Anda di halaman 1dari 33

Bab I

Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
Penambahan jumlah penduduk di Indonesia dalam beberapa dekad terakhir telah
menunjukkan peningkatan. Masalah peningkatan kadar jumlah penduduk Indonesia dapat
terlihat dipengaruhi oleh angka kelahiran yang lebih tinggi dari angka kematian dalam
setahun. Hasil Badan Pusat Statistik dalam sensus penduduk tahun 2010 menunjukkan
jumlah penduduk Indonesia adalah sebanyak 237 juta jiwa.Pada tahun 2011, jumlah ini
dipastikan meningkat kepada 241 juta jiwa. Dalam tahun 1990-2000, penduduk Indonesia
bertambah dengan kecepatan 1,49% per tahun dan tidak berubah pada periode tahun
2000-2010. Dengan pertumbuhan penduduk sekitar 1.49% per tahun, dapat diperkirakan
penduduk Indonesia masih meningkat sekitar 3 hingga 4 juta per tahun. Dalam upaya
mengatasi masalah tersebut, pemerintah merencanakan program Keluarga Berencana
yang dinaungi oleh Badan Kependudukan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) yang
bergerak berdasarkan keputusan presiden Republik Indonesia nomor 8 tahun 1970,
menggantikan Lembaga Keluarga Berencana Nasional (LKBN) yang bergerak dari
November 1968.1,2,3

Hasil Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) pada tahun 2007
menyatakan tingkat Pemakai Alat Kontrasepsi (PAK) atau Contraceptive Prevalence
Rate (CPR) di Indonesia telah mengalami peningkatan dari 60.3% pada tahun 2002
hingga 2003 menjadi sebanyak 61.0% pada tahun 2007. Hasil SDKI juga menunjukkan
sebanyak 39% dari wanita usia produktif yang tidak menggunakan kontrasepsi dengan
sebaran 19% di daerah desa dan 20% di daerah kota. Distribusi pola pemakaian
kontrasepsi yang digunakan adalah suntik sebesar 31.6%, pil sebesar 13.2%, Alat
kontrasepsi dalam rahim (AKDR) sebesar 4.8%, Implant sebesar 2.8%, Kondom sebesar
1.3%, Medis Operatif Wanita (MOW) sebesar 0.2%, Pantang berkala sebesar 1.5%,
Senggama terputus sebesar 2.2% dan metode-metode lain 0.4%.4

Dengan keberhasilan program Keluarga Berencana (KB), berdasarkan Survei


Demografi dan Kependudukan Indonesia (SDKI) tahun 2007, Angka Kematian Ibu
(AKI) sebesar 228/100.000 kelahiran hidup. Namun demikian, didapatkan dari hasil
SDKI tahun 2012 bahawa nilai ini meningkat kepada 359/100.000 kelahiran
hidup.Sasaran Pembangunan Milenium atau Millenium Development Goal(MDG), AKI
ditetapkan pada angka 102/100.000 kelahiran pada tahun 2015. Sedangkan angka
fertilitas total (Total fertility Rate/TFR) menurun dari 5.6% menjadi 2.7% pada tahun
2012 berdasarkan hasil SDKI 2012. Didapatkan juga angka fertilitas remaja (usia 15
hingga 19 tahun) juga masih tinggi dengan nilai sebesar 48 kelahiran per 1.000 remaja.4,5

Agar pelaksanaan program KB menuai hasil yang maksimal, BKKBN telah


meminta pemerintah daerah untuk memprioritaskan program tersebut dan memfungsikan
Petugas Lapangan Keluarga Berencana (PLKB) sesuai dengan tugasnya. Melihat PPM
Pencapaian Peserta KB Aktif sampai dengan Desember 2010 di Kabupaten Karawang
telah tercapai 102.41% dari target peserta KB aktif walaupun dengan pencapaian tingkat
kecamatan yang masih di bawah rata-rata pencapaian seperti Kecamatan Klari 67,42%,
Rawamerta 68.61% dam Karawang Barat sebesar 70.73%. Hasil yang didapatkan dari
evaluasi program KB di Puskesmas Kecamatan Rawamerta pada periode September
2013 hingga Agustus 2014 masih belum diketahui, sehingga memerlukan evaluasi
kembali terhadap program ini.6

1.2 Permasalahan
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka dapat dirumuskan
masalahnya adalah:1. Jumlah penduduk Indonesia pada tahun 2011 sebanyak 241 juta jiwa.
2. Angka Laju Pertumbuhan Penduduk (LPP) di Indonesia yang masih tinggi yaitu
sebesar 1.49%
3. Angka kematian Ibu yang masih tinggi dibandingkan dengan sasaran MDG yaitu
sebesar 359/100.000 kelahiran hidup
4. Angka fertilitas total yang masih tinggi yaitu sebesar 2.6%

