Anda di halaman 1dari 13

PERENCANAAN GEOMETRIS AREAL PENDARATAN

Sabtu, 10 mei 2014, masuk lapter jam 8.00 GKB 2


Kamis 15 mei, masuk lapter jam 8.30

Analisa angin
Analisa
1.

angin

adalah

dasar

dari

perencanaan

lapangan

terbang sebagai pedoman pokok. Pada umumnya, Run Way (R/W)


dibuat sedapat mungkin harus searah dengan arah angin yang
dominan

(Prevalling

Wind),

agar

gerakan

pesawat

pada

saat

take off dan landing dapat bergerak bebas dan aman, sejauh
komponen angin samping (Cross Wind) yang tegak lurus arah
bergeraknya

pesawat.

Maksimum

Cross

Wind

yang

diijinkan

tidak hanya tergantung pada ukuran pesawat, tapi juga pada

konfigurasi sayap dan kondisi perkerasan landasan.


Persyaratan FAA (Federal Aviation Administration) untuk

Cross Wind semua lapangan terbang (kecuali utility) :

Run Way harus mengarah sedemikian sehingga pesawat


take

off

dan

landing

pada

95%

dari

waktu

dan

Cross

Wind.

Cross Wind tidak melebihi 13 knots (15 mph), untuk utility

Cross Wind diperkecil menjadi 11,5 mph.

Persyaratan ICAO (International Civil Aviation Organization) :


Pesawat
lapangan

dapat

terbang,

take

minimal

off
95

dan
%

landing
dari

pada

waktu

sebuah

dan

komponen

Cross Wind.
Berikut

ini

adalah

klasifikasi

panjang

landasan

pacu

(ARFL

Aeroplane Reference Field Length) ICAO (Tabel 2):

Cross Wind 20 knots (37 km/jam)

AFRL = 1500 m atau

lebih
Cross Wind 13 knots (24 km/jam)

AFRL = 1200 s.d 1499

Cross Wind 10 knots (19 km/jam)

AFRL = < 1200 m

Menurut

ICAO

dan

FAA,

penentuan

arah

runway

dibuat berdasarkan arah yang memberikan wind coverage yang


sedemikian rupa, sehingga pesawat dapat take off dan landing

minimal 95 % dari waktu dan cross wind.


Dari
dilakukan

data

table

frekuensi

analisa

angin

untuk

angin
setiap

yang
arah

diberikan

angin

dapat

dan

kecepatannya.

K E C E C E P A TA N

3 3

- 10

10

1616 - 22
JU M L A H

A R A H A N G IN(K N O TS )(K N O TS )(K N O TS )(K N O TS )(K N O TS )(K N O TS )

CALM

375

375
312
460
556
712
423
325
300
257

N
NE

E
SE

S
SW

126
200
157
215
190
112
96
100

25
15
20
32
21
18
17
20

9
7
6
12
5
4
6
10

2
2
3
3
-

474
684
739
971
642
459
422
387

NW

JU M L A H

375

3345

1196

168

59

Untuk perhitungan prosentase angin sebagai berikut :


Contoh :
CALM = 375
Maka
= (375 / 5153) x 100 %
= 7,28 %
Kecepatan 4-6 knots
arah N
Maka
= (312 / 5153) x 100 %
= 6,05 %

10

5153

> 22

harus

TABEL PERSENTASI DATA FREKUENSI ANGIN :

0 - 3
(%)

3 - 6
(%)

N
NE
E
SE
S
SW
W
NW

7,28
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00

0,00
6,05
8,93

JUMLAH

7,28

KEC ARAH
ANGIN
CALM

Data
menentukan
pesawat

10,79
13,82
8,21
6,31
5,82
4,99
64,91

persentasi
arah

yang akan

6 - 10 10 - 16
(%)
(%)
0,00
2,45
3,88
3,05
4,17
3,69
2,17
1,86
1,94

0,00
0,49
0,29
0,39
0,62
0,41
0,35
0,33
0,39

0,00
0,17
0,14
0,12
0,23
0,10
0,08
0,12
0,19

23,21

3,26

1,14

angin

Runway

16 - 22
(%)

diatas

dengan

menggunakan

> 22
(%)
0,00
0,04
0,04
0,00
0,00
0,06
0,00
0,06
0,00
0,19

kemudian

komponen Cross Wind bertiup dalam dua arah.

