dengan sudut terbuka atau sudut sempit
Dipakai sebagai miotik dalam pengobatan glaukoma, terutama glaukoma dengan sudut terbuka. Juga
dipakai untuk menetralkan midriasis yang menyertai tindak operasi atau pemeriksaan mata.
Antikolenestrase miotik dengan kerja pendek dipakai untuk mengurangi ketegangan intraokular pada
glaukoma.
Larutan pengawet dipak sebagai air mata tiruan pada pengobatan mata dan juga sebagai larutan lens
kontak.
http://hafisimron2821.blogspot.com/2011/12/i.html
35/47
30/11/2014
sainstechstory
36/47
30/11/2014
sainstechstory
Tetrasiklin bekerja pada semua mikroba yang peka terhadap Penisilin, bakteri gram negatif,
Mycoplasma, Spirokhaeta, dan Leptospira, Ricketsia, Chlamydia.
- Mekanisme kerja
a. Obat-obat Penting V 75
Mekanisme kerjanya berdasarkan diganggunya sintesa protein kuman. Spektrum kerjanya luas dan
meliputi banyak cocci gram (+) dan gram (-) serta kebanyakan bacilli kecuali Pseudomonas dan
Proteus.
b. Dinamika Obat 650
Mekanisme kerjanya yaitu hambatan pada sintesis protein ribosom yaitu dengan menghambat
pemasukan asil t-RNA pada fase pemanjangan yang termasuk fase translasi. Ini akan menyebabkan
blockade perpanjangan rantai peptide.
c. Farmakologi dan Terapi V 694
Golongan tetrasiklin menghambat sintesis protein bakteri pada ribosomnya. Paling sedikit terjadi 2
proses dalam masuknya antibiotik ke dalam ribosom bakteri gram negatif, pertama secara difusi
pasif melalui kanal hidrofilik, kedua melalui sistem transport aktif. Setelah masuk antibiotic
berikatan secara reversibel dengan ribosom 30S dan mencegah ikatan t-RNA aminoasil pada
kompleks mRNA-ribosom. Hal tersebut mencegah perpanjangan rantai peptide yang sedang tumbuh
dan berakibat terhentinya sintesis protein.
d. AHFS Drug Information e-book
Tetrasiklin menghambat sintesis protein dengan berikatan secara reversibel pada sub unit ribosom
30S. Penghambatan pengikatan t-RNA amino asil atau amino asil t-RNA pada ribosom itu. Lagipula
tetrasiklin juga berikatan secara reversibel dengan sub unit ribosom 50S. Tetrasiklin juga bias
mengganggu membrane sitoplasma dari organisme yang menyebabkan nukleotida dan komponen
intraseluler lain pada suatu sel.
e. Farmakologi Ulasan Bergambar 315
Masuknya obat ini dalam organisme yang rentan diperantarai oleh transport protein kedalam
membran sitoplasma bakteri. Pengikatan obat ke sub unit 30S ribosom bakteri dipercaya dapat
menghambat akses perubahan amino asil t-RNA menjadi kompleks ribosom mRNA di akseptor,
sehingga menghambat sintesis protein bakteri.
- Dosis
a. Farmakologi dan Terapi V 699
Tetrasiklin sebagai salep mata atau obat tetes mata 1%
b. Martindale The Complete Drug Reference, 32nd Edition e-book
Tetrasiklin HCl digunakan 1% sebagai salep mata
c. Remington's Pharmaceutical Science, 18th Edition 1215
Sebagai salep mata 1%
d. Obat-Obat Penting 77
Salep mata 1%
e. AHFS Drug Information 2865
Larutan topical 0,22%
Salep 3%
- Efek samping
a. Informasi Spesialite Obat 2007 450
Pada individu tertentu dapat menimbulkan reaksi alergi seperti urtikaaria, edema palpebra serta
menjadi peka terhadap cahaya (fotosensitasi kulit)
b. Farmakologi dan Terapi V 697
http://hafisimron2821.blogspot.com/2011/12/i.html
37/47
30/11/2014
sainstechstory
Reaksi kulit yang mungkin timbul akibat pemberian golongan tetrasiklin ialah erupsi mobiliformis,
urtikaria dan dermatitis eksfoliuatifa. Reaksi yang lebih hebat ialah edema angioneuritik dan reaksi
anafilaksis. Demam dan eosinofilia dapat pula terjadi waktu terapi berlangsung. Sensitasi silang
antara berbagai derivate tetrasiklin sering terjadi.
