Anda di halaman 1dari 3

TUGAS MATA KULIAH SATWA HARAPAN

KELOMPOK 3

Anggota Kelompok :
Suhartiti

D14135009

Susi Aptiani

D14120017
Nadirah

Yuanita Nurul Asri


Faisal
Nauvaldi
Adel Oktavian
Amin Nurhidayat

ILMU PRODUKSI DAN TEKNOLOGI PETERNAKAN


FAKULTAS PETERNAKAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2014

1. CARA MEMBEDAKAN MANA KEPALA DAN EKOR CACING


Cacing tanah bisa bergerak mundur, jadi harus mengamati lebih teliti..
1. Bagian mulut cacing tanah lebih runcing, sedangkan anusnya lebih membulat.
2. Ada bagian ruas pada cacing tanah agak membesar (disebut clitelum). Clitelum ini
lebih dekat ke arah mulut.
3. Warna tubuh, kepala lebih terang dan jernih dibanding pada bagian ekor bagian
dekat ekor biasanya memang lebih gelap
4. Bagian mulut lebih aktif bergerak.

2. BESAR KEPALA DAN EKOR CACING


Klitelum adalah batas bagian depan dengan bagian belakang tubuh cacing. Fungsi
dari klitelum adalah untuk memperbesar lubang tanah, selain itu klitelum juga
berkaitan dengan pembventukan telur cacing. Bagian belakang cacing yang dekat
dengan anus disebut periprok yang berfungsi sebagai tempat pembuangan kotoran(
anonymous 2011). Bagian mulut cacing tanah lebih runcing, sedangkan anusnya lebih
membulat,ada bagian ruas pada cacing tanah agak membesar yang disebut klitelum.
Klitelum ini lebih dekat ender mulut. Bagian mulut lebih aktif bergerak dan
berwarna bening, sedangkan bagian ekor sedikit gelap. Bentuk tubuh cacing tanah
berukuran panjang,silindris dan pada 2/3 bagian posteriornya memipih secara
dorsoventral,tubuh bersegmen-segmen. Secara morfologis,hewan ini berwarna merah
sampai biru kehijauan pada sisi dorsal.

3. ALKOHOL ASAM ATAU BASA


Melalui proses fermentasi bahan organic diubah kedalam bentuk gula, alcohol dan
asam amino sehingga end diserap oleh tanaman. Dewasa ini Teknologi EM telah
diterapkan secara luas dalam bidang pertanian, kehutanan, pengolahan limbah dan
kesehatan. EM merupakan kultur campuran dari mikroorganisme fermentasi
(peragian) dan sintetik (penggabungan) yang bekerja secara sinergis (saling
menunjang ) untuk memfermentasi bahan organic. Bahan organic tersebut berupa
sampah, kotoran ternak, serasah, rumput dan daun-daunan. Oleh karena itu alcohol
(atar) disebut basa dalam proses fermentasinya.
4. SIFAT HERMAPRODIT PADA CACING
Cacing tanah tidak dapat dibedakan jenis kelaminnya karena cacing bersifat
hermaprodit alias dalam satu tubuh terdapat dua alat kelamin, jantan dan betina.
Namun cacing tanah tidak dapat melakukan perkawinan sendirian. Untuk kawin ia
membutuhkan pasangan untuk pertukaran sperma (Simandjuntak, 1982). Cacing
tanah adalah hermaprodit dengan alat kelamin jantan dan betina pada bagian ventral
atau ventro lateral. Cacing dewasa kelamin ditandai dengan adanya klitelum ( seperti
cincin atau pelana berwarna muda mencolok melingkari tubuh sepanjang segmen
tertentu) pada umur 2,5 bulan. Klitelum terkait dengan produksi kokon. Klitelum
dimulai pada segmen 22 memanjang 4 sampai 10 segmen ke posterior. Alat kelamin
jantan dan betina terdapat mulai segmen 9 sampai 15 menurut spesies. Untuk
menghasilkan telur ender , cacing harus mencari pasangan dan saling menukar
sperma yang akan membuahi sel telur. Pembuahan akan terjadi dalam masing-masing
lubang kelamin betina. Setelah pembuahan, sepanjang permukaan klitelum akan
mengeluarkan ender yang akan mengeras dan bergerak ke belakang terdorong oleh
gerak maju cacing. Pada saat melewati lubang kelamin betina, telur-telur yang sudah
dibuahi akan masuk ke dalam selubung kokon tersebut.

Anda mungkin juga menyukai