Anda di halaman 1dari 4

fungsi produksi

Fungsi produksi adalah fungsi yang menentukan output dari perusahaan untuk semua
kombinasi masukan.
Everett dan Ebert (1992:5) memberikan definisi atau pengertian fungsi produksi dengan
mengatakan sebagai berikut: fungsi produksi merupakan suatu kegiatan untuk menciptakan atau
menambah kegunaan suatu barang, mengubah sesuatu yang nilainya lebih rendah menjadi
sesuatu yang memiliki nilai lebih tinggi dengan menggunakan sumber daya yang ada, seperti
bahan baku, tenaga kerja, mesin dan sumber-sumber lainnya, sehingga produk yang dihasilkan
dapat memberikan kepuasan pada konsumen.
Fungsi produksi menentukan tingkat output maksimum yang bisa diproduksi dengan
sejumlah input tertentu, atau sebaliknya, jumlah input minimum yang diperlukan untuk
memproduksi suatu tingkat output tertentu.
Empat fungsi terpenting dalam fungsi produksi dan operasi adalah:
1.
Proses pengolahan, merupakan metode atau teknik yang digunakan untuk pengolahan
masukan (inputs),
2.
Jasa-jasa penunjang, merupakan sarana yang berupa pengorganisasian yang perlu untuk
penetapan teknik dan metode yang akan dijalankan, sehingga proses pengolahan dapat
dilaksanakan secara efektif dan efisien.
3.
Perencanaan, merupakan penetapan keterkaitan dan pengorganisasian dari kegiatan
produksi dan operasi yang akan dilakukan dalam suatu dasar waktu atau periode tertentu.
4.
Pengendalian atau perawatan, merupakan fungsi untuk menjamin terlaksananya kegiatan
sesuai dengan yang direncanakan, sehingga maksud dan tujuan untuk penggunaan dan
pengolahan masukan (inputs) pada kenyataannya dapat dilaksanakan .
Produksi Jangka Pendek dan Panjang (Short Long Run Production)
Dimensi waktu sangat penting untuk di perhatikan dalam ekonomi. Dalam jangka
pendek, segala sesuatu sulit di ubah, sebaliknya dalam jangka panjang banyak hal yang dapat
berubah. Dan yang berkaitan dengan hal-ha yang diatas hal yang perlu di pahami sebagai
berikut:
Produksi Jangka Pendek (Short Run Production)
Yang dimaksud dengan produsi jangka pendek adalah masa atau priode produksi di mana ada
satu atau beberapa jenis input yang penggunaannya tetap (fixed input). Oleh karena itu, maka
produksi jangka pendek berlaku selama teknologi dan kapasitas produksinya belum berubah.
Atau dengan kata lain bila tidak ada inovasi dalam teknologi produksi maka masa itu dikatakan
produksi jangka pendek.
Produksi jangka panjang (Long Run Produksion)

Yang di maksud dengan produksi jangka panjang adalah masa atau priode produksi dimana
semua input produksi adalah variabel atau bisa berubah. Oleh karena itu maka produksi jangka
panjang berlaku bila teknologi dan kapasitas produksinya sudah berubah. Dengan kata lain, bila
ada inivasi dalam teknologi produksi, sehingga ada perubahan proses atau input produksi, maka
produksi jangka pendek akan berhenti, pindah menjadi produksi jangka panjang.
Input Tetap (Fixed Input)
Input tetap adalah jenis input produksi yang tidak dapat berubah, walaupun outputnya
menghendaki perubahan. Tidak dapat berubahnya jenis input tetap ini bisa disebabkan berbagai
alasan, misalnya ketersediaan yang terbatas, teknologi produksi yang belum berubah, harga yang
sangat mahal, dan sebagainya.
Input yang Berubah (Variable Input)
Input yang berubah atau input Variabel adalah jenis input yang dapat berubah dalam priode
tertentu, karena diperlukan untuk mengubah output, input jenis variabel ini dapat berubah karena
tersedianya melimpah, atau tidak ada keterbatasan. Seperti disinggung diatas, bila ada temuan
baru atau inovasi dalam proses dan teknologi produksi, maka penggunaan input tetap (fixed
input) akan berkurang, atau berubah menjadi input variable (variable input).

