Anda di halaman 1dari 8

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Syirik
Syirik dari segi bahasa artinya mempersekutukan. Sedangkan secara istilah adalah
perbuatan yang mempersekutukan Allah dengan sesuatu yang lain. Orang yang melakukan
syirik disebut musyrik. Seorang musyrik melakukan suatu perbuatan terhadap makhluk
(manusia maupun benda) yang seharusnya perbuatan itu hanya ditujukan kepada Allah seperti
menuhankan sesuatu selain Allah dengan menyembahnya, meminta pertolongan kepadanya,
menaatinya, atau melakukan perbuatan lain yang tidak boleh dilakukan kecuali hanya kepada
Allah SWT.
Perbuatan syirik termasuk dosa besar. Allah mengampuni semua dosa yang dilakukan
hambanya, kecuali dosa besar seperti syirik. Firman Allah SWT:


Artinya: Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia
mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya.
Barangsiapa yang mempersekutukan Allah, maka sungguh ia telah berbuat dosa yang
besar. (QS. An-Nisaa: 48).

B. Penyebab Munculnya Syirik


Ada tiga sebab fundamental munculnya perilaku syirik, yaitu al-jahlu (kebodohan),
dhaiful iiman (lemahnya iman), dan taqliid (ikut-ikutan secara membabi-buta).1
1. Al-jahlu sebab pertama perbuatan syirik. Karenanya masyarakat sebelum datangnya
Islam disebut dengan masyarakat jahiliyah. Sebab, mereka tidak tahu mana yang
benar dan mana yang salah. Dalam kondisi yang penuh dengan kebodohan itu,
orang-orang cendrung berbuat syirik. Karenanya semakin jahiliyah suatu kaum, bisa
dipastikan kecenderungan berbuat syirik semakin kuat. Dan biasanya di tengah

http://lathifashofi.wordpress.com/2011/05/10/makalah-syirik/.html. Diakses pada tanggal 15 Oktober 2014

masyarakat jahiliyah para dukun selalu menjadi rujukan utama. Mengapa? Sebab
mereka bodoh, dan dengan kobodohannya mereka tidak tahu bagaimana seharusnya
mengatasi berbagai persoalan yang mereka hadapi. Ujung-ujungnya para dukun
sebagai narasumber yang sangat mereka agungkan.
2. Penyebab kedua perbuatan syirik adalah dhaiful imaan (lemahnya iman). Seorang
yang imannya lemah cenderung berbuat maksiat. Sebab, rasa takut kepada Allah
tidak kuat. Lemahnya rasa takut kepada Allah ini akan dimanfaatkan oleh hawa nafsu
untuk menguasai diri seseorang. Ketika seseorang dibimbing oleh hawa nafsunya,
maka tidak mustahil ia akan jatuh ke dalam perbuatan-perbuatan syirik seperti
memohon kepada pohonan besar karena ingin segera kaya, datang ke kuburan para
wali untuk minta pertolongan agar ia dipilih jadi presiden, atau selalu merujuk
kepada para dukun untuk suapaya penampilannya tetap memikat hati orang banyak.
3. Taqliid sebab yang ketiga. Al-Quran selalu menggambarkan bahwa orang-orang
yang menyekutukan Allah selalu memberi alasan mereka melakukan itu karena
mengikuti jejak nenek moyang mereka. Allah berfirman :


Dan apabila mereka melakukan perbuatan keji, mereka berkata, Kami mendapati
nenek moyang kami mengerjakan yang demikian itu, dan Allah menyuruh kami
mengerjakannya. Katakanlah, Sesungguhnya Allah tidak menyuruh (mengerjakan)
perbuatan yang keji. Mengapa kamu mengada-adakan terhadap Allah apa yang tidak kamu
ketahui? (QS. Al-Araf: 28).

