Anda di halaman 1dari 43

ASUHAN KEBIDANAN PADA NY.

S GV P3003 Ab100 UK 12-14 MINGGU


DENGAN KEHAMILAN RESIKO SANGAT TINGGI ( SKOR POEDJI
ROCHJATI 26 ) DAN SUSPECT ABORTUS IMMINENS
DI PUSKESMAS KARANG PLOSO MALANG
12 JANUARI 2006

DISUSUN OLEH :
TISA ANNISA
( 0402100049 )

DEPARTEMEN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN MALANG
PROGRAM STUDI KEBIDANAN MALANG
2006

LEMBAR PENGESAHAN
JUDUL
ASUHAN KEBIDANAN PADA NY S GV P3003 Ab100 UK 12-14 MINGGU
DENGAN KEHAMILAN RESIKO SANGAT TINGGI ( SKOR POEDJI
ROCHJATI 26 ) DAN SUSPECT ABORTUS IMMINENS
DI PUSKESMAS KARANG PLOSO MALANG
12 JANUARI 2006
MAHASISWA

TISA ANNISA
( 0402100049 )
PEMBIMBING INSTITUSI

PEMBIMBING KLINIK

ELIZABETH S, S.ST

NUNUK INDRAWATI, Amd.Keb

NIP. 1250046827

NIP.
MENGETAHUI,

KEPALA PUSKESMAS KARANG PLOSO MALANG

Drg. TITIK PURWANTI


NIP

BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Kehamilan merupakan masa dimulainya dari konsepsi sampai lahirnya bayi.
Kehamilan merupakan peristiwa sosial yanag sangat diharapakan bagi keluarga
untuk meneruskan keturunan. Kehamilan ada yang normal / fisiologis dan ada yang
tidak normal / patologis. Untuk setiap wanita hamil saja ini sudah mempunyai suatu
resiko yang bisa mengancam jiwanya. Oleh karena itu setiap wanita hamil
memerlukan minimal 4x kunjungan antenatal untuk mendeteksi dini adanya kelainan
pada kehamilannya.
Kehamilan resiko sangat tinggi adalah kehamilan dengan kondisi tertentu
sehingga memeberikan angka kesakitan dan kematian yang tinggi pada ibu dan bayi.
Faktor resiko adalah setiap faktor yang berhubungan dengan meningkatnya angka
kesakitan dan kematian ibu dan bayi. Dalam kehamilan resiko sangat tinggi terdapat
tanda-tanda salah satunya adalah pengeluaran darah per vaginam. Dalam kasus ini
ibu hamil tersebut memepunyai riwayat abortus dan pernah mengeluarkan darah /
bercak darah selam kehamilan, dari data itulah juga didapatkan diagnosa Suspect
Abortus Imminiens selain dengan Kehamilan Resiko Sangat Tinggi.
Upaya preventif perlu dilakukan untuk menjaga keselamatan ibu dan bayi
selama masa kehamilan sampai persalinan. Yang dapat dilakukan adalah mengenal
secara didni tanda-tanda atau gambaran kehamilan resiko sangat tinggi dengan studi
kasus sehingga kelak dapat mengambil keputusan yang tepat, apakah kehamilan dan
persalinan akan ditanggulangi sendiri oleh bidan, kolaborasi atau konsultasi atau di
rujuk ke unit pelayanan kesehatan yang lebih tinggi.
Atas dasar itulah penulis tertarik mengambil kasus pada Ny S G V P3003
Ab100 UK 12-14 Minggu Dengan Kehamilan Resiko Sangat Tinggi ( Skor Poedji
Rochjati 26 ) dan Suspect Abortus Imminens di Puskesmas Karang Ploso Malang.

B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Mahasiswa dapat melaksanakan asuhan pada ibu hamil dengan kehamilan
resiko sangat tinggi dan suspect Abortus Imminens.
2. Tujuan Khusus
a. Mahasiswa dapat melakukan pengkajian terhadap ibu hamil dan
keluarga ibu hamil dengan resiko sangat tinggi dan suspect Abortus
Imminens
b. Mahasiswa dapat mengidentifikasi diagnosa dan masalah yang terjadi
pada ibu hamil dengan Kehamilan resiko sangat tinggi dan Suspect
Abortus Imminens
c. Mahasiswa dapat membuat rencana tindakan pada ibu hamil dengan
kehmilan resiko sangat tinggi dan Suspect Abortus Imminens
d. Mahasiswa

dapat

melaksanakan

rencana

tindakan

sekaligus

mengevaluasi hasil dari tindakan pada ibu hamil dengan kehamilan


resiko sangat tinggi dan Suspect Abortus imminens

C. METODE PENULISAN
1. Metode penulisan asuhan kebidanan ini adlah dalam bentuk studi kasus yaitu
gambaran yang lebih jelas mengenai proses perawatan ibu hamil
2. Tekhnik Pengumpulan Data
a. Wawancara
Mengadakan tanya jawab langsung kepada ibu hamil guna
mengetahui keluhan-keluhan yang dirasakan oleh ibu, sehingga dapat
memeberikan intervensi yang tepat dan benar sesuai dangan
masalahnya
b. Melakukan pengamatan dan pemeriksaan langsung
3. Metode penulisan asuhan kebidanan ini juga dengan studi pustaka yakni
dengan membaca sumberbuku yang dapat mendukung terlaksananya
asuhan dan juga untuk memebandingkan antara teori dan praktek

D. SISTEMATIKA PENULISAN
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Tujuan
C. Metode Penulisan
D. Sistematika Penulisan

BAB II

TINJAUAN TEORI

BAB III

TINJAUAN KASUS
A. Pengkajian
B. Identifikasi Masalah Diagnosa
C. Rencana Tindakan / Intervensi
D. Tindakan Kebidanan / Implementasi
E. Evaluasi

BAB IV

PEMBAHASAN

BAB V

PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA

BAB I
TINJAUAN TEORI
A. Konsep Kehamilan Resiko Sangat Tinggi
1.

Pengertian
Kehamilan Resiko Tinggi adalah kemungkinan seorang wanita
mengalami kesakitan atau kematian akibat kehamilan dan persalinan
( Depkes RI, 1996 )
Kehamilan Resiko Tinggi adalah suatu kehamilan dimana jiwa dan
kesehatan ibu terancam
( Mochtar, 1998 )
Kehamilan Resiko Tinggi adalah keadaan yang dapat mempengruhi
optimalisasi ibu maupun janin pada keadaan yang dihadapi
( Manuaba, 1998 )

2.

Faktor Resiko Tinggi Menurut Poedji Rochjati


Merupakan suatu keadaan atau ciri seseorang atau suatu kelompok

orang yang mempunyai hubungan dengan peluang akan terjadinya suatu


penyakit atau cacat atau kematian. Faktor resiko itu dapat diamati, dikenal
sebelum peristiwa yang dapat diramalkan terjadi hingga persiapan untuk
menanganinya dapat direncanakan.
Faktor resiko dapat dikelompokkan menjadi 3, yaitu :
a. Kelompok Faktor Resiko I
Faktor resiko yang dengan tanya jawab dan pemeriksaan sederhana mudah
ditemukan pada kontak pertama. Disini ada kegawatan tapi tidak dirawat sehingga
masih ada waktu untuk melakukan penyuluhan untuk rujukan kehamilan dan
persalinan.
Faktor resiko yang terdapat dala kelompok ini adalah :
1. Primi muda
Terlalu muda hamil pertama umur kurang dari 16 tahun
2. Primi tua
Terlalu tua hamil pertama umur lebih dari 35 tahun

Terlalu lambat hamil, setelah kawin lebih dari 4 tahun


3. Primi Tua Sekunder
Terlalu lama punya anak lagi, terkecil berusia lebih dari 10 tahun
4. Anak Terkecil kurang 2 tahun
Terlalu cepat punya anak lagi, terkecil kurang 2 tahun
5. Grande multi
Terlalu punya banyak anak, 4 atau lebih
6. Umur Lebih dari 35 tahun
Hamil dengan usia lebih dari 35 tahun
7. Tinggi Badan Kurang Dari 145 cm
Terlalu pendek pada ibu dengan :
Hamil pertama
Hamil kedua atau lebih tetapi belum pernah lahir normal atau
spontan dengan bayi cukup bulan dan hidup
8. Pernah Gagal Kehamilan

