Anggadiredja,j.T.,Heri Purwanto,Sri Istini. 2006 Rumput Laut. Panebar Swadaya.
Jakarta. Angka S. L dan Suhartono T. S. 2000. Bioteknologi hasil laut. Bogor : Pusat Kajian Sumber Daya Pesisir dan Lautan. IPB. Hlm 49 56. Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Sulawesi Selatan. 2011. Pengolahan Rumput Laut Menjadi Bahan Jadi dan Setengah Jadi. http://www.google.co.id. Diakses pada tanggal 19 Maret 2012. Dahuri. 2000. Rumput Laut dan Kandungannya. Kasmedia. Jogyakarta. Departemen Kelautan dan Perikanan. 2007. Dari Segenggam Rumput Laut Mendulang Rupiah Melalui Aplikasi Teknologi. http://www.google.co.id. Diakses pada tanggal 02 Mei 2007. Dharmananda, S. 2002. The Nutritional and Medical Value of Seaweeds Used in Chinese Medicine. Institute for Traditional Medicine. Portland, Oregon. Distantina, S., D.R. Anggraeni dan L.E. Fitri. 2008. Jurnal Rekayasa Proses, Vol. 2, No. 1, 2008: 11-16. Pengaruh Konsentrasi dan Jenis Larutan Perendaman terhadap Kecepatan Ekstraksi dan Sifat Gel Agar-agar dari Rumput Laut Gracilaria verrucosa. Jurusan Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret, Surakarta. Doty MS. 1986. Eucheuma alvarezii sp.nov (Gigartinales, Rhodophyta) from Malaysia. Di dalam: Abbot IA, Norris JN (editors). Taxonomy of Economic Seaweeds. California Sea Grant College Program. Fleurence, J. 1999. Seaweed Protein: Biochemistry, Nutritional Aspects and Potential Uses. Review of Trends in Food Chemistry, 10 : 25-28 Hambali, Erliza. 2004. Membuat Aneka Olahan Rumput Laut. Penebar Swadaya. Jakarta. I Nyoman Winjaya Putra, I Gusti Bagus Wijaya Kusuma dan I Nyoman Suprapta Winaya. 2011. Proses Treatment Dengan Menggunakan NaOCl Dan H2SO4 Untuk Mempercepat Pembuatan Bioetanol Dari Limbah Rumput Laut Eucheuma Cottonii. Program Magister Teknik Mesin Program pasca sarjana Universitas Udayana Istini, A. Zatnika dan Suhaimi. 2005. Manfaat dan Pengolahan Rumput Laut. Seafarming Workshop Report Bandar Lampung 28 October - 1 November 2005 Part Ii - Technical Report. http://www.google.co.id. Diakses pada tanggal 10 April 2014. Muhidin, R. 2001. Teknologi Pengolahan Nata de coco. Yogyakarta.:Kanisius Murti, D.R., 2011, Rumput Laut Komoditi Unggulan, PT Grasindo, Jakarta.
Nadiyah, V. M. 2005. Efektifitas Umur dan konsentrasi Starter A. xylinum dalam
Pembentukan Pelikel Nata de Soya. Skripsi Fakultas Teknologi Pertanian. Universitas Brawijaya. Malang. Norziah, M.H and C.Y. Ching. 2000. Nutritional Composition of edible Seaweed Gracillaria changgi. Journal of Food Chemistry, 68 : 69-76. Nur, A. 2009. Karakteristik Nata De Cottonii Dengan Penambahan Dimetil Amino Fosfat (DAP) dan Asam Asetat Glacial. Skripsi S1. Institut Pertanian Bogor. (dipublikasikan). Rosulva, I. 2008. Pembuatan Agar Bakto Dari Rumput Laut Gelidium sp. Dengan Khitosan Sebagai Absorben. Skripsi Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor. Sadikin. 2003. Jenis-jenis Rumput Laut Indonesia. Gramedia. Jakarta. Sadikin, E.S. 2003. Pengaruh Media Starter Antara Air Kelapa dan Nira Aren Terhadap Kualitas Nata de Arenga. Skripsi S1. Medan. Departemen Kimia. Fakultas MIPA. Universitas Sumatera Utara. (dipublikasikan). Samsuar, 2006. Karakteristik karaginan Rumput laut Eucheuma cottonii Pada Berbagai Umur panen, Konsentrasi KOH dan Lama Ekstraksi. Saragih, Y.P. 2004. Membuat Nata de Coco. Puspa Swara. Jakarta. SNI 2690.1:2009. http://sisni.bsn.go.id/index.php?/sni_main/sni/detail_sni/10095. diakses tanggal 20 Maret 2014 Suhendra, A. 2007. Potensi Es Krim Rumput Laut Kappaphyus Alvarezii Sebagai Pangan Fungsional. Skripsi S1. Universitas Sriwijaya. (tidak dipublikasikan Suptijah. 2004. Tumbuhan Air. Bumi Aksara. Jakarta. Sutarminingsih, C.H. 2004. Peluang Usaha Nata de Coco. Kanisius. Yogyakarta. Yunizal, 2004. Tehnologi Pengolahan Alginat. BRKP. Jakarta