Anda di halaman 1dari 17
BAB. VI EVAPORATOR dan KATUP EXPANSI 6.1. EVAPORATOR 6.1.1. Beberapa macam evaporator Evaporator adalah penukar kalor yang memegang peranan penting didalam siklus reffigerasi, yaitu mendinginkan media sekitarnya. ‘Ada beberapa macam evaporator, sesuai dengan tujuan penggunaannya bentuknyapun dapat berbeda-beda. Hal tersebut disebabkan karena media yang hendak didinginkan dapat berupa gas, cairan atau zat padat. Maka evaporator dapat dibagi dalam beberapa golongan, sesuai dengan keadaab reffigeran yang ada di dalamnya, yaitu: jenis cexpansi kering, jenis setengah basah, jenis basah, dan sistem pompa cairan. 1. Jenis expansi kering Dalam jenis expansi kering, cairan reffigeran yang diexpansikan melalui katup expansi, pada waktu masuk kedalam evaporator sudah dalam keadaan campuran cair dan uap, sehingga keluar dari evaporator dalam keadaan wap kering, Oleh karena sebagian besar dari evaporator terisi oleh wap reffigeran, maka perpindahan kalor yang terjadi tidak begitu besar, jika dibandingkan dengan keadaan dimana evaporator terisi oleh refrigeran cair. Akan tetapi, evaporator jenis expansi kering tidak memerlukan refrigeran dalam jumlah yang besar. Di samping itu, jumtah minyak pelumas yang tertinggal di dalam evaporator sangat kecil Jumlab refrigeran yang masuk ke dalam evaporator dapat diatur oleh katup expansi demikian rupa sehingga semua reffigeran meninggalkan evaporator dalam bentuk uuap jenuh, dan bahkan dalam keadaan superpanas. 2. Evaporator jenis sotengah basah a Evaporator jenis setengah basah adalah evaporator dengan kondisi reffigerandiantara evaporator jenis expansi kering dan evaporator jenis basah. Dalam evaporator jenis ini, selalu terdapat refrigeran cair dalam pipa penguapnya. Oleh karena itu, Inju perpindahan kalor dalam evaporator jenis setengah basah lebih tinggi dari pada yang dapat diperolch pada jenis expansi kering, tetapi lebih rendah dari pada yang diperoleh pada jenis basah. Pada jenis basah expansi kering, reffigeran masuk dari bagian atas dari koil: sedangkan pada evaporator jeni setengah basah, reffigeran dimasukkan dari bagian bawah koil evaporator. 3. Evaporator jenis basah Dalam evaporator jenis basak, sebagian dari jenis evaporator terisi oleh cairan reftigeran. Proses penguapannya terjadi seperti pada ketel uap. Gelembung refrigeran yang terjadi karena pemanasan akan naik, pecah pada permukaan cair atau terlepas dari permukaannya Sebagian reffigeran kemudian masuk ke dalam akumulator yang memisabkan uap dari cairan maka refrigeran yang ada dalam bentuk uap sajalah yang masuk ke dalam kompresor. Bagian reffigeran cair yang dipisahkan di dalam akumulator akan masuk kembali ke dalam evaporator, bersama-sama dengan reffigeran (cair) yang, berasal dari kondensor. Jadi, tabung evaporator terisi terisi oleh cairan reffigeran. Cairai refrigeran menyerap kalor dari fluida yang hendak di dinginkan (air larutan garam, dsb), yang mengalir di dalam pipauap reffigeran yang terjadi dikumpulkan di bagian alas dari evaporator sebelum masuk ke kompresor. Tinggi permukaan cairan reffigeran yang ada di dalam evaporator diatur oleh katup pelampung ; biasanya sedikit lebih dari setengah tinggi tabung. Jumlah reffigeran yang dimasukkan ke dalam tabung evaporator disesuaikan dengan bebab pendingin yang harus dilayani, 6.1.2. Perpindahan kalor didalam evaporator. 