Hamil kedua, yang pertama gagal

Hamil ketiga atau lebih gagal ( Abortus / lahir mati ) 2x

Hamil terakhir bayi lahir mati

9. Pernah Melahirkan Dengan :


Tarikan tang atau vakum
Uri dikeluarkan oleh penolong dari rahim
Ditransfusi pada perdarahan post partum
10. Pernah Operasi Caesar sebelum kehamilan ini
b. Kelompok Kehamilan Resiko II
Tanda bahaya saat kehamilan tapi tidak darurat, diantaranya :
1. Penyakit Ibu Hamil
Anemia
Malaria
Tuberkolosa paru
Payah jantung
Kencing manis

PMS
2. Preeklampsia ringan
Bengkak tungkai dan hipertensi
3. Hamil Kembar / Gemelli
Perut ibu sangat besar, gerak anak dirasakan di berbagai tempat
4. Hamil Kembar Air / Hidramnion
Perut ibu sangat besar, gerak anak kurang terasa karena air
ketuban terlalu banyak, biasanya janin kecil
5. Hamil Lebih Bulan / Serotinus
Ibu hamil 9 bulan dan lebih dari 2 minggu belum melahirkan
6. Hamil Kelainan Letak
Sungsang
Rasa berat atau nggandol menunjukkan letak kepala janin di
atas perut
Lintang
Rasa berat atau nggandol menunjukkan letak kepala janin di
samping perut, sebelah kanan atau kiri
7. Janin Mati Dalam Kandungan
Ibu hamil tidak merasakan gerakan anak lagi, perut mengecil
c. Kelompok Faktor resiko III
Ada ancaman nyawa ibu dan bayi. Ibu dengan faktor resiko ini membutuhkan
pengenalan dini, dirujuk dengan segera tepat waktu. Penanganan adekuat di pusat
rujukan dalam upaya penyelamatan nyawa ibu dan bayinya.
Faktor resiko dalam kelompok ini adalah :
Perdarahan Sebelum bayi Lahir
Mengeluarkan darah saat hamil, sebelum kelahiran bayi
Preeklampsia Berat / Eklampsia
Pada hamil 6 bulan atau lebih sakit kepala, bengkak tungkai /
wajah, hipertensi, albumin dalam urine, bila eklampsia di
tambah kejang-kejang.

3.

Penatalaksanaan

Kehamilan resiko tingi harus dibina antara lain oleh seorang


ahli kebidanan dengan pengawasan yang inensif dan ketat.
Antara lain mengenai antenatal care, minimal :
-

TM I : 2 kali

TM II : 2 kali

Tm III : 3 kali

Persalinan harus dilakukan di RS yang lengkap fasilitasnya


Jika perlu dilakukan pemeriksaan khusus seperti USG
Penderita masuk RS sedini mungkin
Setelah bayi lahir secara intensif dirawat oleh dokter anak
4.

Skrinning Deteksi Dini Ibu Hamil Resiko Tinggi Menuju Persalinan Aman
Menurut Poedji Rochjati
Sangat ideal bila ibu hamil dalam kehamilan muda sudah dapat dilakukan

perkiraan kemungkinan terjadi penyulit saat persalinan. Sehingga jika sudah


mendekati persalinan dean betul-betul terjadi penyulit, ibu hamil, suami, keluarga
sudah ada kesiapan baik mental, keputusan merujuk, biaya dan transportasi.
Perkiraan berat ringannya resiko komplikasi persalinan dan bahaya kesakitan
atau kematian ibu dan atau bayi diberi pembobotan atau diukur dengan menggunakan
angka dan dinamakan sistem skor. Skor dapat diberikan tiap kondisi ibu hamil yaitu
umur, paritas dan faktor resiko yang menyebabkan terjadinya komplikasi persalinan.
Tujuan sistem skor :
1. Membuat pengelompokan dari ibu hamil Kehamilan resiko Rendah (
KRR ), Kehamilan Resiko Tinggi ( KRT ) dan Kehamilan Resiko Sangat
Tinggi ( KRST ) agar berkembang perilaku kebutuhan tempat dan
penolong persalinan yang sesuai dengan kondisi ibu hamil
2. Melakukan pemberdayaan ibu hamil, suami, keluarga dan masyarakat
agar peduli dan memeberikan dukungan dan bantuan untuk kesiapan mental,
biaya, transportasi untuk rujukan
Fungsi skor :

1. Alat Komunikasi Informasi dan Edukasi ( KIE ) bagi ibu hamil, suami,
keluarga dan masyarakat
2. Alat peringatan bagi petugas kesehatan agar lebih waspada
Cara pemberian skor :
NO

KONDISI BUMIL
SKOR AWAL

SKOR
2

Terlalu muda hamil < 16 thn

Terlalu tua hamil pertama

Terlalu lambat hamil pertama


3

Anak terkecil > 10 thn

Anak terkecil < 2 thn

Terlalu banyak punya anak > 4

Terlalu tua umur > 35 thn

Terlalu pendek < 145 cm

Pernah gagal hamil

Pernah melahirkan dengan :

- Tarikan tang / vakum


- Uri dirogoh
- Transfusi
10

Pernah Operasi Sesar

11

Pernah pada bumil :

- Anemia
- TB paru
- Payah jantung
- DM
12

Bengkak pada muka

dan tungkai
13

Letak sungasang atau lintang

14

Hamil kembar 2 atau lebih

15

Hamil kembar air

16

Bayi mati dalam kandungan

17

Kehamilan lebih bulan

18

Perdarahan waktu hamil ini

3
2

6
2

7
2

8
2

9
2

9
2

9+
2

19

Kejang2 pada waktu hamil > 7

bln
TOTAL SKOR
Tiap kondisi ibu hamil ( umur dan paritas ) dan faktor resiko diberi nilai 2, 4,
8. Sebagai skor awal dari keadaan ibu hamil diberi nilai 2. Tiap faktor resiko dapat
dilihat pada gambar yang terdapat dalam kartu skor Poedji Rochjati yang telah
disusun dengan format sederhana seperti di atas agar mudah diisi. Jumlah skor dapat
tetap atau bertambah disesuaikan dengan faktor resiko yang kemudian hari timbul,
tapi jumlah skot tidak dapat berkurang walaupun gejalanya sudah tidak ada lagi.
Pada tiap kondisi ibu hamil yang terdapat dalam tabel yang sesuai dangan
keadaan ibu hamil yang bersangkutan diberi skor sesuai yang ditentukan 4 / 8. Lalu
jumlah skor dihitung.
Berdasarkan jumlah skor, ibu hamil dapat ditentukan dalm 3 kelompok :

Jumlah Skor 2 4 KRR

Jumlah Skor 6 10 KRT

Jumlah Skor > 12 KRST


Pedoman penyuluhan menuju persalinan aman :

Jumlah Kelompok
SKOR
24
6 10

> 12

Resiko
KRR
KRT

KRST

Periksa

Rujukan

Tempat

Penolong

Kehamilan
Bidan

Kehamilan
Tidak dirujuk

Persalinan
Rumah Bumil

Bidan /
dukun
Bidan

Bidan

Bidan

Rumah

Dokter

Puskesmas

Polindes

RS

Puskesmas
RS

Dokter

Dokter

B. .Konsep Abortus
1. Pengertian Abortus
Abortus adalah berakhirnya kehamilan oleh sebab tertentu, pada atau
sebelum usia kehamilan 20 minggu atau pada saat buah kehamilan belum
viable ( dapat hidup )

Abortus adalah berakhirnya kehamilan dengan umur kehamilan < 20


minggu atau berat janin < 1000 gram
2. Etiologi Abortus
Ovum Patologik ( Blighted Ovum )
Embrio degenerasi yang kadang-kadang disertai pembuahan plasenta
abnormal
Kromosom Abnormal
Mis : Monosomia
Kelainan pada Sel telur dan Sperma
Spermatozoa maupun ovum yang mengalami Aging Process sebelum
fertilisasi akan meningkatkan insiden abortus
Kondisi Rahim Yang Tidak Abnormal
Gangguan faktor hormonal dan faktor0faktor endokrin lainnya yang
berhubungan dengan persiapan utrus dalam menghadapi proses implantasi
dan penyediaan nutrisi janin
Penyakit Ibu
Penyakit Kronik : Hipertensi, DM, Keganasan
Penyakit Infeksi : TORCH, Sifilis
Malnutrisi
Inkompabilitas Rhesus
Reaksi antara Rh dan anti-Rh menyebabkan proses autoimunologik
sehingga terjadi Eritoblastosis foetalis
Lapartomi
Makin dekat lokasi pembedahan ke organ pelvis, kemungkinan terjadi
abortus makin meningkat
Organ Reproduksi Abnormal
Mioma uteri, inkompetensia serviks
Trauma Fisik dan Jiwa
Rasa frustasi, kepribadian prematur
Keracunan
Tembakau, alkohol, radiasi

