Anda di halaman 1dari 5

Gigi Tiruan Sebagian Lepasan Anak

Inne Suherna Sasmita, drg., Sp. Ped.


Eriska Riyanti, drg., Sp. KGA.
Badi Soerachman, SKG.
Bagian Kedokteran Gigi Anak Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Padjadjaran
Jl. Sekeloa Selatan Bandung
ABSTRAK
Tanggalnya gigi sulung secara dini disebabkan oleh kerusakan gigi atau karena faktor genetik.
Tanggalnya gigi mengakibatkan migrasi gigi tetangga dan antagonisnya untuk mengisi ruang yang
kosong sehingga akan terjadi maloklusi. Pemakaian gigi tiruan sebagian lepasan ditujukan untuk
mengembalikan fungsi mastikasi, mencegah gangguan bicara dan dapat mengembalikan rasa percaya
diri pada anak, terutama jika dilihat dari segi estetik.
Perawatan dengan menggunakan gigi tiruan sebagian lepasan anak dilakukan dengan
mempertimbangkan pertumbuhan dan perkembangan gigi dan rahang. Selama periode pertumbuhan
gigi tiruan memerlukan penyesuaian secara periodik dan terus-menerus, sehingga disain gigi tiruan
sebagian lepasan yang dibuat tidak menghambat pertumbuhan.
Gigi tiruan sebagian lepasan merupakan alat yang dapat digunakan untuk mengganti gigi yang hilang,
selain itu diharapkan dapat mengembalikan fungsi mastikasi, bicara dan penampilan. Keberhasilan
perawatan gigi tiruan sebagian lepasan anak didukung oleh kerja sama yang baik antara anak, orang
tua, dan dokter.
Kata Kunci : Gigi, Tiruan, Lepasan, Anak
PENDAHULUAN
Salah satu bagian terpenting dalam proses pencernaan makanan adalah mulut. Makanan akan
diproses di dalam rongga mulut oleh saliva, lidah dan gigi, agar proses tersebut dapat berjalan
dengan baik harus disertai dengan perawatan dan pemeliharaan yang optimal dari gigi dan mulut.
Gigi merupakan salah satu bagian tubuh yang harus diperhatikan dengan baik, terutama pada periode
gigi sulung, pada periode tersebut lebih sering terjadi kerusakan yang diakibatkan oleh adanya karies
yang parah, kehilangan gigi akibat trauma dan adanya kelainan kongenital. Kerusakan pada gigi
dapat mengakibatkan gangguan dalam pengunyahan dan menimbulkan rasa sakit. Kerusakan yang
terjadi pada gigi jika dibiarkan dapat menyebabkan gigi tanggal sebelum waktunya dan diikuti dengan
adanya perubahan dari fungsi gigi dan mulut (1).
Tanggalnya gigi sulung secara dini pada anak, dapat menyebabkan terjadinya migrasi gigi tetangga
dan antagonisnya untuk mengisi ruang kosong yang ditinggalkan oleh gigi tersebut, sehingga lambat
laun akan mengakibatkan maloklusi selain itu engkung gigi tidak berkembang secara optimal, bahkan
dapat menyebabkan terjadinya gangguan bicara, mastikasi, dan estetik (2).
Gangguan organ bicara dapat mempengaruhi suara pasien, misalnya kehilangan gigi anterior rahang
atas dan bawah. Kehilangan gigi anterior dapat mengakibatkan gangguan bicara yang bersifat
sementara, setelah menggunakan gigi tiruan mampu meningkatkan fungsi bicara dengan cara
membiasakan menggunakan gigi tiruan (1).
Gangguan bicara yang disebabkan tanggalnya gigi anterior, akan berdampak dalam pelafalan kata,
terutama pada kata yang mengandung huruf konsonan antara lain (s), (z), (v), (f). Udara bebas yang
berada di ruang kosong karena tanggalnya gigi yang hilang, akan merubah bunyi s menjadi th.
Kelainan dalam pelafalan dapat menyebabkan trauma psikologis pada anak, sehingga anak menjadi
kurang percaya diri (3,4).
Ruang kosong dalam lengkung rahang anak, dapat dioptimalkan fungsinya yaitu dengan
menggunakan suatu alat gigi tiruan sebagian lepasan (removable partial denture) atau gigi tiruan
cekat ( fixed partial denture) (5,6). Penggunaan gigi tiruan sebagian lepasan ditujukan pada keadaan
hilangnya gigi, termasuk diastema, dan terjadinya resorpsi tulang.

