Anda di halaman 1dari 33

PAPARAN KEPALA BIRO PERENCANAAN

PEMBANGUNAN TRANSPORTASI
PERKOTAAN DI KAWASAN
JABODETABEKPUNJUR

Disampaikan pada:
FGD Kegiatan Revisi Perpres No.54 Tahun 2008, 20 November 2014

DAFTAR ISI
PETA POLA RUANG JABODETABEKPUNJUR

KONDISI LALU LINTAS JABODETABEK

KONSEPSI SINERGITAS (KEBIJAKAN, STRATEGI DAN UPAYA)

KEBIJAKAN KEMENTERIAN PERHUBUNGAN RI DALAM PENGEMBANGAN


JABODETABEK

PROGRAM JABODETABEK
2

PETA POLA RUANG JABODETABEKPUNJUR

KONDISI LALU LINTAS JABODETABEK

KONSEPSI SINERGITAS
(KEBIJAKAN, STRATEGI DAN UPAYA)
KEBIJAKAN

KONSEPSI SINERGITAS
(UPAYA-UPAYA)

Strategi 1

1.

Meningkatkan kualitas pelayanan angkutan massal melalui


penataan dan peningkatan seluruh faktor yang berpengaruh
terhadap kualitas layanan

3.
4.
5.
6.

Penyusunan strategi pembangunan sarana dan prasarana angkutan massal (Kemenko


Perekonomian, Bappenas, Kemenhub)
Memperluas jaringan pelayanan angkutan massal (Kemenhub, Kemenkeu, Bappenas,
Pemda)
Merumuskan skema pemberian subsidi maupun PSO
Merumuskan pola industri angkutan umum tidak lagi milik perorangan
Merumuskan SPM angkutan massal
Melakukan kajian dan upaya restrukturisasi angkutan umum

7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.

Melakukan program peremajaan angkutan umum berkapasitas besar


Menyusun formulasi tarif yang terjangkau
Mengkaji kebijakan pemberian insentif bagi angkutan massal
Melakukan penegakan hukum dan pengawasan berkala
Menyelenggarakan sosialisasi kelembagaan penyelenggaraan angkutan massal
Mengusulkan penambahan anggaran untuk angkutan massal dengan KA
Membangun fly over atau under pass pada perlintasan tidak sebidang

2.

KONSEPSI SINERGITAS
(UPAYA-UPAYA)
Strategi 2
1.
2.
3.
4.
5.
6.

7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.

Meningkatkan sinergitas pemimpin tingkat Nasional dalam


penyelenggaraan angkutan massal melalui penguatan komitmen
untuk menjadikan angkutan massal sebagai prioritas utama

Melakukan penyempurnaan substansi yang ada dalam SISTRANAS


Merubah pola pendekatan sektoral menjadi pendekatan spasial yang terintegrasi dan
berkelanjutan
Mensosialisasikan pola penyelenggaraan transportasi umum yang berbahan bakar ramah
lingkungan
Membangun sistem pelayanan angkutan umum yang terintegrasi intra dan antar moda
Melakukan kajian kebutuhan SPBG
Merumuskan pola pengembangan pembangunan pemukiman dengan pendekatan TOD (Transit
Oriented Development)

Mensosialisasikan program pembangunan infrastruktur transportasi yang terintegrasi


Melakukan kajian penerapan ERP
Merumuskan kebijakan mendorong pemberian prioritas bagi angkutan massal
Mengusulkan pembangunan jaringan angkutan massal yang terintegrasi (Triple Decker)
Menyiapkan sistem ticket terpadu (e-ticketing dan e-money)
Merumuskan sanksi terhadap pelanggaran ERP
Membentuk jaringan angkutan massal yang terintegrasi tanpa batasan administratif
7

KEBIJAKAN KEMENTERIAN PERHUBUNGAN DALAM


PENGEMBANGAN JABODETABEK

1. Telah diatur dalam Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 54


Tahun 2013 tentang Rencana Umum Jaringan Angkutan Massal
pada Kawasan Perkotaan Jabodetabek

2. Pembangunan Jaringan Angkutan Massal meliputi :


Pengembangan Jaringan Trayek Angkutan Massal Berbasis
Jalan

Pembangunan Jaringan Jalur Kereta Api

PENGEMBANGAN ANGKUTAN MASSAL DI JABODETABEK


PERMENHUB NO. PM 54 TAHUN 2013
TENTANG RENCANA UMUM JARINGAN ANGKUTAN MASSAL PADA KAWASAN PERKOTAAN
JAKARTA, BOGOR, DEPOK, TANGERANG DAN BEKASI (JABODETABEK)

