Anda di halaman 1dari 1

Hei, kalian lihat nih tas baruku. Mamaku membelinya di Paris loh.

kata Viona sambil


menunjukkan tas barunya. Semua anak langsung mengerubungi Viona. Huuh.. Viona kerjaannya pamer
mulu. Kata Sania ketus. Sudah, biarkan saja dia. Kata Karina sambil merangkul Sania.
Viona Zenaya memang berasal dari keluarga kaya raya dan sangat memperhatikan mode.
Papanya punya perusahaan terbesar kedua di Jawa Timur. Sementara mamanya adalah seorang dokter
untuk orang-orang kalangan atas. Hidup Viona memang dipenuhi dengan kemewahan, dan kadang
membuat orang lain iri padanya.
Hei, lihat Bu Mimi datang. Terdengar suara yang cukup kencang dari ujung kelas. Seketika
murid-murid langsung menuju tempat duduk masing-masing. Bu Mimi mengajar pelajaran Ekonomi
kelas XI, dan semua anak menakutinya karena beliau sangat galak. Pagi.. anak-anak keluarkan buku
tugas Ekonominya. Seru Bu Mimi. Alhasil para murid langsung mengambil buku mereka karena tidak
ingin berurusan dengan ibu guru yang sering mereka panggil Ibu Guru Cerewet itu.
Tak terasa jam ke 2 pelajaran Bu Mimi pun berlalu. Dan sekarang adalah beberapa menit
terakhir pelajaran Bahasa Indonesia tiba. Para murid tak sabar ingin cepat-cepat mengakhiri pelajaran
membosankan ini. Buka hal. Saatnya jam ketiga.. kata-kata Bu Mimi terputus akibat suara bel
pergantian pelajaran yang membuat para murid bersorak girang. Baiklah, kita sambung minggu depan.
Kata Bu Mimi mengakhiri pelajaran.
Tak beberapa lama kemudian, Marina anak murid kelas sebelah yang merupakan anak yang
sangat memperhatikan mode dan juga kalangan atas, sedang lewat di depan Viona. Viona
memperhatikan penampilan Marina dari atas sampai bawah. Ia iri melihat Marina memakai bando
berbentuk telinga kucing. Marina, kamu beli dimana tuh bandonya? Tanya Viona memandangi bando
kucing Marina. Ada deh, aku belinya mahal. Kamu enggak sanggup beli deh. Jawab Marina ketus
sambil mengabaikan Viona. Iiiihh, kamu jangan ngeremehin aku kayak gitu ya.seru Viona kesal.
Pulang sekolah pun tiba, muka Viona yang manis tampak sangat masam karena kejadian tadi. Ia
tampak tergesa-gesa keluar kelas. Vio, ada apa, kok tergesa-gesa gitu? Tanya Karina sambil menyusul
Viona. Aku mau belanja ke mall bareng mama. Kata Viona sambil berlari menuju gerbang sekolah.
Terpaksa, aku harus pulang dengan berjalan kaki. Assalamualaikum, Bunda.
Waalaikumsalam, Sayang. Sudah tampak dari kejauhan mama dan papa sudah menungguku untuk
makan siang bersama. Aku pun makan ditemani seekor ikan goreng, sambal terasi, dan sayur sawi yang
lezat.
Selepas itu, aku kembali ke kamarku dan mulai mengerjakan PR dari Pak Yoyok, guru Fisika.
Aaahh, kepalaku hampir pecah mengerjakan soal-soal ini. Aku memang tak menyukai Fisika yang penuh
dengan rumus. Aku pun membaringkan tubuhku di ranjang untuk melepas penat. Oh iya. Hampir saja
lupa. Aku pun mengangkat tubuhku dari ranjang dan berjalan menuju lemari. Ku ambil 2 pasang sepatu
yang kubeli di mall saat ada diskon besar-besaran pekan lalu dan membungkusnya. Rencananya, sepatu
itu akan ku berikan pada Viona dan Marina. Aku pun keluar kamar dan berpamitan kepada mama sambil
membawa 2 kotak hadiah itu. Aku terlebih dahulu pergi kerumah Marina karena rumahnya dekat
denganku, hanya berjarak satu kompleks. MarinaMarina.. Kataku memanggil Marina. Iyaaa.. jawab
Marina dari dalam. Ini untuk kamu, dari Viona. Besok kamu pakai ya. Apaan nih? Tanya Viona.
Udah deh, pokoknya besok kamu pakai aja. Aku pamit dulu, Bye. Aku pun berlalu.

Anda mungkin juga menyukai