Anda di halaman 1dari 17

MODIFIKASI PLTP KAMOJANG UNIT 2 DENGAN

MENGGUNAKAN SIKLUS KOMBINASI

TUGAS SARJANA
Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana
Teknik

Oleh:

Genisa Azmi Ghafery


13106086

PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN

FAKULTAS TEKNIK MESIN DAN DIRGANTARA

INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG


2010

Lembar Pengesahan

Tugas Sarjana

Modifikasi PLTP Kamojang Unit 2 dengan Menggunakan


Siklus Kombinasi

Oleh:

Genisa Azmi Ghafery


13106086

Program Studi Teknik Mesin


Fakultas Teknik Mesin dan Dirgantara
Institut Teknologi Bandung

Disetujui pada tanggal: 25 Juni 2010

Pembimbing

Prof. Dr. T. A. Fauzi Soelaiman, MSME


NIP 131473941

Tugas Sarjana
Judul

Modifikasi PLTP Kamojang Unit 2


dengan Menggunakan Siklus Kombinasi

Genisa Azmi
Ghafery

Program Studi

Teknik Mesin

13106086

Fakultas Teknik Mesin dan Dirgantara


Institut Teknologi Bandung
Abstrak
Potensi sumber energi panas bumi di Indonesia sangatlah besar, yaitu
mencapai 27 GW. Potensi ini apabila dimanfaatkan secara maksimal, maka
diharapkan dapat memenuhi kebutuhan listrik nasional di masa mendatang. Salah
satu Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi yang sudah beroperasi sekarang
adalah PLTP Kamojang Unit 2 yang dikelola oleh PT. Indonesia Power. PLTP ini
menggunakan siklus uap kering dan mampu menghasilkan daya generator 55000
kW atau daya netto total 52538 kW. Dalam tugas akhir ini sistem PLTP tersebut
dimodifikasi menggunakan siklus kombinasi, yaitu mengkombinasikan siklus uap
kering dan siklus biner.
Pada modifikasi sistem pertama, condensing turbine diganti dengan back
pressure turbine, dimana uap keluarannya digunakan untuk memanaskan fluida
biner. Pada modifikasi sistem pertama ini, besar daya netto total yang bisa
dibangkitkan adalah 49481 kW, lebih kecil daripada daya PLTP existing. Pada
modifikasi sistem kedua uap keluaran back pressure turbine dipisahkan dulu pada
separator, kemudian uap jenuhnya digunakan untuk menggerakkan condensing
turbine. Air panas yang dihasilkan digunakan untuk memanaskan fluida biner.
Daya netto total yang dihasilkan dari sistem ini adalah 53011 kW, lebih besar
daripada PLTP existing. Pada modifikasi sistem kedua ini juga dikaji apabila
sistem tidak menggunakan siklus biner. Sistem tanpa siklus biner ini ternyata
dapat menghasilkan daya netto total sebesar 52947 kW, lebih besar daripada
kondisi existing tetapi lebih kecil daripada sistem dengan siklus biner.
Kata kunci: panas bumi, PLTP Kamojang Unit 2, siklus uap kering, siklus biner,
daya netto total.

iii

Final Project
Title

Modification of Kamojang Unit 2


Geothermal Power Plant Using
Combined Cycle

Genisa Azmi
Ghafery

Major

Mechanical Engineering

13106086

Faculty of Mechanical and Aerospace Engineering


Institute of Technology Bandung
Abstract
Geothermal energy source in Indonesia is very large, reaching 27 GW. If
this energy can be maximized, it can fulfill national electricity demand in the
future. One of the geothermal power plant in Indonesia is Kamojang Unit 2
Geothermal Power Plant which is managed by PT. Indonesia Power. This
geothermal power plant uses direct dry steam cycle and can produce 55000 kW
generator power or 52538 kW total net power. In this final project, the plant
system is modified using a combined cycle, which combine the dry steam cycle
with binary cycle.
In the first modification, condensing turbine is replaced by back pressure
turbine, and the steam output is used to heat the binary fluid. In the first
modification, the total net power that can be generated is 49481 kW, smaller
than the power of existing geothermal power plant. In the second modification,
steam output from back pressure turbine is separated on the separator, saturated
steam turbine used to drive condensing turbine and the hot water is used to heat
binary fluid. Total net power that can be generated is 53011 kW, larger than the
existing geothermal power plant. In this second modification, it was also
analyzed if the system does not use a binary cycle. This system without binary
cycle can generate 52947 kW total net power, larger than the existing condition
but smaller than the second system with a binary cycle.
Keywords: geothermal, Kamojang Geothermal Power Plant Unit 2, direct dry
steam cycle, binary cycle, total net power.