c. AHFS Drug Information 404
Reaksi hipersensitivitas seperti berbagai bentuk erithema.
d. Martindale The Complete Drug Reference, 32nd Edition e-book
Reaksi alergi dari tetrasiklin dan analoginya telah dilaporkan, sensitasi silang diantara tertasiklin
sudah umum terjadi, fotosensitivitas dari kulit dan kuku.
e. Obat-Obat Penting Edisi V 76
Efek samping lain yaitu fotosensitasi yaitu kulit menjadi kemerahan, gatal-gatal dan sebagainya, mak
selama terapi dengan tetrasiklin hendaknya jangaan terkena sinar matahari yang kuat.
- Kontraindikasi
a. Farmakologi Ulasan Bergambar 318
Tetrasiklin tidak boleh diberikan pada perempuan hamil dan menyusui serta anak dibawah umur 8
tahun
b. British National Formulary 54th edition e-book
Tetrasiklin tidak boleh diberikan pada anaak-anak di bawah 12 tahun atau pada wanita hamil atau
menyusui
c. Informasi Spesialit Obat 2007 450
Penderita yang alergi terhadap tetrasiklin
d. Dinamika Obat1097
Penderita-penderita yang hipersensitif terhadap tetrasiklin.
2. Alfa Tokoferol (Antioksidan)
Alasan Penggunaan Antioksidan
a. Scovilles The Art of Compounding 341
Vaselin distabilkan dengan penambahan sejumlah alfa tokoferol.
b. RPS 18th 1310
Karena sebelum dimurnikan, paraffin cenderung teroksidasi dan menimbulkan bau yang tak sedap. In
dicegah dengan pemakain alfa tokoferol.
Macam-macam Antioksidan
Berdasarkan mekanisme kerjanya, antioksidan dapat dibagi menjadi: (Kenneth99)
- sebagai senyawa pengkhelat untuk ion logam atau merupakan senyawa yang akan membentuk
kompleks dan mengikat ion logam yang bersifat mengionisasi suatu radikal bebas. Agen pengkhelat
yang bekerja sebagai antioksidan dengan mengikat ion metal, misalnya etilen diamin tetra asetat
(EDTA), asam sitrat, beberapa asam amino asam fosfor, asam tartrat.
- sebagai reduktor, yaitu mereduksi bahan pengoksidasi. Sodium tiosulfat dan asam askorbat adalah
2 agen pereduksi yang telah digunakan.
- terminator rantai, yaitu bahan yang mampu bereaksi dengan radikal dalam larutan untuk membentu
senyawa baru rantai radikal terminal yang tidak masuk kembali ke dalam siklus preparasi radikal.
Radikal baru secara intrinsik stabil atau dapat untuk membentuk molekul netral. Mekanisme alfa
tokoferol sebagai antioksidan yaitu berdasarkan mekanisme kerja. Berdasarkan diskusi terakhir
tentang antioksidan. Contohnya adalah bisulfin dan fenol.
- senyawa yang teroksidasi lebih dahulu, yaitu bahan yang lebih cepat dioksidasi daripada bahan yang
dilindungi.misalnya sodium bisulfit dan asam askorbat.
