Anda di halaman 1dari 5

1.

AISI (American Iron and Steel Institute)

American Iron and Steel Institute (AISI) mengklasifikasikan besi dan baja berdasarkan
struktur utama, paduan dan kadar karbon. Kemudian memberi nama dengan empat digit
angka dibelakangnya.
SAE (Society of Automotive Engineers) menetapkan standard baja yaitu SAE steel grades. Ini
terdiri dari empat digit yang menjadi repsrenstasi komposisi kimia. AISI memakai standard dengan
system penomoran yang sama dengan SAE, namun menambahkan huruf untuk menujukan proses
pembuatan baja. Sebagai contoh prefix C untuk open hearth furnace, basic oxygen furnace (BOF)
dan E untuk electric arc furnace.

Dinyatakan dengan 4 atau 5 angka:


1. Angka pertama menunjukkan jenis baja.
misal: 1 = baja karbon ; 2 = Baja nikel; 3 = baja nikel chromium
2. Angka kedua menunjukkan:
a. Kadar unsur paduan untuk baja paduan sederhana.
misal: AISI 25xx = baja nikel dengan 5% nikel
b. Modifikasi jenis baja paduan untuk baja paduan yg kompleks.
misal: AISI 40xx = baja molybdenum ; AISI 41xx = baja chrom-molybdenum
3. Dua angka atau tiga angka terakhir menunjukkan kadar karbon perseratus persen.
misal: AISI 4340 = Baja nikel-chrom-molybdenum dengan 0,40 % C
4. Bila terdapat huruf didepan angka maka huruf tersebut menunjukkan proses pembuatan
bajanya
misal: B = Acid bessemer carbon steel C = Basic opern-hearth carbon steel
E = Basic electric furnace process

Nomor
10XX
11XX
12XX
15XX
13XX
23XX
25XX
31XX
32XX
33XX
34XX
40XX
44XX
41XX
43XX
47XX
46XX

Jenis Material

Baja Karbon

Baja Mangan
Baja Nikel

Baja Nikel Kromium

Baja Molibdenum
Baja Kromium-molibdenum
Baja Nikel-Kromium-Molibdenum
Baja Nikel-Molibdenum

Komposisi
Mn 1.00% max
Resulfurized (belerang)
Belerang / fosfor
Karbon biasa, Mn 1.00%-1.65%
Mn 1.75%
Ni 3.50%
Ni 5.00%
Ni 1.25%, Cr 0.65-0.80%
Ni 1.75%, Cr 1.07%
Ni 3.50%, Cr 1.50-1.57%
Ni 3.00%, Cr 0.77%
Mo 0.20-0.25%
Mo 0.40-0.52%
Cr 0.50-0.95%. 0.12-0.30%
Ni 1.82%, Cr 0.50-0.80%, Mo 0.25%
Ni 1.05%, 0.45% Cr, Mo 0.20-0.35%
Ni 0.85%-1.82%, 0.20-0.25%

48XX
50XX
51XX
50XXX
51XXX
52XXX
61XX
72XX
81XX
86XX
87XX
88XX
92XX
93XX
94XX
97XX

Baja Kromium

Baja Kromium-Vanadium
Baja Tungsten-Kromium

Baja Nikel-Kromium-Molibdenum

Baja Silikon-Mangan

Baja Nikel-Kromium-Molibdenum

98XX

Ni 3.50%, Mo 0.25%
Cr 0.27-0.65%
Cr 0.80-1.05%
Cr 0.50%, 1.00% C min
Cr 1.02%, 1.00% C min
Cr 1.45%, 1.00% C min
Cr 0.60-0.95%, 010-0.15%
W 1.75%, 0.75% Cr
Ni 0.30%, Cr 0.40%, Mo 0.12%
Ni 0.55%, 0.50% Cr, Mo 0.20%
Ni 0.55%, 0.50% Cr, Mo 0.25%
Ni 0.55%, 0.50% Cr, Mo 0.35%
Si 1.40-2.00%, Mn 0.65-0.85%, Cr 00.65%
Ni 3.25%, 1.20% Cr, Mo 0.12%
Ni 0.45%, 0.40% Cr, Mo 0.12%
Ni 0.55%, 0.20% Cr, Mo 0.20%
Ni 1.00%, 0.800% Cr, Mo 0.25%

Contoh material yang menggunakan standar AISI di Industri :