dan

(%)
7,28
9,20

13,27
14,34
18,84
12,46
8,91
8,19
7,51
100,00

digunakan

memepertimbangkan

airport

JUMLAH

jenis

menganggap

untuk
tipe

bahwa

LEBAR JALUR KONTROL ANGIN


Pesawat B 720
Kode angka huruf

= 4D

ARFL

= 1981 m

Jarak terluar roda pendaratan

= 7.5 m

Wingspan

= 39.9 m

Nilai maksimum permissible


Crosswind component
Lebar jalur kontrol angin

= 20 knots
=

2 x crosswind (20)
= 40 knots

Pesawat DC - 10 - 40
Kode angka huruf

= 4D

ARFL

= 3124 m

Jarak terluar roda pendaratan

= 12.6 m

Wingspan

= 50.4 m

Nilai maksimum permissible


crosswind component
Lebar jalur kontrol angin

= 20 knots
= 2 x cross wind (20)
= 40 knots

Pesawat B - 747 - 200


Kode angka huruf

= 4E

ARFL

= 3150 m

Jarak terluar roda pendaratan

= 12.4 m

Wingspan

= 59.6 m

Nilai maksimum permissible


crosswind component
Lebar jalur kontrol angin

= 20 knots
= 2 x cross wind (20)
= 40 knots

Jadi pesawat rencana adalah : B 747 - 200


Karena mempunyai ARFL terbesar / terpanjang.

KONFIGURASI RUNWAY
~ Arah N S (Utara Selatan)
7,28+[6,05+8,93+10,79+13,82+8,21+6,31+5,82+4,99]+[2,45+3,88
+3,05+4,17+3,69+2,17+1,86+1,94]+[0,49+0,29+0,39+0,62+0,41+
0,35+0,33+0,39]+[0,17+
(0,998x0,14)+(0,626x0,12)+(0,998x0,23)+0,10+(0,998x0,08)+(0,62
6x0,12)+
(0,998x0,19)]+[0,04+(0,883x0,04)+0,06 = 99,8784
~ Arah E W (Timur Barat)
7,28+[6,05+8,93+10,79+13,82+8,21+6,31+5,82+4,99]+[2,45+3,88
+3,05+4,17+3,69+2,17+1,86+1,94]+[0,49+0,29+0,39+0,62+0,41+

0,35+0,33+0,39]+
[(0,626x0,17)+(0,998x0,14)+0,12+(0,998x0,23)+(0,626x0,10)+(0,99
8x0,08)+0,12+
(0,998x0,19)]+[(0,883x0,04)+0,06 = 99,0153
~ Arah NE SW (Timur Laut Barat Daya)
7,28+[6,05+8,93+10,79+13,82+8,21+6,31+5,82+4,99]+[2,45+3,88
+3,05+4,17+3,69+2,17+1,86+1,94]+[0,49+0,29+0,39+0,62+0,41+

0,35+0,33+0,39]+
[(0.998x0,17)+0,14+(0,998x0,12)+(0,626x0,23)+(0,998x0,10)+0,08
+(0,998x0,12)+
(0,626x0,19)]+[(0,883x0,04)+0,04+(0,883x0,06)+(0,883x0,06)]=
99,8532
~ Arah SE NW (Tenggara Barat Laut)
7,28+[6,05+8,93+10,79+13,82+8,21+6,31+5,82+4,99]+[2,45+3,88
+3,05+4,17+3,69+2,17+1,86+1,94]+[0,49+0,29+0,39+0,62+0,41+

0,35+0,33+0,39]+
[(0,998x0,17)+(0,626x0,14)+(0,998x0,12)+0,23+(0,998x0,10)+(0,62
6x0,08)+(0,998x0,12)+0,19]+
[(0,883x0,04)+(0,883x0,06)+(0,883x0,06)]= 99,8880

Jadi Arah Runway : SE NW ( 99,88 % )

KONTROL ARAH SE - NW

~ Kontrol Angin 13 Knots


7,28+[6,05+8,93+10,79+13,82+8,21+6,31+5,82+4,99]+[2,45+3,88
+3,05+4,17+3,69+2,17+1,86+1,94]+
[(0,49x0,938)+(0,29x0,505)+(0,39x0,938)+0,62+(0,41x0,938)+(0,35

x0,505)+(0,33x0,938)+0,39]+
[(0,17x0,464)+(0,12x0,464)+0,23+(0,10x0,464)+(0,12x0,464)+0,19]