SASARAN

a. Mewujudkan angkutan umum sebagai tulang


punggung sistem transportasi Jabodetabek dan
menerapkan kebijakan manajemen permintaan
(Transport Demand Management/TDM);
b. Mengurai dan mengurangi kemacetan lalu
lintas;
c. Meningkatkan aksesibilitas dan mobilitas
pengguna jasa transportasi;
d. Memadukan pola jaringan transportasi;
e. Meningkatkan jaringan jalan dan jalur kereta
api;
f. Mengurangi penggunaan kendaraan pribadi.
9

PEMBANGUNAN ANGKUTAN MASSAL DI JABODETABEK

ARAH

a. Berbasis jalan dan rel yang terintegrasi dalam


antarmoda:
Jaringan trayek berbasis jalan disusun dalam bentuk
rencana umum jaringan trayek;
Jaringan jalur kereta api disusun dalam bentuk
rencana pembangunan jalur kereta api;
b. Infrastruktur/fasilitas pendukung yang sesuai dengan
standar;
c. Pemanfaatan teknologi (informasi) yang semakin
canggih;
d. Ramah lingkungan;
e. Dilakukan secara bertahap: program jangka pendek,
menengah dan panjang.

10

PEMBANGUNAN JARINGAN ANGKUTAN MASSAL


a.

b.

Pengembangan jaringan trayek angkutan massal berbasis


jalan yang disusun dalam bentuk rencana umum jaringan
trayek angkutan massal berbasisi jalan pada kawasan
perkotaan Jabodetabek.
Pembangunan jaringan jalur kereta api yang disusun dalam
bentuk rencana pembangunan jalur kereta api.

Rencana pembangunan dilakukan secara bertahap meliputi


program jangka pendek, menengah dan panjang.

11

PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR DAN FASILITAS PENDUKUNG


ANGKUTAN MASSAL
Pengembangan infrastruktur pendukung angkutan massal berbasis jalan,
yang dilakukan dengan :
1)
2)
3)
4)
5)
6)
7)
8)

pengembangan koridor jalur khusus bus (busway);


Pembangunan pusat kendali dan bus location system;
Pengembangan sistem tiket;
Pembangunan fasilitas park and ride;
Pembangunan fasilitas integrasi antar moda;
Pembangunan fasilitas pesepeda dan pejalan kaki;
Pengembangan dan/atau peningkatan kapasitas ruas jalan; dan
Peningkatan kapasitas simpang.

Pengembangan infrastruktur pendukung angkutan massal berbasis jalan


khususnya peningkatan kapasitas jalan dapat dilakukan oleh Pemerintah Daerah
sesuai kewenangannya.

12

RENCANA UMUM JARINGAN ANGKUTAN MASSAL BERBASIS JALAN


PADA KAWASAN PERKOTAAN JABODETABEK
TAHUN 2014 - 2030

13

RENCANA KEBUTUHAN PENGEMBANGAN DAN PENINGKATAN JALAN


PADA KAWASAN PERKOTAAN JABODETABEK
TAHUN 2014 - 2030

14

PENINGKATAN ANGKUTAN UMUM MASSAL


BERBASIS JALAN
Kementerian Perhubungan Tahun 2013 telah memberikan bantuan sejumlah 10 unit bus
besar kepada Perum PPD untuk Trans JABODETABEK guna melayani trayek Ciputat
Kebayoran Baru Ratu Plaza;
Route yang dilalui sepanjang Ciputat merupakan wilayah pemukiman;
Alokasi 10 bus sesuai dengan panjang route 18 kilometer dan waktu tempuh 90 menit,
dengan headway 20 menit;
Sebagai pilot project dari Transjabodetabek.
Shelter yang dilalui :
1. Pool Ciputat
2. Pasar Ciputat
3. UIN
4. Gintung
5. Sandatex
6. Selapa

7.
8.
9.
10.
11.
12.