5. Tingkat keberhasilan program Keluarga Berencana yang masih belum diketahui di


Puskesmas Kecamatan Rawamerta pada periode September 2013 sampai dengan
Agustus 2014.
1.3 Tujuan
1.3.1 Tujuan Umum
Mengetahui masalah-masalah yang dapat dikenalpasti pada pelaksanaan program
Keluarga Berencana di UPTD Puskesmas Kecamatan Rawamerta Kabupaten Karawang pada
periode September 2013 sampai dengan Agustus 2014 dengan menggunakan pendekatan sistem.
1.3.2 Tujuan Khusus
a) Diketahuinya cakupan peserta KB baru di Puskesmas Kecamatan Rawamerta,
Kabupaten Karawang periode September 2013 sampai dengan Agustus 2014.
b) Diketahuinya cakupan peserta KB aktif di Puskesmas Kecamatan Rawamerta,
Kabupaten Karawang periode September 2013 sampai dengan Agustus 2014.
c) Diketahuinya cakupan peserta KB aktif berdasarkan alat kontrasepsi di Puskesmas
Kecamatan Rawamerta, Kabupaten Karawang periode September 2013 sampai
dengan Agustus 2014.
d) Diketahuinya cakupan penanganan efek samping dan komplikasi di Puskesmas
Kecamatan Rawamerta, Kabupaten Karawang periode September 2013 sampai
dengan Agustus 2014
e) Diketahuinya cakupan pelayanan rujukan KB di Puskesmas Kecamatan Rawamerta,
Kabupaten Karawang periode September 2013, sampai dengan Agustus 2014
f) Diketahuinya sistem pencatatan dan pelaporan yang dilaksanakan di Puskesmas
Kecamatan Rawamerta, Kabupaten Karawang periode September 2013 sampai
dengan Agustus 2014.

1.4 Manfaat
1.4.1 Bagi Evaluator
Menerapkan dan mengembangkan ilmu pengetahuan yang diperoleh selama kuliah.
Mempunyai pengalaman dan pengetahuan tentang evaluasi gerakan Keluarga Berencana
di Puskesmas dalam lingkup wilayah kerjanya.
Mengetahui sedikit sebanyaknya kendala yang dihadapi dalam menjalankan program
Puskesmas khusunya pada Pelayanan Keluarga Berencana dan merangsang cara berpikir
kritis dan berilmiah.
1.4.2 Bagi Perguruan Tinggi
Mengamalkan Tri Darma Perguruan Tinggi
Mewujudkan kampus sebagai masyarakat ilmiah dalam peran sertanya di bidang
kesehatan dan masyarakat.
1.4.3 Bagi Puskesmas
Mengetahui masalah yang timbul dalam program Puskesmas disertai usulan atau saranan
sebagai pemecahan masalahnya.
Membantu kemandirian Puskesmas dalam upaya lebih mengaktifkan program KB
sehingga memenuhi target cakupan program
Memberikan masukan terhadap jalinan kerjasama dan membina peran serta masyarakat
dalam melaksanakan program KB secara optimal, sehingga pelayanan KB di Puskesmas
Kecamatan Rawamerta dapat menjadi lebih baik.
1.4.4 Bagi Masyarakat
Supaya masyarakat mendapatkan pelayanan yang lebih baik dari puskesmas
Sebagai sumber informasi bagi masyarakat, sehingga masyarakat dapat meningkatkan
kesejahteraan dan taraf kualitas hidup dengan mengikuti program KB serta diharapkan
masyarakat dapat menyadari akan pentingnya program KB

1.5 Sasaran
Pasangan Usia Subur (PUS), yaitu pasangan yang istrinya berumur antara 15 49 tahun,
dalam hal ini termasuk pasangan yang istrinya lebih dari 49 tahun tetapi masih mendapat
mestruasi, di wilayah Kecamatan Rawamerta periode September 2013 sampai dengan Agustus
2014.

Bab II
Materi dan Metode
2.1

Materi
Materi yang dievaluasi dalam program ini terdiri dari laporan hasil kegiatan bulanan

puskesmas mengenai program KB di Puskesmas Kecamatan Rawamerta, Kabupaten Karawang,


pada periode September 2013 Agustus 2014, yang berisi kegiatan:1. Konseling
2. Pelayanan kontrasepsi
3. Pembinaan dengan Komunikasi Informasi Edukasi (KIE)
4. Penanganan efek samping dan komplikasi yang ringan
5. Pelayanan rujukan
6. Pencatatan dan pelaporan
2.2

Metode
Evaluasi dilakukan dengan cara membandingkan cakupan program KB di Puskesmas

Kecamatan Rawamerta, Kabupaten Karawang periode September 2013 sampai dengan Agustus
2014 terhadap tolok ukur yang ditetapkan dengan mengadakan pengumpulan data, pengolahan
data, analisis data dan interpretasi data dengan menggunakan pendekatan sistem sehingga dapat
ditemukan masalah-masalah yang ada dari pelaksanaan program KB di puskesmas Kecamatan
Rawamerta, di mana setelah itu dilakukan usulan dan saran sebagai pemecahan masalah
berdasarkan penyebab masalah yang ditemukan dari unsur-unsur sistem.

Bab III
Kerangka Teori dan Tolok Ukur

3.1

Kerangka Teoritis

Menurut pemahaman Ryan, sistem adalah satu gabungan dari elemen yang saling
berhubungan dalam satu proses atau struktur dan berfungsi sebagai satu organisasi dalam upaya
menghasilkan sesuatu yang telah ditetapkan. Elemen-elemen yang diterapkan adalah:-

i.

Masukan (input)
Kumpulan bagian atau elemen yang terdapat dalam sistem dan yang diperlukan untuk
berfungsinya sistem tersebut.

ii.

Proses (process)
Kumpulan bagian atau elemen yang terdapat dalam sistem dan yang berfungsi dalam
mengubah masukan menjadi keluaran yang direncanakan.

iii.

Keluaran (output)
Kumpulan bagian atau elemen yang dihasilkan dari berlangsungnya proses dalam sistem

iv.

Umpan Balik (feedback)

Kumpulan bagian atau elemen yang merupakan keluaran dari sistem dan sekaligus
sebagai masukan bagi sistem tersebut

v.

Lingkungan (environment)
Dunia di luar sistem yang tidak dikelola oleh sistem tetapi mempunyai pengaruh besar
terhadap sistem

vi.

