Oleh :
Nama
: Aser.Y.K.Nerotouw
Npm
: 04311311049
Prodi
: Agroteknologi
Kelompok : VI (Enam)
HALAMAN PENGESAHAN
JUDUL
NAMA
: ASER.Y.K.NEROTOUW
NPM
: 04311311049
KELOMPOK
: VI (Enam)
PRODI
: AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS
: PERTANIAN
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah,,, Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT., dimana ia telah
memberikan saya nikmat kesehatan, kesempatan dan telah membimbing kami
mulai dari
Penyusun
Aser.Y.K.Nerotouw
ii
DAFTAR ISI
TINJAUAN PUSTAKA
1.Factor-faktor yang mempengaruhi BD,PD tanah ..................................... 3
2.Factor factor yang mempengaruhi persen (%) pori .................................. 3
3.Faktor factor yang mempengaruhi persen (%) field capacity ................... 4
4,hubungan BD, PD, % Pori, %FC dengan ketersediaan air tanah ............. 4
III.
1.
2.
3.
4.
5.
DAFTAR TABEL
Tabel
I.
II.
Teks
Halaman
iv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran
Teks
Halaman
1. HALAMAN PENGESAHAN i
DAFTAR GAMBAR
Gambar
1.
2.
3.
4.
Teks
Halaman
Grafik BD10
Grafik PD10
Grafik % pori...11
Grafik % FC11
Vi
I. PENDAHULUAN
1.
Latar Belakang
Pada mulanya tanah di pandang sebagai lapisan permukaan bumi(Natural Body) yang
berasal dari bebatuan(natural material) yang telah mengalami serangkaian pelapukkan oleh gayagaya alam (natural force) sehingga membentuk regolith (lapisan berpartikel halus).
Tanah terbentuk dari bahan asalnya yang disebut sebagai bahan induk. Bahan induk tanah
berasal dari batuan melalui proses pelapukan berubah membentuk lapisan atau horizon-horizon
tanah dan akhirnya membentuk suatu tubuh tanah yang utuh.
Batuan induk adalah semua bahan yang keras, maupun lunak seperti abu vulkanik, batu
liat, batu kapur, endapan sungai dan laut, gambut serta bahan-bahan lainnya yang merupakan
asal pembentukan tanah. Karena tanah berasal dari suatu bahan induk yang telah mengalami
pelapukan, maka sifat-sifat tanah baik fisik, kimia, dan minerologi tanahnya tidak berbeda jauh
dari sifat bahan induknya, terkecuali telah mengalami pelapukan lanjut.
Tanah merupakan bangunan alami yang tersusun atas horizon-horizon yang terdiri atas
bahan mineral dan organik, kemudian manusia sangat tergantung pada tanah dan sampai batasbatas tertentu tanah yang baik tergantung pada manusia dan pengelolahnya. Tanah merupakan
tumbuhan alam tumbuhan dapat hidup, dan manusia menikmati dan menggunakan tumbuhan
karena keindahannya dan karena manfaatnya dimakan oleh mahluk lainnya. Juga tingkat hidup
kerap kali ditentukan oleh kualitas tanah da oleh jenis kualitas tumbuh-tumbuhan dan juga
hewan-hewan yang hidup di atasnya.
Bulk density atau biasa disingkat dengan (BD) merupakan petunjuk kepadatan tanah,
makin padat suatu tanah makin tinggi tingkat bulk density, maka penting untuk mengetahui
tingkat kepadatan suatu tanah karena makin padat suatu tanah, maka makin sulit air untuk
meneruskan atau menembus akar tanaman. BD juga berbeda dengan partikel density (PD)
(kerapatan jenis zarah), tanah kering persatuan volume partikel-partikel (padat ) tanah (jadi tidak
termasuk pori-pori tanah, tanah mineral mempunyai partikel density = 2,65 g/cm3 dengan
mengetahui besarnya bulk density dan partikel density maka dapat dihitung banyaknya persen
(%) pori-pori total tanah.
