Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
&
DAMPAK LINGKUNGAN RUMAH SAKIT
Sarpras
Modal
Energi
Tenaga kerja
PELAYANAN KESEHATAN
INPUT
Regulasi
PROSES
Regulasi
Kesehatan
masyarakat
Buangan/Limbah
(cair, padat, gas,
bologis,
kebisingan dll.)
OUTPUT
Regulasi
BAHAN KIMIA
GAS ANESTETIK
FORMALDEHID
ETILEN OKSIDA
MERCURI DLL
RADIASI
SINAR X
SINAR GAMMA DLL
FISIK
STRUKTUR BANGUNAN
VENTILASI
PENERANGAN
ELEKTRIK
UDARA PANAS & BISING
Penderita
Pekerja
Keluarga penderita & Pekerja
Janin/Balita/Batita
Masyarakat sekitar rumah sakit
Ekonomi
Pendidikan
Sosial budaya
Peraturan
perundangan
Proses/kegiatan:
Pemeriksaan
Perawatan
Kunjungan
Operasi
Pengelolaan
Limbah
Fisik:
Cahaya
Radiasi
Kebisingan
Kelembaban
Media :
Air
Udara
Tanah
Vektor
Makanan
Obyek
Kimia :
Ether
Formaldehide
Dioxine
Lokasi Kontak :
Poliklinik
Laundry
Ruang rawat Ruang
inap
rawat jalan
Ruang
Ruang
operasi
radiologi
Laboratorium Instalasi
limbah
Dapur
Dampak
Klinis
Sub Klinis
Samar
Status imunisasi
Status gizi
Perilaku
Umur
Sex
Sehat
PENGENDALIAN
FAKTOR RISIKO LINGKUNGAN RUMAH SAKIT
UU No. 23 Tahun 1997 tentang Ketentuan-Ketentuan Pokok
Pengelolaan Lingkungan Hidup
tentang
Standar Pelayanan Minimal (SPM) untuk mengukur kualitas pelayanan dasar
APAKAH
LIMBAH RUMAH SAKIT?
JENIS BUANGAN LIMBAH
PADAT
GAS
CAIR
BUANGAN / LIMBAH
KUALITAS
BERGANTUNG KEPADA
KUANTITAS
TIPE RS
UKURAN RS
BOR/TINGKAT HUNIAN
RASIO INPATIENT/OUTPATIENT
LOKASI GEOGRAFI
Pengolahan
terpusat
Emisi gas
Air buangan/Lumpur
Residu yang dibuang ke landfill
Transport
buangan
RUMAH
SAKIT
Pengolahan
setempat
Outpatient
(masyarakat)
Emisi gas
Air buangan/Lumpur
Limbah padat
DASAR HUKUM
1. UU NO. 23/1997 - PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP
PASAL 16, AYAT (1): Setiap penanggung jawab usaha dan/atau kegiatan wajib
melakukan pengelolaan limbah hasil usaha dan/atau kegiatan
PASAL 17, AYAT (1) : Setiap Penanggung jawab usaha dan/atau kegiatan
wajib melakukan pengelolaan B3
AYAT (2) : Pengelolaan bahan berbahaya dan beracun meliputi:
menghasilkan, mengangkut, mengedarkan,
menyimpan, menggunakan dan/atau membuang.
Tempat
sampah medis
tanpa plastik
Limbah
hasil
operasi
Limbah
potongan
tubuh
BAGAIMANA SEHARUSNYA?
MENGELOLA LIMBAH PADAT
LIMBAH PADAT
UMUM (DOMESTIK)
RADIOAKTIF
PENGUMPULAN
Ke Area Penyimpanan
SECURED LANDFILL
TRANSPORTASI
Dengan Truk Khusus
INSENERASI
PEMBUANGAN
Abu/Ash dibuang ke Secured Landfill
WHO & Depkes (1997) studi pengelolaan limbah medis pada 88 Rs di luar Jakarta : 15 % baik
- 80% pemisahan
- 20,5 pewadahan
- 72,7 pengangkutan
Rumah
sakit
tertentu
menggunakan wadah untuk
benda tajam dan kebanyakan
menggunakan kotak karton
atau botol plastik (mis : botol
bekas air minum)
Pengumpulan Limbah
Seharusnya !!!!