1. Kapasitas pendingin dari evaporator Jumiah kalor yang diserap oleh reftigeran dari suatu benda atau fluida yang hendak didinginkan, dapat dituliskan sebagai: Q=K. A. Atm ‘Di mana, Q = Jumlah kalor yang diserap oleh refrigeran dalam evaporator (kapasitas pendigin dari evaporator) ( keal/jam) K _ =keefisien perpindaban kalor (kcal/m?jam °C A = luas bidang perpindahan kalor (m?) ‘At = perbedaan temperatur rata-rata (°C) 2. Koefisien perpindahan kalor Untuk femperatur penguapan reffigeran , temperatur benda atau fluida Yang akan didinginkan pada seksi masuk dan seksi keluar pada evaporator, dan faju aliran yang sama, maka kemampuan evaporator dinyatakan dengan laju perpindahankalor yang dapat terjadi didalam evaporator tersebut Hal itu berarti, makin besar koefisien perpindahan kalomya makin kecil luas bidang pendingin yang diperlukan. Salah satu faktor yang menentukan besamya koefisien perpindahan kalor, adalah kecepatan aliran fluida atau benda yang hendak didinginka Disamping itu, makin besar jumlah benda, (yang hendak didinginkan ) menempel atan dekat dengan bidang pendingin, makin besar koefisien perpindahan kalomnya. ‘Namun, dengan naiknya kecepatan aliran dari zat yang hendak didinginkan, makin tinggi tahanan slirannya. Oleh karena itu, ada batas kecepatan yang dapat memberikan koefisien perpindahan kalor yang optimal 3. Perbedaan temperatur rata-rata. Di dalam evaporator, banyaknya perpindahan kalor dihitung berdasarkan perbedaan temperafur rata-rata logaritmit. Makin besar pebedaan femperatur rafa-rata, makin kecil ukuran penukar kalor (Iuas bidang perpindahan kalor) yang bersangkutan. ‘Namun, dalam hal tersebut diatas, temperatur penguapannya menjadi rendah, sehingga kemampuan kompresor akan berkurang dan kerugian biaya operasional makin besar. Oleh karena itu, perbedaan temperatur rata-rata ditetapkan denganmemperhatikan pertimbangan faktor ukuran penukar kalor dan kemampuan kompresor, jenis evaporator, temperatur pendingin dan sebagainya. Biasanya, perbedaan temperatur rata-rata ditetapkan antara 6 sampai 10 °C. Mm y= nd) LC I Daerah pemtassan Tage (perpen) Gambar 6-1, Selisih temperstur rata-cata 4, Faktor kotoran Ada tiga macam faktor kotoran, yaitu faktor kotoran yang disebabkan karena pengotran permukaan pipa pada sisi zat yang hendak didinginkan, adanya lapisan minyak pelumas pada permukaan pipa pada sisi reffigeran, dan pengotoran karena adanya pembekuan air. S. Bidang perpindahan kalor dari pipa pendingin. Perpindahan kalor pada pipa pendingin sangat tergatung dari jenis zat yang akan didinginkan, yang kerkontak atau menyentuh pada pipa pendingin, dan tingkat keadaan reffigeran. Jadi pada temperatur yang sama perpindahan kalor kepada cairan dapat ‘mencapai 2 sampai 4 kali lebih besar daripada gas. Olch karena itu. laju perpindahan kalor pada evaporator jenis expansi kering lebih kecil daripada efapotaror jenis basah 6 sehingga dengan evaporator jenis basah dapat diperolch ukuran evaporator yang lebih keoil. 6.13. Beberapa Macam Konstruksi Evaporator 1. Evaporator tabung dan koil Seperti terlihat pada gambar 6-2, pada evaporator tabung dan Koil terdapat Koil pipa tunggal atau koil pipa ganda di dalam sebuah silinder. Reffigeran mengalir di datam koil pipa untuk mendinginan sir atau larutan garam yang ada di bagian Iuar Koil. Evaporator tabung dan koil dapat dibuat dengan mudab, sebab tidak memerfukan pelat pipa untuk memasang ujung dan pangkal pipa, seperti yang terdapat pada kondensor tabung dan pipa. Gambar 6-2. Evaporator tabung dan koil Evaporator jenis ini umumnya dipakai pada mesin reftigerasi yang kecil, karena Iaju perpindahan kalornya sangat rendah. 2. Evaporator Tabung dan Pipa Jenis Expansi Kering Evaporator tabung dan pipa jenis expansi kering menggunakan banyak pipa yang dipasang di dalam tabung. Reftigeran mengalir di dalam pipa, sedangkan cairan yang hendak didinginkan mengalir melalui bagian luar pipa reffigeran, yaitu di dalam tabung, seperti terlihat pada gambar 6.3 dan 6.4. 