iv

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, segala puji dan syukur hanya kepada Allah SWT atas
karunia dan kasih sayang-Nya yang tidak terbatas sehingga penulis dapat
menyelesaikan Tugas Akhir dengan judul Modifikasi Sistem PLTP Kamojang
Unit 2 dengan Menggunakan Siklus Kombinasi.
Tugas sarjana ini disusun sebagai salah satu syarat kelulusan Sarjana
Program Studi Teknik Mesin, Fakultas Teknik Mesin dan Dirgantara, Institut
Teknologi Bandung. Diharapkan dengan adanya tugas sarjana ini dapat
menambah wawasan, pengalaman, dan latihan dalam mengaplikasikan berbagai
disiplin ilmu yang sudah diperoleh di bangku kuliah. Untuk lebih jauhnya
diharapkan tugas sarjana ini bisa bermanfaat untuk kemajuan ilmu pengetahuan
dan masyarakat di Indonesia pada umumnya.
Tugas sarjana ini dapat dilaksanakan dan terselesaikan berkat dukungan
dan keterlibatan banyak pihak, oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih
kepada:
1. Orang tua penulis (Ayahanda Syafruddin dan Ibunda Titik Utami), kakak
penulis (Ratio Fitra Maliki) dan adik-adik penulis (Azeza Ega Masetra,
Febrian Amri Mahfudzi) di kota kelahiran penulis, Yogyakarta, yang
senantiasa mendoakan dan mendorong penulis untuk selalu bersemangat
dalam mengerjakan tugas sarjana ini.
2. Bapak Prof. Dr. T. A. Fauzi Soelaiman, MSME selaku dosen pembimbing
yang telah memberikan banyak masukan dan arahan selama penulis
mengerjakan tugas sarjana ini.
3. Bapak Ir. Ruly Husnie, Bapak Iim Ibrahim dan pihak-pihak PT. Indonesia
Power lain yang tidak dapat penulis sebukan satu-persatu, yang membantu
penulis dalam melakukan pengambilan data di lapangan
4. Dosen-dosen Program Studi Teknik Mesin yang tidak dapat penulis sebutkan
satu-persatu, terima kasih atas bimbingan dan ilmu yang telah diajarkan.

5. Bapak Suryana, Bu Tuti yang telah membantu penulis di Program Studi


Teknik Mesin dan di Laboratorium Termodinamika, serta staf-staf
Laboratorium yang telah membantu penulis selama di Laboratorium.
6. Teman-teman asisten Laboratorium Termodinamika: Arief, Irwan, Yuanda,
Bobby, Lukman, Eka, Edgar, Dwitya, Iqbal, Edwin, Firdaus, Iki, Rakshi, dan
Daniel yang telah memberi banyak masukan kepada penulis.
7. Teman-teman BP HMM 2009: Rino, Ricky, Ananta, Ramadhani, Dwi dan
lainnya yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu. Terimakasih atas
pengalaman organisasi yang telah diberikan pada penulis.
8. Teman-teman staf Divisi Workshop BP HMM: Yana, Gilang, Hadi,
Yonathan, Safril dan lainnya yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu.
Terimakasih atas kerjasama dan kebersamaanya satu tahun kebelakang.
9. Teman-teman kontrakan penulis: Wisnu, Jalu, Adit, Neppa, Aryo, dan Mas
Rifan yang telah menjadi teman yang luar biasa selama hidup di Bandung.
10. Teman-teman Kokesma ITB: Riza, Afif, Wika, Pipin, Ipin, Intan, Monik,
Rani dan yang lainnya yang tidak bisa penulis sebutkan satu-persatu.
Terimakasih atas pengalaman dan kenangannya.
11. Teman-teman SMA N 1 Yogyakarta di ITB: Danang, Rizky, Wibi, Bangkit,
Budi, Fikry dan yang lainnya yang tidak bisa penulis sebutkan satu-persatu.
Terimakasih atas bantuan dan kebersamaanya selama kuliah di ITB.
12. Pihak-pihak lain yang tidak dapat penulis tuliskan satu-persatu yang telah
membantu terselesaikannya tugas sarjana ini.
Penulis berharap agar tugas sarjana ini tidak berhenti sampai disini,
semoga ada yang melanjutkan dengan melakukan kajian yang lebih baik. Semoga
tugas sarjana ini dapat bermanfaat di kemudian hari. Penulis sadari masih banyak
kekurangan dari laporan ini, oleh sebab itu segala kritik dan saran yang
membangun sangat diharapkan dari pembaca sekalian.

