Anda di halaman 1dari 3

Permenkes RI Nomor 42 Tahun 2013, tanggal 10 Juni 2013

Kepmenkes RI Nomor: 23/MENKES/SK/I/2013,Tanggal 15 Januari 2013


Latar belakang :
1. Laporan CDC (2000); Hib dapat menyebabkan:

meningitis (50%)

pneumonia (15%)
1. Pneumonia menyebabkan kematian terbesar pada anak
2. Meningitis dapat menimbulkan kecacatan dan kematian pada anak

Epidemiologi Haemophillus Influenzae type b (Hib)

Haemophilus Influenzae tipe b (Hib) merupakan suatu bakteri gram negatif dan hanya
ditemukan pada manusia
Penyebaran melalui percikan ludah (droplet)
Kelompok usia paling rentan terhadap infeksi Hib adalah usia 4 8 bulan
Sebagian besar orang yg mengalami infeksi tidak menjadi sakit, tetapi menjadi karier

Prevalensi karier cukup tinggi (>3% ) kemungkinan kejadian meningitis dan pneumonia akibat
Hib, biasanya juga tinggi
Upaya penanggulangan infeksi Hib yg dianggap efektif Imunisasi Hib
Penelitian di Pulau Lombok 1998 2002 menunjukkan bahwa Imunisasi Hib :

dapat mencegah meningitis klinis

dapat mencegah salah satu penyebab pneumonia


Secara global (estimasi WHO), sebelum era vaksinasi Hib, penyakit akibat Hib pada balita
menyebabkan:

3 juta anak menderita penyakit serius per tahun


Kematian 400.000 anak
Penyebab kematian nomor 1.

Rekomendasi
Hasil kajian Regional Review Meeting on Immunization WHO/ SEARO di New Delhi dan
Komite Ahli Penasihat Imunisasi Nasional/ ITAGI th 2010, merekomendasikan:

Agar Vaksin Hib diintegrasikan ke dalam program imunisasi nasional untuk menurunkan angka
kesakitan, kematian, dan kecacatan bayi dan balita akibat pneumonia dan meningitis
Vaksin Hib

Vaksin Hib konjugasi memiliki efikasi yang baik dan aman sehingga dapat dimasukkan
ke dalam program imunisasi nasional
SAGE (Strategic Advisory Group of Experts on Immunization) merekomendasikan
vaksin Hib dikombinasi dengan DPT-HB menjadi vaksin pentavalent (DPT-HB-Hib),
sekaligus untuk mengurangi jumlah suntikan pada bayi
Vaksin ini dikemas dalam vial 5 dosis
Penggabungan berbagai antigen menjadi satu suntikan telah dibuktikan melalui uji klinik
kombinasi tidak mengurangi keamanan dan tingkat perlindungan
Beberapa penelitian menunjukkan respon antibodi untuk Hepatitis B yg lebih tinggi pada
vaksin kombinasi dari pada pemberian secara terpisah
Persentase proteksi untuk masing-masing antigen
> 98%
Reaksi lokal dialami oleh 14,9% subjek dengan gejala terbanyak adalah nyeri
Reaksi sistemik dialami oleh 28% subjek dengan gejala terbanyak adalah demam
Badan Pengawas Obat dan Makanan telah menerbit izin edar bagi vaksin DPT-HB-Hib:
Nomor: DKL 1302906943A1
Tanggal 14 Juni 2013

Vaksin Pentavalent

Kombinasi vaksin Hib dengan DPT-HB menjadi vaksin DPT-HB-Hib tidak menambah
jumlah suntikan
Efikasi vaksin: 90-99%
Tingkat kekebalan yg protektif terbentuk setelah pemberian DPT-HB-Hib 3
dosis,namun antibodi ini menurun pd usia 15 s.d 18 bulan perlu booster untuk
mempertahankan tingkat kekebalan dg pemberian imunisasi lanjutan DPT-HB-Hib pada
usia 18 bulan.

Sasaran dan Jadual Pemberian

Sasaran

Umur
0 bulan

Imunisasi dasar
Imunisasi lanjutan

: Bayi
: Batita

Jenis Imunisasi
Hepatitis B 0

1 bulan

BCG, Polio 1

2 bulan

DPT-HB-Hib 1, Polio 2

3 bulan

DPT-HB-Hib 2, Polio 3

4 bulan

DPT-HB-Hib 3, Polio 4

9 bulan

Campak

Jadwal Pemberian Imunisasi Lanjutan pada Batita


Umur
18 bulan (1,5 tahun)

Jenis Imunisasi
DPT-HB-Hib

Interval minimun stlh imunisasi dasar


12 bulan dari DPT-HB-Hib 3

24 bulan (2 tahun)

Campak

6 bulan dari Campak dosis pertama

Anda mungkin juga menyukai