6 Tae Rn 7, Pipa pending Gamber.6.3. Evaporator tabung dan pipa jenis kering (menggunekan pipa bersirip pada bagian dalam). — doe must Gambar.6 4. Evaporator tabung dan pipa (menggunakan pipa U). Di dalam slinder, di pasang pelat sekat yang berfungsi monunjang pipa refrigeran dan mengerahkan aliran cairan yang hendak didinginkan, schingga dapat mengalir tegak lurus pada pipa dengan kecepatan yang lebih tinggi. Dengan demikian, laju perpindahan kalornya makin baik karena kontak antara cairan yang -hendak didinginkan dan pipa refrigeran dapat dibuat lebih baik. Sedangkan reffigeran mengalir melalui 2 atau 4 saluran yang di bentuk dengan cara memasang sekat-sekat di dalam ruangan tutup belakang dan tutup depan dari evaporator rerigeran menguap sempurna dan selanjutnya mengalir ke dalam kompresor. Pemasukan refrigeran ke dalam evaporator diatur oleh katup expansi otomatik termostatik, sehingga derjat super panas dari wap reffigeran keluar evaporator dapat di buat konstan. or Ciri-ciri dari evaporator tabung dan pipa jenis expansi keriing adalah sebagai berikaut: 1. Jumlah reffigeran yang di perlukan tidak banyak 2. Pemasukan reftigeran dapat diatur dengan mudah dan cepat dengan menggunakan katup expansi otomatik termostatik, sesuai dengan perubahan beban yang terjadi. 3. Minyak pelumas dapat kembali ke kompresor dengan cepat, karena reffigeran mengalir di dalam pipa denagn kecepata tinggi (reffigeran tidak ada yang tertinggal di dalam vaporator) 4. Tohan aliran pada air pendingin kecil 5. Pipa refrigeran jarang rusak,karena pembekuan airjika ada, terjadi pada permukaan luar dari pipareftigeran. - Perbandingan tas permukase | bes tamer ab | Dram dtm wae ermatae | pray ‘et ‘ro dase waaay |e 7 om We of Bs 22 12 mofo m2 2 in | oa 2 | Keefe perpndehen haya hoch 1 ka oefnen perpndahan Perbandingan Drm dalam | toes permatan | MME PMLA | eespag ‘oon acm tmtymmy | Sam ebaden |ge 7 eo) 10 13 2 ry on 7 ” 7 Kocinien perndahen Halraya Ki-ira 18 ta hoetien pera {lor dpe tong sip (Gamber 65. Pipa bersirip pada permukaan dalam Kelemahan dari evaporator dan pipa jenis expansi kering di bandingkan dengan evaporator jenis basah adalah Karena Kecepatan aliran air pendingin yang lebih rendah Disamping itu laju perpindahan kalomya lebih rendah karena reffigeran yang mengalir di dalam pipa ada dalam fase uap. Kelemalian tersebut dapat diatasi dengan cara memasang sirip pada bagian dalam pipa reffigeran. (3). Koil dengan Pendingin Udara Koil dengan pendingin udara, seperti yang dipakai untuk mendinginkan udara pada penyegar uadar, terdiri dari koil pipa bersirip pada bagian luamya, Ada dua macam koil dengan pendingin udara, yaitu jenis expansi langsung dan expansi tak langsung, Pada jenis expansi Iangsung, reffigeran diuapkan secara langsung di dalam pipa evaporator, sedangkan pada jenis expansi tak langsung udara didinginkan oleh refrigeran sekonder seperti air atau larutan garam yang mengalir melalui pipa tersebut. Sirip-sirip yang dipasang pada bagian luar pipa digunakan untuk memperbesar Iuas bidang perpindahan kalor yang berhubungan dengan udara, karena konduktivitas _termalnya kecil. Gambar 6-6. menunjukkan sebuah contoh pipa bersirip pelat. Beberapa hal yang perlu diperhatikan pada evaporator jenis expansi langsung dengan pendinginan udara adalah : 1) Kecepatan aliran udara pendingin melalui koil pendingin adalah 2,0 sampai 3,0 m/detik, atau rata-rata 2,5 m/detik. 2) Untuk memperoleh efisiensi yang maximal, aliran refrigeran hendaknya berlawanan dengan arah aliran udara pendingin. 