3. Klasifikasi
a. Menurut macam-macam nya :
Abortus Spontan
Terjadi dengan sendirinya
Abortus Provokatus Disengaja
Abortus Provokatus Terapetikus, dengan alasan kehamilan
membahayakan nyawa ibu / janin dalam keadaan cacat
Abortus Provokatus Kriminalis, tanpa alasan medis yang syah
b. Menurut derajatnya
Abortus Imminens / Abortus yang mengancam
Abortus Insipiens / Inevitable Abortions
Abortus yang sedang berlangsung atau tidak dapat dipertahankan,
hasil konsepsi masih berada dalam kandungan
Abortus Inkompletus
Abortus dimana sebagian hasil konsepsi telah keluar dari kavum
uteri dan sebagian lagi masuh tertahan
Abortus Habitualis
Abortus spontan 3x atau lebih secara berturut-turut
Missed Abortion
Tertahannya hasil konsepsi yang telah mati dalam rahim > 8 minggu
4. Komplikasi

Perdarahan
Mengakibatkan anemia dan syok hipovolemik

Infeksi
Abortus infeksious dan sepsis

C. Konsep Abortus Imminens


1. Pengertian
1.

Abortus yang membakat ditandai dengan perdarahan pervaginam yang minimal,

tetapi portio uteri ( kanalis servikalis ) masih tertutup


2.

Abortus yang masih bersifat mengancam atau masih bisa dipertahankan

2. Gejala klinis
a.

( ada ) Amenorrhoe HCG

(+)
b.

( ada ) tanda-tanda hamil

muda
c.

Perdarahan pervaginam bercak s.d ssedang, berhari-hari, warna merah


kecoklatan

d. Mules kram perut baeah atau tidak sama sekali


d. Pembesaran uterus ssesuai UK
e. Tidak ada pembukaan serviks
3. Penanganan
1. Bed rest atau istirahat total
2. Observasi perdrahan
3. Abstinentia atau tidak berhubungan seksual
4. USG dan konsultasi dengan dokter ahli untuk penanganan lebih lanjut
4. Prognosis
Buruk, bila perdarahan berlangsung lama, mules disertai pembukaan serviks
5. Pengobatan
1. Penenang, bila perlu.
Phenobarbital 3 x 30 mg, valium
2. Anti perdarahan
Adona, Transamin
3. Vitamin B Komplek
4. Penguat Plasenta
Gestanon, Duphaston
5. Anti kontraksi rahim / Tokolitik
Duvadilan, Papaverin
6. Hormonal
Progesteron
7. Tablet besi / Fe
8. Vitamin K

D.Konsep Manajemen Kebidanan


I. Pengkajian
A. Data Subjektif
1. Biodata
Nama, umur, agama, pendidikan, pekerjaan, alamat ibu. Nama, umur,
agama, pendidikan, pekerjaan, penghasilan, alamat suami. Maksudnya untuk
identifikasi penderita dan menentukan status sosek yang berpengaruh
terhadap konseling dan pengobatan yang diberikan.
2. Alasan Datang
Tujuan ibu datang ke tenaga kesehatan / bidan
3. Keluhan utama
Apa yang paling dirasakan pasien saat ini / pengkajian
4. Riwayat Kesehatan Yang Lalu
Apa ibu mempunyai riwayat penyakit menular, keturunan, kronis
5. Riwayat Kesehatan Sekarang
Apa ibu sedang menderita penyakit baik yang menular, menurun, kronis
6. Riwayat kesehatan Keluarga
Apa ada dalam keluarga yang menderita penyakit menular, menurun, dan
apakah ada riwayat kembar
7. Riwayat HAID

Amenorrhoe

Menarche
Banyak Sedikitnya
Fluor Albus
Keluhan
HPHT
8. Riwayat Perkawinan
Menikah :

Usia pertama menikah :


Lama menikah ;

9. Riwayat Kehamilan, persalinan, nifas yang lalu


Kehamilan
Meliputi gangguan yang ada selama hamil,periksa hamil ke mana, berapa kali,
dan telah mendapatkan apa saja saat periksa
Persalinan
Meliputi ada atau tidaknya penyulit saat persalinan, bila ada ditolong oleh siapa,
dan bagaimanan keadaan bayi ( BB,PB )
Nifas
Meliputi ada atua tidaknya penyulit atau gangguan selama masa nifas, nifas
berapa hari, dan keadaan anak sekarang
10. Riwayat Kehamilan Sekarang
Kehamilan yang keberapa, keluhan-keluhan selama hamil ini, periksa hamil
di mana, sudah berapa kali,dan sudah mendapatkan apa saja saat periksa
hamil
11. Riwayat KB
KB yang pernah digunakan sebelum hamil ini, keluhan-keluhan saat ber KB
12. Pola Kebiasaan
NO
1

POLA
Nutrisi

SEBELUM HAMIL
Komposisi makanan dan

SAAT HAMIL
IDEM

frekuensi makan dan minum


2

Eliminasi

BAB berapa kali, ada

IDEM

gangguan atau tidak


BAK berapa kali ada gangguan
atau tidak
3

Istirahat

Waktu istirahat, berapa lama,

IDEM

ada gangguan atau tidak


4

Aktifitas

Bagaimana aktifitasnya, ada


keluhan atau tidak

IDEM

Kebersihan

Mandi berapa kali dalam

IDEM

sehari
Gosok gigi berapa kali dalam
sehari
Ganti pakaian dan pakaian
dalam, dalam sehari
6

Kebiasaan

Kebiasaan yang ibu lakukan,

IDEM

ada atau tidak binatang


peliharaan, dan apa, minum
jamu apa tidak
13. Keadaan Psikososial Spiritual
a. Keadaan Psikologis
Bagaimana perasaan ibu, suami dan keluarga dalam menerima
kehamilan kali ini
b. Keadaan Sosial
Bagaimana hubungan ibu dengan keluarga, tetangga, dan masyarakat
c. Keadaan Spiritual
Bagaimana ibu dalam menjalankan ibadahnya
B. Data Objektif
1. Pemeriksaan Umum
Keadaan Umum

: Baik

Kesadaran

: Composmentis

TP

: .......

Nadi

: Normal 80-100 x / menit

Pernafasan

: 18- 20 x / menit

TD

: 110 / 70 mmHg 130 / 90 mmHg

Suhu

: 36 C 37 C

BB sblm hamil

: ......

BB sekarang

: ......( Kenaikan normal BB selama hamil 9 12 kg )

TB

: Normal > 145 cm

LILA

: Normal > 23.5 cm

2. Inspeksi
Rambut

: Bersih / tidak, warna, rontok / tidak

Muka

: Pucat / tidak, Oedem / tidak, chloasma gravidarum ada / tidak

Mata

: Keadaan konjungtiva dan sklera

Hidung

: Simetris / tidak, lubang, bersih / tidak, sekret ada / tidak

Mulut

: Lembab / tidak, lidah kotor / tidak, sariawan ada / tidak, ada/


tidak caries gigi

Leher

: Ada/ tidak pembesaran kel. Tiroid danVena Jugularis

Payudara

: Simetris / tidak, keadaan puting susu, ada / Hiperpigmentasi


aerola mammae

Perut

: Pembesaran perut sesuai UK / tidak, ada bekas luka operasi /


tidak, ada / tidak striae lividae, linea nigra

Genetalia Eksterna: Ada / tidak varises, oedem, fluor albus,Condiloma


akuminata
Ekstrimitas

: Ada / tidak Oeden dan Varises

3. Palapasi
Leher

: Teraba pembesaran Kel. Tiroid dan Vena Jugularis / tidak

Payudara

: Apakah ada nyeri tekan, benjolan abnormal Colostrum ada /


tidak

Perut

: Leopold I

: Menentukan TFU, bagian apa yang ada di


fundus

Leopold II

: Menentukan letak punggung


anak dan bagian-bagian terkecil

Leopold III : Menentukan apa yang ada di bagian bawah,


sudah masuk PAP belum
Leopold IV : Menentukan seberapa jauh masuknya bagian
bawah ke dalam rongga panggul
4. Auskultasi
Dada

: Ada / tidak bunyi Ronchi / Wheezing

DJJ

: Frekuensi, teratur / tidak

5. Perkusi
Reflek Patella : + / -

6. Data Penunjang
Pemeriksaan Lab, dan Kartu Skor Poedji Rochjati

II. Identifikasi Masalah / Diagnosa


Dx

: G.....P.....Ab.... Dengan Kehamilan Resiko Sangat Tinggi dan


Suspect.......

