Cacing tanah bisa bergerak mundur, jadi harus mengamati lebih teliti.. 1. Bagian mulut cacing tanah lebih runcing, sedangkan anusnya lebih membulat. 2. Ada bagian ruas pada cacing tanah agak membesar (disebut clitelum). Clitelum ini lebih dekat ke arah mulut. 3. Warna tubuh, kepala lebih terang dan jernih dibanding pada bagian ekor bagian dekat ekor biasanya memang lebih gelap 4. Bagian mulut lebih aktif bergerak.
2. BESAR KEPALA DAN EKOR CACING
Klitelum adalah batas bagian depan dengan bagian belakang tubuh cacing. Fungsi dari klitelum adalah untuk memperbesar lubang tanah, selain itu klitelum juga berkaitan dengan pembventukan telur cacing. Bagian belakang cacing yang dekat dengan anus disebut periprok yang berfungsi sebagai tempat pembuangan kotoran( anonymous 2011). Bagian mulut cacing tanah lebih runcing, sedangkan anusnya lebih membulat,ada bagian ruas pada cacing tanah agak membesar yang disebut klitelum. Klitelum ini lebih dekat ender mulut. Bagian mulut lebih aktif bergerak dan berwarna bening, sedangkan bagian ekor sedikit gelap. Bentuk tubuh cacing tanah berukuran panjang,silindris dan pada 2/3 bagian posteriornya memipih secara dorsoventral,tubuh bersegmen-segmen. Secara morfologis,hewan ini berwarna merah sampai biru kehijauan pada sisi dorsal.
3. ALKOHOL ASAM ATAU BASA
Melalui proses fermentasi bahan organic diubah kedalam bentuk gula, alcohol dan asam amino sehingga end diserap oleh tanaman. Dewasa ini Teknologi EM telah diterapkan secara luas dalam bidang pertanian, kehutanan, pengolahan limbah dan kesehatan. EM merupakan kultur campuran dari mikroorganisme fermentasi (peragian) dan sintetik (penggabungan) yang bekerja secara sinergis (saling menunjang ) untuk memfermentasi bahan organic. Bahan organic tersebut berupa sampah, kotoran ternak, serasah, rumput dan daun-daunan. Oleh karena itu alcohol (atar) disebut basa dalam proses fermentasinya. 4. SIFAT HERMAPRODIT PADA CACING Cacing tanah tidak dapat dibedakan jenis kelaminnya karena cacing bersifat hermaprodit alias dalam satu tubuh terdapat dua alat kelamin, jantan dan betina. Namun cacing tanah tidak dapat melakukan perkawinan sendirian. Untuk kawin ia membutuhkan pasangan untuk pertukaran sperma (Simandjuntak, 1982). Cacing tanah adalah hermaprodit dengan alat kelamin jantan dan betina pada bagian ventral atau ventro lateral. Cacing dewasa kelamin ditandai dengan adanya klitelum ( seperti cincin atau pelana berwarna muda mencolok melingkari tubuh sepanjang segmen tertentu) pada umur 2,5 bulan. Klitelum terkait dengan produksi kokon. Klitelum dimulai pada segmen 22 memanjang 4 sampai 10 segmen ke posterior. Alat kelamin jantan dan betina terdapat mulai segmen 9 sampai 15 menurut spesies. Untuk menghasilkan telur ender , cacing harus mencari pasangan dan saling menukar sperma yang akan membuahi sel telur. Pembuahan akan terjadi dalam masing-masing lubang kelamin betina. Setelah pembuahan, sepanjang permukaan klitelum akan mengeluarkan ender yang akan mengeras dan bergerak ke belakang terdorong oleh gerak maju cacing. Pada saat melewati lubang kelamin betina, telur-telur yang sudah dibuahi akan masuk ke dalam selubung kokon tersebut.