+[(0,04x0,284)+(0,06x0,284)+(0,06x0,284)]
= 91,9532 %

~ Kontrol Angin 10 Knots


7,28+[6,05+8,93+10,79+13,82+8,21+6,31+5,82+4,99]+[2,45+3,88

+3,05+4,17+3,69+2,17+1,86+1,94]+
[(0,49x0,630+(0,29x0,035)+(0,39x0,630)+0,62+(0,41x0,630)+(0,35
x0,035)+(0,33x0,630)+0,39]+
[(0,17x0,207)+(0,12x0,207)+0,23+(0,10x0,207)+(0,12x0,207)+0,19]

+[(0,04x0,086)+(0,06x0,086)+(0,06x0,086)]
= 91,4503 %

1.

Runway (R/W)

Konfigurasi runway (R/W)


Sebagai syarat untuk R/W yang ditetapkan oleh FAA dan
ICAO,
yang

prosentasi
berlaku

angin harus

bagi

kondisi

menggunakan
cuaca

maka

nilai
dalam

maksimum
tugas

ini

prosentasi yang menentukan adalah arah SE - NW = 99,8880

%.

Panjang runway
Panjang runway (R/W) biasanya ditentukan berdasarkan
pesawat

rencana terbesar

yang

akan

beoperasi

pada

yang bersangkutan. Dalam tugas ini diambil pesawat rencana B

747 - 200 dengan kode 4E dan ARFL = 3150 m


Data tugas :
Elevasi = 16 m
Slope

= 0,7 %

Temperature (T)
T1 = (20.8, 20.9, 21.4,21.5, 20.9, 21.0) C
T2 = (30.2, 30.4, 31.2, 31.4, 30.2, 31.0) C
Ketiga data diatas dipakai untuk mengoreksi panjang runway.
a) Koreksi terhadap elevasi
Setiap kenaikan 300 m (1000 ft) dari permukaan laut
rata-rata, ARFL bertambah 7 %
L1 = Lo (1 +0.07.E/300)

airport

Dimana,
L1 = Panjang runway terkoreksi
Lo = ARFL (m)
E
L1 =

= Elevasi (m)

3150 [ 1+ 0,07.16/300)

= 3161,76 m
b) Koreksi terhadap temperature
T1

Temperatur rata-rata dari temperature harian


rata-rata tiap bulan

T2

Temperatur rata-rata dari temperature harian


maksimum tiap bulan.

Tahun
1
2
3
4
5
6

T1 = T1 / n

Tr eff = T1 + (T 2 T1)/3
= 20,8 + (30,57-20,8)/3
= 23,930C

T1 (oC)
20,8
20,9
21,4
21,5
20,9
21,0
125,5

T2 (oC)
30,2
30,4
31,2
31,4
30,2
31,0
183,4

T2 = T2 / n

= 125,5 / 6

= 183,4 / 6

= 20,92 C

= 30,57 C

Panjang runway harus dikoreksi terhadap termperatur


sebesar
setiap

untuk

kenaikan

setiap

1000

kenaikan

diatas

C,

permukaan

sedangkan

laut,

untuk

temperature

turun 6,5 C .

L2

L1 ( 1 + 0,01 ( Tr eff To)

Dimana,
L2

Panjang R/W setelah dikoreksi

To

Tempertur standar sebesar 59 F = 15 C

To

(15 C 0.0065 E)

L1 [ 1+ 0.001 ( Tr eff ( 15 0,065 E ))]

3116,592 [ 1 + 0,01 (23,93 ( 15 0,0065 (16)))]

3398,1449 m

Maka,
L2

c) Koreksi terhadap Slope


Bila
bertambah

ARFL
dengan

lebih
koreksi

besar
slope

dari
sebesar

900

m,

1,0

panjang

runway

setiap

kemiringan 1 %
L3 =

L2 (1+ 0,10 x S)

L3 =

3398,1449 ( 1+ 0,10 X 0,7)

S = Slope

(0,7

%)

3636,0150 m

Kesimpulan:
Setelah

dikoreksi

terhadap

elevasi,

slope,

temperatur, maka panjang runway direncanakan L = 3636,0150


m 3636 m

dan

Lebar R u nway (R/W)


Lebar

runway

ditentukan

berdasarkan

Reference

Code

dari pesawat rencana ( B 747 200 dengan kode 4E).