c. The Theory and Practise of Industrial Pharmacy, Third Edition 1066
http://hafisimron2821.blogspot.com/2011/12/i.html
38/47
30/11/2014
sainstechstory
Mekanisme ketengikan
Ketengikan yang dapat mempengaruhi hampir semua minyak dan lemak adalah istilah yang terkenal
luas dan mencakup berbagai macam bau tak sedap yang terbentuk melalui autooksidasi asam lemak
tidak jenuh yang ada dlam minyak/lemak. Bau yang khas ini disebabkan oleh senyawa atsiri yang
terbentuk pada oksidasi minyak dan lemak. Bau yang khas ini disebabkan oleh senyawa atsiri yang
terbentuk pada oksidasi minyak dan lemak. Senyawa atsiri ini umumnya monomer berantai pendek
yang terbentuk melalui pemecahan hidropolisakarida yang tidak menguap yang merupakan
hasiloksidasi primer. Mekanisme radikal bebas yang tertera disini menggambarkan oksidasi minyak
dan lemak yang terjadi dengan adanya oksigen, udara, cahaya, dan sejumlah kecil katalisator. oksigen
udara, cahaya, dan sejumlah kecil katalisator.
R-CH2-CH CH-R + O2 R-CH-CH CH-R +H2O
OO
R-CH2-CH CH-R + O2 R-CH-CH CH-R
OO
R-CH-CH CH-R + R-CH2-CH CH-R
OO
R-CH-CH CH-R + R-CH2-CH CH-R + R-CH-CH CH-R
O OH
2R-CH-CH CH-R R-CHO + R-CH CH + OH
Hidroperoksida tidak menguap
R-CH CH-CHO-R + OH
menguap atau
O
2R-C-CH CH-R + 2OH
39/47
30/11/2014
sainstechstory
40/47
30/11/2014
sainstechstory
Petrolatum adalah basis yang paling sering digunakan dalam salep mata karena petrolatum stabil dan
dapat dihasilkan dengan 2 jam terpapar 170oC. Salep mata yang lembut dapat dihasilkan dengan
penambahan minyak mineral dalam petrolatum.
b. Prescription Pharmacy, 2nd Edition 249
Banyak salep mata dibuat dengan basis petrolatum, basis minyak petrolatum mineral atau basis
petrolatum- lanolin.
c. Remington's Pharmaceutical Science, 18th Edition 1310
Petrolatum merupakan campuran murni yang mengandung hidrokarbon setengah padat. Pada
penggunaan luas petrolatum digabung dengan minyak mineral sehingga diperoleh petrolatum
murni.Dari penggabunggan ini menyebabkan hilangnya antioksidan secara alami, sehingga perlu
ditambahkan -tokoferol atau antioksidan lainnya.
d. Handbook of Pharmaceutical Excipient e-book
Vaselin digunakan utamanya dalam formulasi sediaan topical sebagai emollient basis salep konsentras
hingga 100%
Alasan Kombinasi Basis
a. Prescription Pharmacy, 2nd Edition 249
Banyak salep mata disiapkan dengan basis petrolatum, petrolatum-minyak mineral atau basis
petrolatum lanolin. Basis petrolatum-lanolin kadang-kadang digunakan dalam larutan berair dari baha
aktif dicampurkan dengan basis salep mata. Bagaimanapun tipe basis yang digunakan harus tidak
mengiritasi mata, seharusnya dapat mendifusikan zat aktif dari basis dengan menekresikan cairan
mata.
Codex Pharmaceutical British memberikan suatu formula untuk sediaan salep mata.
Paraffin lembut 80,0
Paraffin cair 10,0
Lanolin anhidrat 10,0
b. Scovilles The Art of Compounding 342
Basis yang cocok untuk salep mata terdapat pada farmakope British :
-Lemak bulu domba 10g
-Vaselin kuning 90g
41/47
30/11/2014
sainstechstory
Pemerian : Tidak berbau atau sedikit berbau, tidak berasa atau sedikit berasa cairan, seperti minya
kuning jernih
Kelarutan : Praktis tiak larut dalam air, larut dlam etanol (95%) P, dan dapat bercampur dengan eter
P, dan dengan aseton P, dengan ,minyak nabati, dengan kloroform P
Penyimpanan : Harus disimpan di bawah gas inert dalam wadah kedap udara pada temperature yang
sejuk dan kering, terlindung dari cahaya
Kegunaan : Sebagai antioksidan
Kestabilan : Teroksidasi perlahan oleh oksigen atmosfer dan cepat oleh garam ferri dan perak.
