Anda di halaman 1dari 1

I.

Filsafat dan filsafat pendidikan

Kata Pengantar
Buku ini memberikan ringkasan dan pengenalan dasar filsafat pendidikan, yang merupakan
cabang khusus dari filsafat. Langkah pertama dengan mengatakan tentang dua hal, tentang apa
kebaikan belajar filsafat dan tentang apa yang ahli filsafat pendidikan cenderung mencoba
melakukannya. Sayangnya tidak mudah dan tidak terkandung jawaban pertanyaan yang menjadi
loncatan dibicarakan disini. Para filsuf selamanya mendebatkan apa itu filsafat dan apa jenis filsuf
inquiri ikuti, dan bagian dari keseluruhan kesepakatan terhadap percobaan filsafat untuk
mendapatkan kebenaran dari pertanyaan yang sangat penting menurut arti rasional. Disini sedikit
persetujuan tentang yang para filsuf lakukan atau yang seharusnya mereka lakukan. Sejatinya ini
juga karena filsuf pendidikan, diantara siapa yang sunggu sangat berbeda pendapat tentang apa
yang persisnya mereka tugaskan dan yang seharusnya. Oleh karena itu berhati-hati mengikuti
tawaran . ini percobaan untuk sekerang melihat keterangan-keterangan asas dan peran dari filsafat
pendidikan dan tidak dapat di pungkiri pemberian kesimpulan akan tidak seluruhnya di terima oleh
orang-orang lapangan. Namun, menyampaikan keberatan adalah harapan yang akan menjadi
substansi yang cukup untuk memungkinkan pendatang baru mengikuti persoalan dan mungkin
mengambil bagian dalam pembahasan tentang bidang dan peran dalam pemikiran pendidikan. Pada
bab ini sebagian besar terkait dengan hubungan yang ada antara filsafat umum, filsafat pendidikan
dan teori pendidikan.
2 Filsafat dan Filsafat Pendidikan
Filsafat pendidikan erat berhubungan dengan sebagian Filsafat umum menurut tujuan namun secara
langsung dengan metode ini. Untuk menjelaskan ini, kami menginginkan melihat dasar filsafat
sebagai permulaan. Dalam pemikiran di masa lalu menjadi filsuf untuk memberikan keseluruhan dan
laporan yang masuk akal dari alam yang nyata dan tempat manusia dalam sebuah rencana, dan
persepakatan dengan persoalan seperti eksistensi tuhan/dewa, keabadian jiwa dan semesta. Filsafat
menyelenggarakan arah ini dan akhirnya dikenal sebagai metafisika dan dari jejak plato sampai
perbandingan metafisika dari yang lainnya pokok utama dari filsafat tradisional. Plato, aristoteles,
descartes, spinoza dan hegel contohnya, menjadi keluasan dengan memberi sesuatu seperti
gambaran menyeluruh dari kenyataan dan melalui argumentasi yang rasional. Masalah yang di
jumpai dalam flsafat, tekadang setiap filsuf memberikan hal berbeda dan tidak satupun ditemukan
hasil yang memuaskan. Setelah lebih dari dua ribu tahun pertanyaan spekulasi metafisikan tentang
kebenaran kenyataan alam, eksistensi tuhan, alam manusia dan jiwanya, dan semesta masih
dibicarakan untuk jawaban yang dapat di terima. Ini ketekunan dari masalah di dalam filsafat yang
menjadi perbedaan besar untuk sejarah penemuan masalah dalam sains.

Anda mungkin juga menyukai