3) Dengan naiknya temperatur penguapan dari reffigeran, biaya operasi kompresor makin murah, tetapi koil memerlukan luas bidang perpindahan kalor yang lebih besar. Olch Karena itu, harustah dicari kompromiantara kedua faktor di tas 4) Apabila udara mengalir melalui koil dengan kecepatan tinggi, misalnya lebih tinggi dari 2,5 m/detik, sebaiknya dipergunakan aliminator untuk mencegah tersemburnya air yang mengembun pada permukaan pipa. Jika tidak dapat dipergunakan eliminator, sebaiknya kecepatan udara pendingin tidak lebih besar daripada 2,0 m/detik 70 5) Sebaiknya digunakan koil pendingin yang panjang dan lebar, daripada yang pendek dan sempit, untuk mengurangi biaya instalasi. ear aah terinwanan) tua acp ‘Ue puch, Retieren ama angi tah nga Keranske “LT Panjang einer ©) prerentinpn Garnber 6-6, Bvaporater koil besirip pelat yenss expansi langung 6.2. Katup Expansi 6.2.1. Penyetelan katup expansi Katup expansi dipergunakan untuk mengexpansikan secara adiabatik cairan reffigeran yang bertekanan dan bertemnperatur tinggi sampai mencapai tingkat keadaan tekanan dan temperatur rendah; jadi, melakeanakan proses trotel atau proses expansi entalpi konstan, Selain itu, ketup expansi mengatur pemasukan refrigeran sesuai dengan beban pendinginan yang harus dilayani oleh evapiorator. Jadi, katup expansi mengatur supaya evaporator dapat selalu bekerja sehingga diperoleh efisiensi siklus reffigerasi yang maximal. Dalam gambar 6-7 diperlihatkan keadaan pada waktu katup expansi membuka saluran sesuai dengan jumlah reftigoran yang diperlukan oleh evaporator, seperti ditujnukkan oleh (a), sedemikian rupa sehingga reffigeran menguap sempurna pada waktu keluar dari evaporator. Apabila beban pendinginan turun seperti terlihat pada gambar 6.7 (b), atau apbila katup expansi membuka lebih lebar, maka reffigeran di dalam evaporator tidak menguap sempurna, sehingga refrigeran yang terisap masuk ke dalam kompresor mengandung cairan. Apabila hal tersebut terjadi dalam waktu yang cukup lama, sebagian uap akan mencair kembali, dan katup kompresor akan mengalami kerusakanjika jumlah uap reffigeran yang mencair bertambah banyak atau apabila kompresor mengisap cairan, maka akan (erjadi pukulan cairan (liquid hammer) yang dapat merusak kompresor. Apabila beban pendingin bertambah besar seperti terlihat pada gambar 6-7. (c ), atau apabila pembukaan katup expansi bertambah kecil, cairan reffigeran akan menguap sempurna sehingga ada pada kondisi superpanas ketika mencapai seksi evaporator. Dalam hal tersebut kalor yang diserap menjadi bertambah besar, sehingga temperatur uap refrigeran makin lebih tinggi daripada temperatur penguapannya (superpanas). Derajal superpanas yang rendah tidak akan mengganggu; tetapi, derajat superpanas yang terlampau besar akan menyebabkan temperatur gas reffigeran keluar dari kompresor terlampau tinggi. Dalam hal tersebut terakhir kompresor akan bekerja pada temperatur yang sangat tinggi, sehingga cepat rusak. n Katup expansi yang banyak dipergunakan adalah : 1) Katup expansi otomatik termostatik 2) Katup expansi manual 3) Katup expansi tekanan konstan 4) Pipa kepilar pen Korps! les ihe Ty - (Kone kei) “Teams gs hua O Rompresortepst _ ompres tas) “Tenor ps ble ompreor teas readah Temperatur ps tela f ompresor tis ag SMP erlaly Leia ala reer Sema refogern “Uap super panes smenguap spore: (eoperatr gs uh jis rengra eras banyak. Rfrigean ei ang bum mengup ing Gambar 6.7. Pengeturen pembukaen katup expansi Katup expansi otomatik berfungsi mengatur pembukaan katup, yaitu mongatur pemasukan reftigeran ke dalam evaporator, sehingga dengan beban pendinginan yang harus dilayani. Tetapi, bukan berarti bahwa katup expansi tersebut harus mengusahakan agar evaporator bekerja pada suatu temperatur penguapan yang