DS

: Ibu mengatakan hamil ke.... Usia Kehamilan..... Bulan


Ibu mengatakan berusia....., jumlah anak...., pernah
mengalami keguguran, usia anak terkecil, keluhan......

DO

: KU

TB

Kesadaran

BB

TD

LILA :

Nadi

Suhu :

RR

HPHT :

TP

Inspeksi :
Muka, Payudara, Perut;
Palapasi

Leopold I:
Leopold II

Leopold III

Leopold IV

Skor Poedji Rochjati

Masalah : 1. Gangguan istirahat karena sulit tidur disebabkan cemas


DS

: Ibu mengatakan.....

DO

: Muka ibu pucat, ada kantung mata

Masalah Potensial

1. Potensial terjadi HPP


DS

: Ibu mengatakan ini adalah kehamilan ke..., usia ibu...,


anak terakhir berusia....., jumlah anak....

DO

:-

2. Potensial terjadi penyulit saat persalinan

DS

: Ibu mengatakan ini adalah kehamilan ke..., usia ibu...,


anak terakhir berusia....., jumlah anak....

DO

:-

III. Intervensi
Dx

: G....P....Ab.....UK.....dengan Kehamilan Resiko Sangat


Tinggi dan Suspect......

Tujuan

: ibu dalam keadaan baik, kehamilan bisa berjalan normal


tanpa komplikasi sampai aterm

KH

: TTV dalam batas normal


Ibu rutin memerikasakan kehamilannya

Intervensi :
a. Observasi TTV
R : TTV merupakan parameter keadaan ibu
b. Beritahu ibu tentang hasil pemeriksaan
R : Ibu mengetahui keadaan diri dan janinnya, sehingga ibu lebih
kooperatif dalam menjalankan asuhan
c. Jelaskan tentang tanda-tanda bahaya selama kehamilan
R : Dengan mengetahui tanda-tanda bahaya ini merupakan salah satu
bentuk skrinning awal / pencegahan terhadap kegawatan yang
mungkin terjadi pada ibu dan janin sehingga dapat dicegah dan
ditangani lebih awal
d. Anjurkan ibu untuk rutin perikasa hamil ke dokter atau minimal ke
bidan dalam waktu minimal 2x dalam trimester I, 2x dalam ttimester II,
dan 3x dalam trimester III
R : Untuk deteksi dini terhadap kegawatan yang mungkin mengancam
ibu dan janin selam kehamilan dan dapat langsung diberiakn
asuhan atau penanganan yang cepat dan tepat sehingga resikoresiko kegawatan dapat berkurang atau dihindari
e. Anjurkan ibu untuk segera kontrol bila keluhan perdarahan semakin
parah atau tidak berkurang

R : Dengan kontrol segera dapat dilakukan tindakan segera pula untuk


mengobati perdarahan dan mencegah efek dari perdarahan yakni
abortus
f. Anjurkan ibu untuk mengkonsumsi makana bergizi dengan menu
seimbang
R : Dengan pemenuhan zat gizi yang cukup, maka resiko-resiko
dalam kehamilan dan persalinan dapat dicegah seperti anemia,
IUFD, IUGR, partus lama ( karena kekurangan energi ), atonia
uteri,dll. Selain itu zat gizi yang cukup akan membuat ibu dan
bayi sehat
g. Jelaskan pada ibu tentang pentingnya istirahat
R : Istirahat yang cukup akan membuat tubuh lebih fit dan segar,
pikiran lebih rileks sehingga mendukung kehamilan berjalan baik
dan sehat.
h. Anjurkan pada ibu untuk istirahat total dan membatasi aktifitas selama
hamil
R : Dengan istirahat total akan memeperlancar atau manambah aliran
darah ke uterus, mengurangi terjadinya kelelahan, mengurangi
rangsangan mekanik ke uterus sehingga mengurangi juga resiko
terjadinya perdarahan dan atau abortus.
i. Berikan Vitamin K dan tablet besi
R : Vitamin K dapat menghentikan terjadinya perdarahan
Zat besi / Fe dapat menambah produksi eritrosit sehingga
mencegah anemia
j. Anjurkan ibu untuk mempunyai tabulin dan diskusikan tentang rencana
persalinan
R : Dengan adanya tabulin membantu persiapan untuk biaya
persalinan terutama persalinan dengan rujukan dan dengan
persiapan yang matang akan menambah kesiapan fisaik dan
mental ibu, suami dan keluarga dalam menghadapi persalinan
k. Rencanakan program KB yang tepat setelah melahirkan

R : Perencanaan KB sangat penting, apalagi ibu sudah mempunyai


anak lebih dari lima dan sudah berusia lebih dar 35 tahun,
sehingga dapat dicegah resiko terjadinya kehamilan lagi atau
gagal KB
Masalah

Gangguan istirahat karena sulit tidur disebabkan cemas


Tujuan : Ibu dapat tidur nyenyak sehingga kebutuhan istirahat dapat
dipenuhi
KH

: Pada kunjungan ulang 1 minggu kemudian ibu mengatakan


telah dapat tidur nyenyak, Tidur kurang lebih 7 9 jam
sehari
Ibu tidak cemas lagi

Intervensi

a. Anjurkan ibu untuk menggunakan tehnik relaksasi


R

Dengan tehnik relaksasi dapat memberikan ketenangan


serta fikiran lebih terkendali yang dapat mendukung
kenyamanan dalam tidur

b. Anjurkan ibu untuk tidak beraktifitas atau menurunkan aktifitas


sebelum tidur atau beristirahat
R

Dengan tidak beraktifitas atau menurunkan aktifitas


sebelum tidur atau beristirahat dapat mengurangi resiko
kelelahan yang dapat menambah parah sulit tidur
(insomnia )

c. Anjurkan ibu untuk mandi air hangat sebelum tidur


R

Air hangat dapat merelaksasikan pembuluh darah dan


otot sehingga tubuh lebih rileks

Masalah Potensial :
1. Potensial terjadi HPP
Tujuan

: Tidak terjadi komplikasi

KH

: HPP tidak terjadi, TTV dalam batas normal

Intervensi

a. Sarankan ibu untuk periksa hamil secar teratur ke dokter minimal ke


bidan dalam waktu minimal 2x dalam Trim I, 2x dalam Trim II, 3x
dalam Trim III
R : untuk deteksi dini terhadap kegawatan yang mungkin terjadi selama
hamil yang dapat berpengaruh terhadap proses persalinan sehingga
resiko dapat berkurang atau dihindari
b. Anjurkan ibu untuk melahirkan di RS dengan pertolongan dokter
R : Dengan melahirkan di RS yang alat dan fasilitasnya lengkap dan di
bawah pengawasan dokter spesialis obstetri dan ginekologi maka
apabila terjadi komplikasi atau kegawatan dapat segera ditangani
2. Potensial terjadi penyulit saat persalinan
Tujuan

: Tidak terjadi komplikasi

KH

: Penyulit saat persalinan tidak terjadi


TTV dalam batas normal

Intervensi

a. Jelaskan jenis-jenis penyulit saat persalinan


R : Ibu mengerti sehingga lebih kooperatif dalam menjalankan asuhan
seperti ibu rutin memeriksa kehamilannya
b. Anjurkan ibu untuk mengkonsumsi makanan bergizi dengan menu
seimbang
R : Dengan pemenuhan gizi yang cukup maka resiko dalam
persalinan dapat dihindari. Konsumsi makanan yang cukup dalam
jumlah dan mutunya dapat menjadi sumber energi dalam
persalinan
c. Anjurkan ibu untuk melahirkan di RS dengan pertolongan dokter
R : Dengan melahirkan di RS yang alat dan fasilitasnya lengkap dan
di bawah pengawasan dokter spesialis obstetri dan ginekologi
maka apabila terjadi komplikasi atau kegawatan dapat segera
ditangani
IV. Implementasi
Mengacu pada intervensi
V. Evaluasi