Dampak (impact)
Akibat yang dihasilkan oleh keluaran suatu sistem

3.2

Tolok Ukur

Tolok ukur yang dipakai terdiri dari variabel masukan, proses, keluaran, dampak,
lingkungan dan umpan balik. Digunakan sebagai pembanding atau target yang harus dicapai
dalam Program Keluarga Berencana

Bab IV
Penyajian Data
4.1

Sumber Data
1

Data Primer
Wawancara dengan petugas Puskesmas Kecamatan Rawamerta, petugas
Kecamatan, dan petugas Lapangan Keluarga Berencana (PLKB)

Data Sekunder
Data Monografi Puskesmas Kecamatan Rawamerta, Kabupaten Karawang
periode September 2013 sampai Agustus 2014
Laporan Bulanan program kegiatan Keluarga Berencana Puskesmas
Kecamatan Rawamerta, Kabupaten Karawang periode September 2013
sampai Agustus 2014

Data tersier
Diperoleh dari buku Pedoman Sistem Pencatatan dan Pelaporan Pelayanan
Keluarga Berencana dari Departemen Kesehatan RI, Jakarta tahun 2012

4.2

Jenis Data
4.2.1

Data Umum
Data Geografis
1. Lokasi gedung Puskesmas
Lokasi Puskesmas Rawamerta terletak di Jl. Komplek Pendidikan No.64,
Desa Sukamerta, Kecamatan Rawamerta, Kabupaten Karawang. Terletak
20 km sebelah timur pusat pemerintahan kabupaten, yang memiliki luas
bangunan terdiri dari 1 lantai.Luas Wilayah kerja 5.404 Ha, yang terdiri
dari 116 RT dan 47 RW, terdapat 40 posyandu

2. Bangunan
Gedung UPTD Puskesmas Rawamerta seluas 160 m2

Tabel 1. Desa-desa di wilayah kerja UPTD Puskesmas Rawamerta, Kabupaten Karawang

Penduduk
No.

Desa

Lakilaki

Jumlah
Perempuan

Sukamerta

3.302

3.104

6.407

Sukapura

2.224

2.091

4.316

Panyingkiran

3168

2.979

6.147

4.

Pasirkaliki

2.749

2.585

5.334

Sukaraja

1.067

1.204

2.279

6.

Gombongsari

1.411

1.326

2.737

7.

Cibadak

1.884

1.771

3.655

8.

Kutawargi

1.604

1.745

3.359

Jumlah

16.964

15.949

32.913

3. Batas wilayah kerja


Batas wilayah kerja UPTD Puskesmas Rawamerta Karawang adalah seperti
berikut:Batas wilayah kerja:

Sebelah Utara

: Wilayah kerja Puskesmas Kertamukti

Sebelah Selatan

: Wilayah kerja Puskesmas Majalaya

Sebelah Barat

: Wilayah kerja Puskesmas Balongsari

Sebelah Timur

: Wilayah Kerja Pukesmas Telagasari

4.2.2

Data Khusus
4. Data Demografis

Jumlah penduduk di wilayah kerja UPTD Puskesmas Rawamerta adalah


32.913 jiwa.

10

Jumlah penduduk berdasarkan jenis kelamin: Laki-laki 16.963 jiwa dan


perempuan 16.949 jiwa.

Jumlah Balita di wilayah kerja UPTD Puskesmas Rawamerta adalah


2187 dari jumlah penduduk periode september 2013 sampai dengan
Agustus 2014.

Terdiri 47 RW dan 116

RT dengan jumlah kepala keluarga 10017

Kepala Keluarga (KK).

Klasifikasi penduduk berdasarkan tingkat pendidikan di wilayah kerja


UPTD Puskesmas Rawamerta paling banyak adalah tamat SLTP 11.236
jiwa (34.14%) dan paling sedikit tamat Universitas yaitu 997

jiwa

(3.03%).

Klasifikasi penduduk berdasarkan mata pencaharian di wilayah kerja


UPTD Puskesmas Rawamerta paling banyak bekerja sebagai lain-lain
yaitu sejumlah 8.788 jiwa (27,30%) dan paling sedikit bekerja sebagai
TNI/Polri yaitu sejumlah 64 jiwa (0,20%).

2. Data Fasilitas Kesehatan

Jenis fasilitas pelayanan kesehatan yang ada pada wilayah kerja UPTD
Puskesmas Rawamerta, Kabupaten Karawang antara lain:, Puskesmas
(1),PONED (1), PUSTU (2), Praktek Dokter Umum (6), Praktek Bidan
(13), Balai Pengobatan (9), Klinik 24 jam (1)

4.2.3

Masukan
1. Tenaga
i.

Kepala Puskesmas

: 1 Orang

ii.

Kepala Sub-Bagian TU

: 1 Orang

iii.

Dokter Umum/Fungsional PNS

: 1 Orang

iv.

Dokter PTT

: 1 Orang

v.

Perawat

: 7 Orang

vi.

Bidan PNS

: 9 Orang

vii.

Bidan PTT Desa

: 4 Orang
11

viii.

Bidan PTT Poned

: 8 Orang

ix.

Petugas Apotek

: 2 Orang

i.

APBD tingkat II

: Tidak Tersedia

ii.

Bantuan Operasional Kesehatan

: Tersedia (Terbatas)

2. Dana

3. Sarana
i.

ii.

Sarana Medis
Stetoskop

: 3 Buah

Tensimeter

: 2 Buah

Sarung tangan steril

: 100 Pasang

Timbangan berat badan

: 1 Buah

Meja ginekologi

: 2 Buah

IUD Kit

: 3 Set

Sarana Kontrasepsi
IUD Cu T200 B

: 40 Buah

Vial Suntikan + Disposable Syringe : 1250 Buah

iii.