Bandung, Juni 2010

Penulis

vi

DAFTAR ISI

ABSTRAK..............................................................................................................iii
ABSTRACT..............................................................................................................iv
KATA PENGANTAR ............................................................................................. v
DAFTAR ISI ......................................................................................................... vii
DAFTAR NOTASI ................................................................................................ xi
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ xii
DAFTAR TABEL ................................................................................................ xvi
BAB 1 PENDAHULUAN....................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ............................................................................................... 1
1.2 Ruang Lingkup Pembahasan ......................................................................... 5
1.3 Tujuan Penelitian ........................................................................................... 5
1.4 Metodologi Penelitian .................................................................................... 6
1.5 Sistematika Penulisan .................................................................................... 7
BAB 2 STUDI LITERATUR .................................................................................. 8
2.1 Pendahuluan ................................................................................................... 8
2.2 Jenis-Jenis Energi Panas Bumi ...................................................................... 9
2.3 Pemanfaatan Energi Panas Bumi ................................................................. 10
2.3.1 Pemanfaatan Langsung ......................................................................... 10
2.3.2 Pemanfaatan Tidak Langsung ............................................................... 12
2.3.2.1 Siklus Uap Kering (Direct Dry Steam) .......................................... 13
2.3.2.2 Siklus Uap Hasil Pemisahan (Separated Steam) ............................ 14
2.3.2.3 Siklus Biner (Binary Cycle) ........................................................... 15
2.3.2.4 Siklus Kombinasi Flash Binary ..................................................... 17
2.4 Sistem dan Komponen PLTP Kamojang Unit 2 .......................................... 18
2.4.1 Pengumpul Uap (Receiving Steam Header).......................................... 18
2.4.2 Separator ............................................................................................... 19
2.4.3 Demister ................................................................................................ 19
2.4.4 Turbin Uap ............................................................................................ 19
2.4.5 Pompa Air Pendingin Utama (Main Cooling Water Pump) ................. 21
2.4.6 Kondensor ............................................................................................. 21
vii

2.4.6.1 Kondensor Utama ........................................................................... 23


2.4.6.2 Intercondenser ................................................................................ 23
2.4.6.3 Aftercondenser ................................................................................ 24
2.4.7 Sistem Ekstraksi Gas ............................................................................. 24
2.4.7.1 Positive Displacement .................................................................... 25
2.4.7.2 Roto-dynamic.................................................................................. 26
2.4.7.3 Jet Ejector ....................................................................................... 27
2.4.8 Menara Pendingin ................................................................................. 29
BAB 3 PEMODELAN PLTP KAMOJANG UNIT 2 DAN SIKLUS BINER ..... 35
3.1 Pemodelan PLTP Kamojang Unit 2 ............................................................ 35
3.1.1 Metode Pemodelan dengan Microsoft Macro Excel VBA .................... 35
3.1.2 Diagram Keseimbangan Massa dan Energi .......................................... 36
3.1.2.1 Persamaan yang Digunakan dalam Pemodelan .............................. 39
3.1.2.2 Turbin Uap ..................................................................................... 40
3.1.2.3 Gland System .................................................................................. 43
3.1.2.4 Ejektor Tingkat Satu ....................................................................... 45
3.1.2.5 Ejektor Tingkat Dua ....................................................................... 47
3.1.2.6 Intercondenser ................................................................................ 49
3.1.2.7 Aftercondenser ................................................................................ 51
3.1.2.8 Kondensor ...................................................................................... 54
3.1.2.9 Intercooler ...................................................................................... 57
3.1.2.10 Menara Pendingin......................................................................... 58
3.1.2.11 Main Cooling Water Pump (MCWP) ........................................... 62
3.1.2.12 Primary Intercooler Pump ........................................................... 63
3.1.3 Penggunaan Daya pada Operasi PLTP Kamojang Unit 2 ..................... 64
3.1.4 Efisiensi PLTP Kamojang Unit 2 .......................................................... 66
3.1.5 Validasi Hasil Pemodelan terhadap Kondisi Desain ............................. 67
3.2 Pemodelan Siklus Biner ............................................................................... 68
3.2.1 Proses Pemodelan Menggunakan HYSYS ............................................. 69
3.2.2 Pemodelan PLTP Svartsengi ................................................................. 70
BAB 4 PEMODELAN MODIFIKASI SISTEM 1 ............................................... 74
4.1 Pendahuluan ................................................................................................. 74

