Anda di halaman 1dari 2

Assalamu alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Alhamdulillah, Alhamdulillahi Robbil Alamin, Asholatu Wassalamu Ala Asrofil Anbiya-U


Wal Mursalin, Wa Ala Alihi Wasohbihi Ajmain. Amma Badu.
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah swt atas berkat dan rahmat-nya yang diberikan
kepada kita sehinnga kita dapat berkumpul di tempat yang sederhana ini. Shalawat dan salam
kita haturkan pada Nabi Besar Muhammad SAW. Pada kesempatan kali ini saya ingin
membawakan sebuah topik yang berjudul 4 Langkah Meraih Taqwa
Makna Takwa
Para ulama telah menjelaskan apa yang dimaksud dengan takwa. Di antaranya, Imam albukhari mendefinisikan: "Takwa yaitu menjaga jiwa dari perbuatan yang tercela, dan itu
dengan meninggalkan apa yang dilarang oleh Allah, dan senantiasa menjalankan perintahNya.
Hal itu sebagaimana didefinisikan oleh Imam Syafii, "Taqwa yaitu menjaga diri dari
pekerjaan yang mengakibatkan siksa, baik dengan melakukan perbuatan atau
meninggalkannya."
Karena itu, siapa yang tidak menjaga dirinya, dari perbuatan dosa, berarti dia bukanlah orang
bertakwa. Maka, orang yang melihat dengan kedua matanya apa yang diharamkan Allah, atau
mendengarkan dengan kedua telinganya apa yang dimurkai Allah, atau mengambil dengan
kedua tangannya apa yang tidak diridhai Allah, atau berjalan ke tempat yang dikutuk oleh
Allah, berarti tidak menjaga dirinya dari dosa. Jadi, orang yang membangkang perintah Allah
serta melakukan apa yang dilarang-Nya, dia bukanlah termasuk orang-orang yang bertakwa.
Orang yang menceburkan diri ke dalam maksiat sehingga ia pantas mendapat murka dan
siksa dari Allah.
''Wasaari'uu ila magfirotim mirrobbikum wajannatin rduhassamaawaatu wal'ardu'' u'ddats
lilmuttaqiina( 133)

"Dan bersegeralah kalian menuju ampunan dan syurga Allah, yang luasnya seluas langit dan
bumi, yang hanya disediakan bagi orang-orang bertaqwa ~ QS Ali-Imran : 133.
Inilah pentingnya untuk meraih taqwa, karena dengan mencapai derajat taqwa, maka
seseorang akan memperoleh ad-dun-ya hasanah (kebaikan dunia) dan al-akhirati hasanah
(kebaikan akhirat) yaitu syurga Allah swt.
Jadi taqwa adalah semacam tiket - syarat masuk syurga. Sehingga orang-orang yang di akhir
hidupnya tidak berhasil meraih derajat muttaqin, yaitu orang bertaqwa, maka mustahil
baginya menapakkan kaki di dalam syurga. Inilah target akhir para umat islam, mudahmudahan kita termasuk menjadi golongan orang-orang taqwa.
Ada empat langkah untuk meraih taqwa: Pertama adalah meningkatkan jiwa al-kariem
(dermawan). Hendaknya kita ringan tangan untuk membantu dan peduli sesama, sangat
dianjurkan bagi orang beriman untuk memperbanyak infaq, shadaqah bahkan membayarkan
zakat maal, zakat fithrah, bayar fidyah dll.
Kedua, Pengendalian keinginan. Tidak semua keinginan harus diwujudkan saat itu juga,
meskipun perbuatan itu halal. Contoh ketika berpuasa, Seperti makan dan minum, materinya

halal, perolehannya halal, namun kata Allah swt, jangan dimakan atau diminum sebelum
maghrib tiba. Sebagai orang beriman tentu hal ini wajib kita patuhi. Jika dari sesuatu yang
halal saja, kita telah mampu mengendalikan diri, apalagi terhadap hal-hal yang diharamkan
Allah swt.
Ketiga, Perbanyak taubat. Tidak ada manusia yang luput dari dosa, dan sebaik-baik orang
yang berdosa, mereka segera bertaubat dan tidak mengulangi lagi. Istighfar dan taubat kepada
Allah swt, akan menciptakan jiwa inshaf, sadar bahwa kita makhluk yang lemah dan tidak
bersih dari kesalahan. Jika berdosa kepada Allah, maka kita harus bertaubat. Namun jika kita
bersalah kepada manusia, kita harus meminta maaf kepada yang bersangkutan.
Keempat, Menjaga hati. Dengan cara Memperbanyak shalat malam, membaca Al-Qurn dan
memahami maknanya, bermunajat di malam hari kepada Allah, menyampaikan permohonan
tentang keinginan-keinginan kita.
Audzubillahi minasyaithonirrojim. Bismillahirrahmanirrahim. Hamdan syakirin, hamdan
naimin, hamdan yuafi niamahu wayukafi mazidah. Ya Rabbana lakal hamdu kama
yambaghi liljalali wajhikal karimi waadzimi sulthonik
Allahumma inna nasaluka salamatan fiddin, waafiyatan fil jasadi, waziyadatan fil ilmi,
wabarokatan fir rizki, watawbatan qablal mawt, warahmatan indal mawt, wamaghfiratan
badal mawt. Allahumma hawwin alayna fi sakaratil mawt, wa najata minannari, wa afwa
indal hisab.
RABBANAA AATTNAA FIDDUN-YAA HASANAH, WA FIL AAKHIRATI HASANAH,
WA QINAA 'ADZAABAN NAAR.
Subhana rabbika rabbi l-izzati amma yasifun, wa-salamun ala -mursalin, wa-l-hamdu lillahi rabbi l-alamin.
Demikian mohon maaf atas segala kekurangan. Wabillahitaufiqwalhidayah,

Anda mungkin juga menyukai