C. Pembagian Syirik
Ada beberapa macam pembagian syirik, yaitu 2 :

1. Syirik Yang Menyelisihi Sifat-Sifat Allah Ta'ala.

http://ustazidrissulaiman.wordpress.com/2013/10/24/jenis-jenis-bahagian-syirik/ html. Diakses pada tanggal

15 Oktober 2014.

a. Syirik Rububiyyah, yaitu meyakini bahwa selain Allah ada yang mampu
menciptakan, memberi rezeki, menghidupkan atau mematikan dan hal-hal lain
dari sifat-sifat rububiyyah.







Katakanlah: "Dia-lah Allah, yang Maha Esa, Allah adalah Tuhan yang bergantung
kepada-Nya segala sesuatu. Dia tiada beranak dan tidak pula diperanakkan, Dan
tidak ada seorangpun yang setara dengan Dia. (Al-Ikhlash: 1-4).
b. Syirik Uluhiyyah, yaitu meyakini bahwa selain Allah ada yang mampu
memberikan madharat atau manfaat, memberikan syafaat tanpa izin Allah, dan
lainnya yang termasuk sifat-sifat uluhiyyah.




Apakah mereka mempersekutukan (Allah dengan) berhala-berhala yang tak
dapat menciptakan sesuatupun? Sedangkan berhala-berhala itu sendiri buatan
orang. Dan berhala-berhala itu tidak mampu memberi pertolongan kepada
penyembahpenyembahnya dan kepada dirinya sendiripun berhala-berhala itu tidak
dapat memberi pertolongan. (Al-Araaf:191-192).
c. Syirik Asma' Wa Sifat, yaitu meyakini atau percaya kepada makhluk Allah yang
memiliki sifat-sifat khusus yang dimiliki Allah Ta'alla, seperti mengetahui
perkara gaib, dan sifat-sifat lain yang merupakan kekhususan Rabb kita Yang
Maha Suci.

2. Syirik Menurut Kadarnya.


a. Syirik Akbar (besar), yaitu syirik dalam keyakinan, dan hal ini mengeluarkan
pelakunya dari agama islam. Syirik Akbar ini terbagi lagi dalam beberapa hal,
yaitu :
Syirik dalam berdoa, yakni merendahkan diri kepada selain Allah dengan
tujuan untuk istighatsah dan isti'anah kepada selain-Nya.

Syirik dalam niat, kehendak dan maksud, menunjukkan suatu ibadah yang
diniatkan dalam hati bukan untuk Allah, melainkan untuk selain Allah.
Syirik dalam keta'atan, yaitu menjadikan sesuatu sebagai pembuat syariat
selain Allah Subhanahu Wa Ta'ala atau menjadikan sesuatu sebagai sekutu
bagi Allah dalam menjalankan syariat dan ridho atas hukum tersebut.
Syirik dalam kecintaan, adalah mengambil makhluk sebagai tandingan bagi
Allah Subhanahu wa Ta'ala. Menyetarakan kecintaannya kepada makhluk
dengan kecintaanya kepada Allah SWT.
b. Syirik Ashghar (kecil), yaitu Riya', hal ini tidak mengeluarkan pelakunya dari
agama Islam, akan tetapi mewajibkan pelakunya untuk bertaubat. Riya' bukan
satu-satunya yang termasuk dalam Syirik Ashgar. Atau Riya' memang termasuk
Syirik Ashghar namun tidak semua Syirik Ashghar berupa Riya'. Contoh lainnya
adalah seperti menyandarkan sesuatu kepada orang lain dalam perkataan, seperti
Untung ada kamu, Fulan.

c. Syirik Khafi (tersembunyi), yaitu seorang melakukan amal dikarenakan


keberadaan orang lain, hal ini pun termasuk dalam Riya', dan hal ini tidak
mengeluarkan pelakunya dari agama Islam, namun pelakunya wajib bertaubat.