Implant

: 30 Set

Pil Kontrasepsi

: 600 Strip

Cyclogestone

: 100 Vial

Depogestone

: 200 Vial

Alat kontrasepsi lain (Kondom)

: 55 Lusin

Sarana Obat-Obatan
Cairan antiseptik betadine

: 3 Botol

Tablet Analgetik

: 1500 Tablet

Kapas Alkohol dan Kasa Steril

: 3 Toples

Vitamin B6

: 900 Tablet
12

iv.

Sarana Non Medis


Toples @ Kapas Lysol, Indo duk

: 2 Buah

Waskom Pencuci Alat

: 8 Buah

Tempat Sampah

: 5 Buah

Perlak Karet

: 4 Buah

Handuk Kecil

: 5 Buah

Brosur/Pamflet

: Tersedia

Alat Tulis

: Tersedia

4. Metode
a. Konseling
Dengan tindakan komunikasi, informasi dan edukasi melalui aktivitas
wawancara mengenai tindakan Keluarga Berencana

b. Pelayanan Kontrasepsi
i.

Pil
Pil pertama perlu diminum pada hari kelima setelah hari permulaan
haid
Satu pil diminum setiap hari secara teratur sepertimana yang
tertulis pada kartu

ii.

Suntikan
Cyclogeston
1 kali per bulan, dosis 0.5 cc, secara intramuskular di Muskulus
Deltoideus lengan atas
Depogeston
1 kali per 3 bulan, dosis 3.0 cc, secara intramuskular di Gluteus

iii.

IUD
Anamnesis dan informed consent

13

Pemeriksaan

Umum

dan

Khusus

yang

bertumpu

kepada

pemeriksaan obstetric dan ginekologi


Pemasangan IUD sesuai prosedur legeartis
iv.

Implant
Lokasi implant diletakkan di lengan kiri ata bagian volar dengan
cara kira-kira 10 cm dari lipat siku
Pemasangan sesuai prosedur legeartis

c. Pembinaan
Dengan komunikasi, informasi dan edukasi

d. Penanganan efek samping dan komplikasi


Pada setiap kasus yang terjadi efek samping dan komplikasi yang ringan
dilakukan penanganan sesuai keluhan

e. Pelayanan rujukan Keluarga Berencana


Pada setiap kasus berat dan menunjukkan tanda bahaya yang tidak dapat
ditangani di PUSKESMAS

f. Pencatatan dan Pelaporan


Dilakukan pencatatan dan pelaporan sesuai Sistem Pencatan dan
Pelaporan Terpadu Puskesmas (SP2TP)

4.2.4

Proses
i.

Perencanaan
Perencanaan tertulis mengenai :a. Konseling yang dilakukan pada setiap hari kerja oleh bidan di
Puskesmas dengan cara pemberian informasi kepada calon peserta
Keluarga Berencana melalui alat bantu pengambilan keputusan
ber-Keluarga Berencana (ABPK)

14

b. Pelayanan kontrasepsi yang dilakukan pada setiap hari kerja oleh


bidan di Puskesmas dengan melakukan tindakan pemeriksaan pada
calon peserta Keluarga Berencana dan diinformasikan tentang
kontrasepsi

yang

tersedia

serta

penggunaannya

dengan

wawancara.
c. Pembinaaan peserta KB yang dilakukan pada setiap hari kerja oleh
bidan di Puskesmas, dengan cara memotivasi peserta Keluarga
Berencana agar tetap menggunakan alat kontrasepsi.
d. Penanganan efek samping dan komplikasi yang dilakukan pada
setiap hari kerja oleh dokter mahupun bidan di Puskesmas berupa
penanganan efek samping dan komplikasi yang diakibatkan dari
penggunaan alat kontrasepsi
e. Pelayanan rujukan Keluarga Berencana yang dilakukan pada
setiap hari kerja oleh dokter mahupun bidan di Puskesmas, berupa
sistem rujukan bagi pasien dengan efek samping maupun
komplikasi yang tidak dapat ditangani oleh tenaga medis di
Puskesmas.
f. Pencatatan dan Pelaporan yang dilakukan pada setiap akhir bulan
oleh bidan di Puskesmas berupa kegiatan pencatatan hasil kegiatan
program Keluarga Berencana di Puskesmas setempat dan
dilaporkan setiap bulan.
ii.

Pengorganisasian
Terdapat bagan dan struktur organisasi tertulis dan pembagian tugas
dan tanggungjawab yang jelas dan teratur dalam melaksanakan tugas
Keluarga Berencana seperti berikut:-

15

Kepala Puskesmas
dr. Dini Nurdianti.P

Kabag TU
Bpk Wawan

Bag.Kesehata
n
Lingkungan
Bpk Budin,
SKL

Bag. Promosi
Kesehatan
Ibu Lia
Muliawati,
AMK

Bag. P2M
Ibu Masitoh
SKM

Bag. KIA &


KB
Ibu Hj Aan,
AMD.Keb

Bag. Gizi
Masyarakat
Ibu Etih,
AMD.Keb

Upaya
Pengobatan
Dr. Lydia,
MM

Bagan Struktur Organisasi Bagian Keluarga Berencana di UPTD Puskesmas Rawamerta


Tahun 2013
iii.

Pelaksanaan
a. Konseling dilakukan pada semua pasien baru, pada setiap hari
kerja oleh bidan dan Pelaksana Keluarga Berencana
b. Pelayanan Kontrasepsi yang dilakukan pada setiap hari kerja oleh
bidan
c. Pembinaan peserta KB yang dilakukan pada setiap hari kerja oleh
bidan dan Pelaksana Keluarga Berencana
d. Penanganan efek samping dan komplikasi yang dilakukan pada
setiap hari kerja oleh dokter mahupun bidan
e. Pelayanan rujukan Keluarga Berencana yang dilakukan pada
setiap hari kerja oleh dokter mahupun bidan
f. Pencatatan dan pelaporan yang dilakukan pada setiap akhir bulan
oleh bidan.

iv.