Pondok Pinang
Pondok Indah 1
Pondok Indah Mall
RSU Pertamina
Al-Azhar
Ratu Plaza

Catt: pada lintas ini masih terdapat shelter / halte


yang masih belum dibangun: Pasar Ciputat
UIN Gintung Sandratex Selapa.
Shelter terintegrasi dengan busway : Shelter Al-Azhar Mall Pondok Indah Pondok
Indah I.
15

PENYEDIAAN PARK AND RIDE


1. Fasilitas Park and Ride disediakan pada simpul-simpul transportasi jalan;
2. Penyediaan fasilitas Park and Ride oleh pihak Pemda (dapat dikerjasamakan dengan pihak
swasta/skema PPP)
ALTERNATIF LOKASI PARK AND RIDE

Sumber: Studi PTM Jabodetabek

16

.Lanjutan
Pool Ciputat telah menyiapkan Park and Ride untuk kendaraan pribadi baik roda 2 dan roda 4:
Luas Tanah : 137.175 m2;
Luas Bangunan : 30.707 m2;
Daya Tampung Bus : 735 unit bus;
Luas Area Park and Ride : 1,5 ha;

LUAS
(M2)

NO

URAIAN

Parkir Sepeda Motor dan


Penitipan Helm

3,000

1,000 unit
motor

Parkir Mobil

8,000

500 unit
mobil

Kantin Serba Ada

500

1 unit

Toilet

100

10 unit

Loket Parkir

50

1 unit

Selasar

Landscape

Jumlah

KAPASITAS

200

3,150

15,000

17

PENGEMBANGAN ANGKUTAN UMUM


DENGAN BRT TRANSIT DI PERKOTAAN
Terdapat 14 kota di Indonesia yang telah menerapkan BRT

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.

Jakarta*
Yogyakarta
Bogor *
Palembang
Solo
Batam
Semarang
Pekanbaru
Bandung
Manado
Gorontalo
Sarbagita
Ambon
Tangerang *

KOTA

NAMA

TAHUN

1
2
3

Jakarta*
Batam
Bogor*

Busway Trans Jakarta


Trans Batam
Trans Pakuan

2004
2005
2008

Yogyakarta

Trans Jogja

2008

Semarang

Trans Semarang

2009

Pekanbaru

Trans Metro Pekanbaru

2009

Bandung

Trans Metro Bandung

2009

Manado

Trans Kawanua

2009

Gorontalo

Trans Hulontalangi

2010

10

Palembang

Trans Musi

2010

11

Solo

Batik Solo Trans

2010

12

Sarbagita

Trans Sarbagita

2011

13

Ambon

Trans Amboina

2011

14

Tangerang *

Trans Jabodetabek
Tangerang

2012

Kementerian Perhubungan pada tahun 2014 akan mengembangkan angkutan umum massal / BRT termasuk fasilitas
pendukungnya
Angkutan umum massal / BRT yang disediakan sejumlah 120 unit bus untuk 3 (koridor) yaitu antara lain:
Koridor Jakarta Bekasi
Koridor Jakarta Bogor
Koridor Jakarta Tangerang

18

RENCANA AKSI ANGKUTAN UMUM PERKOTAAN BERBASIS JALAN

2014

1. Peningkatan BRT di
kawasan Jabodetabek
(Koridor 12-15)
2. Pembangunan BRT
baru (Surabaya,
Bandung, Medan,
Jakarta)
3. Peningkatan dan
pengembangan
Sistem Transit
Eksisting

2020

1.

Pembangunan sistem
transit baru di seluruh
kota besar
2. Capacity building
manajemen angkutan
umum perkotaan
3. Pembangunan sistem
informasi multimoda
(tiket smartcard, integrasi
pelayanan fisik)
4. Perbaikan Sistem
pengusahaan angkutan
perkotaan

19

Strategi Perkuatan Sistem BRT Transit


Pengembangan koridor baru
& feeder
Transformasi institusi BRT
Koordinasi antar intansi

Pembangunan lanjur BRT


Penerapan SPM
E ticketing

Integrasi fisik dan


management
Menekan penggunaan
kendaraan pribadi
Akuntabilitas keuangan
Perbaikan kepemimpian dalam
managemen usaha

20

ALOKASI ANGGARAN UNTUK PENYEDIAAN ANGKUTAN UMUM


PERKOTAAN/ BRT
Rp. Juta

350000
300000
250000

270 unit
(Rp.382 M)
(NEW INISIATIF)

200000
150000
100000

53 unit
(Rp.45,4 M)
20 unit
(Rp.14 M)

50000
0

2010

2011

0 unit

2012

30 unit
(Rp.21 M)

2013

Pengadaan BRT Rp. 337,5 M


1. Jabodetabek (3 kordidor)
2. Mebidangro (1 koridor)
3. Surabaya M.Area (1 koridor)
4. Bandung Raya (1 koridor)
5. Sarbagita (1 koridor)
6. Maminasata (1 koridor)
Fasilitas Pendukung Rp. 44,5

30 unit
(Rp.27,7 M)
(REGULER)
2014
: 120 unit
: 30 unit
: 30 unit
: 30 unit
: 30 unit
: 30 unit
M

KEGIATAN PENGEMBANGAN ANGKUTAN UMUM PERKOTAAN


BERBASIS JALAN
NO

1.