Pori-pori tanah bagian dari tanah yang tidak terisi oleh bahan padat (terisi udara dan air).
Pori terdiri atas kasar berisi udara atau air gravitasi dan halus berisi udara atau air kapiler tetapi
tidak dapat menyimpan atau menahan air. Peredaran air ini disebut aerase sehingga pori makro
dinamakan juga pori aerase. Pori-pori berukuran kecil (pori mikro), memiliki gaya kapiler yang
dapat menahan air dan menaikkan air dari permukaan air tanah ke zona perakaran tanaman.
Sehingga berdasarkan fungsinya pori-pori ini dinamakan pori kapiler. Porositas adalah jumlah
pori aersi dan pori kapiler.
Dari uaran diatas maka dipandang perlu untuk melakukan percoban penetapan Bulk
Density (BD), Partikel Density (PD), Persen (%) Pori dan Persen (%) Filed Capasity (FC).
2. Tujuan Praktikum
Adapun tujuan dari praktikum ini antara lain :
1.
2.
3.
4.
II.
1.
TINJAUAN PUSTAKA
beserta porinya. Kisaran kerapatan limbat tanah berfariasi cukup lebar tergantung ruang pori dan
tekstur tanahnya. Bahan organik mineral juga mempengaruhi kerapatan limbat. Bahan organik
ini berperan dalam pengembangan struktur. Semakin tinggi kandungan bahan organiknya
semakin berkembang struktur tanah yang dapat mengakibatkan bongkah semakin kecil (Hartati,
2001).
Ada beberapa factor yang mempengaruhi BD dan PD Tanah,, menurut (Hanafiah, 2005)
sebagai berikut:
a. Tekstur
Tekstur tanah dapat diartikan sebagai penampilan visual suatu tanah berdasarkan
komposisi kualitatif dari ukuran butiran tanah dalam suatu massa tanah tertentu. Tekstur tanah
menunjukan komposisi partikel penyusun tanah.
b. Bahan Organik
Bahan organik biasanya berasal dari proses pelapukan batuan. Bahan organik
komposisinya didalam tanah memang sedikit yaitu berkisar 3-5% tapi pengaruhnya sangat besar
terhadap perubahan sifat-sifat tanah. Bahan organik dalam tanah terdiri atas bahan organik kasar
dan bahan organik halus .
c.
Struktur
Struktur tanah merupakan gumpalan-gumpalan kecil alami dari tanah, akibat melekatnya
butir-butir primer tanah satu sama lain. Satu unit struktur disebut ped (terbentuk karena prose
salami ). Clod juga merupakan unit gumpalan tanah teatpi terbentuknya bukan karena proses
alami (misanya karena pencangkulan tusukan pisau dan sebagainya) .
2.
keseimbangan antara udara dan air yang menempati ruang pori ditentukan oleh ukuran pori dan
ada beberapa factor yang mempengaruhi % pori yang seperti yang di paparkan oleh, (Arsyad S,
2000) antara lain.
a.
b.
Struktur tanah
c.
Tekstur tanah
Porositas tanah tinggi kalau bahan organik tinggi tanah-tanah dengan struktur granuler atau
remah,mempunyai porositas yang lebih tinggi dari pada tanah-tanah dengan struktur massive
(pejal).tanah dengan tekstur pasir banyak mempunyai pori-pori makro sehingga sulit menahan
air, (Hardjowigeno,1987).
density tanah maka persentase ruang pori pori semakin kasar dan kapasitas mengikat air
semakin tinggi (Kartasapoetra dan Sutedjo, 1991).
Kepadatan tanah erat hubungannya dengan penetrasi akar dan produksi tanaman. Jika
terjadi pemadatan tanah maka air dan udara sulit disimpan dan ketersediaannya terbatas dalam
tanah menyebabkan terhambatnya pernapasan akar dan penyerapan air dan memiliki unsur hara
yang rendah karena memiliki aktivitas mikroorganisme yang rendah (Hakim,dkk,1986).