Mengacu pada kriteria hasil

BAB II
TINJAUAN KASUS
I. Pengkajian
Tanggal 12 Januari 2006 pukul 10.30 WIB
A. Data Subjektif
1. Identitas
Nama

: Ny S

Nama

: Tn S

Umur

: 42 tahun

Umur

: 44 tahun

Agama

: Islam

Agama

: Islam

Pendidikan : SD

Pendidikan : SD

Pekerjaan

Pekerjaan

: Dagang

: Tani

Penghasilan : Tidak tentu

Penghasilan : Tidak tentu

Alamat

Alamat

: Genengan

: Genengan

2. Alasan Datang
Ibu mengatakan ingin memeriksakan kehamilannya
3. Keluhan utama
Ibu mengatakan mengeluarkan bercak-bercak darah pada kemaluannya
4. Riwayat Kesehatan Yang Lalu
Ibu mengatakan tidak pernah menderita penyakit menurun, menular,
seperti TBC, penyakit kuning, tekanan darah tinggi, kencing manis dan
asma
5. Riwayat Kesehatan Sekarang
Ibu mengatakan saat ini tidak sedang menderita penyakit menurun dan
menular seperti TBC, Penyakit kuning, tekanan darah tinggi, kencing
manis dan asma.
6. Riwayat kesehatan Keluarga

Ibu mengatakan dalam keluarga tidak ada yang pernah menderita penyakit
menurun dan atau menular seperti TBC, penyakit kuning, tekanan darah
tinggi, kencing manis dan asma. Dalam kelurga tidak ada riwayat kembar

7. Riwayat HAID
Menarche

: 12 tahun

Amenorrhoe: 3 bulan
Siklus

:-

Banyaknya

: Sedang, 2x ganti

: 28 hari

pembalut dalam sehari

Lama haid : 7 hari


Keluhan

Keputihan

HPHT

: 13-10-2005

: -

8. Riwayat Perkawinan
Menikah

: 1x

Usia Pertama Nikah

: 18 tahun

Lama Menikah

: 24 tahun

9. Riwayat Kehamilan, persalinan, nifas yang lalu


Kehamilan I
Ibu mengatakan selama hamil tidak mengalami penyulit, ibu
memeriksakannya di bidan tapi ibu mengtakan lupa berapa kali melakukan
kunjungan dan telah mendapatkan apa saja
Kehamilan II
Ibu mengatakan kehamialn yang ke dua ini juga tidak mengalami keluhan
apa-apa dan ibu mengatakan periksa di bidan kurang lebih 3x dan
mendapatkan obat tambah darah
Kehamilan III
Ibu mengatakan kehamilan ke tiga tidak mengalami keluhan apa-apa, p
eriksa di bidan kurang lebih 3x dan mendapatkan obat tambah darah dan
vitamin
Kehamilan IV
Ibu mengatakan kehamilan ke empat mengalami keguguran karena ibu
jatuh dan di kuret di RS
Persalinan I, II, III

Ibu mengatakan tidak mengalami penyulit saat bersalin, ditolong oleh


ukun bayi, bayi langsung menangis dan dalam keadaan sehat. PB dan BB
bayi ibu lupa.
Nifas I, II, III
Ibu mengatakan tidak ada penyulit dalam masa setelah bersalin, semua
anaknya diberi ASI sampai usia 2 tahun. Anak pertama berusia 23 tahun,
ke dua berusia 20 tahun,anak terakhir berusia 15 tahun.
10. Riwayat Kehamilan Sekarang
Ibu mengatakan ini adalah kehamilan yang ke 5, ibu mengatakan sempat
menglami mual muntah pada awal-awal kehamilan dan langsung
memeriksakannya ke bidan, setelah diperiksa ternyata positif hamil. Sekarang
mual muntah sudah hilang, periksa ke bidan sudah 2x, mendapatkan tablet besi
30 tablet, calc, dan vitamin.
14. Riwayat KB
ibu mengatakan terakhir menggunakan pil KB, dan ibu lupa untuk
meminumnya sehingga kebobolan hamil, hamil yang ke 5 kalinya. Untuk
rencana KB ibu mengatakan masih bingung, inginnya steril tapi masih ingin
menayakannya kepada suami
15. Pola Kebiasaan
NO
1

POLA
Nutrisi

SEBELUM HAMIL
Ibu mengatakan makan 3x

SAAT HAMIL
Ibu mengatakan sama

sehari, edngan menu i piring

seperti saat sebelum hamil,

nasi untuk 1x makan,sayur,

tapi lebih sering

tahu, tempe, kadang ikan dan

mengkonsumsi telur dan

telur. Tidak pernah

buah seperti pisang,

mengkonsumsi susu karena ibu pepaya, mangga.


tidak suka. Minum 6-8 gelas
sehari.
2

Eliminasi

BAB 1x sehari, teratur

Ibu mengatakan sama

BAK 4-6 x sehari

seperti sebelum hamil

BAB & BAK tidak ada


keluhan
3

Istirahat

Ibu mengatakan jarang tidur

Ibu mengatakan akhir-akhir

siang, tidur malam + 7 jam

ini sulit tidur, tidur tidak

( 21.00-04.00 WIB )

nyenyak. Tidur hanya + 4

Tidak ada gangguan

jam sehari,karena ibu


cemas memikirkan
kehamilannya

Aktifitas

Ibu menjalankan aktifitas

Ibu mengatakan sama

sehari-hari, seperti mencuci,

seperti sebelum hamil,

membersihkan rumah,

hanya saja pekerjaan ibu

memasak dengan dibantu

lebih banyak dilakukan /

anaknya. Ibu juga membuka

dibantu anak.

warung sayur di depan


rumahnya.
5

Kebersihan

Mandi 2x sehari

Ibu mengatakan sama

Gosok gigi 1x sehari

seperti sebelum hamil

Ganti pakaian dalam 2x sehari


Ganti pakaian bila kotor
6

Kebiasaan

Ibu mengtakan tidak merokok,

Ibu mengatakan sama

tidak minum-minuman keras,

seperti sebelum hamil, tapi

tidak memelihara binatang

ibu menghentikan

seperti kucing, anjing, burung.

konsumsi jamunya

Ibu jarang mengkonsumsi


jamu, biasanya hanya beras
kencur dan kunyit asam
16. Keadaan Psikososial Spiritual
a. Keadaan Psikologis
Ibu mengatakan tidak begitu mengharapkan kehamilan ke 5 ini, karena
memang tidak direncanakan dan ibu merasa sudah berumur. Teapai setelah tahu
dirinya hamil ibu, suami dan keluarga tetap menerimanya dan menjalani apa adanya.
b. Keadaan Sosial
Ibu mengtakan hubungan dengan keluarga baik, dengan tetangga baik, tapi
ibu jarang ikut kegiatan kemasyarakatan seperti PKK, karen aharus menjaga
warungnya.

c. Keadaan Spiritual
Ibu mengatakan melaksanakan ibadah sholat 5 waktu
B. Data Objektif
1. Pemeriksaan Umum
Keadaan Umum

: baik

Kesadaran

: composmentis

TP

: 20-07-2006

Nadi

: 80 x / menit

Pernafasan

: 20 x / menit

TD

:120 / 70 mmHg

Suhu

: 36 C

BB sblm hamil

: 46 kg

BB sekarang

: 47 kg

TB

: 147 cm

LILA

: 23,5 cm

2. Inspeksi
Rambut

: bersih, hitam, tidak rontok

Muka

: tidak ada chloasma gravidarum, sedikit pucat, tidak oedem

Mata

: konjungtiva sedikit pucat, sklera putih ( tidak kuning )

Hidung

: simetris, lubang 2 dan simetris, bersih, tidak ada sekret

Mulut

: bibir lembab, lidah tidak kotor, tidak ada sariawan, tidak ada
caries gigi

Leher

: tidak tampak pembesaran kelenjar tiroid dan vena jugularis

Payudara

: simetris, payudara kendor, puting susu menonjol, ada


hiperpigmentasi aerola mammae

Perut

: membesar sesuai UK, ada striae lividae dan linea nigra, tidak
terdapat bekas jahitan luka operasi