Pengawasan
16

a. Pengawasan oleh Kepala Puskesmas setiap bulan


b. Pencatatan dan Pelaporan yang dilakukan setiap bulan
c. Laporan triwulan dan pertemuan triwulan
d. Lokakarya bulanan

4.2.5

Keluaran
1. Cakupan Konseling

100%

2. Cakupan Pelayanan Kontrasepsi


a.

Cakupan Peserta KB Baru


Data untuk peserta KB Baru di Puskesmas Rawamerta Kecamatan
Rawamerta Kabupaten Karawang untuk Periode September 2013
Agustus 2014 tidak lengkap

b.

Cakupan Peserta KB Aktif

Tabel 1. Jumlah Peserta KB Aktif di Puskesmas Rawamerta Kecamatan Rawamerta Kabupaten


Karawang Periode September 2013 Agustus 2014 Berdasarkan Desa
Desa

PUS

IUD

MOW

MOP

Kondom

Implant

Suntik

Pil

Jumlah

Sukamerta

878

21

10

35

376

159

613

Sukapura

873

14

10

30

310

231

609

Penyingkiran

1130

14

11

34

511

203

783

Pasir Kaliki

932

16

14

38

355

206

644

Sukaraja

818

18

10

33

330

162

562

Gombongsari

1061

12

22

473

196

734

Cibadak

1462

17

10

38

635

289

1000

Kutawargi

824

36

356

154

574

Jumlah

7978

121

67

33

75

277

3346

1600

5519

Jumlah peserta KB Aktif : 5,519 Orang


Presentase KB Aktif Terhadap PUS
Pencapaian Peserta Aktif Sekarang

: 5,519 Orang

Pasangan Usia Subur

: 7978 Orang
17

= 69.17% (Target 70%)


Cakupan Peserta KB Aktif Berdasarkan Alat Kontrasepsi
o Persentase Peserta KB IUD terhadap seluruh peserta KB Aktif

o Persentase Peserta KB MOW terhadap seluruh peserta KB Aktif

o Persentase Peserta KB MOP terhadap seluruh peserta KB Aktif

o Persentase Peserta KB implant terhadap seluruh peserta KB Aktif

18

o Persentase Peserta KB suntik terhadap seluruh peserta KB Aktif

o Persentase Peserta KB pil terhadap seluruh peserta KB Aktif

o Persentase Peserta KB kondom terhadap seluruh peserta KB Aktif

c.

Cakupan pembinaan peserta KB


100%

d.

Cakupan penanganan efek samping dan komplikasi ringan


0%

e.

Cakupan pelayanan rujukan Keluarga Berencana


Tidak ada kasus dengan komplikasi yang dirujuk keluar dari puskesmas

19

4.2.6

Lingkungan
a. Fisik
Lokasi Puskesmas dan Posyandu mudah dijangkau oleh penerima
Keluarga Berencana
Transportasi
Tersedia sarana transportasi
Fasilitas kesehatan lain
Ada dan dapat dijalin kerjasama yang baik

b. Non Fisik
Pendidikan
Mayoritas masyarakat mempunyai tingkat pendidikan dan pengetahuan
yang rendah
Sosioekonomi
Mayoritas penduduk mempunyai tingkat sosioekonomi yang rendah
Agama
Mayoritas penduduk beragama Islam

4.2.7

Umpan Balik
i.

Adanya pencatatan dan pelaporan yang lengkap setiap bulan dan sesuai
dengan waktu yang ditentukan sehingga mampu digunakan sebagai
masukan tetapi pencatatan yang lengkap tidak dilakukan untuk program
Keluarga Berencana. Program yang ada tanpa adanya pelaporan yang
lengkap termasuk Data Peserta KB Baru pada periode September 2013
hingga Agustus 2014

ii.

Adanya rapat kerja yang membahas laporan kegiatan-kegiatan tiap bulan


untuk mengevaluasi program yang telah dijalankan

4.2.8

Dampak
i.

Langsung

Menurunkan CBR (Crude Birth Rate)


20

Meningkatkan jumlah peserta Keluarga Berencana baru


Meningkatkan jumlah peserta Keluarga Berencana aktif

ii.

Tidak Langsung

Meningkatkan kesejahteraan ibu dan anak serta keluarga dalam rangka


mewujudkan keluarga berkualitas tahun 2015
Belum dapat dinilai

21

Bab V
Pembahasan

Masalah Menurut Variabel Keluaran:


No
1.

Variabel
Persentase Peserta KB IUD

2.

Persentase Peserta KB MOW

3.

Tolok Ukur
13%

Pencapaian
2.10%

Masalah
(+)
91,5%

9%

1.21%

(+)
86.0%

Persentase Peserta KB Implant

10%

5.01%

(+)
48,7%

4.

Persentase Peserta KB MOP

2%

0.60%

(+)
68.0%

5.

Persentase Peserta KB Suntik

19%

60.62%

(-)

6.

Persentase Peserta KB Pil

17%

29.0%

(-)

7.

Persentase Peserta KB Kondom

2.5%

1.31%

(+)
45.2%

Masalah Menurut Variabel Masukan


No
1.

Variabel
Implant

Tolok Ukur
50 Set

Pencapaian
30 Set

Masalah
(+)

2.

IUD Cu T200 B

100 Buah

40 Buah

(+)

3.

Pil KB

1200 Strip

600 Strip

(+)

4.

Dana APBD II

Tersedia dan
cukup

Tidak tersedia

(+)

5.

Dana BOK

Tersedia dan
cukup

Tersedia dan
terbatas

(+)

22

Masalah Menurut Variabel Lingkungan


No
1.