viii

4.2. Penjelasan Modifikasi Sistem 1 .................................................................. 74


4.3 Perhitungan Daya Back Pressure Turbine .................................................. 77
4.4 Perhitungan Daya Siklus Biner .................................................................... 79
4.4.1 Proses Perpindahan Panas ..................................................................... 81
4.4.2 Optimasi Siklus Biner ........................................................................... 82
4.5. Perhitungan Daya Primary Pump ............................................................... 84
4.5 Perhitungan Daya Menara Pendingin .......................................................... 85
4.6 Analisis Daya Netto Total Sistem 1 ............................................................. 87
BAB 5 PEMODELAN MODIFIKASI SISTEM 2 ............................................... 89
5.1 Penjelasan Modifikasi Sistem 2 .................................................................. 89
5.2 Modifikasi Sistem 2 dengan Siklus Biner ................................................... 92
5.2.1 Perhitungan Daya Back Pressure Turbine ........................................... 93
5.2.2 Separator ............................................................................................... 93
5.2.3 Perhitungan Daya Condensing Turbine ............................................... 95
5.2.4 Perhitungan Daya Siklus Biner ............................................................. 98
5.2.4.1 Optimasi Daya Siklus Biner ......................................................... 100
5.2.4.1.1 Optimasi dengan Memvariasikan T Pinch .......................... 101
5.2.4.1.2 Optimasi dengan Memvariasikan Temperatur T.k. 44 .......... 103
5.2.4.2 Analisis Siklus Biner .................................................................... 104
5.2.5 Gland System ....................................................................................... 105
5.2.6 Ejektor Tingkat 1................................................................................. 107
5.2.7 Ejektor Tingkat 2................................................................................. 107
5.2.8 Intercondenser..................................................................................... 108
5.2.9 Aftercondenser .................................................................................... 109
5.2.10 Kondensor ......................................................................................... 110
5.2.11 Menara Pendingin ............................................................................. 112
5.2.12 Main Cooling Water Pump (MCWP) ............................................... 115
5.2.13 Primary Pump ................................................................................... 116
5.2.14 Analisis Daya Netto Total Sistem 2 dengan Siklus Biner ................. 117
5.2.15 Efisiensi Modifikasi Sistem 2 dengan Siklus Biner ......................... 118
5.3 Modifikasi Sistem 2 Tanpa Siklus Biner ................................................... 119
5.3.1 Primary Pump ..................................................................................... 119

ix

5.3.2 Menara Pendingin ............................................................................... 120


5.3.3 Analisis Daya Netto Total Sistem 2 Tanpa Siklus Biner .................... 121
5.3.4 Efisiensi Modifikasi Sistem 2 Tanpa Siklus Biner ............................. 122
BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................... 124
6.1 Kesimpulan ................................................................................................ 124
6.2 Saran .......................................................................................................... 125
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 126
DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... 128

DAFTAR NOTASI





: area (m2)
: kapasitas kalor (kJ/K)
: kalor jenis (kJ/kg.K)
: percepatan gravitasi (m/s2)

: entalpi (kJ/kg)

: entalpi cair jenuh (kJ/kg)


: entalpi gas CO2 (kJ/kg)





: entalpi uap jenuh (kJ/kg)


: laju massa (kg/s)
: tekanan (Bar)
: laju perpindahan panas (kJ/s)

: debit/kapasitas (m3/s)