Ruang pori tanah ialah bagian yang diduduki udara dan air. Jumlah ruang pori sebagian
ditentukan oleh susunan butir-butir padat, apabila letak keduannya cenderung erat, seperti pada
pasir atau subsoil yang padat, total porositasnya rendah.Sedangkan tersusun dalam agregat yang
bergumpal seperti yang kerap kali terjadi pada tanah-tanah yang bertekstur sedang yang besar
kandungan bahan organiknya, ruang pori persatuan volume akan tinggi (Buckman and Brady,
1984).
Total ruang pori dapat dihitung dengan menggunakan data bobot jenis partikel partikel
dan bobot isi tanah sebagai berikut: TRP = 1 - X 100% Dimana: TRP = Total Ruang Pori BD =
Bulk Density (g/cm3) PD = Partikel Density (Sutanto, 2005).
Tanah bertekstur halus akan mempunyai persentase pori total lebih tinggi dari pada
bertekstur kasar, walaupun ukuran pori dari tanah bertekstur halus kebanyakan sangat kecil dan
porositas sama sekali tidak menunjukkan distribusi ukuran pori dalam tanah yang merupakan
suatu sifat yang penting (Sarief, 1986). PDBD).
Pori tanah adalah ruang-ruang yang terletak antara padatan bahan tanah. Pori tanah
diklasifikasikan berdasar pada ukuran yang setara ruang antar bahan padat tanah.
Pengklasifikasian pori tanah dapat dilaksanakan dengan menganggap pori tanah ini sebagai
badan tunggal di dalam tubuh tanah. Antar poribesar berukuran setara akan dihubungkan oleh
sekumpulan pori-pori berukuran sangat kecil. Pada susunan padat sederhana butiran pasir,
dengan pori yang berbentuk dan berukuran serupa, saling berhubungan, maka bidang kerut-tegas
yang terlihat dianggap sabagai batas dari suatu pori. Pori dengan O < 30 mikron berperan penting
bagi jasad renik tanah dan tanaman, pori dengan O 30-100 mikron penting pada fenomena
pergantian udara tanah dan cadangan untuk transpot dan pengagihan air tanah, dan pori dengan
O > 100 mikron berperan besar dalam mempercepat laju penetrasi udara ke bagian tubuh tanah
sebelah dalam, serta mempercepat pelaluan air. Pori tanah dapat dikelompokkan menjadi delapan
kategori, yaitu packing void yang terdiri dari simple packing dan compoud packing, vugh,
vesicle, channel dan chamber, plane yang terdiri dari joint, craze dan skew (Poerwowidodo,
1990).
III.
1.
Pertanian Universitas Khairun Ternate, dengan waktu pelaksanaannya mulai dari tanggal 26
27, November 2014
2.
sample, Timbangan, ember, mistar, alat tulis menulis, kamera (untuk dokumentasi), Kain lap
(untuk memudahkan mengangkat ring sampel tanah yang suda di panaskan) sampel tanah lapisan
I dan II.
3.
Metode Praktikum
Metode yang dipakai dalam praktikum ini dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 1. Metode pengamatan praktikum
No
Jenis Pengamatan
Metode
1.
Ring Sampel
2.
Ring Sampel
3.
Hitung
4.
Field Capacity
Ring Sampel
4.
Pelaksanaan
d. Ring sampel yang berisi tanah utuh lapisan I dan lapisan II ditimbang setelah dijenuhkan
untuk mengatahui nilai berat tanah.
e. Setelah ditimbang tanah yang berada di ring sampel kemudian ring sampel yang beris
tanah lapisan I dan lapisan II di masukkan ke dalam oven memmet dengan suhu 1050 C
selama 24 jam.
f. Setelah pengeringan selesai selanjutnya ring sampel yang berisi tanah dikeluarkan dari
oven kemudian ring sampel yang berisi tanah ditimbang berat kering ovennya.
g. Kemudian tanah yang terdapat diring sampel dilepaskan keluar untuk di timbang berat
tanah tanpa ring sampel.
h. Setelah proses pelepasan selesai di timbang berat ring, tinggi ring dan diameter ring
i. Setelah itu proses penghitungan nilai dari BD, PD, % pori dan Field capacity.