Variabel
Pendidikan

Tolok Ukur
Pendidikan
Sedang-Tinggi

Pencapaian
Mayoritas
berpendidikan
rendah

Masalah
(+)

2.

Agama

Tidak menjadi
faktor
penghambat

Mayoritas
beragama Islam

(+)

Tolok Ukur
Ada dan
Lengkap

Pencapaian
Belum Lengkap

Masalah
(+)

Ada dan
Lengkap

Ada tetapi tidak


lengkap

(+)

Masalah Menurut Variabel Umpan Balik


No
1.

2.

Variabel
Pencatatan dan
pelaporan yang
lengkap dan
sesuai dengan
jadwal yang
telah ditentukan
Pencatatan
Laporan
Keluarga
Berencana Baru

Keterangan: Data tabel pembahasan secara lengkap terlampir di Lampiran

23

Bab VI
Perumusan Masalah
6.1. Masalah Sebenarnya
6.1.1. Masalah menurut keluaran
A. Cakupan peserta KB IUD masih kurang (2.10%) dari target sebesar 13%, jadi besarnya
masalah sebesar 91.5%.
B. Cakupan Peserta KB MOW masih kurang (1.21%) dari target sebesar 9%, jadi besarnya
masalah sebesar 86.0%
C. Cakupan Peserta KB Implant masih kurang (5.01%) dari target sebesar 10%, jadi
besarnya masalah sebesar 48.7%
D. Cakupan Peserta KB Suntik yang berlebihan (60.4623%) dari target sebesar 19%
E. Cakupan Peserta KB Pil yang berlebihan (29.0%) dari target sebesar 17%
F. Cakupan Peserta KB MOP masih kurang (0.60%) dari target sebesar 2% jadi besarnya
masalah sebesar 68.0%.
G. Cakupan Peserta KB Kondom masih kurang (1.31%) dari target sebesar 2.5%, jadi
besarnya masalah sebesar 45.2%
6.1.2. Masalah menurut masukan
A.
B.
C.
D.
E.

Jumlah Implant yang kurang (30 set) berbanding yang diharapkan (50 set)
Jumlah IUD Cu T200B yang kurang (40 buah) berbanding yang diharapkan (100 buah)
Jumlah Pil KB yang kurang (600 Strip) berbanding yang diharapkan (1200 Strip)
Dana APBD II yang tidak tersedia
Dana BOK terbatas walaupun tersedia

6.1.3. Masalah menurut umpan balik


A. Pencatatan dan pelaporan program KB termasuk data peserta KB baru periode September
2013 hingga Agustus 2014 secara lengkap tidak ada.
B. Pencatatan dan pelaporan program KB setiap bulan dan sesuai waktu yang ditentukan
tidak tersedia
6.1.4. Masalah menurut lingkungan
A. Lingkungan Non fisik menunjukkan tingkat pendidikan, pengetahuan dan tingkat
ekonomi penduduk yang mayoritas rendah
B. Lingkungan Non Fisik menunjukkan agama yang menjadi faktor penghambat kepada
masyarakat dalam program KB

24

Bab VII
Prioritas Masalah
7.1

Masalah sebenarnya berdasarkan keluaran


A. Cakupan peserta KB IUD masih kurang (2.10%) dari target sebesar 13%, jadi besarnya
masalah sebesar 91.5%.
B. Cakupan Peserta KB MOW masih kurang (1.21%) dari target sebesar 9%, jadi besarnya
masalah sebesar 86.0%
C. Cakupan Peserta KB Implant masih kurang (5.01%) dari target sebesar 10%, jadi
besarnya masalah sebesar 48.7%
D. Cakupan Peserta KB Suntik yang berlebihan (60.43%) dari target sebesar 19%
E. Cakupan Peserta KB Pil yang berlebihan (11.96%) dari target sebesar 17%
F. Cakupan Peserta KB Kondom masih kurang (1.3%) dari target sebesar 2.5%, jadi
besarnya masalah sebesar 1.13%

7.2

Parameter

No

Parameter
B
4

C
5

Masalah
D E F
3
3 3

G
3

1.

Besarnya Masalah

A
4

2.

Berat ringannya akibat yang ditimbulkan

3.

Keuntungan sosial yang diperoleh

4.

Teknologi yang tersedia

5.

Sumber daya yang tersedia

20

17

18

12

13 14 17

Total

Keterangan Derajat Masalah


5
=
Sangat Penting
4
=
Penting
3
=
Cukup
2
=
Kurang
1
=
Sangat Kurang
25

7.3

Masalah yang mendapat prioritas


1. Cakupan peserta KB IUD masih kurang (2.10%) dari target sebesar 13%, jadi
besarnya masalah sebesar 91.5%.
2. Cakupan Peserta KB Implant masih kurang (5.01%) dari target sebesar 10%, jadi
besarnya masalah sebesar 48.7%

26

Bab VIII
Penyelesaian Masalah
8.1

Masalah 1 : Cakupan Peserta KB IUD di Puskesmas Kecamatan Rawamerta


periode September 2013 Agustus 2014 masih kurang (2.10%) dari target sebesar
13%, jadi besarnya masalah (91.5%)
Penyebab: Proses
o Pengawasan

Kurang lengkapnya pencatatan dan pelaporan mengenai pemakaian KB


IUD perbulan yang dilakukan di luar puskesmas.