Pembuatan gigi tiruan cekat hanya dapat digunakan bila hilangnya gigi tiap daerah tak bergigi tidak
seluruhnya dan pada ke dua sisi daerah yang tidak begigi masih dibatasi gigi asli sehingga memenuhi
syarat sebagai gigi pendukung (1). Apabila alat cekat tidak dapat dipakai karena kurangnya retensi
(tidak memenuhi syarat sebagai gigi pendukung), maka gigi tiruan sebagian lepasan menjadi pilihan
dokter gigi.
Penggunaan gigi tiruan sebagian lepasan dapat disesuaikan dengan pertumbuhan gigi. Selama periode
pertumbuhan, gigi tiruan memerlukan penyesuaian secara periodik dan terus-menerus, ketika gigi
tiruan sudah tidak sesuai lagi dengan pertumbuhan rahang karena terlalu kecil, maka pemeriksaan
dan perawatan harus dihentikan. Pembuatan gigi tiruan baru merupakan perawatan yang dianjurkan
dokter gigi untuk menyesuaikan dengan pertumbuhan dan perkembangan gigi dan rahang(7). Gigi
tiruan sebagian lepasan perlu dibuat ulang mengikuti pola pertumbuhan dan erupsi gigi tetap (6).
Penggunaan gigi tiruan sebagian lepasan memegang peranan penting dalam perawatan gigi anak, oleh
karena perawatan tersebut akan memulihkan fungsi mastikasi, bicara, posisi gigi, estetik wajah, dapat
mencegah kebiasaan buruk, serta sekaligus memelihara dan mempertahankan gigi yang tersisa serta
jaringan pendukungnya (8).
TINJAUAN PUSTAKA
Gigi tiruan sebagian lepasan merupakan bagian dari seni dan ilmu kedokteran gigi yang bertujuan
untuk memperbaiki serta menjaga fungsi mulut dengan mengganti gigi dan jaringan yang hilang (9).
Tujuan penggunaan gigi tiruan sebagian lepasan adalah untuk mempertahankan jaringan yang masih
ada serta mengembalikan fungsi mastikasi, bicara, penampilan dan mencegah kebiasaan buruk (3).
Dukungan utama dari gigi tiruan sebagian lepasan diperoleh dari jaringan di bawah landasan serta
dukungan tambahan dari gigi kodrat yang masih tinggal. Penggunaan gigi tiruan tersebut dapat
dilepas dan dipasang sendiri oleh pasien (10). Gigi tiruan sebagian lepasan adalah alat prostetik yang
menggantikan hilangnya satu atau lebih gigi kodrat yang tanggal, serta harus mendapat dukungan
dari gigi kodrat dan jaringan sekitarnya (11).
Gigi tiruan sebagian lepasan merupakan pergantian gigi yang mengenai sebagian dari lengkung gigi
dan jaringan sekitarnya, dapat terjadi pada rahang atas maupun bawah, serta dapat dipasang dan
dilepas oleh pasien sendiri (12).
Penggunaan gigi tiruan sebagian lepasan dapat memulihkan dan mengembalikan fungsi gigi dengan
mempertahankan gigi yang masih ada. Fungsi gigi tiruan sebagian lepasan antara lain (1) :
1. Pemulihan fungsi estetik.
Masalah estetik menjadi salah satu alasan utama pasien dalam perawatan pembuatan gigi tiruan.
Pasien yang kehilangan gigi anterior, akan memperlihatkan wajah dengan bentuk bibir masuk ke
dalam, sehingga pada dasar hidung tampak lebih ke dalam dan dagu menjadi lebih ke depan.
Pada anak-anak kehilangan gigi anterior sering terjadi karena kecelakaan, sehingga tidak sedikit
perawatannya dengan cara mencabut gigi yang terkena trauma akibat kegoyangan yang sangat
besar.Tanggalnya gigi tersebut akan mengakibatkan migrasi ke gigi tetangga ke arah gigi yang hilang.
2. Peningkatan fungsi bicara.
Organ bicara yang tidak lengkap dan kurang sempurna dapat mempengaruhi
suara pasien, misalnya pasien kehilangan gigi anterior rahang atas dan rahang bawah. Kehilangan gigi
anterior dapat mengakibatkan gangguan bicara yang bersifat sementara, setelah menggunakan gigi
tiruan mampu meningkatkan fungsi bicara dengan cara membiasakan menggunakan gigi tiruan.
Terbentuknya suara berawal dari laring, lidah, palatum dan dibantu gigi-gigi. Rongga mulut dan sinus
maksilaris dalam hal ini berfungsi sebagai ruang resonansi. Menurut tempat terjadinya suara yang
dihasilkan dapat dibedakan sebagai berikut :
1)Labial
Merupakan huruf yang diucapkan oleh bibir, antara lain huruf (b), (p), (m).
2)Labiodental
Merupakan huruf yang diucapkan antara bibir bawah dengan tepi insisal gigi anterior rahang atas,
antara lain huruf (f), (v), (ph).
3) Linguodental
Merupakan huruf yang diucapkan antara lidah dengan gigi anterior rahang atas, antara lain huruf (th).
4) Linguopalatal