3. Syirik Menurut Tempat Kejadian.


a. Syirik I'tiqodi, yaitu Syirik yang berupa keyakinan, misalnya meyakini bahwa
Allah Subhanahu Wa Ta'ala yang menciptakan kita dan memberi rizki pada kita
namun di sisi lain juga percaya bahwa dukun misalnya, dapat mengubah takdir
yang telah digariskan Allah SWT kepada kita. Hal ini termasuk Syirik Akbar
yang mengeluarkan pelakunya dari agama islam.

b. Syirik Amali, yaitu setiap amalan zahir yang dinilai oleh syari'at islam sebagai
sebuah kesyirikan, seumpama menyembelih hewan (atau makhluk Allah
lainnya) untuk selain Allah, dan bernazar untuk selain Allah dan lain sebagainya.

c. Syirik Lafzhi, yaitu setiap lafazh yang dihukumi oleh syari'at islam sebagai
sebuah kesyirikan, seperti bersumpah dengan selain nama Allah, seperti
misalnya , "Tidak ada bagiku kecuali Allah dan engkau", dan "Aku bertawakal
kepadamu", "Kalau bukan karena Allah dan si fulan maka tak akan begini dan
begitu jadinya", dan lafazh-lafazh lainnya yang mengandung unsur kesyirikan
(menyekutukan Allah SWT).

D. Dampak Negatif Dari Perbuatan Syirik


Syirik adalah

sebesar-besar

dosa

yang wajib

kita

jauhi,

karena

perbuatan

syirik (menyekutukan Allah) menyebabkan kerusakan dan bahaya yang besar, baik dalam
kehidupan pribadi maupun dalam kehidupan bermasyarakat. Di antara kerusakan dan bahaya
akibat perbuatan syirik adalah:3
1. Syirik merendahkan eksistensi kemanusiaan.
Syirik menghinakan kemuliaan manusia, menurunkan derajat dan martabatnya. Sebab
Allah menjadikan manusia sebagai hamba Allah di muka bumi. Allah memuliakannya,
mengajarkan seluruh nama-nama, lalu menundukkan baginya apa yang ada di langit dan di
bumi semuanya. Allah telah menjadikan manusia sebagai penguasa di jagad raya ini. Tetapi
kemudian ia tidak mengetahui derajat dan martabat dirinya. Ia lalu menjadikan sebagian dari
makhluk Allah sebagai Tuhan dan sesembahan. Ia tunduk dan menghinakan diri kepadanya.
Ada sebagian dari manusia yang menyembah sapi yang sebenarnya diciptakan Allah
untuk manusia agar hewan itu membantu meringankan pekerjaannya. Dan ada pula yang
menginap dan tinggal di kuburan untuk meminta berbagai kebutuhan mereka.

Barangsiapa mempersekutukan sesuatu dengan Allah maka ia seolah-olah jatuh dari


langit lalu disambar oleh burung atau diterbangkan angin ketempat yang jauh. (Al-Hajj:
31)

http://materidakwah-online.blogspot.sg/2012/02/dampak-negatif-perbuatan-syirik.html. Diakses pada

tanggal 15 Oktober 2014.

2. Syirik adalah sarang khurofat dan kebatilan.


Dalam sebuah masyarakat yang akrab dengan perbuatan syirik, barang dagangan
dukun, tukang nujum, ahli nujum, ahli sihir dan yang semacamnya menjadi laku keras. Sebab
mereka mendakwahkan (mengklaim) bahwa dirinya mengetahui ilmu ghaib yang
sesungguhnya tak seorangpun mengetahuinya kecuali Allah. Jadi dengan adanya mereka, akal
manusia dijadikan siap untuk menerima segala macam khurofat/takhayul serta mempercayai
para pendusta (dukun). Sehingga dalam masyarakat seperti ini akan lahir generasi yang tidak
mengindahkan ikhtiar (usaha) dan mencari sebab serta meremehkan sunnatullah (ketentuan
Allah).

3. Syirik adalah kedholiman yang paling besar


Yaitu dhalim terhadap hakikat yang agung yaitu (Tidak ada Tuhan yang berhak
disembah selain Allah). Adapun orang musyrik mengambil selain Allah sebagai Tuhan serta
mengambil selainNya sebagai penguasa. Syirik merupakan kedhaliman dan penganiayaan
terhadap diri sendiri. Sebab orang musyrik menjadikan dirinya sebagai hamba dari makhluk
yang merdeka. Syirik juga merupakan kezhaliman terhadap orang lain yang ia persekutukan
dengan Allah karena ia telah memberikan sesuatu yang sebenarnya bukan miliknya.