Pengadaan Bus Ukuran Besar BRT Model 2 (dua)


Pintu

Kemenhub

PAGU
ANGGARAN
2013
(Rp. Ribuan)
11,000,000

2.

Pengadaan Bus Ukuran Sedang BRT

Kemenhub

10,000,000

9,000,000

15,625, 000

3.

Pengadaan Bus Angkutan Umum/Sekolah/Kampus

Kemenhub

27,000,000

25,200,000

28,750,000

4.

Pengadaan Bus Pemadu Moda

Kemenhub

5,000,000

6,000,000

9,375,000

Kemenhub

2,000,000

Kemenhub

2,000,000

5.

6.

PROGRAM KEGIATAN

Penyediaan Fasilitas Integrasi Antar Moda


Tranportasi Perkotaan di Palembang
Penyediaan Fasilitas Integrasi Antar Moda
Tranportasi Perkotaan di Kota Bogor

PELAKSANA

ALOKASI
ANGGARAN
2014
(Rp. Ribuan)
18,750,000

ALOKASI
ANGGARAN
2015
(Rp. Ribuan)
32,500,000

7.

Pembangunan Fasilitas Integrasi Pemadu Moda di


Sukaresmi, Bogor, Provinsi Jawa Barat

Kemenhub

3,000,000

8.

Pembangunan Fasilitas Integrasi Pemadu Moda di


Kota Tangerang, Provinsi Banten

Kemenhub

2,500,000

9.

Pembangunan Fasilitas Pemaduan Moda di Kota


Tangerang

2,000,000

PENGEMBANGAN KA PERKOTAAN
STRATEGI

Pengembangan KA
Perkotaan

KEBIJAKAN

1. Meningkatkan peran
kereta api sebagai
angkutan massal di
daerah perkotaan
(Kota dengan
penduduk > 1 juta) ;
2. Meningkatkan
aksesibilitas
masyarakat terhadap
layanan
perkeretaapian;
3. Mengintegrasikan
layanan kereta api
dgn moda lainnya.

PROGRAM

1. Pengembangan jaringan
dan layanan KA
Perkotaan (elektrifikasi,
jalur ganda);
2. Pengembangan jaringan
dan layanan KA Bandara
dari dan ke Pusat Kota;
3. Layanan KA yang
terpadu/terintegrasi
antar & inter moda
berbasis Transit Oriented
Develompment (TOD).

23

PROGRAM KEGIATAN PENGEMBANGAN KA PERKOTAAN DI INDONESIA

KA Perkotaan
Medan

KA Perkotaan
Jabodetabek

KA Perkotaan
Bandung

KA Perkotaan
Makassar

KA Perkotaan
Denpasar
KA Perkotaan
Surabaya

24

KA PERKOTAAN JABODETABEK

PROGRAM :
1. Pembangunan Double
Double Track & Elektrifikasi
Manggarai Cikarang
2. Pembangunan Jalur Ganda
antara Serpong Maja
Rangkasbitung
3. Pembangunan Jalur Ganda
antara Duri - Tangerang
4. Pembangunan KA Bandara
Soekarno Hatta (Commuter
Line & Express Line)
5. Pembangunan Mass Rapid
Transit (MRT) North South
& East - West
6. Pembangunan Jalur KA
Lingkar Luar Jabodetabek
7. Pembangunan Monorail
Jabodetabek .

Rencana Pengembangan KA Perkotaan Jaboodetabek


25

KEBUTUHAN PENGEMBANGAN PRASARANA DAN


SARANA KA PERKOTAAN 2030

Kebutuhan Jalur KA Perkotaan 2030

Kebutuhan Sarana KA Perkotaan 2030

Sumber : Rencana Induk Perkeretaapian Nasional


26

PROGRAM KEGIATAN PENGEMBANGAN KA PERKOTAAN


Program Pembangunan

Panjang
(km)

Biaya
(Rp.
Milyar)