5.
.r2 .t
BD =
BD =
% = 1 100%
e.
FC =
100%
1. Hasil
Hasil dari praktikum penetapan BD,PD,%Pori dan Field Capacity dinyatakan dalam bentuk
table sebagai Berikut :
BD (gr/cm3)
PD (gr/cm3)
No
Sampel
1.
1,03
1,24
40
16,93
2.
II
1,12
1,32
25
15,15
1.12
1.1
1.08
1.06
1.04
1.02
1
0.98
Lapisan I
Lapisan II
1.35
1.3
1.25
1.2
Lapisan I
Lapisan II
FC (%)
Porositas %
17
16.5
16
15.5
15
14.5
14
Lapisan I
Lapisan II
40
30
20
10
0
Lapisan I
Lapisan II
2. Pembahasan
Berdasarkan hasil perhitungan nilai BD,PD,%Pory dan Field Capacity dapat di analisa
bahwa lapisan I dan lapisan II memiliki nilai BD,dan PD berbeda pada nilai FC dan %Pori
memiiki nilai yang berbeda hal ini saling berkaitan dengan tekstur dan bahan organic sebagai
factor yang menyebabkan Lapisan II memiliki Nilai PD dan PD lebih tinggi dari pada lapisan I
Pada umumnya kisaran partikel density tanah tanah mineral kecil adalah 2,6-2,93
gr/cm3. Hal ini disebabkan mineral kwarsa, feldspart dan silikat koloida yang merupakan
komponen tanah sekitar angka tersebut. Jika dalam tanah terdapat mineral-mineral berat sepereti
magnetik, garmet, sirkom, tourmaline dan hornblende, partikel density dapat melebihi 2,75
gr/cm3. besar ukuran dan cara teraturnya partikel tanah tidak dapat berpengaru dengan partaken
density. Ini salah satu pebnyebab tanah lapisan atas mempunyai nilai partikel density yang lebih
rendah dibandingkan dengan lapisan bawahnya.karena banyak mengandung bahan organik (
Hakim, 1986).
Perbedaan berdasarkan parameter pada lapisan I dan II
1. Bulk Dencity (BD)
Berdasarkan tabel hasil pengamatan dapat dilihat bahwa pada tanah incepticol
dari kedua lapisan sangat berbeda baik lapisan I memiliki nilai 1,03 gram/cm3 sedangkan
pada lapisan II memiliki nilai sebesar 1,12,hal ini sesuai dengan pengamatan di lapangan
bahwa tekstur tanah pada lapaisan I terdapat tanah berpasir dengan kandungan bahan
organik sangat banyak. Menurut foth 1992, mengatakan bahwa bahan organik lebih
ringan dari pada bahan mineral, nilai bulk dencity akan lebih rendah jika bahan organic
penyusun tanah tinggi karna bahan organik dapat memperkecil porositas tanah dan dapat
memperbesar porositas tanah serta memiliki berat yang kecil di banding dengan bahan
mineral, akan tetapi tanah yang terdapat di das mira tidak baik untuk budidaya tanaman
holtikultura, sebab memiliki tanah berpasir dengan kandungan bahan organic yang
rendah dikarenakan lokasi tersebut berada di dekat aliran sungai, sehingga waspada
terjadinya banjir ketika terjadi hujan yang besar
2. Partikel Dencity
Dari data diatas menunjukan bahwa nilai PD pada lapisan I dan lapisan II sangat
berbeda, dimana lapisan I memiliki tingkat kerapatan partikel tanah lebih rendah dari
lapisan II karena menurut harjdowigeno (1992) ia mengatakan bahwa factor yang