Kurang lengkapnya inventaris alatan IUD yang digunakan atau yang telah
rosak sehingga mempengaruhi jumlah alatan IUD yang dicatatkan di
laporan

o Pelaksanaan

Kurang lengkapnya konseling mengenai pemakaian alat KB yang sesuai


pada pasangan usia subur sehingga dapat mempengaruhi keputusan
pengambilan alat KB yang dipakai

Kurangnya sarana alat kontrasepsi Cu T 200 B sehingga mengakibatkan


peserta KB yang menginginkan pemakaian IUD tidak dapat diberikan

Penyuluhan mengenai keselamatan dan keselesaan pemakaian alat IUD


yang masih kurang dijelaskan oleh Bidan, Petugas PLKB dan kader

Penyuluhan dari ahli agama mengenai pemakaian alat KB yang masih


belum dijalankan sehingga PUS masih memikirkan agama sebagai faktor
penghambat

o Pengorganisasian

Tidak adanya perlantikan dari ahli agama di daerah wilayah kerja sehingga
menyulitkan penyuluhan dari sisi agama mengenai Keluarga Berencana

o Perencanaan

Tidak merencanakan perlantikan dari ahli agama di daerah wilayah kerja

27

Kurang menekankan perlatihan bidan, petugas KLB dan kader yang


kurang menjelaskan tentang kepentingan dan kelemahan tiap alat KB.

Permintaan Alat IUD yang masih kurang tanpa memberikan alasan kukuh
mengenai berkurangnya alat IUD

Target sasaran yang terlalu tinggi mengenai alat Metode Kontrasepsi


Jangka Panjang sehingga memerlukan jumlah yang tinggi tanpa melihat
per kelompok usia.

Lingkungan
o Non-fisik

Mayoritas berpendidikan rendah sehingga kurang memahami penggunaan


IUD

Mayoritas yang masih mempunyai budaya mengikuti saranan teman dan


ahli keluarga tanpa mengetahui tentang metode alat kontrasepsi lainnya.

Aternatif Penyelesaian Masalah


Proses
o Pengawasan

Memerhatikan dan melakukan pencatatan dan pelaporan dengan benar


pemakaian KB IUD perbulan yang dilakukan di luar puskesmas dengan
melakukan kerjasama dengan bidan desa dan tenaga kesehatan di luar
gedung

Melakukan pengawasan dan menyimpan alat IUD dengan benar

o Pelaksanaan

Memperkukuhkan konseling dengan alat penyuluhan yang lebih bagus


melihatkan pendidikan dan pengetahuan PUS yang masih kurang sehingga
mereka dapat memilih dengar benar akan pemakaian alat KB yang sesuai

Perlatihan Bidan, Petugas LKB dan kader mengenai langkah untuk


memberikan rasa nyaman dan keselesaan kepada pemakai alat IUD.

Perlantikan dan melakukan kerjasama dengan ahli agama dalam


melakukan penyuluhan mengenai alat KB dari sisi agama

o Perencanaan
28

Permintaan alat IUD dengan memberikan alasan mengenai alat IUD yang
telah lama

Target sasaran untuk alat ini diturunkan sesuai presentase bakal pemakai
alat IUD

Lingkungan
o Non-fisik

Penyuluhan per kelompok yang menyarankan keterlibatan teman dan ahli


keluarga tentang alat metode kontrasepsi lainnya.

8.2

Masalah II. Cakupan Peserta KB Implant di Puskesmas Kecamatan Rawamerta


periode September 2013 Agustus 2014 yang kurang (5.01%) dari target
sebesar 19%, jadi besarnya masalah (48.7%)
Penyebab: Proses
o Pengawasan

Kurang lengkapnya pencatatan dan pelaporan mengenai pemakaian KB


Suntik perbulan yang dilakukan di luar puskesmas.

o Pelaksanaan

Kurang lengkapnya konseling mengenai pemakaian alat KB yang sesuai


pada pasangan usia subur sehingga dapat mempengaruhi keputusan
pengambilan alat KB yang dipakai

Penyuluhan mengenai keselamatan dan keselesaan pemakaian alat KB


lainnya yang masih kurang dijelaskan oleh Bidan, Petugas PLKB dan
kader

o Perencanaan

Kurang menekankan perlatihan bidan, petugas KLB dan kader yang


kurang menjelaskan tentang kepentingan dan kelemahan tiap alat KB.

Target pemakai KB implant yang terlalu rendah mengenai alat Metode


Kontrasepsi Jangka Panjang sehingga dapat mempengaruhi nilai
keberhasilan pada akhirnya.

Lingkungan
29

o Non-fisik

Mayoritas berpendidikan rendah sehingga kurang memahami penggunaan


alat KB

Mayoritas yang masih mempunyai budaya mengikuti saranan teman dan


ahli keluarga tanpa mengetahui tentang metode alat kontrasepsi lainnya.

Alternatif Penyelesaian Masalah


Proses
o Pengawasan

Memerhatikan dan melakukan pencatatan dan pelaporan dengan benar


pemakaian KB implant perbulan yang dilakukan di luar puskesmas dengan
melakukan kerjasama dengan bidan desa dan tenaga kesehatan di luar
gedung

o Pelaksanaan

Memperkukuhkan konseling dengan alat penyuluhan yang lebih bagus


melihatkan pendidikan dan pengetahuan PUS yang masih kurang sehingga
mereka dapat memilih dengar benar akan pemakaian alat KB yang sesuai

Perlatihan Bidan, Petugas KLB dan kader mengenai langkah untuk


memberikan rasa nyaman dan keselesaan kepada pemakai alat KB

o Perencanaan

Target sasaran untuk alat ini diturunkan sesuai presentase bakal pemakai
alat KB

Lingkungan
o Non-fisik

Penyuluhan per kelompok yang menyarankan keterlibatan teman dan ahli


keluarga tentang alat metode kontrasepsi lainnya.