LIMBAH GAS
INCINERATOR
LABORATORIUM
KAMAR BEDAH
FARMASI
Dioksin, furan
DAPUR, DLL
DLL
- Tahun 2003 Program pengembangan penanganan limbah tajam dengan metode insenerasi di 21 Kab (6 Prov.)
- Dep Kes. tahun 2002 di 30 provinsi dari 1.176 terdapat 49% (648) memiliki insinerator.
- Dari 107 rumah sakit di DKI hanya 10 punya insinerator.
- Dari 8 Puskesmas Pembina di DKI (5 punya insinerator) hanya 2 yang berfungsi
Komposisi limbah yang diinsenerasi: 62% limbah infeksius, 51,5 limbah toksik, 37% limbah radioaktif
Parameter
Kadar
Maksimum
(mg/'Nm3)
1.
Partikel
50
1,
Sulfur
(S)
250
3,
Nitrogen Dioksida
(NO2)
300
4.
Hldrogen
Floricla(HF)
10
Hidrogen KLorida
(HCL)
70
Karbon Monoksida
(CO)
100
5.
6.
7.
Arsen (As)
8.
Kadrnium (Cd)
0,2
9.
Krcunium (Cr)
10.
Timbal (Pb)
11.
Merkuri (E-[g)
0,2
12.
Talium (Tl)
0,2
13.
Opasitas
10%
PARAMETER
DOE LIMIT
MAR
2006
AUG
2006
DEC
2006
Particulate
200mg/Nm3
59
32
34
Sulfuric Acid
200mg/ Nm3
3.7
3.3
<1.0
Hydrogen
Chloride
400mg/ Nm3
11.5
1.1
<1.0
Chlorinated
Gas
200mg
HCI/ Nm3
2.5
3.3
7.5
NO2
200mg
NO2/ Nm3
41
48
41
0.1ng/ Nm3
0.0406
0.0133
Arsenic (As)
25mg/ Nm3
<2.1E-04
3.6E-03
4.38E-02
Cadmium (Cd)
15mg/ Nm3
<1.8E-03
<1.7E-03
1.07E-02
Plumbum (Pb)
25mg/ Nm3
0.14
1.8E-02
Mercury (Hg)
10mg/ Nm3
3.4E-03
7.2E-03
1.71E-04
Smoke
Ringlemen
Ringlemen
0
Ringlemen
0
Ringlemen
Hingga kini belum ada rumah sakit (RS) di Indonesia yang mengelola
limbah medisnya dengan baik.
Gas chromatography
maspectro meter, adalah
alat untuk mendeteksi kadar
dioksin di udara dalam
jumlah sangat kecil,"
Pengaturan tersebut
memungkinkan jika insineratorinsinetator tersebut memiliki
kapasitas yang cukup untuk
menangani limbah dari rumah sakit
lainnya. Untuk rumah sakit yang
tidak memiliki insinerator dan tidak
memiliki akses ke insenerator
lainnya pilihannya hanya membakar
limbah medis tersebut di halaman
rumah sakit.
Incinerator
LIMBAH CAIR
KUALITAS
&
KUANTITAS
Ruangan/Standar (mg/L)
Perawatan
Dapur
Standar
(KEP58/MENLH/12//95)
Suhu (oC)
BOD5
COD
TSS
TKN
Kesadahan
(mg/L CaCO3)
MPNcoli/100 mL
12 879
244 1.950
94 154
0,007 0,25
49 697
73 902
4 97
0,007 10
180 2.014
171 5.700
118 612
0,009 0,4
< 30oC
30
80
30
-
324,10 5.875
507,89 2.960
987,61 4.762
10.000
Dialisis
Radiologi
Ammonia
Xylene
UGD
Farmasi
Khlorida
Toluen
Laundry
Perawatan
Cairan kimia
fotografi
Desinfektan
Jenis
Coccus
gram
positip/negatip
(Staphylococcus, Pseudomonas,
Proteus)
Bacellus
anaerob
(Histotus clostridia, Aoustridium
tetani dll.) Mycobacterium dan
Vibrio
2. Virus
3. Fungi
4. Parasit
Histoplasme, Norcodia
Tidak adanya pemilahan yang efektif untuk limbah medis dan non-medis
Tidak adanya peraturan mengenai alat perlindungan diri bagi pegawai yang
terlibat dalam penanganan limbah medis.
8
9