Anda di halaman 1dari 8

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Peternakan sendiri merupakan kegiatan mengembangbiakan dan membudidayakan
hewan tanah untuk mendapatkan manfaat dan hasil dari kegiatan tersebut. Pengertian
peternakanan tidak terbatas pada pemeliharaan saja, memelihara dan peternakan
perbedaannya terletak pada tujuan yang ditetapkan. Tujuan peternakan adalah mencari
keuntungan dengan menerapkan prinsip-prinsip managemen pada factor-faktor produksi
yang telah dikombinasikan secara optimal. Kegiatan dibidang peternakan dapat dibagi
atas 2 golongan yaitu peternakan hewan besar seperti sapi, kerbau, kuda, sedang
kelompok kedua yaitu peternakan hewan kecil yaitu seperti ayam, kelinci, dan lain-lain.
System peternakan diperkirakan telah ada sejak 9,000 SM yang dimulai dengan
domestisi anjing, kambing, dan domba. Peternakan semaking berkembang pada masa
Neolitikum, yaitu masaa ketika manusia mulai tinggal menetap dalam sebuah
perkampungan. Pada masa ini pula domba dan kambing yang semula hanya diambil hasil
dagingnya, mulai dimanfaatkan juga hasil susu dan hasil lainnya. Setelah itu manusia
juga memelihara sapid an kerbau untuk diambil hasil kulit dan hasil susunya serta
memanfaatkan tenaganya untuk membajak tanah.
Ilmu pengetahuan tentang peternakan dianjurkan dibanyak universitas dan perguruan
tinggi diseluruh dunis. Dengan segala keterbatasan peternak, perlu dikembangkan sebuah
system peternakan yang berwawasan ekologis, ekonomis serta berkesinambungan
sehingga peternakan industry dan peternakan rakyat dapat mewujudkan ketahanan
pangan dan mengatasi kemiskinan.
Salah satu usaha agribisnis seperti peternakan harus mempunyai tujuan, yang berguna
sebagai evaluasi kegiatan yang dilakukan selama beternak salah atau benar. Contoh
tujuan peternakan yauti tuuan komersial sebagai cara memperoleh keuntungan. Bila
tujuan ini yang ditetapkan maka segala prinsip ekonomi perusahaan, ekonomi mikro dan
makro, konsep akuntansi dan manajemen harus ditetapkan. Namun apabila peternakan
dibuka untuk tujuann utama memang bukan merupakan aspek komersial, namun harus
tetap mengharapkan modal yang ditanam dapat kembali.
Manajemen pemeliharaan ternak diperkenalkan sebagai upaya untuk dapat
memberikan keuntungan yang optimal bagi pemilik peternakan. Dalam manajemen
pemeliharaan ternak dipelajari, antara lain : seleksi bibit, pakan, kandang, system
1
Makalah Dampak Peternakan Terhadap Lingkungan
Oleh Dwi Nur Halimah XII IPA 5

perkawinan, kesehatan hewan, tata laksana pemeliharaan dan pemasaran, pakan yang
berkualitas baik / mengandung gizi cukup akan berpengaruh baik terhadap yaitu tumbuh
sehat, cepat gemuk, berkembangbiak dengan baik, jumlah ternak yang mati atau sakit
akan berkurang, serta jumlah anak yang lahir dan hidup sampai disapih meningkat.
Singkatnya, pakan dapat menentukan kualitas ternak. Selain itu berdasarkan penelitian,
hasil dari kualitas pupuk dari ternak potong dengan ternak perah berbeda. Ternak yang
diberi makan bermutu (seperti ternak perah) akan menghasilkan pupuk yang berkualitas
baik,. Sebaiknya ternak yang makanannya kurang baik jga akan menghasilkan pupuk
yang kualitasnya rendah.

B. RumusanMasalah
Usaha peternakan yang dijalankan sebagian besar masyarakat pedesaan yang bertujuan
untuk membantu perekonomian malah menimbulkan masalah baru, maka dari itu salah
satu tujuan penulis makalah ini ingin sedidkit membantu memecahkan masalah tersebut
diantaranya :
1. Dari mana asalnya limbah ?
2. Mengapa permasalahan limbah ternak terjadi ?
3. Bagaimana akibat adanya limbah ternak ?
4. Bagaimana cara menanggulangi limbah ternak ?