Merupakan huruf yang diucapkan antara lidah dengan palatum, antara lain huruf (d), (s), (c), (j).
5) Nasal
Merupakan huruf yang akan terdengar seperti huruf (n), (ng).
3. Perbaikan dan peningkatan fungsi pengunyahan.
Salah satu bagian terpenting dalam proses pencernaan makanan adalah mulut. Makanan akan
diproses di dalam rongga mulut dengan gigi, agar proses tersebut dapat berjalan dengan baik harus
disertai dengan perawatan dan pemeliharaan yang optimal dari gigi dan mulut tersebut.
Penelitian Farrel (1962) menunjukkan bahwa jenis makanan tertentu dapat dicernakan dengan
sempurna tanpa perlu dikunyah sama sekali. Penderita yang sudah kehilangan gigi biasanya
mengalami perubahan pada mastikasi. Tekanan kunyah akan terpusat pada satu sisi atau satu bagian
saja. Penggunaan gigi tiruan sebagian lepasan akan memperbaiki penyaluran tekanan kunyah secara
merata ke seluruh bagian jaringan pendukung.
4.Mempertahankan jaringan mulut yang ada.
Jaringan mulut yang ada akan dipertahankan dengan pemakaian gigi tiruan sebagian lepasan, karena
dengan gigi tiruan dapat mencegah atau mengurangi efek yang timbul karena hilangnya gigi.
5.Pencegahan migrasi gigi.
Tanggalnya gigi sulung yang terlalu dini pada anak, dapat mengakibatkan migrasi gigi tetangga dan
antagonisnya untuk mengisi ruang kosong yang ditinggalkan oleh gigi tersebut, sehingga lambat laun
akan mengakibatkan maloklusi dan lengkung gigi tidak berkembang secara optimal, bahkan akan
menyebabkan terjadinya gangguan bicara, mastikasi, dan estetis (2).
Ruang kosong pada gigi yang tanggal akan mengakibatkan makanan tertinggal pada daerah yang
kosong, sehingga mudah terjadi akumulasi plak interdental, serta akan mengakibatkan peradangan
jaringan periodontal dan dekalsifikasi permukaan proksimal gigi. Akibat lain dapat terjadi erupsi
berlebih gigi antagonis.
Prinsip dan teknik perawatan pembuatan gigi tiruan pada anak sama dengan pembuatan gigi tiruan
dewasa. Perbedaan yang harus diperhatikan yaitu mengenai pertumbuhan dan perkembangan
terutama gigi dan rahang (14,4).
Pembuatan gigi tiruan anak harus memperhatikan perkembangan alveolar akan berjalan ke arah
lateral, maka disain landasan dibuat sampai 1/3 forniks atau kurang lebih sejajar dengan puncak
alveolar (alveolar crest), dengan tujuan agar tidak menghambat pertumbuhan. Disain landasan dapat
dibuat sampai forniks tetapi dengan menggunakan tissue conditioner atau soft acrylic. Pada
pembuatan gigi tiruan sebagian lepasan dewasa perluasan sayap landasan dibuat sampai forniks
dengan tujuan mendapatkan retensi dan stabilisasi (6).
Selama periode pertumbuhan, gigi tiruan memerlukan penyesuaian secara periodik dan terusmenerus. Gigi tiruan yang sudah tidak sesuai lagi dengan pertumbuhan rahang karena terlalu kecil,
maka perawatan harus dihentikan. Pembuatan gigi tiruan baru merupakan perawatan yang dilakukan
dokter gigi untuk menyesuaikan dengan pertumbuhan dan perkembangan gigi dan rahang. Perawatan
pada pemakaian gigi tiruan sebagian lepasan dewasa dilakukan pemeriksaan jika ada keluhan dan
tidak dilakukan pemeriksaan secara terus-menerus (7).
Pengguanaan gigi tiruan sebagian lepasan dewasa selamanya dan diganti atau dibuat ulang jika
terdapat keluhan pada gigi tiruan tersebut, sedangkan gigi tiruan sebagian lepasan pada anak perlu
dibuat ulang mengikuti pola pertumbuhan dan erupsi gigi tetap (6). Prosedur ini dilakukan agar
pasien lebih nyaman dalam penggunaan gigi tiruan.
Penggunaan gigi tiruan sebagian lepasan memegang peranan penting dalam perawatan gigi anak,
sebab perawatan tersebut bertujuan untuk memulihkan fungsi mastikasi dan bicara anak,
mengembalikan keadaan gigi dan estetik wajah anak serta mencegah kebiasaan buruk (3).Gigi tiruan
dapat mengembalikan fungsi estetik, sekaligus memelihara dan mempertahankan gigi yang tersisa
serta jaringan pendukungnya (6). Pembuatan gigi tiruan ini juga dapat membantu mengatasi masalahmasalah psikologis yang timbul pada pasien (5).
Pembuatan gigi tiruan sebagian lepasan memerlukan beberapa syarat antara lain (3,4,7,15):
1.Alat yang dipakai dapat mengembalikan dan memperbaiki fungsi mastikasi, estetik dan bentuk
muka pasien.
2.Alat memiliki kekuatan yang baik untuk mengunyah dan stabil bila digunakan.
3.Tidak mengganggu fungsi bicara.