Incomp : Dengan peroksida dan ion logam terutama besi, tembaga dan perak. Tokoferol dapat
diabsorbsi plastik.
Kesetraan : 1 mg -tokoferol = 1,49 UI
Konsentrasi : 0,001 0,05 %, 0,001 0,1 %
Sterilisasi : Distrerilisasi dengan oven pada suhu 150oC selama 1 jam.
3. Klorobutanol (Exp126)
Nama Resmi : Chlorobuthanol
Sinnonim
RM / BM :
: Klorobutanol
C4H7Cl3O / 177,46
Pemerian : M3nguap, sedikit berwarna ataua kristal putih yang rapuh, bau kamfer.
Kelarutan : Larut bebas dalam kloroform, eter dan minyak menguap, 1 bagian dalam 0,6 ml etanol (95
%) P
Penyimpanan : Serbuk materiil disimpan pada wadah tertutup baik pada temperature 8 15oC
Kegunaan : Pengawet
Incomp : Incomp dengan vial plastik, penutup karet, bentonit, Mg trisilikat, polietilen dan polihidroks
etil metoksilat.
Kestabilan : Dalam degradasi larutan berair dikatalisis oleh ion hydrogen, stabil pada pH 3 tetapi
berkurang dengan peningkatan pH. Dalam larutan klorobutanol cair 0,5 %, pada temperature kamar
hampir saturasi atau jenuh dan mengkristal jika temperature dikurangi.
Sterilisasi : Radiasi sinar
Konsentrasi : Sampai 0,5 %
Titik lebur : 95 97oC
http://hafisimron2821.blogspot.com/2011/12/i.html
42/47
30/11/2014
sainstechstory
http://hafisimron2821.blogspot.com/2011/12/i.html
43/47
30/11/2014
sainstechstory
BAB III
METODE KERJA
III.1 Alat dan Bahan
III.1.1 Alat
Adapun alat-alat yang digunakan adalah batang pengaduk, cawan porselen, lumpang, alu, pinset,
sendok tanduk, spatel, dan sudip.
III.1.2 Bahan
Adapun bahan-bahan yang digunakan, aluminium foil, kertas timbang, kloramfenikol, klorobutanol,
lanolin anhidrat, parafin cair, vaselin kuning, dan -tokoferol.
III.2 Perhitungan
1. Perhitungan bahan
Dibuat 3,5 g, dilebihkan 10% = 3,85 g = 3850 mg
Tetrasiklin HCl =
-tokoferol =
Klorobutanol =
Basis = 3850 mg (38,5 +1,925+19,25)mg = 3,79 mg
- Parafin cair = =
- Lanolin anhidrat =
- Vaselin kuning =
2. Perhitungan pengenceran
Tetrasiklin HCl 38,5 mg
Tetrasiklin HCl 50 mg
Basis steril 50 mg
100 mg
Klorobutanol 19,25 mg
Klorobutanol 50 mg
Basis steril 100 mg
150 mg
-tokoferol 1,925 mg
1 mg -tokoferol = 1,49 UI
1 kapsul natur E = 100 UI
-tokoferol yang dibutuhkan =
Pengenceran =
http://hafisimron2821.blogspot.com/2011/12/i.html
44/47
30/11/2014
sainstechstory
IV.2 Pembahasan
Pada percobaan ini, dilakukan pembuatan sediaan salep mata tetrasiklin HCl dengan indikasi untuk
pengobatan konjungtivis akut (radang pada konjungtiva akibat bakteri seperti Haemophillus
influenzae, P. aeruginosa, Staphylococcus, Streptococcus, dsb).
Salep mata merupakan sediaan steril yang dimaksudkan untuk pengobatan mata dimana menggunakan
dasar salep yang cocok, dikerjakan secara aseptis, dan tempat kerjanya di iris, konjungtiva, kornea,
kelopak mata, dan kelenjar sebaseus. Dibuat dalam bentuk salep mata sebab tempat kerjanya di
http://hafisimron2821.blogspot.com/2011/12/i.html
45/47
30/11/2014
sainstechstory
kelopak mata dan konjungtiva dari mata, sedangkan tetes mata tidak bisa bekerja dikelopak mata.