Genetalia Eksterna : tidak ada varises, tidak oedem, tidak terdapat lukluka, tidak terdapat condiloma akuminata, pada
celana terdapat bercak-bercak darah
Ekstrimitas bawah
3. Palapasi

: oedem - / - , varises - / -

Leher

: tidak teraba pembesaran kelenjar tiroid dan bendungan vena


jugularis

Payudara

: colostrum ( + ) pada payudara kanan dan kiri, tidak


didapatkan benjolan abnormal, tidak ada nyeri tekan

Perut

Leopold I

: 3 jari di atas simfisis

Leopold II

: -

Leopold III

: -

Leopold IV

: -

4. Auskultasi
Dada

: tidak ada bunyi ronchi dan wheezing

5. Perkusi
Reflek Patella

:+/+

6. Data Penunjang
NO

KONDISI BUMIL
SKOR AWAL

Terlalu muda hamil < 16 thn

Terlalu tua hamil pertama

SKOR
2

Terlalu lambat hamil pertama


3

Anak terkecil > 10 thn

Anak terkecil < 2 thn

Terlalu banyak punya anak > 4

Terlalu tua umur > 35 thn

Terlalu pendek < 145 cm

Pernah gagal hamil

Pernah melahirkan dengan :


d.Tarikan tang / vakum
e. Uri dirogoh
f. Transfusi

10

Pernah Operasi Sesar

11

Pernah pada bumil :


- Anemia
- TB paru

9+

- Payah jantung
- DM
12

Bengkak pada muka


dan tungkai

13

Letak sungasang atau lintang

14

Hamil kembar 2 atau lebih

15

Hamil kembar air

16

Bayi mati dalam kandungan

17

Kehamilan lebih bulan

18

Perdarahan waktu hamil ini

19

Kejang2 pada waktu hamil > 7

bln
TOTAL SKOR

26

7. Terapi yang diberikan bidan


Injeksi Vitamin B 12
Antalgin
Vitamin K
Tablrt besi / Fe
II. Identifikasi Masalah / Diagnosa
Dx

: GV P3003 Ab100 UK 12 14 Minggu Dengan Kehamilan


Resiko Sangat Tinggi ( Skor Poedji Rochjati 26 ) dan
Suspect Abortus Imminens

DS

: Ibu mengatakan hamil ke 5, jalan 3 bulan


Ibu mengatakan berusia 42 tahun, pernah mengalami
keguguran, usia anak terkecil 15 tahun, keluhan keluar
bercak dari alat kelamin

DO

: KU

: baik

TB

: 147 cm

Kesadaran

: composmentis

BB

: 47 kg

TD

: 120 / 70 mmHg

LILA : 23,5 cm

Nadi

: 80 x / menit

Suhu : 36 C

RR

: 20 x / menit

HPHT : 13-10-2005

TP

: 20-07-2006

Palapasi

Leopold I

: 3 jari di atas simfisis

Leopold II

:-

Leopold III : Leopold IV : Skor Poedji Rochjati :


Skor awal

:2

Anak terlalu kecil > 10 tahun : 4


Terlalu Tua, umur > 35 tahun : 4
Pernah gagal hamil

:4

Pernah hamil / melahirkan > 4: 4


Perdarahan waktu hamil ini : 8
TOTAL

: 26

Masalah : . Gangguan istirahat karena sulit tidur disebabkan cemas


DS : Ibu mengatakan akhir-akhir ini sulit tidur, tidur tidak
nyenyak
DO : Muka ibu pucat, ada kantung mata
Masalah Potensial

1. Potensial terjadi HPP


DS : Ibu mengatakan ini adalah kehamilan ke 5, usia ibu 42 tahun, anak
terakhir berusia 15 tahun, jumlah anak 3 orang
DO: 2. Potensial terjadi penyulit saat persalinan
DS : Ibu mengatakan ini adalah kehamilan ke 5, usia ibu 42 tahun, anak
terakhir berusia 15 tahun, jumlah anak 3 orang
DO: III. Intervensi
Dx

: GV P3003 Ab100 UK 12 14 Minggu dengan Kehamilan


Resiko Sangat Tinggi ( Skor Poedji Rochjati 26 ) dan Suspect
Abortus Imminens

Tujuan : ibu dalam keadaan baik, kehamilan bisa berjalan normal


tanpa komplikasi sampai aterm

KH

: TTV dalam batas normal


Ibu rutin memerikasakan kehamilannya

Intervensi

a. Observasi TTV
R : TTV merupakan parameter keadaan ibu
b. Beritahu ibu tentang hasil pemeriksaan
R : Ibu mengetahui keadaan diri dan janinnya, sehingga ibu lebih
kooperatif dalam menjalankan asuhan
c. Jelaskan tentang tanda-tanda bahaya selama kehamilan
R : Dengan mengetahui tanda-tanda bahaya ini merupakan salah satu
bentuk skrinning awal / pencegahan terhadap kegawatan yang
mungkin terjadi pada ibu dan janin sehingga dapat dicegah dan
ditangani lebih awal
d. Anjurkan ibu untuk rutin perikasa hamil ke dokter atau minimal ke
bidan dalam waktu minimal 2x dalam trimester I, 2x dalam ttimester II,
dan 3x dalam trimester III
R : Untuk deteksi dini terhadap kegawatan yang mungkin mengancam
ibu dan janin selam kehamilan dan dapat langsung diberiakn
asuhan atau penanganan yang cepat dan tepat sehingga resikoresiko kegawatan dapat berkurang atau dihindari
e. Anjurkan ibu untuk segera kontrol bila keluhan perdarahan semakin
parah atau tidak berkurang
R : Dengan kontrol segera dapat dilakukan tindakan segera pula untuk
mengobati perdarahan dan mencegah efek dari perdarahan yakni
abortus
f. Anjurkan ibu untuk mengkonsumsi makana bergizi dengan menu
seimbang
R : Dengan pemenuhan zat gizi yang cukup, maka resiko-resiko
dalam kehamilan dan persalinan dapat dicegah seperti anemia,
IUFD, IUGR, partus lama ( karena kekurangan energi ), atonia

uteri,dll. Selain itu zat gizi yang cukup akan membuat ibu dan
bayi sehat
g. Jelaskan pada ibu tentang pentingnya istirahat
R : Istirahat yang cukup akan membuat tubuh lebih fit dan segar,
pikiran lebih rileks sehingga mendukung kehamilan berjalan baik
dan sehat.
h. Anjurkan pada ibu untuk istirahat total dan membatasi aktifitas selama
hamil
R : Dengan istirahat total akan memeperlancar atau manambah aliran
darah ke uterus, mengurangi terjadinya kelelahan, mengurangi
rangsangan mekanik ke uterus sehingga mengurangi juga resiko
terjadinya perdarahan dan atau abortus.
i. Berikan Vitamin K dan tablet besi
R : Vitamin K dapat menghentikan terjadinya perdarahan
Zat besi / Fe dapat menambah produksi eritrosit sehingga
mencegah anemia
j. Anjurkan ibu untuk mempunyai tabulin dan diskusikan tentang rencana
persalinan
R : Dengan adanya tabulin membantu persiapan untuk biaya
persalinan terutama persalinan dengan rujukan dan dengan
persiapan yang matang akan menambah kesiapan fisaik dan
mental ibu, suami dan keluarga dalam menghadapi persalinan
k. Rencanakan program KB yang tepat setelah melahirkan
R : Perencanaan KB sangat penting, apalagi ibu sudah mempunyai
anak lebih dari lima dan sudah berusia lebih dar 35 tahun,
sehingga dapat dicegah resiko terjadinya kehamilan lagi atau
gagal KB
l. Ajarkan ibu tentang perawatan payudara
R : Mengingat kondisi payudara ibu yang sudah kendor butuh
perawatan ekstra untuk persiapan laktasi setelah melahirkan
m. Anjurkan ibu untuk tidak berhubungan seksual dulu saat ini sampai
tidak ada lagi perdarahan dan usia kehamilan menginjak trimester II