4.Tidak menghambat pertumbuhan normal lengkung rahang.


5.Dapat mencegah erupsi berlebihan gigi antagonis, migrasi dan kemungkinan terjadinya kebiasaan
buruk.
6.Mudah untuk dibersihkan.
7.Disain harus disesuaikan, agar mudah dipasang dan dikeluarkan oleh pasien.
8.Disain harus seimbang, agar dapat diperbaiki untuk penyesuaian erupsi gigi tetap.
9.Alat tidak menyebabkan karies dan tidak mengiritasi jaringan pendukungnya.
Kasus tanggalnya gigi secara dini pada anak memerlukan pembuatan gigi tiruan sebagian lepasan,
oleh karena itu perlu indikasi yang tepat dalam pembuatan gigi tiruan sebagian lepasan. Gigi tiruan
sebagian lepasan anak dibuat pada keadaan antara lain sebagai berikut (3,4,6):
1.Secara radiografis, mempunyai gambaran gigi tetap pengganti yang diperkirakan akan erupsi lebih
dari enam bulan.
2.Tanggalnya gigi molar sulung secara dini, sehingga memerlukan penahan ruang untuk perbaikan
fungsi mastikasi.
3.Gigi penyangga tidak mampu mendukung alat prostodonti cekat, akibat adanya resorpsi akar,
trauma atau karies luas yang melibatkan pulpa.
4.Tanggalnya gigi anterior sulung akibat trauma.
5.Pada kasus tidak adanya gigi secara kongenital, misalnya oligodonsia sebagian. Oligodonsia dapat
terjadi pada gigi sulung maupun gigi tetap.
6.Adanya celah pada palatum yang harus ditutup dengan protesa.
7.Kehilangan gigi tetap muda akibat trauma.
8.Pasien kooperatif,tidak ada keluhan jika dilakukan perawatan.
9.Usia di atas 2,5 tahun merupakan anjuran dan prasyarat untuk menggunakan
gigi tiruan sebagian lepasan.
Indikasi yang tepat diperlukan dalam membuat gigi tiruan sebagian lepasan, selain itu ada beberapa
hal yang menjadi kontraindikasi dalam pembuatan gigi tiruan diantaranya (1,2):
1. Pasien yang tidak kooperatif, dapat dikatakan termasuk dalam kelompok hysterical mind.
2.Faktor kesehatan secara umum yang tidak mendukung untuk dilakukan perawatan.
3.Keadaan sosial ekonomi dapat menjadi pertimbangan dalam melanjutkan rencana perawatan.
4.Kasus hilangnya semua gigi yang memerlukan pembuatan gigi tiruan penuh.
5.Dalam foto rontgen terlihat gigi pengganti yang akan erupsi.
6.Pasien yang mengalami keterbelakangan mental akan sulit untuk memberikan penjelasan dalam
perawatan penggunaan gigi tiruan.
Keuntungan menggunakan gigi tiruan sebagian lepasan antara lain (4,15):
1.Mengembalikan fungsi mastikasi dan estetik.
2.Mudah dalam membersihkan.
3.Pasien serta orang tua pasien dapat memasang dan mengeluarkan gigi tiruan.
4. Perawatan gigi tiruan lebih mudah, karena dapat diperbaiki mengikuti perkembangan rahang anak.
Dampak yang merugikan pada pemakaian gigi tiruan lepasan adalah (1,4,15):
1.Perawatan tergantung pada pasien dan orang tua yang kooperatif.
2.Peningkatan akumulasi plak.
3.Penyaluran daya kunyah yang tidak seimbang.
4.Terjadi peradangan mukosa.
5.Resorpsi tulang alveolar,jika terjadi kontak prematur.
6.Halitosis pada pasien yang kurang memperhatikan oral higiene yang baik.
7.Kelainan gigi penyangga dapat berupa gingivitis dan periodontitis.
8.Karies dan kegoyangan pada gigi sandaran.
DAFTAR PUSTAKA
Gunadi, H.A. 1995. Buku Ajar Ilmu Geligi Tiruan Sebagian Lepasan. Jilid 1. Hal 12, 30-50,
108-111 Jakarta: Hipokrates