: entropi (kJ/kg.K)

: temperature (C)

 : kelembaban relatif

: entropi gas CO2 (kJ/kg.K)

 : temperatur bola basah (C)

 : temperatur bola kering (C)




: kecepatan (m/s2)
: daya (W)
: kualitas uap

: ketinggian (m)

: efektivitas penukar kalor

: efisiensi
: massa jenis (kg/m3)

xi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Grafik perbandingan pertumbuhan kebutuhan listrik dan


ketersediannya (Herman Darnel Ibrahim, 2004). ............................... 1
Gambar 1.2 Potensi sumber energi panas bumi di Indonesia
(rovicky.files.wordpress.com/2006/09/indonesia-geothermalresources.jpg, 2006). .......................................................................... 3
Gambar 1.3 Perbandingan emisi CO2 yang dihasilkan pembangkit listrik
(konversi.wordpress.com/2008/12/10/mengapa-harus-pltn, 2008).... 4
Gambar 2.1 Diagram Lindal menunjukan penggunaan energi panas bumi pada
berbagai variasi temperatur (www.smu.edu/geothermal, 2010). ..... 11
Gambar 2.2 Pemanfaatan langsung energi panas bumi di beberapa daerah di
Indonesia (Taufan Surana, 2010). .................................................... 12
Gambar 2.3 Skema sistem uap kering/direct dry steam (El-Wakil, 1984). ........... 14
Gambar 2.4 Diagram   sistem uap kering/direct dry steam
(El-Wakil, 1984). ............................................................................. 14
Gambar 2.5 Skema diagram siklus uap hasil pemisahan (Saptadji, 2001). ........... 15
Gambar 2.6 Diagram   sistem uap hasil pemisahan (Saptadji, 2001)............ 15
Gambar 2.7 Skema sistem PLTP binary cycle dengan recuperator (DiPippo,
2008). ............................................................................................... 16
Gambar 2.8 Diagram   sistem PLTP binary cycle dengan recuperator
(DiPippo, 2008). ............................................................................... 17
Gambar 2.9 Skema siklus kombinasi flash binary (knol.google.com/k/
geothermal-electricity-surface-installations#, 2010)........................ 17
Gambar 2.10 (a) Turbin tanpa kondensor, (b) turbin dengan kondensor
(Freeston, 1996). .............................................................................. 20
Gambar 2.11 Turbin uap yang digunakan di PLTP Kamojang Unit 2. ................. 20
Gambar 2.12 Kondensor kontak langsung jenis: (a) aliran berlawanan
dan (b) aliran menyilang (cross flow) (Freeston, 1996). .................. 22
Gambar 2.13 Kondensor permukaan (Freeston, 1996). ........................................ 22
Gambar 2.14 Kondensor utama PLTP Kamojang Unit 2. ..................................... 23
xii

Gambar 2.15 Intercondenser PLTP Kamojang Unit 2. ......................................... 23


Gambar 2.16 Pemasangan kondensor utama, intercondenser, aftercondenser,
dan sistem ekstraksi gas (jet-ejector) dua tingkat
(Freeston, 1996). .............................................................................. 24
Gambar 2.17 Ejektor jenis Liquid Ring Vacuum Pump (LRVP)
(www.scotdesiderio.com/Liquid_Ring_Vacuum_Pump_
Y6R.html, 2010)............................................................................... 26
Gambar 2.18 Ejektor jenis roto-dynamic dengan kompresor sentrifugal
(Freeston, 1996). .............................................................................. 26
Gambar 2.19 Grafik entrainment ratio terhadap massa molekul gas
(Freeston, 1996). .............................................................................. 28
Gambar 2.20 Grafik air to steam ratio terhadap rasio kompresi dan
rasio ekspansi (Freeston, 1996). ....................................................... 29
Gambar 2.21 Konstruksi umum dari sebuah menara pendingin
(www.fortepak.com/kuken.htm, 2010). ........................................... 30
Gambar 2.22 Menara pendingin konveksi bebas jenis: aliran menyilang
(cross flow) (kiri) dan aliran berlawanan (counter flow) (kanan)
(www.energyefficiencyasia.org, 2009). ........................................... 32
Gambar 2.23 Menara pendingin jenis aliran dorong paksa (forced draft)
(www.geo4va.vt.edu, 2009). ............................................................ 33
Gambar 2.24 Menara pendingin jenis tarik paksa dengan aliran: (a) aliran
berlawanan (counter flow) dan (b) aliran menyilang (cross flow)
(www.geo4va.vt.edu, 2010). ............................................................ 33
Gambar 3.1 Pemodelan diagram aliran proses PLTP Kamojang Unit 2
(Effendi, 2009). ................................................................................ 37
Gambar 3.2 Diagram aliran proses PLTP Kamojang Unit 2. ................................ 38
Gambar 3.3 Skema Turbin uap. ............................................................................. 40
Gambar 3.4 Grafik ekspansi pada turbin uap. ....................................................... 43
Gambar 3.5 Skema gland ejector. ......................................................................... 44
Gambar 3.6 Skema sistem ejektor tingkat satu. .................................................... 46
Gambar 3.7 Skema ejektor tingkat dua. ................................................................ 47
Gambar 3.8 Skema Intercondenser. ...................................................................... 49

