Pembuatan gigi tiruan cekat hanya dapat digunakan bila hilangnya gigi tiap daerah tak bergigi tidak
seluruhnya dan pada ke dua sisi daerah yang tidak begigi masih dibatasi gigi asli sehingga memenuhi
syarat sebagai gigi pendukung (1). Apabila alat cekat tidak dapat dipakai karena kurangnya retensi
(tidak memenuhi syarat sebagai gigi pendukung), maka gigi tiruan sebagian lepasan menjadi pilihan
dokter gigi.
Penggunaan gigi tiruan sebagian lepasan dapat disesuaikan dengan pertumbuhan gigi. Selama periode
pertumbuhan, gigi tiruan memerlukan penyesuaian secara periodik dan terus-menerus, ketika gigi
tiruan sudah tidak sesuai lagi dengan pertumbuhan rahang karena terlalu kecil, maka pemeriksaan
dan perawatan harus dihentikan. Pembuatan gigi tiruan baru merupakan perawatan yang dianjurkan
dokter gigi untuk menyesuaikan dengan pertumbuhan dan perkembangan gigi dan rahang(7). Gigi
tiruan sebagian lepasan perlu dibuat ulang mengikuti pola pertumbuhan dan erupsi gigi tetap (6).
Penggunaan gigi tiruan sebagian lepasan memegang peranan penting dalam perawatan gigi anak, oleh
karena perawatan tersebut akan memulihkan fungsi mastikasi, bicara, posisi gigi, estetik wajah, dapat
mencegah kebiasaan buruk, serta sekaligus memelihara dan mempertahankan gigi yang tersisa serta
jaringan pendukungnya (8).
TINJAUAN PUSTAKA
Gigi tiruan sebagian lepasan merupakan bagian dari seni dan ilmu kedokteran gigi yang bertujuan
untuk memperbaiki serta menjaga fungsi mulut dengan mengganti gigi dan jaringan yang hilang (9).
Tujuan penggunaan gigi tiruan sebagian lepasan adalah untuk mempertahankan jaringan yang masih
ada serta mengembalikan fungsi mastikasi, bicara, penampilan dan mencegah kebiasaan buruk (3).
Dukungan utama dari gigi tiruan sebagian lepasan diperoleh dari jaringan di bawah landasan serta
dukungan tambahan dari gigi kodrat yang masih tinggal. Penggunaan gigi tiruan tersebut dapat
dilepas dan dipasang sendiri oleh pasien (10). Gigi tiruan sebagian lepasan adalah alat prostetik yang
menggantikan hilangnya satu atau lebih gigi kodrat yang tanggal, serta harus mendapat dukungan
dari gigi kodrat dan jaringan sekitarnya (11).
Gigi tiruan sebagian lepasan merupakan pergantian gigi yang mengenai sebagian dari lengkung gigi
dan jaringan sekitarnya, dapat terjadi pada rahang atas maupun bawah, serta dapat dipasang dan
dilepas oleh pasien sendiri (12).
Penggunaan gigi tiruan sebagian lepasan dapat memulihkan dan mengembalikan fungsi gigi dengan
mempertahankan gigi yang masih ada. Fungsi gigi tiruan sebagian lepasan antara lain (1) :
1. Pemulihan fungsi estetik.
Masalah estetik menjadi salah satu alasan utama pasien dalam perawatan pembuatan gigi tiruan.
Pasien yang kehilangan gigi anterior, akan memperlihatkan wajah dengan bentuk bibir masuk ke
dalam, sehingga pada dasar hidung tampak lebih ke dalam dan dagu menjadi lebih ke depan.
Pada anak-anak kehilangan gigi anterior sering terjadi karena kecelakaan, sehingga tidak sedikit
perawatannya dengan cara mencabut gigi yang terkena trauma akibat kegoyangan yang sangat
besar.Tanggalnya gigi tersebut akan mengakibatkan migrasi ke gigi tetangga ke arah gigi yang hilang.
2. Peningkatan fungsi bicara.
Organ bicara yang tidak lengkap dan kurang sempurna dapat mempengaruhi
suara pasien, misalnya pasien kehilangan gigi anterior rahang atas dan rahang bawah. Kehilangan gigi
anterior dapat mengakibatkan gangguan bicara yang bersifat sementara, setelah menggunakan gigi
tiruan mampu meningkatkan fungsi bicara dengan cara membiasakan menggunakan gigi tiruan.