Andlaw, R.J. and W.P. Rock. 1993. A Manual of Paedodontics. 3rd ed. London: Churchill
Livingstone.
Lindahl, R.L. 1964. Removable Denture Prosthetis. 4th ed. Hal: 271-285. McGraw-Hill
Book Company Inc.
Finn, S.B. 2003. Clinical Pedodontics. 4th ed. Hal 309-31, 360-3. Philadelphia: W.B
Saunders Company inc.
Goodarce, C.J dan Brown, T.D, 1994. Prosthodontic Treatment of the Adolescent Patient
Care. Editor: Sthephen H.Y.Wei. Philadelphia: Lea and Febiger.
McDonald, R.E. and D.R. Avery, 2000. Dentistry forThe Child and Adolescent. 7th ed. Saint
Louis: Mosby
Andajani, T. 1993. Penanggulangan Kerusakan Gigi yang Parah dengan Gigi Tiruan
Tumpang. Volume 2. Hal 571-580. Jakarta: Majalah Ilmiah Kedokteran Gigi Usakti.
Heartwell, C.M. and Rahn, A.O. 1986. Glossary of Prosthodontics. Fourth edition.
Philadelphia: Lea and Febriger.
McCracken . 1995. Removable Partial Prosthodontics. 9th ed. St. Louis: C.V. Mosby
Company.
Dykema, E.W, Cunningham, D.M, and Johnston, J.F. 1978. Modern practice in removable
partial prosthodontics. Philadelphia- London- Toronto: W.B Saunders Company.
Blakesslee, R.W., et al. 1980. Dental Technology Theory and Practice. Hal: 113-5, 120-1,
313-15. St. Louis-Toronto-London: C.V. Mosby Company
Dyson, J.E. 1988. Prosthodontic for Children. Hal: 259-68. Philadelphia: Lea and Febriger.
Herman, W. 1980. Majalah Kedokteran Gigi. Volume 1. Bandung: Yabina.
Mathewson, R.J and Primosch, R.E. 1995. Fundamentals of Pediatric Dentistry. 3rd ed.
Hal: 356-9. Chicago: Quintessence Books.

Gangren adalah keadaan gigi dimana jaringan pulpa sudah mati sebagai sistem pertahanan pulpa
sudah tidak dapat menahan rangsangan sehingga jumlah sel pulpa yang rusak menjadi semakin
banyak dan menempati sebagian besar ruang pulpa.

Anda mungkin juga menyukai