xiii

Gambar 3.9 Skema Aftercondenser. ...................................................................... 52


Gambar 3.10 Skema kondensor. ............................................................................ 54
Gambar 3.11 Skema intercooler............................................................................ 57
Gambar 3.12 Skema menara pendingin/cooling tower. ........................................ 59
Gambar 3.13 Skema Main Cooling water Pump................................................... 62
Gambar 3.14 Skema Primary Intercooler Pump. .................................................. 63
Gambar 3.15 Tampilan pada HYSYS pada saat pemilihan jenis fluida. ................ 69
Gambar 3.16 Tampilan contoh skema pada HYSYS sebelum dimasukkan
tingkat keadaan................................................................................. 70
Gambar 3.17 Skema PLTP Svartsengi yang menggunakan siklus kombinasi
(www.ormat.com/solutions/Geothermal_Combined_
Cycle_Units, 2010) .......................................................................... 71
Gambar 3.18 Pemodelan PLTP Svartsengi menggunakan HYSYS. ...................... 72
Gambar 4.1 Diagram aliran proses modifikasi sistem 1 PLTP Kamojang Unit 2. 75
Gambar 4.2 Siklus aliran uap pada modifikasi sistem 1. ...................................... 76
Gambar 4.3 Siklus aliran fluida biner pada modifikasi sistem 1........................... 76
Gambar 4.4 Skema back pressure turbine. ........................................................... 77
Gambar 4.5 Tampilan skema pemodelan siklus biner di HYSYS. ......................... 81
Gambar 4.6 Skema perpindahan panas antara uap dan fluida biner...................... 81
Gambar 4.7 Diagram perbandingan daya netto setiap fluida. ............................. 83
Gambar 4.8 Skema primary pump. ....................................................................... 84
Gambar 4.9 Skema menara pendingin. ................................................................. 85
Gambar 5.1 Diagram aliran proses modifikasi sistem 2........................................ 90
Gambar 5.2 Siklus aliran uap pada modikasi sistem 2. ......................................... 91
Gambar 5.3 Siklus aliran fluida biner pada modikasi sistem 2. ............................ 92
Gambar 5.4 Skema back pressure turbine. ........................................................... 93
Gambar 5.5 Skema separator. ............................................................................... 93
Gambar 5.6 Skema condensing turbine. ............................................................... 95
Gambar 5.7 Skema siklus biner. ............................................................................ 99
Gambar 5.8 Tampilan skema pemodelan siklus biner di HYSYS. ....................... 100
Gambar 5.9 Skema proses perpindahan panas antara air panas dengan
fluida biner. .................................................................................... 101

xiv

Gambar 5.10 Grafik perbandingan daya listrik netto terhadap T Pinch. .......... 102

Gambar 5.11 Grafik perbandingan daya listrik netto terhadap T Pinch. .......... 103
Gambar 5.12 Skema proses perpindahan panas antara air panas
dan fluida biner. ............................................................................. 103
Gambar 5.13 Grafik perbandingan daya netto siklus biner terhadap variasi
temperatur t.k.44. ........................................................................... 104