Terbentuknya suara berawal dari laring, lidah, palatum dan dibantu gigi-gigi. Rongga mulut dan sinus
maksilaris dalam hal ini berfungsi sebagai ruang resonansi. Menurut tempat terjadinya suara yang
dihasilkan dapat dibedakan sebagai berikut :
1)Labial
Merupakan huruf yang diucapkan oleh bibir, antara lain huruf (b), (p), (m).
2)Labiodental
Merupakan huruf yang diucapkan antara bibir bawah dengan tepi insisal gigi anterior rahang atas,
antara lain huruf (f), (v), (ph).
3) Linguodental
Merupakan huruf yang diucapkan antara lidah dengan gigi anterior rahang atas, antara lain huruf (th).
4) Linguopalatal
Merupakan huruf yang diucapkan antara lidah dengan palatum, antara lain huruf (d), (s), (c), (j).
5) Nasal
Merupakan huruf yang akan terdengar seperti huruf (n), (ng).
3. Perbaikan dan peningkatan fungsi pengunyahan.
Salah satu bagian terpenting dalam proses pencernaan makanan adalah mulut. Makanan akan
diproses di dalam rongga mulut dengan gigi, agar proses tersebut dapat berjalan dengan baik harus
disertai dengan perawatan dan pemeliharaan yang optimal dari gigi dan mulut tersebut.
Penelitian Farrel (1962) menunjukkan bahwa jenis makanan tertentu dapat dicernakan dengan
sempurna tanpa perlu dikunyah sama sekali. Penderita yang sudah kehilangan gigi biasanya
mengalami perubahan pada mastikasi. Tekanan kunyah akan terpusat pada satu sisi atau satu bagian
saja. Penggunaan gigi tiruan sebagian lepasan akan memperbaiki penyaluran tekanan kunyah secara
merata ke seluruh bagian jaringan pendukung.
4.Mempertahankan jaringan mulut yang ada.
Jaringan mulut yang ada akan dipertahankan dengan pemakaian gigi tiruan sebagian lepasan, karena
dengan gigi tiruan dapat mencegah atau mengurangi efek yang timbul karena hilangnya gigi.
5.Pencegahan migrasi gigi.
Tanggalnya gigi sulung yang terlalu dini pada anak, dapat mengakibatkan migrasi gigi tetangga dan
antagonisnya untuk mengisi ruang kosong yang ditinggalkan oleh gigi tersebut, sehingga lambat laun
akan mengakibatkan maloklusi dan lengkung gigi tidak berkembang secara optimal, bahkan akan
menyebabkan terjadinya gangguan bicara, mastikasi, dan estetis (2).
Ruang kosong pada gigi yang tanggal akan mengakibatkan makanan tertinggal pada daerah yang
kosong, sehingga mudah terjadi akumulasi plak interdental, serta akan mengakibatkan peradangan
jaringan periodontal dan dekalsifikasi permukaan proksimal gigi. Akibat lain dapat terjadi erupsi
berlebih gigi antagonis.
Prinsip dan teknik perawatan pembuatan gigi tiruan pada anak sama dengan pembuatan gigi tiruan
dewasa. Perbedaan yang harus diperhatikan yaitu mengenai pertumbuhan dan perkembangan
terutama gigi dan rahang (14,4).
Pembuatan gigi tiruan anak harus memperhatikan perkembangan alveolar akan berjalan ke arah
lateral, maka disain landasan dibuat sampai 1/3 forniks atau kurang lebih sejajar dengan puncak
alveolar (alveolar crest), dengan tujuan agar tidak menghambat pertumbuhan. Disain landasan dapat
dibuat sampai forniks tetapi dengan menggunakan tissue conditioner atau soft acrylic. Pada
pembuatan gigi tiruan sebagian lepasan dewasa perluasan sayap landasan dibuat sampai forniks
dengan tujuan mendapatkan retensi dan stabilisasi (6).