konstan. Dalam hal tersebut perbedaan antara temperatur penguapan dan temperatur media yang skan didinginkan, dipertahankan supaya konstan. Pembukaan katup expansi diatur sedemikian ‘rupa sehingga derajat super panas dari refrigeran kira-kira 3 sampai 6.2.2, Jenis dan cara kerja katup expansi (1) Katup expansi otomatik termostatik jenis penyama tekanan external Pada katup ini, refrigeran mengalir masuk melalui lubang masuk (1) dan keluar mela lubang keluar (3), melalui katup jarum (2). i i EE " H Gambar 6.8. Katup expansi otomatik thermostatik penyama tekanan ekstemal Ruang luar dari diafragnva (5) dihubungkan dengan lubang keluar dari evaporator melalui pipa penyama tekanan (8). Olch karena diafragma (4) diisolasikan dari lubang keluar (3) oleh paking internal (11), maka diafragma (4) menerima tekanan seksi keluar dari evaporator. Oleh karena tabung sensor termal ditempelkan dekat pada seksi keluar evaporator, tekanan dari uap reftigeran jenub yang ada di dalamnya akan menjadi tekanan jenuh yang sesuai dengan temperatur (temperatur penguapan + derajat super panas) dari evaporator. Maka tekanan di dalam ruangan dalam diafragma (6) yang dihubungkan dengan tabung sensor termal adalah sama dengan tekanan jenuh tersebut di atas. Schubungan dengan hal tersebut, pembukaan katup expansi tergantung dari perbedaan gaya (tekanan ruangan dalam dari diafragma (6) x luas efektif diafragma) dan (tekanan ruangan luar dari diaftagma (5) x luas efektif diafragma), Oleh karena itu, pebedaan kedua gaya tersebut adalah sama dengan gaya poges. Hal tersebut berarti bahwa jika perbedaan antara (ekanan di dalam tabung sensor termal dan tekanan di dalam evaporator berubah, maka derajat super panas yang berkaitan degan perbedaan tekanan tersebut akan berubah pula. Derajat super panas yang diinginkan dapat diatur dengan memutar sekrup pengatur (13). Apabila sekrup pengatur diputar ke kanan (arah putaran jarum jam), maka pegas (12) akan tertekan dan derajat super panas akan bertambah besar. Jadi, putarlah sekrup pengatur ke kanan untuk mengurangi jumlah reffigeran masuk ke dalam evaporator. Apabila sekrup pengatur di putar ke kiri (berlawanan dengan arah putaran jarum jam), maka pegas (12) akan mengendor, sehingga derajat super panas akan berkurang (jumlah aliran reftigeran masuk ke dalam evaporator akan bertambah besar). Dengan cara penyetelan di afas, derajat super panas harus dapat dipertahankan dalam batas tertentu. (2) Katup expansi manual Katup expansi manual adalah katup expansi dengan trotel yang diatur secara manual, yaitu menggunakan katup jarum yang berbeda dari katup stop yang biasa. Konstruksi katup expansi manual dapat dilihat pada gambar.6.9. pada katup tersebut, refrigeran masuk melalui tubang masuk (1) dan keluar malalui katup jarum (2). Fiting (4) dihubungkan dengan batang pengatur (6), schingga katup jarum tersebut dapat dibuka dan ditutup dengan memutar kuob pengatur (7). Kebocoran reftigeran dapat dicegah dengan menggunakan bellow(5). 4 1 Labang masok elses 2 katy Laban teluer setae 4. Lopam peoyambune Gambar. 6-9, Katup Expansi manual (3) Katup expansi tekanan konstan Katup expansi tekanan konstan adalah katup expansi, dimana katup digerakkan oleh tekanan di dalam evaporator, untuk mempertahankan supaya tekanan di dalam evaporator konstan. pada jenis katup ini, bellow dan katup jarum dibubungkan oleh batang penunjang seperti terlihat pada gambar 6.10. bagian bawah dari bellow berhubungan dengan lubang keluar sehingga menerima tekanan evaporator. Sebuah pegas dipasang pada bagian atas dari bellow. Gaya pegas dapat dialur dengan memutar knob pengatur. Pipa cairan reffigeran dihubungkan dengan katup expansi pada bagian lubang masuk dari katup expansi. Cara kerja katup expansi tekanan konstan adalah sebagai berikut. 