UMN
dibagi
dalam
susunan
piramidal
dan
susunan
b) LMN
mempunyai
peranan
penting
di
dalam
sistem
LMN, tetapi pada jangka lama bisa terjadi atrofi karena otot
tidak digunakan.
b) LMN
3. Refleks
a) UMN
spinalis yang berbeda, sedangkan serabut lain naik dari medulla spinalis ke
dengan otak. Berkas-berkas serabut yang berjalan ke atas ini disebut traktus
ascendens.
b) LMN
Tidak ada
b) LMN
Ada
tiga.
DAFTAR PUSTAKA:
1. Mardjono Mahar dan Sidharta Priguna. Sindroma GuillainBarre: Neurologi Klinis Dasar. Cetakan ke-14. Dian Rakyat:
Jakarta, 2009.
Jaras Ascending
masuk ked alam medulla spinalis dari ganglion radiks posterior langsung
nucleus propius dalam kolumna grisea posterior dan menjadi neuron tingkat
pertama akan naik 1-3 levels segmen medulla spinalis melalui traktus
kedua. Kemudian neuron tingkat kedua ini akan menyilang menuju sisi
gelatinosa atau nucleus propius dalam kolumna grisea posterior dan menjadi
anterior white comissura dalam satu segmen medulla spinalis, serta naik
neuron tingkat kedua. Kemudian neuron tingkat kedua ini akan menyilang
melalui anterior white comissura dalam satu segmen medulla spinalis, serta
naik sebagai traktus spinotalamikus anterior.
lemniscus spinalis.
ringan akan masuk ked alam medulla spinalis dari ganglion radiks posterior
Definisi1
kekebalan tubuh manusia yang menyerang bagian dari susunan saraf tepi
maupun ras. Insiden kejadian di seluruh dunia berkisar antara 0,6 1,9 per
saraf motorik yang sifatnya progresif. Kelainan ini kadang kadang juga
usia. GBS merupakan penyebab paralisa akut yang tersering di negara barat.
adalah gagal jantung dan gagal napas. Kesembuhan total terjadi pada +
infeksi akut.
Poliradikulopati, dan
Epidemiologi3
Di Amerika Serikat, insiden terjadinya GBS berkisar antara 0,4 2,0
per 100.000 penduduk. GBS merupakan a non seasonal disesae dimana
resiko terjadinya adalah sama di seluruh dunia pada pada semua iklim.
kasus. Kondisi ini terjadi pada semua umur, meskipun jarang pada masa
bayi. Usia termuda dan tertua dilaporkan adalah masing-masing 2 bulan
dan 95 tahun.
Usia
sekitar
40 tahun,
dengan
Hal ini terjadi lebih sering selama musim panas, sporadis AMAN seluruh
arefleksia. Ataksia terlihat pada gaya jalan dan pada batang tubuh dan
pasien
GBS di
lebih
umum
di Asia
memiliki
gambaran
klinik
seperti
AIDP,
tetapi
bagian distal.
5. Acute pandysautonomia
Tanpa sensorik dan motorik merupakan tipe SGB yang jarang terjadi.
Disfungsi
dari
sistem
simpatis
dan
parasimparis
yang
berat
inflammatory
demyelinating
polyradiculoneuropathy
(AIDP) adalah jenis paling umum ditemukan pada GBS, yang juga
cocok dengan gejala asli dari sindrom tersebut. Manifestasi klinis paling
Etiologi GBS sampai saat ini masih belum dapat diketahui dengan pasti
penyebabnya
tingkat
kematian
masih
menjadi
bahan
perdebatan.
tinggi,
karena
keterlibatan
GBS sering sekali berhubungan dengan infeksi akut non spesifik. Insidensi
kasus GBS yang berkaitan dengan infeksi ini sekitar antara 56% - 80%,
yaitu 1 sampai 4 minggu sebelum gejala neurologi timbul seperti infeksi
saluran pernafasan atas atau infeksi gastrointestinal.