30

Bab IX
Kesimpuan dan Saran

9.1

Kesimpulan
Dari hasil evaluasi dengan cara pendekatan sistem di Puskesmas Kecamatan Rawamerta

Kabupaten Karawang periode September 2013 sampai Agustus 2014, dapat disimpulkan bahawa
program ini belum berhasil karena masih ada beberapa variabel yang belum sesuai dengan tolok
ukur yang telah ditentukan beserta beberapa masalah

lain yang harus diperbaiki. Berikut

merupakan hasil evaluasi secara singkat:-

1. Cakupan Konseling mencapai 100%


2. Cakupan Peserta KB Aktif mencapai 69.17%
3. Cakupan Peserta KB Aktif Berdasarkan Alat Kontasepsi
a. IUD mencapai 2.10%
b. MOW mencapai 1.21%
c. MOP mencapai 0.60%
d. Implant mencapai 5.01%
e. Suntik mencapai 60.62%
f. Pil mencapai 29.0%
g. Kondom mencapai 1.31%
4. Cakupan pembinaan Peserta KB mencapai 100%
5. Cakupan penanganan efek samping dan komplikasi ringan mencapai 0%
6. Tidak ada kasus komplikasi yang dirujuk keluar dari puskesmas

Dari hasil evaluasi tersebut, diprioritaskan dua masalah yaitu:1. Cakupan Peserta KB IUD 2.10% dibandingkan besar sasaran 13%. Besar masalah
91.5%
2. Cakupan Peserta KB implant 5.01% dibandingkan besar sasaran 19%. Besar masalah
48.7%

31

Penyebab dari masalah-masalah di atas adalah

Kurang lengkapnya pencatatan dan pelaporan mengenai pemakaian KB perbulan yang


dilakukan di luar puskesmas.

Kurang lengkapnya konseling mengenai pemakaian alat KB yang sesuai pada pasangan
usia subur sehingga dapat mempengaruhi keputusan pengambilan alat KB yang dipakai

Penyuluhan mengenai keselamatan dan keselesaan pemakaian alat KB lainnya yang


masih kurang dijelaskan oleh Bidan, Petugas PLKB dan kader

Kurang menekankan perlatihan bidan, petugas LKB dan kader yang kurang menjelaskan
tentang kepentingan dan kelemahan tiap alat KB.

Target pemakai KB yang tidak sesuai dengan persentase pemakai alat kontrasepsi
sehingga dapat mempengaruhi nilai keberhasilan pada akhirnya.

Mayoritas berpendidikan rendah sehingga kurang memahami penggunaan Alat KB

Mayoritas yang masih mempunyai budaya mengikuti saranan teman dan ahli keluarga
tanpa mengetahui tentang metode alat kontrasepsi lainnya.

9.2

Saran

Saran yang diusulkan untuk penyelesaian masalah adalah

Memerhatikan dan melakukan pencatatan dan pelaporan dengan benar pemakaian KB


Suntik perbulan yang dilakukan di luar puskesmas dengan melakukan kerjasama dengan
bidan desa dan tenaga kesehatan di luar gedung

Memperkukuhkan konseling dengan alat penyuluhan yang lebih sehingga mereka dapat
memilih dengar benar akan pemakaian alat KB yang sesuai

Perlatihan Bidan, Petugas KLB dan kader mengenai langkah untuk memberikan rasa
nyaman dan keselesaan kepada pemakai alat IUD.

Target sasaran untuk alat ini diturunkan sesuai presentase bakal pemakai alat IUD

Penyuluhan per kelompok yang menyarankan keterlibatan teman dan ahli keluarga
tentang alat metode kontrasepsi lainnya.

Sebaiknya mengajukan permintaan tambahan alat kontrasepsi dalam jumlah yang


memadai agar dapat mencukupi jumlah pemakaian disertakan alasan yang sesuai.

32

Bab X
Daftar Pustaka

1. Badan Pusat Statistik Hasil Sensus Penduduk Indonesia;2010. Dikutip pada 12


September2014. Diunduh dari
http://www.bps.co.id/download_file/SP2010_agregat_data_perProvinsi.pdf
2. Badan Pusat Statistik: Laju Pertumbuhan Penduduk menurut Provinsi; 2010. Dikutip
pada 12 September2014. Diunduh dari
http://www.bps.co.id/tab_sub/view.php?tabel=1&daftar=1&id_subyek=12&notab=2
3. Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Pedoman kerja Puskesmas: Keluarga
Berencana, Jilid II. Jakarta: Depkes RI; 2003.
4. Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. Buku panduan praktis pelayanan
kontrasepsi. Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo, Jakarta; 2003
5. Setyo Budiantoro. Angka kematian ibu melonjak, Indonesia mundur 15 tahun. Prakarsa
Policy Review, Jakarta ; 2013. Dikutip pada 14 September2014. Diunduh dari
http://theprakarsa.org/new/ck_uploads/files/Prakarsa%20Policy_Oktober_Rev3-1.pdf
6. Badan Keluarga Berencana dan Peberdayaan Perempuan Kabupaten Karawang. Profil
badan keluarga berencana dan pemberdayaan perempuan Kabupaten Karawang. 2010/
Dikutip pada 16 September2014. Diunduh dari
http://www.karawangkab.go.id/dokumen/bkbpp-0
7. Badan Kependudukan Keluarga Berencana Narional. Peningkatan ketahanan keluarga
dalam mewujudkan keluarga kecil berkualitas; 2010. Dikutip pada 12 September2014.
Diunduh dari www.bkkbn.co.id/Webs/index.php/infoprogram/download/350
8. Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Survei demografi dan kesehatan Indonesia:
Pelaksanaan

program

keluarga

berencana

nasional.

2007.

Dikutip

September2014. Diunduh dari http://www.datastatistik-indonesia.com/sdki/

33

pada

14

Anda mungkin juga menyukai