Gear Sproket Sepeda Motor
Materialnya menggunakan baja AISI 1020 merupakan salah satu jenis baja karbon rendah.
Baja AISI 1020 setara dengan baja DIN CK22.C22, JIS S20C. Menurut standar AISI
(American Iron and Steel Institute) dan DIN CK22.C22, baja AISI 1020 mempunyai
komposisi kimia (0,20-0,30)% C, (0,15-0,35)% Si, (0,50-0,70)% Mn, 0,035% P, 0,035% S,
(1,40-1,70)% Ni, (0,90-1,40)% Cr, dan (0,20-0,30)% Mo. Baja AISI 1020 secara luas mudah
tersedia sebagai Gear, billet bar, batang forging, lembaran, tabung, dan kawat las. Aplikasi
yang umum 9 dari baja ini adalah baut, sekrup, roda gigi, batang piston untuk mesin, roda
pendaratan, dan komponen landing gear pesawat terbang. Baja AISI 1020 dengan kadar
paduannya kemungkinkan baja ini untuk dikeraskan dengan perlakuan panas. Salah satu
perlakuan panas yang bisa digunakan pada baja ini yaitu proses hardening , dengan proses
hardening baja AISI 1020 bisa mengalami perubahan sifat mekanik. dengan variasi suhu
austenisasi pada baja AISI 1020 yang di quenching dengan oli.

2. JIS STANDARD
JIS standard dikembangkan oleh Japanese Industrial Standards Committee, yang
merupakan bagian dari kementrian industri dan perdagangan internasional di Tokyo.
1.Diawali dengan SS dan diikuti bilangan yang menunjukan kekuatan tarik minimumnya
dalam
Contoh JIS SS 37 = Baja dengan kekuatan tarik

37

2.Diawali dengan S dan diikuti bilangan yang menunjukan komposisi kimianya.


Contoh JIS S 35 C = Baja dengan 0,35 % C
3. Untuk golongan stainless steel biasanya mengikuti grade dari ASTM dengan kode huruf
yaitu SUS diikuti dengan kode angka sesuai dengan SAE atau AISI:
Contoh JIS G 4303:1998 Grade SUS 304 = Stainless steel bars dengan grade SUS 304 (type
atau jenis Austenitic stainless steel)
Contoh standarisasi baja karbon dengan JIS :
JIS G 5101 (Baja karbon cor).
JIS G 3201 (Baja karbon tempa).
JIS G 3102 (Baja karbon untuk konstruksi mesin).
JIS G 3101 (Baja karbon untuk konstruksi biasa).
Contoh materialnya yang dipakai di industri :
Wood Screws
JIS 1112 dan 1135

DIN STANDARD
DIN standard dikembangkan oleh Deutsches Institut fur Normung di Negara Federal
Republic Jerman. Semua spesifikasi baja yang dihasilkan oleh Jerman diawali dengan huruf
DIN diikuti huruf atau nomor.
1. Diawali dengan St dan diikuti bilangan yang menunjukan kekuatan tarik minimumnya
dalam
Contoh DIN St 37 = Baja dengan kekuatan tarik

37

2. Diawali dengan St dan diikuti bilangan yang menunjukan komposisi kimianya.


Contoh DIN St C 35 = Baja dengan kadar karbon 0,35 %
3. Baja paduan rendah, angka sebelum huruf menunjukkan kadar karbon, huruf menunjukan
unsur paduan
diikuti beberapa angka yang menunjukkan:
- Jumlah per empat persen untuk Cr, Co, Mn, Ni, Si, W.
Contoh DIN 15Cr3 = Baja dengan 0,15 % C dan % Cr.
- Jumlah per sepuluh persen untuk Al, Be, Pb, Cu, Mo, Nb, Ta, Ti, V dan Zr.
Contoh DIN 13CrMo44 = Baja dengan 0,13% C, 4/4 % Cr dan 4/10 % Mo
4. Baja paduan tinggi, sebelum angka pertama diberi huruf X. Angka sesudahnya
menunjukkan kadar karbon dan angka dibelakang nama unsur paduan langsung menunjukan
persentasenya.
Contoh DIN X45CrSi9 = Baja dg 0,45 % C , 9 % Cr dan sedikit Si.
Contoh Material DIN
Machine Screws
DIN 85 , 965 , 966

Anda mungkin juga menyukai