C. Tujuan
Dalam penyusunan makalah ini ada beberapa tujuan, diantaranya :
1. Untuk memenuhi tugas Pkn dalam rangka UAS dan UAN 2014 / 2015
2. Untuk mengembalikan lingkungan bebas limbah
3. Untuk mengolah limbah peternakan sehingga lebih bermanfaat
4. Untuk menyelamatkan lingkungan dari pencemaran
5. Untuk menyumbang energi alternative dan biogas

D. Manfaat
Penelitian ini saya harapkan bisa mencapai manfaat, diantaranya :
1. Hasil penelitian inni diharapkan peternak sapi mulai enyadari bahwa sebenarnya
kotoran sapi adalah salah satu limbah yang dapat diolah dan menghasilkan financial.
2. Hasil penelitian ini semoga bisa dijadikan acuan / informasi bagi peneliti selanjutnya
tentang tema ini.
2
Makalah Dampak Peternakan Terhadap Lingkungan
Oleh Dwi Nur Halimah XII IPA 5

3. Hasil penelitian ini diharapkan bisa memberikan kontribusi bagi peternak sapi
tentang bagaimana pemanfaatan limbah dengan optimal.
4. Hasil penelitian ini semoga bisa memberikan pandangan berbagai pihak seberapa
penting limbah sapi sebagai sumber biogas alternative pengganti bahan bakar rumah
tangga.
5. Hasil penelitian ini diharapkan daerah-daerah lain bisa mengikuti jejak pemanfaatan
limbah kotoran sapi.

E. Metode
Metode yang saya lakukan dalam penyusunan makalah ini antara lain :
1. Studi pustaka
2. Observasi

F. Hipotesis
Berdasarkan latar belakang, tujuan, manfaat, metode, penulis dapat mengambil hipotesis
yang menyatakan bahwa peternakan mempunyai dampak negatif dan positif.
Dampak negatif
1. Bagi para peternak yang tidak dapat mengolah limbah dengan baik dan benar dapat
menjadi pencemaran lingkungan.
Dampak positif
1. Bagi para peternak yang krteatif memanfaatkan limbah bisa menghasilkan uang dan
berguna untuk sumber daya alternatif.

3
Makalah Dampak Peternakan Terhadap Lingkungan
Oleh Dwi Nur Halimah XII IPA 5

BAB II
PEMBAHASAN

A. Landasan Teori
Menurut undang-undang no 23 Tahun 2009 tentang perlindungan dan pengelolahan
;ingkungan hidup. Lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya,
keadaan dan mahluk hidup, termasuk manusia dan perilakunya yang mempengaruhi alam
itu sendiri, kelangsungan perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta mahluk hidup
lain. Dalam hal ini pemerintah sangat memperhatikan manusia dan segala aspek
kehidupannya, tinggal kita menyelaraskan antara peraturan tersebut dan praktiknya
dilingkungan sekitar. Manusia diciptakan dengan segala sifat, perilaku dan kepekaan
yang berada di setiap individunya, ada yang baik dan ada juga yang berperilaku kurang
baik, ada yang mempunyai sidat baik ada pula yang bersifat kurang baik. Semua
tergambar jelas berdasarkan praktiknya di lingkungan. Dalam lingkungan, alam dan
manusia salinng ketergantungan. Alam memberikan segala yang manusia butuhkan dan
manusia tinggal memetik hasilnya, sebagai timbale baliknya, manusia harus merawat
alam, merawat lingkungan agar segala proses ini dapat berlangsung dengan alur yang
tetap terjaga dan tidak ada pihak yang dirugikan.
Dalam system lingkungan terdapat susunan sel-jaringan-organ-sistem organorganisme-populasi-ekosistem-bioma-biosfer. Di lingkungan terdapat organism paling
kecil hingga kita sebagai populasi yang memelihara alam. Disini kesadaran manusia
tentang alam sangat dibutuhkan agar anak cucu kita tidak menanggung resiko atas
perbuatan kita terhadap alam saat ini. Lalu apa saja kesalahan kita yang selanjutnya harus
dibenahi agar tetap terjaga ?. dalam lingkungan sekitar kebiasaan membuang sampah di
sungai sangat kental, hal ini terjadi karena sikap acuh tak acuh masyarakat, padahal
mereka tau sikap mereka ini dapat menyebabkan sungai meluap saat musim hujan.
Alternatifnya, sampah organic dapat ditimbun di tanah agar peranorganisme pengurai
dapat melaksanakan tugasnya dengan baik, sedangkan sampah anorganik bisa didaur
ulang dengan hasil beberapa bentuk yang dapat dirasakan nilai jualnya. Kalaupun
sampah tersebut dibakar dapat menjadikan senyawa racun diudara. Begitupun dengan
limbah, limbah organic dan limbah anorganik. Limbah organic termasuk pada jenis
limbah yang mudah diuraikan dan merupakan partikel-partikel yang baik untuk
lingkungan. Contohnya kotoran hewan, sayur dan lain-lain. Limbah anorganik

4
Makalah Dampak Peternakan Terhadap Lingkungan
Oleh Dwi Nur Halimah XII IPA 5

merupakan limbah tidak bisa diuraikan oleh bakteri pengurai secara langsung. Namun
memerlukan waktu yang cukup lama. Contohnya plastic, kaleng dan lain-lain.