1) Pada waktu mesin reffigerasi distart, katup dalam keadaan tertutup karena tekanan di dalam evaporator lebih besar daripada tekanan pegas yang ditetapkan 2) Setelah mesin reftigerasi bekerja, uap reffigen yang ada di dalam evaporator terisap masuk ke dalam kompresor, schingga tekanan di dalam evaporator lambat-laun berkurang. Katup masih tertutup sampai tekanan evaporator ‘mencapai tekanan sama dengan tekanan pegas 5 3) Selanjutnya, apabila tekanan evaporator lebih rendah daripada tekanan pegas, tekanan pada bagian bawah bellow menjadi lebih rendah dari pada tekanan pegas, schingga pegas akan menekan ke bawah dan katup jarum akan ‘membuka lunang salurannya 4) Apabila penguapan refrigeran di dalam evaporator sudah terjadi dengan baik, maka pembukaan katup kira-kira konstan sesuai dengan tekanan penguapan yang ditetapkan 5) Jika tekanan evaporator maik, maka katup akan menutup sedikit untuk ‘mengurangi jumlah aliran refrigeran masuk ke dalam evaporator 6) Apabila tekanan evaporator turun, katup akan membuka sedikit, sehingga memperbesar jumlah aliran refrigeran masuk ke dalam evaporator 7) Apsbila mesin reftigerasi berhenti bekerja, tekanan evaporator akan naik, maka katup akan menutup sempurna. Logan pesyambng (aang penne) bang mask elligeran ‘Gambar. 6.10. katup ekspansi tekanan konstan 16 6.23. Pipa Kapilar Pipa kepilar sering dipskai pada mesin refrigerasi berkapasitas rendah, seperti pada penyegar udara, pendingin air minum, dan sebagainya Pipa kapilar adalah pipa kecil berdiameter dalam 0,8 sampai 2,0 mm, dan panjangnya kurang lebih 1 meter. Pipa kapilar dipasang sebagai pengganti katup expansi. Tahanan dari pipa kapilar inilah yang dipergunakan untuk mentrotel dan menurunkan tekanan, Diamater dan panjang pipa kepilar ditetapkan berdasarkan kapasitas pendinginan, kondisi operasi dan jumlah reftigeran dari mesin reftigerasi yang bersangkutan. Konstruksi pipa kapilar sangat sederhana, sehingga jarang terjadi gangguan. Pada waktu kompresor berhenti bekerja, pipa kapilar menghubungkan bagian tekanan tinggi dengan bagian tekanan rendah, schingga menyamakan tekanannya dan memudahkan start berilutnya. Hal-hal yang perlu diperhatikan : 1) Pipa kapilar hendaknya tidak dipergunakan pada unit kondensor dengan pendinginan air, karena jumlah reffigeran, temperatur air pendingin dan faktor Iainnya dapat berubah-ubah 2) Tekanan pengembunannya hendaknya tidak terlampau tinggi, karena dalam keadaan tersebut, laju aliran refrigeran akan bertambah besar dan kondisi operasi eair kembali (liquid back) tak dapat dihindarkan 3) Jumlah reffigeran yang ada di dalam mesin harus diusahakan sedikit saja untuk mencegah operasi berat untuk jangka waktu yang panjang. Jumlah refrigeran di dalam bagian tekanan rendah mencapai maximun pada waktu kompresor bekerja 4) Maka hendaknya dipergunakan pipa kapilar yang sesuai untuk mesin reftigerasi. Jadi, apabila tahanan pipa kapilar terlalu rendah (diameter dalam terlalu besar atau terlalu pendek), maka aliran reffigeran menjadi terlalu besar sehingga terjadi cair Kembali (liquid back) dan kapasitas reftigerasinya berkurang. Sebaliknya, apabila tahanan pipa kapilamya terlampan tinggi (diameter dalam terlampau kecil atau terlampan panjang), boleh dikatakan tidak mungkin mengalirkan reftigeran sesuai dengan yang diperlukan sehingga kapasitas refrigerasi dari mesin akan berkurang 5) Oleh Karena pipa kapilar merupakan pipa halus berdiameter kecil dan uniform,hendaknya diperlakukan hati-hali; jangan sampai rusak dan tersumbat kotoran. 8

Anda mungkin juga menyukai