Sumber Biaya

Pembangunan Double Double Track & Elektrifikasi


Manggarai Cikarang

35

10.000 Pemerintah Pusat

Pembangunan Jalur Ganda antara Serpong Maja


Rangkasbitung

49

1.500 Pemerintah Pusat

20

900 Pemerintah Pusat

*Jalur Ganda & Elektrifikasi Serpong Maja sudah selesai

Pembangunan Jalur Ganda antara Duri Tangerang


*sudah selesai
Pembangunan KA Bandara Soekarno Hatta (Commuter
Line)*Telah ditandatangani ijin pembangunan oleh Dirjen Perkeretaapian, dan sudah

12,3

2.000 PT. KAI (penugasan)

Pembangunan KA Bandara Soekarno Hatta (Express Line)

38

20.000 Pemerintah Pusat &


Swasta/BUMN (KPS)

Pembangunan Mass Rapid Transit (MRT) North South


(kampung Bandan Lebak Bulus)

23

29.500 Pemerintah Pusat &


Daerah

Pembangunan Mass Rapid Transit (MRT) East West


(Balairaja Cikarang)

90

dilakukan proses penyusunan kontrak pembangunan kontruksi jalan, jembatan,


persinyalan & elektrifikasi oleh PT.KAI

*Pre-FS baru akan dilaksanakan mulai tahun 2014 melalui loan JICA.

Pembangunan Jalur KA Lingkar Luar Jabodetabek

60

117.000 Pemerintah Pusat,


Daerah & Swasta/BUMN
(KPS)
78.000 PT. KAI

*Terkendala pada pembebasan Lahan

Pembangunan Monorail Jabodetabek


*Direncanakan pembangunan melalui skema KPS, dimana pembangunan stasiun
direncanakan terintegrasi dengan kawasan bisnis

133,3

30.000 Swasta/BUMN

PROGRAM YANG AKAN DILAKUKAN


DI JABODETABEK

1. PEMBERLAKUAN ELECTRONIC ROAD PRICING (ERP)


REALISASI:
Dasar hukum penerapan pembatasan lalu lintas dengan retribusi pengendalian lalu lintas :
PP 32 Tahun 2011.
PP 97 Tahun 2012.
Saat ini sudah dibentuk Tim Persiapan penerapan ERP yang beranggotakan unsur
Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah.
MASALAH:
Saat ini Gubernur DKI Jakarta belum mengirim surat permohonan penetapan koridor yang
akan diterapkan Road Pricing ke Menteri Perhubungan berdasarkan Peraturan Pemerintah
Nomor 97 Tahun 2012.
Saat ini belum ada kesepakatan sistem yang akan digunakan.

2. STERILISASI BUSWAY
REALISASI :
Untuk mengurangi kendaraan penerobos jalur busway, telah dilakukan peninggian seperator
sekitar 50 cm dari sebelumnya hanya 20 cm. Peninggian dimulai bulan Juli 2012 koridor III
(Kalideres-Pasar Baru), Koridor V (Kampung Melayu-Ancol), dan Koridor VI (Ragunan-Dukuh
Atas).
Proses penilangan hanya berlangsung secara periodik saja. Baru diterapkan denda untuk mobil
satu juta rupiah dan motor Rp. 500 ribu.
MASALAH :
Peninggian separator belum diterapkan disemua koridor. Sebagai contoh koridor Pondok Indah
belum diterapkan.
Masih dibahas peraturan penunjang untuk teknis penilangan karena belum ada peraturannya.

29

3. KEBIJAKAN PERPARKIRAN DAN PENEGAKAN HUKUM TERHADAP KENDARAAN YANG PARKIR DI


BAHU JALAN YANG DILALUI JALUR TRANSJAKARTA
REALISASI :
Pada 8 Oktober 2012 Pemrov DKI mengumumkan kenaikan tarif parkir di luar badan jalan (off
street). Tarif parkir diterapkan di 130.000 tempat off street yang dituangkan dalam Pergub No
120/2012.
Untuk kendaraan yang parkir diluar zona parkir Pemrov DKI melakukan tindakan pencabutan
pentil.
MASALAH :
Pemrov DKI baru mengusulkan ke DPRD untuk tarif parkir yang tinggi untuk kendaraan yang parkir
di badan jalan. Pemrov DKI mengusulkan Rp 8000/jam.
4. MEMPERBAIKI FASILITAS JALAN
REALISASI :
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sudah menerapkan Multiyears Contract untuk perbaikan jalan.
5. PENAMBAHAN JALUR TRANS JAKARTA
REALISASI :
Koridor 9 dan 10 mulai sejak Desember 2010, Koridor 11 sejak Desember 2011, dan Koridor 12
sejak Bulan Februari 2013.
6. MENETAPKAN HARGA GAS KHUSUS UNTUK TRANSPORTASI
REALISASI :
Hasil dari pertemuan Gubernur Prov DKI dan Menteri ESDM menghasilkan cara mengatasi
masalah yang sering dialami kendaraan umum berbahan bakar gas di Jakarta. Menteri ESDM
menjanjikan akan menyediakan stasiun pengisian gas bergerak dan pemberian fasilitas stasiun
mobile di pool busway dan taksi.