mempengaruhi partikel dencity tanah adalah BD dan bahan organic tanah, maka partikel
dencity dalam tanah tersebut akan semakin rendah begitu pula sebaliknya
3. Porositas (% pori)
Dari data nilai diatas dapat dikatakan bahwa kapasitas pori pada lapisan I dengan
nilai 16,93 % dibandingkan dengan lapisan II dengan nilai 15,15 % hal ini di sebabkan
kerapatan tanah tinggi sehingga porositas menjadi lebih kecil, pada umumnya dalam
tanah ada dua macam pori, pori makro dan pori mikro, meskipun ada garis batas yang
jelas. Jumlah persen (%) pori yang terdapat pada tanah yang ada di Desa kusu Oba
merupakan pori mikro untuk lapisan I karena pada hasil percobaan yang dilakukan
dilaboratorium ternyata didapat hasil lapisan I lebih kecil porositasnya sehingga dapat
menahan dan menyimpan air dalam tanah lebih tinggi serta dapat menaikan air tanah ke
permukaan perakaran tanaman, dibandingkan dengan porositas yang dimiliki oleh lapisan
II atau pori makro lebih dominan pada lapisan II,sehingga kurang mampu menahan dan
menyimpan air dan draenase cepat (Yulius,dkk.1985)
4. Field capacyti (FC)
Dari data diatas, FC untuk lapisan I lebih tinggi dengan nilai 40 % dibandingkan
FC pada lapisan II dengan nilai 25 %. Hal ini terjadi karena adanya perbedaan tekstur dan
kadar bahan organik pada kedua lapisan tersebut, dimana tekstur lapisan I lebih kasar dari
pada lapisan II begitu pula kadar bahan organik lebih tinggi dibandingkan dengan
lapisan II. Semakin halus tekstur serta semakin banyak kadar bahan organik maka
kapasitas lapangnya semakin besar.
Kadar bahan organic yang terdapat dalam tanah mempengaruhi nilai field capacity.
Tanah dengan kadar bahan organic tinggi akan semakin banyak menyimpan air untuk
proses pembusukan bahan utama organic. Sehingga tanah dengan kadar bahan organic
tinggi memiliki nilai FC yang tinggi pula. Oleh karena itu, tanah dengan kadar bahan
orgaik tinggi sudah tentu mempunyai kapasitas lapang serta kemampuan menyerap dan
menyimpan air yang tinggi pula.
A. KESIMPULAN
Berdasarkan urutan pembahasan diatas dapat disimpulkan sebagai berikut
1.
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
1. HASIL PENGAMATAN DI LABORATORIUM
TABEL II hasil pengamatan bulk density,partikel denseity,% field capacity,%pori
no
sampel
tanah
volume
(cm)
Ii
berat (gram)
i
ii
Iii
iv
288,64
520
850
300
160
360
248,23
500
520
280
170
330
= . 2 . t
= 3,14(3.65)2 x6,9
= 288,64
Ring Sampel
d = 7,3 cm
t= 6,9 cm
LAPISAN I
BD =
BD =
VOLUME TANAH
300
288,64
= 1,03 /3
=
PD =
520 160
288,64
= 1.24 /Cm3
% pori =
1
(BD)
x 100%
(PD)
=1
=
(1,03)
x 100%
(1,24)
(1,24 1,03)
x 100%
(1,24)
= 16,93%
% FC =
=
= 40 %
= . 2 . t
=3,14(3,6)2x6,1
=248,23
d = 7,2 cm
LAPISAN II
BD =
VOLUME TANAH
BD =
280
248,23
= 1,12 /Cm3
PD =
500 170
248,23
= 1,32 /Cm3
% pori
=1
=1
(BD)
x 100%
(PD)
(1,12)
x 100%
(1,32)
= 15,15%
% FC =
=
= 25 %
Ring Sampel
t=6,1