ICAO juga member catatan untuk pesawat dengan kode huruf D
dan

harus

disediakan

bahu

yang

simetris

dikiri

kanan

keseluruhan minimal 60 m.

Code
Number
1a
2
3
4

A
18 m
23 m
30 m
-

B
18 m
23 m
30 m
-

Code Letter
C
D
18 m
30 m
45 m
30 m
45 m
45 m

45 m

60 m

Note : 1a Runway width may reduced to 15 m or 10 m depending on the


restrictions placed on small aeroplane aperations. See chapter 13
2 Operations may be permitted for an aircraft to land on, or take off
from, a runway whose wigth is less or greater than the minimum width
applicable to the aeroplane code letter. Such permission will be
determined by DGAC aero nautical study.

Table 6,2-1 : Minimum runway width

Berdasarkan table diatas pesawat rencana B 747 200 kode


4E didapat lebar runway sebesar 45 m.

dan

lebar

3.

Taxiway (T/W)
Taxiway adalah bagian dari lapangan terbang yang telah diberi

perkerasan dan digunakan oleh pesawat yang telah selesai mendarat

maupun yang akan take off.


Fungsi

utama

taxiway

adalah

sebagai

jalan

keluar

masuk

pesawat dari landas pacu ke terminal dan sebaliknya atau dari landas

pacu kehangar pemeliharaan.


Taxiway

diatur

sedemikian

hingga

pesawat

yang

baru

saja

mendarat tidak mengganggu pesawat lain yang siap menuju landasan


pacu. Rutenya dipilih jarak terpendek dari bangunan terminal menuju
ujung

landasan

yang

lapangan

terbang,

landasan,

maka

dipakai

taxiway

untuk

areal

membuat

pesawat

yang

sudut

akan

lepas

landas. Dibanyak

siku-siku

mendarat

harus

dengan
diperlambat

sampai kecepatan yang sangat rendah sebelum belok ke taxiway.


Karena
dilandasan
memanjang,

kecepatan

pacu,
kurva

maka

pesawat saat ditaxiway tidak sebesar saat


persyaratan

vertical

dan

mengenai

jarak

pandang

kemiringan
tidak

seketat

pada

landasan. Oleh sebab itu, lebar taxiway masih tetap bergantung dari
ukuran lebar pesawat.
Salah

satu

jenis

taxiway

adalah

exit

taxiwayyang

berfungsi

menekan sekecil mungkin waktu penggunaan runway. Exit taxiway

terdiri dari 2 jenis :

High

Speed

Taxiway

(membentuk

sudut

25-45dengan

runway)

High Angel Taxiway (membentuk sudut 90 dengan runway)

a. Lebar Taxiway
ICAO telah menetapkan bahwa lebar taxiway dan lebar
total

taxiway

(lebar

perkerasan

dan

bahu

landasan).

Dalam

data tugas didapat pesawat rencana B 747 - 200 dengan


kode huruf 4E.
Pesawat rencana
B 747 200 masuk kode huruf E
Dengan wheel base

: 25,60 m

Wheel track

: 11 m

Dari table, untuk kode huruf E diperoleh : jarak bebas


minimum

dari

sisi

terluar

roda

utama

dengan

perkerasan taxiway 4,5 m.


Dari table, untuk kode huruf E dipeoleh :
Lebar taxiway (T/W)

= 23 m (75 ft)

Lebar total Taxiway

= 38 m (125 ft)

a. Kemiringan (Slope) dan Jarak Pandang (Sight Distance)


Persyaratan yang dikeluarkan oleh ICAO untuk taxiway dengan
kode huruf D (table 4-9) adalah :
Kemiringan memanjang maksimum
Perubahan kemiringan memanjang max

= 1,5 %
=

1 % per

30 m
Jarak pandang minimum
3 m diatas
Kemiringan transversal max.. dari taxiway = 1,5 %

= 300 m dari

Kemiringan
diratakan

pada

transversal

strip

taxiway

max.
:

dari

bagian

Miring

yang

keatas

= 2,5 %
- Miring kebawah

5%

Anda mungkin juga menyukai