Tabel 1. Infeksi Akut yang Berhubungan dengan GBS
Infeksi
Definite
Probable
Possible
Virus
CMV
HIV
Influenza
EBV
Smallpox
Tipe ini adalah varian lebih lanjut dari GBS. Hal ini ditandai
Hepatitis
Coxsackie
Mumps
Rubella
Bakteri
Campylobacter
Typhoid
Paratyphoid
jejuni
Brucellosis
Mycoplasma
Chlamydia
Pneumonia
Legionella
Listeria
Etiologi
4,5
Beberapa
terkait
dan
Patogenesis3,4
saraf yang terjadi pada sindroma ini adalah melalui mekanisme imunlogi.
maka sel-T merespon dengan adanya infiltrasi limfosit ke spinal dan saraf
Bukti-bukti
bahwa
imunopatogenesa
merupakan
mekanisme
yang
1. Kelemahan
Gambaran klinis yang klasik adalah kelemahan yang ascending dan
terlibat lebih awal daripada yang lebih distal. Tubuh, bulbar, dan
saraf tepi
imunitas seluler dan imunitas humoral yang dipicu oleh berbagai peristiwa
kegagalan ventilasi.
myelin. Alasan mengapa komponen normal dari serabut mielin ini menjadi
target dari sistem imun belum diketahui, tetapi infeksi oleh virus dan bakteri
diduga sebagai penyebab adanya respon dari antibodi sistem imun tubuh.
GBS. Saraf
Hal ini didapatkan dari adanya lapisan lipopolisakarida yang mirip dengan
kranial
III-VII
dan
IX-XII
mungkin
akan
3. Perubahan Sensorik
Gejala
sensorik
biasanya
5. Perubahan otonom
ringan. Dalam
kebanyakan
kasus,
umumnya dimulai pada jari kaki dan ujung jari, berproses menuju ke
4. Nyeri
6. Pernapasan
Dalam sebuah studi tentang nyeri pada pasien dengan GBS, 89%
pada daerah bahu, punggung, pantat, dan paha dan dapat terjadi
Gejala dysesthetic diamati ada dalam sekitar 50% dari pasien selama
mereka.
3)
diagnostik
GBS
menurut
The
National
Institute
of
Gejala utama :
Pemeriksaan elektrodiagnostik
Pemeriksaan Penunjang3,4
1. Pemeriksaan LCS
Dari pemeriksaan LCS didapatkan adanya kenaikan kadar protein ( 1
1,5 g/dl ) tanpa diikuti kenaikan jumlah sel. Keadaan ini oleh Guillain
(1961) disebut sebagai disosiasi albumin sitologis. Pemeriksaan cairan
cerebrospinal pada 48 jam pertama penyakit tidak memberikan hasil
apapun juga. Kenaikan kadar protein biasanya terjadi pada minggu
pertama atau kedua. Kebanyakan pemeriksaan LCS pada pasien akan
menunjukkan jumlah sel yang kurang dari 10/mm3 (albuminocytologic
dissociation).
2. Pemeriksaan EMG
Gambaran EMG pada awal penyakit masih dalam batas normal,
kelumpuhan terjadi pada minggu pertama dan puncaknya pada akhir
minggu kedua dan pada akhir minggu ke tiga mulai menunjukkan adanya
perbaikan.
3. Pemeriksaan MRI
dan angka kecacatan (gejala sisa) cukup tinggi sehingga pengobatan tetap
1.
Sistem pernapasan
Gagal nafas merupakan penyebab utama kematian pada
Diagnosis Banding3,4
1. Poliomielitis
2.
Fisioterapi
2. Myositis Akut
sputum dan kolaps paru. Gerakan pasif pada kaki yang lumpuh
serebrospinal normal.
3.
Imunoterapi
imunitas.
a.
onset, progresifitas penyakit lambat dan pendek, dan terjadi pada penderita
b. Imunoglobulin IV
Intravenous inffusion of human Immunoglobulin
(IVIg) dapat menetralisasi autoantibodi patologis yang ada
atau menekan produksi auto antibodi tersebut. Pengobatan
Jakarta, 2012.
c.
Komplikasi3,4
5 hari.
Kortikosteroid
Kebanyakan
penelitian
mengatakan
bahwa
2003.
6. Ropper HA, Brown HR. Adams and Victor, Principles of
Neurological 8th ed. United States of America; 2005. p.1117-27.
7. Yuki N, Hartung HP. GuillainBarr Syndrome. N Engl J Med
2012;366:2294-304.
8. Pritchard J. GuillainBarr Syndrome. Clinical Medicine 2010,
Vol 10, No 4: 399401