Selama periode pertumbuhan, gigi tiruan memerlukan penyesuaian secara periodik dan terusmenerus. Gigi tiruan yang sudah tidak sesuai lagi dengan pertumbuhan rahang karena terlalu kecil,
maka perawatan harus dihentikan. Pembuatan gigi tiruan baru merupakan perawatan yang dilakukan
dokter gigi untuk menyesuaikan dengan pertumbuhan dan perkembangan gigi dan rahang. Perawatan
pada pemakaian gigi tiruan sebagian lepasan dewasa dilakukan pemeriksaan jika ada keluhan dan
tidak dilakukan pemeriksaan secara terus-menerus (7).
Pengguanaan gigi tiruan sebagian lepasan dewasa selamanya dan diganti atau dibuat ulang jika
terdapat keluhan pada gigi tiruan tersebut, sedangkan gigi tiruan sebagian lepasan pada anak perlu
dibuat ulang mengikuti pola pertumbuhan dan erupsi gigi tetap (6). Prosedur ini dilakukan agar
pasien lebih nyaman dalam penggunaan gigi tiruan.
Penggunaan gigi tiruan sebagian lepasan memegang peranan penting dalam perawatan gigi anak,
sebab perawatan tersebut bertujuan untuk memulihkan fungsi mastikasi dan bicara anak,
mengembalikan keadaan gigi dan estetik wajah anak serta mencegah kebiasaan buruk (3).Gigi tiruan
dapat mengembalikan fungsi estetik, sekaligus memelihara dan mempertahankan gigi yang tersisa
serta jaringan pendukungnya (6). Pembuatan gigi tiruan ini juga dapat membantu mengatasi masalahmasalah psikologis yang timbul pada pasien (5).
Pembuatan gigi tiruan sebagian lepasan memerlukan beberapa syarat antara lain (3,4,7,15):
1.Alat yang dipakai dapat mengembalikan dan memperbaiki fungsi mastikasi, estetik dan bentuk
muka pasien.
2.Alat memiliki kekuatan yang baik untuk mengunyah dan stabil bila digunakan.
3.Tidak mengganggu fungsi bicara.
Andlaw, R.J. and W.P. Rock. 1993. A Manual of Paedodontics. 3rd ed. London: Churchill
Livingstone.
Lindahl, R.L. 1964. Removable Denture Prosthetis. 4th ed. Hal: 271-285. McGraw-Hill
Book Company Inc.
Finn, S.B. 2003. Clinical Pedodontics. 4th ed. Hal 309-31, 360-3. Philadelphia: W.B
Saunders Company inc.
Goodarce, C.J dan Brown, T.D, 1994. Prosthodontic Treatment of the Adolescent Patient
Care. Editor: Sthephen H.Y.Wei. Philadelphia: Lea and Febiger.
McDonald, R.E. and D.R. Avery, 2000. Dentistry forThe Child and Adolescent. 7th ed. Saint
Louis: Mosby
Andajani, T. 1993. Penanggulangan Kerusakan Gigi yang Parah dengan Gigi Tiruan
Tumpang. Volume 2. Hal 571-580. Jakarta: Majalah Ilmiah Kedokteran Gigi Usakti.
Heartwell, C.M. and Rahn, A.O. 1986. Glossary of Prosthodontics. Fourth edition.
Philadelphia: Lea and Febriger.
McCracken . 1995. Removable Partial Prosthodontics. 9th ed. St. Louis: C.V. Mosby
Company.
Dykema, E.W, Cunningham, D.M, and Johnston, J.F. 1978. Modern practice in removable
partial prosthodontics. Philadelphia- London- Toronto: W.B Saunders Company.
Blakesslee, R.W., et al. 1980. Dental Technology Theory and Practice. Hal: 113-5, 120-1,
313-15. St. Louis-Toronto-London: C.V. Mosby Company
Dyson, J.E. 1988. Prosthodontic for Children. Hal: 259-68. Philadelphia: Lea and Febriger.
Herman, W. 1980. Majalah Kedokteran Gigi. Volume 1. Bandung: Yabina.
Mathewson, R.J and Primosch, R.E. 1995. Fundamentals of Pediatric Dentistry. 3rd ed.
Hal: 356-9. Chicago: Quintessence Books.
Gangren adalah keadaan gigi dimana jaringan pulpa sudah mati sebagai sistem pertahanan pulpa
sudah tidak dapat menahan rangsangan sehingga jumlah sel pulpa yang rusak menjadi semakin
banyak dan menempati sebagian besar ruang pulpa.