B. Pemecahan Masalah
Dari studi kasus yang saya laksanakan saya dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan awal
saya, yaitu :
Limbah berasal dari kotoran yang tidak diolah dan dibiarkan begitu saja menimbulkan
pencemaran udara dan lingkungan. Permaslaahan limbah terjadi karena kurangnya
penyuluhan terhadap masyarakat dari pihak desa / puskesmas tentang bahaya limbah
terhadap kesehatan lingkungan. Peranan desa juga sangat dibutuhkan agar menata
lingkungan dengan baik tanpa adanya penyimpanan apapun.
Limbah ternak termasuk jenis organic yang bersifat dapat diperbaharui, limbah ternak
masih mengandung nutrisi yang sangat bermanfaat, penanggulangannya dengan :
1. Pemanfaatan untuk pakan
Sebagai pakan ternak, limbah sapi kaya akan nutrient seperti protein, lemak BETN,
vitamin, mikroba dan zat lainnya. Namun pemanfaatan ini masih membutuhkan
pengolahan lebih lanjut penelitian tentang hal ini dilakukan secara fermentasi aerob.
2. Pemanfaatan untuk media cacing tanah
Pemanfaatan ini telah dilakukan dn ternyata limbah sapi menghasilkan biomassa
tertinggi dibandingkan campuran feces yang ditambah limbah organic lainnya.
3. Pemanfaatan sebagai pupuk organic
Penggunaan limbah hewan sebagai pupuk organic dapat meningkatkan unsur hara
pada tanaman juga dapat meningkatkan aktivitas mikrobiologi tanah dan
memperbaiki struktur tanah tersebut. Kotoran ternak juga dapat dicampur dengan
bahan organic lain untuk mempercepat proses pengomposan serta untuk
meningkatkan kualitas kompos tersebut.
4. Pemanfaatan untuk biogas.
System pencernaan pada manusia / sapi menggunakan mikroorganisme khusus
dalam system pencernaannya untuk mencerna selulosa dan lignin dari rumput laut
yang dimakannya. Sehingga pada tinja sapi dihasilkan kandungan selulosa yang
tinggi. Biogas itu sendiri merupakan campuran beberapa gas yang merupakan hasil
fermentasi dari bahan organic dalam kondisi anaerob., dari gas yang dominan adalah
gas metan CH$ dan gas karbondioksida CO2. Hal ini menghasilkan kalor yang
cukup, yaitu kisaran 4800 6700 kkal / m3, untuk gas metan murni mempunyai
5
Makalah Dampak Peternakan Terhadap Lingkungan
Oleh Dwi Nur Halimah XII IPA 5

kalor 8900 kkal / m3. Produksi biogas 1275 4318 1 dapat digunakan untuk
memasak, penerangan, menyetrika dan menjalankan lemari es untuk keluarga yang
berjumlah 5 orang.
Pembuatan biogas dilakukan dalam proses anaerob meliputi 3 tahap yaitu tahap
hidrolisis, tahap pengemasan dan tahap metanorganik. Model ini banyak digunakan
karena usia pakainya lama dan daya tampungnya yang cukup besar. Meskipun
biayanya cukup besar. Biogas juga bias digunakan untuk menggerakkan mesin jika
dimodifikasi sekreatif mungkin.
5. Pemanfaatan lainnya
a. Digunakan untuk bahan bakar dengan mengubahnya menjadi briket dan
kemudian dijemur, ini bias mengurangi tingkat kebutuhan akan bahan bakar.
b. Pemanfaatan urine untuk dijadikan campuran dalam pembuatan pupuk cair
maupun penggunaan lainnya.
Dalam hal ini pemerintah diharapkan campur tangannya yang nyata agar didaerahdaerah tidak ditemukan lagi pencemaran limbah dari peternakan.

6
Makalah Dampak Peternakan Terhadap Lingkungan
Oleh Dwi Nur Halimah XII IPA 5

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Setelah penulis uraikan dari BAB 1 BAB 2 ada beberapa kesimpulan yaitu :
1. Bahwa kita tidak boleh membuang limbah apalagi disekitar lingkungan.
2. Untuk peternak, diharapkan peranannya untuk menymbang sumber energi
alternative
3. Pihak puskesmas seharusnya lebih peka dan meneliti lingkungan pedesaan sekitar
untuk menuju Indonesia sehat yang berawal dari lingkungan.
4. Peranan aparatur pedesaan sangat dibutuhkan, karena untuk tata letak lingkungan
yang lebih baik.

B. Saran
Untuk para peternak diharapkan bisa meminimalisisr limbah peternakan yang berada
di daerah lingkungan masyarakat. Minimalisir sekecil mungkin akibat limbah tersebut
agar tidak ada pihak yang dirugikan.

7
Makalah Dampak Peternakan Terhadap Lingkungan
Oleh Dwi Nur Halimah XII IPA 5

Daftar Pustaka

-kimhyahya.blogspot.com/2013/05/karya-ilmiah-b-indonesia-kelas-9.html!?m=1

8
Makalah Dampak Peternakan Terhadap Lingkungan
Oleh Dwi Nur Halimah XII IPA 5

Anda mungkin juga menyukai