Gambar 5.14 Skema gland ejector 1 (kiri) dan gland ejector 2 (kanan). ............ 106
Gambar 5.15 Skema aftercondenser pada modifikasi sistem 2. ......................... 109
Gambar 5.16 Skema kondensor pada modifikasi sistem 2. ................................. 111
Gambar 5.17 Skema menara pendingin pada modifikasi sistem 2. ..................... 112

xv

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Komposisi NCG dalam Uap di Beberapa Tempat di Dunia


(Freeston, 1996) .................................................................................... 25
Tabel 3.1 Parameter Kondisi Fluida Masuk dan Keluar Turbin ........................... 41
Tabel 3.2 Parameter Kondisi Fluida Keluar Turbin Aktual .................................. 43
Tabel 3.3 Parameter Kondisi Gland Ejector ......................................................... 45
Tabel 3.4 Parameter Kondisi Ejektor Tingkat Satu ............................................... 47
Tabel 3.5 Parameter Kondisi Ejektor Tingkat Dua ............................................... 49
Tabel 3.6 Parameter Kondisi Pada Intercondenser ............................................... 51
Tabel 3.7 Parameter Kondisi Aftercondenser ........................................................ 54
Tabel 3.8 Parameter Kondisi Kondensor............................................................... 57
Tabel 3.9 Parameter Kondisi Intercooler .............................................................. 58
Tabel 3.10 Parameter Kondisi Menara Pendingin ................................................. 61
Tabel 3.11 Parameter Kondisi MCWP .................................................................. 63
Tabel 3.12 Parameter Kondisi Primary Pump ...................................................... 64
Tabel 3.13 Penggunaan Daya di PLTP Kamojang Unit 2 ..................................... 65
Tabel 3.14 Hasil Validasi Model Perhitungan terhadap Data Desain ................... 68
Tabel 3.15 Parameter pada Setiap Tingkat Keadaan ............................................. 73
Tabel 4.1 Parameter Kondisi Fluida Masuk dan Keluar Turbin Isentropik .......... 78
Tabel 4.2 Parameter Kondisi Uap Keluar Turbin Aktual ...................................... 79
Tabel 4.3 Parameter Kondisi Uap Keluar Turbin Aktual ...................................... 80
Tabel 4.4 Data Karakteristik Berbagai Fluida Biner yang Biasa Digunakan
pada Siklus Biner (DiPippo, 2008) ....................................................... 82
Tabel 4.5 Parameter Kondisi Primary Pump ........................................................ 84
Tabel 4.6 Parameter Kondisi Menara Pendingin ................................................... 86
Tabel 4.7 Perbandingan Daya Netto Total Sistem 1 ............................................. 88
Tabel 5.1 Parameter Kondisi Fluida pada Separator ............................................ 95
Tabel 5.2 Parameter Kondisi Fluida Masuk dan Keluar Turbin Isentropik .......... 96
Tabel 5.3 Parameter Kondisi Uap Keluar Turbin Aktual ...................................... 98

xvi

Tabel 5.4 Parameter Kondisi Air Panas Keluar Separator ................................. 100
Tabel 5.5 Parameter Kondisi Fluida Biner pada Kondisi Superpanas
Bertemperatur 95C ............................................................................ 104
Tabel 5.6 Parameter kondisi gland ejector 1 dan 2 ............................................. 106
Tabel 5.7 Parameter Kondisi Ejektor Tingkat 1 .................................................. 107
Tabel 5.8 Parameter Kondisi Ejektor Tingkat 2 .................................................. 108
Tabel 5.9 Parameter Kondisi Intercondenser. ..................................................... 109
Tabel 5.10 Parameter Kondisi Aftercondenser .................................................... 110
Tabel 5.11 Parameter Kondisi Kondensor........................................................... 112
Tabel 5.12 Parameter Kondisi Menara Pendingin ............................................... 114
Tabel 5.13 Parameter Kondisi MCWP ................................................................ 115
Tabel 5.14 Parameter Kondisi Primary Pump .................................................... 116
Tabel 5.15 Perbandingan Daya Netto Total ........................................................ 117
Tabel 5.16 Parameter Kondisi Primary Pump .................................................... 119
Tabel 5.17 Parameter Kondisi Menara Pendingin ............................................... 120
Tabel 5.18 Perbandingan Daya Netto Total ........................................................ 122

xvii

Anda mungkin juga menyukai