R : Berhubungan seksual dapat meningkatkan rangsangan mekanik


pada uterus dan membuat ibu lelah
Masalah :
1. Gangguan istirahat karena sulit tidur disebabkan cemas
Tujuan : Ibu dapat tidur nyenyak sehingga kebutuhan istirahat dapat
dipenuhi
KH

: Pada kunjungan ulang 1 minggu kemudian ibu mengatakan


telah dapat tidur nyenyak, Tidur kurang lebih 7 9 jam
sehari
Ibu tidak cemas lagi

Intervensi

a. Anjurkan ibu untuk menggunakan tehnik relaksasi


R

Dengan tehnik relaksasi dapat memberikan ketenangan


serta fikiran lebih terkendali yang dapat mendukung
kenyamanan dalam tidur

b. Anjurkan ibu untuk tidak beraktifitas atau menurunkan aktifitas


sebelum tidur atau beristirahat
R

Dengan tidak beraktifitas atau menurunkan aktifitas


sebelum tidur atau beristirahat dapat mengurangi resiko
kelelahan yang dapat menambah parah sulit tidur
(insomnia )

c. Anjurkan ibu untuk mandi air hangat sebelum tidur


R

Air hangat dapat merelaksasikan pembuluh darah dan


otot sehingga tubuh lebih rileks

Masalah Potensial :
1. Potensial terjadi HPP
Tujuan

: Tidak terjadi komplikasi

KH

: HPP tidak terjadi, TTV dalam batas normal

Intervensi

a. Sarankan ibu untuk periksa hamil secar teratur ke dokter minimal ke


bidan dalam waktu minimal 2x dalam Trim I, 2x dalam Trim II, 3x
dalam Trim III

R : untuk deteksi dini terhadap kegawatan yang mungkin terjadi selama


hamil yang dapat berpengaruh terhadap proses persalinan sehingga
resiko dapat berkurang atau dihindari
b. Anjurkan ibu untuk melahirkan di RS dengan pertolongan dokter
R : Dengan melahirkan di RS yang alat dan fasilitasnya lengkap dan di
bawah pengawasan dokter spesialis obstetri dan ginekologi maka
apabila terjadi komplikasi atau kegawatan dapat segera ditangani
2. Potensial terjadi penyulit saat persalinan
Tujuan

: Tidak terjadi komplikasi

KH

: Penyulit saat persalinan tidak terjadi


TTV dalam batas normal

Intervensi

a. Jelaskan jenis-jenis penyulit saat persalinan


R : Ibu mengerti sehingga lebih kooperatif dalam menjalankan asuhan
seperti ibu rutin memeriksa kehamilannya
b. Anjurkan ibu untuk mengkonsumsi makanan bergizi dengan menu
seimbang
R : Dengan pemenuhan gizi yang cukup maka resiko dalam
persalinan dapat dihindari. Konsumsi makanan yang cukup dalam
jumlah dan mutunya dapat menjadi sumber energi dalam
persalinan
c. Anjurkan ibu untuk melahirkan di RS dengan pertolongan dokter
R : Dengan melahirkan di RS yang alat dan fasilitasnya lengkap dan
di bawah pengawasan dokter spesialis obstetri dan ginekologi
maka apabila terjadi komplikasi atau kegawatan dapat segera
ditangani
IV. Implementasi
Dx

: GV P3003 Ab100 UK 12 14 Minggu dengan Kehamilan


Resiko Sangat Tinggi ( Skor Poedji Rochjati 26 ) dan Suspect
Abortus Imminens

a. Mengobservasi TTV
b. Memberitahu ibu tentang hasil pemeriksaan yakni ibu dan janin dalm
keadaan sehat tetapi kehamilan ibu masuk dalm kondisi kehamilan resiko
sangat tinggi dan terancam terjadi keguguran
c. Menjelaskan tentang tanda-tanda bahaya selama kehamilan, yakni :

Badan panas > 2 hari

Sakit kepala terus-menerus

Keluar darah dan air ketuban dari alat kelamin sewaktu-waktu

Batuk campur darah

Kejang-kejang

Gerakan janin tidak terasa lagi

Bengkak pada kaki dan wajah

Kenceng-kenceng pada perut yang menimbulkan nyeri pada pinggang


menjalar ke perut bagian bawah dan punggung

d. Menganjurkan ibu untuk rutin perikasa hamil ke dokter atau minimal ke


bidan dalam waktu minimal 2x dalam trimester I, 2x dalam ttimester II,
dan 3x dalam trimester III
e. Menganjurkan ibu untuk segera kontrol bila keluhan perdarahan semakin
parah atau tidak berkurang
f. Menganjurkan ibu untuk mengkonsumsi makana bergizi dengan menu
seimbang dalam sehari yakni nasi, lauk pauk ( ikan, ayam, tempe ),
sayur-mayur hijau, buah0buahan, dan susu. Bila tidak suka susu bisa
diganti dengan susu kedelai
g. Menjelaskan pada ibu tentang pentingnya istirahat yakni untuk membuat
tubuh ibu lebih fit, segar, rileks, sehingga kehamilan bisa berjalan baik
h. Menganjurkan pada ibu untuk istirahat total dan membatasi aktifitas
selama hamil
i. Memberikan Vitamin K dan tablet besi 30 butir
j. Menganjurkan ibu untuk mempunyai tabulin dan diskusikan tentang
rencana persalinan

k. Merencanakan program KB yang tepat setelah melahirkan yakni steril


mengingat ibu telah banyak mempunyai anak dan sangat berisiko untuk
hamil lagi
l. Mengajarkan ibu tentang perawatan payudara yakni
m. Menganjurkan ibu untuk tidak berhubungan seksual dulu saat ini sampai
tidak ada lagi perdarahan dan usia kehamilan menginjak trimester II
Masalah:
Gangguan istirahat karena sulit tidur disebabkan cemas
a. Menganjurkan ibu untuk menggunakan tehnik relaksasi
b. Menganjurkan ibu untuk tidak beraktifitas atau menurunkan aktifitas
sebelum tidur atau beristirahat
c. Menganjurkan ibu untuk mandi air hangat sebelum tidur
Masalah Potensial

1. Potensial terjadi HPP


a. Menyarankan ibu untuk periksa hamil secar teratur ke dokter minimal
ke bidan dalam waktu minimal 2x dalam Trim I, 2x dalam Trim II, 3x
dalam Trim III
b. Menganjurkan ibu untuk melahirkan di RS dengan pertolongan dokter
2. Potensial terjadi penyulit saat persalinan ( Ruptura Uteri, Partus lama,
Atonia Uteri, dll )
a. Menjelaskan jenis-jenis penyulit saat persalinan yakni proses
persalinan yang lama, terjadi robekan rahim, uterus tidak bisa
berkontraksi dengan baik sehinnga menyebabkan perdarahan
b. Menganjurkan ibu untuk mengkonsumsi makanan bergizi dengan menu
seimbang dalam sehari seperti nasi ; lengkap dengan lauk pauk seperti :
ayam, tempe, tahu, telur, ikan; sayur mayur seperti sop atau bayam ;
buah-buahan seperti pepaya dan jeruk ; susu kedelai, dengan menu
bervariasi setiap hari
c. Menganjurkan ibu untuk melahirkan di RS dengan pertolongan dokter

V. Evaluasi
Tanggal 12 Januari 2006, pukul 10.50 WIB
Dx : GV P3003 Ab100 UK 12 14 Minggu Dengan Kehamilan Resiko Sangat
Tinggi ( Skor Poedji Rochjati 26 ) dan Suspect Abortus Imminens
S

: Ibu mengatakan sudah mengerti dengan penjelasan yang diberikan dan akan
menjalankan apa yang dianjurkan tadi

: # Ibu menganggukkan kepala tanda mengerti dengan penjelasan yang


diberikan
# Ibu dapat menyebutkan 5 dari 8 tanda bahaya saat hamil
Ibu dapat menyampaikan tentang pentingnya istirahat saat hamil

: GV P3003 Ab100 UK 12-14 Minggu dengan Kehamilan Resiko Sangat


Tinggi ( Skor Poedji Rochjati 26 ) dan Suspect Abortus Imminens

: # Memberi support dan dukungan pada ibu untuk tetap menjaga kesehatan
dan kehamilannya dengan baik
# Mengingatkan kembali ibu untuk selalu periksa rutin ke dokter atau
minimal ke bidan
# Mengingatkan kembali ibu untuk segera menyiapkan tabulin, fisik dan
mental ibu dalam mempersiapakan persalinan