4. Syirik sumber dari segala ketakutan dan kecemasan.


Orang yang akalnya menerima berbagai macam khurofat dan mempercayai kebatilan,
kehidupannya selalu diliputi ketakutan. Sebab dia menyandarkan dirinya pada banyak tuhan.
Padahal tuhan-tuhan itu lemah dan tak kuasa memberikan manfaat atau menolak bahaya atas
dirinya.
Karena itu, dalam sebuah masyarakat yang akrab dengan kemusyrikan, putus asa dan
ketakutan tanpa sebab merupakan suatu hal yang lazim dan banyak terjadi. Allah berfirman:


Akan Kami masukkan ke dalam hati orang-orang yang kafir rasa takut disebabkan
mereka mempersekutukan Allah dengan sesuatu yang Allah sendiri tidak memberikan
keterangan tentang itu. Tempat kembali mereka adalah Neraka, dan itulah seburuk-buruk
tempat tinggal orang-orang dhalim. (Ali-Imran: 151).

5. Syirik membuat orang malas melakukan pekerjaan yang bermanfaat.

Syirik mengajarkan kepada para pengikutnya untuk mengandalkan para perantara,


sehingga mereka meremehkan amal shalih. Sebaliknya mereka melakukan perbuatan dosa
dengan keyakinan bahwa para perantara akan memberinya syafaat di sisi Allah. Begitu pula
orang-orang kristen melakukan berbagai kemungkaran, sebab mereka mempercayai Al-Masih
telah menghapus dosa-dosa mereka ketika di salib. Sebagian umat Islam mengandalkan
syafaat Rasulullah Shallallaahu alaihi wasallam tapi mereka meninggalkan kewajiban dan
banyak melakukan perbuatan haram. Padahal Rasul Shallallaahu alaihi wa Sallam berkata
kepada putrinya: Wahai Fathimah binti Muhammad, mintalah dari hartaku sekehendakmu
(tetapi) aku tidak bermanfaat sedikitpun bagimu di sisi Allah. (HR. Al-Bukhari).

6. Syirik menyebabkan pelakunya kekal dalam Neraka.


Syirik menyebabkan kesia-siaan dan kehampaan di dunia, sedang di akhirat
menyebabkan pelakunya kekal di dalam Neraka. Allah berfirman:



Sesungguhnya orang yang mempersekutukan (sesuatu dengan) Allah, maka pasti
Allah mengharamkan kepadanya Surga dan tempatnya ialah Neraka, dan tidaklah ada bagi
orang-orang dhalim itu seorang penolongpun. (Al-Maidah: 72).

7. Syirik memecah belah umat.


Sebagaiman firman Allah SWT dalam Al Quran :

.........



.......... dan janganlah kamu Termasuk orang-orang yang mempersekutukan Allah.
Yaitu orang-orang yang memecah-belah agama mereka, dan mereka menjadi beberapa
golongan. tiap-tiap golongan merasa bangga dengan apa yang ada pada golongan mereka.
(Ar Rum: 31-32)
Itulah berbagai kerusakan dan bahaya yang ditimbulkan perbuatan syirik. Yang jelas
Syirik merupakan penyebab turunnya derajat dan martabat manusia ke tempat paling hina dan
8

paling rendah. Karena itu Wahai para pembaca yang budiman yang dirahmati Allah, Marilah
kita bertaubat atas segala perbuatan syirik yang telah kita perbuat dan marilah kita
peringatkan dan kita jauhkan masyarakat di sekitar kita, anggota keluarga kita, sanak famili
kita, dari syirik kerusakan dan bahayanya. Agar kehinaan dan kerendahan yang menimpa
ummat Islam segera berakhir, agar kehinaan dan kerendahan ummat Islam diganti menjadi
kemuliaan.

Anda mungkin juga menyukai