30

7. RESTRUKTURISASI ANGKUTAN YANG TIDAK EFISIEN, TERMASUK ANGKUTAN KECIL SELAIN BUS

REALISASI :
Gubernur Prov. DKI merencanakan pada Tahun 2013 sampai 2014 akan ada pengadaan
4.000 bus. Jumlah itu terdiri 3.000 bus sedang dan 1.000 bus Transjakarta.
8. MENGOPTIMALKAN KERETA API JABODETABEK DENGAN MEMBANGUN REL ROUTING DAN
PENINGKATAN PELAYANAN, SERTA MENAMBAH GERBONG UNTUK JALUR-JALUR YANG PADAT

REALISASI :
Sudah berjalan dengan sistem perubahan rute kereta api di Jakarta-Bogor-Bekasi.
10. MEMPERCEPAT PEMBANGUNAN MASS RAPID TRANSIT (MRT) YANG DITARGETKAN 2011
MULAI KONSTRUKSI
REALISASI :
Baru pada 10 Oktober 2013, Gubernur Prov. DKI meresmikan peletakkan batu pertama
pembangunan MRT rute Lebak Bulus-Bundaran HI.
11. PEMBENTUKAN OTORITAS TRANSPORTASI JABODETABEK
REALISASI :
Belum terealisasi.
12. MEREVISI RENCANA INDUK TRANSPORTASI TERPADU
REALISASI :
Belum terealisasi.
13. PROYEK DOUBLE-DOUBLE TRACK JALUR KERETA API, TERUTAMA KE ARAH CIKARANG
REALISASI :
Proyek masih dalam pengerjaan yang ditargetkan pada November 2015 bisa beroperasi .

31

14. MEMPERCEPAT PROYEK LINGKAR DALAM KERETA API YANG AKAN DIINTEGRASIKAN
DENGAN SISTEM ANGKUTAN MASSAL DI JAKARTA
REALISASI :
Proyek ini diatur dalam Perpres No.83 tahun 2011. Pada Mei 2013 melalui surat Gubernur Prov. DKI
kepada Bappenas dan Kementerian Perhubungan disepakati proyek dimulai 2014 dengan target selesai
2018 melalui kerja sama antara PT. Kereta Api, Direktorat Jenderal Perkeretaapian, dan Pem Prov. DKI
Jakarta.
Dengan pembangunan Lintas Barat sejauh 14.3 km untuk rute Manggarai-Tanah Abang-Kampung Bandan,
dan Lintas Timur sejauh 11.2 km untuk rute Kampung Bandan-Pondok Jati-Manggarai.

15. JALAN TOL TAMBAHAN BERUPA ENAM RUAS JALAN TOL LAYANG
REALISASI :
belum terealisasi.

16. UNTUK JANGKA MENENGAH-PANJANG, PEMERINTAH PUSAT AKAN MENYUSUN KEBIJAKAN


MEMBATASI PENGGUNAAN KENDARAAN BERMOTOR.
REALISASI :
Gubernur Prov. DKI menyatakan pembatasan kendaraan bermotor dalam bentuk pembatasan plat
ganjil genap baru terlaksana setelah realisasi peremajaan bus kota. Pada bulan Desember 2013 telah
didatangkan sekitar 1.000 bus trans Jakarta.

17. LAHAN PARKIR DEKAT STASIUN KERETA API BISA MENINGKATKAN JUMLAH PENGGUNA
KERETA API
REALISASI :
Pihak PT Kereta Api Indonesia merealisasikan program sterilisasi stasiun yang telah dimulai pada
bulan Maret 2013. Tujuan sterilisasi untuk mencapai target 1,2 juta penumpang pada 2018. Jumlah
stasiun yang ditarget mencapai 49 di Jabodetabek.
32
Dengan pembersihan stasiun dari pedagang kaki lima maka tercipta lahan parkir stasiun.

Biro Perencanaan
Kementerian Perhubungan
Jalan Medan Merdeka Barat Nomor 8 Jakarta Pusat
Gedung Cipta Lantai 3
Telp : (021) 3508066
Fax : (021) 3454074

Anda mungkin juga menyukai