Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Hal yang harus diperhatikan dalam proses pembuatan emulsi adalah ukuran partikel, energi
yang dibutuhkan, dan kondisi selama pembuatan. Masalah yang paling utama dalam
pembuatan emulsi kosmetik adalah minyak dan air tidak dapat bercampur. Hal ini disebabkan
oleh tingginya tegangan permukaan antarfase sehingga surface energy system juga akan
meningkat. Untuk mengatasi hal tersebut maka tegangan permukaan harus diturunkan.
Ada 2 cara yang dapat digunakan untuk menurunkan tegangan permukaan, yaitu :
1. Cara kimiawi (menggunakan surfaktan atau emulgator)
Emulgator merupakan molekul yang bersifat amfifatik sehingga dapat berikatan dengan fase
air dan fase minyak.
2. Cara mekanik (menggunakan pengadukan).
Pengadukan dengan kecepatan tinggi akan menurunkan ukuran partikel fase terdispersi
sehingga stabilitas semakin tinggi.
Ada beberapa faktor yang menentukan bentuk sediaan emulsi yaitu pemilihan emulgator,
sifat fisika kimia dari komponen fase minyak, volume tiap fase, dan ukuran droplet.
Tipe Emulgator
bermanfaat dalam perhitungan HLB. Selain itu bermanfaat untuk menentukan apakah emulsi
itu termasuk sistem w/o atau o/w.
Emulgator nonionik paling banyak dipilih karena sistem HLB-nya lebih seimbang daripada
emulgator anionik dan kationik. Emulgator anionik lebih tepat digunakan untuk produkproduk leave-on. Campuran emulgator nonionik dan anionik berguna sebagai awal
pembuatan emulsi dengan memadukan keuntungan dari kedua tipe emulgator. Emulgator
nonionik memiliki keuntungan yaitu lebih stabil pada perubahan pH, sedikit terpengaruh oleh
konsentrasi garam, dan lebih mudah dikombinasikan sebagai campuran emulgator.
Campuran emulgator dapat dibuat dengan menggunakan panjang rantai karbon yang sama
dan derajat etoksilasi yang berbeda. Meskipun campuran emulgator memiliki HLB yang
ekivalen dengan emulgator tunggal pada panjang rantai yang serupa, namun akan
menghasilkan emulsi dengan kualitas yang lebih baik.
Stabilitas
Stabilitas adalah keadaan yang menggambarkan bagaimana produk dapat diterima dalam
penyimpanan dan penggunaan setelah proses pembuatan, pengemasan, dan penyimpanan
sementara di etalase toko.
Beberapa faktor masalah yang dapat mempengaruhi stabilitas emulsi antara lain :
Masalah
Penyebab
Cara Mengatasi
Koalesensi dari Kemungkinan
droplet Meningkatkan tegangan antarmuka
droplet
fase tidak
stabil
pada dengan memilih campuran emulgator
terdispersi
antarmuka minyak-air
yang lebih stabil
Gerak Brown
Mengubah volume relatif tiap fase
Mengentalkan fase kontinyu
Flokulasi
dari Droplet berikatan secara
droplet
fase van der waals sehingga
terdistribusi
menghasilkan
droplet
yang lebih besar.
Pengendapan
Perbedaan
kecepatan
atau floatingdari pengendapan yang besar
droplet
fase antara fase terdispersi
terdispersi
dan fase kontinyu
Pembalikan fase
Ostwald ripening
Terbentuknya
droplet
fase terdispersi yang
besar, yang terbentuk
dari gabungan droplet
ukuran kecil
Ketidakstabilan
permukaan minyak-air
Mengubah
sifat
kelarutan
dari
komponen fase terdispersi untuk
mencegah migrasi atau perpindahan
fase kontinyu
Turbidometer
Paraffinum
liquidum