Viskositas dari salep mata tidak boleh terlalu encer atau terlalu kental. Bila terlalu encer maka pada
saat penggunaan dapat mengotori mata pemakai karena dapat mengalir keluar dari mata, sedangkan
bila terlalu kental maka pada saat penekanan untuk pemakaian, salepnya sulit keluar dari tube.
Warna dari salep tidak boleh terlalu kuning atau terlalu putih juga jangan terlalu pucat. Maka
hendaknya warna salep mengikuti warna dari basis, biasanya berwarna kuning muda.
Salep mata harus bebas dari bahan partikulat yaitu bahan atau zat yang kasar yang bisa merusak
permukaan mata. Oleh karena itu, dalam pembuatan, bahan harus betul-betul digerus sampai halus
saat dilevigasi dengan basis.
Pada pembuatan salep mata ini digunakan 3 campuran basis yaitu lanolin anhidrat, parafin cair, dan
vaselin kuning. Kombinasi 3 basis ini adalah yang paling baik karena dapat membantu cepatnya
absorbsi obat ke tempat aksinya.
Selain basis, juga digunakan pengawet klorbutanol. Klorbutanol adalah pengawet yang sukar larut
dalam air, sehingga tepat digunakan untuk pengawet pada salep mata yang dasarnya adalah lemak
(lipofilik). Selain itu, klorbutanol mempunyai keuntungan yaitu menghambat dengan baik gram positif
dan gram negatif termasuk P.aeruginosa dan juga beberapa jamur, mempunyai range yang luas dalam
ketercampuran, sedikit atau tidak mengiritasi, dan tidak mengiritasi ketika dimasukkan dalam
anterior mata.
Dalam sediaan salep mata yang basisnya berupa lemak sangat perlu ditambahkan zat antioksidan.
Karena lemak merupakan senyawa yang sangat mudah teroksidasi. Maka digunakan -tokoferol
sebagai antioksidan. -tokoferol merupakan bentuk yang paling penting karena mengandung 90% dar
tokoferol yang berasal dari hewan dan aktifitas biologisnya besar.
Salep mata tertrasiklin HCl ini dibuat dengan cara melevigasinya dengan sedikit campuran basis yang
telah disterilkan terlebih dahulu hingga terbentuk massa yang lembut. Setelah itu dicampur dengan
klorobutanol dan -tokoferol hingga homogen. Terakhir ditambahkan sisa basis dan dihomogenkan.
Setelah massa salep jadi, massa salep tersebut dimasukkan ke dalam wadah yang telah disterilkan
terlebih dahulu dengan cara yang telah tertera pada literatur.
Salep yang telah selesai ternyata masih terdapat partikulat yang kasar. Ini terjadi karena proses
levigasi yang tidak terlalu baik ketika pengerjaan berlangsung. Tapi, viskositas dari massa salep suda
sangat baik, karena sesuai dengan warna yang diinginkan untuk sediaan salep mata yaitu berwarna
kuning.
BAB V
PENUTUP
V.1 Kesimpulan
Dari hasil percobaan maka dapat disimpulkan bahwa :
1. Viskositas yang dihasilkan dari massa salep sudah sangat baik
2. Warna dari massa salep yaitu berwarna kuning
3. Masih terdapat partikulat kasar
4. Penampilan dan wadahnya sudah baik
V.2 Saran
Sebaiknya dalam laboratorium enkas yang digunakan diperbaiki dan ditambah jumlahnya demi
efesiensi pengerjaan ketika praktikum berlangsung.
Diposkan oleh hafis di 18.37
http://hafisimron2821.blogspot.com/2011/12/i.html
46/47
30/11/2014
sainstechstory
1komentar:
Berikomentarsebagai:
GoogleAccount
Publikasikan
Pratinjau
Beranda
Posting Lam
http://hafisimron2821.blogspot.com/2011/12/i.html
47/47