Fungsi Produksi adalah Fungsi yang menghubungkan antara input produksi dengan output
produksi. Secara matematis, fungsi produksi adalah sebagai berikut:
Y= f(X1,X2,..,Xn)
Y merupakan fungsi dari input produksi X. dengan demikian jika input X berubah, maka output
Y akan berubah pula. Teori utama yang menjadi landasan fungsi produksi ini adalah Law of
Diminishing Return, Hukum yang diungkapkan oleh J. Turgot ini menyatakan bahwa Jika
suatu factor produksi ditambahkan dan factor produksi lainnya tetap maka produksi akan
meningkat. Jika ditambah lagi factor produksi maka produksi akan meningkat, tetapi
peningkatannya semakin menurun.

Hubungan penggunaan Input Variabel dengan Output


Input
(Labor, L)
Variabel

Total Produk
(TP)

Tambahan
Produk
Marginal
Produk
(MP)

Arah (Trend)
Penambahan
Produksi

Naik

18

10

Naik

29

11

Naik

41

12

Naik

52

11

Turun

62

10

Turun

71

Turun

79

Turun

Dalam mempelajari fungsi produksi, ada 2 macam hubungan antara input dengan output
yang sangat berguna bagi pembuatan keputusan manajerial. Pertama adalah hubungan antara
output dengan beberapa input yang digunakan secara bersama-sama. Hubungan ini kita kenal
sebagai katakteristik returns to scale dari sistem produksi. Konsep returns to scale ini
memainkan peranan penting dalam pengambilan keputusan manajerial. Konsep ini
mempengaruhi skala produksi yang optimal atau peluang produksi suatu perusahaan. Konsep ini
juga mempengaruhi sifat persaingan dalam suatu industri dan oleh karena itu konsep returns to
scale ini juga merupakan faktor yang menentukan tingkat profitabilitas dari suatu investasi.
Hubungan penting yang kedua adalah hubungan antara output dengan variabel dari satu
input yang digunakan. Istilah produktivitas dan penerimaan suatu faktor produksi digunakan
untuk menandai hubungan hubungan antara kuantitas suatu input yang digunakan secaea
individual dengan output yang dihasilkan.
Sifat dasar dari fungsi produksi ini dapat diketahui melalui analisis fungsi produksi
sederhana dengan sitem 2 input 1 output. Perhatikan proses produksi di bawah ini yang
menunjukkan berbagai kobonasi input x dan juga y yang digunakan untuk memproduksi produk
Q. input x dan tersebut bias melambangkan sumberdaya-sumberdaya seperti tenaga kerja dan
modal atau energi dan bahan baku. Produk Q bisa berbentuk TV, video cassette, recorder, mobil,
sepeda motor, kapal penumpang , makanan, atau pun berbentuk jasa seperti perbankan, asuransi
dan lain sebagainya.
Fungsi produksi dari system produksi diatas bisa disajikan dalam bentuk fungsi berikut
ini :

Q = f(X,Y)
Tabel 1.1 menyajikan sitem produksi 2input-1output diatas. Setiap elemen pada tabel
tersebut menunjukkan kuantitas q maksimum yang bisa dihasilkan dengan kombinasi X dan Y
tertentu. Misalnya, tabel tersebbut menunjukkan bahwa kombinasi antara 2 unit X dan 3 unit Y
dapat menghasilkan 49 unit output; 5 unit X dan 5 unit Y bisa menghasilkan 92unit output dan
seterusnya. Unit input ini bisa melambangkan jam kerja (tenaga kerja), modal, bahan baku, dan
seterusnya.
Tabel 1.1
Tabel Produksi
Jumlah Output

Jumlah Y yang
digunakan
10

52

71

87

101

113

122

127

129

130

131

56

74

79

102

111

120

125

127

128

129

59

75

91

99

108

117

122

124

125

126

61

77

87

96

104

112

117

120

121

122

62

72

82

91

99

107

111

114

116

117

55

66

75

84

92

99

104

107

109

110

47

58

68

77

85

91

97

100

102

103

35

49

59

68

76

83

89

91

90

89

15

31

48

59

68

72

73

72

70

67

12

35

48

56

55

53

50

46

40

10

Jumlah X yang digunakan

Tujuan utama dari fungsi produksi adalah untuk mengatasi efisiensi alokatif dalam penggunaan
input faktor dalam produksi dan distribusi yang dihasilkan pendapatan untuk faktor-faktor.
Berdasarkan asumsi-asumsi tertentu, fungsi produksi dapat digunakan untuk memperoleh sebuah
produk marjinal untuk setiap faktor, yang berarti pembagian yang ideal dari pendapatan yang
dihasilkan dari output ke pendapatan karena masing-masing faktor input produksi.

Anda mungkin juga menyukai