Masalah : Gangguan istirahat karena sulit tidur disebabkan cemas


S

: Ibu mengatakan akan mencoba anjuran yang diberikan

: Ibu dapat menyebutkan cara-cara pengobatan sulit tidur yang telah diberikan
, yakni tidak beraktifitas atau menurunkan aktifitas sebelum tidur atau
beristirahat

: Ibu mengerti penanganannya

: # Memberi nasehat pada ibu untuk jangan terlalu banyak pikiran dan stres
terutama dalam menghadapi kehamilan ini dan persalinan nanti
# Konsultasi atau kolaborasi dengan dokter bila gangguan atau keluhan
tidak hilang

Masalah Potensial :
1. Potensial terjadi HPP
S : Ibu mengatakan sudah mengerti dengan penjelasan yang diberikan

O : Ibu dapat menyebutkan waktu kunjungan minimal ke dokter atau bidan


untuk periksa, yakni 2x pada Trim I, 2x pada Trim II, 3x pada Trim III
A : Potensial terjadi HPP
P : Mengingatkan kembali ibu untuk menyiapkan diri baik fisik, mental dan
spiritual untuk menghadapi persalinan
2. Potensial terjadi penyulit saat persalinan ( Ruptura Uteri, Partus lama, Atonia
Uteri, dll )
S : Ibu mengatakan sudah mengerti dengan penjelasan yang diberikan
O : Ibu dapat menyebutkan 2 dari 3 penyulit persalinan yang telah diajarkan
yakni kelahiran yang lama dan robeknya rahim
A : Potensial terjadi penyulit saat persalinan ( Ruptura Uteri, Partus lama,
Atonia Uteri )
P : Mengingatkan kembali ibu untuk melahirkan di RS dan mempersiapkan
segala keperluan-keperluan yang dibutuhkan untuk melahirkan di RS

BAB IV
PEMBAHASAN
Antenatal Care ( ANC ) merupakan hal yang penting yang harus dilaksanakan
pada ibun hamil karena dengan dilaksanakannya ANC dapat dideteksi sedini
mungkin adanya kelainan dan komplikasi yang terjadi pada ibu hamil, terutama ibu
hamil dengan kehamilan resiko sangat tinggi. Dalam ANC terdapat suatu asuhan
sebagai bentuk penapisan, pencegahan dan pengobatan. Sehingga dapat terus
dipantau perkembangan ibu dan janin terus-menerus.
Dalam kehamilan resiko sangat tinggi dibutuhkan suatu asuhan yang lebih
intens sebagai bentuk preventif dari tenaga kesehatan. Bentuk-bentuk asuhan yang
diberikan bisa berupa nasehat-nasehat, dukungan dan terapi. Tentu saja hal ini
memerlukan peran serta juga dari keluarga dan masyarakat.
Dalam prakteknya bidan di bantu dengan tim PKK melakukan asuhan yang
komprehensif termasuk di dalamnya skrinning, sehingga bila ditemukan kegaewatan
atau tanda bahaya dapat dilakukan tindakan yang tepat, diantaranya rujukan.
Penggunaan kartu skor Poedji Rochjati sangat berguna di lapangan terutama untuk
para kader dalam membantu tugas bidan. Sayangnya dalam praktek bentuk asuhan
kadang tidak menyeluruh dan berkesinambungan, selain karena kurangnya kesadaran
masyarakat yang jarang memeriksakan kesehatannya di tenaga kesehatan, terkadang
dari tenaga kesehatan sendiri tidak kompeten dan malas untuk melakukan asuhan
yang tepat. Belum lagi di tambah administrasi pelayanan yang rumit di berbagai
tingkat pelayanan pemerintah dan kesehatan untuk keluarga miskin.

BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan apa yang tela0h dikaji penulis, didapatkan bahwa Ny S GV
P3003 Ab100 UK 12-14 Minggu dengan Kehamilan Resiko Sangat Tinggi ( Skor Poedji
Rochjati 26 ) dan Suspect Abortus Imminens. Diagnosa ini diperoleh dari anak
terkecil ibu yang berusia 15 tahun, umur ibu yang > 35 tahun yakni 42 tahun, pernah
hamil atau melahirkan lebih sdari 4 kali, pernah gagal hamil dan mengeluarkan darah
pada waktu hamil ini.
Masalah yang muncul pada kasus di atas adalah keluarnya bercak darah dan
gangguan istirahat karena sulit tidur. Masalah potensial yang terjadi adalah potensial
terjadi perdarahan setelah melahirkan / HPP yang disebabkan usia ibu saat hamil ini
sudah di atas 35 tahun, persalinan terakhir sudah 15 tahun yang lalu,dan ibu ytelah
hamil sebanyak 5x. Begitu juga potensial terjadi penyulit saat persalinan kelak
seperti partus lama, ruptura uteri dan atonia uteri, karena hal yang sama. Terakhir ibu
potensial terjadi abortus imminens karena ibu pernah punya riwayat abortus atau
keguguran karena jatuh, selain itu ibu pernah mengalami perdarahan saat hamil ini.
Hal itu semakin mendukung untuk di diagnosa sebagai Abortus Imminens.

B. Saran
Agar kehamilan ibu berkhir dengan kelahiran bayi yang sehat dan dengan
kondisi ibu yang baik pula, maka diperlukan pemeriksaan kehamilan secara teratur
dan berkala oleh tenaga kesehatan. Peran serta dari keluarga dan masyarakat juga
sangat penting, dalam hal ini kesadaran dari keluarga dan masyarakat akan adanaya
keadaan dari ibu hamil yng berisiko tinggi, sehingga peran nyatanya kelak dapat
muncul untuk menolong ibu dengan kehamilan beresiko tinggi maupun kehmilan
dengan resiko sangat tinggi.

KATA PENGANTAR
Segala puji syukur kehadirat Alloh S.W.T atas segala berkah dan karuniaNya, sehingga Asuhan Kebidanan ini dapat diselesaikan dengan baik.
Asuhan kebidanan ini dibuat dalam rangka memenuhi tugas praktik klinik di
Puskesmas Karang Ploso Malang. Asuhan Kebidanan ini juga disusun untuk melatih
mahasiswa dalam memberikan asuhan yang baik sesuai dengan kebutuhan klien,
dalam hal ini adalah ibu hamil dengan Kehamilan Resiko Sangat Tinggi.
Dalam pembuatan asuhan kebidanan ini banyak yang telah membantu, maka
dari itu dalam kesempatan ini penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada :
1. Ibu Hartati, A.MK. S. Pd selaku Ketua Program Studi Kebidanan Malang.
2. Ibu Drg. Titik Purwanti selaku Kepala Puskesmas Karang Ploso Malang, atas
kesempatan praktek di Puskesmas Karang Ploso
3. Ibu Elizabeth S, S.ST sebagai pembimbing institusi, terimakasih bu atas
bimbingannya
4. Ibu Nunuk Indrawati Amd, Keb selaku pembimbing klinik di Puskesmas
Karang Ploso
5. Teman-teman

kelompok,

Nelly,

Ani,

Lilin,

Inda.

Makasih

untuk

dukungannya, guyonnya, kebersamaannya. Semangat Yo cah...


6. Bu Yun yang sering bantu kami di Puskesmas (Bolo dewe ya bu... ), Chiripa
& Uus atas semangatnya. Juga Dini but sharing ilmunya
7.

Serta semua pihak yang tidak dapat disebut satu persatu yang telah
membantu dalam pembuatan asuhan ini.
Penulis menyadari bahwa penyusunan asuhan kebidanan ini masih jauh dari

sempurna, karena itu kritik dan saran yang membangun sangat diharapkan. Akhir
kata semoga makalah ini bermanfaat bagi pembaca.

Malang, Januari 2006

Penulis

DAFTAR PUSTAKA
Manuaba, Ida Bagus Gde. 1998. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan Keluarga
Berencana Untuk Pendidikan Bidan. Jakarta:EGC.
Mochtar, Rustam. 1998. Sinopsis Obstetri Jilid I. Jakarta:EGC
Poedji, Rochjati. 2003. Skrinning Antenatal Pada Ibu Hamil. Surabaya : Airlangga
University Press

Anda mungkin juga menyukai